Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 178366 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Paskalis Pudyastowo
"Penelitian ini menggunakan data panel tingkat perusahaan untuk mengidentifikasi bagaimana dampak dan mekanisme berlangsungnya pengaruh aglomerasi industri terhadap intensitas energi padda sektor manufaktur di 6 provinsi di Pulau Jawa. Model pada penelitian ini menggunakan metode regresi panel data fixed effect serta two-stage least squares dan data pada rentang waktu 2010-2019. Topik penelitian ini menjadi penting dikarenakan upaya konservasi energi perlu dilakukan sebagai bagian untuk menjaga pertumbuhan ekonomi nasional, berkontribusi menjaga ketahanan energi nasional, serta mendukung pertumbuhan manufaktur sebagai sektor andalan. Sektor manufaktur sebagai konsumen energi nasional terbesar kedua menjadi patut diperhatikan terlebih pertumbuhannya yang diprediksi akan pesat di masa yang akan datang dapat berdampak banyak terhadap konsumsi energi nasional. Penerapan konservasi energi dapat terjadi bersamaan dengan pertumbuhan pusat-pusat aglomerasi manufaktur baru seperti pembangunan KEK yang sedang masif. Penelitian ini menggunakan data mencakup provinsi di Pulau Jawa karena sektor manufaktur nasional yang relatif masih terpusat di Pulau Jawa. Hasil dalam penelitian ini adalah aglomerasi industri signifikan berdampak negatif terhadap intensitas energi baik secara langsung maupun melalui mekanisme kualitas sumber daya manusia dan investasi mesin dan bangunan pada sektor manufaktur terkait.

This study uses company-level panel data to identify the impact and mechanism of the ongoing influence of industrial agglomeration on energy intensity in the manufacturing sector in 6 provinces in Java Island. The model in this study uses the panel data fixed effect and two-stage leasts quares method and data in the 2010- 2019 timeframe. This research topic is important because energy conservation efforts need to be carried out as part of maintaining national economic growth, contributing to maintaining national energy security, and supporting manufacturing growth as a promising sector. The manufacturing sector, as the second largest national energy consumer, deserves attention, especially since its growth is predicted to grow rapidly in the future, which can have a large impact on national energy consumption. The application of energy conservation can occur simultaneously with the growth of new manufacturing agglomeration centers such as the development of the SEZ which is currently massive. This study uses data covering provinces on the island of Java because the national manufacturing sector is still relatively concentrated on the island of Java. The results in this study are industrial agglomeration that has a significant negative impact on energy intensity, both directly and through the mechanism of human resource quality and machine and building investment in the related manufacturing sector."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yales Vivadinar
"Penelitian ini bermaksud untuk melihat pengaruh faktor efisiensi dan faktor pembentuk utama determinan lainnya, serta pengaruh pola pemanfaatan energi pada proses produksi manufaktur dalam membentuk tingkat konsumsi energi dan intensitas energi sektor ini pada periode 2005-2013. Pendekatan Top-down dengan metode penguraian dekomposisi telah diterapkan pada kedua data agregat di atas, dan menjelaskan bahwa determinan di balik perubahan kedua data agregat tersebut pada periode 2005-2009 adalah perubahan faktor efisiensi energi, sedangkan pada periode 2009-2013 adalah perubahan faktor struktural. Metode dekomposisi berhasil mengidentifikasi industri yang dapat memperbaiki efisiensi energi, tetapi tidak dapat menjelaskan sumber dari perubahan efisiensi energi pada tingkatan operasional yang lebih rendah. Untuk itu, pendekatan Bottom-up dilakukan agar melengkapi analisa Top-down serta memberikan penjelasan terkait sumber perubahan efisiensi di atas.
Pendekatan bottom-up dilakukan dengan mengumpulkan data dari industri sampel untuk menghasilkan peta aliran energi pada peralatan pengguna energi untuk proses produksi. Peta aliran energi yang dihasilkan menjelaskan bahwa sistem pemanas mengkonsumsi 75 dari pasokan energi dan merupakan penghasil 67 dari kerugian energi sektor manufaktur. Pendekatan ini juga menjelaskan kelompok industri gula, semen serta pulp paper adalah pengguna terbesar sistem pemanas, dimana jumlah kerugian energi terbesar terjadi pada sektor industri semen yang mencapai 51 dari energi masuk. Sementara itu, industri kimia adalah pengguna listrik dan BBM terbesar namun jumlah pemanfaatan sisa panas dibawah 1 . Hasil analisa Specific Energy Consumption SEC yang dilakukan pada beberapa sektor industri menunjukkan angka SEC dari industri tersebut lebih tinggi antara 18 -42 dari angka acuan. Kombinasi pendekatan diatas telah menunjukkan fokus area untuk perbaikan efisiensi energi.

This study intends to access the effect of the key determinants and the impact of the energy utilization behavior along the production process toward the energy consumption and energy intensity of the manufacturing sector during the period 2005 2013. The top down approach by using the decomposition method has applied on both energy consumption and energy intensity data which successfully explained the determinants of the changes in both data above during the period 2005 2009 are the energy efficiency factor, while during 2009 2013 are the change of structural factor. Decomposition method has successfully identified the industry with energy efficiency issue, but this technique cannot spots the roots of the problem at the operational levels that could only be detected by the bottom up approach.
This approach has been started by collecting the data from the industry samples to produce the map of energy flow within the energy equipment. The map of energy flow shows the heating system is the largest energy users who consume up to 75 of energy supply and accountable for 67 of the energy losses from this sector. This system mainly used by sugar industry, pulp and paper, and cement industry. Meanwhile, the chemical industry is the biggest users of electricity and fuel, but they only use less than 1 of the waste heat. This study also delivers the SEC comparison analysis compared to the SEC reference. The combination of the top down and bottom up approach has helped us to identify the focus areas for energy efficiency improvement effort.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2017
D1723
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
David Karunia Mulyono
"Industri Semen dan Industri Tekstil merupakan dua subsektor padat energi dari sektor industri. Oleh karena itu perlu dilakukan suatu kajian terhadap kebutuhan energi dari keduanya pada tahun 2020 supaya dapat dijadikan dasar bagi Pemerintah dalam mengambil kebijakan yang dianggap perlu. Metode yang digunakan dalam kajian ini adalah permodelan dengan menggunakan sistem dinamik. Setelah dilakukan perhitungan, untuk industri semen dengan tingkat pertumbuhan konsumsi per kapita sebesar 3,4% per tahun maka dibutuhkan tambahan kapasitas pabrik semen sebesar 10.000.000 ton pada awal tahun 2015 sehingga total kebutuhan energi untuk industri semen Indonesia pada tahun 2020 adalah 2.831.647,28 BOE. Untuk industri tekstil dengan tingkat pertumbuhan konsumsi per kapita sebesar 10% per tahun tingkat intensitas energi pada tahun 2020 adalah 109.897,91 BOE/ juta orang.

Cement Industry and Textile Industry are the two energy-intensive subsectors of the industrial sector. Therefore it needs to do a study on energy needs of both in 2020 so that can be used as the basis for government in making policies that are considered necessary. The method used in this study is modeling using dynamic system. After doing the calculations, for the cement industry with a growth rate of consumption per capita of 3.4% per year is required additional capacity of 10 million tonnes cement plant in early 2015 so that total energy demand for Indonesian cement industry in 2020 will be 2.831.647,28 BOE. For the textile industry with a growth rate of consumption per capita by 10 % peryear rate of energy intensity in 2020 will be 109.897,91 BOE / million people ."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2010
S51687
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Gosen
"Tesis ini meneliti tentang pengaruh aglomerasi ekonomi terhadap produktivitas perusahaan industri manufaktur dengan menggunakan studi kasus di pulau Jawa yang merupakan lokasi dari lebih 80 persen perusahaan industri besar dan sedang yang ada di Indonesia. Produktivitas perusahaan yang digunakan dalam penelitian ini adalah total faktor produktivitas (TFP) dengan variabel aglomerasi ekonomi yang digunakan adalah localization economies, urbanization economies, dan kompetisi.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa aglomerasi dalam bentuk urbanization economies berpengaruh positif dan signifikan terhadap pertumbuhan total faktor produktivitas perusahaan, sedangkan aglomerasi dalam bentuk localization economies justru berpengaruh negatif. Meningkatnya persaingan usaha karena adanya konsentrasi spasial perusahaan juga berdampak positif pada produktivitas. Dengan demikian, konsentrasi spasial dalam bentuk keberagaman industri dan kondisi persaingan usaha di wilayah kabupaten/kota mempunyai dampak positif bagi peningkatan skala produksi perusahaan dan perlu menjadi hal yang perlu diperhatikan dalam proses pengambilan kebijakan pembangunan perwilayahan industri.

This thesis examines the effect of economic agglomeration on the productivity of manufacturing industry companies by using case studies on the island of Java which is the location of more than 80 percent of large and medium industrial companies in Indonesia. The company productivity used in this study is the total factor productivity (TFP) with the economic agglomeration variable used is localization economies, urbanization economies, and competition.
The results show that agglomeration in the form of urbanization economies have a positive and significant effect on the total growth of company productivity factors, whereas agglomeration in the form of localization economies have a negative effect. Increased business competition due to the company's spatial concentration also has a positive impact on productivity. Thus, spatial concentration in the form of industrial diversity and improving conditions of business competition in the district / city area have a positive impact on increasing the scale of the company's production and need to be considered in the industrial regional policy making process.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2019
T52397
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Riky Maulana Ikhwan
"Penelitian terdahulu yang meneliti pengaruh mengekspor terhadap intensitas energi masih terbatas. Studi ini bertujuan untuk menginvestigasi pengaruh mengekspor terhadap intensitas energi perusahaan manufaktur di Indonesia. Untuk menjawab pertanyaan penelitian, penelitian ini mengunakan data panel perusahaan manufaktur Indonesia dari tahun 2010 hingga 2014. Melakukan estimasi fixed effect dengan sampel utuh, penelitian ini menemukan bahwa koefisien status ekspor bertanda negatif pada level signifikansi 20%. Namun, mayoritas subsektor juga menunjukkan bahwa mengekspor tidak signifikan mempengaruhi intensitas energi, bahkan pada level signifikansi 20% kecuali pada lima industri. Sebagai tambahan, studi ini juga menemukan bahwa kepemilikan asing berdampak negatif terhadap intensitas energi perusahaan.

Previous study on the impact of exporting on energy intensity is limited. This study aims to investigate the impact of exporting on energy intensity in Indonesia. To answer the research question, this study uses panel data of Indonesian manufacturing firms from 2010 to 2014. Estimating using fixed effect for full sample, this study finds that the coefficient of export status shows negative sign at 20% significance level. However, majority of the subsectors show that exporting does not have significant effect on energy intensity, even at 20% significance level except for five industries. In addition, this study also finds that foreign ownership has negative effect on firms energy intensity."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2019
T54916
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fazri Muhammad
"Pada tahun 2015, industri manufaktur menyumbang 75% dari total nilai ekspor Indonesia. Namun, nilai ekspor tersebut hanya didominasi oleh sebagian kecil (1/5) dari perusahaan manufaktur Indonesia. Studi ini bertujuan untuk menganalisis faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi probabilitas sebuah perusahaan untuk melakukan ekspor dengan menggunakan data dari Survei Tahunan Perusahaan Industri Manufaktur tahun 2010- 2015 yang berfokus pada indikator aglomerasi industri di suatu daerah. Dengan menggunakan metode estimasi Probit, faktor lokalisasi, urbanisasi, dan export spilloversignifikan mempengaruhi probabilitas perusahaan untuk ekspor. Analisis sub-sampel berdasarkan pada wilayah dan ukuran perusahaan menunjukkan bahwa aglomerasi hanya signifikan pada perusahaan di wilayah Jawa dan pada perusahaan berukuran menengah (20-99 pekerja). Sedangkan pada kombinasi keduanya (wilayah dan ukuran perusahaan) signifikan pada sub-sampel perusahaan besar (100-499 pekerja) yang berada di wilayah Jawa. Sebagai variabel kontrol, produktivitas, ukuran perusahaan, persentase pendanaan asing dan pengalaman ekspor memiliki dampak yang positif dan signifikan terhadap probabilitas perusahaan untuk melakukan ekspor.

In 2015, manufacturing exports contributed to around 75% of Indonesia’s exports. However, exports are dominated by only 20% of Indonesia’s manufacturing firms undertaking exports. This study aims to analyze the factors affecting firms’ exporting probability using the Annual Survey of Manufacturing Industry Companies year 2010- 2015 with the focus on industrial agglomeration variables. By employing Probit estimation, this study finds that localization, urbanization, and export spillover as agglomeration variables are significant in affecting a firm’s exporting probability. On the subsample analysis separated based on location and size, the study finds that agglomeration variables are significant in the subsample of firms located in Java and for medium-sized firms. Furthermore, on the subsample using both characteristics agglomeration is found to be significant for large firms located in Java. As controlling variables, productivity, company size, percentage of foreign income, and export experience have a positive and significant impact on the probability of a company exporting."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Marinda Herapumila
"Tujuan pertama penelitian ini adalah untuk mengetahui konsentrasi setiap sektor industri dan pengaruh besaran konsentrasi terhadap adanya aglomerasi industri serta aglomerasi industri yang terjadi (localization economies atau urbanization economies) di Jawa Barat. Tujuan kedua yaitu itu untuk mengetahui produktivitas modal dan tenaga kerja terhadap output sektor industri di Jawa Barat. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan regresi data panel dengan metode fixed effects model.
Hasilnya menunjukkan bahwa jumlah output, ukuran konsentrasi industri (Herfindahl Index), dan ukuran perusahaan industri (skala ekonomi) memiliki pengaruh signifikan terhadap produktivitas industri di Jawa Barat pada tahun 2007-2011. Sedangkan modal, upah, dan populasi tidak memiliki pengaruh signifikan terhadap produktivitas industri.

The main objective of this study is to examine the effect of spatial concentration of industry and the effect for industrial agglomeration (localization economies or urbanization economies) in West Java. The second objective is to examine the effect of labor and capital productivity related to industry output in West Java. The study uses quantitative approach with panel data regression with fixed effects model.
The results showed that total output, spatial concentration (Herfindahl Index), and firm size (economy of scale) have significant effect for industry productivity in West Java in 2007-2011. While capital, labor cost, and population show insignificant effect in industry productivity.
"
Jakarta: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2014
T38933
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mustofa Khoirul Muttaqien Aziz
"ABSTRAK
Skripsi ini bertujuan untuk meneliti pengaruh aktivitas riset dan pengembangan serta intensitas riset dan pengembangan terhadap struktur modal pada perusahaan manufaktur di Indonesia. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan metode regresi dan regresi logit. Variabel bebas pada penelitian ini mencakup variabel riset dan pengembangan serta intensitas riset dan pengembangan dengan variabel kontrol berupa jumlah pekerja dan pertumbuhan penjualan. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa variabel riset dan pengembangan serta intensitas riset dan pengembangan tidak berpengaruh terhadap struktur modal pada perusahaan. Skripsi ini bertujuan untuk meneliti pengaruh aktivitas riset dan pengembangan serta intensitas riset dan pengembangan terhadap struktur modal pada perusahaan manufaktur di Indonesia. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan metode regresi dan regresi logit. Variabel bebas pada penelitian ini mencakup variabel riset dan pengembangan serta intensitas riset dan pengembangan dengan variabel kontrol berupa jumlah pekerja dan pertumbuhan penjualan. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa variabel riset dan pengembangan serta intensitas riset dan pengembangan tidak berpengaruh terhadap struktur modal pada perusahaan.

ABSTRACT
Skripsi ini bertujuan untuk meneliti pengaruh aktivitas riset dan pengembangan serta intensitas riset dan pengembangan terhadap struktur modal pada perusahaan manufaktur di Indonesia. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan metode regresi dan regresi logit. Variabel bebas pada penelitian ini mencakup variabel riset dan pengembangan serta intensitas riset dan pengembangan dengan variabel kontrol berupa jumlah pekerja dan pertumbuhan penjualan. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa variabel riset dan pengembangan serta intensitas riset dan pengembangan tidak berpengaruh terhadap struktur modal pada perusahaan. Skripsi ini bertujuan untuk meneliti pengaruh aktivitas riset dan pengembangan serta intensitas riset dan pengembangan terhadap struktur modal pada perusahaan manufaktur di Indonesia. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan metode regresi dan regresi logit. Variabel bebas pada penelitian ini mencakup variabel riset dan pengembangan serta intensitas riset dan pengembangan dengan variabel kontrol berupa jumlah pekerja dan pertumbuhan penjualan. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa variabel riset dan pengembangan serta intensitas riset dan pengembangan tidak berpengaruh terhadap struktur modal pada perusahaan."
2016
S64429
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ali Akbar Nurisra
"Setiap tahunnya konsumsi energi final Indonesia mengalami pertumbuhan. Namun, pertumbuhan yang terjadi masih disertai oleh pemanfaatan energi yang belum efisien serta masih bergantungnya Indonesia terhadap sumber energi yang tidak terbaharukan (Kartiasih et al, 2012). Salah satu indikator yang dapat digunakan untuk mengukur tingkat efisiensi energi adalah intensitas energi. Hingga tahun 2018, kondisi intensitas energi indonesia cenderung mengalami stagnan bahkan pada tahun 2018 menunjukkan cenderung mengalami peningkatan. Hal tersebut masih belum sejalan dengan kebijakan energi nasional yang menargetkan penurunan intensitas energi sebesar 1% di semua sektor setiap tahunnya. Salah satu sektor yang memiliki penggunaan energi yang besar di Indonesia adalah sektor industri manufaktur. Oleh karena itu, tujuan studi ini adalah untuk memberikan gambaran rata-rata intensitas energi perusahaan di sub sektor industri manufaktur serta mengetahui bagaimana pengaruh ekspor terhadap intensitas energi di industri manufaktur Indonesia. Studi ini menggunakan metode analisis deskriptif dan analisis ekonometrika. Hasil studi menunjukkan bahwa dalam konteks Indonesia, ekspor perusahaan secara signifikan dan konsisten dapat menurunkan intensitas energi (indirect effect) atau dapat memperbaiki tingkat efisiensi energi. Selain itu, hasil studi ini juga menunjukkan bahwa Perusahaan-perusahaan di Industri Barang Galian Bukan Logam (23) merupakan salah satu yang memiliki rata-rata intensitas energi total, gas, dan petroleum yang besar.

Every year Indonesias final energy consumption grows. However, the growth that occurred is still accompanied by inefficient energy utilization and Indonesia's dependence on non-renewable energy sources (Kartiasih et al, 2012). One indicator that can be used to measure the level of energy efficiency is energy intensity. Until 2018, the condition of Indonesia's energy intensity tends to stagnate, even in 2018 showing an increase. This is still not in line with the national energy policy which targets to reduce energy intensity by 1% in all sectors each year. One sector that has a large energy use in Indonesia is the manufacturing industry sector. Therefore, the purpose of this study is to provide an overview of the average energy intensity of companies in the manufacturing industry sub-sector as well as find out how the effect of exports on energy intensity in the Indonesian manufacturing industry. This study uses descriptive analysis and econometric analysis methods. The study results show that in the context of Indonesia, company exports can significantly and consistently reduce energy intensity (indirect effect) or can improve the level of energy efficiency. In addition, the results of this study also show that companies in the Non-Metal Mining Industry Industry (23) are among those who have a large average total energy intensity, gas, and petroleum."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2020
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Christiana Ari Sabatina
"Penelitian ini bertujuan untuk mengestimasi pengaruh aglomerasi terhadap produktivitas tenaga kerja industri pengolahan dengan mempertimbangkan adanya keterkaitan spasial (spatial dependence) untuk 110 kabupaten/kota di Pulau Jawa pada tahun 2005, 2010, 2015, dan 2005-2010-2015. Estimasi dilakukan pada data cross section dengan menggunakan metode ordinary least square (OLS) dan ekonometrika spasial.
Hasil estimasi menunjukkan bahwa terjadi hubungan nonlinier antara produktivitas tenaga kerja industri pengolahan dengan aglomerasi dalam bentuk kurva U terbalik. Peningkatan aglomerasi akan meningkatkan produktivitas tenaga kerja industri pengolahan, namun kenaikan produktivitas tersebut semakin lama akan mengecil (increasing but diminishing). Ketika disimulasikan nilai titik kritis aglomerasi pada kondisi di mana kenaikan kepadatan tenaga kerja sebesar 1 orang/Ha hanya akan meningkatkan produktivitas sebesar kurang dari (<) Rp 1.000,-/orang, maka dapat diketahui bahwa Kota Jakarta Utara pada tahun 2005 sudah melewati titik kritis, sementara wilayah lainnya masih berada di bawah titik kritis.
Penggunaan estimator maximum likelihood dalam mengestimasi model spasial belum konsisten menunjukkan pengaruh terhadap hubungan dampak aglomerasi dan produktivitas tenaga kerja industri pengolahan. Terjadi pula efek curahan (spillover) spasial antar kabupaten/kota di Pulau Jawa pada tahun 2005 dan gabungan ketiga tahun berupa curahan (spillover) produktivitas tenaga kerja dari wilayah yang bertetangga serta dependensi spasial pada error.

This study aims to estimate the the effect of agglomeration on manufacturing labor productivity by considering the presence of spatial dependence for 110 regencies/cities in Java Island in 2005, 2010, 2015, and 2005-2010-2015. Estimations are conducted on cross section data using ordinary least square (OLS) and spatial econometrics method.
The estimation results show nonlinear relationship between agglomeration and manufacturing labor productivity in the form of inverted U shape curve. An increase in agglomeration will increase labor productivity, but the slope is declining (increasing but diminishing). The simulation of critical point value in conditions where an increase in 1 person/Ha labor density will only increase productivity by less than (<) Rp 1.000,-/person, shows that North Jakarta City in 2005 has passed this critical point while other regions are still below.
Estimating spatial model with maximum likelihood estimator has not consistently shown the effect on the relationship between agglomeration effect and manufacturing labor productivity. There were spatial spillover effects between regions in Java Island on 2005 and 2005-2010-2015 in the form of labor productivity spillover from neighbouring regions and spatial dependencies on error.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2019
T53794
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>