Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 138991 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Samsudin
"Sastra remaja adalah karya sastra yang menampilkan persoalan remaja supaya memenuhi selera remaja. Salah satu persoalan yang dapat dibahas adalah pencarian jati diri remaja. Novel Kata merupakan karya sastra yang menampilkan pencarian jati diri remaja. Permasalahan dirumuskan pada dua pertanyaan penelitian, yaitu (1) bagaimana pencarian jati diri dari tokoh remaja dalam novel Kata? (2) dan bagaimana karakter remaja digambarkan dalam novel Kata? Sehubungan dengan itu, penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan pencarian jati diri dan karakter remaja dalam novel Kata. Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif kualitatif dengan pendekatan sosiologi sastra, serta konsep karakter dan jati diri remaja. Penelitian ini memberikan hasil bahwa Binta dan Biru merupakan remaja yang bebas untuk mengekspresikan pendapatnya. Sementara itu, Nugraha adalah remaja yang rasional. Karakter remaja dalam novel Kata dipengaruhi oleh faktor keluarga, pertemanan, dan lingkup masyarakat yang membesarkannya dengan nilai-nilai sosial, ekonomi, etika, dan keluarga. Faktor tersebut memengaruhi karakter Binta menjadi remaja koleris, sedangkan Biru merupakan remaja plegmatis dan Nugraha adalah remaja sanguinis. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa novel Kata memberikan sebuah gambaran mengenai proses pencarian jati diri serta terbentuknya karakter remaja yang dipengaruhi oleh faktor keluarga, lingkungan, dan teman.

Teen literature is a literary work that presents issues related to teenagers to cater to their tastes. One of the issues that can be explored is the search for teenage identity. The novel "Kata" is a literary work that portrays the search for teenage identity. The research questions are formulated as follows: (1) How is the search for identity of the teenage characters depicted in the novel "Kata"? (2) How are teenage characters portrayed in the novel "Kata"? This study aims to describe the search for identity and the characterization of teenagers in the novel "Kata." This research employs a qualitative descriptive research method with a literary sociology approach, as well as concepts of teenage character and identity. The study reveals that Binta and Biru are teenagers who are free to express their opinions. Meanwhile, Nugraha is a rational teenager. The characters of the teenagers in the novel "Kata" are influenced by family factors, friendships, and the societal environment that shapes their social, economic, ethical, and familial values. These factors influence Binta's character, making her a choleric teenager, while Biru embodies a phlegmatic teenager, and Nugraha represents a sanguine teenager. Consequently, it can be concluded that the novel "Kata" provides an illustration of the process of searching for identity and the formation of teenage characters influenced by family, environment, and friends."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2023
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Aliya Zahra Patriady
"Geez and Ann merupakan novel pertama karya Rintik Sedu. Novel ini menjadi populer sehingga Rizki Balki mengadaptasinya menjadi sebuah film. Alih wahana dari Geez and Ann diteliti menggunakan kajian ekranisasi. Penelitian ini bertujuan untuk memaparkan perubahan-perubahan dan aspek yang memengaruhinya dalam ekranisasi novel Geez and Ann. Metode analisis penelitian ini menggunakan metode deskriptif komparatif. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah kajian pustaka dan observasi dengan teknik catat serta sumber datanya ialah novel Geez and Ann dan film Geez and Ann. Hasil penelitian menyimpulkan bahwa dalam film terdapat penambahan unsur-unsur cerita yang cukup mencolok, salah satunya adalah adanya penambahan pada unsur tokoh dan penokohan. Selain itu, ada pengurangan atau penciutan yang terjadi pada film. Hal ini disebabkan oleh berbagai faktor, salah satunya adalah durasi. Kemudian, terdapat juga perubahan bervariasi dalam film yang dimunculkan melalui dialog, eksekusi adegan, modifikasi latar, dan lain sebagainya.

Geez and Ann is Rintik Sedu's first novel. This novel became so popular that it attracted Rizki Balki to adapt this novel into a film. Ecranization of Geez and Ann was investigated using an ecranization study. This study aims to describe the changes and aspects that affect them in the ecranization of the novel Geez and Ann. The analytical method of this research uses a comparative descriptive method. The data collection method used is literature and observation with note-taking techniques. Also, used the data source of the novel Geez and Ann and the film Geez and Ann. The results of the study conclude that in the film there are additional story elements that are quite striking, one of them is the addition of character and characterization elements. In addition, there is a reduction or shrinkage that occurs in the film. It is caused by various factors, one of which is duration. Then, there are also various forms of change in the film that appear through dialogue, scene execution, background modification and so on."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2022
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Qurrota A`yun
"Tujuan utama studi ini adalah melihat karakteristik intervensi yang efektif (yang melibatkan orang tua) dalam meningkatkan kesehatan seksual dan reproduksi remaja. Pencarian studi dilakukan pada 4 (empat) database systematic reviews: Health Evidence, Cochrane Database of Systematic Reviews, The Community Guide, dan Effective Public Health Practice Project. Hasil studi dituliskan dalam narrative summary. Analisis terhadap 5 (lima) systematic review dan 1 (satu) meta-analisis menunjukkan bahwaintervensi yang melibatkan orang tua efektif meningkatkan komunikasi orang tua-remaja mengenai kesehatan sexual, meningkatkan outcome kognitif remaja, dan menurunkan prilaku seksual beresiko pada remaja. Efektifitas intervensi lebih tinggi dan konsisten pada intervensi yang berfokus pada outcome jangka pendek dibandingakn outcome jangka panjang (prilaku beresiko). Karakteristik intervensi yang efektif meliputi intervensi yang didesain sesuai konteks budaya setempat, adanya sesi gabungan orang tua dengan anak remaja, dan kesempatan (bagi orang tua) berlatih keterampilan baru. Hasil studi ini dapat menjadi masukan berarti bagi perencana kesehatan dan pemangku kebijakan dalam menyempurnakan intervensi serupa di Indonesia dalam rangka meningkatkan akses dan informasi kesehatan seksual dan reproduksi remaja."
Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional. Badan Perencanaan Pembangunan Nasional, 2016
624 PPEM 1 (2016)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Dilfa Juniar
"Epidemiologi Dismenorea pada Remaja Putri di Jakarta Pusat. Dismenorea merupakan kondisi yang wajar dialami setiap remaja putri yang mengalami menstruasi, namun banyak laporan yang mengklaim bahwa kondisi ini memberikan dampak negatif bagi remaja. Oleh karena itu, penting adanya bahwa berbagai informasi mengenai dismenorea diketahui agar kita dapat membantu meningkatkan kualitas hidup para remaja putri. Walau demikian, data mengenai dismenorea pada remaja yang tinggal di Jakarta Pusat masih jarang ditemukan. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan gambaran mengenai prevalensi, faktor-faktor yang berhubungan dengan dismenorea, dampak, serta penanganan yang dilakukan untuk mengatasi dismenorea. Penelitian ini bersifat deskriptif dan datanya dikumpulkan melalui kuesioner. Sebanyak 240 remaja dipilih sebagai responden dengan menggunakan teknik sampling aksidental. Data diolah menggunakan statistik deskriptif dan uji chi-square dilakukan untuk menentukan signifikansi. Sebanyak 87,5% responden mengalami dismenorea (nyeri ringan sebanyak 20,48%, nyeri sedang 64,76%, dan nyeri berat 14,76%), dan sebanyak 43,75% responden menyatakan bahwa dismenorea membatasi aktifitas sehari-hari mereka. Kebanyakan partisipan menangani dismenorea sendiri dan sebanyak 5,6% partisipan pernah berkonsultasi ke dokter terkait nyeri yang dialami. Ibu dan teman dipandang sebagai sumber informasi maupun bantuan yang dapat membantu mengatasi dismenorea. Faktor yang memiliki dampak signifikan terhadap dismenorea dalam penelitian ini adalah usia, jumlah darah menstruasi, dan munculnya gejala pra-menstruasi.;Dysmenorrhea is a naturally occurring condition experienced by female teenagers during menstruation, but numerous reports claimed its tendency to incur a negative impact on them. As a result, it is imperative that we are well informed of the condition in the effort to improve female teenagers? quality of life. However, data on dysmenorrhea for the area of Central Jakarta is difficult to find. The aim of this research is to illustrate the prevalence, associated factors, impact and treatment for dysmenorrhea. Data for this descriptive research was gathered through questionnaires from 240 teenagers selected by accidental sampling. Data was processed by descriptive statistics and chi-square test to examine its significance. 87.5% of the respondents reported an experience of dysmenorrhea (20.48% mild pain, 64.76% moderate pain, 14.76% severe pain). 43.75% of the respondents reported that the condition has constrained them from conducting their daily activities. Most of the participants reported self-medication for the dysmenorrhea, and 5.6% of them have consulted with a physician for pain. Mothers and friends are considered as sources of information and assistance to treat dysmenorrhea. Significant factors behind this research that are associated with dysmenorrhea are age, volume of menstrual blood and occurrence of premenstrual syndrome.

Dysmenorrhea is a naturally occurring condition experienced by female teenagers during menstruation, but numerous reports claimed its tendency to incur a negative impact on them. As a result, it is imperative that we are well informed of the condition in the effort to improve female teenagers? quality of life. However, data on dysmenorrhea for the area of Central Jakarta is difficult to find. The aim of this research is to illustrate the prevalence, associated factors, impact and treatment for dysmenorrhea. Data for this descriptive research was gathered through questionnaires from 240 teenagers selected by accidental sampling. Data was processed by descriptive statistics and chi-square test to examine its significance. 87.5% of the respondents reported an experience of dysmenorrhea (20.48% mild pain, 64.76% moderate pain, 14.76% severe pain). 43.75% of the respondents reported that the condition has constrained them from conducting their daily activities. Most of the participants reported self-medication for the dysmenorrhea, and 5.6% of them have consulted with a physician for pain. Mothers and friends are considered as sources of information and assistance to treat dysmenorrhea. Significant factors behind this research that are associated with dysmenorrhea are age, volume of menstrual blood and occurrence of premenstrual syndrome."
Faculty of Psychology Universitas YARSI;Universitas YARSI. Faculty of Psychology, 2015
J-Pdf
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Rizky Amalia
"Persentase wanita pernah melahirkan atau sedang hamil anak pertama naik dari 8,5% pada SDKI 2007, menjadi 9,5% pada SDKI 2012. Umur kawin pertama yang terlalu muda dan tidak adanya penundaan kelahiran anak pertama menuju pada kehamilan yang berisiko. Kurangnya pengetahuan kesehatan reproduksi dan tingkat pendidikan rendah berkontribusi pada terjadinya kehamilan remaja. Penelitian ini menguji hubungan pendidikan dan pengetahuan kesehatan reproduksi dengan kehamilan remaja di Indonesia. Sumber data penelitian adalah SDKI 2017 dengan sampel wanita usia subur 15-49 tahun dan 15-24 tahun yang memenuhi kriteria penelitian. Desain studi penelitian adalah cross sectional, dengan analisis regresi logistik multinomial. Hasil penelitian mendapatkan persentase kehamilan remaja sebesar 33.5% pada wanita usia 15-49 tahun, sementara pada wanita usia 15-24 tahun sebesar 57,6%. Wanita yang tidak sekolah & SD dan tidak tahu masa subur berhubungan pada hamil remaja pada wanita usia 15-49 tahun dan usia 15-24 tahun. Wanita yang kurang mengetahui penularan HIV/AIDS dan kurang mengetahui metode kontrasepsi berhubungan dengan kehamilan remaja pada wanita usia 15-49 tahun. Temuan ini menyarankan perlunya berkolaborasi dalam penguatan kebijakan terkait batas penundaan usia melahirkan pada mereka yang menikah muda, memastikan akses pendidikan yang berisi informasi kesehatan reproduksi yang komprehensif, dan sosialisasi kepada orang tua dan remaja terkait bahaya kehamilan remaja.

The percentage of women who have given birth or are currently pregnant with their first child rose from 8.5% in the 2007 IDHS to 9.5% in the 2012 IDHS. Too young age at first marriage and no delay in the birth of their first child leads to risky pregnancies. Lack of knowledge on reproductive health and low levels of education contribute to the occurrence of teenage pregnancy. This study examines the relationship between education and knowledge of reproductive health with teenage pregnancy in Indonesia. The source of research data is the 2017 IDHS with a sample of women of childbearing age 15-49 years and 15-24 years who meet the research criteria. The research study design was cross sectional, with multinomial logistic regression analysis. The results showed that the percentage of teenage pregnancies was 33.5% in women aged 15-49 years, while for women aged 15-24 years it was 57.6%. Women who do not go to school & elementary school and do not know the fertile period are associated with teenage pregnancy in women aged 15-49 years and aged 15-24 years. Women who are less aware of HIV/AIDS transmission and lack of knowledge of contraceptive methods are associated with teenage pregnancy in women aged 15-49 years. These findings suggest the need to collaborate in strengthening policies related to the delay in giving birth to those who marry young, ensuring access to education containing comprehensive reproductive health information, and outreach to parents and adolescents regarding the dangers of teenage pregnancy."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas indonesia, 2022
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
cover
Setiawan
"Sudah sejak dulu diketahui, bahwa dalam sebagian besar hidupnya, manusia selalu ingin menemukan siapa dirinya. Karena itu, manusia selalu dalam keadaan dalam proses pencarian jati dirinya. Bahkan filsuf Socrates memiliki kalimat terkenal, "Gnothi Seauton", yang artinya "Ketahuilah dirimu sendiri" (Hanifah, 1950:150). Aktivitas ini telah menyita tenaga rohani dan fisik, serta waktu yang paling berharga yang pernah dimiliki manusia. Apalagi untuk memahami Tuhan, sesuatu yang sangat makro, seseorang haruslah mengetahui diri sendiri (Tazimuddin Siddiqui, "Tauhid-Keesaan Tuhan", dalam Hameed, Aspek-Aspek Pokok Agama Islam, 1983:32). Krishnamurti mengatakan bahwa mengenal diri sendiri ialah permulaan hikmah (Lutyens, 1978:23).
Manusia memang gemar mencari. Ia dikaruniai akal atau rasio untuk mencoba membantu mendefinisikan dirinya, dan perasaan untuk menyemangati pencariannya (Hameed, 1983:31). Kalaupun pikirannya melanglang buana, itu pun dapat dikatakan bahwa manusia sedang berusaha melihat posisi dirinya di tengah-tengah sekitarnya."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1996
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Seswita
"Penelitian ini bertujuan untuk mengungkapkan identitas budaya Mesir dan Arab yang dipermasalahkan dalam novel serta mengungkapkan usaha yang dilakukan tokoh utama dalam kaitannya dengan pencarian jati dirinya sebagai seorang wanita Mesir Muslim dan masalah identitas budaya. Penelitian ini menggunakan teori identitas budaya dari Stuart Hall dengan melihat unsur intrinsik karya sastra yaitu penokohan dan sudut pandang untuk mengungkapkan masalah identitas budaya Mesir mengenai citra Mesir yang dianggap sebagai bagian erat dari Arab. Citra tersebut diciptakan oleh Eropa dan Arab. Pencarian jati diri yang dikaitkan dengan krisis identitas Mesir membuat tokoh utama mengalami krisis identitas untuk menegaskan jati dirinya sebagai seorang wanita Mesir Muslim. Jati diri tersebut berhasil dia tegaskan ketika dia tinggal dan menetap di Amerika.

The objective of this research is to reveal the cultural identity of Egypt and Arab, which is problem in the novel, and also to show the attempt of the main character in accordance with her self searching identity as a Moslem Egyptian woman and the problem of cultural identity. Cultural identity's theory from Stuart Hall is used with the help of intrinsic values (character and point of view) to reveal the problem about the Egyptian image that is considered a great part of Arab. European and Arab create the image. The searching of self-identity which is connected by Egyptian crisis Identity caused the main character facing identity crisis in establishing herself as a Moslem Egyptian woman. The self-identity searching process of the main character is analyzed using positioning and being positioned from Stuart Hall's cultural identity's theory that identity finally can be established when she lived and stayed in United States."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2005
T15360
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Eka Nurcahyani
"Penelitian ini bertujuan untuk mengungkapkan pembangunan konsep biracial yang emansipatoris dalam konteks ideologi ras di Amerika Serikat tahun 1960-an sampai dengan tahun 1980-an. Konsep identitas budaya, performativitas dan posthetnic digunakan untuk melihat bagaimana ideologi biracial yang emansipatoris dibangun melalui penokohan tokoh utama, Birdie Lee, seorang remaja biracial hitam/putih yang memiliki ciri-ciri fisik mirip dengan orang kulit putih dalam mencari dan menegoisasikan identitas yang melampaui kungkungan oposisi biner hitam/putih.
Dari hasil analisis tampak bahwa tokoh utama melakukan passing ganda, yaitu menjadi kulit hitam di dalam komunitas kulit hitam, kemudian menjadi kulit putih di dalam komunitas kulit putih sebagai strategi bertahan hidup dan agar diterima di dalam masing-masing komunitas. Passing ganda ini menunjukkan bahwa ras adalah suatu konstruksi sosial yang dibentuk lewat performativitas.
Tesis ini menunjukkan bahwa konsep postethnic seperti yang ditawarkan oleh novel ini sebagai strategi untuk memilih identitas (afiliasi) sendiri nyatanya hanya dalam tataran pribadi karena masih terbentur oleh norma sosial dan hukum. Namun dengan segala keterbatasannya, identitas biracial dalam perspektif postethnic yang ditawarkan oleh Caucasia adalah suatu alternatif untuk meruntuhkan kategori ras, khususnya oposisi biner ras hitam/putih, yang selama ini dianggap tetap dan stabil."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2011
T30226
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>