Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 88644 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Dheasandra Nur Azzahra
"Kasus gagal ginjal akut misterius yang berkaitan dengan cemaran etilen glikol dan dietilen glikol menjadi pencetus bagi BPOM agar semakin ketat dalam melakukan pengawasan terhadap industri farmasi untuk memenuhi pedoman CPOB dengan mewajibkan setiap industri farmasi melakukan verifikasi metode analisis terhadap kompendial terbaru, tidak terkecuali PT Finusolprima Farma Internasional. Namun, untuk melakukan verifikasi metode analisis dalam waktu yang singkat sesuai batas waktu yang ditetapkan oleh BPOM, diperlukan suatu protokol untuk mempermudah analis dalam melakukan verifikasi. Pembuatan tugas khusus ini dilakukan melalui penyusunan protokol verifikasi metode analisis terhadap bahan baku di PT Finusolprima Farma Internasional, salah satunya adalah glisin, agar salah satu aspek CPOB yaitu verifikasi metode analisis dapat terpenuhi. Protokol verifikasi metode analisis glisin disusun mengacu pada Farmakope Indonesia VI dan menggunakan poin poin berisi kalimat perintah serta dibuat dalam bahasa inggris untuk mempermudah analis dalam melakukan verifikasi. Terdapat delapan parameter uji yang dilakukan menurut FI VI yaitu identifikasi, susut pengeringan, sisa pemijaran, klorida, sulfat, logam berat, senyawa terhidrolisis, dan penetapan kadar. Kedelapan parameter uji ini dibagi ke dalam 3 poin sesuai dengan ketentuan CPOB yaitu: uji identifikasi, uji impuritas, dan penetapan kadar. Protokol verifikasi metode analisis bahan baku glisin telah disusun mengikuti spesifikasi dan metode analisis yang dicantumkan oleh Farmakope Indonesia VI sehingga protokol ini dapat diterapkan dengan mudah oleh analis dalam proses verifikasi metode analisis glisin di PT Finusolprima Farma Internasional.

The mysterious case of acute renal failure related to ethylene glycol and diethylene glycol contamination became the trigger for the Indonesian Drug and Food Control Agency (BPOM) to tighten its supervision of the pharmaceutical industry, ensuring compliance with the Good Manufacturing Practices (GMP) guidelines. One of the measures taken is to mandate all pharmaceutical industries, including PT Finusolprima Farma Internasional, to verify their analytical methods against the latest compendial standards within the set time limit by BPOM. To achieve this verification within the given timeframe, a protocol is needed to facilitate the analysts in conducting the verification process. This specific task focuses on developing a protocol for the analysis method verification of raw materials at PT Finusolprima Farma Internasional, particularly for glycine, to meet one of the aspects of GMP, which is the verification of analytical methods. The protocol for the analysis method verification of glycine refers to the Indonesian Pharmacopoeia VI (FI VI) and is presented in English to ease its implementation by the analysts. It encompasses eight test parameters according to FI VI, namely identification, loss on drying, residue on ignition, chloride, sulfate, heavy metals, hydrolyzable substances, and assay. These eight parameters are categorized into three points in compliance with GMP requirements, which are identification test, impurity test, and assay determination. The developed protocol adheres to the specifications and analytical methods outlined in the Indonesian Pharmacopoeia VI, ensuring its straightforward application in the verification process of glycine analysis at PT Finusolprima Farma Internasional."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas ndonesia, 2023
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Kelly Nagaruda
"Etilen glikol dan dietilen glikol ditemukan sebagai cemaran pada gliserin atau propilen glikol yang digunakan sebagai zat pelarut tambahan pada sediaan sirup yang beredar di Indonesia sehingga menyebabkan kasus GGAPA meningkat. Penulisan tugas khusus ini bertujuan untuk mengkaji bahaya cemaran etilen glikol dan dietilen glikol pada sediaan sirup dan mengkaji sediaan sirup yang dijual di Apotek Roxy Ciledug bebas dari cemaran etilen glikol dan dietilen glikol sehingga aman untuk dijual. Pada pengerjaan tugas khusus kali ini, sumber data akan diambil melalui literatur. Hasil yang didapatkan adalah bahaya yang ditimbulkan dari konsumsi etilen glikol dan etilen glikol adalah toksisitas ginjal yang akan mengarah pada gagal ginjal akut yang bersifat tidak reversibel. Selain itu, sediaan sirup yang dijual di Apotek Roxy Ciledug merupakan sediaan yang sudah dipastikan keamanannya bebas dari cemaran etilen glikol dan dietilen glikol.

Ethylene glycol and diethylene glycol are found as contamination in glycerin or propylene glycol which are used as additional solvents in syrup preparations circulating in Indonesia, causing increased cases of acute kidney injury. Writing this special task aims to examine the dangers of ethylene glycol and diethylene glycol contamination in syrup preparations and ensure syrup preparations sold at Roxy Ciledug pharmacies are free from ethylene glycol and diethylene glycol contamination so that it is safe for sale. In this special task work, data sources will be taken through literature. The results are consumption of ethylene glycol and ethylene glycol leading to kidney toxicity that will lead to acute kidney failure that is irreversible. In addition, syrup preparations sold at Roxy Ciledug pharmacies are preparations that have been confirmed to be free from ethylene glycol and diethylene glycol contamination."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2023
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Rifqi
"60 juta ton produksi minyak sawit dunia menghasilkan 600 ribu ton limbah SBE. SBE dikelola dengan cara dibakar (menggunakan incinerator) atau dibuang pada landfill. Namun, karena SBE mengandung kadar minyak yang tinggi, maka pembuangan SBE dalam bentuk landfill mengakibatkan polusi tanah dan air yang substansial (Raksi, 2009). SBE digunakan karena masih mengandung minyak nabati yang tinggi sekitar 20-40% yang berpotensial untuk dilakukannya pengolahan lebih lanjut seperti dijadikan biodiesel atau biolubricant.
Tujuan dari penelitian ini adalah mensintesis dan mengkarakterisasi ester propilen glikol atau biolubricant yang dihasilkan dari hasil modifikasi alkohol yaitu propilen glikol dengan asam lemak yang berasal dari SBE oil sebagai biolubricant. Hasil dari modifikasi ini adalah produk ester propilen glikol. Propilen glikol dipilih karena memiliki struktur yang bercabang, viskositas yang tinggi dan memiliki titik leleh yang rendah. Tahapan pada penelitian ini terbagi menjadi empat buah tahapan. Pada tahap pretreatment telah menghasilkan SBEO dengan kualitas sesuai dengan standar nilai RBDPO.
Pada tahap esterifikasi telah menghasilkan minyak SBE yang memiliki nilai asam lemak bebas yang rendah untuk mencegah penyabunan. Pada proses transesterifikasi tahap 1 minyak SBE telah diubah menjadi metil ester atau biodiesel dengan variasi rasio mol yaitu 1:6 antara SBEO dengan metanol dengan yield 99,21%. Proses transesterifikasi tahap 2 metil ester atau biodiesel telah diubah menjadi ester propilen glikol. Setelah proses sintesis selesai, tujuan terakhir yaitu karakterisasi, dilakukan uji GC-MS, densitas, viskositas, flash point, dan pour point. Hasil dari modifikasi ini adalah produk ester propilen glikol dengan nilai flash point adalah 252°C dan nilai pour point adalah -7°C

60 million tons of world palm oil production produces 600 thousand tons of SBE waste. SBE is managed by burning (using an incinerator) or disposed of at the landfill. However, because SBE contains high oil content, the disposal of SBE in the form of landfills can caused soil and air pollution (Raksi, 2009). SBE is used because it still contains about 20-40% high vegetable oil which has the potential to be processed further such as biodiesel or biolubricant.
The purpose of this study is to synthesize and characterize propylen glycol ester derived from propylen glycol and fatty acid from SBE oil as a hidraulic lubricant. The results of this modification are propylene glycol esters. Propylene glycol is chosen because it has a branching structure, high viscosity and has a low melting point. The stages of study are divided into four stages. In the pretreatment stage, the SBEO has been produced with quality in accordance to the RBDPO value standards. At the esterification stage, SBE oil produced a low value of free fatty acids to prevent saponification.
In the first transesterification stage, SBE oil has been converted into methyl esters or biodiesel with a variation of the mole ratio of 1:6 between SBEO and metanol with a yield of 99.21%. The step 2 transesterification process of methyl esters or biodiesel has been converted into propylene glycol esters. After the synthesis process is complete, the final goal is characterization, GC-MS test, density, viscosity, flash point, and pour point. The results of this modification are propylene glycol esters with a flash point value of 252°C and the pour point value is -7°C.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dinda Shabira Anjani
"Pada bulan Oktober 2022, World Health Organization (WHO) meminta setiap negara untuk melakukan pengawasan dan penelusuran terhadap produk obat sirup yang beredar. Hal ini dikarenakan telah ditemukan obat yang mengandung cemaran etilen glikol dan dietilen glikol yang dapat membahayakan nyawa. Menanggapi hal tersebut, Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) melakukan pengawasan komprehensif terhadap produk obat yang beredar di Indonesia. BPOM juga menetapkan peraturan yang menyatakan bahwa semua produk obat sirup di Indonesia tidak diperbolehkan menggunakan etilen glikol maupun dietilen glikol. Akan tetapi, etilen glikol dan dietilen glikol tetap dapat ditemukan sebagai cemaran pada beberapa zat pelarut sirup, seperti gliserin dan propilen glikol. Setelah dilakukan penelusuran lebih lanjut, teridentifikasi 9 produk obat yang memiliki kandungan cemaran diatas ambang aman. Untuk menindak lanjuti penemuan tersebut, BPOM memerintahkan industri farmasi pemiliki izin edar untuk melakukan penarikan dan pemusnahan seluruh bets produk. Sebagai seorang apoteker, sudah sewajarnya untuk memberikan informasi mengenai kasus penarikan obat sirup di Indonesia kepada para pasien. Hal tersebut merupakan salah satu bentuk dari pelayanan farmasi klinis. Dengan memberi informasi mengenai kasus tersebut, maka diharapkan pasien dapat dibekali dengan pengetahuan yang akurat dan megurangi rasa cemas. Informasi disajikan dalam bentuk brosur yang dibuat semenarik mungkin dengan informasi yang singkat, padat, dan mudah dimengerti masyarakat awam. Informasi yang terdapat dalam brosur antara lain mengenai pengenalan kasus, pengenalan cemaran etilen glikol dan dietilen glikol, daftar obat apa yang ditarik, dan cara memilih obat yang tepat.

In October of 2022, the World Health Organization (WHO) asked every country to monitor and trace syrup medicinal products in circulation. It is because there have been a discovery of syrup medicine that contained ethylene glycol and diethylene glycol contaminant which can be life-threatening. In response to this, Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) carried out comprehensive supervision of drugs that are circulating in Indonesia. BPOM also established regulations stating that all syrup medicine in Indonesia are not permitted to use ethylene glycol or diethylene glycol. However, ethylene glycol and diethylene glycol can still be found as contaminant in syrup solvents, such as glycerin and propylene glycol. After further investigation, 9 syrup products were identified that contained contaminant concenstration above the safety threshold. To follow up on this discovery, BPOM ordered the pharmaceutical industry that are responsible to withdraw and destroy all batches of products. As a pharmacist, it is our job to provide information regarding the syrup withdrawal case to patients. This is also a form of clinical pharmacy service. By providing information about the case, pharmacist hoped that the patient can be provided with accurate knowledge and reduce the patient's anxiety. Information is presented in the form of brochures which are made as attractive as possible with information that is short, concise and easy to understand. The information contained in the brochure includes case recognition, recognition of ethylene glycol and diethylene glycol contaminat, a list of recalled drugs, and methods to choose the right drug"
Depok: Fakultas Farmasi Universitas ndonesia, 2022
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Baity Hotimah
"Karbondioksida CO2 secara alamiah terkandung di dalam gas alam. Selain itu kekhawatiran pemanasan global yang dipicu oleh konsentrasi CO2 sebagai penyebab efek rumah kaca. Hal ini mendorong banyak penelitian untuk memisahkan CO2 tersebut dari Gas. Berbagai teknologi telah digunakan untuk pemisahan CO2. Ionic Liquids ILs telah terbukti mampu memisahkan CO2, tapi ada beberapa dampak penggunaan ILs yang mendorong pencarian alternatif cairan pemisahan. Salah satu solusi kimia yang telah dilakukan adalah dengan menggunakan Deep Eutectic Solvent. DES mampu mengikat CO2 melalui ikatan hidrogen dari larutannya. DES merupakan larutan yang lebih ekonomis. Natural based DES NADES diproduksi dari bahan alam bersifat tidak beracun dan biodegradable. NADES juga dapat melepaskan kembali CO2 dengan menggeser sifat termodinamikanya, sehingga mudah untuk diregenerasi. Penjerapan CO2 dilakukan dengan NADES menggunakan sel dengan jendela kaca saphire yang dapat mengamati proses adsorpsi CO2 secara visual. NADES pada penelitian ini adalah betain sebagai hydrogen bonding acceptor HBA dan senyawa 1,4-butanediol, etilen glikol, dan asam laktat sebagai hydrogen bonding donor HBD . Pencampuran HBA dan HBD dilakukan dengan tiga komposisi molar yang membentuk campuran homogen dan stabil pada suhu ruang, yaitu 1:2, 1:3 dan 1:4 betain- asam laktat, 1:3, 1:4 dan 1:5 betain-etilen glikol, dan 1:7, 1:8 dan 1:9 betain:1,4-butanediol. Absrorpsi CO2 dilakukan secara volumetrik dengan sel saphire pada tekanan sekitar 27 bar, suhu 30 C. Kapasitas absorbsi maksimum diserap oleh NADES dengan HBD asam laktat pada komposisi 1:2 molar, yaitu dengan nilai X CO2 mol CO2 teradsorb/mol CO2 awal mol NADES sebesar 0,0913 dengan dx/dp 0,00526. Tren kelarutan meningkat pada komposisi HBA yang lebih tinggi pada NaDES dengan HBD asam laktat dan etilen glikol. Akan tetapi NaDES dengan HBD 1,4-butanediol semakin meningkatkan kelarutan CO2 dengan bertambahnya komposisi molar HBD.

Carbon dioxide CO2 is naturally contained in natural gas. In addition, concerns of global warming triggered by CO2 concentrations as the cause of the greenhouse effect, prompted many studies to separate the CO2 from Gas. Various technologies have been used for the separation of CO2. Ionic Liquids ILs have been shown to be capable of separating CO2, but there are some impacts on the use of ILs that encourage the search for alternative liquid separations. One of the chemical solutions that has been done is to use Deep Eutectic Solvent DES . DES is able to capture CO2 through hydrogen bonds from the solution. DES is a more economical solution. Natural based DES NADES produced from natural materials is non toxic and biodegradable. NADES can also relinquish CO2 by shifting its thermodynamic properties, making it easy to regenerate. The CO2 absorption with NADES in this study was used an optical cell that can visualise the process in side. NADES in this study was made from betaine as hydrogen bonding acceptor HBA and 1,4 butanediol, ethylene glycol, and lactic acid as hydrogen bonding donor HBD . HBA and HBD mixed in some molar compositions, 1 2, 1 3 dan 1 4 betain asam laktat, 1 3, 1 4 dan 1 5 betain etilen glikol, dan 1 7, 1 8 dan 1 9 betain 1,4 butanediol. CO2 absorbtion conducted by volumetric methode in saphire cell at pressure 27 bar and temperature 30 C. The maximum solubility of CO2 was absorbed by NADES with lactic acid at 1 2 molar compotition, X CO2 mol CO2 absorpted mol NADES was 0,0913 and dx dp 0,00526. Solubility of CO2 increased with increasing HBA compotition in NADES that formed by HBD lactic acid and ethylene glycol, but NaDES that formed by HBD 1,4 butanediol showed different trend. The solubility of CO2 increased followed by the increasing of 1,4 butanediol molar composition.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2018
T51504
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Arbie Hasyim Ashari
"Ice slurry adalah fluida non-Newtonian dan fluida dua fasa yang dapat digunakan sebagai penukar panas atau refigeran sekunder. Zat aditif, sebagai penurun titik beku, yang digunakan pada ice slurry biasanya berupa etanol, glikol, dan NaCl. Tetapi, etilen glikol dan metanol adalah dua zat aditif yang digunakan pada penelitian ini. Pipa yang digunakan adalah pipa galvanis, dengan tujuan mendapatkan kekasaran sehingga dapat secara signifikan mengukur penurunan tekanan. Konsentrasi dari etilen glikol adalah 20% dan 30% dan metanol adalah 8% dan 15% dengan total volume campuran, aditif dan air tawar adalah 20 liter. Hasil dari penelitian ini mendapatkan grafik – grafik , yaitu temperatur – waktu, fraksi es – waktu, penurunan tekanan – kecepatan, dan tegangan geser – gradien renggangan, dan beberapa grafik koefisien gesek model – koefisien gesek eksperimen. Koefisien gesek model yang dibandingkan pada penelitian ini terdiri atas model, Poiseuille, Buckingham-Reiner, Grozdek, Blasius, Darby-Melson, Dodge-metzner, Steffe, dan Tomita. Dapat disimpulkan bahwa hubungan konsentrasi aditif dengan temperatur dan fraksi es adalah berbanding terbalik, sedangkan dengan penurunan tekanan adalah berbanding lurus. Ice slurry yang dihasilkan memiliki nilai indeks hukum fluida lebih dari satu, sehingga dikategorikan antara Bingham atau Dilantant. Berdasarkan nilai reynold number dan koefisien gesek adalah aliran ice slurry dengan aditif etilen glikol dikategorikan sebagai aliran transisi – turbulen, sedangkan ice slurry dengan aditif metanol dikategorikan sebagai aliran laminar. Koefisien gesek model yang memiliki eror paling rendah adalah Tomita dan yang memiliki eror paling tinggi adalah Buckingham-Reiner.

Ice slurry is a non-Newtonian and two-phase fluid that useful to the heat exchanger as the secondary refrigerant. The usual additive as freezing point depressant which used in ice slurry mixture are ethanol, glycol, and NaCl. But, in this experiment, both ethylene glycol and methanol are used as freezing point depressant. Galvanized pipe used in this experiment in purpose to provide the roughness to measure the pressure drop significantly. The variations of concentration of additives are 20% and 30% of ethylene glycol and 8% and 15% of methanol with the total of volume of solution is 20 litre, contains of the additive and fresh water. The results of this experiment were to obtain graphs, that are temperature – time, ice fraction – time, pressure drop – velocity, shear stress – shear strain, and some model of friction factor – experiment of friction factor. In this research, model of friction factor that compared are Poiseuille, Buckingham-Reiner, Grozdek, Blasius, Darby-Melson, Dodge-metzner, Steffe, and Tomita. It can be concluded that the relationship of additive concentration with temperature and ice fraction is inversely proportional, whereas with pressure drop is directly proportional. In this paper, the result of ice slurry based on its fluid power law index value are more than one, so all of them are categorized between Bingham or Dilantant. Based on the value of reynold number and friction factor are ice slurry with ethylene glycol as the additive is categorized as transition – turbulent flow, meanwhile ice slurry with methanol as the additive is categorized as laminar flow. Model of friction factor that has minimum of error is Tomita, meanwhile Buckingham-Reiner is otherwise."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nabila Ariestiani
"Pada bulan Oktober 2022, kasus gagal ginjal pada anak mencapai 245 kasus pada 26 provinsi di Indonesia. Menanggapi hal tersebut, Kemenkes mengeluarkan surat edaran yang berisikan daftar terbaru obat sirup yang tidak tercemar etilen glikol dan dietilen glikol. Hal ini memengaruhi penjualan di Apotek Roxy Poltangan. Guna mengetahui omzet penjualan sirup ethical, drop, dan sirup On The Counter, dilakukan pengumpulan dan pengolahan data penjualan obat sirup departemen 09, 10, H1, H2, dan H3 kuartal 3 dan 4 tahun 2022 melalui sistem back office. Serta membagian kuisioner kepada pelanggan mengenai pembelian obat sirup melalui WA grup. Berdasarkan analisis, penjualan obat sirup hampir memiliki tren yang sama, yaitu terdapat penurunan yang cukup signifikan pada bulan Oktober. Seluruh departemen kemudian mengalami peningkatan setelah keluarnya surat edaran Kemenkes. Adapun Namun 41,7% responden memilih untuk tidak membeli obat sirup dan tetap membeli obat tablet. Sementara 58,3% responden memilih untuk membeli obat sirup yang sudah boleh digunakan.

In October 2022, cases of kidney failure in children will reach 245 cases in 26 provinces in Indonesia. In response to this, the Ministry of Health issued a circular containing the latest list of syrup medicines that are not contaminated with ethylene glycol and diethylene glycol. This affects sales at the Roxy Poltangan Pharmacy. In order to find out the turnover of sales of ethical syrup, drops and On The Counter syrup, data was collected and processed for sales of departmental syrups 09, 10, H1, H2 and H3 in the 3rd and 4th quarters of 2022 through the back office system. As well as distributing questionnaires to customers regarding purchasing syrup medication via the WA group. Based on the analysis, sales of syrup drugs almost have the same trend, namely there was a significant decline in October. All departments then experienced improvements after the release of the Ministry of Health circular. However, 41.7% of respondents chose not to buy syrup medicine and continued to buy tablet medicine. Meanwhile, 58.3% of respondents chose to buy syrup medication that was already allowed to be used."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas ndonesia, 2022
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Nabila Ariestiani
"Pada bulan Oktober 2022, kasus gagal ginjal pada anak mencapai 245 kasus pada 26 provinsi di Indonesia. Menanggapi hal tersebut, Kemenkes mengeluarkan surat edaran yang berisikan daftar terbaru obat sirup yang tidak tercemar etilen glikol dan dietilen glikol. Hal ini memengaruhi penjualan di Apotek Roxy Poltangan. Guna mengetahui omzet penjualan sirup ethical, drop, dan sirup On The Counter, dilakukan pengumpulan dan pengolahan data penjualan obat sirup departemen 09, 10, H1, H2, dan H3 kuartal 3 dan 4 tahun 2022 melalui sistem back office. Serta membagian kuisioner kepada pelanggan mengenai pembelian obat sirup melalui WA grup. Berdasarkan analisis, penjualan obat sirup hampir memiliki tren yang sama, yaitu terdapat penurunan yang cukup signifikan pada bulan Oktober. Seluruh departemen kemudian mengalami peningkatan setelah keluarnya surat edaran Kemenkes. Adapun Namun 41,7% responden memilih untuk tidak membeli obat sirup dan tetap membeli obat tablet. Sementara 58,3% responden memilih untuk membeli obat sirup yang sudah boleh digunakan.

In October 2022, cases of kidney failure in children will reach 245 cases in 26 provinces in Indonesia. In response to this, the Ministry of Health issued a circular containing the latest list of syrup medicines that are not contaminated with ethylene glycol and diethylene glycol. This affects sales at the Roxy Poltangan Pharmacy. In order to find out the turnover of sales of ethical syrup, drops and On The Counter syrup, data was collected and processed for sales of departmental syrups 09, 10, H1, H2 and H3 in the 3rd and 4th quarters of 2022 through the back office system. As well as distributing questionnaires to customers regarding purchasing syrup medication via the WA group. Based on the analysis, sales of syrup drugs almost have the same trend, namely there was a significant decline in October. All departments then experienced improvements after the release of the Ministry of Health circular. However, 41.7% of respondents chose not to buy syrup medicine and continued to buy tablet medicine. Meanwhile, 58.3% of respondents chose to buy syrup medication that was already allowed to be used."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas ndonesia, 2022
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Farhan Mahmudi Wicaksono
"Selama Agustus hingga November 2022, BPOM RI menyatakan bahwa terdapat 324 jumlah kasus gagal ginjal dengan angka kematian 61%. Tingginya jumlah kasus gagal ginjal dikaitkan dengan ditemukannya pencemar berupa etilen glikol (EG) dan dietilen glikol (DEG) di dalam obat sirup yang beredar. Untuk mengurangi bertambahnya kasus, dibutuhkan suatu metode edukasi yang mudah dicerna dan dapat meraih banyak orang dalam waktu singkat. Kemajuan teknologi telah menimbulkan metode-metode baru untuk menyampaikan informasi. Pertumbuhan metode-metode baru ini dapat dimanfaatkan sebagai sarana penyampaian informasi kesehatan sehingga informasi tersebut dapat secara luas dengan waktu dan biaya yang lebih sedikit. Berdasarkan uraian di atas, tugas khusus ini bertujuan untuk memanfaatkan Whatsapp sebagai salah satu metode media informasi untuk mengirimkan informasi terkait cemaran EG dan DEG dalam sirup dalam bentuk infografis yang mudah dicerna bagi masyarakat. Tujuan dari sosialisasi pelarangan obat sirup yang tercemar etilen glikol dan polietilen glikol melalui media infografis untuk pasien Apotek Roxy Pondok Labu adalah memberikan informasi tentang produk obat sirup yang terdampak cemaran etilen glikol dan polietilen glikol kepada pelanggan Apotek Roxy Pondok Labu melalui broadcast aplikasi Whatsapp.

During August to November 2022, BPOM RI stated that there were 324 cases of kidney failure with a mortality rate of 61%. The high number of cases of kidney failure is associated with the discovery of contaminants in the form of ethylene glycol (EG) and diethylene glycol (DEG) in circulating drug syrups. To reduce the number of cases, an educational method that is easy to digest and can reach many people in a short time is needed. Technological advances have given rise to new methods of conveying information. The growth of these new methods can be utilized as a means of conveying health information so that this information can be widely available with less time and cost. Based on the description above, this special assignment aims to utilize Whatsapp as an information media method to send information related to EG and DEG contamination in syrup in an infographic form that is easy for the public to digest. The purpose of socializing the prohibition of syrup drugs contaminated with ethylene glycol and polyethylene glycol through infographic media for Roxy Pondok Labu Pharmacy patients is to provide information about syrup drug products affected by ethylene glycol and polyethylene glycol contamination to Roxy Pondok Labu Pharmacy customers via Whatsapp application broadcasts."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas ndonesia, 2022
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Tasya Luthfiyyah
"Obat merupakan bahan atau campuran bahan yang digunakan untuk diagnosis, pencegahan, penyembuhan, pemulihan, peningkatan kesehatan, dan kontrasepsi manusia. Industri farmasi yang memiliki izin edar harus memastikan obat memenuhi standar keamanan, khasiat, mutu, dan informasi produk sesuai peraturan perundang-undangan. Sistem mutu industri farmasi mengharuskan dokumentasi seluruh kegiatan pembuatan obat untuk membangun, mengendalikan, dan memantau kualitas obat, dengan contoh protokol yang mencakup kualifikasi, validasi, verifikasi, dan uji stabilitas. Verifikasi metode analisis, menggunakan instrumen seperti spektrofotometri inframerah, UV-Visible, dan KCKT, menegaskan validitas data laboratorium. Peraturan Badan Pengawas Obat dan Makan mengatur bahwa obat harus mematuhi standar Farmakope Indonesia, yang diikuti oleh PT. Pfizer Indonesia dengan mengonversi metode analisis sesuai Farmakope Indonesia Edisi 6. PT. Pfizer Indonesia menetapkan standar internal untuk protokol verifikasi metode analisis di laboratorium kimianya, termasuk pembuatan protokol verifikasi metode analisis spektrofotometri inframerah berdasarkan Farmakope Indonesia Edisi 6.

Medicines are substances or mixtures of substances used for diagnosis, prevention, healing, recovery, health improvement and human contraception. The pharmaceutical industry that ensures distribution permits for drugs must meet safety, efficacy, quality and product information standards in accordance with statutory regulations. The pharmaceutical industry quality system requires documentation of all drug manufacturing activities to establish, control, and integrate drug quality, with example protocols that include qualification, validation, verification, and stability testing. Verification of analytical methods, using instruments such as infrared spectrophotometry, UV-Visible, and HPLC, confirms the validity of laboratory data. The regulations of the Food and Drug Supervisory Agency stipulate that medicines must comply with the standards of the Indonesian Pharmacopoeia, which PT. Pfizer Indonesia with the analysis conversion method according to the Indonesian Pharmacopoeia Edition 6. PT. Pfizer Indonesia sets internal standards for analytical method verification protocols in its chemical laboratories, including creating infrared spectrophotometric analytical method verification protocols based on the Indonesian Pharmacopoeia Edition 6.
"
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2023
PR-PDF
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>