Ditemukan 115825 dokumen yang sesuai dengan query
Pande Putu Khrisna Ariyudha
"Setelah pandemi Covid-19, orientasi terhadap keberlanjutan menjadi semakin penting untuk memastikan kelangsungan dan pertumbuhan perusahaan. Apakah kriteria lingkungan, sosial, dan tata kelola perusahaan (ESG) memengaruhi risiko dan tingkat pengembalian portofolio investasi adalah pertanyaan yang semakin sering diperdebatkan. Artikel-artikel terbaru dalam penelitian keuangan menunjukkan bahwa saham-saham dari perusahaan berkinerja ESG baik memiliki kinerja yang relatif lebih baik selama periode krisis sehingga ESG diklaim berfungsi sebagai "equity vaccine" bagi para investor. Studi ini menyelidiki dampak kinerja ESG dan fleksibilitas finansial terhadap kinerja saham perusahaan. Peneliti menguji hipotesis dalam ruang lingkup ASEAN-5 dengan cara menilai hubungan antara ESG dan fleksibilitas finansial terhadap resiliensi korporasi dalam proksi kecepatan pemulihan harga saham selama krisis Covid-19. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis regresi dengan data cross section. Dalam sampel 142 perusahaan yang memiliki nilai ESG di 5 negara yang terdiri dari Indonesia, Malaysia, Thailand, Filipina, dan Singapura, peneliti menemukan bahwa perusahaan dengan peringkat ESG yang tinggi mampu memulihkan harga saham lebih cepat selama masa krisis. Peneliti juga mendokumentasikan bahwa tingkat aset likuid yang lebih tinggi pada periode pra-Covid tidak dapat membantu perusahaan untuk menyerap eksternalitas Covid-19 lebih baik dibanding perusahaan lain. Temuan ini berkontribusi pada perdebatan teoritis dan empiris tentang peran kinerja ESG dan fleksibilitas finansial sebagai sumber ketahanan perusahaan terhadap guncangan yang tidak terduga.
Following the Covid-19 outbreak, orientation toward sustainability is critical in ensuring firm survival and growth. Whether incorporating environmental, social, and corporate governance (ESG) criteria affects the risk and return of investment portfolios is a much-debated question. Recent articles in financial research suggest that the stocks of substantial ESG firms may perform relatively well during crisis periods and thus serve as an "equity vaccine" for investors. This study investigates ESG ratings and financial flexibility's impact on the companies' stock performance. We test these hypotheses in the ASEAN-5 setting by assessing the relation between ESG and financial flexibility to stock price resilience in terms of time to recovery during the Covid-19 crisis. The method used in this study is a cross-sectional data regression analysis. In a sample of 142 stocks in 5 countries consisting of Indonesia, Malaysia, Thailand, Philippines, and Singapore, we find that firms with higher ESG ratings had a better stock market performance during Covid-19 pandemic. They tend to recover faster to achieve their lowest price before 2020. We also document that higher levels of liquid assets in the pre-Covid period can not help firm to perform and absorb the Covid-19 externalities better than other firms. These findings contribute to the theoretical and empirical debate on the role of sustainability and financial flexibility as a source of corporate resilience to unexpected shocks."
Jakarta: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership Universitas Indonesia Library
Ayudya Shinta Yunica
"Karena meningkatnya jumlah perubahan dan ketidakpastian, perusahaan perlu memiliki fleksibilitas keuangan untuk menjaga keberlanjutan kinerja keuangan mereka dalam jangka panjang. Investor dan pemberi pinjaman perusahaan semakin melihat bahwa ESG merupakan aspek penting untuk diterapkan dan diungkapkan yang dapat menentukan keputusan investasi atau pinjaman mereka. Keputusan ini dapat berdampak pada arus modal masuk dan kemampuan pembiayaan kepada perusahaan yang dapat mempengaruhi fleksibilitas keuangan perusahaan. Implementasi ESG dan pengungkapannya di Indonesia sangat terbatas dan baru mulai didorong oleh regulator pada tahun 2017. Sedikit penelitian yang membahas apakah ESG mempengaruhi kendala keuangan dan fleksibilitas keuangan di Indonesia. Menurut teori keagenan, teori pemangku kepentingan, dan teori persinyalan, memiliki kinerja ESG yang baik dapat membangun hubungan pemangku kepentingan yang erat, mengoptimalkan pengambilan keputusan perusahaan, mengelola risiko, dan meningkatkan profitabilitas, dan selanjutnya dapat meningkatkan kepemilikan kas, utang, dan fleksibilitas pembiayaan ekuitas. Studi ini menunjukkan pengaruh ESG terhadap fleksibilitas keuangan dan peran mediasi kendala keuangan. Penelitian ini menggunakan perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia dari tahun 2015 hingga 2021 sebagai sampel untuk menguji mekanisme yang mempengaruhi kinerja ESG terhadap fleksibilitas keuangan. Analisis jalur dan tes sobel digunakan untuk menguji peran mediasi kendala keuangan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kinerja ESG secara signifikan meningkatkan fleksibilitas keuangan. Hasil uji analisis Path dan uji sobel menunjukkan bahwa kendala pembiayaan memediasi kinerja ESG dan fleksibilitas keuangan perusahaan tetapi pada tingkat yang lebih rendah daripada hubungan langsung. Penelitian ini memiliki arti penting bagi perusahaan, investor, dan kreditur untuk mengevaluasi kinerja ESG dan pemerintah untuk merumuskan kebijakan yang relevan.
Due to the increasing number of changes and uncertainties, companies need to have financial flexibility to preserve the sustainability of their financial performance over the long term. Company’s investors and lenders are increasingly seeing that ESG is an important aspect to implement and disclose that can determine their investment or lending decision. This decision can impact the capital inflow and financing capability of the firm, which can affect the company's financial flexibility. The implementation of ESG and its disclosure in Indonesia is limited and only started to be pushed by regulators in 2017. Little research has addressed whether ESG affects financial constraints and financial flexibility in Indonesia. This study aims to show the effect of ESG on financial flexibility and the mediating role of financial constraints. We used companies listed on the Indonesia Stock Exchange from 2015 to 2021 as a sample to test the mechanisms that affect ESG performance on financial flexibility. Path analysis and Sobel test are used to test the mediating role of financial constraint. The results revealed a notable positive influence of ESG performance on financial flexibility. However, both the path analysis and Sobel test findings indicated that financing constraints were not successful in mediating the relationship between a company's ESG performance and financial flexibility, as the direct effect remained stronger. The findings carry significant implications for various stakeholders, including corporate executives, government entities, investors, and creditors."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership Universitas Indonesia Library
Hardinasta Perdana
"Penelitian ini bertujuan untuk: (1) mempelajari pengaruh ESG Score terhadap return resilience dan tingkat volatilitas saham perusahaan di India sebelum dan selama pandemi Covid-19; serta (2) mengidentifikasi faktor ESG yang memiliki pengaruh terbesar terhadap return resilience. Penelitian ini menggunakan data panel berdasarkan ESG Combined Score yang diperoleh dari Refinitiv Eikon dengan periode sebelum pandemi Covid-19 (April 2018-Februari 2020) dan periode saat pendemi Covid-19 (Maret 2020-Maret 2021). Penelitian ini menggunakan range-based volatility sebagai ukuran volatilitas dan Fama-French 3 Factor sebagai variabel kontrol. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ESG Score tidak berpengaruh terhadap return resilience. Hal ini mengindikasikan bahwa ESG Score yang menjadi gambaran pengukuran sustainable investing belum mampu menopang tingkat imbal hasil saham, khususnya dalam menghadapi market crash. Disamping itu, ESG Score berpengaruh negatif pada tingkat volatilitas harga saham. Ditemukan juga bahwa faktor sosial merupakan komponen ESG yang paling berpengaruh terhadap return resilience di masa sebelum dan saat pandemi Covid-19.
The study aims to: (1) investigate the effect of ESG Score on return resilience and volatility of individual stocks in India before and during the Covid-19 pandemic, and (2) identify which ESG factors have the greatest influence on return resilience in India. This study used panel data where the ESG Score used is ESG Combined Score obtained from Refinitiv Eikon with the period before the Covid-19 pandemic ( April 2018 to February 2020) and during the Covid-19 outbreak (March 2020 to March 2021). The study also measures volatility using a range-based volatility and Fama-French 3 Factor as control variables. The results show that ESG Score has no effect on abnormal return. This indicates that the ESG Score has not been able to sustain the company's ability to maintain return especially during the market crash. Besides, the ESG Score is negatively associatied with stock price volatility. In addition, this research also finds that social factors is the ESG component that affects return resilience before and during the Covid- 19 pandemic."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership Universitas Indonesia Library
Novita Indri Garini Lestari
"Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh intellectual capital (IC) terhadap kinerja keuangan dan kinerja ESG (environmental, social and goverrment) perusahaan dengan pandemi COVID-19 sebagai variabel moderasi. Pada penelitian ini menggunakan sampel perusahaan (kecuali sektor keuangan) yang tercatat pada bursa efek di negara-negara ASEAN, yaitu: Indonesia, Malaysia, Philippina, Singapura dan Thailand dengan total data observasi sebanyak 784 dalam periode tahun 2016 sampai dengan 2020. Dalam penelitian ini menggunakan model Modified Value-Added Intellectual Coefficient (MVAIC) sebagai proksi dari IC, return on assets (ROA) sebagai proksi dari kinerja keuangan, dan skor ESG dari database Eikon Thomson Reuters sebagai proksi dari kinerja ESG. Hasil penelitian menunjukkan bahwa MVAIC memiliki hubungan positif yang signifikan dengan kinerja keuangan, tapi sebaliknya MVAIC berhubungan negatif signifikan dengan kinerja ESG. Dengan pandemi COVID-19 sebagai variabel moderasi, hasil pengujian menunjukkan periode pandemi tidak terbukti memoderasi pengaruh MVAIC terhadap kinerja keuangan dan kinerja ESG. Hasil tersebut mengindikasikan bahwa dalam kondisi normal sebelum krisis ekonomi akibat COVID-19, perusahaan-perusahaan di ASEAN lebih mengutamakan pemanfaatan IC untuk meningkatkan kinerja keuangan. Sedangkan, dalam masa pandemi COVID-19, perusahaan-perusahaan di ASEAN belum memanfaatkan IC untuk meningkatkan kinerjanya. Implikasi dari penelitian ini adalah memberikan pemahaman kepada perusahaan pentingnya IC untuk kinerja keuangan dan kinerja ESG perusahaan baik di masa normal maupun di masa krisis.
This study aims to analyze the impact of intellectual capital (IC) on firm’s financial performance and ESG (environmental, social and government) performance with the COVID-19 pandemic as a moderating variable. This study uses a sample of companies (except the financial sector) listed on stock exchanges in ASEAN countries, namely: Indonesia, Malaysia, the Philippines, Singapore, and Thailand with a total of 784 observational data in the 2016 to 2020 period. This study uses the Modified Value-Added Intellectual Coefficient (MVAIC) model as a proxy for IC, return on assets (ROA) as a proxy for financial performance, and ESG scores from the Eikon Thomson Reuters database as a proxy for ESG performance. The results showed that MVAIC had a significant positive relationship with financial performance, but on the other hand, MVAIC had a significant negative relationship with ESG performance. With the COVID- 19 pandemic as the moderating variable, the test results show that the pandemic period was not proven to moderate the influence of MVAIC on financial performance and ESG performance. These results indicate that under normal conditions before the economic crisis due to COVID-19, companies in ASEAN prioritized using IC to improve financial performance. Meanwhile, during the COVID-19 pandemic, companies in ASEAN are not using IC to improve their performance. The implication of this research is to provide understanding to companies about the importance of IC for the company's financial performance and ESG performance both in normal times and in times of crisis."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership Universitas Indonesia Library
Dina Widiana
"Munculnya Pandemi Covid-19 di penghujung tahun 2019 secara tak terduga menempatkan dunia dalam era VUCA (Volatility, Uncertainty, Complexity, Ambiguity) yang membuat banyak organisasi berjuang untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya dan bangkit kembali untuk mendapatkan keunggulan kompetitif. Studi penelitian terdahulu menunjukkan resiliensi memainkan peran penting dalam kelangsungan hidup organisasi, terutama di era VUCA. Banyak faktor yang dapat mempengaruhi resiliensi organisasi, penelitian ini bertujuan untuk mempelajari peran modal psikologis, kepercayaan, ketangkasan, fleksibilitas strategis terhadap resiliensi organisasi dan keberlansungan hidup organisasi dalam menghadapi pandemi Covid-19. Kami menguji hipotesis kami pada dataset 100 industri ritel convenience store, Bright Store milik PT Pertamina Retail dengan mengambil data dari kepala toko dan karyawannya melalui survei online. Hasil penelitian menunjukkan peran kepercayaan dan fleksibilitas strategis berpengaruh positif terhadap ketahanan organisasi dan kelangsungan hidup organisasi.
The emergence of the Covid-19 Pandemic at the end of 2019 unexpectedly put the world in an era of VUCA (Volatility, Uncertainty, Complexity, Ambiguity) which made many organizations struggle to maintain their survival and bounce back to gain competitive advantage. Previous research studies shown resilience plays an important role in organizational survival, especially in the VUCA era. Many factors can affect organizational resilience, this research aims to study the role of psychological capital, trust, agility, strategic flexibility on organizational resilience and organizational survival in the face of the Covid-19 pandemic. We tested our hypothesis on a dataset of 100 retail industry convenience stores, PT Pertamina Retail Bright Store by taking data from store heads and employees through an online survey. The results showed that the role of trust and strategic flexibility had a positive effect on organizational resilience and organizational survival."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2021
T-pdf
UI - Tesis Membership Universitas Indonesia Library
Sari Renata Manik
"Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi pengaruh masing-masing dimensi ESG (lingkungan, sosial, dan tata kelola) dengan metode analisis konten terhadap kinerja keuangan perusahaan dengan variabel moderasi keragaman dewan dan COVID-19. Menggunakan dataset panel dengan sampel 39 perusahaan nonfinansial yang terdaftar dalam ESGSKEHATI selama periode 2017 sampai 2021, didapatkan bahwa dimensi ESG secara parsial dan simultan tidak memengaruhi kinerja keuangan perusahaan yang diproksikan dengan ROA dan Tobin’s Q. Hal ini dapat dijelaskan dengan fenomena greenwashing yang dapat menjadi dasar keputusan para pemegang saham. Selain itu ditemukan bahwa keragaman gender dewan mampu memperkuat pengaruh positif dimensi sosial terhadap ROA maupun nilai pasar. Ditemukan juga bahwa COVID-19 mampu memperlemah pengaruh negatif dimensi tata kelola terhadap nilai pasar perusahaan. Para pemangku kepentingan perlu menyadari dampak potensial dari keterbukaan masing-masing dimensi ESG serta keuntungan memiliki keragaman dewan.
The purpose of this study is to evaluate impact of each ESG dimension (environmental, social, and governance) using content analysis method to corporate financial performance (CFP) using board diversity and COVID-19 as moderating variables. Using panel data set consisting of sample of 39 nonfinancial companies listed in ESGSKEHATI during the period 2017 – 2021, it is found that ESG dimension partially and simultaneously has no impact on CFP proxied by ROA and Tobin’s Q. This finding can be explained by greenwashing behavior theory. Beside that, it is found that positive impact of social dimension to ROA as well as Tobin’s Q strengthens through moderating role of board gender diversity. COVID-19 is also found to weaken negative impact of governance dimension to firm market value. Stakeholders need to be aware of potential impact of each ESG dimension and benefits of having board diversity."
Jakarta: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership Universitas Indonesia Library
Febry Dhiya Ulhaq Fauzi
"Tekanan akibat pandemi Covid-19akibat minimnya okupansi dapat mengganggu kinerja operasional dan kinerja keuangan industri penerbangan. Namun, masih sedikit penelitian empiris yang mengkaji dampak pandemi Covid-19terhadap efisiensi kinerja operasional dan keuangan maskapai penerbangan di kawasan Asia Pasifik. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi faktor yang mempengaruhi daya tahan perusahaan penerbangan Asia Pasifik pada saat pandemi Covid-19melalui efisiensi operasional dan efisiensi kinerja finansial perusahaan. Penelitian ini menggunakan metode Internal two-stageDEA untuk menganalisis efisiensi perusahaan dengan menggunakan asumsi VRS dan CRS. Dengan mengevaluasi delapan maskapai penerbangan yang berada di kawasan Asia Pasifik, ditemukan bahwa dari tujuh perusahaan FSC, hanya Eva Air dan China Airlines yang mampu meningkatkan efisiensi perusahaan mencapai kondisi efisien baik secara operasional atau kinerja finansial perusahaan saat pandemi Covid-19 (tahun 2020), dan Air Asia sebagai perusahaan LCC mampu mempertahankan kondisi efisiennya baik pada tahun 2019 dan 2020 secara operasional dan kinerja finansialnya. Secara umum, karyawan menjadi faktor yang paling berpengaruh dalam mempengaruhi efisiensi suatu perusahaan penerbangan dimana untuk perusahaan yang tidak efisien perlu mengurangi jumlah karyawan sebesar 43% untuk meningkatkan daya tahan dan efisiensi perusahaan agar menjadi efisien.
The pressure due to the Covid-19 pandemic due to the lack of occupancy can disrupt the aviation industry's operational performance and financial performance. However, there are still few research examining the impact of the Covid-19 pandemic on the efficiency of airlines' operational and financial performance in the Asia Pacific region. This study aims to evaluate the factors that affect the resilience of Asia Pacific airlines during the Covid-19 pandemic through operational efficiency and the efficiency of the company's financial performance. The internal two-stage DEA is chosen to analyse company efficiency by using the VRS and CRS assumptions. By evaluating eight airlines located in the Asia Pacific region, the results show that of the seven FSC companies, only Eva Air and China Airlines were able to increase the company's efficiency to achieve efficient conditions both operationally and financially during the Covid-19 pandemic (in 2020), and Air Asia as an LCC company was able to maintain good efficient conditions in 2019 and 2020 operationally and financially. Employees are the most important factor in influencing the efficiency of an airline. Thus, to be efficientand durableit is necessary to reduce the number of employees by 43%."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership Universitas Indonesia Library
Novita Rilia Sari
"Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh pandemi COVID-19 terhadap risiko kredit, pengaruh risiko kredit terhadap kinerja keuangan perbankan, pengaruh pandemi COVID-19 terhadap kinerja keuangan perbankan melalui risiko kredit, serta peran kinerja ESG sebagai variabel moderasi pengaruh pandemi COVID-19 terhadap risiko kredit, dan perannya dalam memoderasi pengaruh risiko kredit terhadap kinerja keuangan perbankan. Penelitian ini mengkaji 115 firm-year observasi untuk 23 perbankan di negara-negara ASEAN-5: Indonesia, Filipina, Malaysia, Singapura, dan Thailand selama 2017 hingga 2021. Penelitian ini menggunakan metodologi Structural Equation Modeling (SEM) karena risiko kredit sebagai variabel intervening. Penelitian ini menggunakan perbandingan sampel pada perbankan yang memiliki kinerja ESG tinggi dan rendah.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pandemi COVID-19 berpengaruh positif signifikan terhadap risiko kredit dan risiko kredit berpengaruh negatif signifikan terhadap kinerja keuangan bank. Penelitian ini juga menunjukan bahwa pandemi COVID-19 berpengaruh negatif signifikan terhadap kinerja keuangan perbankan melalui risiko kredit. Lebih lanjut, pengaruh pandemi COVID-19 terhadap risiko kredit bank positif signifikan pada bank dengan kinerja ESG tinggi dibandingkan bank dengan kinerja ESG rendah. Perbankan dengan kinerja ESG yang tinggi juga menunjukkan pengaruh risiko kredit negatif terhadap kinerja keuangan perbankan, sedangkan pada perbankan dengan kinerja ESG rendah, risiko kredit tidak berpengaruh terhadap kinerja keuangan perbankan.
This study aims to analyze the effect of the COVID-19 pandemic on credit risk, the effect of credit risk on banking financial performance, the effect of the COVID-19 pandemic on banking financial performance through credit risk, and the role of ESG performance as a moderating variable for the effect of the COVID-19 pandemic on credit risk, and the role of ESG performance in moderating the effect of credit risk on banking financial performance. This study examines 115 firm-year observations for 23 banking companies in ASEAN-5 countries: Indonesia, Philippines, Malaysia, Singapore, and Thailand during 2017 to 2021. This study uses the Structural Equation Modelling (SEM) methodology due to credit risk as an intervening variable. The results of this study indicate that the COVID-19 pandemic has a significant positive effect on credit risk and credit risk has a significant negative effect on bank financial performance. This research also shows that the COVID-19 pandemic has a significant negative effect on banking financial performance through credit risk. Furthermore, the effect of the COVID-19 pandemic on bank credit risk is significantly positive for banks with high ESG performance compared to banks with low ESG performance. Banks with high ESG performance also show the effect of negative credit risk on bank financial performance, whereas in banks with low ESG performance, credit risk has no effect on bank financial performance."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2023
T-Pdf
UI - Tesis Membership Universitas Indonesia Library
Williem
"Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh skor ESG tinggi yang dimiliki perusahaan terhadap performa saham perusahaan yang tercatat pada Bursa Efek Indonesia saat pandemi Covid-19 tepatnya sejak kasus Covid-19 muncul di Indonesia pada tanggal 2 Maret 2020 hingga akhir pandemi Covid-19 pada 21 Juni 2023. Performa saham yang diukur pada penelitian ini terdiri dari imbal hasil saham dan volatilitas imbal hasil saham perusahaan terbuka sebanyak 77 perusahaan yang dijadikan sampel dalam penelitian ini. Jenis data yang digunakan bersifat cross-section dan time series sehingga pengelolaannya menggunakan salah satu teknik dari regresi panel data yaitu random effect model. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat pengaruh negatif antara skor ESG tinggi yang dimiliki perusahaan terhadap volatilitas imbal hasil saham perusahaan, tetapi tidak terdapat pengaruh antara skor ESG tinggi yang dimiliki perusahaan terhadap imbal hasil saham perusahaan yang tercatat pada Bursa Efek Indonesia saat pandemi Covid-19.
This study aims to analyze the effect of the company's high ESG score on the stock performance of companies listed on the Indonesia Stock Exchange during the Covid-19 pandemic, precisely since the Covid-19 case appeared in Indonesia on 2 March 2020 until the end of the Covid-19 pandemic on 21 June 2023. The stock performance measured in this study consists of stock returns and volatility of stock returns of 77 listed companies as a sample in this study. The type of data used is a cross-section and time series, so the method used is a technique of panel data regression, namely the random effect model. The results of this study indicate that there is a negative influence between the high ESG score owned by the company on the volatility of the company's stock returns, but there is no influence between the high ESG score owned by the company on the stock returns of companies listed on the Indonesia Stock Exchange during the Covid-19 pandemic."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Tiara Syaharani Aqila
"Penelitian ini bertujuan untuk meneliti pengaruh dari kinerja ESGterhadap kinerja keuangan perusahaan berbasis akuntansi dan pasar yang ada di sektor keuangan dengan menggunakan metode regresi data panel. Penelitian ini menggunakan nilai ESG yang diperoleh dari Datastream Thomson Reuters. Sampel yang digunakan berjumlah 29 perusahaan di sektor keuangan yang berada di ASEAN-5 pada periode 2016-2021. Penelitian ini menemukan beberapa temuan yakni terdapat positif signifikan antara kinerja ESG combined score terhadap ROA; terdapat pengaruh negatif signifikan antara kinerja ESG combined score terhadap MTB; pengaruh positif signfikan antara kinerja ENV terhadap ROE; pengaruh negatif signifikan antara kinerja ENV terhadap MTB; pengaruh positif signfikan antara kinerja SOC terhadap TQ. Pilar Governance secara individu tidak berpengaruh signifikan terhadap kinerja keuangan perusahaan yang diukur menggunakan ROA, ROE, TQ, & MTB.
This study aims to examine the effect of sustainability performance on the accounting and market-based financial performance of companies in the financial sector using the panel data regression method. This study uses ESG values obtained from the Thomson Reuters Datastream. The sample used was 29 companies in the financial sector in 5 ASEAN countries in the 2016-2021 period. This study found several findings, namely that there was a significant positive difference between ESG combined score performance on ROA; there is a significant negative effect between the combined score ESG performance on MTB; significant positive effect between ENV performance on ROE; significant negative effect between ENV performance on MTB; significant positive effect between SOC performance on TQ. The pillars of Governance individually have no significant effect on the company's financial performance as measured using ROA, ROE, TQ, & MTB."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library