Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 117739 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Ahmad Makarim
"Fenomena Urban Heat Island (UHI) menjadi ancaman serius bagi kota-kota di dunia. Penanaman vegetasi merupakan salah satu langkah yang menjadi tindakan mitigasi dalam mengurangi efek UHI. Sementara ketersediaan ruang vegetasi dalam wilayah perkotaan diwujudkan dengan adanya taman kota. Pada 2013-2018 lalu, terdapat upaya signifikan dari Pemerintah Kota Bandung dalam membangun dan merevitalisasi taman di Kota Bandung dengan istilah konsep taman tematik. Pembangunan taman tersebut dilakukan dalam upaya memenuhi fungsi dasar taman, salah satunya fungsi ekologis. Park Cooling Intensity (PCI) adalah selisih antara rata-rata suhu permukaan di dalam taman dengan rata-rata suhu permukaan di luar taman. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui nilai dan distribusi spasial PCI di wilayah sekitar taman Kota Bandung. Hasil penelitian ini menunjukan adanya PCI yang dihasilkan oleh taman di Kota Bandung sebesar 0,4-2,14˚C dengan rata-rata PCI sebesar 0,94˚C. Karakteristik taman memiliki peran yang penting dalam mempengaruhi nilai PCI yang dihasilkan oleh suatu taman.

The Urban Heat Island (UHI) phenomenon is a serious threat to cities around the world. Planting vegetation is one of the steps that become mitigation actions in reducing the effects of UHI. While the availability of vegetation space in urban areas is realized by the existence of city parks. In 2013-2018, there was a significant effort from the Bandung City Government in building and revitalizing parks in Bandung City with the term thematic park concept. The park development was carried out to fulfill the basic functions of the park, one of which is the ecological function. Park Cooling Intensity (PCI) is the difference between the average surface temperature inside the park and the average surface temperature outside the park. This study was conducted with the aim of knowing the value and spatial distribution of PCI in the area around Bandung City Park. The results of this study show that the PCI generated by parks in Bandung City is 0.4-2.14˚C with an average PCI of 0.94˚C. Park characteristics have an important role in influencing the PCI value generated by a park."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia;Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia;Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia;Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia;Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Cecil Nadira Putri Ramadhan
"ABSTRAK
Kecamatan Cikarang Utara merupakan kawasan yang termasuk dalam CBD (Central Business District) Kabupaten Bekasi, oleh karena itu perkembangan dan perkembangannya sangat pesat terutama untuk penggunaan lahan untuk kawasan industri dan pemukiman. Hal ini kemudian menyebabkan lahan berubah fungsinya dengan menambah luas lahan terbangun dan mengurangi luas lahan bervegetasi yang dapat mempengaruhi perubahan suhu permukaan lahan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis perubahan tutupan lahan yang terjadi di Kabupaten Cikarang Utara, menganalisis variasi suhu permukaan tanah dan korelasinya dengan kerapatan bangunan dan kerapatan vegetasi dari tahun 2007 hingga 2018. Data yang diperoleh berdasarkan pengolahan citra Landsat 5 dan Landsat 8. di bulan-bulan kering. Metode yang digunakan adalah ekstraksi nilai LST, NDVI, NDBI dan klasifikasi terbimbing. Kemudian dilakukan uji akurasi menggunakan metode Khat Kappa dan diperkuat dengan survei lapangan untuk validasi tutupan lahan dan suhu. Hasil penelitian menunjukkan telah terjadi penurunan luas areal bervegetasi dari tahun 2007 hingga tahun 2018 yang berubah menjadi lahan terbangun atau lahan kosong / terbuka. Hal tersebut terkait dengan nilai LST yang terus meningkat. Hasil uji korelasi antara LST dan NDBI bertanda positif sedangkan korelasi antara LST dan NDVI bertanda negatif.
ABSTRACT
Cikarang Utara District is an area included in the CBD (Central Business District) of Bekasi Regency, therefore its development and development is very rapid, especially for land use for industrial and residential areas. This then causes the land to change its function by increasing the area of ​​built land and reducing the area of ​​vegetated land which can affect changes in land surface temperature. This study aims to analyze changes in land cover that occurred in North Cikarang Regency, analyze variations in soil surface temperature and their correlation with building density and vegetation density from 2007 to 2018.Data obtained are based on processing Landsat 5 and Landsat 8 imagery in the months dry. The method used is the extraction of LST, NDVI, NDBI values ​​and supervised classification. Then performed an accuracy test using the Khat Kappa method and strengthened by field surveys to validate land cover and temperature. The results showed that there had been a decrease in the area of ​​vegetated areas from 2007 to 2018 which turned into built-up land or empty / open land. This is related to the increasing value of LST. The results of the correlation test between LST and NDBI are positive, while the correlation between LST and NDVI is negative."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rezky Yunita
"Suhu permukaan di DKI Jakarta yang terus meningkat mengakibatkan terjadinya fenomena Urban Heat Island (UHI). Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji fenomena UHI secara spasial di DKI Jakarta berdasarkan morfologi perkotaan yang direpresentasikan oleh Zona Iklim Lokal. Klasifikasi Zona Iklim Lokal dilakukan dengan membagi daerah penelitian ke dalam 17 kelas yang terdiri atas 10 kelas bangunan dan 7 kelas tutupan lahan. Setiap kelas memiliki karakteristik fisik berbeda yang merepresentasikan kondisi iklim mikro perkotaan. Karakteristik lahan tersebut diukur berdasarkan suhu permukaan tanah. Fenomena UHI kemudian ditentukan berdasarkan nilai indeks variasi suhu permukaan tanah (UTFVI) dan dianalisis berdasarkan tipe zona iklim lokal di wilayah tersebut. Hasil penelitian menunjukkan bahwa morfologi DKI Jakarta didominasi oleh area pemukiman penduduk dengan bangunan rendah (LCZ3 dan LCZ6). Zona iklim lokal yang berkontribusi terhadap fenomena UHI di DKI Jakarta adalah LCZ3 dan LCZ7 dengan suhu permukaan tanah rata-rata mencapai 33,1oC dan 32,9oC. Pola spasial UHI menunjukkan bahwa pusat UHI berada di wilayah Jakarta Timur. Luasan fenomena UHI semakin meningkat tiap tahunnya, dengan intensitas UHI tertinggi selama periode tahun 2018-2020 adalah 6,8oC.

The rising surface temperature in Special Capital Region of Jakarta (DKI Jakarta) has resulted in the Urban Heat Island (UHI) phenomena. This study aims to identify UHI in DKI Jakarta based on urban morphology represented by the Local Climate Zones. Classification of Local Climate Zones is done by dividing research areas into 17 classes consisted of 10 building types and 7 land cover types. Each class has different physical characteristics that represent urban microclimate conditions, these characteristics are measured based on soil surface temperature. UHI phenomena are determined based on Urban Thermal Field Variance Index (UTFVI) value and being analyzed according to the local climate zones. The results showed that the morphology of DKI Jakarta is dominated by residential areas with low buildings (LCZ3 and LCZ6). The local climate zones that contribute to the UHI phenomena in DKI Jakarta are LCZ3 and LCZ7 with average ground surface temperatures reaching 33.1oC and 32.9oC. The spatial pattern of UHI shows that East Jakarta is the center of UHI area in DKI Jakarta. UHI area tends to increase each year with the highest UHI intensity occured during the period 2018-2020 was 6.8 oC."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Retsa Anugrah Menteng
"Urban heat island merupakan masalah umum perkotaan disaat isu pemanasan global semakin sering terdengar. Urban heat island mengakibatkan penggunaan energi di perkotaan semakin meningkat akibat temperatur permukaan yang meningkat. Green roof mempunyai keunggulan sebagai atap bangunan perkotaan. Selain dapat menggantikan posisi lahan hijau, green roof dapat menekan penggunaan energi berlebihan akibat penggunaan pendingin ruangan.
Penelitian ini dilakukan di Indonesia dengan iklim tropis dan kelembaban tinggi, menggunakan variasi 7 jenis green roof. Kemampuan terbaik green roof dalam menurunkan termperatur permukaan dasar sebesar 13°C dan penurunan temperatur terendah sebesar 9,4°C dibandingkan dengan tanpa menggunakan green roof.

Urban heat island is a common problem urban areas while global warming issue are increasingly being heard. Urban heat island is resulting a massive energy using due to increased surface temperatures. Green roof has many advantages as an urban building roof. In addition to replace the green area, green roof could reduce energy use due to excessive use of air conditioning.
This research was conducted in Indonesia with a tropical cilmate and high humidity, using a variation of 7 types of green roof. Green roof could reduce the heat gain by 13°C for the maximum and 9,4°C for the minimum than without using the green roof.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2012
S43068
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Anom Cahyo Galih Pranoto
"Urban Heat Island adalah suatu fenomena dimana suhu permukaan kota yang padat bangunan lebih tinggi daripada suhu di sekitarnya baik di desa maupun pinggir kota. Kecamatan Pinang merupakan Kecamatan di Kota Tangerang yang pembangunannya mengalami perubahan secara dinamis. Perubahan kerapatan vegetasi, kerapatan bangunan serta tutupan lahan yang cepat mempengaruhi suhu permukaan darat di Kecamatan Pinang. Metode yang digunakan yaitu pengolahan dari citra Landsat 7 ETM+ dan Landsat 8 OLI untuk mendapatkan nilai Kerapatan Vegetasi (NDVI), Kerapatan Bangunan (NDBI) dan Land Surface Temperature (LST).
Hasil penelitian menunjukan bahwa Kecamatan Pinang telah mengalami perluasan wilayah yang terdampak Urban Heat Island yang menjalar di bagian selatan Kecamatan Pinang. Hasil ini didukung oleh uji statistik yang menunjukan semakin tinggi kerapatan bangunan, semakin tinggi pula suhu permukaan daratnya serta semakin tinggi kerapatan vegetasi, maka semakin rendah suhu permukaan daratnya.

Urban Heat Island is a phenomenom in which the surface temperature of the crowded city buildings higher than the surrounding temperature both in villages and sub urban. Pinang Sub-District is a Sub-District at Tangerang City who had growth dynamic development. Transformation of vegetation density, density of the roof of the buildings and land cover can affect the land surface temperature at Pinang Sub-District. The research method is using by processing satellite imagery from Landsat 7 ETM+ and Landsat 8 OLI to get vegetation density (NDVI), density of the roof of the building (NDBI) and land surface temperature (LST).
The results showed that the Pinang Sub-District have expanded the area affected by the spread of Urban Heat Island in the southern part of the Pinang Sub-District. This result also tested in statistically. Therefore, when land surface temperature rise, the building density are descend. Beside when land surface temperature descend, the vegetation density are rise up.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2016
S65057
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Marcella
"Dekade ini, Kota Bekasi mengalami peningkatan pesat dalam urbanisasi dan pembangunan infrastruktur, yang menyebabkan perubahan signifikan dalam tutupan lahan. Perubahan tutupan lahan tersebut sangat berpotensi dalam peningkatan fenomena Urban Heat Island (UHI) yang terjadi di Kota Bekasi. Tujuan dari penelitian ini yaitu: (1) menganalisis tutupan lahan di Kota Bekasi; (2) menganalisis distribusi spasial dan temporal Land Surface Temperature (LST) di Kota Bekasi; (3) menganalisis distribusi spasial dan temporal UHI di Kota Bekasi; dan (4) mengidentifikasi pengaruh tutupan lahan terhadap UHI di Kota Bekasi. Tahun yang diteliti pada penelitian ini adalah tahun 2013, 2019, dan 2023. Metode penelitian yang digunakan adalah analisis spasial, temporal, statistik, dan deskriptif dengan menggunakan citra satelit Landsat 8 untuk mengolah data LST, UHI, peta tutupan lahan, serta indeks NDVI dan NDBI. Hasil penelitian menunjukkan perubahan signifikan pada tutupan lahan di Kota Bekasi, dengan peningkatan area terbangun dan penurunan luas lahan terbuka, vegetasi, dan badan air dengan total perubahan tutupan lahan seluas 9.308,43 Ha atau sebesar 43,7%. Kemudian, pada tahun 2013, perubahan paling jelas terlihat pada area dengan LST tinggi (>34°C) yang meningkat dari 34 Ha menjadi 4.195 Ha. Selain itu, wilayah dengan intensitas UHI sedang (1,5-3°C) meningkat paling signifikan dengan naik sebesar 214,4%. Peningkatan ini terutama terjadi di wilayah pusat Kota Bekasi. Penelitian ini menegaskan bahwa perubahan tutupan lahan, khususnya peningkatan area terbangun dan penurunan vegetasi, berkontribusi signifikan terhadap intensifikasi UHI di Kota Bekasi.

In this decade, Bekasi City has experienced rapid urbanization and infrastructure development, leading to significant changes in land cover. These changes in land cover have a high potential to increase the phenomenon of the Urban Heat Island (UHI) in Bekasi City. The objectives of this study are: (1) to analyze the land cover in Bekasi City; (2) to analyze the spatial and temporal distribution of Land Surface Temperature (LST) in Bekasi City; (3) to analyze the spatial and temporal distribution of UHI in Bekasi City; and (4) to identify the influence of land cover on UHI in Bekasi City. The years studied in this research are 2013, 2019, and 2023. The research methods used are spatial, temporal, statistical, and descriptive analyses using Landsat 8 satellite imagery to process LST data, UHI, land cover maps, as well as NDVI and NDBI indices. The results of the study indicate significant changes in land cover in Bekasi City, with an increase in built-up areas and a decrease in open land, vegetation, and water bodies, with a total land cover change of 9,308.43 hectares or 43.7%. In 2013, the most noticeable change was in the area with high LST (>34°C), which increased from 34 hectares to 4,195 hectares. Additionally, the area with medium UHI intensity (1.5-3°C) increased most significantly by 214.4%. This increase primarily occurred in the central area of Bekasi City. This study confirms that changes in land cover, particularly the increase in built-up areas and the decrease in vegetation, significantly contribute to the intensification of UHI in Bekasi City."
Depok: Fakultas Matematika Dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nadira Ramadina Setyadi
"Melalui teori produksi ruang Lefebvre (1991), studi ini akan menganalisis dan memahami bagaimana anak-anak dan penjaganya menghasilkan ruang melalui praktik spasialnya, tepatnya di Tebet Eco Park, Jakarta. Tujuan dari studi ini adalah untuk mengkaji praktik spasial yang dilakukan oleh anak-anak dan penjaganya di Tebet Eco Park untuk mengetahui dan memahami bagaimana ruang diproduksi. Studi ini akan menggunakan metode kualitatif yang meliputi observasi langsung, pemetaan spasial, dan wawancara dengan anak-anak dan penjaganya serta informan lainnya termasuk penjaga taman, petugas keamanan, dan pedagang kaki lima yang berjualan di sekitar Tebet Eco Park. Hasil studi ini menunjukkan bahwa praktik spasial anak-anak dan penjaganya di Tebet Eco Park dipengaruhi oleh elemen fisik ruang serta kondisi spasial. Kehadiran dan aktivitas anak-anak serta penjaganya yang terus menerus di beberapa zona juga terbukti mempengaruhi produksi ruang bagi PKL, yaitu memberikan peluang bagi mereka untuk berjualan dan mendirikan area dagang. Sesuai dengan teori produksi ruang Lefebvre (1991), interaksi dan aktivitas anak-anak serta penjaganya di Tebet Eco Park membentuk praktik spasial yang menghasilkan ruang sosial yang aktif.

Through Lefebvre's (1991) theory of space production, this study will analyze and understand how children and their gatekeepers produce space through their spatial practices, precisely at Tebet Eco Park, Jakarta. The aim of this study is to examine the spatial practices carried out by children and gatekeepers at Tebet Eco Park in order to discover and understand how space is being produced. This study will use a qualitative method, including direct observations, spatial mapping, and interviews with children and gatekeepers, as well as other informants including park caretakers, security officers and street vendors selling around Tebet Eco Park. The results of this study show that the spatial practices of children and gatekeepers at Tebet Eco Park are influenced by physical elements of space as well as spatial conditions. The continuous presence and activities of children and gatekeepers in several zones have also been proven to influence the production of space for street vendors, which is providing opportunities for them to sell and establish a selling area. In accordance with Lefebvre's (1991) theory of space production, the interactions and activities of children and their gatekeeper at Tebet Eco Park establish spatial practices that produce an active social space. "
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Agita Devi Prastiwi
"Pertumbuhan Jakarta meluas secara spasial membentuk wilayah Jabodetabek. Seiring dengan pertumbuhan kota, ruang hijau digantikan dengan gedung dan jalan menghasilkan fenomena Urban Heat Island. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis distribusi spasial UHI, pola hubungan antara LST, NDVI dan NDBI serta memodelkan prediksi UHI dengan metode Long Short Term Memory (LSTM). LSTM adalah variasi RNN yang memiliki prinsip kerja dengan menyimpan informasi terhadap pola-pola data. Hasilnya distribusi spasial UHI arahnya cenderung kearah timur dan selatan Jakarta. Karakteristik wilayah terdampak fenomena UHI berada pada daerah pusat industri, pengembangan pemukiman, perekonomian, transportasi, pelayanan, serta perdagangan. Profil LST bervariasi berdasarkan jarak dan ketinggian elevasi. Fenomena UHI mampu menghangatkan suatu wilayah sebesar 10C dibandingkan suhu normalnya. Pola spasial UHI berpola random akibat mengikuti pola jaringan jalan yang menyebar secara tidak teratur. Hasil pembangunan model sistem prediksi UHI bulan Januari tahun 2021 – Oktober tahun 2022 didapatkan nilai indeks positive 4,3 – 7,1 ini menunjukan suhu di wilayah Jakarta lebih panas dibandingkan Bogor. Pada uji nilai akurasi didapatkan RMSE sebesar 1,65 dan MAE sebesar 2,73

akarta’s growth expanded spatially to the Jabodetabek area. As cities grow, green spaces replaced with buildings and roads, resulting in a temperature difference phenomenon known as Urban Heat Island. This study aims to analyze the occurrence of UHI, synthesize the relationship between LST, NDVI, and NDBI, and model temperature prediction using Long Short-Term Memory (LSTM) method. LSTM is a variation of RNN which has a working principle by storing information and data patterns. The result is that the spatial distribution of UHI tends to be towards east and south Jakarta. The characteristics of the area affected by UHI are areas that centers of industry, settlements, economy, transportation, services, and trade. The LST profile varies with distance and elevation. UHI phenomenon can warm an area by 1°C compared to the average temperature. The spatial pattern of UHI is random as a result of following a road network pattern that spreads irregularly. The results of the development of the UHI prediction system model for January 2021 - October 2022 obtained a positive index value of 4.30C – 7.10C, this shows that temperature in Jakarta always hotter than temperature in Bogor. Accuracy value test, RMSE was 1.65, and the MAE was 2.73."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Pahlevi Muhammad Thoriq
"Kota Cilegon merupakan salah satu kota yang memiliki aset vital nasional karena terdapat Kawasan Industri Krakatau, PLTU Suralaya, Pelabuhan Merak, permukiman padat penduduk, serta salah satu pusat ekonomi terbesar di Provinsi Banten. Perubahan tutupan lahan dari tutupan vegetasi menjadi lahan terbangun akan, sedikit banyak, memengaruhi suhu permukaan daratan serta memicu adanya fenomena urban heat island. Tujuan penelitian ini adalah untuk memetakan dan menganalisis distribusi spasial dan temporal serta pengaruh perubahan tutupan lahan terhadap fenomena urban heat island di Kota Cilegon pada Tahun 2016, 2019, dan 2022. Variabel yang digunakan pada penelitian ini berupa tutupan lahan, kehijauan vegetasi, kerapatan bangunan, dan suhu permukaan daratan yang didapatkan dari hasil pengolahan citra Landsat 8 Tahun 2016, 2019, dan 2022 yang divalidasi dengan data survei lapang pada 40 titik yang dipilih dengan metode purposive random sampling. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa nilai suhu permukaan daratan Kota Cilegon berada di antara 8,81 °C hingga 35.26 °C. Fenomena urban heat island mendominasi tengah dari timur hingga barat yang merupakan wilayah padat permukiman dan merata di wilayah pesisir barat kota dari utara hingga selatan yang merupakan kawasan industri besar kimia, batu bara, dan pelabuhan. Tutupan lahan yang mendominasi di kawasan terjadinya fenomena urban heat island merupakan lahan terbangun dan lahan terbuka yang dahulu adalah kawasan bertutup lahan vegetasi. Di Kota Cilegon, kenaikan suhu permukaan daratan berasosiasi dengan wilayah tutupan lahan terbuka dan terbangun serta kerapatan bangunan tinggi dan suhu permukaan rendah tidak selalu dipengaruhi oleh kawasan dengan tutupan vegetasi tinggi.

The city of Cilegon is one of the cities that has vital national assets because there is the Krakatau Industrial Area, the Suralaya PLTU, Merak Harbor, densely populated settlements, and one of the largest economic centers in Banten Province. Changes in land cover from vegetation cover to built-up land will, more or less, affect land surface temperatures and trigger the urban heat island phenomenon. The purpose of this study was to map and analyze the spatial and temporal distribution and the effect of land cover changes on the urban heat island phenomenon in Cilegon City in 2016, 2019 and 2022. The variables used in this study were land cover, green vegetation, building density, and land surface temperature obtained from the results of Landsat 8 image processing for 2016, 2019, and 2022 which were validated with field survey data at 40 points selected by the purposive random sampling method. The results of this study indicate that the land surface temperature of Cilegon City is between 8.81 °C to 35.26 °C. The urban heat island phenomenon dominates the center from east to west which is a densely populated area and is evenly distributed in the western coastal area of ??the city from north to south which is a large chemical, coal and port industrial area. Land cover that dominates in the area where the urban heat island phenomenon occurs is built-up land and open land that used to be areas covered with vegetation land. In Cilegon City, land surface temperature increases are associated with open and built-up land cover areas and high building density and low surface temperatures are not always affected by areas with high vegetation cover."
Depok: Fakultas Matematika Dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Widyawati
"Aspek-aspek klimatologis di daerah perkotaan cenderung memiliki pola yang berbeda dengan pola yang terjadi bukan di daerah perkotaan. Aspek klimatologis yang terutama banyak dibicarakan adalah suhu. Di daerah perkotaan, ada kecenderungan kelebihan panas yang tidak merata dan disebut sebagai Kutub Panas Kota (Urban Heat Island).
Penelitian tentang kutub panas kota telah dilakukan oleh banyak ahli di negara-negara sub-tropis. Namun belum banyak penelitian sejenis yang dilakukan di negara tropis. Karena itu penelitian ini bertujuan untuk memberikan gambaran dan kajian tentang kutub panas yang terjadi di kota Surabaya pada akhir tahun 1996. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan penjelasan yang sederhana tentang pengaruh penggunaan tanah mikro terhadap fluktuasi suhu harian dan kutub panas kota.
Hasil analisis dari penelitian ini menunjukkan bahwa:
1. Puncak suhu di Surabaya umumnya terjadi antara pukul 10.00-12.00;
2. Perbedaan suhu maksimum dan minimum yang besar terjadi pada daerah dengan tutupan pepohonan yang jarang atau bahkan tidak ada. Jenis tutupan lahan permukaan tanah, yakni tutupan lahan kedap air dan rerumputan, tidak memberikan perbedaan yang nyata terhadap fluktuasi suhu harian;
3. Kutub panas kota terjadi pada daerah dengan kerapatan bangunan yang tinggi dan tidak memiliki banyak pohon; Badan air menunjukkan kemampuannya dalam meredam panas. Pada lokasi pengamatan yang berada di sekitar badan air, fluktuasi suhu harian tidak tajam.

Urban area has different climatological aspects pattern than in rural area. Climatologial aspect which were mostly discussed is temperature. In urban area, some places tend to be over heat and produce urban heat island.
Most urban heat island studies take place in sub-tropical region. It is very difficult to find temprature studies in the tropical region. This study analysing urban heat island in Surabaya at the end of 1996. With this study, we have data of urban temperature and the influence of land use to the temperature.
The conclusion of the study are as follows:
1. Most area has its maximum temperatur at 10.00-12.00 P.M.;
2. The largest different between the maximum and the minimum temperature were at locations with minimum trees. The land coverage, grass or pavement area, does not give important influence to the temperature fluctuation;
3. Urban heat island tend to occur in areas with dense high rise building, and less or without trees.
Water bodies give big influence to stabilizing the temperature. Locations which are close to water bodies, are more stabilize than locations which are far from it."
Depok: Universitas Indonesia, 1996
LP-pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>