Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 53613 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Franz, Marie-Louise von
"Perempuan di dunia Barat saat ini mencari citra yang dapat mendefinisikan identitas mereka. Pencarian ini dimotivasi oleh disorientasi dan ketidakpastian mendalam pada perempuan modern. Di Barat, ketidakpastian ini disebabkan karena, seperti yang telah ditunjukkan Jung, perempuan tidak memiliki wakil metafisik dalam citra Tuhan Kristen. Protestanisme harus bersedia dipersalahkan sebagai agama laki-laki murni. Katolik setidaknya memiliki Perawan Maria sebagai representasi arketipe femininitas, tetapi citra arketipe feminin ini tidak lengkap karena hanya mencakup aspek sublim dan cahaya dari prinsip feminin ilahi dan oleh karena itu tidak mengungkap seluruh prinsip feminin.
Pencarian tentang identitas diri sedang melanda kaum perempuan di dunia Barat. Setiap saat, mereka mencari citra yang dapat mendefinisikan identitas diri mereka. Pencarian ini dimotivasi oleh disorientasi dan ketidakpastian mendalam bahwa mereka tidak memiliki wakil metafisik dalam citra Tuhan Kristen. Protestanisme harus bersedia dipersalahkan sebagai agama laki-laki murni. Katolik setidaknya memiliki Perawan Maria sebagai representasi arketipe femininitas, tetapi citra arketipe feminin ini tidak lengkap karena hanya mencakup aspek sublim dan cahaya dari prinsip feminin ilahi dan oleh karena itu tidak mengungkap seluruh prinsip feminin.
Sebagai psikolog Jungian yang tersohor dengan studinya mengenai interpretasi dongeng dan alkimia, Marie-Louise von Franz pertama kali menemukan gambaran feminin yang melengkapi kekurangan ini dalam agama Kristen. Menurutnya, dongeng mengungkap fantasi kreatif lapisan penduduk pedesaan dan kurang berpendidikan.
Selain itu, Marie-Louise von Franz mengurai bahwa sosok feminin dalam dongeng, dengan keseluruhan cerita yang mengitarinya, tidak serta-merta membuktikan bahwa sebuah kisah ada hubungannya dengan psikologi perempuan. Banyak cerita panjang tentang penderitaan perempuan ditulis oleh laki laki dan merupakan proyeksi dari masalah anima laki-laki.
"
Yogyakarta: IRCiSoD, 2023
305.4 FRA f
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Lasnidar
"ABSTRAK
Ta'nis (Penanda Feminin) Dalam Predikat Bahasa Arab. (Di bawah bimbingan Dr. Thoyib Ibnuzain Main) Fakultas Sastra Universitas Indonesia. 1996. Ta'nis dalam predikat bahasa Arab, ditinjau dari wujudnya yaitu berupa verba dan bukan verba. Kelompok verba dibagi menjadi dua bagian yaitu ditinjau dari kalimat ismiyah dan kalimat fi'liyah. Kelompok bukan verba dibagi menjadi tiga bagian yaitu nomina, adjektiva dan frasa preposisonal. Skripsi ini bertujuan untuk mendeskripsikan tentang ta'nis dalam predikat bahasa Arab dan menganalisisnya dari data korpus Al Our'an yaitu dari surat pertama sampai dengan surat kesepuluh. Beberapa tahap analisis yang dipergunakan adalah mencari ayat-ayat Al Qur'an yang terdapat ta'nis maupun yang mengan_dung ta'nis dalam predikat, dari surat pertama sampai dengan surat kesepuluh untuk dijadikan data korpus. Selanjutnya, dikelompokkan menjadi dua bagian yaitu verba dan bukan verba. Kelompok verba ditinjau data, kalimat ismiyah dan kalimat fi'1iyah, sedangkan kelompok bukan verba dibagi menjadi tiga bagian yaitu nomina, adjektiva dan frasa preposisional.

"
1996
S13261
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Schimmel, Annemarie, 1922-2003
Bandung : Mizan Pustaka, 2017
297.43 SCH m
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Denpasar : Baliologi, 1986
899.223 8 DON
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Dunis Iper
Jakarta: Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, 1998
398.2 DUN l
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Dimas Aenurriza Dwi Zenanta
"Skripsi ini berisi pembahasan tentang ajaran-ajaran moral yang terkandung dalam Dongeng Si Bagus (DSB). Ajaran-ajaran moral disampaikan kepada generasi penerus untuk diamalkan dalam kehidupan sehari-hari. Disampaikan dalam bentuk dongeng yang menarik dengan tujuan agar generasi penerus tertarik untuk membaca kemudian menangkap ajaran-ajaran moral yang berguna bagi kehidupan bermasyarakat serta tidak terkesan menggurui.
Penelitian ini bertujuan untuk menemukan ajaran-ajaran moral yang terkandung dalam DSB. Dengan teori hermeneutik penulis menggunakan jalan interpretasi untuk mengungkap ajaran-ajaran serta makna yang terkandung didalam DSB. Hasil analisis menyatakan terdapat sepuluh ajaran-ajaran moral dalam DSB. Ajaran-ajaran moral tersebut masih relevan dengan kehidupan di masa kini.

This undergraduate thesis discusses about moral guidance contained in the Dongeng Si Bagus (DSB). That moral guidance tells to the next generations to be applied in their daily life. It is told under the dongeng or tale format so that it will be interesting for the youth to read and get the moral guidance or lessons which will be useful for them in their social life.
This research's aim is to find the moral lessons contained in the DSB. By using the hermeneutic theory, the researcher has chosen the interpretation way to find the guidance and meanings contained in the DSB. The analysis result explains that there are ten moral lessons in the DSB, and those lessons are still relevant to be applied nowadays."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2009
S11732
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Ranggi Marsetti Layyinanti
"ABSTRAK
Cerita cinta dalam dongeng adalah suatu cerita yang memiliki berbagai kisah dan
jenis cinta di dalamnya. Kisah percintaan ini memiliki sesuatu yang sama antara
cerita yang satu dengan yang lainnya, dimana terdapatnya konflik dan akhir yang
bahagia. Karena persamaan tersebut, muncullah konsep cinta dongeng sebagai
penyatuan persamaan. Cinta dongeng adalah suatu konsep cinta yang mengadukaduk
emosi yang berujung pada kebahagiaan. Cinta dongeng ini memberikan
suatu kenikmatan, seperti membayangkan cerita cinta tersebut ke kehidupan nyata
(pseudo love). Dari konsep dan dampak tersebut yang memunculkan suatu
pernyataan bahwa adanya catharsis di dalam cinta dongeng. Catharsis menurut
Aristoteles adalah pembersihan jiwa terhadap sesuatu yang kita nikmati.

ABSTRACT
Love stories in fairy tales are stories that have various things to tell and content
various kinds of love in them. Those love stories have a same content between
one and another, which content conflict and a happy ending. Because of those
similiarities, the concept of fairy tale love appears as a unity of the similiarities.
Fairy tale love is a love concept which mix someone?s emotion and ended in
happiness. Fairy tale love also give a pleasure, as if someone imagines that love
story in a real life (pseudo love). From the concept and impact, which stimulate a
statement of the existence of catharsis in a fairy tale love. Catharsis according to
Aristoteles is purification of emotion of something we consider it as a pleasure."
Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2012
S42187
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Nadhifah Firyal
"
ABSTRACT
Through movies, we usually reflect our society based on narrative in film and several movies portraying on
women define their femininity. This study examine the portrayal of feminine identity in movies Muriels
Wedding and The Dressmaker in order to find how the females characters defined their femininity in those
films. Using textual analysis, this research focus on the narrative of the movie and the portrayal of femininity,
with the help of social identity theory, this studies also seeing on how femininity that related with self-concept
within social group. This research found that both movies shown different aspect in defining their femininity
which is one defines with how they dress and the other with marriage. Having different background story and
the condition of the society, both movies presenting femininity that influenced by the society.
ABSTRAK
Film merupakan gambaran terhadap relalitas yang terjadi di kehidupan sehar-hari. Beberapa film
meggambarkan bagaimana identitas feminine yang ada di dalam diri mereka. Penelitian ini dilakukan untuk
mengetahui gambaran identitas gender feminine didalam film Muriels Wedding dan The Dressmaker dan untuk
mengetahui bagaimana karakter-karakter perempuan dalam film tersebut mendefinisikan identitas perempuan
mereka. Menggunakan metode textual analysis, penelitian ini memfokuskan terhadap jalan cerita dan
penggambaran yang ada di dalam film mengenai identitas feminin, dibantu dengan teori identitas sosial dalam
masyarakat untuk mengetahui bagaimana penggambaran identitas gender feminin yang berhubungan dengan
konsep diri yang dibuat dalam suatu kelompok sosial orang itu berada, Penelitian ini menemukan bahwa
identitas gender feminin yang berada dalam dua film tersebut mendefinisikan identitas feminin mereka dengan
hal yang berbeda yaitu dengan bagaimana mereka perpakaian dan melalui pernikahan. Dengan latar belakang
yang berbeda dan keadaan masyarakat yang berbeda, kedua film tersebut mendiskripsikan identitas feminin
yang terpengaruh oleh masyarakat sekitar."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2019
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Linda Unsriana
"Penelitian ini bertujuan untuk melihat peran dongeng dalam pendidikan. Pendidikan yang dimaksud adalah pendidikan moral mengenai on dan ongaeshi. Pendidikan ini dapat disampaikan kepada anak melalui tokoh-tokoh yang ada di dalam dongeng dengan cara mengidentifikasi perbuatan atau lakuan tokoh-tokohnya. Melalui dongeng anak-anak dapat menemukan tokoh identifikasi yang sesuai dengan kebutuhan dan keinginannya.
Data pustaka menunjukan bahwa dongeng dapat dipakai sebagai salah satu sarana untuk pendidikan nilai dan pendikan moral. Data ini dipakai untuk memperkuat penelitian bahwa dongeng juga dapat dipakai untuk pendidikan nilai on dan ongaeshi. On dan Ongaeshi sendiri mempunyai beberapa pengertian yang diungkapkan beberapa ahli. Dengan menganalisa lima buah dongeng anak Jepang, ditemukan arti atau makna on dan ongaeshi seperti apa yang ingin disampaikan pembuat dongeng atau kepada pendengarnya, khususnya pendengar anak-anak.
Pada bagian akhir disimpulkan bahwa Dongeng adalah sarana yang efektif untuk memberikan pendidikan nilai-nilai pada anak, karena cara penyampaiannya yang tidak memaksa anak-anak untuk menerimanya. Tokoh-tokoh dalam cerita dapat memberikan teladan bagi anak-anak. Sifat atau karakter anak adalah mempunyai kecenderungan untuk meniru dan mengidentifikasikan diri dengan tokoh yang dikaguminya. Melalui dongeng, anak akan dengan mudah memahami sifat-sifat, figur-figur, dan perbuatan-perbuatan yang baik dan yang buruk."
Depok: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2003
T11390
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Siti Baroroh
"
ABSTRAK
Penelitian Unsur-unsur didaktis dilakukan terhadap majalah Bobo tahun 1995. Tujuannya adalah untuk (i) mendeskripsikan tokoh dan penokohan dongeng (ii) mendeskrip_sikan tema dan amanatnya (iii) mendeskripsikan unsur-unsur didaktis berdasarkan analisis yang telah dilakukan.
Langkah-langkah penelitian yang penulis lakukan adalah mengumpulkan dongeng-dongeng majalah Bobo tahun 1995, membaca dongeng-dongeng tersebut, menentukan dongeng-dongeng yang akan dianalisis, dan mencari unsur didaktisnya berdasarkan analisis tokoh, penokohan, tema, dan amanatnya.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode induktif yakni melakukan analisis terhadap semua data terlebih dahulu, baru kemudian menarik kesimpulan. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan analisis deskriptif yaitu menganalisis dongeng-dongeng yang sudah dipilih sebagai data melalui analisis tokoh, penokohan, tema, dan amanat, dan kemudian memberi gambaran unsur-unsur didaktis yang diperoleh berdasarkan analisis di atas. Dari hasil analisis diperoleh kesimpulan bahwa unsur didaktis dalam dongeng-dongeng majalah Bobo tahun 1995, semuanya disampaikan melalui tokoh dan cerita itu sendiri.
"
1997
S10912
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>