Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 145307 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Fadhilah Yuuki Iwane
"Minyak sawit merah merupakan minyak sawit murni berwarna jingga hingga merah serta mengandung karotenoid dan vitamin E dalam jumlah tinggi. Kandungan pada minyak sawit merah tersebut dapat berpotensi sebagai antioksidan pada suatu produk kosmetika. Oleh karena itu, dilakukan pembuatan nanoemulsi dengan tujuan meningkatkan stabilitas vitamin E yang mudah teroksidasi akibat paparan cahaya dan lingkungan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sifat antioksidan pada minyak sawit merah, karakteristik dan parameter mutu minyak sawit merah sesuai dengan syarat mutu SNI, serta pembuatan nanoemulsi minyak sawit merah. Aktivitas antioksidan minyak sawit merah dan nanoemulsi diukur menggunakan metode penangkal radikal DPPH. Diagram fase pseudoterner yang menggambarkan area optimum nanoemulsi diperoleh berdasarkan hasil optimasi formula yang terdiri dari campuran minyak dan smix dan dianalisa menggunakan CHEMIX School 7.0. Nanoemulsi yang diperoleh memiliki ukuran partikel <500 nm, PDI 0,283-1,000, dan zeta potensial -3,39 hingga -41,43 mV. Minyak sawit merah mengandung kadar asam lemak bebas 0,95%, bilangan iod 58,60 g Iod/100 g, dan kadar air 0,01%. Kandungan asam lemak paling dominan pada minyak sawit merah berupa asam palmitat (46,15%) dan asam oleat (34,92%). Minyak sawit merah memiliki aktivitas antioksidan lemah dengan IC50 sebesar 8128,24 ppm. Pada penelitian ini, belum diperoleh formulasi nanoemulsi minyak sawit merah dengan karakteristik dan aktivitas antioksidan yang optimum.

Red palm oil is a refined palm oil that is orange to red in color and contains high amounts of carotenoids and vitamin E. The content of red palm oil can potentially be used as an antioxidant in a cosmetic product. Therefore, a nanoemulsion was made with the aim of increasing the stability of vitamin E which is easily oxidized due to exposure to light and the environment. This study aims to determine the antioxidant properties of red palm oil, the characteristics and quality parameters of red palm oil according to the SNI quality requirements, as well as the preparation of red palm oil nanoemulsions. Antioxidant activity of red palm oil and nanoemulsion was measured using the DPPH radical scavenging method. Pseudoternary phase diagram depicting the optimum area of the nanoemulsion was obtained based on the optimization of the formula consisting of a mixture of oil and smix and analyzed using CHEMIX School 7.0. The nanoemulsion obtained had a Dv90 <500 nm, PDI 0.283-1.000, and zeta potential -3.39 up to -41.43 mV. Red palm oil contains a free fatty acid content of 0.95%, an iodine number of 58.60 g Iod/100 g, and a moisture content of 0.01%. The most dominant fatty acid content in red palm oil is palmitic acid (46.15%) and oleic acid (34.92%). Red palm oil has weak antioxidant activity with an IC50 of 8128.24 ppm. In this study, nanoemulsion formulation of red palm oil with optimum characteristics and antioxidant activity was not obtained."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ja`far Abuabdillah Ashshiddiq
"Indonesia merupakan salah satu produsen kelapa sawit terbesar di dunia. Akrolein dan propilen glikol adalah dua produk turunan kelapa sawit dari gliserol sebagai produk samping hilirisasi biodiesel yang memiliki potensi untuk dikembangkan karena Indonesia masih bergantung terhadap impor pada dua senyawa tersebut. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui potensi ekonomi dan lingkungan pada produksi akrolein dan propilen glikol berbahan dasar minyak sawit sebagai produk turunan kelapa sawit. Proses konversi gliserol menjadi akrolein memiliki hasil yang baik dengan penggunaan katalis asam heteropoli serta katalis zeolit dengan selektivitas mencapai 98%. Proses ini juga menghasilkan nilai GWP sebesar 3,27 ton CO2eq/ton akrolein. Proses konversi gliserol menjadi propilen glikol memiliki hasil yang baik dengan katalis Cu dan penggunaan reaktor non-isotermal dengan selektivitas lebih dari 90%. Proses ini juga menghasilkan nilai GWP sebesar1,85 ton CO2eq/ton propilen glikol. Proses konversi gliserol menjadi akrolein dan propilen glikol dengan kapasitas 11.094 ton per tahun dan 70.001 ton per tahun memiliki NPV sebesar USD 376.605.929, IRR sebesar 149,94%, PBP sebesar 1,261 tahun, PI sebesar USD 8,22 dan nilai GWP total yang dihasilkan adalah 165.781 ton CO2eq. Produksi akrolein dan propilen glikol dari gliserol sebagai substitusi impor dalam negeri dapat menghemat devisa sebesar USD 207.427.868 per tahun.

Indonesia is one of the largest palm oil producers in the world. Acrolein and propylene glycol are two palm oil derivative products from glycerol as a byproduct of palm oil biodiesel which has the potential because Indonesia heavily depend on imports of those products. The purpose of this study is to study the economic and environmental potential of the acrolein and propylene glycol production based on palm oil as its derivative product. The process of converting glycerol into acrolein shows promising results by using heteropolitic acid and zeolite catalysts with 98% of selectivity. This process produces 3.27 tons CO2eq/ton acrolein GWP. The process of converting glycerol to propylene glycol has promising results with Cu catalysts and non-isothermal reactors, resulting of selectivity of more than 90%. This process produces 1.85 tons CO2eq/ton propylene glycol GWP. The process of converting glycerol to acrolein and propylene glycol with a capacity of 11,094 tons per year and 70,001 tons per year has an NPV of USD 376,605,929, and IRR of 149.94%, PBP of 1.261 years, a PI of USD 8.22 and the total GWP of 165,781 tons CO2eq. Production of acrolein and propylene glycol could save Indonesia’s foreign exchange up to USD 207,427,868."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dimas Sukma Sajati, suvervisor
"Kurkumin merupakan bahan alam yang berasal dari tanaman kunyit (Curcuma longa Linn.) yang memiliki banyak khasiat, salah satunya yaitu antiinflamasi. Namun, kurkumin memiliki kelarutan yang sukar larut dalam air dan tingkat bioavailabilitas oral yang rendah karena metabolisme lintas pertama pada saluran pencernaan sehingga penggunaannya secara klinis menjadi terbatas. Maka dari itu, pada penelitian ini dibuat nanoemulsi kurkumin dalam bentuk injeksi parenteral yang bertujuan untuk meningkatkan kelarutan dan bioavailabilitas kurkumin serta mengevaluasi stabilitas fisik dan kimianya. Kurkumin diformulasikan dalam bentuk nanoemulsi parenteral dengan pembawa kombinasi minyak kelapa sawit dan minyak kelapa, lesitin telur, gliserin, sodium oleat, etanol 96%, dan aquabidest. Nanoemulsi diformulasikan menggunakan homogenizer dengan kecepatan tinggi yaitu 10000 rpm, kemudian dilakukan pengecilan ukuran partikel menggunakan ultrasonikator selama 10 menit dengan frekuensi 60 kHz. Perbandingan konsentrasi kombinasi minyak kelapa sawit dengan minyak kelapa sebesar (1:1) menghasilkan sediaan nanoemulsi kurkumin untuk injeksi parenteral yang optimum. Karakteristik nanoemulsi kurkumin yang baik diperoleh dengan penggunaan konsentrasi surfaktan 1,5% dan 3% yang ditunjukkan ukuran globul <500 nm, memiliki morfologi globul yang sferis, dan memiliki nilai viskositas yang rendah sesuai dengan karakteristik nanoemulsi untuk injeksi parenteral, sementara penggunaan konsentrasi surfaktan 1% terjadi pemisahan fase dengan adanya globul minyak pada permukaan nanoemulsi. Kestabilan yang baik dari nanoemulsi kurkumin diperoleh dengan penggunaan konsentrasi surfaktan 1,5% dan 3% berdasarkan evaluasi stabilitas fisik dan kimia dengan penyimpanan pada suhu rendah (4°C ± 2°C), suhu ruang (30°C ± 2°C), dan suhu tinggi (40°C ± 2°C) selama penyimpanan 4 minggu; uji sentrifugasi; dan cycling test.

Curcumin is a natural ingredient derived from the turmeric plant (Curcuma longa Linn.) which has wide pharmacological activity, such as antiinflammatory. However, curcumin has poor solubility in water and low level of oral bioavailability due to first-pass metabolism in the gastrointestinal tract, so the clinical use was limited. Therefore, in this study, curcumin nanoemulsion was made in the form of parenteral injection which aims to increase the solubility and bioavailability of curcumin and evaluate the stability. Curcumin was formulated in the form of parenteral nanoemulsion with carrier combination of palm oil and coconut oil, egg lecithin, glycerin, sodium oleate, 96% ethanol, and aquabidest. Nanoemulsion was formulated using high speed homogenizer at 10000 rpm, then the particle size was reduced using an ultrasonicator for 10 minutes with a frequency of 60 kHz. The combination concentration ratio of palm oil and coconut oil (1:1) resulted in the optimum preparation of curcumin nanoemulsion for parenteral injection. The good characteristics of curcumin nanoemulsion were obtained by using 1.5% and 3% surfactant concentrations which showed globule size <500 nm, spherical globule morphology, and low viscosity according to the characteristics of nanoemulsion for parenteral injection, while the used of surfactant concentration 1 % occured phase separation in presence of oil globules on the surface of the nanoemulsion. The good stability of the curcumin nanoemulsion was obtained with the use of 1.5% and 3% surfactant concentrations based on the evaluation of physical and chemical stability by storage at low temperature (4°C ± 2°C), room temperature (30°C ± 2°C), and high temperature (40°C ± 2°C) during 4 weeks storage; centrifugation test; and cycling test."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nurul Azka Adenia
"Minyak sawit merah memiliki efek antioksidan yang berpotensi untuk memberikan efek anti penuaan pada kulit, namun belum banyak dikembangkan dalam formula topikal untuk kosmetik. Minyak sawit merah memiliki permasalahan stabilitas selama penyimpanan yang dapat diatasi dengan memformulasikannya dalam bentuk sediaan self-nanoemulsifying drug delivery system (SNEDDS). Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh formula SNEDDS minyak sawit merah dengan stabilitas, ukuran partikel, serta zeta potensial yang paling baik. Penelitian ini juga bertujuan untuk mengetahui aktivitas antioksidan minyak sawit merah sebelum dan setelah diformulasikan dalam bentuk SNEDDS. Uji aktivitas antioksidan dilakukan dengan metode DPPH dengan menentukan nilai IC50. Dari percobaan diketahui bahwa formula SNEDDS yang terbaik adalah formula dengan kandungan minyak sawit merah 30%, sukrosa monopalmitat 30%, dan gliserol 40%. Formula ini memiliki ukuran partikel 464 nm dengan indeks polidispersitas 0,259 dan zeta potensial -43,2 mV, serta memiliki kestabilan yang paling baik. Nilai IC50 minyak sawit merah dan SNEDDS secara berturut-turut adalah 8985,8 dan 8696,42 ppm yang dikategorikan sebagai antioksidan lemah. Dari penelitian ini,diketahui bahwa formulasi dalam bentuk SNEDDS dapat menjaga stabilitas minyak sawit merah secara fisik dan kimia serta menghasilkan sediaan dengan penghantaran bahan aktif yang baik ketika dicampurkan dengan air.

Red palm oil has antioxidant effects that have the potential to provide anti-aging effects on the skin, but has not been widely developed in topical formulas for cosmetics. Red palm oil has stability problems during storage which can be overcome by formulating it in a self-nanoemulsifying drug delivery system (SNEDDS). This study aims to obtain the red palm oil SNEDDS formula with the best stability, particle size, and zeta potential. This study also aims to determine the antioxidant activity of red palm oil before and after formulated in SNEDDS. The antioxidant activity test was carried out using the DPPH method by determining the IC50 value. From the experiment it was known that the best SNEDDS formula was a formula containing 30% red palm oil, 30% sucrose monopalmitate, and 40% glycerol. This formula has particle size of 464 nm with polydispersity index of 0.259 and zeta potential of -43.2 mV, also has the best stability. The IC50 values of red palm oil and SNEDDS were 8985.8 and 8696.42 ppm respectively which were categorized as weak antioxidants. From this study, it is known that SNEDDS formulation can maintain physical and chemical stability of red palm oil and produce dosage formwith good delivery of active ingredients when mixed with water."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sarah Salsabila
"Tandan Kosong Sawit (TKS) merupakan limbah padat utama dari industri pengolahan kelapa sawit. Salah satu polimer penyusun TKS adalah lignin. Saat ini pemanfaatan lignin paling banyak digunakan sebagai perekat kayu. Aktivitas antioksidan lignin telah menerima banyak perhatian karena struktur polifenol yang dimiliki oleh lignin. Meskipun penelitian terdahulu membuktikan bahwa lignin mempunyai aktivitas antioksidan, namun lignin mudah teroksidasi dalam penyimpanan. Oleh karena itu dibutuhkan bahan untuk menjaga stabilitas lignin. Penelitian ini menganalisis kelayakan investasi dari pabrik produsi lignin terenkapsulasi dari TKS sebagai bahan baku. Pabrik akan dibangun di daerah Kertajaya, Banten, dengan masa usia proyek 15 tahun dan ditargetkan untuk mampu memenuhi target 1% market share. Penelitian ini membandingkan empat macam proses praperlakuan, yaitu basa dengan NaOH, asam-basa, steam explosion, dan basa dengan NH4OH. Simulasi proses produksi dilakukan dengan menggunakan perangkat lunak SuperPro Designer untuk memperoleh data neraca massa, energi, dan parameter keekonomian. Simulasi menunjukkan produksi lignin terenkapsulasi dengan metode praperlakuan menggunakan NaOH sebagai alternatif terbaik dengan parameter profibilitas berupa NPV, IRR, PBP, sebesar USD USD 6.078.000; 35,23 % dan 3,19 tahun; secara berurutan pada harga jual produk sebesar USD 40/kg.

Oil Palm Empty Fruit Bunch (EFB) is the main solid waste from the palm oil processing industry. One of the main constituent polymers of Oil Palm EFB is lignin. Currently, the use of lignin is most widely used as wood adhesives. The antioxidant activity of lignin has received much attention recently because of the structure of the polyphenols possessed by lignin. Although previous studies have shown that lignin has antioxidant activity, lignin is easily oxidized while in storage. Therefore we need materials to maintain lignin stability. This research analyzes the investment feasibility of a lignin production plant encapsulated from oil palm empty fruit bunches (TKS) as raw material. The factory will be built in theKertaja area Banten, with a project life span of 15 years and is targeted to be able to meet 1% market share. This study compared four kinds of pretreatment processes, namely bases with NaOH, acid-bases, steam explosion, and bases with NH4OH. The production process simulation is carried out by using the SuperPro Designer software to obtain mass, energy, and economic parameter data. Simulations show the production of encapsulated lignin with the alkaline pretreatment using NaOH method as the best alternative with the profitability parameters in the form of NPV, IRR, and PBP, of USD 6.078.000; 35,23 % and 3,19 years, respectively, at the product selling price of USD 40/kg."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ahmad Rafif
"Biodiesel merupakan salah satu energi alternatif yang dapat dihasilkan dari minyak kelapa sawit. Meskipun biodiesel memiliki karakteristik seperti diesel konvensional, biodiesel memiliki kekurangan yakni mudah teroksidasi karena memiliki ikatan tak jenuh pada rantai esternya. Antioksidan seperti Pyrogallol (PY), Ter-butyl Hydroquinone (TBHQ) dan Butyl Hydroxytoluene (BHT) terbukti efektif dalam meningkatkan stabilitas oksidasi biodiesel. Pada penelitian ini, antioksidan biner berbasis PY dikombinasikan dengan TBHQ dan BHT sebagai aditif untuk meningkatkan stabilitas oksidasi biodiesel kelapa sawit. Formulasi optimum penambahan antioksidan didapatkan dengan menguji bilangan asam, bilangan iodin serta periode induksi dengan metode Rancimat pada sampel biodiesel yang ditambahkan antioksidan biner PY:TBHQ dan PY:BHT sebesar 100ppm, 250ppm, dan 500ppm serta rasio antioksidan biner sebesar 1:3, 1:1 dan 3:1. Pengambilan data pengujian dilakukan sebanyak 1 kali seminggu dari minggu ke-0 hingga minggu ke-4 waktu penyimpanan. Hasil uji stabilitas oksidasi dengan metode Rancimat menunjukkan bahwa antioksidan biner PY:TBHQ dengan rasio 1:1 memiliki kinerja terbaik dimana penambahan 500ppm antioksidan dapat meningkatkan periode induksi biodiesel kelapa sawit dari 6,59 jam menjadi 38,48 jam. Dengan demikian, maka penambahan antioksidan biner PY:TBHQ terbukti dapat meningkatkan stabilitas oksidasi biodiesel kelapa sawit.

Biodiesel is one of alternative energy that can be produced from palm oil. Eventhought biodiesel has similar properties to conventional diesel, it has low oxidation stability due to the unsaturated bond in its ester chains. Antioxidant, such as Pyrogallol (PY), ter-Butyl Hydroquinone (TBHQ) and Butylated Hydroxytoluene (BHT) are proven as an effective solution to increase oxidation stability of biodiesel. In this research, PY-based binary antioxidants were combined with TBHQ and BHT as additives to improve the oxidation stability of palm oil biodiesel. The optimum formulation of antioxidant addition was obtained by testing the acid number, iodine number and Rancimat induction period method on biodiesel samples which added binary antioxidant PY: TBHQ and PY: BHT at 100ppm, 250ppm, and 500ppm and ratios 1: 3, 1: 1 and 3:1. The tests done once a week from week 0 to week 4 of storage time. The results of the oxidation stability test using the Rancimat method showed that binary antioxidant PY: TBHQ with ratio of 1: 1 had the highest performance where an addition of 500ppm of antioxidants could increase the induction period of palm oil biodiesel from 6.59 hours to 38.48 hours. Thus, the addition of binary antioxidant PY: TBHQ has been shown to increase the oxidation stability of palm oil biodiesel."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sihite, Gita W.Y
"Ester glukosa dapat disintesis dari asam lemak minyak kelapa sawit secara enzimatik. Pada penelitian ini digunakan lipase Candida rugosa EC 3.1.1.3 yang terimobilisasi pada partikel nano Fe3O4 termodifikasi surfaktan Tween 80. Partikel nano Fe3O4 disintesis dengan metode kopresipitasi dan dimodifikas idengan Tween 80, kemudian dianalisis menggunakan Fourier Transform Infra Red (FT-IR) dan Field Emission Scanning Electron Microscopy (FESEM). Dilakukan optimasi jumlah enzim, pH, dan waktu inkubasi pada proses imobilisasi enzim lipase pada partikel nano Fe3O4-Tween 80. Didapatkan kondisi optimum imobilisasi, yaitu pada pH 7, waktu inkubasi 5 jam, dan jumlah enzim 2000 ppm dengan aktivitas spesifik 1,60 U/mg, 1,59 U/mg, dan 1,90 U/mg. Uji kualitatif sederhana emulsifier dilakukan terhadap hasil esterifikasi yang menyatakan ester yang dihasilkan merupakan emulsifier dengan persentase konversi sebesar 3,11%.
Hasil pemindaian dengan FESEM menunjukkan ukuran partikel nano Fe3O4-Tween 80 adalah ±163,6 nm. Partikel nano Fe3O4, Fe3O4-Tween 80, dan Fe3O4-Tween 80 terimobilisasi lipase Candida rugosa dikarakterisasi oleh X-ray powder difraction (XRD) dan EDS untuk mengetahui komposisi partikel nano tersebut. Analisis ester menggunakan Fourier Transform Infra Red (FTIR) menunjukkan adanya C-O ester pada bilangan gelombang 1290,42Cm-1dan puncak serapan C=O ester pada bilangan gelombang 1712,85 Cm-1 yang mengindikasikan bahwa hasil reaksi esterifikasi telah terbentuk.

Fatty acid-glucose ester can be synthesized from palm oil fatty acid enzymatically. In this study, immobilized Candida rugosa lipase EC 3.1.1.3 was modified by surfactant Tween 80 and used as catalyst. Fe3O4 nanoparticles were synthesized by coprecipitation method and modified with Tween 80 and then analyzed using Fourier Transform Infra Red ( FT - IR ) and Field Emission Scanning Electron Microscopy (FESEM). Optimization of lipase immobilization was done using various enzyme concentration, pH and incubation time. The optimum condition of immobilization obtained at pH 7, incubation time of 5 hours, and enzyme concentration of 2000 ppm with specific activities 1.60 U/mg, 1.59 U/mg, and 1.90 U/mg respectively. The synthesized product was then examined by simple emulsion test and was proved to be an emulsifier with the percentage conversion value 3,11.
From FESEM analysis showed that Fe3O4- Tween 80 nanoparticles have the particle sized of 163.6 nm. Fe3O4 nanoparticles, Fe3O4-Tween 80, and immobilized Candida rugosa lipase on Fe3O4-Tween 80 were characterized by X-ray powder diffraction (XRD) and EDS to analyze the content of nanoparticles. While characterization using FTIR showed that esterification product exhibit the absorption of C-O ester at 1290,42 cm-1 and the ester carbonyl peak of C=O at 1712.85 cm-1. This peaksthat the product of esterification has been formed.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2014
S53971
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tanti Indriati
"Ester asam lemak-sorbitol dapat diperoleh dari reaksi esterifikasi antara asam lemak hidrolisat minyak sawit dengan gula sorbitol menggunakan lipase Candida rugosa E.C.3.1.1.3 yang terimobilisasi pada nanopartikel Fe3O4-kitosan. Metode imobilisasi enzim yang digunakan adalah carrier-binding dengan memanfaatkan interaksi kovalen antara agen pengikat silang, glutaraldehid, dengan lipase. Persen loading imobilisasi lipase sebesar 68,14% dengan efisiensi imobilisasi sebesar 3,53%. Aktivitas dari lipase terimobilisasi adalah 4,88 U/mL dengan penurunan aktivitas sebesar 96,47%. Nilai aktivitas spesifik dari lipase terimobilisasi sebesar 1,39 U/mg. Optimasi rasio komposisi substrat asam lemak:sorbitol (mmol:mmol) terhadap kedua pelarut t-butanol atau MIBK dilakukan dengan variasi 30:1; 60:1, dan 90:1. Reaksi esterifikasi asam lemak-sorbitol menggunakan lipase terimobilisasi dalam pelarut t-butanol atau MIBK, mencapai optimumnya pada rasio komposisi substrat sebesar 60:1 (mmol:mmol) dengan persen konversi 13% untuk pelarut t-butanol dan 11,4% untuk pelarut MIBK. Kemampuan pemakaian berulang, setelah 1 kali pemakaian dari lipase terimobilisasi pada nanopartikel Fe3O4-kitosan, diuji dengan reaksi esterifikasi menggunakan pelarut MIBK pada rasio komposisi substrat 30:1, persen konversi yang dihasilkan adalah 5,1%. Produk ester asam lemak sorbitol yang dihasilkan, baik menggunakan lipase terimobilisasi ataupun pemakaian berulang, sama-sama bersifat sebagai emulsifier.

Sorbitol-fatty acid ester can be obtained by an esterification reaction between fatty acid hydrolyzate of palm oil and sorbitol using lipase Candida rugosa E.C.3.1.1.3 immobilized on Fe3O4-Chitosan Nanoparticles. The method of immobilized enzyme which used is carrier-binding by utilizing covalent interaction between cross-linking agent, glutaraldehyde, and lipase. The loading percentage of immobilization value as 68,14% with efficiency of immobilization value as 3,53%. The activity for the immobilized lipase is 4,88 U/mL with the decrease of activity value as 96,47%. The specific activity for immobilized lipase is 1,39 U/mg. Optimization for ratio of substrate composition, fatty acid:sorbitol (mmol:mmol) with t-butanol or MIBK as a solvent was done with the variation of 30:1, 60:1, and 90:1. The optimum ratio for esterification using immobilized lipase with t-butanol or MIBK as a solvent was obtained at the ratio of 60:1 (mmol:mmol), the conversion percentage is 13% for t-butanol and 11,4% for MIBK. The ability of repeated usage of immobilized lipase on Fe3O4-chitosan nanoparticles, was tested by esterification reaction using MIBK as a solvent with the ratio of substrate composition 30:1, the conversion percentage is 5,1%. The sorbitol-fatty acid ester produced using either using immobilized lipase or repeated usage lipase, has the ability to perform as emulsifier."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2014
S57960
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Stefano Enrico
"Sejak tahun 2006, Indonesia merupakan negara penghasil minyak kelapa sawit terbesar di dunia. Perkembangan industri minyak kelapa sawit yang meliputi perluasan lahan bukan tanpa halangan. Pembukaan lahan baru selalu bertentangan dengan isu lingkungan hidup. Dalam penelitian sebelumnya di Malaysia, pembukaan lahan kelapa sawit baru berimplikasi negatif terhadap produksi minyak kelapa sawit dalam jangka panjang. Tesis ini membahas tentang hubungan antara luas lahan tanam, harga minyak kelapa sawit dan produksi minyak kelapa sawit di Indonesia dengan pendekatan kuantitatif menggunakan data tahunan yang meliputi luas lahan tanam, harga dan produksi minyak kelapa sawit Indonesia dari tahun 1980-2014. Data tersebut diperoleh dari Direktorat Jenderal Perkebunan. Model yang digunakan adalah vector error correction model. Empat tahap analisis dalam penelitian ini meliputi uji stasioneritas, uji kointegrasi Johansen, VECM dan kausalitas Granger. Hasil dari penelitian ini mengungkapkan bahwa luas lahan tanam dan harga berpengaruh positif pada produksi dalam jangka panjang. Dalam jangka pendek, luas lahan tanam dan harga berpengaruh negatif terhadap produksi. Melalui kausalitas Granger terlihat bahwa luas area perkebunan memicu produksi dan produksi memicu harga. Untuk penelitian selanjutnya, peneliti menganjurkan agar melibatkan variabel-variabel lain yang terkait seperti ekspor minyak kelapa sawit, harga minyak kelapa sawit dunia dan harga barang substitusi.

Since 2006, Indonesia is the biggest palm oil producer in the world. Palm oil industry advancement which includes clearing is not without a hitch. Clearing is always contradict with environmental issues. In a previous study in Malaysia, increasing total area planted have negative implication towards palm oil production. This thesis examines the relationship between total area planted, palm oil price and palm oil production in Indonesia using quantitative approach with annual data of Indonesian total area planted, palm oil price and production from 1980 to 2014. The data obtained from Directorate-General of Plantation. The model used in this research is vector error correction model. Four stages of analyses which are involved are stationerity test, Johansen cointegration test, VECM and Granger causality. The findings showed that total area planted and palm oil price have positive effect on palm oil production in the long run. In the short run, total area planted and palm oil price have negative impact on palm oil production. Granger Causality shown that total area planted triggers production and production triggers price. For future studies, researcher recommends to include other related variables such as palm oil export, palm oil world price and substitute price."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2016
T46499
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Putri Sela Aksad
"Jerawat merupakan penyakit kulit yang sering terjadi pada usia remaja terutama dibagian wajah yang dapat menyebabkan kepercayaan diri seseorang berkurang. Oleh sebab itu, dibutuhkan pengobatan yang tepat untuk menghambat pertumbuhan jerawat. Secara klinis zat aktif asam azelat telah terbukti efektif sebagai anti jerawat yang dapat menghambat bakteri Propionibacterium acnes sehingga menurunkan produksi protein yang dibutuhkan bakteri untuk bertahan hidup. Untuk mencapai efek terapi yang baik, asam azelat memiliki keterbatasan dalam kemampuan penetrasi ke kelenjar sebasea di dermis kulit. Maka dari itu, untuk mengatasi keterbatasannya diformulasikan dalam bentuk mikroemulsi dengan minyak pembawa olive oil yang dibandingkan dengan palm oil dalam meningkatkan penetrasi, masing-masing konsentrasi yang digunakan sebesar 3%. Metode yang digunakan dengan cara di homogenizer dan dilakukan optimasi formulasi smix (surfaktan dan kosurfaktan) dengan konsentrasi (8:1) untuk mendapatkan formulasi mikroemulsi yang jernih dan stabil. Untuk uji penetrasi obat jumlah kumulatif pada formulasi olive oil yang berpenetrasi adalah 6457,94 μg/cm2 ± 0,75% dan formulasi palm oil adalah 5597,44 μg/cm2 ± 1,86%. Sedangkan, jumlah fluks yang didapatkan pada formulasi olive oil adalah 807,24 μg/cm2.jam ± 0,74% dan formulasi palm oil adalah 669,68 μg/cm2.jam ± 1,82%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kedua formulasi mikroemulsi tetap stabil secara fisik selama penyimpanan dan pada formulasi yang menggunakan minyak pembawa olive oil memberikan penetrasi sediaan lebih banyak dibandingkan dengan formulasi palm oil.

Acne is a skin disease that often occurs in adolescence, especially on the face, which can cause a person's confidence to decrease. Therefore, it takes the right treatment to inhibit acne growth. Clinically, the active substance of azelaic acid has been shown to be effective as an anti-acne agent that can inhibit the Propionibacterium acnes bacteria, there by reducing the production of protein needed by bacteria to survive. To achieve a good therapeutic effect, azelaic acid has limited penetration of the sebaceous glands in the dermis of the skin. Therefore, to overcome its limitations it is formulated in the form of a microemulsion with olive oil as a carrier oil compared to palm oil to increase penetration, each concentration used by 3%. The method used was homogenizer and optimization of the smix formulation (surfactant and cosurfactant) with a concentration (8: 1) to obtain a clear and stable microemulsion formulation. For the drug penetration test, the cumulative amount of the olive oil formulation with penetration was 6457.94 μg/cm2 ± 0.75% and the palm oil formulation was 5597.44 μg/cm2 ± 1.86%. Meanwhile, the amount of flux obtained in the olive oil formulation was 807.24 μg/cm2.hour ± 0.74% and the palm oil formulation was 669.68 μg/cm2.hour ± 1.82%. The results showed that the two microemulsion formulations remained physically stable during storage and the formulations using olive oil as a carrier oil provided more penetration than the palm oil formulations."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>