Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 128687 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Nur Liana Soviyah Hanum
"Penggunaan pupuk kimia secara terus menerus dan berlebihan dapat menurunkan kualitas tanah dan dapat menurunkan hasil panen. Salah satu solusi alternatif untuk mengembalikan kesuburan tanah adalah dengan menggunakan tambahan pupuk hayati. Pupuk hayati merupakan pupuk yang berisi mikroorganisme yang memiliki kemampuan meningkatkan pertumbuhan tanaman yang disebut dengan plant growth promoting bacteria (PGPB). Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan bakteri dari sampel kepala udang dilanjutkan karakterisasi jenis genus bakteri dan diuji kemampuan berdasarkan karakter PGPB untuk mendapatkan isolat potensial sebagai pupuk hayati. Isolasi dilakukan dengan teknik quadrant streak dari cairan suspensi pada medium umum. Isolat bakteri yang didapatkan selanjutnya dikarakterisasi berdasarkan Cowan & Steel’s Manual for the Identification of Medical Bacteria dan diuji kemampuannya menyediakan unsur hara bagi tanaman berdasarkan karakter PGPB, yaitu kemampuan memfiksasi nitrogen, melarutkan fosfat, menghasilkan IAA dan siderofor. Kemudian setiap isolat diuji kemampuan dalam menghasilkan enzim ekstraseluler (kitinase, protease, lipase dan amilase) menggunakan medium diferensial untuk mengetahui potesi mendegradasi makromolekul yang dapat dijadikan sumber nutrien bakteri. Hasil penelitian menunjukkan bahwa diperoleh lima isolat bakteri yang diberi kode UD1 hingga UD5, diantaranya 3 isolat Gram positif (UD1, UD4, dan UD5) dan 2 isolat Gram negatif (UD2 dan UD3). Uji kemampuan PGPB terhadap kelima isolat menunjukkan 3 isolat (UD1, UD2, dan UD3) mampu memfiksasi nitrogen, 3 isolat (UD2, UD3, dan UD5) mampu melarutkan fosfat, 4 isolat (UD1, UD2, UD3, dan UD4) mampu menghasilkan IAA, dan 3 isolat (UD2, UD3, dan UD4) mampu menghasilkan siderofor. Hasil uji kemampuan menghasilkan enzim ekstraseluler menunjukkan 2 isolat (UD2 dan UD3) positif terhadap keempat jenis uji. Berdasarkan data tersebut maka bakteri hasil isolasi berpotensi untuk dijadikan agen pupuk hayati.

The excessive use of chemical fertilizers can decrease soil quality and lead to reduced crop yields. One alternative solution to restore soil fertility is by utilizing biofertilizers. Biofertilizers contain microorganisms with the ability to enhance plant growth, known as Plant Growth Promoting Bacteria (PGPB). This study aimed to isolate bacteria from shrimp head samples, characterize the genera of bacteria, and assess their PGPB characteristics to identify potential isolates for biofertilizer application. Isolation was conducted using the quadrant streak technique from suspension fluid on a standard medium. The isolated bacteria were then characterized based on Cowan & Steel’s Manual for the Identification of Medical Bacteria and tested for their ability to provide nutrients to plants based on PGPB characteristics, including nitrogen fixation, phosphate solubilization, indole-3-acetic acid (IAA) and siderophore production. Subsequently, each isolate was tested for its ability to produce extracellular enzymes (chitinase, protease, lipase, and amylase) using differential media to determine their potential for degrading macromolecules as a bacterial nutrient source. The results showed that five bacterial isolates were obtained, including 3 Gram-positive isolates (UD1, UD4, and UD5) and 2 Gram-negative isolates (UD2 and UD3). PGPB capability tests on these isolates revealed that 3 isolates (UD1, UD2, and UD3) could fix nitrogen, 3 isolates (UD2, UD3, and UD5) could solubilize phosphate, 4 isolates (UD1, UD2, UD3, and UD4) could produce IAA, and 3 isolates (UD2, UD3, and UD4) could produce siderophores. The results of the extracellular enzyme production test indicated that 2 isolates (UD2 and UD3) tested positive for all four types of tests. Based on this data, the isolated bacteria have the potential to be used as biofertilizer agents."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia;Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia;Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia;Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia;Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
R. Nida Sopiah
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2002
T39898
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yunahara Farida
"Keladi tikus (Typhonium flagelliforme (Lodd) Blume merupakan herba yang secara tradisional digunakan sebagai antikanker. Tujuan penelitian adalah mengetahui kandungan senyawa kimia ekstrak metanol dari daun T. Flagelliforme. Isolasi senyawa dilakukan dengan cara maserasi, dilanjutkan dengan pemisahan sesuai dengan kepolarannya dan diuji aktivitas antioksidan, aktivitas antimikroba dan uji bioaktivitas terhadap larva A.salina Leach. Fasa aktif sebagai antioksidan, antimikroba dan toksisitas terhadap A.salina ditunjukkan oleh fasa etil asetat dengan nilai IC50 56,32 μg/mL, diameter hambatan 16,2 mm (Pseudomonas aeruginosa) dan 18,1 mm (Bacillus subtilis) dan LC50 54,82 μg/mL. Uji sitotoksisitas terhadap sel kanker T-47D dan sel murine leukemia P388 juga dilakukan terhadap fasa aktif tersebut. Pemisahan lanjutan dari fasa aktif dilakukan melalui kromatografi cair vakum (SiO2, diklormetana, isopropanol~ metanol) secara gradien dan kromatografi kolom (LH20, metanol). Pemurnian secara kromatografi cair kinerja tinggi preparatif kolom C18 dengan eluen metanol-air secara gradien. Penentuan struktur molekul dengan menganalisis data spektrum UV-Vis, FTIR, LC-MS MS, 1H-NMR, 13C-NMR, dan 2D-NMR. Hasil isolasi terhadap fasa etil asetat T. flagelliforme (Lodd) Blume diperoleh 3 senyawa yaitu adenin, adenosin dan 6-C-glukopiranosilapigenin. Ketiga senyawa tidak aktif terhadap sel kanker T-47D namun menunjukkan aktivitas terhadap sel murine leukemia P-388 masing-masing dengan nilai IC50 71,36; 87,26 dan 34,41 μg/mL, sedangkan senyawa 6-C-glukopiranosilapigenin memiliki aktivitas antioksidan dengan nilai IC50 34,39 ug/mL serta toksisitas terhadap larva A.salina dengan nilai LC50 15,84 μg/mL. Semua nilai aktivitas tersebut masih lebih kecil dibandingkan kontrol masing-masing.

Keladi tikus (T. flagelliforme (Lodd)Blume ), is a medicinal herb which traditionally used as anticancer. The aim of study was to determine chemical compounds of the methanol extract. The isolation of compound was carried out by maceration, followed by separation according to polarity. The ethyl acetate as active phase showed the antioxidant activity with IC50 value of 56.32 μg/mL, the antimicrobial activity with inhibiton zone 16.2 mm (Pseudomonas aeruginosa) and 18.1 mm (Bacillus subtilis), and bioactivity against A.salina Leach larvae with LC50 value of 54.82 μg/mL. The cytotoxicity against T-47D cancer cells and P.388 leukemia cells also was carried out to the active phase. The separation and purification were conducted by VLC (SiO2, dichloromethane-isopropanol, ~ methanol) using gradient elution and column chromatography (LH20, methanol) and HPLC preparative with C18 column methanol-water as eluent. Molecule structure determination was analyzed using the UV-Vis spectral data, FTIR, LC-MS MS, 1D NMR, 2D NMR. The result from the active phase obtained three compounds namely adenine, adenosine and 6-C-glucopyranosylapigenin. All three compounds were not active against T-47D cancer cells but they showed activity against P-388 leukemia cells with IC50 values of 71.36; 87.26 and 34.41 μg/mL respectively, while 6-Cglucopyranosylapigenin compound showed antioxidant activity with IC50 value of 34.39 μg/mL and toxicity against A.salina with LC50 value of 15.84 μg/mL. All the values of activity however are still lower compare to the relevant compound as control."
Depok: Universitas Indonesia, 2013
D1379
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tegar Maulana
"ABSTRAK
Senyawa Annonaceous acetogenin (asetogenin) dari daun sirsak telah terbukti memiliki sifat antikanker. Gugus asetogenin terdiri dari berbagai senyawa, salah satunya adalah Annonacin yang banyak terdapat di bagian daun tanaman sirsak. Adapun tujuan dari isolasi ini adalah untuk mendapatkan senyawa annonacin yang dapat digunakan sebagai standar untuk penelitian lebih lanjut. Isolasi annonacin terdiri dari tiga tahap yaitu maserasi, fraksinasi, dan isolasi. Pelarut yang digunakan antara lain etanol, etil asetat, heksana, kloroform, dan air. Hasil isolasi tersebut diuji dengan menggunakan kedde reagent untuk mengetahui ada atau tidaknya gugus lakton serta jumlah konsentrasi lakton yang dikandung. Hasil uji reagen kedde menunjukkan adanya gugus lakton dengan perubahan warna menjadi pink-ungu. Jumlah konsentrasi lakton terkandung dari F4.4 241,86 mg/gr. Sitotoksisitas annonacin diuji menggunakan metode Brine Shrimp Test dengan menghitung LC50. Didapat nilai LC50 sebesar 1,04 ppm. Analisis kualitatif hasil isolasi dilakukan menggunakan HPLC dan LC-MS menghasilkan terdapat senyawa annonacin dari F4.4 dengan berat molekul 597,23.

ABSTRACT
Compounds of Annonaceous acetogenin (asetogenin) from soursop leaf has been shown to have anticancer properties. Asetogenin group consists of a variety of compounds, one of which is that many Annonacin located on the leaves of the soursop plants. The purpose of isolation is to get annonacin compounds that can be used as a standard for further research. Isolation of annonacin consists of three phases, namely maceration, fractionation, and isolation. Solvents used include ethanol, ethyl acetate, hexane, chloroform, and water. isolation results were tested using kedde reagent to determine the presence or absence of the lactone group and the number concentration of lactones contained. Kedde reagent test results indicate the presence of the lactone group to change into a pink-purple color. Total concentrations of F4.4 lactone contained 241.86 mg / g. Annonacin cytotoxicity was tested using Brine Shrimp Test method by calculating the LC50. Obtained LC50 values of 1.04 ppm. Qualitative analysis of the results was performed using HPLC isolation and LC-MS produces compounds contained annonacin F4.4 with a molecular weight of 597.23.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2014
S55081
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Agung Heru Wibowo
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2003
T40174
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yulinar Rochmasari
"Daun jambu biji (Psidium guajava L.) mengandung beberapa senyawa seperti minyak atsiri, senyawa tannin, terpenoid, flavonoid, resin, antosianin, dan alkaloid. Pada penelitian ini telah dilakukan isolasi dan identifikasi struktur molekul senyawa kimia dalam fraksi netral daun jambu biji Australia. Daun jambu biji yang telah kering dimaserasi dengan metanol. Ekstrak kasar metanol diekstraksi dan didapatkan 3 fraksi yaitu fraksi netral, fraksi asam, dan fraksi fenolik.
Fraksi netral diuji bercak menggunakan KLT, dimurnikan menggunakan kromatografi kolom dengan teknik gradien elusi menggunakan eluen campuran etil asetat dan n-heksana. Senyawa hasil isolasi berupa cairan kental (minyak) diidentifikasi menggunakan FT-IR, GC-MS, dan 1H NMR. Dari hasil identifikasi, senyawa yang diperoleh yaitu metil palmitat, metil linolenat, metil stearat dan squalene.

Guava leaf (Psidium guajava L.) contain essential oil, tannin, terpenoid, flavonoid, resin, anthocyan, and alkaloid. This study has been carried out isolation and identification of chemical compounds of Australian guava leaves in the neutral fraction. Dried guava leaves macerated with methanol. Methanol crude extracts was extracted and obtained three fractions: neutral fraction, acid fraction, and phenolic fraction.
Neutral fraction was tested by using TLC test, and then purified by column chromatography with gradient eluent of ethyl acetate and n-hexane. The isolated compounds form oil, then performed the identification with FTIR spectrophotometer, GC-MS, and 1H-NMR. From the results of identification, the compounds was obtained are methyl palmitate, methyl stearate, methyl linolenate and squalene.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2011
S877
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Asyraful Milad
"Telah dilakukan penelitian mengenai potensi bakteri basil indigenous sebagai plant growth promoting bacteria (PGPB). Isolat G7, G10 dan G18 yang berpotensi dalam meningkatkan pertumbuhan tanaman diisolasi dari saluran pencernaan larva lalat tentara hitam, sedangkan isolat B. siamensis LDR dengan potensi sebagai agen biokontrol diisolasi dari cocopeat. Penelitian ini dilakukan untuk untuk mengetahui karakterisasi pertumbuhan dari isolat G7, G10 dan G18, meliputi pH medium (5, 6, 7, 8, 9) dan suhu inkubasi (30, 40, 50 oC). Uji antagonisme dilakukan antara isolat G7, G10 dan G18 dengan B. siamensis LDR guna melihat kemungkinan isolat-isolat tersebut untuk disatukan dalam satu konsorsium. Uji kemampuan memfiksasi nitrogen dan memproduksi siderofor dilakukan pada isolat G7, G10, G18 dan B. siamensis LDR.  Hasil menunjukkan bahwa isolat G7, G10 dan G18 dapat tumbuh pada pH 5—9 dengan pertumbuhan optimum pada kisaran pH 7—9. Suhu optimum bagi ketiga isolat diketahui pada 40 oC. Terdapat hubungan antagonisme isolat G7, G10 dan G18 terhadap B. siamensis LDR sehingga isolat-isolat tersebut tidak dapat disatukan dalam satu konsorsium. Kemampuan memfiksasi nitrogen ditunjukkan oleh isolat G7 dan G10. Kemampuan memproduksi siderofor dimiliki oleh semua isolat, yaitu G7, G10, G18 dan juga B. siamensis LDR. Isolat G7 dan G10 yang mampu memfiksasi nitrogen serta memproduksi siderofor merupakan isolat yang lebih unggul karena memiliki karakteristik PGPB yang lebih lengkap.

Research has been carried out on the potential of several indigenous bacili bacteria as plant growth promoting bacteria (PGPB). Isolates G7, G10 and G18 with potential to increase plant growth were isolated from the digestive tract of black soldier fly larvae, while B. siamensis LDR with potential as a biocontrol agent was isolated from cocopeat. This research was conducted to determine the growth characteristics of isolates G7, G10 and G18, including medium pH (5, 6, 7, 8, 9) and incubation temperature (30, 40, 50 oC). Antagonism test was carried out between isolates G7, G10 and G18 against B. siamensis LDR to see the possibility of these isolates to be combined in one consortium. The ability to fix nitrogen and produce siderophores were carried out on isolates G7, G10, G18 and B. siamensis LDR. The results showed that isolates G7, G10 and G18 could grow at pH 5—9 with optimal growth in the range of pH 7—9. The optimum temperature for the three isolates was at 40 oC. There was an antagonistic relationship between isolates G7, G10 and G18 towards B. siamensis LDR so these isolates could not be combined into one consortium. The ability to fix nitrogen was shown by isolates G7 and G10. The ability to produce siderophores was shown by all isolates, namely G7, G10, G18 and also B. siamensis LDR. Isolates G7 and G10 which are able to fix nitrogen and produce siderophores, were the best isolates because they have more complete characteristics as PGPB."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Wilbraham, Antony C.
Bandung: ITB Press, 1992
547 WIL p
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Ahmad Sugiyanto
"Pertanian merupakan salah satu sektor yang mendukung dalam pemenuhan kebutuhan
pangan di Indonesia. Peningkatan jumlah penduduk yang ada di Indonesia setiap tahun
tidak sebanding dengan hasil panen pertanian yang semakin menurun. Pemilihan pupuk
kimia untuk meningkatkan hasil pertanian dinilai tidak efektif karena dinilai tidak ramah
lingkungan. Salah satu cara alternatif untuk meningkatkan hasil panen adalah dengan
memanfaatkan bakteri sebagai pendukung pertumbuhan tanaman atau Plant Growth
Promoting Bacteria (PGPB). Penelitian ini bertujuan mendapatkan bakteri yang
berpotensi sebagai pendukung pertumbuhan tanaman meliputi kemampuan dalam
produksi Indole Acetic Acid (IAA), pelarutan fosfat, kitinase, dan selulase. Larva lalat
tentara hitam dinilai dapat menjadi sumber bakteri karena kemampuan konversi biowaste
yang relatif cepat, sehingga diduga berkorelasi dengan bakteri yang terdapat di larva.
Isolasi bakteri dari larva lalat tentara hitam dilakukan pada fase larva instar I dan V
dengan 4 variasi medium isolasi (Casein Starch Agar, Carboxymethyl Cellulose agar,
Yeast Extract-suplemented Minimal agar, dan Skim Milk Agar). Setiap isolat yang telah
didapat telah berhasil dilakukan penapisan produksi IAA, aktivitas pelarutan fosfat,
aktivitas enzim selulolitik, dan aktivitas enzim kitinolitik. Selain itu, setiap isolat telah
dilakukan karakterisasi secara morfologi dan sifat biokimia. Sebanyak 22 isolat telah
didapatkan dengan kode B1-B22, 5 (B1, B11, B15, B16, dan B21) dari seluruh isolat
tersebut memiliki hasil positif pada dua penapisan uji aktivitas dan 9 isolat memiliki hasil
positif pada satu penapisan uji aktivitas. Isolat B21 merupakan isolat terbaik karena
memiliki hasil positif pada dua uji (uji aktivitas enzim selulolitik dan kitinolitik) dan
memiliki nilai tertinggi pada kedua uji tersebut. Isolat B21 diduga berasal dari dari genus
Gardnerella atau Haemophilus berdasarkan tabel identifikasi.

Agriculture is one of the sectors that support the fulfillment of food demand in Indonesia.
Increasing in the number of people in Indonesia every year is not proportional to the
decreasing agricultural yields. The use of chemical compounds to increase agricultural
yields is considered ineffective because it can damage the surrounding environment. One
alternative way to increase crop yields is to use bacteria as Plant Growth Promoting
Bacteria (PGPB). This study aims to obtain bacteria that have the potential to support
plant growth including the ability to produce Indole Acetic Acid (IAA), phosphate
solubilization, chitinase, and cellulase. Black soldier fly (BSF) larvae are considered a
source of bacteria because their role in bioconversion of organic waste are thought to be
correlated with bacteria in BSF larvae. Isolation of bacteria from BSF larvae was carried
out using larval stages instars I and V with 4 variations of isolation medium (Casein
Starch Agar, Carboxymethyl Cellulose agar, Yeast Extract-supplemented Minimal agar,
and Skim Milk Agar). Isolates have been successfully screened for IAA production,
phosphate solubilization activity, cellulolytic enzyme activity, and chitinolytic enzyme
activity. In addition, each isolate has been characterized by morphological
characterization and biochemical tests. A total of 22 isolates were obtained with codes
B1-B22, five isolates (B1, B11, B15, B16, and B21) of these isolates had positive results
in two activity tests and nine isolates had positive results in one activity test. Isolate B21
was the best isolate because the isolate showed positive results in two tests (cellulolytic
and chitinolytic enzyme activity tests) and had the highest score in both tests. The isolate
B21 is believed to be a member of the genus Gardnerella or Haemophilus based on the
identification table.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Kandungah mineral pada lahan bekas tambang nikel menunjukkan variasi yang cukup signifikan. Kondisi pH tanah yang masam, kandungan Ni(lI) dan mineral ikutan lainnya yang berada pad a golongan yang sama dengan Ni(lI) masih menunjukkan konsentrasi yang tinggi dalam artian apabila lahan tersebut dikembangkan untuk pertanian maka akan menjadi faktor pembatas dan kemungkinan menjadi hambatan dalam proses berproduksi. penelitian ini bertujuan untuk mengkaji hubungan bahan organik,bakteri pelarut fosfat dan bakteri pereduksi logam dalam merehabilitasi lahan bekas penambangan nikel PT Inco Sorowako, dilaksanakan pada Agustus 2011-Apri12012 di Akademi Teknik Industri Makassar dan Universitas hasanuddin. Rancangan percobaan yang digunakan yaitu Rancangan Petak-Petak Terpisah. Bahan organik sebagai petak utama, bakteri pelarut fospat sebagai anak petak dan bakteri pereduksi logam sebagai anak-anak petak. Bahan organik 400 g/polybag (19 ton/ha), Bacillus megaterium 2x106 sel/ml dengan dosis 20 ml/tanaman dan Pseudomonas aeruginosa 2x106 sel/ml, mampu meningkatkan fospat tersedia 42,355%, mengurangi konsentrasi Ni(ll) 25,83%,meningkatkan pH tanah 4,19 menjadi 7,5 (44,13%) dan mernberikan peningkatan berat biji tanaman sebesar 100%."
620 JSI 6:2 (2012)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>