Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 175531 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Maharani Aliya Ridha
"Cekungan Browse merupakan salah satu cekungan besar yang tergabung dalam Westralian Superbasin. Cekungan Browse tersusun atas beberapa formasi dengan lingkungan pengendapan berbeda. Penelitian ini akan berfokus pada lingkungan fluvial yang terdapat pada Formasi Plover, Formasi Jamieson, Formasi Woolaston, dan Formasi Johnson pada Cekungan Browse. Metode yang digunakan adalah seismik geomorfologi, yaitu menganalisis fitur geomorfologi pada data seismik yang sebelumnya diolah melalui spektral dekomposisi, sehingga terbentuk gambaran lingkungan pengendapan pada tiap formasi. Dilakukan pencarian endapan channel dan perhitungan geometri channel untuk mengetahui arsitektur serta evolusi yang terjadi pada channel daerah penelitian. Hasil dari penelitian memperlihatkan adanya deformasi pada Formasi Plover sehingga fitur seismik sulit dikenali. Ditemukan beberapa endapan channel pada Formasi Jamieson, Formasi Johnson, dan Formasi Woolaston dengan tipe sungai braided. Arsitektur channel terlihat jelas pada lapisan Formasi Woolaston.

Browse Basin is one of the large basins that are part of the Westralian Superbasin. Browse Basin is composed of several formations with different depositional environments. This research will focus on the fluvial environment in the Plover Formation, Jamieson Formation, Woollaston Formation, and Johnson Formation in  Browse Basin. The method used is seismic geomorphology, which analyzes geomorphological features in seismic data, processed through spectral decomposition which show a picture of the depositional environment that formed in each formation. Channel deposits analysis and calculation of channel geometry was done to determine the architecture and evolution that occurred in the channel in the study area. The results this study show that there is deformation in the Plover Formation that seismic features are difficult to identify. Several channel deposits were found in the Jamieson Formation, the Johnson Formation, and the Woolaston Formation with braided river types. The channel architecture is clearly visible in the Woolaston Formation layers."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yunanta Adriel Wardhana
"West Natuna Barat merupakan cekungan yang memiliki lingkungan fluvial dengan reservoir berupa bed-sand berselingan dengan shale dan shaly-sand. Metode inversi dilakukan dengan Seismic Colored Inversion yang akan memberikan hasil yang kuat untuk melihat fitur geologi berupa kanal pasir menerus yang memiliki nilai Impedansi Akustik rendah pada zona-zona yang menarik. Pengirisan dilakukan pada horizon A1, saluran pasir dengan nilai AI berkisar antara 12.000 hingga 15.500 ((ft/s)*(g/cc) tersebar di tengah zona penelitian ke arah timur. , alur pasir dengan AI berkisar antara 16.000 sampai 17.800 ((ft/s)*(g/cc)) tersebar di daerah tengah zona penelitian sekitar U1 sampai U3, juga terlihat di timur laut zona penelitian. Pada hasil slicing horizon C1, ditemukan saluran pasir dengan nilai AI berkisar antara 18.000 sampai dengan 19.000 ((ft/s)*(g/cc)) di daerah tengah zona penelitian dekat sumur U1 sampai U3.

The West Natuna Basin is a basin that has a fluvial environment with a reservoir in the form of bed-sand alternating with shale and shaly-sand. The inversion method is carried out with Seismic Colored Inversion which will give strong results to see geological features in the form of continuous sand canals that have low Acoustic Impedance values ​​in interesting zones. The slicing was carried out on the A1 horizon, a sand channel with AI values ​​ranging from 12,000 to 15,500 ((ft/s)*(g/cc) spread in the center of the study zone to the east. , sand grooves with AI ranging from 16,000 to 17,800 ((ft) /s)*(g/cc)) is spread in the central area of ​​the study zone around U1 to U3, also seen in the northeast of the study zone. In the results of the slicing horizon C1, sand channels were found with AI values ​​ranging from 18,000 to 19,000 ((ft /s)*(g/cc)) in the center of the study zone near wells U1 to U3."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Alfaidhul Akbar
"[ABSTRAK
Formasi Toolachee memiliki penyebaran yang sangat luas di Cekungan Cooper.
Padahal ketebalan Formasi Toolachee tidaklah begitu tebal dengan rata-rata
ketebalan berkisar hingga 300 m. Proses sedimentasi Fm. Toolachee secara
regional berupa fluvial (meandering) dengan urutan batuan berupa batupasir,
batulempung, batulanau, dan batubara. Batupasir Fm. Toolachee memiliki
porositas yang sedang hingga bagus, sehingga dapat bertindak sebagai reservoir
yang terbukti mengalirkan gas pada Sumur Meranji-1. Dengan asumsi bahwa
penyebaran Fm. Toolachee luas dan terendapkan di semua daerah penelitian,
seharusnya ditemukan juga kandungan hidrokarbon pada dua sumur lainnya, yaitu
Cooba-1 dan Pelican-5. Kenyataannya, Cooba-1 dan Pelican-5 tidak ditemukan
kehadiran hidrokarbon, sekalipun Fm. Toolachee masih terbentuk disana.
Hipotesis yang diangkat adalah bahwa ada kontrol stratigrafi yang berpengaruh
terhadap akumulasi hidrokarbon pada Fm. Toolachee. Dari hasil analisis sumur
dan seismik yang dibantu dengan atribut seismik dan inversi seismik ditemukan
adanya perubahan fasies pada zona reservoir di Meranji-1. Zona reservoir terlihat
tidak memiliki kemenerusan antara Meranji-1, Cooba-1 dan Pelican-5. Penelitian
ini menghasilkan penyebaran fasies secara lateral dan vertikal pada Fm.
Toolachee. Oleh karena itu, sumur-sumur selanjutnya diharapkan mengikuti pola
penyebaran fluvial dari batupasir zona target.

ABSTRACT
Toolachee Fm has widespread deposition which is formed widely in Cooper
Basin. Although, Toolachee Fm is thin bed formation with thickness averaging
300-400m only. Sedimentation process in Toolachee Fm is controlled by fluvial
system which is formed in meandering depositional environment with lithology
consists of sandstone, shale, siltstone, and coal. Sandstone of Toolachee Fm has
moderate to good porosity, therefor it can act as reservoir which is proven by
flowing gas in Meranji-1 well. Based on assumption of widespread depositional of
Toolachee Fm, hydrocarbon accumulation shall be found in two wells, Cooba-1
and Pelican-5. In fact, Cooba-1 and Pelican-5 do not encounter significant
hydrocarbon in Toolachee Fm. Hypotehsis were made that stratigraphy has an
important influence of hydrocarbon accumulation in Toolachee Fm. Study result,
from integrated study well and seismic interpretation which is supported by
seismic stratigraphy, attribute seismic and seismic inversion, show facies change
in Toolachee resulting truncated sand body. This study produces a comprehensive
facies distribution both laterally and vertically. Therefor, next well should be
drilled along channel geometry, Toolachee Fm has widespread deposition which is formed widely in Cooper
Basin. Although, Toolachee Fm is thin bed formation with thickness averaging
300-400m only. Sedimentation process in Toolachee Fm is controlled by fluvial
system which is formed in meandering depositional environment with lithology
consists of sandstone, shale, siltstone, and coal. Sandstone of Toolachee Fm has
moderate to good porosity, therefor it can act as reservoir which is proven by
flowing gas in Meranji-1 well. Based on assumption of widespread depositional of
Toolachee Fm, hydrocarbon accumulation shall be found in two wells, Cooba-1
and Pelican-5. In fact, Cooba-1 and Pelican-5 do not encounter significant
hydrocarbon in Toolachee Fm. Hypotehsis were made that stratigraphy has an
important influence of hydrocarbon accumulation in Toolachee Fm. Study result,
from integrated study well and seismic interpretation which is supported by
seismic stratigraphy, attribute seismic and seismic inversion, show facies change
in Toolachee resulting truncated sand body. This study produces a comprehensive
facies distribution both laterally and vertically. Therefor, next well should be
drilled along channel geometry]"
2015
T44640
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Agustiar Hamdani O`bany
"ABSTRAK
Kiasifikasi ataupun penggolongan bentuk muka burnt merupakan salah satu cara untuk
mernpermudah dalarn memberikan gambaran muka buini dan sebenarnya merupakan sebuah
proses yang berlangsung secara terus menerus. Terlepas dart kiasifikasi mana yang balk, mudah
diterapkan dan dimengerti, semuanya itu mempunyai tujuan yang sarna, yaitw bermaksud
menyederhanakan bentuk perrnukaan burnt yang sangat kompleks menjadi unit-unit yang
memiliki kesarnaan dalam sifat dan perwatakannya. Berbagai tulisan balk menurut Pannekoek,
Beinmelen maupun Sandy rnenyebutkan bahwa daerah panelitian secara fisiografi umurn berada
pada wilayah depresi berupa cekungan, barisan pegunungan vulkartik serta wilayah lipatan
selatan dan lipatan utara,
Dengan latar belakang dan tujuan yang telah diuraikan, permasalahan yang dibahas pada
penelitian mi adalah:
Unit - Unit Geomorfologi apa saja yang terdapat pada Daerah Tasikmalaya dan Sekitarnya?
Untuk menjawab permasalahan di atas, digunakan berbagai pendekatan dan sistem kiasifikasi
yang telah ada dengan mellhat berbagai aspek geornorfologi, terutama sangat ditekankan
kepada aspek morfologi dan aspek morfogenesis, sehingga dthasilkan wilayah bentukan asal dan
unit-unit geornorfologi daerah penelitian yang disertai uraian deskriptif setiap unit
geomorfologi.
Dengan melihat serta membandmgkan adanya keterkaitan dan berbagai aspek geomorfologi
daerah penelitian, terdapat 5 (lima) bentukan asal yang mempengaruhi adanya perbedaan
bentuk muka burnt. Ke-5 bentukan asal tersebut adalah:
1. Wilayah Bentukan Asal Fluvial
2. Wilayah Bentukan Asal Denudasi - Degradasi
3. Wilayah Bentukan Asal Struktural
4. Wilayah Bentukan Asal Vulkanik
5. Wilayah Bentukan Asal Karstik - Eksokarst dan Endokarst
Pada daerah penelitian, proses denudasi hanya dipengaruhi oleh proses degradasi yang terdapat
di sebelah selatan dan barat taut Tasikmalaya dan di beberapa tempat di sebelah timur taut
Ciaxnis, dirnana pengikisan dan pengangkutan sangat dorninan pada masa sekarang. Untuk
wilayah bentukan asal Karstik, pada penelitian ku dikelompokkan kedalam dua bagian, yaltu;
bentukan karstik-eksokarst berupa bentukan karstik permukaan di sebelah selatan dan barat
daya Tasikxnalaya dan bentukan karstik-endokarst, yaitu; bentukan karstik bawah permukaan
berupa Gua batugamping yang berada di sebelah selatan Tasikrnalaya dalarn lingkungan Unit
Lereng dan Perbukitan Karstik Terkikis.
Dalarn pengelompokkan unit-unit geomorfologi, dikelornpokkan kedalarn dua bagian, yakni:
unit-unit geomorfologi dan detil unit geomorfologi, dengan dasar pertimbangan bahwa detil unit
geomorfologi sangat ditekankan pada keberadaan satu unit geornorfologi sebagal sebuah proses
dalant rnenghasilkan tipe-tipe betuk muka bumi yang tidak tertampung pada sekala peta yang
digunakan.

"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1997
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Djamang Ludiro
Jakarta: Jurusan Geografi FMIPA Universitas Indonesia, 1993
551.4 DJA g
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Anderson, Robert S. (Robert Stewart), 1952-
"
ABSTRACT
This textbook provides a modern, quantitative and process-oriented approach to equip students with the tools to understand geomorphology. Insight into the interpretation of landscapes is developed from basic principles and simple models, and by stepping through the equations that capture the essence of the mechanics and chemistry of landscapes. Boxed worked examples and real-world applications bring the subject to life for students, allowing them to apply the theory to their own experience. The book covers cutting edge topics, including the revolutionary cosmogenic nuclide dating methods and modeling, highlights links to other Earth sciences through up-to-date summaries of current research, and illustrates the importance of geomorphology in understanding environmental changes. Setting up problems as a conservation of mass, ice, soil, or heat, this book arms students with tools to fully explore processes, understand landscapes, and to participate in this rapidly evolving field.
"
Cambridge, UK: Cambridge University Press, 2010
551.41 AND g
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Easterbrook, Don J.
New York: McGraw-Hill, 1969
551.4 EAS p
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
"The aims of this study are to identify the general geomorphology of the areas and correlate it to the archological sites to the past sea levels proved by the studies from some other places in Peninsular Malaysia. Geomorphologically, Bujang Valley area consists of three major geomorphic units. Archeologically, there are three units of landforms which were selected according to their distribution of settlement sites as well as their human activities and cultural heritage."
GEOUGM 17:54 (1987)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Ade Wahyudi
"Penelitian mengenai unit geomorfologi membahas pengelompokkan bentuk permukaan bumi Pegunungan Sudirman di Papua berdasarkan persamaan dan perbedaan variabel pembentuk muka bumi, struktur, dan proses yang mengakibatkan pembentukannya yang berlangsung secara terus menerus. Hasil analisis dilakukan secara deskriptif menggunakan metode ideografik, ditinjau dari aspek fisiografis dan geologis dengan mengaitkan antarvariabelnya. Unit geomorfologi di Pegunungan Sudirman secara umum terdiri atas unit dataran tinggi, unit pegunungan struktural, dan unit pegunungan terdenudasi.

The geomorphological units research is study about earth surface classification of Sudirman Mountain Range in Papua, based on the similarity and the difference of variables forming the earth, structure, and process which causes the formation proceed continuously. Descriptive analysis results is done using ideographic method, reviewed from physiographic and geological aspects by analizing between the variables. Geomorphological units in the Sudirman Mountain range generally consisted of plateau units, structural mountain units and denudation mountain units."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2010
S1884
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Ahmad Andri Gribaldi
"Geoinorfologi adalah ilmu pengetahuan yang berkaitan dengan bentuk inedan sebagai bentuk muka bumi, baik di atas maupun di bawah muka air laut. Lingkup studi geoinorfologi meneakup beberapa aspek yaitu bentuk medan, material penyusun dan proses geomorfologi. Gunung Ciremai merupakan gunung yang endapan vulkaniknya mengalir dan menutupi lapisan lipatan di bawahnya hingga meneapai Laut Jawa. Dan dari batuan lipatan tadi di beberapa teinpat menonjol. Pada lreng Baratdaya dan Utaranya terdapat suatu reruntuhan dari pegunungan tua. Penanikan wilayah penelitiari herdasarkan peta sketsa geologi Yang dibuat Van Beminelen' tahun 1941 dan secara asrononhis dibatasi pada 108°10' - 108°40'Bujur Timur dan 6°40 - 7°05 Lintang Selatan. Masalah yang akan dihahas adalah : Unit-unit geomorfologi apa saja yang terdapat di komplek Cirëmai ? Desknipsi wilayah dibahas menurut satuan unit geomorfologi berdasarkan analisis medan dan melalui pendekatari bentang alam. Analisis inedan yang digunakan adalah ketinggian, ketniringan lereng, jenis batuan, strdktur geologi dan pola aliran sungai.
Dari hasil analisis peta dan fakta yang ada, maka di wilayah penelitian dapat dibuat ringkasan unit geomorfologi yaitu Di wilayah kikisan terdapat (1) Unit Gunungapi yang terdiri dari gunung api, bukit intrusif, undak lava, dataran fluvial vulkanik dan gunungapi tendenudasi. (2) Unit Lipatan yang terdiri dari pegunungan lipatan, perbukitan upstart dan dataran lipatan. (3) Unit Patahan yang terdini dari pegunungan patahan, perbukitan patahan dan gawir sesar. (4) Unit Perbukitan Tenkikis. Di wilayah endapan terdapat : (1) Unit Dataran Aluvial yang teriri dari dataran aluvial Cirebon, dataran aluvial Ci Senggarung, dataran aluvial Cikijing, dataran aluvial Kadipaten, danau, beting, tanggul sungal dart dataran banjir. (2) Unit Dataran Aluvial Mann yang terdiri dari dataran aluvial mann Cirebon, rataan pasang surut, tanggui pantai dan delta."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1995
S33501
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>