Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 165906 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Kembaren, Jocelyn Almeda Br Sembiring
"Penggunaan halal kit komersial dan qPCR dalam mendeteksi kehalalan produk pangan masih minim dilakukan di Indonesia. Hal ini dikarenakan sebagian besar kit deteksi berbasis PCR masih diimpor sehingga pendeteksian kehalalan pangan belum ekonomis. Selain itu, gen referensi untuk uji kehalalan suatu produk yang ditetapkan dalam International Organization for Standardization (ISO) juga masih sangat terbatas. Oleh karena itu, diperlukan adanya gen alternatif dalam mendeteksi kehalalan pangan, seperti gen COI. Gen tersebut digunakan karena bersifat sensitif, stabil, serta memiliki laju mutasi dan variabilitas yang rendah. Tujuan penelitian ini adalah merancang primer gen COI secara in-silico dengan nilai spesifisitas dan sensitivitas yang baik, serta dapat digunakan sebagai gen alternatif ISO. Tahapan desain primer yang dilakukan menghasilkan sepasang primer dan probe terbaik, yaitu primer forward 5’- GTA ACT GAC TCG TAC CGC TAA TAA -3’, primer reverse 5’- GTA ATA GGA AGG ATG GTG GAA GT -3’, dan probe 5’- AGC TCC CGA TAT GGC CTT TCC ACG TA -3’. Ekstraksi dan purifikasi DNA sampel ayam, sapi, babi domestik, dan babi hutan dilakukan menggunakan GenEluteTM-E Single Spin Blood DNA Kit. DNA yang telah diisolasi selanjutnya dikuantifikasi menggunakan Nanodrop Spectrophotometer. Hasil kuantifikasi DNA yang dilakukan pada keempat sampel menunjukkan nilai kemurnian pada absorbansi A260/A280 berada pada rentang nilai 1,136—2,000 dan nilai konsentrasi DNA berada pada rentang nilai 70—1060 μg/mL. Suhu annealing optimal yang diperoleh adalah 57oC. Uji spesifisitas primer COI dan ACTB menggunakan metode qPCR menunjukkan bahwa kedua primer masih dapat mengamplifikasi sekuens DNA ayam dan persentase spesifisitas kedua primer yang didapatkan melalui perhitungan adalah 50%. Hasil uji sensitivitas primer COI menunjukkan nilai limit of detection (LoD) sebesar 1 pg/µL, nilai efisiensi (E) sebesar 82,55%, dan linearitas (R2) sebesar 0,9855. Hasil uji sensitivitas primer ACTB menunjukkan nilai limit of detection (LoD) sebesar 5 pg/µL dengan nilai efisiensi (E) sebesar 92,22%; dan linearitas (R2) sebesar 0,9951. Hasil uji sensitivitas primer COI dan ACTB menunjukkan nilai persentase sensitivitas yang sama, yaitu sebesar 100%, namun primer COI dinilai lebih sensitif dalam mendeteksi gen target karena menunjukkan nilai LoD yang lebih rendah daripada primer ACTB, yaitu sebesar 1 pg/µL. Berdasarkan keseluruhan hasil yang diperoleh, diperlukan adanya penelitian lebih lanjut terhadap primer gen COI untuk meningkatkan spesifisitasnya dalam mendeteksi kandungan babi domestik (Sus scrofa domesticus) dan babi hutan (Sus scrofa) pada produk pangan agar dapat digunakan sebagai primer alternatif untuk pengembangan halal kit berbasis qPCR di Indonesia.

The use of commercial halal kits and qPCR in detecting halal food products is still minimal in Indonesia. This is because most of the PCR-based detection kits are still imported so the detection of halal food is not yet economical. In addition, the reference gene for the halal test of a product specified in the International Organization for Standardization (ISO) is still very limited. Therefore, it is necessary to have alternative genes in detecting food halalness, such as the COI gene. The gene is used because it is sensitive, stable, and has a low mutation rate and variability. This study aimed to design an in-silico primer for the COI gene with good specificity and sensitivity, which could be used as an alternative gene for ISO. The primer design phases were carried out to produce the best primer and probe pair, namely forward primer 5’- GTA ACT GAC TCG TAC CGC TAA TAA -3’, reverse primer 5’- GTA ATA GGA AGG ATG GTG GAA GT -3’, and probe 5’- AGC TCC CGA TAT GGC CTT TCC ACG TA -3’. DNA extraction and purification of chicken, cattle, domestic pig, and wild boar samples were carried out using the GenEluteTM-E Single Spin Blood DNA Kit. The isolated DNA was then quantified using a Nanodrop Spectrophotometer. The results of DNA quantification performed on the four samples showed that the purity values for the absorbance of A260/A280 were in the range of 1.136-2.000 and the DNA concentration values were in the range of values of 70—1060 μg/mL. The optimal annealing temperature obtained is 57oC. The specificity test of COI and ACTB primers using the qPCR method showed that both primers were still able to amplify chicken DNA sequences and the percentage specificity of the two primers obtained by calculation was 50%. The results of the COI primary sensitivity test showed a limit of detection (LoD) value of 1 pg/µL, an efficiency value (E) of 82.55%, and a linearity (R2) of 0.9855. The ACTB primary sensitivity test results showed a limit of detection (LoD) value of 5 pg/µL with an efficiency value (E) of 92.22%; and linearity (R2) of 0.9951. The results of the COI and ACTB primer sensitivity tests showed the same sensitivity percentage value, which was 100%, but the COI primer was considered more sensitive in detecting target genes because it showed a lower LoD value than the ACTB primer, which was 1 pg/µL. Based on the overall results obtained, further research is needed on the COI gene primer to increase its specificity in detecting domestik pork (Sus scrofa domesticus) and wild boar (Sus scrofa) content in food products so that it can be used as an alternative primer for developing qPCR-based halal kits in Indonesia."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Virgyanka Nayla
"Perkembangan teknologi menyebabkan praktik pencampuran produk makanan menggunakan substansi non-halal. Dokumen (International Standardization Organization/ Technical Specification) ISO/TS 20224-3: 2020 digunakan sebagai prosedur standar uji deteksi kehalalan berbasis Deoxyribonucleic Acid (DNA) memanfaatkan metode Quantitative Polymerase Chain Reaction (qPCR) yang berlaku secara internasional melalui gen Beta actin (ACTB) sebagai gen target. Namun, kemampuan gen ACTB sebagai gen target belum banyak teruji langsung melalui reaksi PCR sehingga dibutuhkan evaluasi potensi gen target alternatif lain melalui optimasi primer seperti gen Cytochrome b (Cytb) untuk mendeteksi kandungan babi domestik (Sus scrofa domesticus) dan babi hutan (Sus scrofa). Metode yang digunakan terdiri atas desain primer dan probe, optimasi suhu annealing primer dan probe, uji spesifisitas in silico, uji sensitivitas in vitro, serta pengolahan dan analisis data. Adapun sampel yang digunakan untuk uji sensitivitas in vitro adalah pig genomic DNA. Berdasarkan pengujian yang dilakukan, primer dan probe gen Cytb memiliki suhu annealing optimal pada suhu 55°C. Uji spesifisitas in silico membuktikan bahwa sekuens primer dan probe gen Cytb memiliki kemampuan deteksi pada sekuens babi domestik dan babi hutan. Uji sensitivitas menggunakan qPCR pada gen ACTB membentuk kurva standar dengan nilai y=-3,6541x +38,385 dan R2=0,9967, serta LoD sebesar 5 pg/uL. Nilai linearitas (0,9967) dan efisiensi (87,78%) yang dihasilkan masuk ke dalam rentang standar sesuai literatur karena berada ≥0,98 untuk linearitas dan rentang 80%—120% untuk efisiensi. Sementara itu, uji sensitivitas menggunakan qPCR pada gen Cytb membentuk kurva standar dengan nilai y=-2,7222x + 32,196 dan R2= 0,9867, serta LoD sebesar 1 pg/uL. Nilai linearitas (0,9867) yang dimiliki masuk ke dalam rentang standar, tetapi nilai efisiensi (132,99%) melebihi rentang persentase yang baik akibat kemungkinan konsentrasi serial dilusi yang kurang sesuai dan protokol yang belum optimal. Gen Cytb memiliki jangkauan sensitivitas yang lebih baik dibandingkan gen ACTB. Keseluruhan grafik hasil membentuk kurva sigmoid yang valid sebagai hasil uji qPCR. Oleh karena itu, berdasarkan uji spesifisitas in silico dan sensitivitas in vitro yang dilakukan dapat disimpulkan bahwa gen Cytb berpotensi dijadikan gen target altenatif sebagai pengembangan halal kit.

Technological developments have led to the practice of mixing food products using non-halal substances. Document (International Standardization Organization/Technical Specification) ISO/TS 20224-3: 2020 is used as a standard procedure for Deoxyribonucleic Acid (DNA)-based halal detection test that is internationally applicable through the Beta actin gene (ACTB) as the target gene. However, the ability of the ACTB gene as a target gene has not been tested directly through PCR reactions, so it is required to evaluate the potential of other alternative target genes through primer optimization such as the Cytochrome b (Cytb) gene to detect domestic pig (Sus scrofa domesticus) and wild boar (Sus scrofa) containment. The method used was comprised of primer and probe design, primer and probe annealing temperature optimization, in silico specificity test, in vitro sensitivity test, and data processing and analysis. The sample used for the in vitro sensitivity test is pig genomic DNA. Based on the tests conducted, primers and probes of the Cytb gene have an optimal annealing temperature at 55°C. The in silico specificity test proved that the primer sequences and Cytb gene probes have the ability to detect domestic pig and wild boar sequences. The sensitivity test using qPCR on the ACTB gene forming a standard curve with a value of y=-3.6541x +38.385 and R2=0.9967, and LoD of 5 pg/uL. The linearity (0.9967) and efficiency (87.78%) values generated are in the standard range according to the literature because they are ≥0.98 for linearity and 80%—120% range for efficiency. Meanwhile, the sensitivity test using qPCR on the Cytb gene is forming a standard curve with a value of y= -2.7222x + 32.196 and R2= 0.9867, and LoD of 1 pg/uL. The linearity value (0.9867) is within the standard range, but the efficiency value (132.99%) exceeds the good percentage range as a result of the possibility of inappropriate serial dilution concentrations and an unoptimal protocol. The Cytb gene has a better sensitivity range than the ACTB gene. The overall result graph forms a sigmoid curve which is valid as a qPCR test result. Therefore, based on the in silico specificity and in vitro sensitivity tests, it can be concluded that the Cytb gene has the potential to be used as an alternative target gene as a halal kit development."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nur Fahmi Asiddiq
"Maraknya perburuan dan perdagangan ilegal bagian tubuh harimau sumatra (Panthera tigris sumatrae) telah mengancam populasi satu-satunya harimau endemik Indonesia. Bagian tubuh diduga harimau sumatra hasil perdagangan ilegal sering kali dalam kondisi tidak utuh dan sudah mengalami pemrosesan sehingga menyulitkan identifikasi barang bukti temuan tersebut. Aplikasi biologi molekuler dengan memanfaatkan DNA unik pada harimau sumatra menjadi penting untuk mengatasi permasalahan tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan markah Forensically Informative Nucleotide Sequencing (FINS) daerah gen COI pada sampel forensik harimau sumatra dan mengetahui asal usulnya. Primer spesifik dirancang dalam penelitian ini untuk mendapatkan urutan yang informatif dalam mengidentifikasi sampel forensik. Sampel yang didapatkan terdiri dari kulit, tulang, bubuk tulang, dan gigi yang berasal dari Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Aceh, Taman Nasional Bukit Barisan Selatan, Taman Nasional Batang Gadis, dan hasil temuan tim forensik dari Garut. Sebanyak 57% sampel berhasil di amplifikasi dan tujuh di antaranya berhasil dilanjutkan ke tahap sequencing. Hasilnya primer yang dirancang berhasil mengidentifikasi seluruh sampel sebagai harimau sumatra, tetapi tidak dapat membedakan asal usul masing-masing sampel. Studi lebih lanjut diperlukan untuk memaksimalkan penggunaan markah FINS hingga pembentukan haplotipe.

The rampant poaching and illegal trading of Sumatran tiger parts (Panthera tigris sumatrae) has threatened the endemic tiger population that is the only one in Indonesia. Body parts suspected to be the result of illegal trade in Sumatran tigers are often incomplete and have undergone processing, making it difficult to identify the evidence found. The application of molecular biology by utilizing the unique DNA in the Sumatran tiger is important to overcome this problem. This study aims to develop Forensically Informative Nucleotide Sequencing (FINS) markers for the COI gene region in forensic samples of Sumatran tigers and determine their origin. A special primer was designed in this study to obtain an informative sequence in forensic sample identification. The samples obtained consisted of skin, bone, bone powder, and teeth from the Aceh Natural Resources Conservation Agency (BKSDA), Bukit Barisan Selatan National Park, Batang Gadis National Park, and the findings of the forensic team from Garut. around 57% of the total sample was successfully amplified and seven of them were successfully proceed to the sequencing stage. The result was that the designed primer succeeded in identifying all samples as Sumatran tigers, but could not distinguish the origins of each sample. Further studies are needed to maximize the use of FINS markers to haplotype formation."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Yasin
"Labelisasi halal bagi produk makanan untuk diedarkan bagi umat Islam merupakan upaya pemerintah dalam memberikan kepastian hukum dan melindungi konsumen muslim dari mengkonsumsi produk makanan haram serta memberikan dorongan kepada prousen produk makanan agar memiliki kompitisi yang unggul dalam merebut pangsa pasar dari konsumen muslim di Indonesia. Berdasarkan hal tersebut maka pokok permasalahan yang akan dibahas adalah: bagaimana perlindungan hukum atas konsumen muslim terhadap labelisasi produk makanan halal di Indonesia, pertanggungjawaban produsen produk makanan halal terhadap konsumen muslim atas pencatuman label halal serta dapatkan Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) memberikan perlindungan hukum dalam hal terjadinya kerugian yang dialami konsumen muslim.
Metode penelitian yang digunakan dalam tesis ini adalah metode penelitian kepustakaan yang bersifat hukum normatif. Perlindungan konsumen dalam KUHPerdata terdapat dalam buku ketiga tentang perikatan dan buku keempat tentang pembuktian dan kedaluwarsa. Dalam hukum pidana terdapat dalam Pasal 383 ayat (2) bahwa diancam dengan pidana penjara paling lama 1 (satu) tahun 4 (empat) bulan, seorang penjual yang berbuat curang terhadap pembeli mengenai jenis keadaan dengan menggunakan tipu muslihat.
Di dalam Pasal 8 ayat (1) UU Perlindungan Konsumen disebutkan bahwa pelaku usaha dilarang memproduksi dan/atau memperdagangkan barang dan/atau jasa yang tidak mengikuti ketentuan berproduksi secara halal, sebagaimana pernyataan halal yang dicantumkan pada label. Berdasarkan Pasal 19 ayat (1) Undang-undang Perlindungan konsumen disebutkan pelaku usaha bertanggung jawab memberikan ganti kerugian atas kerusakan, pencemaran, dan/atau kerugian konsumen akibat mengkonsumsi barang dan/atau jasa yang dihasilkan atau diperdagangkan. Masyarakat banyak sekali mengeluhkan kekecewaannya tentang berbagai produk makanan kepada pihak YLKI, terhadap keluhan-keluhan tersebut YLKI akan melakukan melaporan kepada Ditjen POM, menindaklanjuti kepada MUI dan melakukan lewat jalur hukum."
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2005
T36887
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ahmad Hanif Ichsan
"Pesatnya pertumbuhan jumlah pengikut Islam dunia dan Indonesia berhasil mendorong pertumbuhan industri halal dengan masif. Salah satu industri halal yang turut berkembang adalah pada sektor makanan halal. Sektor ini diperkirakan akan terus tumbuh dari tahun ke tahun yang menunjukan bahwa sektor makanan halal semakin menjanjikan. Sektor makan halal di Indonesia memiliki nilai perbelanjaan yang fantastis. Hal tersebut dibuktikan oleh tingginya permintaan bahan-bahan makanan halal. Tumbuhnya sektor makanan halal dipengaruhi oleh beberapa faktor yang juga menjadi variabel dalam penelitian ini, seperti religiusitas Muslim, purchase intention, dan buying attitude serta dimoderasi oleh perbedaan kelompok generasi X, Y, dan Z. Makanan halal yang dibahas dalam penelitian ini adalah makanan halal secara keseluruhan dan tidak dibatasi oleh satu jenis makanan halal. Penelitian ini dilakukan dengan metode Partial Least Squares Structural Equation Modeling (PLS-SEM) dengan model penelitian yang menggunakan theory of reasoned action (TRA). Penelitian ini melibatkan total 369 responden yang terbagi menjadi tiga generasi, yaitu generasi X, Y, dan Z. Hasil penelitian menunjukan bahwa religiusitas Muslim berpengaruh positif dan signifikan terhadap purchase intention. Lalu, purchase intention berpengaruh positif dan signifikan terhadap buying attitude. Kemudian, buying attitude memediasi hubungan religiusitas Muslim dengan purchase intention.

The rapid growth of the number of Islamic followers worldwide and in Indonesia has successfully driven the massive growth of the halal industry. One of the emerging sectors within the halal industry is the halal food sector. This sector is projected to continue growing from year to year, indicating its increasing potential. The halal food sector in Indonesia holds tremendous spending value, as evidenced by the high demand for halal food ingredients. The growth of the halal food sector is influenced by several factors that also serve as variables in this research, such as Muslim religiosity, purchase intention, and buying attitude, moderated by group differences of generational cohorts X, Y, and Z. The research focuses on halal food as a whole and is not limited to a specific type of halal food. This study employed the Partial Least Squares Structural Equation Modeling (PLS-SEM) method, with the research model based on the theory of reasoned action (TRA). A total of 369 respondents, divided into three generations (X, Y, and Z), participated in this study. The research findings indicate that Muslim religiosity has a positive and significant impact on purchase intention. Then, purchase intention has a positive and significant influence on buying attitude. Furthermore, buying attitude mediates the relationship between Muslim religiosity and purchase intention.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nurrazzaq Natawijaya
"Sebagai negara dengan mayoritas penduduknya menganut agama Islam dan menjadi negara dengan penduduk muslim terbanyak di dunia, sangat menarik dan penting untuk melakukan penelitian terkait praktik halal di Indonesia. Sejalan dengan hal tersebut, dengan menggunakan pendekatan kuantitatif dan desain penelitian deskriptif yang mengumpulkan 346 responden berkewarganegaraan Indonesia yang berdomisili di Indonesia, beragama Islam, berusia antara 18 hinggga 65 tahun, dan pernah mengonsumsi makanan bersertifikat halal, penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor-faktor yang memengaruhi intensi pembelian produk makanan halal konsumen muslim Indonesia, yakni halal marketing, religious belief, halal awareness, halal logo certification, personal societal perception, dan product ingredients. Penelitian ini juga menganalisis pengaruh dari religious belief dan halal logo certification terhadap halal awareness, serta mencari tahu bagaimana peran mediasi dari halal awareness terhadap pengaruh tidak langsung dari religious belief dan halal logo certification terhadap halal purchase intention. Dengan menggunakan metode Partial Least Square - Structural Equation Modelling (PLS-SEM) melalui software SmartPLS 4, penelitian ini menemukan bahwa halal marketing, halal awareness, personal societal perception, dan product ingredients berpengaruh positif terhadap halal purchase intention. Selain itu, halal logo certification juga memiliki pengaruh yang positif dan signifikan baik terhadap halal awareness maupun halal purchase intention. Di sisi lain, penelitian ini menemukan bahwa religious belief tidak berpengaruh secara signifikan terhadap halal awareness dan halal purchase intention. Dengan segala keterbatasan penelitian yang ada, hasil dari penelitian ini dapat dimanfaatkan oleh pemerintah, Majelis Ulama Indonesia (MUI), Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH) dalam bersinergi guna membangun halal awareness konsumen Muslim Indonesia. Pelaku usaha, khususnya para produsen makanan halal dapat memanfaatkan hasil penelitian untuk meningkatkan penjualan produk makanan halal mereka.

As a country with the majority of its population adhering to Islam and being the country with the largest Muslim population in the world, it is very interesting and important to conduct research related to halal practices in Indonesia. In line with this, using a quantitative approach and a descriptive research design that collected 346 respondents who are Indonesian citizens who live in Indonesia, are Muslim, aged between 18 to 65 years, and have consumed halal-certified food, this study aims to analyze the factors that affect the intention to purchase halal food products for Indonesian Muslim consumers, namely halal marketing, religious belief, halal awareness, halal logo certification, personal societal perception, and product ingredients. This study also analyzes the influence of religious belief and halal logo certification on halal awareness, and finds out the mediating role of halal awareness on the indirect effect of religious belief and halal logo certification on halal purchase intention. Using the Partial Least Square - Structural Equation Modeling (PLS-SEM) method through SmartPLS 4 software, this study found that halal marketing, halal awareness, personal societal perception, and product ingredients have a positive effect on halal purchase intention. In addition, halal logo certification also has a positive and significant impact on both halal awareness and halal purchase intention. On the other hand, this study found that religious belief did not have a significant effect on halal awareness and halal purchase intention. With all the limitations of existing research, the results of this research can be utilized by the government, “Majelis Ulama Indonesia”(MUI), “Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal” (BPJPH) in synergy to build halal awareness for Indonesian Muslim consumers. Business actors, especially halal food producers, can take advantage of research results to increase sales of their halal food products."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aghnia Putriningrum
"Atribut ramah halal merupakan indikator penting untuk memenuhi kebutuhan wisatawan Muslim. Hal ini diperlukan dalam pengembangan pariwisata ramah halal, terutama bagi destinasi dengan mayoritas penduduk non-Muslim. Destinasi non-Muslim mungkin akan kesulitan dalam menyediakan atribut ramah halal karena mayoritas penduduknya tidak menerapkan nilai Islam dalam kehidupan sehari-hari. Namun, perkembangan wisatawan Muslim mendorong destinasi non-Muslim untuk mengembangkan atribut ramah halal. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh atribut ramah halal terhadap destination image, customer engagement, dan loyalitas wisatawan Muslim Indonesia. Survei daring dilakukan kepada wisatawan Muslim Indonesia yang pernah mengunjungi Singapura, Bangkok, atau Tokyo dalam dua tahun terakhir. Analisis data pada penelitian ini menggunakan software SPSS dan AMOS dengan metode pengolahan data Structural Equation Modelling (SEM) untuk menguji variabel penelitian terhadap 408 responden. Hasil penelitian memperlihatkan atribut ramah halal berpengaruh positif terhadap destination image, customer engagement, dan loyalitas wisatawan Muslim Indonesia. Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa customer engagement memediasi hubungan antara destination image dan loyalitas, serta terdapat peran moderasi dari kelompok destinasi (Singapura, Bangkok, dan Tokyo) dalam hubungan di antara variabel.

Halal-friendly attributes are an important indicator to meet the needs of Muslim tourists. This is necessary in developing halal-friendly tourism, especially for non-Muslim destinations. Non-Muslim destinations may find it difficult to provide halal-friendly attributes since they do not implement Islamic values in their daily lives. However, the development of Muslim tourists encourages non-Muslim destinations to develop halal-friendly attributes. This study aims to see the effect of friendly attributes on destination image, customer engagement, and loyalty of Indonesian Muslim tourists. The survey was conducted on Indonesian Muslim tourists who have visited Singapore, Bangkok, or Tokyo in the last two years. The data were analyzed using SPSS and AMOS with the Structural Equation Modelling (SEM) method to test the relationship among the research variables using 408 respondents. The results showed that halal-friendly attributes positively influence destination image, customer engagement, and loyalty of Indonesian Muslim tourists. The results also showed that customer engagement mediates the relationship between destination image and loyalty, and there is a moderating role of destination groups (Singapore, Bangkok, and Tokyo) in the relationship between variables."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Rifky Hillis
"Meningkatnya kesadaran dan permintaan produk makanan halal di Indonesia, khususnya di kalangan penduduk mayoritas Muslim, telah secara signifikan mempengaruhi usaha kecil di sektor kuliner. Penelitian ini menginvestigasi faktor-faktor yang mempengaruhi niat pembelian usaha mikro kuliner di Depok, dengan fokus pada kesadaran halal, kontrol perilaku yang dirasakan, norma subjektif, religiusitas, dan kepercayaan halal. Dengan menggunakan Teori Perilaku Terencana (Theory of Planned Behavior - TPB), penelitian ini menyoroti bagaimana faktor-faktor tersebut mempengaruhi proses pengambilan keputusan terkait dengan pengadaan bahan baku kuliner halal. Responden penelitian dikumpulkan sebanyak 165 responden melalui metode survei. Analisis data dilakukan menggunakan Partial Least Squares Structural Equation Modeling (PLS-SEM) untuk menguji hubungan antara variabelvariabel yang diteliti. Temuan menunjukkan bahwa identitas agama yang kuat dan kewajiban moral merupakan prediktor signifikan dari pembelian bahan baku halal oleh usaha mikro kuliner. Penelitian ini memberikan kontribusi pada pemahaman perilaku konsumsi halal dalam konteks mayoritas Muslim dan memberikan wawasan bagi usaha mikro dalam meningkatkan praktik bisnis mereka untuk melayani segmen pasar konsumen muslim di Indonesia

The increasing awareness and demand for halal food products in Indonesia, particularly among the Muslim majority, have significantly impacted small businesses in the culinary sector. This study investigates the factors influencing the purchase intention of micro culinary businesses in Depok, focusing on halal awareness, perceived behavioral control, subjective norms, religiosity, and halal trust. Using the Theory of Planned Behavior (TPB), this research highlights how these factors affect decision-making processes related to the procurement of halal culinary ingredients. Data were collected from 165 respondents through survey methods. Data analysis was conducted using Partial Least Squares Structural Equation Modeling (PLSSEM) to examine the relationships between the variables studied. The findings indicate that a strong religious identity and moral obligation are significant predictors of halal ingredient purchasing on micro culinary entreprises. This research contributes to the understanding of halal consumption behavior in a Muslim-majority context and provides insights for micro businesses to enhance their business practices to serve this muslim consumer market in Indonesia."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yudhistira Thufail Iman
"Industri kuliner dan pangan olahan di Indonesia berkembang pesat dan memberikan kontribusi besar pada perekonomian nasional. Namun, seiring pertumbuhan ini, muncul masalah kurangnya informasi tentang kehalalan produk yang dijual, yang berdampak pada kerugian konsumen, terutama konsumen Muslim. Penelitian ini bertujuan mengkaji perlindungan hukum terkait informasi kehalalan produk kuliner dan pangan olahan di Indonesia dengan pendekatan yuridis normatif, menganalisis UU Perlindungan Konsumen dan UU Jaminan Produk Halal beserta peraturan turunannya dilengkapi dengan peraturan perundang-undangan lain yang relevan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa konsumen berhak atas informasi jelas tentang kehalalan produk, dan pelaku usaha berkewajiban memberi informasi akurat sesuai hukum. Label halal dipandang sebagai upaya menyediakan informasi yang cukup dalam konteks jaminan produk halal. Selain itu, kesimpulan penelitian menyarankan bahwa keterangan tidak halal yang terstandarisasi dapat mengurangi potensi misinformasi bagi konsumen. Dengan demikian, untuk memastikan informasi yang cukup terkait kandungan halal sebagai bentuk perlindungan konsumen, pemerintah dapat memaksimalkan penggunaan label halal dan keterangan tidak halal yang terstandarisasi.

The culinary and processed food industries in Indonesia are rapidly growing and making a significant contribution to the national economy. However, alongside this growth, there is a problem with inadequate information regarding the halal status of products being sold, which has negative implications for consumers, particularly Muslim consumers. This study aims to examine the legal protections related to halal information on culinary and processed food products in Indonesia through a normative juridical approach, analyzing the Consumer Protection Act, the Halal Product Assurance Act, their derivative regulations, and other relevant legislation. The findings indicate that consumers have the right to clear information regarding the halal status of products, and business operators are legally obligated to provide accurate information. The halal label is viewed as an effort to provide sufficient information in the context of halal product assurance. Additionally, the study concludes that a standardized "non-halal" label could be a solution to mitigate potential misinformation for consumers. Thus, to ensure adequate information on halal content as a form of consumer protection, the government can maximize the use of standardized halal and non-halal labeling."
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Caroline Shindy Prameswari
"Kura-kura brazil (Trachemys scripta elegans) merupakan salah satu spesies invasif perairan tawar. Keberadaan spesies tersebut membawa dampak buruk bagi ekosistem sehingga perlu dieradiksi dengan cara pendeteksian dini. Pendeteksian dini suatu spesies akuatik dapat dilakukan menggunakan pendekatan molekular yang efektif dan non-invasif, yaitu metode environmental DNA dan quantitative PCR. Penelitian dilakukan untuk mendeteksi keberadaan kura-kura brazil di enam situ di Universitas Indonesia, Depok, Indonesia. Metode yang digunakan dalam peneitian ini adalah isolasi dengan PCI, amplifikasi dengan qPCR secara triplikat menggunakan primer COI dari gen mitokondria. Berdasarkan pengujian limit of detection (LOD) dan limit of quantification (LOQ) yang ditentukan dari kurva standar memiliki LOD sebesar 220.164 salinan DNA/reaksi dan LOQ sebesar 667.163 salinan DNA/reaksi. Keberadaan kura-kura brazil terdeteksi di lima situ pada tahun 2021 dan enam situ pada tahun 2022. Tidak ditemukan pengaruh faktor lingkungan terhadap keberadaan kura-kura brazil yang ditentukan berdasarkan ANOVA Satu Arah dengan nilai p > 0,05. Keberadaan Kura-kura brazil di Universitas Indonesia dapat dideteksi menggunakan eDNA dan digunakan sebagai kegiatan pemantauan dan eradikasi spesies asing invasif di ekosistem perairan urban.

Red-eared slider (Trachemys scripta elegans) is one of the most invasive freshwater species. The existence of this species affects their non-native ecosystem in a negative manner, that ideally it should be eradicated by conducting an early detection of the ecosystem. Early detection of an aquatic species can be done by using the environmental DNA and quantitative PCR methods, as both use effective molecular and non-invasive approach. This study was conducted to detect the presence of red-eared slider within the ecosystem of 6 ponds located at Universitas Indonesia, Depok, Indonesia. The methods that are used in the study covered isolation with PCI, amplification with qPCR in triplicate using primer COI from the mitochondria gen. Limit of detection (LOD) and limit of quantification (LOQ) were then examined by referring to the standard curve, LOD held the value of 220,164 of DNA copies/reaction, while LOQ held the value of 667,163 of DNA copies/reaction. The presence of red-eared slider was then proven in the ponds within the ecosystem; 5 in 2021 and 6 in 2022. The influence between the presence of red-eared slider and pH was not found, the conclusion is backed with calculation using One Way ANOVA using p-value > 0,05. The presence of red-eared slider in Universitas Indonesia can be detected using eDNA, which later can be utilized as a tool to observe and eradicate the foreign species within the urban water ecosystem"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>