Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 126943 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Andreas
"Latar belakang/ Tujuan Pengawasan mutu terhadap suatu produk obat yang akan dipasarkan merupakan hal yang diwajibkan. Selain instrumen yang terdapat pada laboratorium, aplikasi standar seperti Excel spreadsheet juga digunakan untuk mendukung tugas ini. Validasi dari aplikasi dibutuhkan agar hasil analisis sesuai dengan spesifikasi produk yang diuji, tidak terjadi kompleksitas dalam pengolahan data, dan keamanan dari data tersebut terjamin. Metoda Hasil analisis kadar Oxx pada sediaan injeksi Oyy yang dilakukan oleh analis PT Sydna Farma diverifikasi kesesuaian rumusnya dengan spesifikasi dan dibandingkan hasil perhitungannya dengan perhitungan manual Hasil Rumus-rumus yang digunakan untuk menghitung hasil analisis telah sesuai dan data-data yang penting tidak dapat diakses oleh pihak yang tidak berwenang mengubah hasil analisis Kesimpulan Spreadsheet telah sesuai dengan spesifisikasi dan tervalidasi untuk membantu analis dalam melakukan kegiatan pengawasan mutu suatu produk.

Background/ Aims Quality control of a pharmaceutical product intended for the market is mandatory. Besides the instruments available in the laboratories, standard applications like Excel Spreadsheets are also performed to support this task. Validation of the application is required to ensure that the analysis results conform to the product specifications being tested, prevent data processing complexities, and guarantee the security of the data. Methods The analysis results of Oxx Content in Oyy injection formulations conducted by analysts at PT Sydna Farma were verified for the appropriateness of the formula and compared with manual calculations. Results The formulas used to calculating the analysis results were found to be accurate, and crucial data cannot be accessed or altered by unauthorized parties during the analysis process Conclusion The spreadsheet has met the specifications and has been validated to assist analysys in carrying out quality control activities for a product."
Depok: Universitas Indonesia, 2022
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Winona Susanti
"Departemen QC bertugas untuk menghasilkan, memvalidasi, dan menerapkan semua prosedur pemastian mutu.Seluruh kegiatan departemen QC hendaknya dilakukan berdasarkan prosedur tertulis dan bila perlu didokumentasikan.Pencatatan data hasil pengujian hendaknya didokumentasikan sedemikian rupa sehingga dapat dilakukan evaluasi dan investigasi apabila ditemukan hasil di luar spesifikasi. Dokumentasi proses dapat dilakukan dengan menggunakan sistem komputerisasi yang memenuhi standar keamanan tertentu.Salah satu perangkat lunak yang dapat digunakan dalam dokumentasi adalah spreadsheet pada aplikasi Microsoft Excel. Spreadsheet yang digunakan hendaknya divalidasi untuk memastikan akurasi, kepercayaan, konsistensi performa, serta kemampuannya untuk membedakan data yang valid dan invalid. Kegiatan validasi diawali dengan perencanaan dan hasilnya didokumentasikan dalam laporan. Perencanaan validasi dapat dicantumkan dalam bentuk protokol validasi yang merupakan dokumen terstruktur untuk kegiatan inspeksi. Dokumen ini dapat menjelaskan secara jelas mengenai proses validasi dan laporan bekerja sebagai ringkasan dari hasil dan status validasi spreadsheet.

The QC department is responsible for producing, validating and implementing all quality assurance procedures. All activities of the QC department should be carried out according to written procedures and documented when necessary. Recording of test results data should be documented in such a way in which evaluation and investigation can be carried out if results are found outside the specifications. Process documentation can be done using a computerized system that meets certain security standards. One of the software that can be used in documentation is a spreadsheet in the Microsoft Excel application. The spreadsheet used should be validated to ensure accuracy, trustworthiness, consistency of performance, and its ability to distinguish valid and invalid data. Validation activities begin with planning and the results are documented in a report. The validation plan can be included in the form of a validation protocol which is a structured document for inspection activities. This document can clearly explain the validation process and a working report as a summary of the results and validation status of the spreadsheet."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2021
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Avini Risda Khaerani
"Pemantauan tangal kadaluwarsa pada sediaan kefarmasian perlu dilakukan untuk mencegah efek samping yang membahayakan bagi manusia apabila digunakan. Tujuan penulisan dari laporan ini adalah untuk melakukan digitalisasi monitoring tanggal kadaluwarsa pada sediaan topikal dan Bahan Medis Habis Pakai (BMHP) di Puskesmas Pulogadung Jakarta Timur. Laporan ini disusun pada bulan Juli 2022. Adapun proses digitalisasi yang digunakan adalah dengan menggunakan aplikasi Google Spreadsheet. Pada monitoring dengan menggunakan aplikasi Google Spreadsheet ini dapat diketahui: 9 produk sediaan topikal dengan sisa waktu tanggal kadaluwarsa selama lebih dari 1 tahun; 7 produk BMHP dengan sisa waktu tanggal kadaluwarsa selama lebih dari 1 tahun, dan; 1 produk sediaan topikal dengan sisa waktu tanggal kadaluwarsa dalam kurun waktu 4-12 bulan.

Expired Dates (ED) monitoring on pharmaceutical preparations needs to be done in order to prevent harmful side effects to humans when contaminated. This report aims to digitize ED monitoring on topical preparations and Medical Consumables at the Pulogadung Health Center, East Jakarta. This report was written in July 2022. The platform used for the digitization process is Google Sheets application. Based on the Google Spreadsheet in this report, it can be seen: 9 topical preparation products have more than 1 year of remaining ED; 7 medical consumables products have more than 1 year of remaining ED, and; 1 topical product have remaining ED within 4-12 months."
Depok: 2022
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Ananda Hanny Chairunissa
"Praktik Kerja Profesi Apoteker di PT. Paragon Technology and Innovation bertujuan untuk dapat memahami peranan dan tanggung jawab seorang apoteker dalam penelitian dan pengembangan produk di industri kosmetik. Menargetkan pasar yang besar di Indonesia, perusahaan kosmetik berlomba-lomba menawarkan produk yang sesuai dengan kebutuhan lokal. Persaingan pasar di bidang kosmetik juga semakin ketat seiring dengan perkembangan teknologi yang mendukung para pengusaha menciptakan produk beragam untuk memenuhi permintaan konsumen yang spesifik. Pengetahuan dan keterampilan seorang apoteker memiliki peranan penting dalam bidang penelitian dan pengembangan produk kosmetik dengan mutu yang baik dan memenuhi persyarat keamanan kosmetik. Tugas khusus yang diberikan berjudul Karakterisasi Kombinasi Filler-Binder pada Sediaan Pressed Powder. Tujuan dari tugas khusus tersebut adalah untuk Mengidentifikasi pengaruh kombinasi filler-binder terhadap daya tahan jatuhan dan parameter sensori sediaan pressed powder sehingga dapat diketahui kombinasi filler-binder dalam bedak padat dengan hasil uji terbaik.

Apothecary Internship Practice at PT. Paragon Technology and Innovation aims to understand the roles and responsibilities of pharmacists in research and development of products in cosmetic industry. Targeting a large market in Indonesia, cosmetic companies are continuously competing to offer products that answer local needs. The competition in the market is also getting tougher due to improvement in technology that support entrepreneurs to create diverse products that meet specific consumer demands. The knowledge and skills of a pharmacist are significant in research and development of cosmetic products with good quality and safe. The tittle of specific task given is Characterization of Filler-Binder Combination in Pressed Powder Preparations. The purpose of this task is to identify the effect of the filler-binder combination on the drop resistance and sensory parameters of pressed powder. Therefore, the filler-binder combination in pressed powder with the best test results can be determined."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2021
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Fajar Rahman
"Asma merupakan penyakit gangguan nafas dengan intensitas dan durasi yang bervariasi. Penyakit ini menjadi penyakit yang diderita oleh 334 juta jiwa pada 2017. Pengobatan asma perlu dilakukan dengan tepat melalui pengkajian resep yang sesuai dengan standar peraturan yang berlaku. Laporan ini bertujuan agar calon apoteker dapat memahami pelaksanaan pengkajian resep asma yang dilaksanakan di Apotek Roxy Pondok Labu. Pada laporan ini terdapat dua resep yang dikaji dengan masing-masing resep terdiri lebih dari satu obat. Resep pertama tertuliskan obat berupa Bricasma dan Lansoprazole. Hasil kajian resep pertama ini menunjukkan aspek administratif resep belum lengkap, aspek farmasetis yang sesuai, dan pada aspek klinis perlu komunikasi lebih lanjut kepada dokter terkait dosis yang diberikan. Resep kedua terdiri dari Ventolin dan Pulmicort yang diracik menjadi nebulizer dengan larutan tambahan berupa NaCl. Kajian yang dilakukan pada resep ini juga menunjukkan aspek administrative yang belum lengkap, aspek farmasetis sudah sesuai, dan pada aspek klinis dibutuhkan konfirmasi kepada dokter yang menulis resep. Kedua resep ini membutuhkan konfirmasi kepada dokter terkait aspek administratif dan aspek klinis. Selain itu, untuk menunjang keberhasilan terapi, seorang apoteker juga harus membekali pasien dengan pengetahuan terkait cara penggunaan obat. Oleh karena itu pengetahuan yang baik akan ilmu kefarmasian dan keterampilan dalam berkomunikasi dengan pasien diperlukan oleh seorang apoteker untuk dapat mengkaji resep dari dokter dan mengkomunikasikan penggunaannya kepada pasien untuk keberhasilan terapi.

Asthma is a respiratory disorder with varying intensity and duration. This disease affected 334 million people in 2017. Asthma treatment needs to be carried out properly through a review of prescriptions in accordance with applicable regulatory standards. This report aims to enable prospective pharmacists to understand the implementation of the asthma prescription assessment carried out at Apotek Roxy Pondok Labu. In this report, there are two recipes that were reviewed with each recipe consisting of more than one drug. The first prescription listed drugs in the form of Bricasma and Lansoprazole. The results of this first prescription review showed that the administrative aspect of the prescription is incomplete, the pharmaceutical aspect was compatible, and on the clinical aspect, further communication doctor was needed regarding the dose given. The second recipe consisted of Ventolin and Pulmicort which were mixed into a nebulizer with additional NaCl solution. The study conducted on this prescription also showed that the administrative aspects were incomplete, the pharmaceutical aspects were compatible, and the clinical aspects required confirmation to the doctor regarding the dose used. Both of these prescriptions required confirmation from the doctor regarding administrative and clinical aspects. In addition, to support the success of therapy, a pharmacist must also provide patients with knowledge related to how to use drugs. Therefore, a good knowledge of pharmacy science and skills in communicating with patients are needed by a pharmacist to be able to review prescriptions from doctors and communicate how to use the drug to patients for success therapy."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2022
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Anita Hasan
"Praktek Kerja Profesi di Apotek Atrika bertujuan mengetahui dan memahami peran dan tanggung jawab seorang apoteker di apotek. Kegiatan ini dilakukan selama enam minggu. Dalam hal ini, diharapkan calon apoteker dapat mengetahui dan memahami cara pengelolaan apotek dalam kegiatan administrasi, dan manajemen apotek baik pengadaan, penyimpanan, maupun penjualan serta dalam memberikan pelayanan kesehatan terhadap masyarakat di apotek. Selain itu juga apteker dapat mempraktekan pelayanan kefarmasian di apotek secara professional sesuai dengan peraturan perundang-undangan dan etika yang berlaku dalam system pelayanan kesehatan di Indonesia.Pelayanan kefarmasian merupakan bentuk pelayanan dan tanggung jawab langsung profesi apoteker untuk meningkatkan kualitas hidup pasien. Pelanggan merupakan salah satu faktor penting yang harus dijaga oleh apotek. Dengan mengenali siapa pelanggan kita, apa kemauan, kebutuhan dan keinginan mereka dengan kemudian menyediakan produk serta pelayanan sebaik mungkin yang dapat memberikan kepuasan kepada pelanggan. Untuk tugas khusus di apotek, dilakukan pengkajian resep yang mengandung obat-obat antihiperlipidemia. Pengkajian resep ini bertujuan untuk menilai kelengkapan administrasi resep, kesesuaian farmasetik dan klinis, serta mencoba menyusun informasi yang dapat diberikan kepada pasien atau keluarga pasien penderita hiperlipidemia.

Apothecary Internship at Apotek Atrika aims to know and understand the roles and responsibilities of pharmacist in pharmacy. This activity was conducted during six weeks. In this case, the pharmacist candidate is expected to know and understand how to manage a pharmacy in terms of administrative activities, financial management, procurement, storage and sale of pharmaceuticals and also to practice the pharmaceutical care in pharmacy accordance to the laws and ethics in Indonesia. Pharmaceutical care is a form of service and direct responsibility of a pharmacist to improve the quality of life of patients. Customer is one of important factors which must be kept by the pharmacy. By identifying our customers, their willingness, need, and desire, and then provide the best product and service, can give satisfaction to our customers. For the specific task, was conducted assesment of prescription containing anti-hiperlipidemia drugs. This assessment aims to assess the administrative completeness of prescription, pharmaceutical and clinical appropriateness, and also trying to collate the information that could be given to patient or their family."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2012
PR-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Anita Hasan
"Praktek Kerja Profesi Apoteker di Direktorat Bina Obat Publik dan Perbekalan Kesehatan Direktorat Jenderal Bina Kefarmasian dan Alat Kesehatan Kementerian Kesehatan Republik Indonesia bertujuan untuk mendapatkan pengetahuan dan gambaran mengenai tugas pokok dan fungsi Direktorat Bina Obat Publik dan Perbekalan Kesehatan, meliputi kebijakan, penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria, serta pemberian bimbingan teknis dan evaluasi di bidang obat publik dan perbekalan kesehatan. Direktorat Bina Obat Publik terdiri dari empat subdirektorat yaitu subdirektorat analisis dan standarisasi harga obat, penyediaan obat publik dan perbekalan kesehatan, pengelolaan obat publik dan perbekalan kesehatan, serta pemantauan dan evaluasi program obat publik dan perbekalan kesehatan. Dalam tugas khusus, dijelaskan mengenai rancangan standarisasi distribusi obat yang baik di daerah kepulauan. Cara distribusi obat yang saat ini ditetapkan lebih banyak mengatur cara distribusi obat yang dilakukan industri farmasi melalui PBF dan belum mengatur distribusi pada sarana pelayanan kesehatan. Mencermati kondisi tersebut dan kondisi derajat kesehatan masyarakat yang masih belum optimal juga adanya berbagai masalah kesehatan masyarakat di daerah kepulauan, maka dianggap perlu untuk menyusun standarisasi distribusi obat yang baik di daerah kepulauan.

Apothecary Internship at Directorate of Public Medicines and Medical Supplies General Directorate of Pharmaceutical and Medical Devices Indonesia?s Health Ministry aims to gain knowledge and an overview of the duties and functions of Directorate of Public Medicines and Medical Supplies, includes policies, preparation of norms, standards, procedures, criterias, and providing technical guidance and evaluation of public medicines and medical supplies. This directorate has four sub-directorates: sub-directorate of analysis and standarization of prices, provisioning of public medicines and medical supplies, management of public medicines and medical supplies, and monitoring and evaluation of program of public medicines and medical supplies. In specific task, explained the standardization draft of good distributions medicines in the island. How the distribution of drugs that are currently set up more distribution medicine that govern the way done the pharmaceutical industry through the PBF and haven't set up distribution in health care facilities. A close watch on the condition and the condition of public health degrees are still not optimally also there is a wide range of public health issues in the area of the Islands, it was considered necessary to devise a good drug distribution of the standardization in the area of the Islands."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2013
PR-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Reni Yandwi Sari
"Praktek Kerja Profesi Apoteker di Direktorat Bina Produksi Dan Distribusi Alat Kesehatan Direktorat Jenderal Bina Kefarmasian Dan Alat Kesehatan Kementerian Kesehatan Republik Indonesia bertujuan untuk mengetahui struktur organisasi, tugas, dan fungsi serta peran apoteker dalam kebijakan, pengawasan dan pengendalian alat kesehatan dan perbekalan kesehatan rumah tangga. Direktorat Bina Produksi dan Distribusi Alat Kesehatan mempunyai tugas dalam melaksanakan penyiapan perumusan dan pelaksanaan kebijakan dan penyusunan Norma, Standar, Prosedur dan Kriteria (NSPK), serta pemberian bimbingan teknis dan evaluasi di bidang produksi dan distribusi alat kesehatan serta perbekalan kesehatan rumah tangga. Tugas khusus yang diberikan berjudul pemeriksaan dan penilaian berkas permohonan izin edar produk diagnostik "Hormolisa Testosterone". Penilaian dilakukan untuk mendapatkan izin edar, dimana produk tersebut memiliki identifikasi spesifik. Identifikasi tersebut diperlukan untuk penentuan klasifikasi alat kesehatan, persyaratan dan pendaftaran kode Code of Federal Regulation (CFR) dan Harmonized Commodity Description and Coding System (HS code).

Apothecary Internship at Directorate of Production and Distribution of Medical Devices Directorate General of Pharmaceutical and Medical Devices of the Republic of Indonesia's Ministry of Health aimed to determine the organizational structure, duties, functions and role of the pharmacist in the policy, supervision and control of medical equipment and medical supplies household. Directorate of Production and Distribution of Medical Devices has a duty to carry out the preparation of the formulation and implementation of policies and preparation of Norms, Standards, Procedures and Criteria (NSPK), and providing technical guidance and evaluation in the field of production and distribution of medical equipment and medical supplies household. Given a special assignment called inspection and assessment of the marketing authorization application for beam diagnostic products "Hormolisa Testosterone". Assessment is carried out to obtain marketing authorization, where the product has a specific identification. Identification is required for the determination of the classification of medical devices, the requirements and the registration code of the Code of Federal Regulations (CFR) and the Harmonized Commodity Description and Coding System (HS code)."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2012
PR-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Bethalia Metyarani
"Praktek Kerja Profesi Apoteker di Direktorat Bina Obat Publik dan Perbekalan Kesehatan Direktorat Jenderal Bina Kefarmasian dan Alat Kesehatan Kementerian Kesehatan Republik Indonesia bertujuan untuk memahami tugas pokok dan fungsi Direktorat Bina Obat Publik dan Perbekalan Kesehatan. Direktorat Bina Obat Publik dan Perbekalan Kesehatan mempunyai tugas melaksanakan penyiapan perumusan dan pelaksanaan kebijakan, dan penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria, serta pemberian bimbingan teknis dan evaluasi di bidang obat publik dan perbekalan kesehatan. Untuk mendukung pencapaian program obat publik dan perbekalan alat kesehatan, perlu dilakukan pemantauan dan evaluasi oleh Subdirektorat Pemantauan dan Evaluasi Program Obat Publik dan Perbekalan Kesehatan. Pemantauan bertujuan untuk menjaga agar pekerjaan pengelolaan obat yang dilakukan sesuai dengan pedoman yang berlaku. Hasil dari pemantauan tersebut, kemudian dievaluasi sehingga dapat ditetapkan kesulitan-kesulitan yang ditemui dalam program yang sedang berjalan, meramalkan kegunaan dari pengembangan usaha-usaha dan memperbaikinya, mengukur kegunaan program-program yang inovatif, meningkatkan efektifitas program, manajemen dan administrasi serta kesesuaian tuntutan tanggung jawab.

Apothecary Internship at Direktorat Bina Obat Publik dan Perbekalan Kesehatatan Direktorat Jenderal Bina Kefarmasian dan Alat Kesehatan Kementerian Kesehatan Republik Indonesia aims to understand the duties and functions of the Direktorat Bina Obat Publik dan Perbekalan Kesehatatan. Direktorat Bina Obat Publik dan Perbekalan Kesehatatan has the tasks of preparing the formulation and implementation of policies, and preparation of norms, standards, procedures, and criteria, as well as providing technical guidance and evaluation in the fields of medicine and public health supplies. To support the achievement of public drug programs and supplies medical devices, monitoring and evaluation needs to be done by the Subdirektorat Pemantauan dan Evaluasi Program Obat Publik dan Perbekalan Kesehatan. Monitoring aims to keep drug management work carried out in accordance with the applicable guidelines. The results of the monitoring, then evaluated so as to set the difficulties encountered in running programs, predict the usefulness of development efforts and improve, measure the usefulness of innovative programs, improve program effectiveness, management and administration, and compliance demands responsibility answered.
"
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2013
PR-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Bethalia Metyarani
"Praktek Kerja Profesi Apoteker di Rumah Sakit Umum Pusat Nasional Dr. Cipto Mangunkusumo bertujuan untuk memahami peran apoteker dalam fungsi klinis dan fungsi managerial di RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo. Aspek klinik, antara lain mengkaji instruksi pengobatan, mengidentifikasi dan menyelesaikan permasalahan yang berhubungan dengan obat, memantau efektifitas dan keamanan penggunaan obat, menjadi pusat informasi obat bagi tenaga kesehatan, pasien/keluarga dan masyarakat, melaksanakan konseling pada pasien, melakukan pengkajian obat, melakukan penanganan obat-obat kanker, melakukan perencanaan, penerapan dan evaluasi pengobatan, bekerja sama dengan tenaga kesehatan lain, dan berperan serta dalam tim/kepanitiaan di rumah sakit seperti Panitia Farmasi dan Terapi serta Panitia Pengendalian Resistensi Antibiotik (PPRA).
Aspek manajemen, antara lain mengelola perbekalan farmasi yang efektif dan efisien, menerapkan farmakoekonomi dalam pelayanan, mewujudkan sistem informasi tepat guna dan berdaya guna, meningkatkan kemampuan tenaga kesehatan farmasi melalui pendidikan dan pelatihan, serta mengawasi, mengendalikan dan mengevaluasi mutu pelayanan farmasi. Tugas khusus yang diberikan berjudul Evaluasi Pemberian Obat Live Saving Pengganti pada Pasien ASKES di Satelit Pusat RSCM.
Tujuan dari tugas khusus ini adalah Mengevaluasi persentase penggantian obat life saving dengan obat regular dan kerugian yang dialami RSCM berdasarkan selisih harga dan mengevaluasi faktor penyebab terjadinya penggantian obat life saving sehingga mengakibatkan kerugian yang di alami RSCM.

Apothecary Internship in Rumah Sakit Umum Pusat Nasional (RSUPN) Dr. Cipto Mangunkusumo aims to understand the role of pharmacists in clinical function and managerial functions in RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo. Clinical aspects, among others, reviewing medication instructions, identify and resolve problems related to the drug, monitor the effectiveness and safety of drugs, a drug information center for health workers, patients / families and the community, carrying out counseling to patients, assessing the drug, handling cancer drugs, do the planning, implementation and evaluation of treatment, in collaboration with other health professionals, and participating in teams / committees in hospitals such as Panitia Farmasi dan Terapi, and Panitia Pengendalian Resistensi Antibiotik (PPRA).
Management aspects, including managing pharmaceuticals effective and efficient, applying Pharmacoeconomics in service, realizing appropriate information systems function effectively and efficiently, improving the ability of health workers through education and training of pharmacy, as well as supervise, control and evaluate the quality of pharmacy services. Special assignment titled was Evaluasi Pemberian Obat Live Saving Pengganti pada Pasien ASKES di Satelit Pusat RSCM.
The purpose of this particular task is to evaluate the percentage replacement of life saving drugs with regular medication and RSCM losses based on the difference in price and evaluate factors contributing to the replacement of life saving drugs, resulting in the loss of RSCM.
"
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2013
PR-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>