Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 164582 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Fanny Viandini Rahayu
"Anemia merupakan jenis defisiensi zat gizi yang paling banyak terjadi pada ibu hamil di dunia. Prevalensi anemia yang tinggi selama kehamilan akan memberikan hasil yang merugikan bagi janin yang dilahirkan dan bagi ibu hamil. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui determinan kerjadian anemia pada ibu hamil di Indonesia tahun 2018. Penelitian dengan desain studi cross-sectional ini dilakukan menggunakan data Riskesdas 2018. Variabel dependen yang diteliti yaitu anemia. Sedangkan variabel independen yang diteliti yaitu pendidikan, pekerjaan, daerah tempat tinggal, usia ibu hamil, paritas, jarak kehamilan, usia kehamilan, konsumsi makanan hewani, konsumsi buah, konsumsi sayur, konsumsi TTD, dan status gizi (KEK). Sampel pada penelitian ini (n=537) yaitu ibu hamil responden Riskesdas 2018 yang telah menjalani tes laboratorium hemoglobin dan memiliki data secara lengkap serta tidak memiliki riwayat menderita penyakit terkait dengan status anemia. Hasil penelitian ini menyatakan bahwa prevalensi anemia pada ibu hamil di Indonesia tahun 2018 sebesar 33,1%. Hasil analisis uji chi-square menunjukkan hasil adanya hubungan yang signifikan antara variabel usia kehamilan (p-value = 0,001) dan KEK (p-value = 0,017) dengan kejadian anemia pada ibu hamil di Indonesia tahun 2018. Disarankan memfokuskan materi edukasi mengenai pola konsumsi makanan hewani dan TTD, yang berkaitan erat dengan usia kehamilan dan KEK, yang perlu dipersiapkan sebelum proses kehamilan, bahkan sedari remaja.

Anemia is the most common type of nutrient deficiency in pregnant women in the world. The high prevalence of anemia during pregnancy will have adverse outcomes for the fetus and for pregnant women. This study aims to determine the determinants of anemia in pregnant women in Indonesia in 2018. This research with a cross-sectional study design was using Riskesdas 2018. The dependent variable was anemia. Meanwhile, the independent variables were education, occupation, area of residence, age of pregnant women, parity, distance between pregnancies, gestational age, consumption of animal foods, consumption of fruits, consumption of vegetables, consumption of iron tablets, and nutritional status (CED). The sample in this study (n = 537) were pregnant women who were Riskesdas 2018 respondents who had a hemoglobin laboratory test and had complete data and had no history of suffering from diseases related to anemia status. The results of this study stated that the prevalence of anemia in pregnant women in Indonesia in 2018 was 33.1%.. The results of the chi-square test analysis showed that there was a significant relationship between the variable gestational age (p-value = 0.001) and CED (p-value = 0.017) with the incidence of anemia in pregnant women in Indonesia in 2018. It is recommended to focus on educational materials regarding patterns of consumption of animal foods and iron supplements, which are closely related to gestational age and CED, which need to be prepared before the process of pregnancy, even as a teenager."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Witri Priawantiputri
"Berat plasenta umum digunakan untuk mengukur pertumbuhan dan fungsi yang baik dari plasenta. Anemia merupakan salah satu faktor risiko dari berat plasenta yang tinggi. Namun sampai saat ini belum dapat dipastikan apakah anemia karena kekurangan zat besi mempengaruhi berat plasenta. Penelitian ini meneliti hubungan antara anemia defisiensi besi dan berat plasenta pada wanita hamil anemia di Jakarta Timur. Penelitian ini menggunakan desain penelitian potong lintang yang melibatkan 90 ibu hamil anemia di 10 Puskesmas Kecamatan, Jakarta Timur. Prevalensi defisiensi besi pada ibu hamil anemia adalah 36,9%. Berat plasenta rata-rata adalah 549,3 ± 115 gr. Ada hubungan positif antara anemia defisiensi besi dan berat plasenta setelah dikontrol oleh variabel paritas, perokok pasif dan frekuensi kunjungan pemeriksaan kehamilan (B = 0,22; p = 0,038). Berat plasenta yang tinggi pada ibu hamil dengan anemia defisiensi besi menunjukkan adanya mekanisme adaptasi dari plasenta dikarenakan kurangnya oksigen dalam darah.

Placental weight is a commonly used to measure placental growth and function including nutrient transfer to the fetus. Anemia may link to a risk factor for higher placental weight, however, it is uncertain whether iron deficiency anemia influence a placental weight, and could be used a public health measure for fetal growth and healthy pregnancy. This study investigated the relationship between iron deficiency anemia and placental weight among anemic pregnant women in East Jakarta. We conducted a cross sectional study of 90 anemic pregnant women and their singleton pregnancies in 10 Primary Health Center in East Jakarta. The prevalence of iron deficiency among anemic pregnant women was 36.9%. The mean placental weight was 549.3 ± 115 gr. There was a positive relationship between iron deficiency anemia and placental weight after adjusting for parity, passive smoker and ANC visit frequency (B=0.22; p=0.038). A higher placenta weight was observed among iron deficiency anemic pregnant women, suggesting the adaptive mechanism of placenta to chronic poor oxygenation."
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2015
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Debby Rosita
"ABSTRAK
Pengaruh Pemberian Tablet Zat Besi Fe Terhadap KejadianAnemia Pada Ibu Hamil di Puskesmas Karang Asam Kota Samarinda Tahun2015 - 2017Salah satu masalah gizi yang banyak terjadi pada ibu hamil adalah anemiagizi, yang merupakan masalah gizi mikro terbesar dan tersulit diatasi di seluruhdunia. Anemia pada wanita hamil dapat menimbulkan dampak sejak kehamilan,setelah lahir, usia sekolah hingga masa dewasa. Tujuan dari penelitian ini untukmengetahui pengaruh pemberian tablet zat besi Fe pada ibu hamil terhadapkejadian anemia pada ibu hamil di Puskesmas karang Asam Kota Samarinda Tahun2015 ndash; 2017. Penelitian dilakukan dengan metode kualitatif dan kuantitatif mixmethod . Adapun penelitian kuantitatif menggunakan desain penelitian KohortRetrospektif penelitian kuantitatif difokuskan pada pengambilan data pemberiantablet zat besi Fe , kejadian anemia, usia, pendidikan, pekerjaan, paritas dankunjungan ANC. Sedangkan jenis penelitian kualitatif yang digunakan adalahpenelitian eksplanatory sekuensial. Dalam penelitian ini data penelitian kualitatifmelengkapi data kuantitatif. Pengolahan dan analisis data menggunakan uji chisquare bivariat . Hasil uji statistik variabel umur, pendidikan, pekerjaan, paritasdan kunjungan ANC menunjukkan hasil tidak berhubungan dengan anemia secarastatistik. Sedangkan secara kualitatif hal tersebut mempengaruhi anemia. Dari hasilterlihat gambaran kejadian anemia pada ibu hamil setelah diberikan Tablet Feberdasarkan pemeriksaan HB 2 menunjukkan proporsi ibu yang masih anemiasetelah di beri tablet Fe adalah 26,9 . Saran: diharapkan petugas meningkatkanmutu pelayanan KIA dan pemantauan minum tablet Fe.Kata kunci: Pemberian Tablet Fe, anemia, Ibu Hamil.

ABSTRACT
The Influence of Iron Tablet Fe on Anemia in Pregnant Womenat Puskesmas Karang Asam of Samarinda City 2015 ndash 2017One of the most common nutritional problems in pregnant women isnutritional anemia, which is the largest and most difficult micronutrient problemresolved worldwide. Anemia in pregnant women can have an impact frompregnancy, after birth, school age to adulthood. The purpose of this research is toknow the effect of giving iron tablet Fe on pregnant mother to the occurrence ofanemia in pregnant woman at Puskesmas Kayu Asam Samarinda in 2015 2017.The research is done by qualitative and quantitative method mix method . Thequantitative research using the research design Cohort Retrospective quantitativeresearch focused on taking data of iron tablet Fe , anemia, age, education,occupation, parity and ANC visit. While the type of qualitative research used issequential eksplanatory research. In this study qualitative research data complementthe quantitative data. Processing and data analysis using chi square test bivariate .The result of statistic test of ANC age, education, work, parity and visit variablesshowed that the results did not correlate with anemia statistically. Whilequalitatively it affects anemia. From the results seen the picture of the incidence ofanemia in pregnant women after given Fe tablet based on HB 2 examination showedthe proportion of anemic mothers after giving Fe tablet was 26,9 . Suggestion itis expected that the officer will improve the quality of KIA service and monitor thedrinking of Fe tablets.Keywords Giving of tablet Fe, anemia, Pregnant mother"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2018
T49839
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Etty Rekawati
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2003
LP-pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Theresia Indrawati
"[ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan asupan vitamin A dan kadar retinol dengan status anemia pada dua kelompok ibu hamil trimester tiga, yaitu kelompok anemia dan non anemia. Penelitian ini merupakan penelitian potong lintang yang dilaksanakan di sepuluh puskesmas kecamatan Jakarta Timur dan merupakan bagian dari penelitian besar Departemen Gizi Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia yang berjudul “Peran Gizi, Faktor Maternal dan Pelayanan Kesehatan pada Ibu Hamil Trimester Ketiga terhadap Komposisi Mikrobiota Ibu dan Berat Lahir Bayi: Studi Kohort di Jakarta”. Pengambilan data dilakukan pada bulan April hingga Mei 2015. Sebanyak 113 subjek ibu hamil trimester tiga dengan usia kehamilan diatas 32 minggu ikut dalam penelitansetelah memenuhi kriteria penelitian dan dibagi dalam dua kelompok berdasarkan kadar hemoglobin yaitu anemia (Hb<11g/dL) dan non anemia (Hb≥11g/dL). Setelah itu dilakukan pengukuran antropometri, wawancara asupan, pemeriksaan hemoglobin, dan serum retinol. Data yang dikumpulkan meliputi karakteristik demografi, antropometri, asupan makanan (makronutrien dan mikronutrien), kadar hemoglobin, dankadar serum retinol. Rentang usia subjek dalam penelitian ini adalah 19-44 tahun. Sebagian besar subjek (59,6%) memiliki tingkat pendidikan menengah (lulus SMP atau SMA). Rerata usia kehamilan pada subjek penelitian ini adalah 34,32 ± 1,86 minggu pada kelompok anemia dan 35,18±1,73 minggu pada kelompok non anemia.Rerata asupan protein pada kedua kelompok ibu masih berada di bawah AKG yaitu <77g/hari. Rerata asupan lemak pada kelompok anemia lebih tinggi daripada kelompok non anemia (p=0,04). Asupan Fe kedua kelompok sudah sesuai dengan AKG yaitu 40mg/hari (p=0,82). Asupan folat pada kelompok anemia lebih rendahdan kurang dari AKG dibandingkan kelompok non anemia (p=0,16).Asupan vitamin B12, hampir tidak ada perbedaan rerata antara dua kelompok dan sudah sesuai dengan AKG. Median asupan vitamin A pada kelompok non anemia lebih tinggi dari kelompok anemia (p=0,52). Rerata kadar retinol pada kelompok anemia adalah 1,40±0,50 dan pada kelompok non anemia adalah 1,45±0,44. (p=0,55).Tidak didapatkan hasil yang bermakna setelah dilakukan analisis multivariat sebagai kontrol perancu.

ABSTRACT
The aim of the study was to determine the relationship between vitamin A and retinol levels with anemia status in two groups of three trimester pregnant women, namely the anemic and non anemic. This was a cross-sectional study conducted in ten sub-district Government Health Centre in East Jakarta and which part of a large research department of Nutrition Faculty of Medicine, University of Indonesia, entitled "The Role of Nutrition, Maternal Factors and Maternal Health Services with the Composition of the Microbiota in Third Trimester Maternal and Infant Birth Weight : The study cohort in Jakarta". Data was collected from April untill May 2015. A total of 113 third trimester pregnant women with gestational age above 32 weeks (35.0 ± 1.8) were participated in research after met the study criterions. They were divided into two groups based on the levels of hemoglobin which were anemic (Hb<11g /dL) and non anemic(Hb≥ 11g / dL), and continue with anthropometric examination, interview and Hb measurement. The data collected included demographic characteristics, anthropometry, food intake (macronutrients and micronutrients), hemoglobin, and serum retinol. The age range of the subjects in this study was 19-44 years old. Most subjects (59.6%) had secondary education (graduated from high school or high school). The mean gestational age of the subjects was 34.32 ± 1.86 weeks in anemic group and 35.18 ± 1.73 weeks in non anemic. Mean of protein intake in both groups are still under RDA which < 77g/day. The mean of fat intake in anemic group was higher than non-anemic group (p=0.04). Iron intake in both groups are in accordance with the RDA which 40mg/day (p=0.82). Folate intake was lower in anemia group than non-anemic group (p=0.16). There was no difference between vitamin B12 intake in both group andwere in accordance with RDA. The median of vitamin A intake in non-anemic group was higher than non-anemic group (p = 0.52). The mean retinol serum levels in anemic group was 1.40 ± 0.50 and non-anemic group was 1.45 ± 0.44. (P = 0.55). No significant results obtained from multivariate analysis in order to control the confounders., The aim of the study was to determine the relationship between vitamin A and retinol levels with anemia status in two groups of three trimester pregnant women, namely the anemic and non anemic. This was a cross-sectional study conducted in ten sub-district Government Health Centre in East Jakarta and which part of a large research department of Nutrition Faculty of Medicine, University of Indonesia, entitled "The Role of Nutrition, Maternal Factors and Maternal Health Services with the Composition of the Microbiota in Third Trimester Maternal and Infant Birth Weight : The study cohort in Jakarta". Data was collected from April untill May 2015. A total of 113 third trimester pregnant women with gestational age above 32 weeks (35.0 ± 1.8) were participated in research after met the study criterions. They were divided into two groups based on the levels of hemoglobin which were anemic (Hb<11g /dL) and non anemic(Hb≥ 11g / dL), and continue with anthropometric examination, interview and Hb measurement. The data collected included demographic characteristics, anthropometry, food intake (macronutrients and micronutrients), hemoglobin, and serum retinol. The age range of the subjects in this study was 19-44 years old. Most subjects (59.6%) had secondary education (graduated from high school or high school). The mean gestational age of the subjects was 34.32 ± 1.86 weeks in anemic group and 35.18 ± 1.73 weeks in non anemic. Mean of protein intake in both groups are still under RDA which < 77g/day. The mean of fat intake in anemic group was higher than non-anemic group (p=0.04). Iron intake in both groups are in accordance with the RDA which 40mg/day (p=0.82). Folate intake was lower in anemia group than non-anemic group (p=0.16). There was no difference between vitamin B12 intake in both group andwere in accordance with RDA. The median of vitamin A intake in non-anemic group was higher than non-anemic group (p = 0.52). The mean retinol serum levels in anemic group was 1.40 ± 0.50 and non-anemic group was 1.45 ± 0.44. (P = 0.55). No significant results obtained from multivariate analysis in order to control the confounders.]"
2015
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sonia Harlin Pratiwi
"Anemia pada ibu hamil adalah keadaan kadar hemoglobin Hb dalam darh pada ibu hamil < 11gr . Proporsi anemia di Puskesmas Sindang Barang Kota Bogor Tahun 2016 masih tinggi yaitu 50 lebih tinggi dari angka anemia nasional 37,1 . Anemia pada ibu hamil harus di tangani karena berdampak menurunnya kualitas hidup generasi yang dilahirkan.
Penelitian ini bertujuan untuk mengukur kejadian anemia pada ibu hamil dan mempelajari faktor-faktor yang berhubungan dengan anemia pada ibu hamil di wilayah kerja Puskesmas Sindang Barang Kota Bogor Tahun 2017.
Metodologi penelitian yang digunakan ialah potong lintang. Populasi berjumlah 407 orang, dengan sampel 110 ibu hamil.
Hasil penelitian menunjukkan angka 55,5 95 CI: 47 -67. Temuan ini menunjukkan bahwa proporsi anemia masih tetap tinggi di wilayah kerja Puskesmas Sindang Barang. Dalam penelitian ini faktor penyebab tidak langsung yang berhubungan dengan kejadian anemia pada ibu hamil adalah umur ibu, umur kehamilan, dan jumlah konsumsi tablet tambah darah. Penelitian ini juga menemukan faktor mendasar yang berhubungan dengan kejadian anemia ibu hamil yaitu pendidikan dan pendapatan keluarga.
Disarankan agar peran bidan puskesmas melakukan konseling dan promosi pencegahan anemia. Keaktifan kader diperlukan sebagai fasilitator untuk mengawasi kepatuhan minum tablet tambah darah."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2017
S69766
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dwi Susilawati
"Pada masa kehamilan, ibu hamil akan mendapatkan suplemen vitamin dan mineral untuk mencegah terjadinya anemia dalam kehamilan sehingga tidak terjadi dampak buruk bagi ibu dan janin.Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui efektivitas pemberian paket peduli untuk meningkatkan kepatuhan ibu hamil dalam mengkonsumsi suplemen vitamin dan mineral di Kecamatan Klaten Selatan. Paket peduli adalah sebuah paket yang berisi mengenai anemia dan cara pencegahannya. Desain penelitian ini adalah quasi experimen dengan metode triangulation yang menggunakan rancangan "Pretest-Posttest with control Group" yang berguna untuk mengukur tingkat kepatuhan ibu dalam mengkonsumsi suplemen pada responden sebelum pre-rest) dan sesudah (posttest) dibelikan intervensi paket peduli. Populasi dalam penelitian iui adalah ibu hamil trimester dua dan tiga di Kecamatan Klaten Selatan. Jumiah sampel 65 orang, 32 orang untuk kelompok intervensi dan 31 orang untuk kelompok kontrol. Pengambilan sampel dengan menggunakan total sampel, kemudian diambil dengan tehnik simple random sampling untuk mendapatkan data kualitatif yaitu sebanyak 10 orang. Analisis efektivitas paket peduli terhadap kepatuhan ibu hamil dalam rnengkonsumsi suplemen menggunakan chi- square. Hasil uji homogenitas responden didapatkan hasil antara kelompok intervensi dan kelornpok kontrol adalah homogen. Dari hasil penelitian ini menunjukkan bahwa tidak terdapat perbedaan kepaluhan ibu hamil dalam mengkonsumsi suplemen antara kelompok intervensi dan kelompok kontrol (p = 0,901). Pada kelompok yang diberi intervensi paket peduli memiliki tingkat kepatuhan dengan kategori rendah baik dalam hasil observasi maupun kuesioner. Hal ini menunjukkan bahwa paket peduli untuk suami tidak efektif dalam meningkatkan kepatuhan ibu hamil dalam mengkonsumsi suplemen, meskipun hasil wawancara mendalam menunjukkan adanya peningkatan pengetahuan/pemahaman ibu hamil tentang anemia dan cara pencegahannya dan perilaku suami yang mendulcung ibu hamil dalam mengkonsumsi suplemen."
Depok: Universitas Indonesia, 2007
T22872
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nur Handayani
"Masalah Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB) sampai saat ini masih tinggi baik di negara maju maupun negara berkembang seperti Indonesia. Menurut hasil SKRT tahun 2006 menyebutkan bahwa angka kematian ibu di Indonesia mencapai 307 per 100.000 kelahiran hidup. Sedangkan angka kematian bayi baru lahir di Indonesia mencapai 32 per 1.000 kelahiran hidup. AKI dan AKB merupakan masalah prioritas yang belum teratasi. Penanganan masalah ini tidak mudah karena factor yang melatar belakangi kematian ibu dan kematian bayi baru lahir sangat kompleks sehingga memerlukan keterlibatan berbagai pihak terkait secara terintegrasi dalam mengatasinya.
Kematian ibu dapat terjadi pada periode kehamilan, persalinan dan postpartum. Faktor penyebab kematian pada ibu tidak dapat diketahui tanpa memperhatikan latar belakang (underlying factor) yang dapat bersifat medic maupun non medic. Anemia dalam kehamilan merupakan salah satu faktor resiko terjadinya kematian pada ibu hamil.
Tujuan penelitian ini bertujuan mengetahui besarnya prevalensi anemia ibu hamil dan faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian anemia pada ibu hamil di Puskesmas Kecamatan Kramat Jati Tahun 2009. Desain penelitian ini adalah cross sectional dengan jumlah sampel dalam penelitian adalah sebanyak 284 ibu hamil.
Dari hasil penelitian menunjukkan tiga variabel yang terbukti secara statistic memiliki hubungan yang bermakna dengan kejadian anemia pada ibu hamil yaitu umur dengan nilai p=0,026 (< α) dan nilai OR=1,937, paritas dengan nilai p=0,023(< α) dan nilai OR=2,006 dan LILA dengan nilai p=0,000 (< α) dan nilai OR=2,969. Sedangkan empat variabel lainnya tidak memiliki hubungan yang bermakna dengan kejadian anemia pada ibu hamil.

Issues Maternal Mortality Rate (MMR) and Infant Mortality Rate (IMR) is still high in both the developed and developing countries like Indonesia. According to the results of the 2006 Household Health Survey stated that maternal mortality in Indonesia reaches 307 per 100,000 live births. While neonatal mortality in Indonesia reached 32 per 1,000 live births. MMR and IMR is a priority issue that has not been resolved. Handling this issue is not easy because of the background factors of maternal and newborn death are complex and require the involvement of various stakeholders are integrated in it.
Maternal deaths can occur in the period of pregnancy, childbirth and postpartum. Causative factor in maternal deaths can not be known regardless of background (underlying factor) which can be both medic and non-medic. Anemia in pregnancy is a risk factor for mortality in pregnant women.
The purpose of this study aims to know the magnitude of prevalence of anemia among pregnant women and the factors associated with the incidence of anemia in pregnant women in Kramat Jati subdistrict health centers in 2009. The study design was cross sectional with the number of samples in research is as much as 284 pregnant women.
From the results showed that three variables are statistically proven to have a meaningful relationship with the incidence of anemia in pregnant women of age with a p-value = 0.026 (<α) and the value of OR = 1.937, parity with the pvalue = 0.023 (<α) and the OR = 2.006 and lilac with a p-value = 0.000 (<α) and OR = 2.969 value. While four other variables had no significant association with the incidence of anemia in pregnant women.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2011
S-pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Pasmawati
"Anemia merupakan masalah kesehatan masyarakat, prevalensi di Indonesia berdasarkan Riskesdas 2013 sebesar 37,1%. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui prevalensi anemia pada ibu hamil trimester II dan III di Indonesia, beserta faktor - faktor yang mempengaruhi. Menggunakan data sekunder hasil Riskesdas 2013. Waktu penelitian bualn september - desember 2015. Desain penelitian cross sectional, total sampling dengan jumlah 392 responden. Prevalensi anemia pada ibu hamil trimester II dan III di Indonesia sebesar 32,7%. Faktor - faktor yang berhubungan dengan anemia ibu hamil adalah; antenatal care ( nilai p 0,001, PR 2,6), Usia Kehamilan (nilai P 0,001, PR 3,7). Tidak terdapat hubungan yang signifikan antara usia ibu, pendidikan, pekerjaan, status ekonomi, jumlah anak, jarak kelahiran, gejala penyakit infeksi, konsumsi tablet tambah darah dan wilayah tempat tinggal.Perlu dibentuk program pengawas minum tablet tambah darah, untuk memantau agar setiap ibu hamil meminum tablet tambah darah dengan benar.

Anemia is one society health issue in Indonesia which number of its prevalence according to Riskesdas 2013 reached 37,1%. This research aimed to find out the anemia prevalence on Indonesian pregnant women during the 2nd and 3rd quarter of their pregnancy, as well as the factors influencing the anemia. This research used secondary data obtained from Riskesdas 2013. This research was held on September until December 2015. This research used cross-sectional research design; with total sampling was 392 respondents. In Indonesia, the anemia prevalence on pregnant women during 2nd and 3rd quarter reached level of 32,7%. The factors which influenced the anemia on pregnant women were antenatal care (with value of 0,001; PR 2,6), and pregnancy age (with value P 0,001; PR 3,7). There was no significant relation between mother age, education, job, economic status, number of children, birth range, infectious illness symptom, blood increasing tablet consumption and residential area. It needs to create monitoring programme for blood increasing tablet consumption, to monitor that all pregnant women drink the tablet appropriately."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2015
S62196
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Annisa Imania
"Kehamilan merupakan salah satu bagian dalam proses reproduksi manusia. Nutrisi merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi kehamilan. Kebutuhan nutrisi saat kehamilan meningkat, salah satunya kebutuhan zat besi yang berperan dalam pembentukan sel darah merah. Secara fisiologis, pada ibu hamil terjadi peningkatan volume darah dalam jumlah besar. Apabila tidak diimbangi dengan konsumsi zat yang cukup dapat menimbulkan anemia. Tujuan dari penulisan ini yaitu memberikan analisis pelaksanaan asuhan keperawatan masalah defisit nutrisi ibu hamil dengan anemia. Anemia adalah suatu keadaan kadar Hemoglobin (Hb) darah yang lebih rendah dari kadar normal sesuai umur dan jenis kelamin. Salah satu intervensi keperawatan untuk mengatasi anemia adalah dengan memberikan jus bayam dan tomat yang mengandung zat besi. Pemberian jus bayam dan tomat dilakukan selama 10 hari. Hasil yang didapatkan menunjukkan bahwa klien mengalami peningkatan kadar hemoglobin sebesar 10,1g/dl.

Pregnancy is one part of the process of human reproduction. Nutrition is one of factors that influence pregnancy. Nutritional needs during pregnancy is increase, one of them is iron which is important in the formation of red blood cells. Physiologically, the blood volume of pregnant woman is increase in large numbers. If the consumption and needs of iron does not balanced, it can cause anemia. The purpose of this paper is to provide an analysis of the nursing care implementation of imbalance nutrition problems for pregnant women with anemia. Anemia is a situation which blood hemoglobin (Hb) levels are lower than normal levels according to age and gender. One of nursing intervention to increase blood hemoglobin levels in anemia is by giving spinach juice and tomatoes that contain rich iron substance. Spinach juice and tomatoes is given to pregnant woman for 10 days. The results obtained that the client experienced an increase in hemoglobin level of 10.1/dl."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2020
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>