Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 118740 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Nahdya Maulida
"Pemanasan global dapat berasal dari gas rumah kaca, salah satunya adalah emisi karbon. DKI Jakarta menjadi salah satu wilayah di Indonesia yang memberikan dampak besar dalam peningkatan emisi karbon. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui potensi serapan dan cadangan karbon biomassa dan sedimen mangrove, pengaruh faktor lingkungan dan INP terhadap cadangan karbon mangrove, serta menganalisis spesies mangrove yang memiliki cadangan karbon tertinggi pada Pulau Rambut. Pengambilan data dilakukan dengan metode purposive sampling untuk data vegetasi mangrove, cadangan karbon biomassa menggunakan DBH, dan cadangan karbon sedimen menggunakan metode pengambilan sampel tanah di kedalaman 0—30 cm. Cadangan karbon yang didapat akan dianalisis melalui analisis Spearman untuk melihat pengaruh dari faktor lingkungan dan INP. Potensi serapan dan cadangan karbon biomasa yang yang didapatkan masing-masing sebesar 14.233 ton/ha dan 3.878 ton/ha, sedangkan pada sedimen cadangan karbon dapat mencapai 14.929 ton/ha. Spesies mangrove yang teranalisis memiliki serapan dan cadangan karbon tertinggi adalah Rhizophora mucronata. Pengaruh cadangan karbon terhadap faktor lingkungan dan INP yaitu cadangan karbon tidak berkorelasi signifikan terhadap faktor lingkungan, namun berkorelasi signifikan terhadap INP pada setiap spesies mangrove.

Global warming can come from greenhouse gases, one of which is carbon emissions. DKI Jakarta is one of the areas in Indonesia that has a big impact on increasing carbon emissions. The purpose of this study was to determine the absorption potential and carbon stocks of mangrove biomass and sediments, the influence of environmental factors and INP on mangrove carbon stocks, and to analyze the mangrove species that have the highest carbon stocks on Pulau Rambut. Data collection was carried out using a purposive sampling method for mangrove vegetation data, biomass carbon stocks using DBH, and sediment carbon stocks using soil sampling methods at a depth of 0–30 cm. The carbon stocks obtained will be analyzed through Spearman analysis to see the influence of environmental factors and INP. The potential absorption and carbon stocks of the biomass obtained are 14.233 tons/ha and 3.878 tons/ha, respectively, while in sediments the carbon stocks can reach 14.929 tons/ha. The mangrove species analyzed with the highest carbon absorption and stock was Rhizophora mucronata. The effect of carbon stocks on environmental factors and INP is that carbon stocks do not have a significant correlation with environmental factors, but are significantly correlated with INP in each mangrove species."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aisyah Ayu Nurrahma
"Mangrove memiliki kemampuan menyimpan dan menyerap karbon dalam biomassa hidup maupun mati, dan sedimen. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui besarnya produktivitas serasah, besar serasah yang dilepas ke perairan, laju dekomposisi serasah, potensi karbon yang dapat diserap dan disimpan oleh hutan mangrove Pulau Rambut. Penelitian dilakukan dari bulan September-November 2020 dan Maret-Juni 2021. Metode pengambilan data terkait komposisi vegetasi dan stok karbon menggunakan purposive sampling dan dihitung dengan persamaan allometrik. Produktivitas serasah dan laju dekomposisi diukur selama 42 hari dengan pengamatan setiap 2 minggu sekali. Serasah yang dilepas ke perairan diukur dengan menyaring serasah ketika air laut surut. Karbon pada sedimen diukur dengan mengambil sedimen pada kedalaman 0—30 cm. Vegetasi pohon dan pancang didominasi oleh Rhizophora mucronata dan semai oleh Excoecaria agallocha. Stok karbon dan serapan karbon pada hutan mangrove Pulau Rambut sebesar 278,60 ton/ha dan 951,41 ton/ha. Stok karbon pada sedimen sebesar 19,36 ton/ha. Besarnya produktivitas serasah dan potensi karbonnya sebesar 2,741 g/m2/hari dan 9,72 g/m2/hari. Laju dekomposisi paling cepat diraih oleh Rhizophora mucronata yaitu 0,191 g/hari. Besar serasah yang dilepas ke perairan adalah 21,27 g/m3/hari dengan kandungan karbon sebesar 50,82%.

Mangroves have the ability to store and absorb carbon in living and dead biomass, and sediments. This study aims to determine the amount of litter productivity, the amount of litter released into the waters, the rate of litter decomposition, the potential for carbon that can be absorbed and stored by the Rambut Island mangrove forest. The research was conducted from September-November 2020 and March-June 2021. Methods of collecting data related to the composition of vegetation and carbon stock using purposive sampling and calculated by allometric equations. Litter productivity and decomposition rate were measured for 42 days with observations every 2 weeks. Litter released into the waters is measured by filtering litter when the sea water recedes. Carbon in the sediment was measured by taking sediment at a depth of 0-30 cm. Tree vegetation and saplings were dominated by Rhizophora mucronata and seedlings by Excoecaria agallocha. Carbon stock and carbon sequestration in Rambut Island mangrove forest were 278.60 tons/ha and 951.41 tons/ha, respectively. Carbon stock in sediment is 19.36 ton/ha. The amount of litter productivity and carbon potential are 2.741 g/m2/day and 9.72 g/m2/day. The fastest decomposition rate was achieved by Rhizophora mucronata, which was 0.191 g/day. The amount of litter released into the waters is 21.27 g/m3/day with a carbon content of 50.82%."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aisyah Ayu Nurrahma
"Mangrove memiliki kemampuan menyimpan dan menyerap karbon dalam biomassa hidup maupun mati, dan sedimen. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui besarnya produktivitas serasah, besar serasah yang dilepas ke perairan, laju dekomposisi serasah, potensi karbon yang dapat diserap dan disimpan oleh hutan mangrove Pulau Rambut. Penelitian dilakukan dari bulan September-November 2020 dan Maret-Juni 2021. Metode pengambilan data terkait komposisi vegetasi dan stok karbon menggunakan purposive sampling dan dihitung dengan persamaan allometrik. Produktivitas serasah dan laju dekomposisi diukur selama 42 hari dengan pengamatan setiap 2 minggu sekali. Serasah yang dilepas ke perairan diukur dengan menyaring serasah ketika air laut surut. Karbon pada sedimen diukur dengan mengambil sedimen pada kedalaman 0—30 cm. Vegetasi pohon dan pancang didominasi oleh Rhizophora mucronata dan semai oleh Excoecaria agallocha. Stok karbon dan serapan karbon pada hutan mangrove Pulau Rambut sebesar 278,60 ton/ha dan 951,41 ton/ha. Stok karbon pada sedimen sebesar 19,36 ton/ha. Besarnya produktivitas serasah dan potensi karbonnya sebesar 2,741 g/m2/hari dan 9,72 g/m2/hari. Laju dekomposisi paling cepat diraih oleh Rhizophora mucronata yaitu 0,191 g/hari. Besar serasah yang dilepas ke perairan adalah 21,27 g/m3/hari dengan kandungan karbon sebesar 50,82%.

Mangroves have the ability to store and absorb carbon in living and dead biomass, and sediments. This study aims to determine the amount of litter productivity, the amount of litter released into the waters, the rate of litter decomposition, the potential for carbon that can be absorbed and stored by the Rambut Island mangrove forest. The research was conducted from September-November 2020 and March-June 2021. Methods of collecting data related to the composition of vegetation and carbon stock using purposive sampling and calculated by allometric equations. Litter productivity and decomposition rate were measured for 42 days with observations every 2 weeks. Litter released into the waters is measured by filtering litter when the sea water recedes. Carbon in the sediment was measured by taking sediment at a depth of 0-30 cm. Tree vegetation and saplings were dominated by Rhizophora mucronata and seedlings by Excoecaria agallocha. Carbon stock and carbon sequestration in Rambut Island mangrove forest were 278.60 tons/ha and 951.41 tons/ha, respectively. Carbon stock in sediment is 19.36 ton/ha. The amount of litter productivity and carbon potential are 2.741 g/m2/day and 9.72 g/m2/day. The fastest decomposition rate was achieved by Rhizophora mucronata, which was 0.191 g/day. The amount of litter released into the waters is 21.27 g/m3/day with a carbon content of 50.82%."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mega Putri Utami
"Karbon di Indonesia semakin meningkat setiap tahunnya, hal ini memberikan dampak buruk bagi kehidupan manusia. Salah satu langkah untuk mengurangi CO2 di alam adalah dengan meningkatkan jumlah penyerapan CO2, dan hutan mangrove merupakan salah satu tempat penyimpanan CO2 di bumi. Mangrove dapat menyerap CO2 di tegakan mangrove, sedimen, dan fauna mangrove seperti T. palustris. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis perbandingan simpanan karbon T. palustris dan sedimen serta pengaruh pH, salinitas, dan suhu terhadap jumlah karbon yang dapat disimpan oleh T. palustris di Pulau Rambut, DKI Jakarta pada tahun 2022 dan 2023. Sampel diambil dari 4 stasiun, lalu sampel cangkang dan tubuh T. palustris dipisahkan. Siput dan sedimen dikeringkan di oven, kemudian ditumbuk menggunakan alu mortar. Sedimen disaring menggunakan sieve net. Cangkang diberi larutan HCl 1N, tubuh dan sedimen di furnace. Perhitungan nilai karbon dihitung menggunakan rumus dari masing-masing sampel. Data yang diperoleh dihitung nilai korelasi dan uji-T dengan menggunakan SPSS. Hasil Rata-rata karbon tahun 2022 untuk cangkang T. palustris adalah 10,559 ± 0,201, tubuh T. palustris 26,019 ± 2,697, sedimen 148,185 ± 11, 683. Tahun 2023 rata-rata karbon untuk cangkang T. palustris adalah 10,398 ± 0,588, tubuh T. palustris 22,162 ± 1,838, dan sedimen 143,671 ± 11, 442. Korelasi antara cangkang dan tubuh T. palustris, dan T. palustris terhadap sedimen dapat dikatakan tidak memiliki korelasi, terdapat korelasi negatif di cangkang dan tubuh T. palustris tahun 2023, dan hasil perbandingan yang diperoleh pada tahun 2022 dan 2023 untuk cangkang, tubuh, dan sedimen menunjukkan tidak terdapat perbedaan yang signifikan.

Carbon in Indonesia is increasing every year, this has a negative impact on human life. One of the steps to reduce CO2 in nature is to increase the amount of CO2 absorption, and mangrove forests are one of the CO2 storage places on earth. Mangroves can absorb CO2 in mangrove stands, sediments, and mangrove fauna such as T. palustris. This study aims to determine and analyze the comparison of T. palustris and sediment carbon storage and the influence of pH, salinity, and temperature on the amount of carbon that can be stored by T. palustris on Rambut Island, DKI Jakarta in 2022 and 2023. Samples were taken from 4 stations, then the shell and body samples of T. palustris were separated. The snails and sediments were oven dried, then crushed using a mortar and pestle. Sediment was filtered using a sieve. The shell was given a 1N HCl solution, the body and sediment in the furnace. Calculation of carbon value was calculated using the formula of each sample. The data obtained were calculated the correlation value and T-test used SPSS. Average carbon results in 2022 for T. palustris shells amounted to 10.559 ± 0.201, T. palustris body 26.019 ± 2.697, sediment 148.185 ± 11.683. In 2023 the average carbon for T. palustris shell was 10.398 ± 0.588, T. palustris body 22.162 ± 1.838, and sediment 143.671 ± 11.442. The correlation between T. palustris shell and body, and T. palustris with sediment can be said to have no correlation, there is a negative correlation in T. palustris shell and body in 2023, and the comparison results obtained in 2022 and 2023 for shell, body, and sediment show no significant difference."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fiani Tiara Putri
"Plastik yang terdapat di laut dapat terdegradasi menjadi partikel kecil < 5mm yang dikenal sebagai mikroplastik. Mikroplastik mengandung toksik dan memiliki kemampuan dalam mengikat zat beracun pada lingkungan yang berbahaya apabila tertelan oleh biota laut, terutama filer feeder dan deposit feeder. Telescopium telescopium merupakan organisme deposit feeder. ditemukannya mikroplastik dalam tubuh organisme deposit feeder dapat menyebabkan adanya biomagnifikasi.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui jenis dan jumlah partikel mikroplastik, yang terdapat di dalam tubuh T. telescopium, organ pernapasan dan pencernaan T. telescopium, serta pada sampel sedimen dan air. Penelitian ini juga bertujuan untuk mengetahui korelasi antara jumlah mikroplastik yang terdapat pada sedimen dan air di ekosistem mangrove Pulau Rambut, terhadap jumlah mikroplastik di dalam tubuh T. telescopium.
Hasil menunjukkan bahwa, mikroplastik ditemukan di dalam tubuh T. telescopium, serta pada sampel sedimen, dan air. Organ pernapasan mengandung lebih banyak mikroplastik dibandingkan organ pencernaan. Korelasi positif ditemukan antara jumlah mikroplastik pada lingkungan terhadap jumlah mikroplastik di dalam tubuh T. telescopium. Film merupakan tipe mikroplastik yang paling banyak ditemukan pada seluruh sampel.

Plastic in the ocean can be degraded into small sized particles Plastic in the ocean can be degraded into small sized particles <5mm known as microplastics. Microplastics are toxic and have the ability to bind toxic substances in dangerous environments when ingested by marine biota, especially filter feeders and feeder deposits. Telescopium telescopium is a feeder deposit organism. the discovery of microplastics in the body of feeder deposit organisms can lead to biomagnification.
This study aims to determine the type and number of microplastic particles contained in the body of T. telescopium, the respiratory and digestive organs of T. telescopium, as well as in sediment and water samples. This study also aims to determine the correlation between the number of microplastics in the sediment and water in the Pulau Rambut mangrove ecosystem and the number of microplastics in the body of T. telescopium.
The results showed that, microplastics were found in the body of T. telescopium, as well as in sediment and water samples. Respiratory organs contain more microplastics than digestive organs. A positive correlation was found between the number of microplastics in the environment and the number of microplastics in the body of T. telescopium. Film is the type of microplastic that is mostly found in all samples.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nita Purida
"Penelitian tentang potensi stok karbon dan penilaian ekonomi dilakukan pada bulan Maret-Mei 2019. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis biomassa, stok & ekosistem ekosistem mangrove. penyerapan karbon dan potensi penyimpanan dan untuk memperkirakan nilai ekonomi. Itu Lokasi pengambilan sampel ditentukan dengan purposive sampling di enam stasiun, dan data
pengumpulan dilakukan melalui purposive sampling. Hasil penelitian menunjukkan bahwa biomassa adalah 442,37 ton/ha, stok karbon 1269,36 ton/ha dan penyerapan karbon 755,75 ton/ha. Ekosistem mangrove Cilamaya Wetan memiliki estimasi nilai ekonomi total adalah IDR. 419.233.914.343/tahun masing-masing Rp.568.067.635/h/tahun. Jika nilainya dikonversi ke dolar, ekosistem mangrove Cilamaya Wetan memiliki estimasi total nilai ekonomi 29.337.573 USD/tahun atau 39.753 USD/ha.

Research on potential carbon stocks and economic assessments was conducted in March-May 2019. The purpose of this study was to analyze the biomass, stocks & ecosystems of mangrove ecosystems. carbon sequestration and storage potential and to estimate economic value. The sampling location was determined by purposive sampling at six stations, and data collection is done through purposive sampling. The results showed that biomass was 442.37 tons/ha, carbon stock 1269.36 tons/ha and carbon sequestration 755.75 tons/ha. The Cilamaya Wetan mangrove ecosystem has an estimated total economic value
is IDR. 419,233,914,343/year each Rp.568,067,635/ha/year. If the value is converted to dollars, the Cilamaya Wetan mangrove ecosystem has an estimated total economic value of 29,337,573 USD/year or 39,753 USD/ha."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Asti Citra Pertiwi
"Penelitian mengenai analisis kerapatan dan persebaran vegetasi mangrove menggunakan teknologi penginderaan jauh berlokasi di Pulau Tunda, Kabupaten Serang, Provinsi Banten perlu dilakukan untuk memberikan informasi dan data ilmiah mengenai vegetasi mangrove di Pulau Tunda. Penelitian tersebut bertujuan untuk mengetahui komposisi spesies vegetasi mangrove, kerapatan vegetasi mangrove, dan zonasi vegetasi mangrove. Penelitian ini telah dilakukan pada 1--5 April 2016. Metode penelitian yang digunakan antara lain purposive sampling, metode transek garis berpetak, dan pengolahan citra landsat 8 OLI.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa komposisi mangrove sejati terdiri atas 9 spesies dari 7 famili, sedangkan mangrove asosiasi terdiri atas 9 spesies dari 8 famili. Kerapatan vegetasi mangrove berdasarkan transfomrasi NDVI (0,194) dan EVI (0,085) termasuk ke dalam kelas kerapatan mangrove jarang dan tingkat kesehatan mangrove rendah. Koefisien korelasi antara NDVI (0,147) dan EVI (0,007) dengan luas basal area berkolerasi positif tetapi tergolong rendah. Zonasi mangrove sejati yang paling dominan ialah 1) Rhizophora stylosa, 2) Excoecaria agallocha, dan 3) Sonneratia caseolaris, sedangkan zonasi mangrove asosiasi ialah 1) Pongamia pinnata, 2) Morinda citrifolia, dan 3) Pandanus odoratissima. Mangrove di Pulau Tunda memiliki kelas kerapatan jarang dan persebaran acak.

Research on analysis of the density and distribution of mangrove vegetation using remote sensing technology in Tunda Island, Serang Regency, Banten Province, was needed to give information and scientific data about mangrove vegetation in Tunda Island. The study aims to know species composition of mangrove vegetation, mangrove vegetation density, and mangrove vegetation zonation. The study was conducted on 1st -- April 5th, 2016. The method was used purposive sampling, partition line transect, and landsat satellite image 8 OLI processing.
The results showed that true mangrove composition consist of 9 species from 7 families, while associate mangrove consist of 9 species from 8 families. Mangrove vegetation density based transformation of NDVI (0,194) and EVI (0,085) was considered as rare class of mangrove density and mangrove healthy as low grade. Correlation coefficient between NDVI (0,147) and EVI (0,007) with basal area was considered as positive correlation but low grade correlation. The most dominant zonation of true mangrove vegetation were 1) Rhizophora stylosa, 2) Excoecaria agallocaha, and 3) Sonneratia caseolaris, while zonation of associate mangrove were 1) Pongamia pinnata, 2) Morinda citrifolia, and 3) Pandanus odoratissima. Mangrove in Tunda Island has rare class of density and random distribution.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2016
S64368
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yani Silfariani
"Hutan Angke Kapuk merupakan kawasan hutan mangrove yang berlokasi di DKI Jakarta. Seiring dengan tingkat pertumbuhan penduduk, perkembangan industri yang semakin cepat menimbulkan dampak negatif pada Hutan Angke Kapuk yang merupakan kawasan hijau bagi kehidupan penduduk DKI Jakarta. Melihat kondisi tersebut maka penelitian ini menitikberatkan pada aspek sosial ekonomi masyarakat yang secara tidak langsung akan berpengaruh pada kondisi Hutan Angke Kapuk yang saat ini cukup memprihatinkan keberadaannya.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peranserta masyarakat sekitar hutan mangrove dalam menunjang keberadaan kawasan Hutan Angke Kapuk. Selanjutnya hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai masukan bagi penentu kebijakan dalam pengambilan keputusan untuk penkembangan pembangunan yang berwawasan lingkungan Selain itu juga dtharapkan dapat meningkatkan nilai tambah baik bagi Hutan Angke Kapuk itu sendiri maupun masyarakat sekitar.
Berdasarkan permasalahan diatas, dapat disusun hipotesis sebagai berikut
Ho : Tinggi rendahnya tingkat pendidikan dan pendapatan masyarakat tidak mempengaruhi tingkat peranserta masyarakat terhadap Hutan Angke Kapuk
Ha,: Tinggi atau rendahnya tingkat pendidikan dan pendapatan masyarakat mempengaruhi tingkat peranserta masyarakat terhadap Hutan Angke Kapuk
Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan jenis penelitian studi kasus. Untuk menguji hipotesis digunakan tes signifikansi Uji Kai Kuadrat dan Analisis Regresi dengan program Statistical Product and Service Solutions (SPSS) versi 10.00. Data dikumpulkan melalui studi literatur, observasi, dan wawancara dengan berpedoman pada kuesioner dengan masyarakat sekitar kawasan Hutan Angke Kapuk.
Hasil dari penelitian ini adalah:
Pendidikan dan pendapatan ternyata tidak mempengaruhi tingkat peranserta dari masyarakat sekitar Hutan Angke Kapuk, jadi Ho tidak ditolak. Bagi warga sekitar Hutan Angke Kapuk baik yang tingkat pendidikannya tinggi maupun rendah dan tingkat pendapatannya tinggi maupun rendah tidak mempengaruhi mereka untuk melakukan peranserta dalam pengelolaan Hutan Angke Kapuk.
Saran-saran dari penelitian ini adalah:
Sebaiknya dilakukan penyuluhan yang intensif dengan melibatkan masyarakat sekitar, misalnya anggota Karang Taruna sehingga menimbulkan rasa tanggungjawab terhadap kelestarian lingkungan di sekitarnya yang kemudian menimbulkan keinginan untuk berperanserta. Tapi semua ini tidak dapat terlepas dari peran pemerintah dan LSM untuk ikut mendorong masyarakat sekitar kawasan Hutan Angke Kapuk dalam berpartisipasi.
Daftar Kepustakaan : 31 (1978-2001)

Angke Kapuk Forest is a mangrove forest area which is located in Province of DKI Jakarta. The growth Ievel of population and industry which happen faster nowadays have caused negative impacts to Angke Kapuk Forest which is a green zone for people's live at DKI Jakarta. Because of this forest plays an important role for DKI Jakarta development then there is special emphasis in implementation of policy and regulation/laws between central and local government especially for regional development which balances between local mangrove forest conservation and coastal area developing activity.
Based on the statement above, this research is focus on the aspect of social economy from the society surronding Angke Kapuk Forest which influences indirectly to the condition of Angke Kapuk Forest where for nowadays its existence has really been not good.
This purpose of this research is to know people participation surrounding Angke Kapuk Forest in order to support the existence of area management of Angke Kapuk Forest. Also, this research can be used as an input for decision makers in deciding to expand sustainable development which has environment perception. Beside that, it is hoped that it can increase added value for this forest itself and people surrounding it.
This hypotheses of this research are stated below:
Ho : low or high education level and people income will not influence people participation level to Angke Kapuk Forest
Ha: low or high education level and people income will influence people participation level to Angke Kapuk Forest
Method of this research is descriptive with type of this research is case study. To test the hypotheses above, it is used chi quadrate test signification by using statistical product and service solutions (SPSS) version 10.00. Data are collected from literature study, observation, and deep interview with use questionnaires to people surrounding Angke Kapuk Forest.
The results and conclusion of this research are education and income level actullay are not influencing people participation level at surrounding Angke Kapuk Forest, so Ho is accepted. People at surrounding Angke Kapuk Forest both low and high education and income level is not influencing them to participate in Angke Kapuk Forest management.
The suggestions of this research are:
It is better to do an intensive guidance which involves people at surrounding forest, such as Karang Tanzna so people has responsible feel for environmental preservation and then people desires to participate. But this whole things need government and non-government organization role to support people at surrounding Angke Kapuk Forest to be participated.
Number References : 31 (1978-2001"
Depok: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2002
T 8594
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perilaku masyarakat pesisir dalam melestarikan ekosistem mangrove dan faktor - faktor yang mempengaruhinya...."
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Baihaqi
"Mangrove memiliki peranan penting bagi ekosistem pesisir, salah satunya penyumbang stok karbon (blue carbon). Isu pemanasan global dapat di kurangi dengan fungsi mangrove dalam penyimpanan karbon dan Kota Surabaya memiliki mangrove yang cukup luas di wilayah pesisir nya. Tetapi ancaman degradasi lahan mangrove di Kota Surabaya diakibatkan oleh aktivitas pembangunan, hal tersebut berkaitan dengan penurunan fungsi mangrove sebagai penyimpan karbon. Tujuan penelitian ini untuk memetakan tutupan lahan dan persebaran stok karbon serta perubahannnya pada tahun 2015 – 2022 di Pesisir Timur Kota Surabaya. Penelitian ini menggunakan citra Sentinel 2 tahun 2015 & 2022. Dalam mengestimasi persebaran dan nilai stok karbon mangrove, analisa dilakukan dengan pendekatan indeks vegetasi yang melalui uji statistik untuk mendapatkan model persebaran. Penghitungan biomassa mangrove lapangan dilakukan dengan cara Non-Destruktif dan menggunakan persamaan alometrik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa IPVI sebagai indeks vegetasi yang lebih akurat dibanding TVI dan mRE-SR, dengan nilai korelasi R2 = 0,8072 dan nilai stok karbon mangrove rata rata mengalami pertambahan dari tahun 2015 – 2022 sebesar 50 – 100 kg/piksel. Pertambahan nilai stok karbon mangrove cenderung pada wilayah yang berubah tutupan lahan menjadi mangrove dan kerapatan yang semakin tinggi, sedangkan penurunan nilai stok karbon terjadi pada wilayah yang terjadi degradasi lahan mangrove dan terserang hama.

Mangroves have an important role for coastal ecosystems, one of which is a contributor to carbon stocks (blue carbon). The issue of global warming can be reduced by the function of mangroves in carbon storage and the City of Surabaya has quite extensive mangroves in its coastal areas. But the threat of degradation of mangrove land in the city of Surabaya is caused by development activities, this is related to the decline in the function of mangroves as a carbon store. The purpose of this research is to map land cover and the distribution of carbon stocks and their changes in 2015 – 2022 in the East Coast of Surabaya City. This study used Sentinel 2 imagery for 2015 & 2022. In estimating the distribution and value of mangrove carbon stocks, the analysis was carried out using the vegetation index approach through statistical tests to obtain a distribution model. Calculation of field mangrove biomass was carried out in a non-destructive manner and using allometric equations. The results showed that IPVI as a vegetation index is more accurate than TVI and mRE-SR, with a correlation value of R2 = 0.8072 and the average mangrove carbon stock value has increased from 2015 – 2022 by 50 – 100 kg/pixel. The increase in the value of mangrove carbon stocks tends to be in areas where land cover has changed to mangroves and the density is getting higher, while the decrease in the value of carbon stocks occurs in areas where mangrove land degradation has occurred and pest attacks."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>