Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 181104 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Beti Farida Ice
"Bedah sesarea cendrung mengalami kesulitan dalam melakukan inisiasi menyusui dini karena keterbatasan mobilisasi, nyeri pada bekas operasi yang mengakibatkan tingkat keberhasilan menyusui yang rendah di antara wanita dengan operasi sesarea dan tingkat pemberian ASI eksklusif yang lebih rendah dan durasi menyusui lebih singkat. Penatalaksanaan keperawatan pada ibu seksio sesarea dengan memberikan asuhan keperawatan secara holistik menggunakan action research dan penerapan teori keperawatan. Penerapan teori kenyamanan Kolcaba dan becoming a mother Mercer pada lima kasus breastfeeding self- efficacy ibu seksio sesarea dengan membahas permsalahan yang dialami dan menguraikan peran perawat pada kasus tersebut dengan tujuan kebutuhan kenyamanan dan pencapaian perannya sebagai seorang ibu. Kejadian nyeri post operasi dapat diatasi dengan penerapan evidence based nursing practice pemakaian gurita. Penelitian dilakukan pada lima ibu post seksio sesarea yang mengalami nyeri didapatkan bahwa pemakaian gurita mampu mengurangi skala nyeri secara signifikan dan meningkatkan bounding attachment ibu dengan bayi. Ibu dan suami berperan aktif dalam mengikuti manajemen laktasi.

Mothers who undergo caesarean sections tend to experience difficulties in initiating early breastfeeding due to limited mobilization, postoperative pain which results in a low success rate of breastfeeding among women with caesarean sections and lower rates of exclusive breastfeeding and shorter duration of breastfeeding. Nursing management for cesarean section mothers by providing holistic nursing care using action research and application of nursing theory. The application of Kolcaba's theory of comfort and becoming a mother Mercer to five cases of breastfeeding self- efficacy of women for cesarean section by discussing the problems experienced and describing the role of the nurse in these cases with the aim of needing comfort and achieving her role as a mother. The incidence of postoperative pain can be overcome by applying evidence based nursing practice using octopus. Research conducted on five post-cesarean section mothers who experienced pain found that the use of octopus was able to reduce the pain scale significantly and increase the bonding attachment between mother and baby. Mothers and husbands play an active role in following lactation management."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2023
SP-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Tukinem
"Dengan tujuan untuk mengetahui hubungan antara perawatan payudara terhadap kecukupan ASI pada ibu primipara dengan seksio sesaria dilakukan peuelitian diskriptif korelasi terhadap 12 responden dari tanggal 1 Februari sampai dengan 3 Maret 2002 di Ruang IRNA A Lantai II Kanan RSCM. Hasil penelitian menunjukkan adanya hubungan bermakna antara perawatan payudara terhadap kecukupan ASI pada bayi."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2002
TA5241
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Fitri Fujiana
"Persalinan melalui seksio cesaria (SC) terus meningkat di berbagai Negara. Persalinan dengan SC bisa menyelamatkan ibu dan bayi pada kasus-kasus tertentu. Meskipun begitu, persalinan dengan SC memiliki resiko lebih besar dibanding persalinan pervaginam terlebih lagi pada ibu primipara. Masalah fisik dan psikososial serta kurangnya pengalaman pada klien post SC primipara menghambat pencapaian peran pasien sebagai ibu. Penerapan teori keperawatan becoming a mother pada lima kasus post SC primipara berhasil meningkatkan kemampuan klien dalam pencapaian peran sebagai ibu sesuai dengan tahapan yang dijelaskan Mercer. Lima klien kelolaan memiliki komitment untuk merawat sendiri anaknya. Mereka memiliki keyakinan dan kepercayaan diri yang tinggi dalam merawat bayinya. Perawat membantu klien post SC menjalankan peran barunya sebagai ibu dengan melibatkan peran suami, keluarga dan lingkungan klien. Suami, keluarga dan lingkungan mendukung klien dalam pencapaian perannya sebagai ibu.

The cesarean delivery rate continues to rise in many countries. Cesarean delivery can be life-saving for the fetus and the mother in Certain cases. Even so, cesarean delivery has a greater risk than vaginal delivery especially maternal primiparas. Physical and psychosocial problems and a lack of experience on the client post SC primiparas impede the achievement of the patient's role as a mother. Application of nursing theory becoming a mother to five cases of post SC primiparas managed to increase the ability of the client in achieving motherhood in accordance with the steps described Mercer. Five clients have a commitment to care for their own children. They have confidence in the care of her baby. The nurse helps clients post SC run her new role as a mother by involving the role of husband, family and client environments. Husband, family and environments support clients in achieving their role as mothers.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2016
SP-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Suryani Hartati
"Program MDGs mempuyai tujuan untuk meningkatkan kesehatan ibu dengan menurunkan angka kematian ibu (AKI) dan meningkatkan kesehatan reproduksi untuk perempuan pada tahun 2015. Oleh sebab itu pemerintah membuat berbagai program untuk mencapai tujuan MDGs tersebut. Persalinan dengan tindakan seksio sesarea dan tubektomi merupakan upaya tindakan untuk menyelamatkan kondisi ibu dan bayinya yang mengalami resiko, yang tidak bisa melahirkan dengan cara pervaginam. Kelahiran dengan seksio sesarea dapat beresiko terjadinya komplikasi 25 kali lebih besar dibanding persalinan pervaginam dan juga tindakan tubektomi dapat menimbulkan masalah psikososial pada ibu.
Peran ners spesialis keperawatan maternitas sebagai pemberi perawatan, pendidik, konselor, koordinator, komunikator, advokat, agen perubahan dan peneliti sangat diperlukan untuk mengurangi terjadinya komplikasi akibat efek pembedahan seksio sesarea pasca partum dan melaksanakan perannya pada pelayanan keperawatan maternitas untuk membantu menurunkan AKI.
Tujuan umum dari penulisan ini adalah memberikan gambaran kegiatan pelaksanaan praktek residensi Ners Spesialis Keperawatan Maternitas fokus pada kasus ibu postpartum seksio sesarea dan tubektomi dengan penerapan teori selfcare dan teori comfort. Aplikasi teori tersebut berhasil membantu permasalahan yang dialami pasien secara biopsikososial. Pelaksanaan praktek residensi spesialis keperawatan maternitas telah dilakukan sesuai kompetensi, sehingga mampu mencapai target kompetensi dengan baik.

Program MDGs is to goals increase maternal health by reducing maternal mortality rate (MMR) and increase to reproductive health for women in 2015. Therefore government made programs to target The goals MDGs. Delivery by cesarean section and tubectomy are the attempts to save the state of the mother, who are in risk condition and cannot give vaginal delivery and the risky baby. Births by cesarean section can cause risk complications at 25 times than vaginal delivery, in the other hand tubectomy may cause psychosocial problem.
The role of maternity nursing specialist nurse as caregiver, educator, counselor, coordinator, communicator, advocate, the agent of change and researcher is needed to reduce the occurrence of complications due to the effects of postpartum cesarean surgery and do its role in maternity nursing services to contribute on reducing the MMR.
The purpose of this study was to depict the implementation of the nurses? residency practice of Maternity Nursing Specialist nurse which focuses on the case of Caesarean section and maternal postpartum tubectomy selfcare with the application of theory and the theory of comfort. The application of the theory succeeds in helping the problems experienced by the patient bio-psychosocially. Doing the practice of residency maternity nursing specialists have done appropriate competencies, so that able to achieve the competencies very well.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2014
SP-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Aida Kusnaningsih
"Upaya untuk menurunkan AKI di Indonesia adalah menjamin setiap ibu mampu mengakses pelayanan kesehatan ibu yang berkualitas. Pada kondisi ibu dan janin dalam keadaan berisiko maka dilakukan tindakan bedah sesar untuk mencegah bahaya pada ibu dan bayi. Persalinan bedah sesar pada primipara memberikan efek baik fisik maupun psikologis. Peran ners spesialis keperawatan maternitas sebagai pemberi perawatan, pendidik, konselor, koordinator, advocate, agen pembaharu, peneliti, kolaborator sangat diperlukan dalam membantu pasien mengurangi efek yang terjadi.
Tujuan dari penulisan ini adalah untuk memberikan gambaran tentang pelaksanaan praktik residensi Ners Spesialis keperawatan maternitas dengan berfokus pada aplikasi teori Self Care Orem dan Comfort Kolcaba pada ibu pasca bedah sesar primipara. Aplikasi teori ini telah membantu pasien memperoleh kenyamanan, menurunkan nyeri dan meningkatkan kemandirian pasien pasca bedah sesar melakukan perawatan diri dan bayi baru lahir.

Efforts to reduce maternal mortality rate in Indonesia is to ensure that every mother is able to access quality maternal health services. On the condition of mother and fetus in risky circumstances, the action is taken of cesarean section to prevent harm mother and baby. Cesarean section delivery in primiparous provide both physical and psychological effects. The role of specialist nurses nursing maternity as a caregiver, educator, counselor, coordinator, advocate, agent reformer, researchers, collaborators is indispensable in helping patients reduce their effect.
The objective of this paper is to provide an overview of the implementation of specialist nurses practice nursing residency maternity by focusing on the application of the theory of Orem Self Care and Comfort Kolcaba maternal post cesarean section primiparas. Application of this theory has helped patients receive comfort and independence of postoperative cesarean perform self care and newborn.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2017
SP-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Wahyu Kirana
"Ketidakmampuan melahirkan dengan normal merupakan suatu kegagalan fungsi yang dapat menimbulkan gangguan konsep diri khususnya citra diri. Permasalahan dalam penelitian ini adalah sejauh mana dampak tindakan seksio sesarea terhadap citra diri klien. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dampak tindakan seksio sesarea terhadap citra diri klien. Metode penelitian ini menggunakan desain deskriptif sederhana dengau uji statistik tendensi sentral (mean). Penelitian yang dilakukan pada 20 orang responden didapatkan hasil bahwa tidak ada pengaruh yang signifikan dari tindakan seksio sesarea terhadap citra diri. dilihat dari 20 orang responden tersebut. hanya 3 orang (15%) yang mengalami gangguan citra diri. Hal ini dapat diminimalkan lagl jika mendapat dukungan dari keluarga & tim perawatan sehingga penerimaan klien terhadap tindakan seksio sesarea meningkat."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2002
TA5256
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Rini Rahmayanti
"Persalinan seksio sesaria merupakan salah satu alternatif persalinan yang mengalami peningkatan dari tahun ke tahun. Masalah fisik dan psikologis lebih sering muncul pada ibu post partum dengan persalinan seksio sesaria. Keluhan fisik dan psikologis post seksio sesaria tersebut dirasakan lebih berat oleh ibu-ibu usia remaja. Dukungan perawat maternitas penting untuk membantu ibu post seksio cesarea usia remaja dalam memenuhi kebutuhan dasarnya dan dapat beradaptasi dengan peran baru sebagai ibu. Teori self care berfokus pada kemampuan individu untuk memenuhi kebutuhan perawatan dirinya secara mandiri sedangkan teori becoming a mother bertujuan memenuhi kebutuhan dasar ibu post seksio usia remaja dan membantu ibu dalam pencapaian peran menjadi ibu. Penggabungan penerapan teori self care dan becoming a mother cocok digunakan perawat untuk membantu ibu post seksio cesarean usia remaja untuk merawat dirinya mencapai peran sebagai orangtua. Perawat dapat menggunakan kerangka kerja Orem dan Mercer sebagai panduan pengkajian dan intervensi keperawatan untuk memfasilitasi pencapaian peran maternal.

Cesarean sectional delivery is one of the birth alternatives that increase from year to year. Physical and psychological problems are more common in post partum mothers with sesarian sectional delivery. Physical and psychological post sectional complaints of sesaria are felt more severe by teenage mothers. The support of the maternity nurse is important to assist the post cesarean mother of adolescent age in fulfilling her basic needs and be able to adapt to the new role of mother. Self care theory focuses on the ability of individuals to meet self care needs independently while the theory of becoming a mother aims to meet the basic needs of post adolescent post adolescent mothers and assist mothers in achieving the role of motherhood. Merging the application of the theory of self care and becoming a mother suitable nurses used to help post cesarean mothers cesarean age to care for her achieve the role as a parent. Nurses may use the Orem and Mercer framework as a guide for nursing assessment and interventions to facilitate the achievement of maternal roles."
Jakarta: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2017
SP-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Vanda Sativa Julianti
"Penelitian ini merupakan studi kasus di salah satu rumah sakit swasta tipe C di Kabupaten Bogor yang bertujuan untuk melakukan evaluasi efektivitas alur pelayanan sectio caesarea (SC) emergency pada tahun 2021 (masa pandemi COVID-19) dari sisi input, proses, dan outcome. Alur pelayanan sectio caesarea (SC) emergency yang ada disesuaikan dengan referensi Pemerintah dan Profesi (POGI), yakni adanya skrining COVID-19 dengan melakukan pemeriksaan swab-RDT Antigen dan rontgen thorax, serta konsultasi kepada Spesialis Paru atau Penyakit Dalam. Penelitian ini dilakukan dengan mix-method, secara kuantitatif dengan metode potong lintang dari berkas rekam medis dan dilanjutkan dengan kualitatif dari para informan kunci dan informan tambahan. Penelitian dilakukan pada 379 sampel pasien yang melakukan persalinan secara sectio caesarea (SC) emergency periode Januari-Desember 2021. Karakteristik pasien didapatkan 75,5% adalah usia 20-35 tahun dengan rata-rata 29,32 tahun; 58,8% adalah multipara dengan rata-rata paritas 1,96; dan 92,3% usia kehamilan 37-42 minggu dengan rata-rata 38,50 minggu. Diagnosis pasien didapatkan 77% kategori 2 dan 95,5% status non COVID-19. Diagnosis kategori 1 sebanyak 11,8% adalah fetal distress dan diagnosis kategori 2 sebanyak 27,7% adalah ketuban pecah dini (KPD), dengan response time kategori 1 <30 menit hanya 1,1% dan response time kategori 2 dalam 30-75 menit sebanyak 33,2%. Kemudian rata-rata waktu informed consent didapatkan 3,71 menit; waktu konsul Spesialis Paru/Penyakit Dalam didapatkan 4,06 menit; waktu konsul Spesialis Anestesi didapatkan 3,77 menit; proses transfer pasien didapatkan 6,01 menit; waktu spinal anestesi didapatkan 5,08 menit; waktu mulai operasi sampai bayi lahir didapatkan 20, 37 menit, dengan rata-rata pasien per-bulan adalah 31,58 dan waktu tanggap sectio caesarea (SC) emergency selama 111,87 menit. Pada analisis bivariat didapatkan adanya korelasi yang bermakna antara rerata jumlah pasien terhadap waktu tanggap sectio caesarea (SC) emergency (p-value=0,019), dan tidak ada hubungan bermakna antara diagnosis kategori 1 dan kategori 2 (p-value=0,767) serta status COVID-19 dan Non COVID-19 (p-value=0,071) terhadap waktu tanggap sectio caesarea (SC) emergency; namun status COVID-19 terhadap waktu tanggap SC emergency memiliki hubungan bermakna dari sisi substansi. Pada kualitatif, didapatkan bahwa seluruh informan sudah mengetahui dan memahami alur pelayanan SC emergency selama pandemi ini, faktor pendukung yang ada adalah kekompakan dan kerjasama tim, dukungan manajemen rumah sakit untuk mengutamakan safety tenaga kesehatan ditunjang oleh sarana prasarana dan sumber daya manusia (SDM) yang sesuai, serta faktor penghambat yang ada adalah proses skrining/penapisan COVID-19 (hasil pemeriksaan penunjang), letak kamar operasi di lantai 2 dan tidak ada lift khusus transfer pasien, serta kekosongan alat pelindung diri (APD) dan linen operasi. Kesimpulannya, penilaian efektivitas alur pelayanan SC emergency tahun 2021 dengan pendekatan goal approach belum efektif, dilihat dari outcome yaitu rata-rata waktu tanggap SC emergency yang belum mencapai target indikator mutu (≤30 menit).

This research is a case study in a type C private hospital in Bogor Regency which aims to evaluate the effectiveness of the emergency sectio caesarea (SC) service flow in 2021 (the COVID-19 pandemic) in terms of input, process, and outcome. The existing emergency sectio caesarea (SC) service flow is adjusted to the Government and Profession (POGI) reference, namely the presence of COVID-19 screening by carrying out an antigenic swab-RDT examination and chest X-ray, as well as consultation with Lung Specialists or Internal Medicine. This research was conducted using a mix-method, quantitatively with a cross-sectional method from medical record files and followed by qualitative research from key informants and additional informants. The study was conducted on 379 samples of patients who delivered emergency caesarean section (SC) for the period January-December 2021. Characteristics of patients obtained were 75.5%, aged 20-35 years with an average of 29.32 years; 58.8% were multiparous with a mean parity of 1.96; and 92.3% gestational age 37-42 weeks with a mean of 38.50 weeks. The patient's diagnosis obtained 77% category 2 and 95.5% non-COVID-19 status. Category 1 diagnosis of 11.8% was fetal distress and diagnosis of category 2 of 27.7% was premature rupture of membranes (PROM), with category 1 response time <30 minutes only 1.1% and category 2 response time within 30-75 minutes as much as 33.2%. Then the average time for informed consent was 3.71 minutes; the time for the Lung Specialist/Internal Medicine consul was 4.06 minutes; Anesthesia specialist consul time was 3.77 minutes; patient transfer process obtained 6.01 minutes; spinal anesthesia time was found to be 5.08 minutes; the time from the operation to the birth of the baby was 20.37 minutes, with the average patient per month was 31.58 and the emergency sectio caesarea (SC) response time was 111.87 minutes. In bivariate analysis, it was found that there was a significant correlation between the mean number of patients and the response time for emergency sectio caesarea (SC) (p-value=0.019), and there was no significant relationship between category 1 and category 2 diagnoses (p-value=0.767) and status COVID-19 and Non COVID-19 (p-value=0.071) for emergency sectio caesarea (SC) response time; however, the status of COVID-19 on the emergency SC response time has a significant relationship in terms of substance. In qualitative terms, it was found that all informants already knew and understood the flow of emergency SC services during this pandemic, the supporting factors were cohesiveness and teamwork, hospital management support to prioritize the safety of health workers supported by adequate infrastructure and human resources (HR). appropriate, and the existing inhibiting factors are the COVID-19 screening process (results of supporting examinations), the location of the operating room on the 2nd floor and no special elevator for patient transfers, as well as the vacancy of personal protective equipment (PPE) and operating linen. In conclusion, the assessment of the effectiveness of the SC emergency service flow in 2021 with the goal approach approach has not been effective, seen from the outcome, namely the average emergency SC response time that has not reached the target quality indicator (≤30 minutes)."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Pandensolang, Rivo S.
"Pendahuluan : Komplikasi kehamilan dan atau adanya penyulit persalinan umumnya merupakan indikasi dilakukannya seksio sesarea (SS). Namun dari 15,3% angka SS hasil Riskesdas 2010, 13% diantaranya terjadi pada ibu melahirkan yang tidak mengalami komplikasi kehamilan. Oleh sebab itu, penelitian ini dilakukan untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan persalinan SS pada ibu tanpa komplikasi kehamilan dan atau penyulit persalinan di Indonesia.
Metode : Menggunakan disain cross sectional dengan menganalisis jawaban dari 9.485 responden, menggunakan program SPSS versi 18, melalui uji regresi logistik.
Hasil dan Kesimpulan: Proporsi SS pada ibu tanpa riwayat komplikasi kehamilan dan atau penyulit persalinan di Indonesia adalah 12,3%. Faktor yang berhubungan adalah : umur saat melahirkan, pendidikan, pengeluaran bulanan RT, wilayah tempat tinggal, umur kehamilan, jumlah ANC, paritas dan ukuran lahir anak. Sedangkan faktor yang tidak berhubungan adalah : pekerjaan dan jarak persalinan. Adapun faktor yang paling besar pengaruhnya adalah pengeluaran bulanan RT kuintil 5 dibanding kuintil 2 & 1 (OR=2,32 {95%CI : 1,89?2,83}).

Introduction : Pregnancy and labor of complications is generally an indication of doing caesarean section (CS). But the figure of 15,3% CS outcome Riskesdas 2010, 13% of them occurred in mothers without experience of pregnancy and labor complications. Therefore, the study was conducted to determine the factors associated with childbirth by CS in mothers without experience of pregnancy and labor complications in Indonesia.
Methods : Using a cross sectional design to analyze the respons of the 9.485 respondents, using SPSS version 18, through logistic regression test.
Results and Conclusions : The proportion of CS in mothers without experience of pregnancy and labor complications in Indonesia is 12,3%. Related factors were : age at delivery, educations, monthly household expenses, area of residence, gestational age, number of ANC, parity and size of the child was born. Unrelated factors are : occupational and distance delivery. The factors that most impact is the monthly household expenditure quintile 5 compared with quintile 2 & 1 (OR=2,32 {95%CI : 1,89 to 2,83}).
"
Depok: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2012
T30433
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Yusrini
"Penelitian ini dilakukan umuk mengetahui apakah tcrdapat perbedaan informasi yang dibutuhkan ibu dengan pengalaman pertama dan ibu yang menjalani lebih dari sam kali seksio sesaria. Penelitian ini dilakukan di RSAB Harapan Kita Jakarta. Desain penelitian yang digunakan adalah deskriptif perbandingan Populasi pada penelitian ini adalah kelompok ibu yang menjalani operasi seksio Sesaria di nmng kebidanan Jumlah sampel pada penelitian ini sehanyak 82 orang terdiri dari 41 responden dari kelornpok ibu yang menjalani seksio sesaria pertama dan 41 responden dari kelompok ibu yang menjalani Iebih dari satu kali seksio sesaria Data diperoleh melalui kuesioner yang dibagikan dan diisi oleh seliap responden. Instrumen yang digunakan terdiri dari data demografi (kuesioner A) dan pemyataan informasi yang dibutuhkan ibu dengan seksio sesaria (kuesioner B), setelah data terkumpul dianalisa dengan statistik univariat dan bivariat. Untuk menguji adanya perbedaan bermakna, dilakukan uji hipotesa dua arah dengan derajat kemaknaan 0,05 hasil hipotesa didapatkan adanya perbedaan yang bermakna, artinya ada perbedaan informasi yang dibutuhkan ibu dengan pengalaman penama dan ibu yang menjalani lebih dari satu kali seksio sesaria."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2004
TA5324
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>