Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 131591 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Fathia Amira Nuramalia
"Twitter adalah platform media sosial microblogging yang memungkinkan komunikasi dua arah untuk mengutarakan opini dan komentar. Komentar-komentar yang beragam ini dapat memperlihatkan sentimen-sentimen masyarakat apabila dilakukan analisis sentimen. Analisis sentimen adalah studi yang menganalisis opini orang terhadap suatu produk, organisasi, individu, atau jasa tertentu. Machine learning merupakan metode yang dapat mempermudah proses klasifikasi sentimen. Penelitian ini dilakukan pada cuitan berbahasa Indonesia terkait Kampus Merdeka yang diambil dari Twitter menggunakan package tweepy sebanyak 1.651 cuitan terhitung dari tanggal 5 Maret 2022 hingga 13 Maret 2022. Model machine learning yang digunakan pada penelitian ini adalah Bidirectional Long Short-Term Memory (BiLSTM), dengan dua model hybrid LSTM-based, yaitu CNN-LSTM dan LSTM-CNN sebagai pembanding. Kinerja model diukur dengan metrik kinerja accuracy, precision, recall, dan F1-score. Implementasi dilakukan pada data yang telah dilakukan oversampling untuk mendapatkan hasil yang optimal. Penelitian menunjukkan bahwa model BiLSTM memiliki kinerja yang lebih unggul dibandingkan dengan dua model pembanding lainnya pada seluruh metrik dengan besar metrik, yaitu: accuracy dan recall sebesar 79,577%; precision sebesar 73,097%; dan F1-score sebesar 75,634%.

Twitter is a microblogging social media platform that allows two-way communication to express opinion and comments. These various comments can show us sentiment of the public when we perform a sentiment analysis. Sentiment analysis is a study that analyze the opinion of people towards a specific product, organization, individual, or service. Machine learning is a method that will help perform sentiment classification easier. This study performs analysis on 1.651 data tweets about Kampus Merdeka taken from Twitter using a package called tweepy since March 5th 2022 until March 13th 2022. The machine learning model used in this study is Bidirectional Long Short-Term Memory (BiLSTM), with two LSTM-based hybrid model, CNN-LSTM and LSTM-CNN as comparison models. Model performance is measured by performance metrics accuracy, precision, recall, and F1-score. Implementation was done on data that has been going through oversampling to achieve the best result. The study shows that BiLSTM performs better than the other two comparison models for all the metrics with the percentage of the each metric being: 79.577% for accuracy and recall; 73,097% for precision; and 75,634% for F1-score."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Gita Kartika Suriah
"Analisis sentimen merupakan suatu proses untuk menentukan sikap atau sentimen dari penulis mengenai hal tertentu. Proses pengelompokan sentimen secara manual membutuhkan waktu cukup lama, sehingga diusulkan untuk menggunakan machine learning. Pada penelitian ini, model machine learning yang digunakan merupakan model CNN-BiLSTM (Convolutional Neural Network - Bidirectional Long Short-Term Memory) dan BiLSTM-CNN (Bidirectional Long Short-Term Memory - Convolutional Neural Network) yang menghasilkan kinerja yang lebih baik dibandingkan model CNN dan BiLSTM pada permasalahan analisis sentimen. Supaya model dapat belajar secara berkelanjutan dari beberapa domain data, model tersebut juga diimplementasikan lifelong learning. Hasilnya, model CNN-BiLSTM menunjukkan kinerja transfer of knowledge yang lebih baik dibandingkan oleh model BiLSTM-CNN maupun model dasarnya. Di sisi lain, model BiLSTM-CNN menunjukkan kinerja yang lebih buruk dibandingkan model dasarnya. Sedangkan, hasil loss of knowledge menunjukkan bahwa kinerja model CNN- BiLSTM lebih buruk dari BiLSTM-CNN. Selain itu, kedua model gabungan tersebut menunjukkan kinerja yang lebih baik dibandingkan model CNN, tetapi lebih buruk dibandingkan model BiLSTM. Untuk pengembangan lebih lanjut, diimplementasikan pula lifelong learning dengan pembaruan vocabulary. Dengan implementasi tersebut, model mampu mempelajari vocabulary dari domain data 2, 3, 4, dan 5. Pembaruan vocabulary ternyata meningkatkan kinerja model pada transfer of knowledge dan loss of knowledge.

Sentiment analysis is a process to determine the attitude or sentiment of the author regarding certain matters. The process of classifying sentiments manually takes a long time, so it is proposed to use machine learning. In this study, the machine learning model used is the CNN-BiLSTM (Convolutional Neural Network - Bidirectional Long Short-Term Memory) and BiLSTM-CNN (Bidirectional Long Short-Term Memory - Convolutional Neural Network) models which produce better performance than the CNN and BiLSTM models on the problem of sentiment analysis. In order for the model to learn continuously from several data domains, the model is also implemented lifelong learning. As a result, the CNN-BiLSTM model shows better transfer of knowledge performance compared to the BiLSTM-CNN model and its base model. On the other hand, the BiLSTM-CNN model shows a worse performance than its base model. Meanwhile, the results of loss of knowledge show that the performance of the CNN-BiLSTM model is worse than the BiLSTM-CNN model. In addition, the two combined models show better performance than the CNN model, but worse than the BiLSTM model. For further development, lifelong learning is also implemented with an update to vocabulary. With this implementation, the model is able to learn vocabulary from data domain 2, 3, 4, and 5. In fact, the vocabulary update has an effect in increasing the performances of transfer of knowledge and loss of knowledge.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rezki Hadiansah
"Pesatnya perkembangan teknologi saat ini menjadi salah satu faktor berkembangnya media sosial. Pengguna media sosial khususnya di Indonesia sudah tidak diragukan lagi jumlahnya. Dari tingginya tingkat penggunaan media sosial, penelitian terkait data pada media sosial kerap dilakukan. Penelitian yang populer dilakukan adalah analisis sentimen. Analisis sentimen adalah kegiatan untuk mengklasifikasikan sentimen data tekstual ke dalam kelas positif atau negatif. Metode yang kerap digunakan adalah metode berbasis machine learning yaitu Convolutional Neural Network (CNN) dan Long-short Term Memory (LSTM). Metode CNN sudah terbukti baik digunakan untuk data tekstual. Adapun model gabungan yaitu LSTM-CNN yang sudah terbukti memberikan hasil lebih baik dibanding model CNN. Selanjutnya akan dilakukan analisis sentimen menggunakan model LSTM-CNN. Namun, metode berbasis machine learning hanya efektif digunakan pada satu domain saja. Berdasarkan hal tersebut, dikembangkanlah lifelong learning. Lifelong learning adalah metode dalam machine learning yang menerapkan pembelajaran berkelanjutan terhadap lebih dari satu domain. Lifelong learning pada machine learning meniru bagaimana manusia mempelajari sesuatu berdasarkan apa yang sudah dipelajari selanjutnya. Pada skripsi ini, akan dilakukan penelitian model LSTM-CNN untuk permasalahan lifelong learning analisis sentimen terhadap lima data berbahasa Indonesia. Lima data set tersebut akan digunakan sebagai data pembelajaran secara berkelanjutan terhadap suatu model LSTM-CNN. Evaluasi model akan dilakukan pada setiap proses pembelajaran yang dilakukan. Hasil yang diperoleh adalah perkembangan akurasi pada setiap proses pembelajaran terhadap suatu data set.

The rapid development of technology is currently one of the factors in the development of social media. There are no doubt about the number of social media users, especially in Indonesia. From the high level of use of social media, research related to data on social media is often done. Popular research is sentiment analysis. Sentiment analysis is an activity to classify textual data sentiments into positive or negative classes. The method often used is machine learning-based methods, namely Convolutional Neural Network (CNN) and Long-short Term Memory (LSTM). The CNN method has been proven good for textual data. The combined model is LSTM-CNN which has been proven to provide better results than the CNN model. Then sentiment analysis will be performed using the LSTM-CNN model. However, machine learning based methods are only effective in one domain. Based on this, lifelong learning was developed. Lifelong learning is a method in machine learning that applies continuous learning to more than one domain. Lifelong learning in machine learning mimics how humans learn something based on what has been learned next. In this thesis, LSTM-CNN model research will be conducted for the problem of lifelong learning sentiment analysis of five Indonesian-language data. The five data sets will be used as continuous learning data on an LSTM-CNN model. Evaluation of the model will be carried out in each learning process that is carried out. The results obtained are the development of accuracy in each learning process of a data set."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Maranatha Florensia Wijaya
"Analisis sentimen merupakan bidang studi yang menganalisis pendapat seseorang terhadap suatu entitas untuk mencari polaritas sentimennya. Potensi manfaat yang besar didukung dengan ketersediaan data teks beropini yang melimpah di internet memicu dikembangkannya model yang mampu melakukan analisis sentimen secara otomatis dan seakurat mungkin. Dua diantaranya adalah Long Short-Term Memory (LSTM) dan Convolutional Neural Network (CNN) yang merupakan arsitektur deep learning. LSTM digunakan karena dapat menangkap aliran informasi pada kalimat, sedangkan CNN digunakan karena kemampuannya dalam mengekstrak fitur penting dari tiap penggalan kalimat atau region. Kedua model ini dapat digabungkan menjadi model gabungan LSTM-CNN yang telah terbukti mampu meningkatkan akurasi model. Penelitian ini kemudian akan mengajukan modifikasi pada model gabungan LSTM-CNN dengan mengganti LSTM menjadi Bidirectional LSTM (BiLSTM) dan CNN menjadi CNN Multi Region Size CNNMRS sehingga terbentuk tiga model modifikasi yaitu BiLSTM-CNN, LSTM-CNNMRS, dan BiLSTM-CNNMRS. Implementasi model, baik untuk model gabungan LSTM-CNN standar maupun model modifikasi, dilakukan pada data tweets berbahasa Indonesia. Hasilnya, didapatkan kesimpulan bahwa penggunaan BiLSTM untuk menggantikan LSTM pada model gabungan LSTM CNN tidak meningkatkan akurasi dari model. Hal berbeda didapatkan dari penggunaan CNNMRS untuk menggantikan CNN yang memberikan peningkatan akurasi pada model."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Farhatun Nurhaniifah
"Analisis sentimen dilakukan untuk menganalisis pendapat atau pandangan seseorang terhadap suatu masalah tertentu. Analisis sentimen dapat dilakukan secara manual, tetapi jika menggunakan data berskala besar akan lebih mudah dilakukan secara otomatis yaitu dengan menggunakan machine learning. Namun, machine learning hanya efektif digunakan pada satu domain saja sehingga dikembangkanlah lifelong learning. Lifelong learning merupakan machine learning yang dapat melakukan pembelajaran secara berkelanjutan. Pada penelitian ini, model yang digunakan adalah model CNN-LSTM dan LSTM-CNN. Pada kinerja transfer of knowledge, model CNN-LSTM dan LSTM-CNN menunjukkan hasil lebih baik dibanding model LSTM, tetapi kedua model gabungan tersebut kinerjanya lebih buruk dibanding model CNN. Sedangkan, pada kinerja loss of knowledge, model model CNN-LSTM dan LSTM-CNN menunjukkan hasil lebih baik dibanding model CNN, tetapi lebih buruk dibanding model LSTM. Pada penelitian ini, diimplementasikan juga lifelong learning dengan pembaruan vocabulary. Penambahan pembaruan vocabulary pada lifelong learning meningkatkan kinerja model CNN, LSTM, CNN-LSTM, dan LSTM-CNN pada transfer of knowledge dan loss of knowledge

Sentiment analysis is done to analyze a person's opinion or views on a particular problem. Sentiment analysis can be done manually, but if you use large-scale data it will be easier to do it automatically by using machine learning. However, machine learning is only effective in one domain, so lifelong learning is developed. Lifelong learning is machine learning that can carry out continuous learning. In this study, the models used are the CNN-LSTM and LSTM-CNN models. In the transfer of knowledge performance, the CNN-LSTM and LSTM-CNN models showed better results than the LSTM model, but the two combined models performed worse than the CNN model. Meanwhile, for the loss of knowledge performance, the CNN-LSTM and LSTM-CNN models showed better results than the CNN model, but worse than the LSTM model. In this study, lifelong learning with vocabulary updates was also implemented. The addition of vocabulary updates to lifelong learning improves the performance of the CNN, LSTM, CNN-LSTM, and LSTM-CNN models on transfer of knowledge and loss of knowledge"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tulus Setiawan
"Indonesia merupakan salah satu negara yang sempat terimbas COVID-19. Hal itu berdampak pada sektor pariwisata, khususnya industri perhotelan di Indonesia. Meskipun begitu, sekarang sektor pariwisata di Indonesia mulai pulih kembali, khususnya untuk industri perhotelan. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat bahwa pada tahun 2023, tingkat penghunian kamar (TPK) hotel bintang bahkan mengalami kenaikan dibandingkan dengan tahun 2022, kenaikan hotel bintang mencapai 51,12%. Dengan meningkatnya permintaan terhadap tingkat hunian hotel, ulasan yang diberikan oleh pelanggan terhadap hotel menjadi hal yang penting untuk dianalisis. Salah satu jenis analisis yang dapat dilakukan terhadap ulasan-ulasan tersebut adalah analisis sentimen untuk mengklasifikasi sentimen yang terkandung dalam ulasan ke dalam kelompok-kelompok sentimen tertentu. Walaupun model-model deep learning seperti Convolutional Neural Network (CNN), Long Short-Term Memory (LSTM), dan Gated Recurrent Unit (GRU) atau bahkan model hybrid dan fully-connected layer neural network dengan representasi Bidirectional Encoder Representations from Transformers (BERT) terbukti menghasilkan kinerja yang baik dalam melakukan analisis sentimen, tetapi beberapa masalah yang umumnya dihadapi adalah fleksibilitas, efisiensi waktu, dan sumber daya yang dibutuhkan dalam penggunaannya. Oleh sebab itu, metode GPT berbasis prompt dapat menjadi salah satu solusi untuk permasalahan tersebut. Dengan menggunakan GPT berbasis prompt, pengguna dapat langsung memanfaatkan pengetahuan dan pemahaman bahasa yang telah diperoleh model GPT selama proses pelatihan pada korpus teks yang sangat besar. Hal ini memungkinkan model untuk menghasilkan prediksi sentimen yang akurat tanpa perlu melalui proses pelatihan yang panjang dan kompleks. Penelitian ini menganalisis dan membandingkan kinerja Large Language Model BERT dan GPT sebagai metode untuk analisis sentimen berbahasa Indonesia. Hasil Penelitian menunjukkan bahwa rata-rata kinerja model GPT secara keseluruhan lebih unggul dibandingkan model BERT dengan fully-connected layer neural network (BERT-NN) untuk dataset tiket.com, PegiPegi, dan Traveloka. Secara spesifik, model GPT dengan pendekatan zero-shot memiliki rata-rata kinerja yang paling unggul dibandingkan dengan pendekatan one-shot dan few-shot. Untuk rata-rata kinerja terhadap ketiga dataset tersebut, GPT dengan pendekatan zero-shot memberikan peningkatan sebesar 1,28%, 1,45%, dan 6,2% untuk metrik akurasi, F1-score, dan sensitivity secara berurutan terhadap kinerja BERT-NN. Hasil ini menunjukkan potensi metode GPT berbasis prompt sebagai alternatif yang efisien dan fleksibel secara penggunaan untuk analisis sentimen pada ulasan hotel berbahasa Indonesia.

Indonesia was one of the countries affected by COVID-19. This impacted the tourism sector, particularly the hotel industry in Indonesia. However, the tourism sector in Indonesia is now beginning to recover, especially for the hotel industry. The Central Statistics Agency (BPS) recorded that in 2023, the occupancy rate of star-rated hotels even increased compared to 2022, with the increase reaching 51.12%. With the rising demand for hotel occupancy rates, customer reviews of hotels have become important to analyze. One type of analysis that can be performed on these reviews is sentiment analysis to classify the sentiments contained in the reviews into specific sentiment groups. Although deep learning models such as Convolutional Neural Network (CNN), Long Short-Term Memory (LSTM), and Gated Recurrent Unit (GRU), or even hybrid models and fully-connected layer neural networks with Bidirectional Encoder Representations from Transformers (BERT) representation have been proven to produce good performance in sentiment analysis, some common problems faced are flexibility, time efficiency, and resources required for their use. Therefore, prompt-based GPT methods can be a solution to these problems. By using prompt-based GPT, users can directly leverage the knowledge and language understanding that the GPT model has acquired during training on a vast text corpus. This allows the model to generate accurate sentiment predictions without going through a long and complex training process. This study analyzes and compares the performance of BERT and GPT Large Language Models as methods for Indonesian language sentiment analysis. The results show that the average overall performance of the GPT model is superior to the BERTmodel with a fully-connected layer neural network (BERT-NN) for datasets from tiket.com, PegiPegi, and Traveloka. Specifically, the GPT model with a zero-shot approach has the most superior average performance compared to the one-shot and few-shot approaches. For the average performance across these three datasets, GPT with a zero-shot approach provides improvements of 1.28%, 1.45%, and 6.2% for accuracy, F1-score, and sensitivity metrics, respectively, compared to BERT-NN performance. These results demonstrate the potential of prompt-based GPT methods as an efficient and flexible alternative for sentiment analysis on Indonesian language hotel reviews."
Depok: Fakultas Matematika Dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Angga Pratama
"Pemerintah Indonesia mengeluarkan kebijakan untuk melakukan pemindahan ibu kota negara (IKN) dari Jakarta ke Kalimantan di tahun 2019. Hal tersebut menuai respons dari masyarakat, ada kelompok yang setuju dan ada yang tidak setuju. Opini dari masyarakat tentang pemindahan ibu kota banyak beredar melalu sosial media khususnya Twitter. Pemindahan ibu kota butuh proses panjang dan direncanakan dimulai di tahun 2024. Sampai saat ini sudah banyak kebijakan turunan dari pemerintah agar proses pemindahan ibu kota negara tetap berlangsung. Begitu juga dengan opini masyarakat di Twitter bermunculan menanggapi kebijakan tersebut. Sudah hampir 4 tahun sejak ditetapkan, sudah cukup banyak juga opini dari masyarakat tentang pemindahan IKN. Maka dari itu penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sentimen masyarakat tentang pemindahan ibu kota negara beserta topik-topik yang menjadi perbincangannya. Penelitian ini dilakukan dengan cara mengumpulkan data dari Twitter sejak 2019 sampai 2022 tentang pemindahan ibu kota negara. Data yang dikumpulkan akan melewati serangkaian data preprosesing yang kemudian diklasifikasikan ke dalam sentimen positif, netral, dan negatif. Pemodelan sentimen dilakukan menggunakan lima model klasifikasi untuk mencari keakuratan terbaik, yaitu Naïve Bayes (NB), Support Vector Machine (SVM), Logistic Regression (LR), Decision Tree (DT), dan Random Forest (RF). Masing-masing algoritma dijalankan dua kali dari 2 sampel yang tanpa melewati balancing, dan satunya lagi menggunakan oversampling. Pemodelan topik dilakukan menggunakan Latent Dirichlet Allocation (LDA). Kedua pemodelan ini digunakan untuk memvisualisasikan sentimen dan topik-topiknya ke dalam visualisasi time series. Pemodelan sentimen terbaik yang dihasilkan adalah RF dari sampel oversampling dengan nilai akurasi 82%. Pemodelan tersebut menghasilkan distribusi sentimen dengan sentimen positif mendominasi sebanyak 46.5%, sentimen netral sebanyak 31.6%, dan sentimen negatif sebanyak 21.9%. Hasil visualisasi time series menunjukkan bahwa sentimen positif tidak selalu mendominasi, namun hanya pada tahun 2022. Pemodelan topik menghasilkan 15 topik untuk sentimen positif, 11 topik untuk sentimen netral, dan 8 topik untuk sentimen negatif. Visualisasi topik time series memperlihatkan bahwa beberapa topik mendominasi perbincangan di Twitter, namun hanya pada bulan-bulan tertentu. Visualisasi time series dapat memberikan gambaran yang lebih komprehensif pada penelitian analisis sentimen dan pemodelan topik.

Indonesian government issued a policy to move the national capital or ibu kota negara (IKN) from Jakarta to Kalimantan in 2019. This drew pros and cons from the public, there were groups who agreed and there were those who disagreed. Opinions from the public regarding the relocation of the capital city are widely circulated through social media, especially Twitter. Moving the capital city requires a long process and is planned to begin in 2024. Until now, there have been many derivative policies from the government so that the process of moving the national capital continues. Likewise, public opinion has sprung up ont Twitter in response to this policy. It's been almost 4 years since it was established, so there's been quite a lot of opinion from the public about the transfer of the IKN. Therefore this study aims to determine public sentimen about the relocation of the national capital along with the topics of discussion. This research is conducted by collecting data from Twitter from 2019 to 2022 regarding the relocation of the national capital. The data collected will go through a series of pre-processing data which are then classified into positive, neutral and negative sentimens. Sentimen modeling is carried out using five classification models to find the best accuracy, namely Naïve Bayes (NB), Support Vector Machine (SVM), Logistic Regression (LR), Decision Tree (DT), and Random Forest (RF). Each algorithm is run twice from 2 samples without going through balancing, and the other uses oversampling. Topic modeling is done using Latent Dirichlet Allocation (LDA). These two models are used to visualize sentimen and topics into a time series visualization. The best sentimen modeling produced is RF from oversampling samples with an accuracy value of 82%. This modeling produces a sentimen distribution with positive sentimen dominating by 46.5%, neutral sentimen by 31.6%, and negative sentimen by 21.9%. The results of the time series visualization show that positive sentimen does not always dominate, but only in 2022. The topic modeling produces 15 topics for positive sentimen, 11 topics for neutral sentimen, and 8 topics for negative sentimen. The time series topic visualization shows that several topics dominate the conversation on Twitter, but only in certain months. Time series visualization can provide a more comprehensive picture of sentimen analysis research and topic modeling."
Jakarta: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2023
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Mohammad Luthfi Pratama
"Perkembangan teknologi informasi khususnya internet di Indonesia terbilang sangat pesat. Media sosial hadir sebagai sarana baru dalam berkomunikasi dengan perantara internet. Salah satu media sosial pemicu hal tersebut adalah twitter. Banyak sekali variasi topik yang dihasilkan para pengguna twitter. Setiap topik yang dihasilkan memiliki nilai sentimen. Nilai sentimen dibagi menjadi positif, negatif, dan netral. Untuk mengetahui nilai sentimen, digunakanlah analisis sentimen. Namun dengan banyaknya pengguna twitter, akan memakan waktu banyak untuk mengetahui nilai sentimen. Sehingga digunakanlah Support Vector Machine (SVM). Tetapi SVM hanya bisa mengklasifikasikan 2 kelas. Sehingga diperlukan pendekatan Multiclass. terdapat dua cara dalam melakukan pendekatan Multiclass, yaitu pendekatan One Vs One dan One Vs All.

The growth of information technology, especially the Internet in Indonesia, is rapidly increasing. Social media is the new way to communicate with other users on the internet. Twitter is one of the social media that contribute the growth. There are many topics that are generated by the users. Each topic that is generated by the users has the sentiment value. The sentiment value is divided into positive, negative, and neutral. To determine the value of the sentiment, we need to use the sentiment analysis. However, with so many twitter users, it will take a lot of time. That is why we use Support Vector Machine (SVM). However, SVM can only classify two classes. Therefore, we need multiclass approach. There are two ways of doing multiclass approach: One Vs One and One vs All."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2014
S58011
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Zuhri Bayhaqi
"Analisis sentimen terhadap opini publik di Twitter dapat memberikan wawasan yang berharga dalam memahami dukungan dan pemikiran masyarakat terkait calon presiden dan isu-isu terkait Pilpres 2024. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan sistem analisis sentimen terhadap opini publik tentang Pilpres Indonesia 2024 yang tersebar di media sosial Twitter dalam bahasa Indonesia. Algoritma yang digunakan dalam pengembangan sistem tersebut adalah Naïve Bayes, sebuah algoritma klasifikasi yang telah terbukti efektif dalam analisis sentimen. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah kumpulan tweet atau cuitan yang diperoleh dari Twitter dengan menggunakan teknik web scraping. Persentasi Akurasi pada uji coba setiap skenario yang dilakukan mendapatkan hasil terbaik dengan nilai 81,18% untuk Skenario 1, 72,58% untuk Skenario 2, 65,05% untuk Skenario 3, dan 80,11% untuk Skenario 4. Hasil evaluasi model sistem yang dikembangkan terhadap klasifikasi sebenarnya menunjukkan bahwa analisis sentimen menggunakan algoritma Naïve Bayes dapat memberikan hasil yang baik tentang sentimen opini publik terkait Pilpres Indonesia 2024 di media sosial Twitter. Pengembangan sistem yang dikerjakan memberikan hasil model yang dapat melakukan analisis sentimen secara mandiri dengan akurasi yang tinggi terhadap opini publik terkait Pilpres Indonesia 2024 dengan nilai rata-rata 81,18%. Hasil analisis sentimen ini dapat membantu pihak-pihak terkait, termasuk calon presiden dan tim kampanye mereka, untuk memahami sejauh mana opini publik mendukung atau menentang mereka.

Sentiment analysis of public opinion on Twitter can provide valuable insight in understanding public support and thoughts regarding presidential candidates and issues related to the 2024 presidential election. This research aims to develop a sentiment analysis system for public opinion about the 2024 Indonesian Presidential Election shared on Twitter social media. in Indonesian. The algorithm used in developing the system is Naïve Bayes, a classification algorithm that has been proven effective in sentiment analysis. The data used in this research is a collection of tweets obtained from Twitter using web scraping techniques. The percentage of accuracy in testing each scenario carried out obtained the best results with a value of 81.18% for Scenario 1, 72.58% for Scenario 2, 65.05% for Scenario 3, and 80.11% for Scenario 4. Model evaluation results system developed for classification actually shows that sentiment analysis using the Naïve Bayes algorithm can provide good results regarding public opinion sentiment regarding the 2024 Indonesian Presidential Election on Twitter social media. The system development carried out provides model results that can carry out sentiment analysis independently with high accuracy regarding public opinion regarding the 2024 Indonesian Presidential Election. The results of this sentiment analysis can help related parties, including presidential candidates and their campaign teams, to understand the extent of opinion. they. society supports or opposes them."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hanif Sudira
"Peran internet semakin penting dalam berbagai aspek kehidupan masyarakat. Kebutuhan akan internet menjadi peluang bagi penyedia internet, salah satunya Telkom dengan IndiHome. Sebagai BUMN, Telkom berperan sebagai penyedia layanan internet untuk memenuhi kebutuhan masyarakat. Berdasarkan survei kepuasan pelanggan tahun 2019 dan 2020, NPS IndiHome tidak mencapai target. Dari target besar atau sama dengan 5, tahun 2019 dan 2020, NPS IndiHome sebesar -1,67 dan 2,87. Hal ini karena pengerjaan permasalahan masih berdasarkan laporan, belum memiliki cara untuk mengetahui permasalahan yang terjadi dan belum memanfaatkan opini media sosial karena masih memanfaatkan survei. Penelitian ini membangun model analisis sentimen dam topic modelling IndiHome pada twitter & instagram. Data diambil dari bulan Maret 2019-April 2021. Model yang dihasilkan menggunakan metode SVM, twitter akurasi 70,13% dan instagram akurasi 73,55%. Sentimen mayoritas negatif, nilai NPS -79,49 pada twitter dan -56,12 pada Instagram. Dari twitter & instagram respons terhadap IndiHome memiliki indeks negatif, dimana masyarakat tidak puas dengan IndiHome. Hasil Topik diskusi negatif yaitu internet IndiHome mati mendadak, internet IndiHome lamban, internet IndiHome mati ketika terjadi hujan, biaya IndiHome mahal, pelayanan IndiHome tidak responsif, pelayanan IndiHome tidak solutif, sudah bayar internet diisolir, janji temu teknisi tidak sesuai waktu, dan ingin berhenti berlangganan atau pindah provider.

The role of the internet is increasingly important in various aspects of people's lives. The need for internet is an opportunity for internet providers, one of which is Telkom and IndiHome. As a BUMN, Telkom acts as a provider of internet services to meet the needs of the community. Based on customer satisfaction surveys in 2019 and 2020, IndiHome's NPS did not reach the target. Of the large target or equal to 5, in 2019 and 2020, IndiHome's NPS is -1.67 and 2.87. This is because the problem solving is still based on reports, does not have a way to find out the problems that occur and has not used social media opinions because they are still using surveys. This study builds a sentiment analysis model and IndiHome topic modeling on Twitter & Instagram. The data was taken from March 2019-April 2021. The resulting model used the SVM method, twitter 70.13% accuracy and instagram 73.55% accuracy. The majority sentiment is negative, the NPS score is -79.49 on Twitter and -56.12 on Instagram. From Twitter & Instagram, the response to IndiHome has a negative index, where people are not satisfied with IndiHome. The results of the negative discussion topics are IndiHome internet shuts down suddenly, IndiHome internet is slow, IndiHome internet shuts down when it rains, IndiHome costs are expensive, IndiHome services are unresponsive, IndiHome services are not solutive, already paid for the internet is isolated, technician appointments are not on time, and want to stop subscribe or switch providers."
Jakarta: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2022
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>