Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 59027 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Putri Amalia Syafa Dewanti
"Konstruksi bahasa seperti idiom memiliki keterkaitan erat dengan budaya masyarakat sehingga dapat menjadi tantangan bagi penerjemah dalam mengalihbahasakannya dengan tepat. Terdapat beberapa strategi yang dapat digunakan untuk menerjemahkan idiom. Atas dasar itu, penelitian ini bertujuan untuk mengkaji strategi penerjemahan idiom bahasa Korea ke bahasa Indonesia dalam webtun My Roommate is A Gumiho (? ???? ??). Pertanyaan penelitian yang dirumuskan adalah “Strategi penerjemahan apa yang digunakan dalam menerjemahkan idiom bahasa Korea ke bahasa Indonesia dalam webtun My Roommate is A Gumiho?”. Penelitian ini menggunakan teori tujuh strategi penerjemahan Vinay & Darbelnet (1995) dan metode analisis deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Korpus penelitian adalah webtun My Roommate is A Gumiho episode 1 hingga 104 yang dirilis melalui Naver dan LINE Webtoon. Dari total 90 data idiom, ditemukan bahwa strategi yang paling banyak digunakan adalah kesepadanan (50 data), diikuti dengan strategi penerjemahan harfiah (21 data), transposisi (12 data), modulasi (5 data), dan adaptasi (2 data). Sementara itu, strategi penerjemahan peminjaman dan kalke tidak ditemukan. Dalam penelitian ini, ditemukan beberapa idiom yang muncul lebih dari sekali namun diterjemahkan menggunakan strategi dan terjemahan yang berbeda. Hal ini dapat disebabkan oleh adanya kecenderungan penerjemah untuk menerjemahkan makna kontekstual sembari tetap memperhatikan situasi pembicaraan dalam teks BSu.

Language constructions such as idioms have a close relationship with the culture of the people. It can be a challenge for translators to convey the meaning appropriately. There are several strategies that can be used to translate idioms. On that basis, this study aim to examines the strategy in translating Korean idioms into Indonesian in the webtoon My Roommate is A Gumiho (? ???? ??). The research question is "What translation strategy is used in translating Korean idioms into Indonesian in the webtoon My Roommate is A Gumiho?". This study uses Vinay & Darbelnet's (1995) theory of seven translation strategies and a descriptive analysis method with a qualitative approach. From a total of 90 idioms, it was found that the most used strategy was equivalence (50 datas), followed by literal translation (21 datas), transposition (12 datas), modulation (5 datas), and adaptation (2 datas). Meanwhile, borrowing and calque translation strategies are not found. In this study, there were several idioms that appeared more than once but were translated using different strategies and translations. This can be caused by the tendency of translators to translate its contextual meanings while still paying attention to the situation of the conversation in the SL text."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2023
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Erwina Burhanuddin
"Idiomaticity has so far been identified mainly with noncompositionality. According to Nunberg et al (1994), the work that has inspired me iu undertaking this study, an definition of idioms which relies solely on uoncompositionality criterion will fail to recognize some important dimensions of idiomaticity, including, among other, conventionality and figuration.
The semantic characteristics of idioms introduced by Nunberg et al. are conventionality, which has something to do with transparency or opacity, and compositionality.
Nurnberg et al. divide idioms into two groups: phrasal idioms and idiomatic combination (or idiomatic expressions). This study, however, shows that idioms in Minangkabau need to be divided into three groups: complex-word idioms (following Moeliono, 1980), phrasal idioms and idiomatic combination.
Complex-word idioms in Minangkabau are formed either by means of affixation or by means of reduplication. Affixes used for this purposes are (1) prefixes ba-, ma-, and to-, (2) combining form Rasa-, and (3) contixes pa-...-an and ka-...-an. Reduplication of bases can be (1) complete and (2) partial.
Phrasal idioms, the meanings of which are indicated by the whole phrase rather than distributed to their respective constituents, consist of verbal idioms and nominal idioms. On the basis of the data analysed in this study, verbal idioms in Minangkabau belong to verbs of state. Verbal idioms may occur in (1) the construction VERB + NOUN as exemplified by malapeh as (free + air) 'to obtain no benifit', barxinyak aia (have oil + water) 'to make ends meet' etc. and (2) the construction ADVERB + VERB as exemplified by alah Hang (already + lost) 'to die', sadang sarek (being + full) 'pregnant' etc. On the basis of their constructions, nominal idioms iii Minangkabau are of two types: (I) NOUN + NOUN as exemplified by kacang iuiang (nut + plant hair) 'fink', induak bareh (mother + rice) 'wife' etc. and (2) NOUN + NOUN as exemplified by kudo itarn (horse + black) 'unexpected winner', aia gadang (water + big) 'flood'.
Idiomatic combinations refer to idioms whose constituents contain elements with identifiable idiomatic meanings. On the basis of their contents, idiomatic combinations in Minangkabau can be grouped into proverbs, aphorisms, maxims, slogans, similes, and satires.
Idioms in Minangkabau are usually used to refine expressions, to sharpen intentions, to ridicule, to advise, to slander, to praise and to express feelings such as happiness, disappointment, impatience, reluctance, anger, etc."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1996
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Azra Alfiana
"Penelitian ini mengkaji strategi penerjemahan idiom bahasa Korea ke dalam bahasa Indonesia dalam novel Eommareul Butakae dan novel Ibu Tercinta karya Shin Kyung Sook. Idiom dapat menjadi tantangan dalam bidang penerjemahan karena adanya perbedaan budaya yang memengaruhi bahasa suatu masyarakat dan maknanya yang tidak sesuai dengan unsur pembentuknya. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif dengan teori strategi penerjemahan idiom Baker (1992) yang kemudian dikembangkan oleh Seo (2011) untuk mengkaji strategi penerjemahan idiom bahasa Korea. Hasil penelitian menunjukkan bahwa strategi penerjemahan idiom yang paling banyak digunakan adalah penerjemahan dengan parafrasa, diikuti dengan strategi penerjemahan dengan penghilangan, penerjemahan literal, dan penerjemahan dengan idiom yang maknanya sama tetapi berbeda bentuk. Tidak ditemukan penggunaan strategi penerjemahan dengan idiom yang makna dan bentuknya sama. Penggunaan strategi parafrasa yang dominan dalam data penelitian dapat disebabkan oleh adanya keleluasaan dan kemudahan bagi penerjemah untuk menyampaikan kembali makna idiom dengan berbagai cara, seperti menguraikan makna secara menyeluruh atau sebagian maupun menggunakan deskripsi lain. 

This study examines the translation strategies of Korean idioms into Indonesian in Eommareul Butakae and Ibu Tercinta by Shin Kyung Sook. Idioms can be a challenge in the field of translation because of the cultural differences that affect the language of a society. This study is a descriptive qualitative research using Baker's (1992) theory of idiom translation strategies which was later developed by Seo (2011) to examine Korean idiom translation strategies. The results show that the most widely used idiom translation strategy is translation by paraphrase, followed by translation by omission, literal translation, and translation by idiom of the similar meaning but dissimilar form. There is no use of translation strategy with idioms that have the same meaning and form. The dominant use of translation by paraphrase in the research data may be due to the flexibility and ease for the translator to reconvey the meaning of the idiom in various ways, such as describing the meaning completely or partially or using other descriptions."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2022
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Nathania Shayna Zaviera Setiawan
"Penelitian ini membahas mengenai frasem yang terdapat pada berita olahraga Jerman dan Indonesia edisi Agustus 2021 – Januari 2022. Data diambil dari laman web Der Spiegel dan BolaSport. Penelitian ini dilakukan dengan metodologi penelitian kualitatif dengan teori dari Wolfgang Fleischer (1982) dan Harald Burger (2015) untuk menganalisis tingkat keidiomatisan frasem yang berada pada judul berita olahraga. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat 15 judul berita olahraga Jerman yang mengandung frasem. Sembilan frasem termasuk idiom penuh, tiga frasem termasuk idiom sebagian, dan tiga frasem termasuk kolokasi. Terdapat ketimpangan hasil yang didapat dari laman berita BolaSport dengan kurun waktu yang sama. Hasilnya terdapat 95 judul berita dengan 35 frasem. 27 frasem termasuk idiom penuh dan delapan frasem termasuk idiom sebagian. Hal ini dikarenakan penggunaan frasem yang monoton dan berulang dalam berita Indonesia dibandingkan dengan berita Jerman.

This research discusses phrases found in German and Indonesian sports news from August 2021 to January 2022. The Data are taken from Der Spiegel and Bola Sport websites. The method used is a qualitative research method using the theory of Wolfgang Fleischer (1982)) and Harald Burger (2015) to analyze the idiomaticity of phraseme in the title of sports news. The result shows there are 15 titles of German sport news that contain phraseme. Nine phrasemes are full idioms, three phrasemes are partial idioms, and three phrasemes are collocations. There is a difference in the result from the Bolasport with the same period. The result from the BolaSport website shows there are 95 news titles that contain 35 types of phrasemes. 27 phrasemes are full idioms, and eight phrasemes are partial idioms."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2022
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Arina Nurul Azizah
"Elemen bahasa seperti ekspresi, idiom, peribahasa, dan metafora selalu menjadi hal yang menarik bagi para ahli bahasa karena elemen tersebut diyakini sebagai alat
yang berguna untuk menjelaskan budaya atau karakteristik. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis dan membandingkan beberapa peribahasa dan idiom dalam bahasa Inggris dan bahasa Indonesia yang menggunakan hewan sebagai alat metafora. Penelitian ini menggunakan pendekatan semantik kognitif. Teori conceptual metaphor, The Great Chain of Being, dan konsep discourse and world
digunakan untuk menganalisis dan membandingkan ekspresi hewan di kedua bahasa, Jenis hewan yang digunakan sebagai alat metafora dalam penelitian ini adalah anjing, kucing, burung, ikan, dan kuda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa
sebagian besar alat metafora yang digunakan di kedua bahasa mempunyai makna dan karakteristik yang mirip. Terlihat juga bahwa budaya, kondisi geografi, adat, dan agama mempengaruhi persepsi alat metafora di kedua bahasa.
Elements of language such as fixed expressions, idioms, proverbs, and metaphors have always been an interest among linguists because of the fact that such elements are considered to be a useful tool in describing culture or characteristics. The aim of this research is to compare and analyze some of the proverbs and idioms in English and Indonesian that use animal names as the metaphorical vehicle. This research uses cognitive semantics as the approach. The conceptual metaphor theory, the Great Chain of Being, and the concept of discourse and world are used to compare and analyze the animal expressions from both languages. The animals that are used
as the corpus of the study are dog, cat, bird, fish, and horse. The result of this study shows that most of the shared metaphorical vehicles also share similar meanings or represent similar characteristics. It also appears that the perception of the animals used in both languages differ according to cultural identities, geographical
conditions, customs, and religion.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2014
S61243
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yemima Seda
"Penelitian ini membahas idiom yang terdapat dalam serial Netflix Kitz (2021). Tidak sepenuhnya idiom di serial ini tercantum dalam kamus Duden 11. Penelitian ini berfokus pada makna dan fungsi pragmatis apa saja yang terkandung dalam idiom serial Kitz. Penelitian dilakukan dengan pendekatan semantik untuk menganalisis makna leksikal dan fraseologis idiomnya. Teori Fleischer (1982) dan teori tindak tutur Searle (2005) turut digunakan untuk menganalisis fungsi pragmatis idiom yang dikaitkan dengan konteks ketika tuturannya terjadi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 22 idiom yang ditemukan dalam serial, 14 di antaranya tercantum dalam kamus Duden 11, sedangkan 8 lainnya tidak tercantum, tetapi dapat ditemukan dalam kamus idiom bahasa Jerman yang lain. Selain itu, ke-22 idiom tersebut memenuhi tiga klasifikasi fungsi pragmatis menurut Fleischer, yaitu 11 idiom berfungsi untuk menunjukkan hubungan sosial di antara penutur, 7 idiom untuk menunjukkan emosi penutur, dan 4 idiom untuk mendukung argumen.

This study discusses idioms in the Netflix’s series Kitz (2021). Not all the idioms in this series are listed in Duden 11 dictionary. This study focuses on the meanings and pragmatic functions contained in idioms of the Kitz series. The study was conducted with a semantic approach to analyze the lexical and phraseological meaning of the idiom. Theory by Fleischer (1982) and theory of speech act by Searle (2005) were also used to analyze the pragmatic function of idioms associated with the context in which the speech occurred. The results showed that of the 22 idioms found in the series, 14 of them were listed in the Duden 11 dictionary, while the other eight were not listed but could be found in other German idiom dictionaries. In addition, the 22 idioms fulfill three classifications of pragmatic functions according to Fleischer, namely 11 idioms to show social relations between speakers, 7 idioms to show the speaker’s emotions, and 4 idioms to support arguments."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2022
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Ni Made Paramesti Rahayu
"ABSTRAK
Skripsi ini membahas mengenai analisis penerjemahan idiom bahasa Indonesia
dalam novel Laskar Pelangi ke dalam bahasa Korea. Penelitian ini adalah
penelitian kualitatif dengan desain analisis deskriptif. Penelitian ini bertujuan
untuk mengetahui teknik apa yang digunakan oleh penerjemah ketika
menerjemahkan idiom bahasa Indonesia sebagai bahasa sumber ke dalam bahasa
Korea sebagai bahasa sasaran, serta menganalisis apakah ada kesepadanan makna
dan pergeseran bentuk untuk menjaga kesepadanan maknanya. Dari hasil analisis,
diperoleh simpulan berupa enam data idiom BSu diterjemahkan menjadi BSa;
delapan data Idiom BSu diterjemahkan menjadi bukan idiom BSa; empat data
idiom BSu tidak diterjemahkan dalam BSa; dan dua data bukan idiom BSu
diterjemahkan menjadi idiom BSa.

Abstract
The focus of this study is the analysis of Indonesian idiom?s translation within
Laskar Pelangi into Korean. This study is a qualitative study using analysis
deskriptive design. The purpose of this study is to know what techniques are used
by the translator when translating idioms in Indonesian as a source language into
Korean as a target language, analyze whether is there a meaning equivalence and
translation shift to maintain it?s meaning equivalence. The result is six source
language idioms translated to target language idioms; eight source language
idioms translated no into target language idioms; four source language idioms
were not translated into target language; and two non source language idioms
were translated into target language idioms."
Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2012
14-17-099425561
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Risnowati Martin
"ABSTRAK
Bahasa yang merupakan alat komunikasi digunakan oleh anggota masyarakatnya untuk saling berhubungan, mengemukakan gagasan dan menyampaikan pesan. Dengan kemajuan teknologi modern dewasa ini, minat manusia terhadap perkembangan dunia menjadi besar. Dengan menguasai lebih dari satu bahasa maka seseorang akan mempunyai pengetahuan yang semakin luas, karena ia dapat berhubungan dengan anggota masyarakat bahasa lain yang dikuasainya.
Kosakata suatu bahasa dapat bertambah melalui proses morfologis atau morfosintaktik. Salah satu proses yang terjadi adalah proses komposisi. Dalam bahasa Indonesia dikenal ungkapan membanting tulang yang bermakna "bekerja keras" atau berkerat rotan "memutuskan hubungan". Demikian juga dalam bahasa lain, bahasa Perancis misalnya, dikenal ungkapan coup d'etat yang berarti "perebutan kekuasaan".
Sintem komposisi terbentuk melalui proses penggabungan dua monem atau lebih. Setiap gabungan mempunyai monem yang merupakan unsur pusatnya. Makna yang dikandung sebuah sintem komposisi merupakan suatu kesatuan makna yang tidak dapat dipilah-pilah lagi. Hal ini sering menimbulkan masalah bagi pemakai bahasa itu, bahasa yang bukan merupakan bahasa ibunya.
Penelitian ini dilakukan untuk mempelajari makna sintem komposisi bahasa Perancis. Langkah pertama adalah mengumpulkan ungkapan bahasa Perancis dari berbagai sumber data. Kemudian dilakukan analisis semantik pada ungkapan-ungkapan yang terkumpul untuk melihat kaitan makna baru dengan makna monem pembentuknya. Ungkapan yang dapat dikumpulkan berjumlah 596 buah, 403 ungkapan merupakan idiom sebagian, masih ada keterkaitan makna dengan makna monem pembentuknya, dan selebihnya -193 ungkapan- adalah idiom penuh karena tidak dapat keterkaitan makna dengan makna monem pusatnya. Langkah terakhir adalah mencarikan padanannya dalam bahasa Indonesia."
Depok: Pusat Penelitian Kemasyarakatan dan Budaya-LPUI Universitas Indonesia, 1999
LP-pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Ulfa Sulistyani
"ABSTRAK
Penelitian ini membahas mengenai analisis penerjemahan idiom bahasa Indonesia dalam novel Laskar Pelangi karya Andrea Hirata ke bahasa Jerman dalam novel Die Regenbogentruppe. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif deskriptif. Rumusan permasalahan dalam penelitan ini adalah kesepadanan makna terjemahan idiom bahasa Indonesia ke dalam bahasa Jerman serta teknik penerjemahan yang digunakan untuk memeroleh hasil terjemahan yang sepadan. Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan terjemahan idiom bahasa indonesia kategori nonanggota tubuh yang frekuensi kemunculannya lebih dari satu kali. Hasil dari penelitian ini adalah dari 20 hasil terjemahan, sebelas terjemahan mengandung kesepadanan makna, dua terjemahan tidak sepadan dan tujuh idiom tidak diterjemahkan.

ABSTRACT
The focus of this research is analysis of Indonesian languages idiom translation within Laskar Pelangi by Andrea Hirata into German within Die Regenbogentruppe. This research is qualitative descriptive. The problem of this research are meaning equivalence of Indonesian languages idiom translation into German and translation technique which used to attain equivalent translation. The purpose of this research is to compare Indonesian languages idiom translation non body parts category which appear more than one time. The result of this research are from 20 translations, 11 contain meaning equivalent, two are inequivalence and seven idioms are not translated."
2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Panggabean, Budina J.
"ABSTRAK
Masalah Idiom bukanlah masalah yang baru bagi perkembangan Linguistik dunia pada umumnya. Sudah banyak ahli linguistik dunia barat yang menyinggung Idiom dan perma_salahannya. Tidak demikian halnya dengan Idiom Indonesia . Kelihatannya, berdasarkan penelitian kepustakaan, masalah idiom Indonesia belumlah disinggung banyak oleh pakar linguistik Indonesia.
Pembahasan skripsi ini bertujuan untuk mencari dan menentukan definisi idiom bahasa Indonesia yang akurat, disertai pengujian, agar diperoleh definisi idiom yang sesuai dengan kasus bahasa Indonesia; bentuk-bentuk apa saja yang dapat kita golongkan sebagai idiom bahasa In_donesia. Ternyata, seperti halnya Idiom-idiom bahasa lain, masalah-masalah utama idiom dalam bahasa Indonesia pun berkaitan dengan semantik dan sintaksis. Dari hasil analisis, diharapkan pemakai bahasa Indonesia dapat menge_tahui bentuk-bentuk ungkapan kompleks apa saja yang dapat dimasukkan dalam keanggotaan idiom.
Berdasarkan analisis masalah semantik dan sintaktis, berdasarkan data yang dipergunakan, dapat diambil satu definisi idiom yang akurat, yang menyebutkan Idiom sebagai ungkapan kompleks yang benar-benar non-komposisi dalam makna, dan benar-benar non-produktif dalam bentuk. Dengan memakai landasan teori dari Mary McGee Wood, yang telah diujikan dan dibuktikannya, penulis menguji data-data dari Kamus Idiom (Abdul Chaer). Tiga alat pengujian yang penulis pakai untuk meneliti bentuk-bentuk ungkapan kompleks dalam bahasa Indonesia adalah kontinuum, komposi_sionalitas, dan produktivitas.
Di akhir penulisan, sebagai kesimpulan, penulis men_catat kesimpulan-kesimpulan yang diperoleh. Kesimpulan yang penulis peroleh adalah bahwa Idiom harus benar-benar non-komposisional atau bersifat legap dalam makna; ambi_guitas adalah sifat umum (tidak mutlak) dari keidioman; makna idiom tidak dapat dibagi-bagi atas konstituen pembentuknya; idiom dapat bersifat legap dalarn struktur dan juga non-produktif dalam bentuk; tataran gramatikal idiom adalah kata sampai kalimat, kata majemuk merupakan idiom; serta harus dibedakan konsep kata majemuk sebagai konsep gramatikal dengan konsep idiom sebagai konsep semantis atau pragmatik; hubungan konstituen-konstituen konstruksi idiom dengan hubungan di luar konstruksi ter-sebut ada yang bersifat mandiri/tidak tergantung dengan yang di luar konstruksi tersebut, dan ada yang teri-kat/tergantung dengan yang di luar konstruksi tersebut.

"
1990
S11152
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>