Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2112 dokumen yang sesuai dengan query
cover
" notion of microfoundations has received growing interest in neo-institutional theory (NIT) along with an increasing interest in microfoundational research in disciplines such as strategic management and organizational economics. However, despite reference to the same term, there are decisive differences in how microfoundations have been addressed across different disciplines."
Bingley: Emerald Publishing, 2019
e20511917
eBooks  Universitas Indonesia Library
cover
"The notion of microfoundations has received growing interest in neo-institutional theory (NIT) along with an increasing interest in microfoundational research in disciplines such as strategic management and organizational economics. However, despite reference to the same term, there are decisive differences in how microfoundations have been addressed across different disciplines. "
Bingley: Emerald Publishing Limited, 2019
e20511919
eBooks  Universitas Indonesia Library
cover
Annalia Desiawati Budi
"PT. MMM sebagai suatu perusahaan yang bergerak di bidang produk makanan, khususnya bergerak di bidang penyedia daging olahan dan penyedia makanan cepat saji (gerai makanan) merupakan perusahaan dengan industri pelayanan. Suatu perusahaan yang bergerak di bidang pelayanan jasa san gat bergantung pada pelanggan. Sementara itu kepuasan pelanggan dinilai sebagai bagian atau hasil dari suatu budaya korporat yang baik.
Pada era persaingan yang sangat ketat saat ini di mana semakin banyak bermunculan kompelitior pada industri sejenis maka manajemen PT. MMM berusaha memberikan pelayanan yang Iebih maksimal dengan cara berupaya memiliki tenaga-tenaga yang Iebih profesional dan berkualitas Serta berorientasi sesuai dengan visi perusahaan yaitu menjadi perusahaan makanan olahan terpadu utama di Indonesia. Perusahaan berkomitmen untuk memusatkan perhatian pada fundamental pemsahaan. Pada tahun lalu perusahaan menurunkan strategi perusahaan baru yaitu growing from within. Berdasarkan pemikiran ilu, tiga area yang akan dikembangkan perusahaan adalah sumber daya manusia, pemasaran dan distribusi.
Pada tahun 2002 PT. MMM melakukan penelitian survei yang berkaitan dengan budaya korporat Serta pengamhnya pada perfomla kerja Hasil dari penelitian tersebut adalah nilai-nilai yang tertanam secara tradisional dalarn perusahaan dan diyakini sebagai budaya korporat saat ini ternyata masih belum kompelitif apabila dibandingkan dengan kompetitor utama. Masih banyak terdapat kclemahan-kelemahan dan benturan dengan strategi perusahaan sehingga nilai-nilai tersebut belum mampu membawa karyawan pada suasana kerja yang kondusif dan menguntlmgkan bagi perusahaan. Budaya tersebut juga tidak dikodiiikasikan menjadi suatu acuan yang mengikat karyawan. Apabila diperbandingkan dengan kornpetitor utama, maka budaya yang ada pada perusahaan kelihatannya belum membawa dampak yang berarti bagi perusahaan.
Berdasarkan masalah yang sudah dikemukakan maka dapat disimpulkan bahwa PT. MMM menginginkan adanya perubahan budaya kerja yang dirasakan sudah ketinggalan jaman dan tidak Iagi mampu bersaing dengan para kompelitor. Budaya kerja yang nantinya terbentuk harus dapat memolivasi karyawan sekaligus meningkatkan performa kerja dan pada akhimya berdampak pula pada perfoma perusahaan. Atas dasar itu maka terdapat pemecahan masalah yang dapat dilakukan oleh PT. MMM.
Hal yang harus dilakukan adalah merumuskan budaya korporat yang baru dan efektif bagi performa perusahaan. Alternatif pertama yang dapat ditempuh untuk pembentukan budaya korporat adalah dengan cara merumuskan nilai-nilai yang diinginkan oleh para pendiri dan pimpinan perusahaan. Altematif ini apabila dilakukan' tidak membutuhkan waktu yang Iama dan tidak terlalu rumit namun diharapkan tetap dapat berisi nilai-nilai yang berwawasan bisnis karena dibuat oleh para manajemen puncak yang lebih mengetahui arah perusahaan.
Alternatif Iain yang dapat dijalankan adalah dengan merumuskan budaya korporat yang nilai-nilainya merupakan hasil pemiklran para pendiri dan pimpinan Serta juga dari para karyawan. Alternatif perumusan ini disebut dua arah. Dengan alternatif kedua ini diharapkan pemmusan budaya korporat yang bersumber dari dua sisi (atas dan bawah) akan memberikan masukan yang berharga bagi perusahaan, sebab karyawanlah yang akan menjalani budaya ini sehingga ia harus merasakan juga bahwa budaya korporatnya merupakan nilai-nilai yang memang mereka inginkan dan mereka rasa dapat membawa kebaikan bagi parusahaan dan bagi karyawan im sendiri. Selain itu suatu budaya korporat yang dibentuk untuk meningkatkan performa kerja perusahaan harus berlandaskan nilai-nilai kuat yang tidak saja diyakini oleh pendiri tetapi juga oleh seluruh anggota perusahaan (karyawan).
Didasari oleh pemikiran penulis yang menganggap bahwa clalam persaingan perusahaan yang sangat kompetitif saat ini di mana perusahaan bisa dengan ccpat kehiiangan suatu kesempatan akibat tidak menyadari adanya suatu peluang yang bisa didapat maka setiap sumber yang ada dalam perusahaan harus dlmaksimalkan yaitu dengan cara memberdayakan ide-ide yang tidak saja datang dari atas namun juga dari bawah maka altcmatif yang disarankan adalah altemative keclua. Pada tulisan ini penulis juga memberikan masukan bagaimana implementasi dan sosialisasi yang harus dilakukan agar nantinya budaya korporat ini dapat tertanam dalam diri setiap karyawan dengan baik."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2004
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muh. Kadarisman
"ABSTRAK
Permasalahan dalam penelitian ini adalah bagaimana pendapat responden tentang: 1.
pencapaian sasaran program dan pengembangan SDM BKN tahun 2001. 2. Kesesuaian jumlah
pegawai dengan kebutuhan organisasi, job description dan hirarki (perintah serta tanggungjawab).
3. Keberadaan perangkat komputer dan fungsinya dalam manajemen kepegawaian. 4. Keberadaan
peralatan teknologi dan manfaatnya dalam manajemen kepegawaian. 5. Pelaksanaan tugas di
BKN, baik rutin maupun di luar tugas rutin 6. Penerapan konsep learning organization di BKN
dan karakteristiknya. 7. Korelasi antara butir angka (1), (2), (3), (4), (5), dan (6) tersebut di atas.
Tujuan Penelitian adalah mengetahui pendapat responden tentang: 1. Pencapaian sasaran program
dan pengembangan SDM BKN. 2. Kesesuaian jumlah pegawai dengan kebutuhan organisasi, job
description dan hirarki (perintah serta tanggung jawab). 3. Keberadaan perangkat komputer dan
fungsinya dalam manajemen kepegawaian. 4. Keberadaan peralatan teknoiogi dan manfaatnya
dalam manajemen kepegawaian. 5. Pelaksanaan tugas rutin dan di luar tugas rutin. 6. Penerapan
konsep learning organization dan karakteristiknya di BKN Pusat dan Kantor Regionalnya. 7.Hasil
analisis tabulasi silang /cross tab dan korelasi elemen yang berkaitan.
Data dikunipulkan dengan riset kepustakaan kuesioner, observasi, dan wawancara. Dengan
menggunakan distribusi frekuensi dan tabel silang, serta hubungan kausalitas antar elemen
dengan menggunakan korelasi Range Spearman?s, data tersebut dianalisis secara deskriptif
kualitatif.
Secara garis besar hasil penelitian menunjukkan 6 hal: 1. Keberhasilan sasaran program
BKN tahun 2001 dipengaruhi oleh tiga faktor yaitu sasaran program pengembangan SUM EKN,
uraian tugas/job description dan kerja sama kelompok/team work. Demikian pula keberhasilan
sasaran program pengembangan SDM di BKN dipengaruhi oleh uraian tugas/job description,
hirarki perintah dan kerja sama kelompok/team work. Agar sasaran program BKN dan sasaran
program pengembangan SDM di BKN semakin tercapai, maka uraian tugas/job description perlu
disempurnakan serta mempertahankan balikan meningkatkan kerja sama kelompok/team work
yang telah berjalan dengan baik. 2. Di BKN terjadi ketidaksesuaian antara jumlah pegawai dengan
kebutuhan organisasi, untuk mengatasi hal tersebut perlu adanya analisis kebutuhan (need
analysis) dan perencanaan yang matang (man power planning) dalam menentukan berapa jumlah
(kualifikasi) pegawai yang benar-benar diperlukan. 3. Uraian tugas/job description di unit kerja
responden ternyata tidak lengkap, tetapi pelaksanaan uraian tugas/job description tersebut telah
dijalankan dengan cukup baik. Hal ini ditunjukkan oleh kerja sama kelompok/team work yang
sering dilakukan dan hirarki perintah yang telah sesuai. 4. Pendapat responden terhadap hirarki
perintah maupun hirarki tanggung jawab, meskipun persentase tertinggi adalah telah
sesuai dengan tingkat kewenangan masing-masing pejabat 8104, tetapi persentasenya masih di
bawah 50 persen. Untuk meningkatkannya perlu dirumuskan kembali hirarki perintah dan
tanggung jawab tersebut dalam arti wewenang dan tanggung jawab tersebut tidak menumpuk di
level pejabat tingkat atas tetapi harus dimulai dengan pemberian/pendelegasian wewenang dan
tanggung jawab yang semakin besar kepada pejabat yang lebih rendah tingkatannya agar
organisasi BKN semakin adaptif dan fleksibel. 5. Di BKN tidak sepenuhnya tersedia peralatan
dengan mengggunakan teknologi misalnya komputer, telepon, faximile, dan kendaraan dinas,
meskipun sebagian besar responden menyatakan bahwa pekerjaannya dikerjakan dengan peralatan
teknologi, dan di lain pihak peralatan teknologi tersebut sangat membantu dalam penyelesaian
tugas. Untuk menunjang kondisi tersebut maka pemenuhan kebutuhan peralatan teknologi perlu
dìtingkatkan. 6. Sebagian besar responden menyetujui di 8104 perlu penerapan konsep organisasi
pembelajaran (learning organization), yaitu organísasi yang didasarkan pada kemampuan dan
kompetensi SDM sehingga mampu menghadapi tantangan organisasi di masa depan. Untuk
mewujudkannya: a. Diperlukan iklim yang dapat mendorong dan mempercepat
individu/organisasi belajar terutama dalam membangun budaya belajar di kalangan individu dari
proses pemberdayaan SDM yang mendukung terciptanya kreativitas, inovasi dan knowledge
creation, b. Menanamkan jiwa entrepreneurship. c. Membangun budaya kerja dalam kelompok
(team work). d. Komitmen pimpinan terhadap penciptaan organisasi pembelajaran merupakan
unsur yang sangat penting.
Dari hasil penelitian ada dua hal yang perlu mendapat perhatian berkaitan saran kebijakan:
1. Agar pencapaian sasaran strategi BKN termasuk pengembangan SDM nya baik jangka pendek
(1 tahun) maupun jangka panjang (5 tahun), berpedoman pada visi, misi, dan strategi 8104 yang
telah ditetapkan. Untuk itu visi, misi maupun strategi tersebut perlu segera disosialisasikan kepada
seluruh pegawai BKN, serta melaksanakannya. Agar baik vlsi, misi, dan strategi tersebut berhasil
sesuai yang diharapkan, maka diperlukan dukungan dan kerja keras dari seluruh pegawai BKN,
termasuk stake holders-nya. 2. Mengingat perubahan lingkungan strategis yang cepat dan
menuntut penyesuaìan kompetensi pegawai yang cepat pula, maka diperlukan pengembangan
organisasi pernbelajaran (learning organization). Setiap pegawai BKN perlu terus belajar dengan
mengikuti Diklat pegawai, pendidikan formal, atau dengan inhouse training. Belajar di tempat
kerja dengan bimbingan pimpinan atau teman sekerja, hal tersebut sangat efektif dalam
mendorong peningkatan kemampuan pegawai dan kinerja organisasi BKN. Guna menanamkan
jiwa entrepreneurship, maka tindakan yang perlu ditempuh antara lain dengan mendirikan
?incubator business center?.
"
2002
T3803
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Diana Wirawan
"Organisasi perlu berubah. Efektivitas perubahan hanya dapat dicapai dengan adanya komitmen perubahan. Hal ini disebabkan karena komitmen perubahan merupakan faktor penting bagi kesuksesan perubahan. Berdasarkan hal tersebut, peneliti melakukan penelitian terhadap faktor yang mempengaruhi komitmen perubahan, yaitu dalam hal ini keadilan organisasi dan kepercayaan organisasi.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk melihat pengaruh keadilan organisasi dan kepercayaan organisasi terhadap komitmen perubahan. Pengukuran yang digunakan dalam penelitian ini adalah alat ukur Commitment to Change Inventory (CCI), Organizational Justice Scale (OJS), dan Organizational Trust Inventory (OTI). Tiga alat ukur tersebut memiliki reliabilitas yang baik dan validitas item yang cukup baik.
Responden penelitian berjumlah 278 karyawan tetap yang bekerja di perusahan yang sedang berubah, dengan karakteristik berusia 20 - 56 tahun, memiliki tingkat pendidikan minimal SMA, memiliki jabatan minimal sebagai staf, dan telah bekerja minimal dua tahun.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa keadilan organisasi dan kepercayaan organisasi memiliki pengaruh positif dan berkontribusi terhadap komitmen perubahan (R2 = 0,249, p < 0,05) dan dimensi dari komitmen perubahan, yaitu afektif (R2 = 0,269, p < 0.05), kontinuans (R2 = 0,071, p < 0,05), dan normatif (R2 = 0,187, p < 0.05).
Hasil penelitian ini juga menunjukkan bahwa kepercayaan organisasi memiliki kontribusi yang lebih besar daripada keadilan organisasi, baik terhadap komitmen perubahan secara keseluruhan maupun terhadap dimensi dari komitmen pada perubahan, yaitu afektif, kontinuans, dan normatif.

Organizations need to change. Effectiveness of the change can only be achieved with commitment to change. Commitment to change is an important factor for the success of change. Based on this, researcher conducted a study of factors influencing commitment to change, which in this case organizational justice and trust in organization.
The objective of this study study was to find the influence of organizational justice and trust in organization on commiment to change. Measurements used in this study are using Commitment to Change Inventory (CCI), Organization Justice Scale (OJS), and Organizational Trust Inventory (OTI). That three measurements have good reliability and quite good in item validity.
The participants of this study are 278 permanent employees that is working in changing company, with the age range within 20 - 56 years old, have the basic education at least from high school level, have structural position at least as staff, and had been working in that company for at least two years.
Results showed that both organizational justice and trust in organization are positively related and have contributed to commitment to change (R2 = 0,249, p < 0,05) and also their three dimensions, such as affective (R2 = 0,269, p < 0.05), continuance (R2 = 0,071, p < 0,05), and normative (R2 = 0,187, p < 0.05) commitment to change.
The results also show that the influence of trust in organization is stronger than organizational justice to commiment to change and also their three dimensions, affective, continuance, and normative commitment to change.
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2013
S47756
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Widha Dintariana
"Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis pengaruh budaya organisasi terhadap kinerja karyawan Kantor Pusat PT. Pertamina (Persero) Direktorat Sumber Daya Manusia. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Sampel dalam penelitian ini adalah 80 orang karyawan Kantor Pusat PT. Pertamina (Persero) Direktorat Sumber Daya Manusia dengan menggunakan convenience sampling. Instrumen penelitian ini menggunakan kuesioner dan dianalisis menggunakan regresi linear sederhana. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa budaya organisasi berpengaruh positif signifikan terhadap kinerja karyawan.

The purpose of this research is to analyze the effect of corporate culture on employee performance in Head Office PT. Pertamina (Persero) Directorate of Human Resource. This research use quantitative method. Sample in this research is 80 person employees in Head Office PT. Pertamina (Persero) Directorate of Human Resource with convenience sampling. This research uses questionnaire, that data analyzed with simple linear regression. This research show corporate culture has a significant positive effect on employee performance.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2013
S47022
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rindang Ayu
"Organisasi harus melakukan perubahan agar terus dapat bertahan. Penelitian ini dilakukan untuk melihat pengaruh persepsi individu terhadap kesiapan organisasi untuk berubah, kesiapan individu untuk berubah, dan psychological empowerment terhadap komitmen perubahan organisasi.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini yaitu alat ukur Commitment to Change Inventory (CCI) yang dikembangkan oleh Herscovitch dan Meyer (2002), alat ukur Organizational Readiness for Change Questionnaire yang dikembangkan oleh Ramnayaran (2011), alat ukur Individual Readiness for Change Scale yang dikembangkan oleh Hanpachern (1997), dan alat ukur Psychological Empowerment Questionnaire (PEQ) yang dikembangkan oleh Sprietzer (1995). Responden dalam penelitian ini berjumlah 175 yang merupakan karyawan dari 2 perusahaan konstruksi di Jakarta.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa persepsi individu terhadap kesiapan organisasi untuk berubah dan kesiapan individu untuk berubah memiliki pengaruh yang signifikan terhadap komitmen pada perubahan organisasi. Sedangkan variabel psychological empowerment tidak memiliki pengaruh signifikan terhadap komitmen pada perubahan organisasi. Variabel yang paling berpengaruh terhadap komitmen pada perubahan organisasi adalah kesiapan individu untuk berubah.

Organizations in order to survive need to change. This study was conducted to identify the impact of individual perception to organizational readiness for change, individual readiness for change, and psychological empowerment due to organization’s commitment to change.
This study used a quantitative approach, and collected the data using Commitment to Change Inventory (CCI, Herscovitch and Meyer (2002), Organizational Readiness for Change Questionnaire (Ramnayaran, 2011), Individual Readiness for Change Scale (Hanpachern,1997), and Psychological Empowerment Questionnaire (PEQ) (Sprietzer, 1995). The study was conducted at state owned organization, with 175 respondents.
The result showed that both individual perception to organizational readiness for change and individual readiness for change had significant contribution to Commitment to Change. On the other hand, psychological empowerment variables had no significant effect on the commitment to change. Furthermore, the study also showed that individual readiness for change is the major contributor to Commitment to Change.
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2013
S46718
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mintzberg, Henry
New Jersey: Prentice-Hall International, 1983
658.02 MIN s
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Galbraith, Jay R.
Reading, Mass.: Addison-Wesley , 1977
658.001 GAL o
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Hall, Richard H.
New Jersey : Prentice-Hall, 1987
658.001 HAL o
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>