Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 192006 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Naurah Humam Alkatiri
"Tesis ini menganalisis perbandingan secara komprehensif mengenai transaksi lindung nilai konvensional dan transaksi lindung nilai berdasarkan prinsip Syariah terhadap valuta asing (Al-Sharf) di Indonesia, serta menganalisis perbandingan antara praktik lindung nilai berdasarkan prinsip Syariah di Indonesia dan Malaysia. Tesis ini menggunakan metode penelitian hukum doktrinal, dan menggunakan data sekunder yang dikumpulkan melalui penelitian kepustakaan yang ekstensif dan diperkaya dengan wawancara dengan narasumber lokal. Temuan-temuan yang diperoleh menunjukkan adanya perbedaan substansial antara transaksi lindung nilai konvensional dan lindung nilai syariah atas valuta asing. Khususnya, lindung nilai konvensional sering melibatkan spekulasi, sedangkan lindung nilai berdasarkan prinsip Syariah menekankan kepatuhan terhadap hukum Syariah yang melarang praktik-praktik seperti riba (bunga), gharar (ketidakpastian yang berlebihan), dan maysir (perjudian). Lebih lanjut, tesis ini mengidentifikasi perbedaan yang signifikan dalam pemanfaatan dan pengembangan transaksi lindung nilai berdasarkan prinsip Syariah terhadap Al-Sharf antara Indonesia dan Malaysia, khususnya terkait ketersediaan produk keuangan syariah dan instrumen lindung nilai yang ditawarkan kepada masyarakat. Kesimpulannya, perkembangan produk dan instrumen lindung nilai berdasarkan prinsip Syariah tertinggal dibandingkan dengan produk dan instrumen lindung nilai yang ditawarkan pada bank konvensional. Tesis ini menyoroti perlunya eksplorasi dan pengembangan instrumen lindung nilai berdasarkan prinsip Syariah, yang tidak hanya akan menumbuhkan kepercayaan investor terhadap lembaga keuangan Islam tetapi juga berkontribusi terhadap pertumbuhan dan keberhasilan sektor perbankan Islam secara keseluruhan.

This thesis provides a comprehensive comparative analysis of conventional and Islamic hedging transactions pertaining to foreign exchange (Al-Sharf) in Indonesia, as well as drawing a parallel between Islamic hedging practices in Indonesia and Malaysia. This thesis employs the doctrinal legal research method, primarily utilizing secondary data that was meticulously collected through extensive library research supplemented by interviews with local informants. The findings unveil substantial differences between conventional and Islamic hedging transactions on foreign exchange. Notably, while conventional hedging often involves speculation, Islamic hedging stresses compliance with Shariah law, prohibiting practices such as riba (usury), gharar (excessive uncertainty), and maysir (gambling). Furthermore, this thesis identified significant differences in the utilization and development of Islamic hedging transaction on Al-Sharf between Indonesia and Malaysia, specifically concerning the adoption and availability of Islamic financial products and hedging instruments. In conclusion, the growth of Islamic hedging products lags behind that of conventional offerings. These insights highlight the need for continued exploration and development of Islamic financial hedging instruments, which will not only foster investor confidence in Islamic financial institutions but also contribute to the overall growth and success of the Islamic banking sector."
Jakarta: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lubis, Khairul Arifin
"Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa investasi Emas sebagai alat Hedging untuk mengatasi risiko Inflasi dan Nilai tukar di negara islam berkembang tahun 2005-2019 dengan menggunkaan metode VECM. Penelitian ini menggunakan sampel tiga negara berkembang yang memiliki penduduk mayoritas beragama islam, yakni Turki, Indonesia, dan Malaysia, dengan periode dari tahun 2005 hingga 2019. Dalam penelitian ini ditemukan bahwa return emas tidak memiliki hubungan sebab akibat terhadap perubahan inflasi sehingga return emas tidak akan terpengaruh oleh turun atau naiknya nilai inflasi. Ditemukan juga bahwa perubahan inflasi tidak memiliki hubungan sebab akibat terhadap return emas sehingga perubahan inflasi tidak akan terpengaruh oleh turun atau naiknya return emas, selain itu, ditemukan bahwa return emas tidak memiliki hubungan sebab akibat terhadap perubahan nilai tukar sehingga return emas tidak akan terpengaruh oleh turun atau naiknya nilai tukar. Ditemukan juga bahwa perubahan nilai tukar tidak memiliki hubungan sebab akibat terhadap return emas sehingga nilai tukar tidak akan terpengaruh oleh pergerakan turun atau naiknya return emas Pada akhirnya, hasil penelitian ini menunjukkan bahwa investasi emas bisa menjadi alat lindung nilai (Hedging) terhadap risiko inflasi dan nilai tukar di negara Turki, Indonesia, maupun Malaysia.

This research aims to analyze gold investment as a Hedging tool to overcome the risk of inflation and exchange rate in the Islamic State of the year 2005-2019 period by using the VECM method. The research uses a sample of three developing countries that have a majority population of Muslims, namely Turkey, Indonesia, and Malaysia, with a period from 2005 to 2019. In this study it was discovered that the movement of gold return had no causal relationship to the inflation movement so that the gold return would not be affected by falling or rising the value of inflation. It was also found that inflation movements had no causal relationship to the gol return so that the inflation rate would not be affected by downward movement or rising gold return, in addition, it was found that the gold return had no causal relationship to the movement of the exchange rate so that the gold return would not be affected by the decrease or rise of the exchange rate. It was also found that the movement of the exchange rate had no causal relationship to the gold return so that the exchange rate would not be affected by downward movement or rising gold price in the end, the results showed that gold investment could be a hedge against inflation and exchange rates in Turkish, Indonesian, and Malaysian countries.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2020
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Eko Putranto
"ABSTRAK
Untuk menutup risiko kurs atas kewajiban dalam valas, pengusaha dapat melakukan lindung nilai (hedging) dengan menggunakan instrument-instrumen lindung nilai. Namun instrumen lindung nilai yang ada sekarang tidak dapat digunakan oleh pengusaha muslim dikarenakan mengandung unsur bunga, oleh karena itu diperlukan instrumen lindung nilai yang tidak menggunakan unsur bunga.
Menurut fatwa DSN-MUI jenis transaksi valas yang sesuai syariah adalah transaksi spot dan forward agreement. Transaksi valas dengan skim forward agreement adalah sarah satu skim transaksi yang juga digunakan sebagai instrumen lindung nilai, yaitu forward exchange contract (FEC). Selisih antara delivery rate dengan spot rate pada FEC merupakan representasi dari kenaikan kurs maksimum yang dapat terjadi selama jangka waktu perjanjian. Oleh karena itu, perhitungan delivery rate dapat pula dilakukan dengan menggunakan nilai dari risiko kurs itu sendiri. Dengan menggunakan nilai risiko yang dihitung dengan pendekatan Extreme Value Theory (EVT), selanjutnya dilakukan perhitungan delivery rate dan hasilnya dibandingkan dengan perhitungan pada instrumen lindung nilai yang ada sekarang. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa perhitungan delivery rate dengan menggunakan nilai risiko valas, dapat memberikan manfaat yang setara dengan yang menggunakan unsur bunga. Oleh karena itu, untuk memenuhi kebutuhan pengusaha muslim dalam menutup risiko kurs, dapat menggunakan instrumen FEC yang ada sekarang dengan mengganti unsur bunga dalam perhitungan delivery rate dengan nilai risiko kurs.

ABSTRACT
The problem of foreign exchange's (forex) risk is the problem of all companies having debt in foreign currency. Most companies use hedging instruments to manage the risk on forex, except for the sharia company since the available instruments are not free from interest. Therefore, the sharia company shall look for an alternative hedging instrument which in the light of Islamic norms of financial ethics.
According to the fatwa issued by the National Sharia Board (DSN-MUI), transactions on forex should be carried out in the form of spot or forward agreement type of transactions. Transactions under the forward agreement scheme, is commonly used for hedging purposes i.e. forward exchange contract (FEC). In the FEC two parties undertake a complete transaction at a future date but at a price/rate determined today. The determined price/rate or delivery rate can be interpreted as the highest increment of the foreign exchange rate within a specific time period or risk on forex rate. Furthermore, the delivery rate can be calculated using the value of the risk itself. Extreme Value Theory (EVT) is a calculation approach that can be used to estimate the risk solely based on the increments of the forex rate. The delivery rate calculated using the risk's figure is compared to the rate under the available hedging instruments. Our empirical result showed that the use of interest in the available hedging instruments can be replaced by the risk's figure and gained an equal financial benefit. Therefore, the sharia company can use the current FEC as a hedging instrument by replacing the interest with risk's figure in the calculation of delivery rate.
"
2007
T20735
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fitria Yuli Perdini
"Pandemi COVID 19 dan Perang Rusia-Ukraina telah membawa babak baru bagi hampir seluruh negara di dunia karena menimbulkan gelombang inflasi. Pemerintah Indonesia melalui Bank Indonesia berusaha mengendalikan laju inflasi pada 3+1% serta merumuskan kebijakan moneter dengan tujuan untuk mencapai dan memelihara kestabilan nilai Rupiah. Meskipun demikian, volatilitas pergerakan nilai tukar Rp terhadap USD tetap tidak dapat dikendalikan dalam periode yang lama sehingga mengharuskan para pelaku usaha untuk menggunakan instrumen keuangan dalam memitigasi risiko nilai tukar tersebut, seperti lindung nilai forward dan swap. Penelitian ini dilaksanakan untuk mengevaluasi penerapan lindung nilai yang dilakukan PT KKAPE, baik dari sisi tingkat efektivitas lindung nilai, maupun hubungan lindung nilai dalam rangka persiapan penerapan akuntansi lindung nilai. Penelitian ini menyimpulkan bahwa tingkat efektivitas lindung nilai yang dilaksanakan PT KKAPE telah berjalan efektif, dan begitu pula dengan dokumentasi atas hubungan lindung nilai sebagaimana dipersyaratkan oleh PSAK 71 yang hampir semuanya terpenuhi. Walaupun studi kasus atas perusahaan tunggal memiliki keterbatasan, diharapkan hasil studi ini dapat memberikan wawasan praktis dalam mengevaluasi tingkat efektivitas lindung nilai dan mengevaluasi hubungan lindung nilai.

The COVID 19 pandemic and the Russo-Ukrainian War have brought a new chapter for almost all countries in the world because it creates a wave of inflation. The Indonesian government through Bank Indonesia is trying to control the inflation rate at 3+1% and formulate monetary policies with the aim of achieving and maintaining stability in the value of the Rupiah. Nonetheless, the volatility of movements in the Rp exchange rate against the USD remained uncontrollable for a long period of time, requiring the use of financial instruments to mitigate exchange rate risk, such as forward and swap hedging. This research was conducted to evaluate the implementation of hedging carried out by PT KKAPE, both in terms of the level of hedging effectiveness, as well as hedging relationships to prepare the implementation of hedge accounting. This study concludes that the level of hedging effectiveness implemented by PT KKAPE has been effective, and so has the documentation of hedging relationships as required by PSAK 71, almost all of which were met. Although case studies on single companies have limitations, it is hoped that the results of this study can provide practical insights in evaluating the effectiveness of hedging and hedging relationships."
Jakarta: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Syahda Sabrina
"Semenjak kebanyakan negara menerapkan nilai tukar mengambang, menganalisa nilai dan pergerakan dari nilai tukar nominal dan riil menjadi ketertarikan seluruh dunia. Dimana tujuan utama mereka ialah menciptakan nilai tukar yang stabil seiring dengan mempertahankan partisipasinya di pasar global. Determinan fluktuasi nilai tukar secara umum ialah gejolak moneter dan inflasi dimana meningkatnya volatilitas jumlah uang yang beredar atau inflasi akan membawa nilai tukar pada tahap yang lebih bergejolak. Bagaimanapun, studi empiris menemukan bahwa kedua indikator ini tidak selalu menjelaskan pergerakan dari nilai tukar. Oleh karena itu, para peneliti mulai mencari indikator selain moneter untuk menjelaskan volatilitas dari nilai tukar, salah satunya adalah keterbukaan perdagangan. Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan hubungan antara keterbukaan ekonomi terkait perdagangan dengan volatilitas dari nilai tukar riil pada empat negara Asia Tenggara: Indoenesia, Malaysia, Filipina dan Thailand. Dengan menggunakan metode panel, data kuartalan diambil dari Triwulan I-2002 sampai Triwulan IV-2015. Hasil dari penelitian ini menunjukan keterbukaan terbukti memiliki hubungan negatif dengan fluktuasi nilai tukar riil. Sedangkan, indikator dasarnya seperti pergejolakan moneter dan fiskal memiliki hubungan yang sejalan dengan fluktuasi nilai tukar riil. Selain itu, ukuran dari rasio perdagangan ditemukan penting dalam meningkatkan besarnya keterkaitan antara keterbukaan dan volatiltias nilai tukar riil.

Since most of countries gave up their currency to float, analysing the value and movement of both nominal and real exchange rate has become a notorious interest by the rest of the world. Where the sole objective is to create a stable exchange rate while sustain their participation in global market. The common determinants of exchange rate fluctuation are monetary shocks and inflation as higher money supply volatility or inflation will bring exchange rate to a more volatile phase. However, empirical studies have found that these two indicators do not always define all the motions of exchange rate. Therefore, researchers have been in the spirit of tracing non monetary indicators to determine exchange rate volatility, one of them is trade openness. This study aims to clarify the relationship between economic openness in terms of its trade on real exchange rate volatility of four Southeast Asian countries Indonesia, Malaysia, Philippines, and Thailand. By using panel analysis, quarterly data gathered from 2002Q1 until 2015Q4 . The results of the study show that trade openness is evidently found to have a negative relationship with exchange rate fluctuations. While the fundamentals ndash monetary and fiscal shocks unsurprisingly in line with the exchange rate volatility. However, the size of trade ratio matters in boosting the magnitude of openness ndash RER volatility linkage. "
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nadhifah Almas
"Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh penerapan lindung nilai atas risiko nilai tukar, suku bunga, dan harga komoditas dengan instrumen derivatif terhadap nilai perusahaan dan untuk menganalisis pengaruh penggunaan kontrak derivatif untuk risiko nilai tukar, suku bunga, dan harga komoditas terhadap nilai perusahaan. Lindung nilai adalah cara untuk mengurangi risiko yang dihadapi perusahaan dengan cara melindungi nilai dari aset yang dimiliki perusahaan. Proksi yang digunakan untuk variabel nilai perusahaan adalah Tobins Q.
Metode penelitian yang digunakan adalah regresi linier dengan metode OLS (Ordinary Least Squared). Sampel penelitian diambil dari perusahaan non-keuangan yang terdaftar di BEI pada periode tahun 2015-2018. Total sampel pada penelitian ini berjumlah 348 sampel.
Hasil pada penelitian ini adalah terdapat pengaruh terhadap penerapan lindung nilai atas risiko nilai tukar dengan instrumen derivatif terhadap nilai perusahaan dan penggunaan kontrak derivatif untuk risiko nilai tukar terhadap nilai tukar, namun tidak ditemukan pengaruh penerapan lindung nilai atas risiko suku bunga dan harga komoditas dengan instrumen derivatif terhadap nilai perusahaan, serta penggunaan kontrak derivatif untuk risiko suku bunga dan harga komoditas terhadap nilai perusahaan.

The purpose of this paper is to analyze the effect of using hedging for the risks of exchange rate, interest rate, and commodity price with derivative instrument on firm value and to analyze the effect of using the type of derivative for the risks of foreign currency, interest rate, and commodity price on firm value. The proxy used for firm value variable is Tobins Q.
The research method is Ordinary Least Square (OLS) regression. The study sample was taken from non-financial companies listed on Indonesia Stock Exchange in the period of 2015-2018. Total sample on this study is 348 samples.
The results of this study are there is an effect of hedging of exchange rate risk with derivative instrument to the firm value and the use of derivative contracts for exchange rate risk to the firm value, but there is no effect of hedging of interest rate risk and commodity prices with derivative instrument to the firm value, as well as the use of derivative contracts for interest rate risk and commodity prices to the firm value.
"
Depok: Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nadia Ambarani
"ABSTRAK
Perkembangan industri keuangan syariah yang turut melibatkan transaksi dalam mata uang asing, seperti impor bahan baku dan pembayaran utang berdenominasi mata uang asing terutama dolar AS mendorong kebutuhan transaksi lindung nilai yang sesuai dengan prinsip syariah. Akan tetapi, sebagian besar instrumen lindung nilai yang tersedia saat ini adalah instrumen derivatif, yang tidak sesuai dengan prinsip Islam. Penelitian ini dilakukan untuk menguji keefektifan portofolio syariah pasar uang sebagai alternatif lindung nilai atas risiko nilai tukar. Hasilnya, portofolio syariah pasar uang memiliki hubungan yang positif dan signifikan terhadap nilai tukar, hal ini mengkonfirmasi portofolio syariah pasar uang dapat dijadikan sebagai lindung nilai terhadap risiko nilai tukar.

ABSTRACT
The development of the Islamic finance industry which involves transactions in foreign currency, such as import of raw materials and the payment of foreign currency denominated debt mainly in USD encourages the need for hedging transactions in accordance with sharia principles. However, most of the current hedging instruments are derivative instruments, which are inconsistent with Islamic principles. This study was conducted to test the effectiveness of shariah money market portfolio as an alternative to hedging the foreign exchange risk. As a result, the sharia money market portfolio has a positive and significant relation to the exchange rate, this confirms the Islamic money market portfolio can be used as a hedge against foreign exchange risk."
2017
S68453
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ratih Wulandari
"Penelitian ini membahas tentang kebijakan pemajakan atas produk perbankan syariah di Indonesia dan Malaysia dalam memperhatikan asas asas pemungutan pajak yang baik dan kendala kendala dalam pengembangan perbankan syariah di Indonesia. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan teknik pengumpulan data melalui studi literatur dan studi lapangan. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa kebijakan pemajakan atas produk perbankan syariah di Indonesia belum memperhatikan asas keadilan dan asas kepastian hukum. Di Malaysia pemajakan atas produk perbankan syariah belum memperhatikan asas keadilan. Kendala kendala dalam pengembangan perbankan syariah di Indonesia adalah terbatasnya sumber daya manusia yang memiliki keahlian mengenai bank syariah pemahaman masyarakat yang belum tepat terhadap bank syariah dan peraturan yang ada belum sepenuhnya mengakomodir operasional bank syariah.

This study discusses about two issues the taxation policy on Islamic banking products in Indonesia and Malaysia in considering of good tax collection principles and constraints in the development of Islamic banking in Indonesia.This study used a qualitative approach to data collection techniques through the study of literature and field study. These results indicate that the taxation policy on Islamic banking products in Indonesia have regard to the principle of equality and the principle of certainty. In Malaysia the taxation policy on Islamic banking products do not considered the equality principle. The development of Islamic banking in Indonesia still facing obstacles which are limited human resources with expertise on Islamic banks people`s miss understanding of the Islamic banks and regulation that does not fully accommodate the operations of Islamic banks.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2013
S44850
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fitri Amalia
"Skripsi ini membahas mengenai pelaksanaan lindung nilai di BUMN sebagai upaya untuk mencegah risiko fluktuasi nilai tukar. Dalam skripsi ini analisis pelaksanaan lindung nilai dilakukan di PT.PLN (Persero) sebagai salah satu perusahaan yang berstatus sebagai BUMN. Lindung nilai itu sendiri adalah cara atau teknik untuk mengurangi risiko yang timbul maupun yang diperkirakan akan timbul akibat adanya fluktuasi harga di pasar keuangan.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui dan memahami ketentuan hukum di Indonesia dalam mengatur pelaksanaan transaksi lindung nilai untuk BUMN dan mengetahui kesesuaian antara ketentuan hukum dengan pelaksanaannya. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode yuridis normatif.
Hasil penelitian ini adalah bahwa ketentuan lindung nilai BUMN yang berlaku di Indonesia mengacu kepada peraturan yang dikeluarkan oleh Kementrian BUMN PER-09/MBU/2013 tentang Kebijakan Umum Transaksi Lindung Nilai BUMN dan Peraturan Bank Indonesia Nomor 15/8/2013 tentang Transaksi Lindung Nilai Kepada Bank. Penelitian ini juga menunjukan bahwa pelaksanaan lindung nilai di PT.PLN (Persero) telah sesuai dengan ketentuan yang ada.

This thesis discusses the implementation of hedging in a State-owned Enterprises as a prevention of the exchange rate fluctuations risk. The analysis on this thesis was held in PT.PLN (Persero) as one of the State-owned Enterprises. Hedging is a method or technique to reduce the risk that incurred or expected to be incurred as a result of price fluctuations in the financial markets.
The purpose of this research is to know and understand the legal provisions in Indonesia on organizing the implementation of a hedging transaction for State-owned Enterprises and determine a compatibility between a legal provisions and their implementation. The method that used in this research is juridis normative method.
The results of this research is that the provision of hedging of State-owned Enterprises that apply in Indonesia is refers to the regulations issued by the Ministry of State-owned Enterprises No. PER-09/MBU/2013 in 2013 on Public Policy of Hedging Transaction of State Owned Enterprises and Bank Indonesia Regulation No. 15/08/2013 on Hedging Transactions to Bank. The research also shows that the implementation of hedging at PT PLN (Persero) in accordance with existing regulations
"
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2016
S64983
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Thierry Aditya Satiadhi
"Skripsi ini menganalisis pengaruh penggunaan derivatif sebagai instrumen dalam melakukan lindung nilai valuta asing pada perusahaan non keuangan terdaftar di Bursa Efek Indonesia terhadap performa perusahaan secara pasar dan akuntasi, secara langung dan secara operasional perusahaan. Penggunaan derivatif dapat memberikan dampak positif bagi performa dalam meningkatkan efektifitas aset, mengurangi masalah underinvestment, dan mengurangi biaya kebangkrutan dan biaya agensi. Berkebalikan dengan hasil penelitian terdahulu di Indonesia yang hanya melakukan pengujian secara langsung, penelitian empiris menunjukan bahwa penggunaan derivatif sebagai instrumen lindung nilai memiliki dampak destruktif pada performa perusahaan secara langsung dan tidak memberikan dampak signifikan pada tingkatan operasional perusahaan.

This thesis analyzes the influence of the use of derivatives as an instrument to hedge foreign exchange on non financial companies listed on the Indonesia Stock Exchange on the company performance based on market and accounting, directly and operationally to company. The use of derivatives can have a positive impact on performance in improving asset effectiveness, reducing underinvestment problems, bankruptcy and agency costs. Contrary to the results of previous research in Indonesia, empirical studies show that the use of derivatives as hedging instruments has a destructive impact on company performance directly and does not have a significant impact on the operational level of the company."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>