Ditemukan 57875 dokumen yang sesuai dengan query
Muhammad Luthfi Jasir Yadri
"Telah dilakukan Studi Awal Probe Pemindai Permukaan Logam Berbasis Perubahan Kapasitansi dengan tegangan konstan. Tegangan konstan ini dapat divariasikan dalam rentang 0-1000 V. Probe dihubungkan dengan rangkaian integrator dengan resistor feedback 1 GΩ menggunakan operational amplifier OPA128JM yang memiliki impedansi input 1 TΩ dan arus bias input hingga 300 fA. Output dari rangkaian integrator ini dihubungkan dengan rangkaian penguat tegangan yang dapat melakukan penguatan hingga 987.6 kali. Probe dapat digerakkan di mana pada arah sumbu-x menggunakan stepper motor 17HS3401 dengan angle sebesar 1.8°/step yang dioperasikan menggunakan driver dengan sistem mikrostep sebesar sixteenth step. Konversi gerak rotasi-linier dari stepper motor menggunakan lead screw T8L8P2 dengan 4 start sehingga memiliki resolusi pergerakan linier sebesar 0.0044 mm/step. Adapun penggerak arah sumbu-z dapat memosisikan probe pada permukaan logam menggunakan stepper motor SPS-15RF dengan angle sebesar 18°/step yang dioperasikan menggunakan driver dengan sistem mikrostep sebesar quarter step. Konversi gerak rotasi-linier dari stepper motor menggunakan lead screw T3L4P4 dengan 1 start sehingga memiliki resolusi pergerakan linier sebesar 0.0371 mm/step. Untuk menghasilkan tegangan konstan menggunakan EMCO C10 dengan sumber tegangan 12 V dengan daya sebesar 1 watt.
An Initial Study of a Capacitance Change-Based Metal Surface Scanning Probe operating at constant voltage has been conducted. The constant voltage can be varied within a range of 0-1000 V. The probe is connected to an integrator circuit with a 1 GΩ feedback resistor using an operational amplifier OPA128JM, which has an input impedance of 1 TΩ and an input bias current of up to 300 fA. The output from this integrator circuit is connected to a voltage amplifier circuit that can amplify up to 987.6 times. The probe can be moved in the x-axis direction using a 17HS3401 stepper motor with an angle of 1.8°/step, operated using a driver with a sixteenth step microstep system. The rotation-linear motion conversion from the stepper motor uses a T8L8P2 lead screw with 4 starts, resulting in a linear motion resolution of 0.0044 mm/step. The z-axis direction actuator can position the probe on the metal surface using an SPS-15RF stepper motor with an angle of 18°/step, operated using a driver with a quarter-step microstep system. The rotation-linear motion conversion from the stepper motor uses a T3L4P4 lead screw with 1 start, resulting in a linear motion resolution of 0.0371 mm/step. To generate a constant voltage, an EMCO C10 is used with a 12 V power source and a power of 1 watt."
Lengkap +
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Hery Prasetyo
"Metode penghitungan dan pertumbuhan sel mikroaga dengan kapasitor plat sejajar terbukti dapat dilakukan. Karakteristik sel mikroalga hidup dan mati dapat diamati dengan memberikan fungsi frekuensi pada kapasitor. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kurva pertumbuhan, nilai kapasitansi satu unit sel dan perbedaan kapasitansi sel hidup dan mati pada Scenedesmus sp. dan Chlorella vulgaris. Metode yang digunakan adalah membandingkan nilai kapasitansi terhadap absorbansi dari spektrofotometer dan perhitungan jumlah sel menggunakan Neubauer chamber. Karakteristik sel hidup dan mati diamati dengan pemberian fungsi frekuensi menggunakan alat LCR meter.
Hasil analisis perbandingan nilai kapasitansi terhadap absorbansi dan perhitungan jumlah sel menunjukkan tingkat kelinearan yang tinggi, sehingga hasil kurva pertumbuhan dapat merepresentasikan kondisi sebenarnya. Pada rentang frekuensi 50 kHz sampai 1 MHz, frekuensi 900 kHz pada Scenedesmus sp. dan frekuensi 50 kHz pada Chlorella vulgaris merupakan frekuensi dengan tingkat pengkarakteristik yang cukup baik karena memberikan nilai perbedaan cukup besar pada kapasitansi sel hidup dan mati. Penambahan fungsi frekuensi mempengaruhi nilai kapasitansi satu unit sel. Kapasitansi satu unit sel Scenedesmus sp. berkisar dari 3,2 x 10-7 pF sampai 1 x 10-6 pF, sedangkan pada Chlorella vulgaris berkisar dari 2,56 x 10-8 pF sampai 3,23 x 10-7 pF.
Method of measuring the amount and growth of microalgae cells with parallel plate capacitor has been proven. Characteristics of microalgae cell life and death can be observed by giving the frequency function on the capacitor. This study aims to determine the growth curve, the capacitance of the unit cell and cell capacitance difference of life and death on Scenedesmus sp. and Chlorella vulgaris. The method used is to compare the capacitance value of the absorbance of the spectrophotometer and calculating the number of cells using a Neubauer chamber. Characteristics of live and dead cells were observed by giving the frequency function using a LCR meter.Results of comparative analysis of the capacitance value of the absorbance and the calculation of the number of cells show a high degree of linearity, so that the growth curve can represent actual conditions. In the frequency range of 50 kHz to 1 MHz, a frequency of 900 kHz at Scenedesmus sp. and a frequency of 50 kHz at Chlorella vulgaris is a fairly good level of characteristics as it gives value large enough difference in capacitance cell life and death. The addition of frequency function affects the capacitance value of the unit cell. The capacitance of the unit cell Scenedesmus sp. ranging from 3,2 x 10-7 pF to 1 x 10-6 pF, whereas the Chlorella vulgaris ranging from 2,56 x 10-8 pF to 3,23 x 10-7 pF."
Lengkap +
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2015
S62143
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Sulthan Zahran Ma'ruf
"Telah dibangun sistem akuisisi data dan pencitraan morfologi permukaan logam 2 dimensi dengan resolusi perpindahan di bawah 0.1mm dan kapasitas ADC 24 Bit. Sampel dapat digerakan 2 dimensi menggunakan stepper motor lead screw T8 pada satu arah dan stepper motor lead screw T3 pada arah lainnya. Stepper motor T8 memiliki panjang ulir 25cm, lead 8, pitch 2mm dan perpindahan per step hingga 0.0044mm/step dalam kondisi microstep 1/16. Stepper motor T3 memiliki panjang ulir 5cm, lead 4, pitch 4mm dan perpindahan per step hingga 0.0371mm/step dalam kondisi microstep 1/4. Terdapat probe pengukur permukaan logam yang dapat dikendalikan dengan stepper motor lainnya dengan panjang ulir 5cm dengan perpindahan per step hingga 0.0371mm/step dalam kondisi microstep 1/4. Analog-to-Digital Converter ADC ADS1232 digunakan untuk mengukur tegangan yang akan diakusisi melalui Arduino Nano. Arduino Nano berkomunikasi dengan komputer yang menjalankan GUI melalui protokol komunikasi serial. GUI diprogram menggunakan bahasa pemrograman python dan package Tkinter. Data yang diakuisisi ini akan diolah dan diplot 3 dimensi dengan sumbu x dan y merupakan perpindahan dari kedua Stepper Motor dan sumbu z merupakan pembacaan ADC yang menggambarkan ketinggian dari permukaan logam. Untuk membuktikan kinerja sistem ini digunakan simulasi yang berdasarkan DAC MCP4725. DAC MCP4725 akan diprogram untuk memberikan besaran yang menggambarkan ketinggian dari permukaan logam dengan menerima input x dan y dari serial yang dikirim menggunakan program python dengan GUI Tkinter.
A data acquisition system and 2-dimensional metal surface morphology imaging have been developed, featuring displacement resolution under 0.1mm and 24-bit ADC capacity. Samples can be moved in 2 dimensions using a T8 stepper motor lead screw in one direction, and a T3 stepper motor lead screw in another. The T8 stepper motor has a thread length of 25cm, lead 8, pitch 2mm, and displacement per step up to 0.0044mm/step under 1/16 microstep conditions. The T3 stepper motor has a thread length of 5cm, lead 4, pitch 4mm, and displacement per step up to 0.0371mm/step under 1/4 microstep conditions. There is a metal surface measuring probe that can be controlled by another stepper motor with a 5cm thread length, moving up to 0.0371mm/step under 1/4 microstep conditions. The Analog-to-Digital Converter (ADC) ADS1232 is used to measure the voltage to be acquired through an Arduino Nano. The Arduino Nano communicates with a computer running a graphical user interface (GUI) through a serial communication protocol. The GUI is programmed using Python and the Tkinter package. The acquired data will be processed and plotted in 3 dimensions, with the x and y axes representing the displacement from both stepper motors and the z-axis representing the ADC reading, which describes the height of the metal surface. To demonstrate the performance of this system, a simulation based on the DAC MCP4725 is used. The DAC MCP4725 will be programmed to provide values that depict the height of the metal surface, receiving x and y inputs from the serial sent using a Python program with a Tkinter GUI."
Lengkap +
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Agustine
"Saluran Transmisi merupakan bagian penting dalam suatu sistem tenaga listrik. Karena itu, kinerjanya dalam pengiriman daya listrik perlu diperhatikan. Salah satu hal yang mempengaruhi kinerja suatu saluran transmisi adalah impedansi saluran itu sendiri yang terdiri atas: resistansi, induktansi, kapasitansi, dan konduktansi. Untuk saluran di atas 80 km, kapasitansi memiliki pengaruh yang cukup besar. Kapasitansi yang timbul di saluran transmisi adalah kapasitansi antar konduktor dan karena pengaruh bumi. Untuk kapasitansi akibat pengaruh bumi pada umumnya dianggap sama di setiap titik saluran transmisi, namun sebenarnya berbeda, karena kontur bumi yang berbeda.
Berkaitan dengan hal tersebut maka dalam skripsi ini akan dilakukan studi pengaruh kontur bumi terhadap kapasitansi saluran transmisi tenaga listrik. Hal yang dilakukan adalah mempelajari literatur dan melakukan perhitungan dari SUTET 500 kV Suralaya - Gandul I.
Metode yang digunakan adalah membagi satu gawang saluran transmisi menjadi beberapa bagian, dimana tiap bagian dihitung nilai kapasitansinya terhadap bumi yang merepresentasikan nilai kapasitansi dari saluran transmisi pada bagian tersebut. Nilai kapasitansi di tiap bagian tersebut kemudian dijumlahkan untuk mendapatkan kapasitansi total yang kemudian dibandingkan terhadap nilai kapasitansi total saluran transmisi yang didapat dengan menganggap sama nilai kapasitansi di sepanjang saluran.
Transmission line is an important part in the electricity system. Therefore, we need to take notice on its performance in conducting electricity. One point affecting a transmission line is its impedance, which consist of: resistance, inductance, capacitance, and conductance. The capacitance's affect will be quite high for lines longer than 80 kilometres. Capacitance in transmission line is caused by two adjacent conductors and the earth influence. Although at each point the capacitance towards the earth are generally considered equal, but actually they are different, because of the earth crust differences.Regarding the issue, then this paper will discuss the study on earth crust effects to the capacitance of electricity transmission lines. Materials for this paper are learning the literature and doing calculation from SUTET 500 kilovolts Suralaya - Gandul I.The method used is to divide a transmission line into several parts and each part's capacitance towards the earth will be counted, which represents the transmission line?s capacitance value of that part. The results from each part will then be summed up to get the total capacitance and compared with the total capacitance value taken with assumption that each part?s capacitance value is the same."
Lengkap +
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2007
S40339
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Novis Asria
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1998
S41938
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Feby Nirwana
"Ketika suatu permukaan disinari sinar laser, akan terbentuk pola
speckle berupa titik-titik gelap dan terang yang terdistribusi secara acak sesuai bidang permukaan. Sehingga, permukaan yang berubah akan menghasilkan pola speckle yang berbeda pula. Penelitian ini bertujuan untuk melihat korelasi perubahan permukaan logam akibat proses korosi dengan perubahan pola speckle, sehingga dapat memperkirakan ketahanan logam dan mengamati karakteristik permukaan karena proses korosi secara kualitatif. Logam yang digunakan adalah besi, baja karbon, dan stainless steel dan direndam dalam larutan HNO3 0.1 M. Citra pola speckle setiap 10 menit ditangkap kamera CMOS dan diolah menggunakan metode 2-D Coefficient Correlation dan GLCM.
Hasil yang didapat menunjukkan adanya korelasi antara perubahan permukaan logam akibat proses korosi dengan nilai koefisien dari metode 2-D Coefficient Correlation serta esktraksi fitur contrast dan homogeneity dari metode GLCM. Tingkat kepresisian masing-masing metode tidak kurang dari 97.3% dan 91.1%. Analisis 2-D Coefficient Correlation dapat digunakan untuk memperkirakan ketahanan logam terhadap korosi dimana logam yang paling tahan korosi adalah stainless steel, disusul dengan baja karbon, lalu besi. Sedangkan, Fitur contrast dan homogeneity GLCM dapat digunakan untuk merepresentasikan karakteristik permukaan logam yang berubah, namun sulit digunakan untuk memperkirakan ketahanan logam karena jenis korosi yang terjadi pada penelitian ini berbeda untuk setiap jenis logam.
When a surface is illuminated by a laser beam, a speckle pattern will form in the form of dark and bright spots which are randomly distributed according to the surface area. So that the changing surface will produce a different speckle pattern. This study aims to see the correlation of changes in metal surface due to the corrosion process with changes in speckle patterns, so that it can qualitatively estimate metal resistance and observe surface characteristics due to the corrosion process. The metal used were iron, carbon steel, and stainless steel which were immersed in 0.1 M HNO3 acid solution. Every 10 minutes, speckle pattern images were captured using a CMOS camera and processed using 2-D Coefficient Correlation and GLCM methods. The results obtained showed a correlation between metal surface changes due to the corrosion process with the coefficient values of the 2-D Coefficient Correlation method and extraction features of contrast and homogeneity from GLCM method. The precision rate of each method is not less than 97.3% and 91.1%. Analysis of 2-D Coefficient Correlation can be used to estimate metal resistance where the most corrosion-resistant metal is stainless steel, followed by carbon steel, then iron. Meanwhile, the GLCM contrast and homogeneity features can be used to represent changing metal surface characteristics, but it is difficult to estimate metal resistance because the type of corrosion that occurs in this study is different for each type of metal."
Lengkap +
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Dian Figana
"Tesis ini membahas perancangan sensor berbasis 4 mikro-probe dalam sistem ECVT (Electrical Capacitance Volume Tomography) untuk mengukur struktur 3 dimensi di dalam material. Sensor probe yang digunakan berjumlah empat probe tersusun seri dan memiliki diameter berkisar 3 mikrometer yang kemudian di dekatkan ke permukaan sampel. Sampel yang digunakan berbahan SiO2 yang didalamnya terdapat bahan Si berbentuk bola dan memiliki diameter 4 mikrometer. Struktur bola Si digerakkan secara horizontal di bawah 4 sensor probe. Pergerakan sampel secara horizontal dilakukan dengan menggunakan rangkaian kontrol horizontal, dengan tegangan output sebesar -16,95 volt sampai dengan 17,12 volt piezoelektrik dapat digerakkan. Untuk mengontrol jarak probe dan permukaan sampel yang sangat dekat, dilakukan dengan memberi beda tegangan antara probe dan sampel dengan menahan arus terobosan (tunnel current) pada harga konstan. Pendeteksian arus terobosan menggunakan rangkaian I-V converter, selanjutnya diproses oleh kontrol vertikal (kontrol proporsional integral) untuk menjaga jarak antara tip dan sampel. Rangkaian kontrol vertikal mampu menjaga nilai Vofset = 0 atau nilai Vin dan Vsetpoin tetap sama saat Vsetpoin bernilai 1,51 volt sampai dengan 10,06 volt. Setelah dilakukan proses rekonstruksi dengan menggunakan prinsip ECVT, pada objek yang berukuran 4 mikrometer, rekonstruksi berhasil dilakukan meskipun hanya menggunakan 4 sensor.
This thesis discusses the design of sensor-based 4 micro-probe in system ECVT (Electrical Capacitance Volume Tomography) to measure the 3-dimensional structure inside material. Probe sensor used consists of four series of probes and has a diameter of 3 micrometer which is then brought to the surface of the sample. Sample were used which is made of SiO2 and inner this material is Si in form of spherical with diameter 4 micrometres. Structure spherical horizontally driven below 4 probe sensors. Horizontal movement of the sample is done by using horizontal control, with output voltage of -16.95 volts to 17.12 volts piezoelectric movable. To control the distance of the probe and sample surface is very close, done with a voltage difference between probe and sample with tunnel current at constant value. Detection tunnel current using a I-V converter circuit, and next processing by the vertical control (proportional integral control) to maintain distance between the tip and sample. Vertical control circuit capable of maintaining the value Vofset = 0 or the value of Vin and Vsetpoin remain the same when Vsetpoin value is 1.51 volts up to 10,06 volt. After reconstruction using ECVT principle, the object with diameter 4 micrometers, reconstruction succesfully only using 4 sensors."
Lengkap +
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2011
T28720
UI - Tesis Open Universitas Indonesia Library
Sitompul, David
"Telah dibuat Capacitance Meter yang merupakan alat ukur untuk kapasitor nonpolar. Karakteristiknya antara lain, tingkat kesalahan 1% pada skala maksimum 40 pF (piko farad), jangkauannya 3 dekade, derau dan arus drift rendah. Secara praktis (implementatif), mudah dibuat, menggunakan rangkaian op amp yang umum, rangkaian dapat di-pra implementasi-kan pada protoboard dalam waktu singkat (hitungan menit), memecahkan solusi kecepatan bagi kapasitor berharga kecil.
It had been made a Capacitance Meter which is the measurement instrument for non-polar capacitors. It has characteristics: 1% error on maximum scale 40 pF (picofarad), 3 decades of range, low noise and drift. Practically, it is easy to construct, using common op amp circuitry, can breadboard it in minutes. It solves the speed problem for small capacitors."
Lengkap +
Depok: Universitas Indonesia, 2010
S29492
UI - Skripsi Open Universitas Indonesia Library
Adrinaldi
"Salah satu alternatif untuk melindungi permukaan logam dari penurunan sifat mekanis adalah dengan teknologi hardfacing. Penelitian ini memvariasikan preheating dan buttering untuk melihat pengaruh variabel tersebut terhadap hasil hardfacing baja tahan aus Creusabro 8000. Hardfacing dilakukan dengan metode pengelasan SMAW pada pelat baja berdimensi 200x100x12 mm. Elektroda yang digunakan adalah MG-DUR 3 untuk lapisan buttering dan MG-DUR 65 untuk lapisan hardfacing. Serangkaian pengujian dilakukan untuk memeriksa hasil proses hardfacing, pengujian tersebut adalah pengujian komposisi kimia, pengamatan visual, pengujian kekerasan, pengamatan foto makro dan pengujian struktur mikro secara metalografi dan SEM. Hasil pengujian menunjukan bahwa adanya preheating dan buttering memperbaiki sifat mekanis dan ketahanan retak baja. Perbaikan sifat mekanis ini melalui perubahan struktur mikro.
One of alternative to protect the metal surface from decrease on mechanical properties is by hardfacing technology. This study varying the preheating treatment and buttering layers to see the effect of these variables to the result of the hardfacing process of wear resistant steel-Creusabro 8000. Hardfacing performed with SMWA process on the steel plate 200x100x12 mm. The electrodes used were MG-DUR 3 for buttering layer and MG-DUR 65 for hardfacing layer. A series tests conducted to check the results hardfacing process such chemical composition testing, visual testing, hardness testing and microstructure testing in metallography and SEM. The results showed that preheating treatment and buttering layer improve the mechanical properties and crack resistance of steel. Improvements of the mechanical properties through changes in the microstructure."
Lengkap +
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2012
S1734
UI - Skripsi Open Universitas Indonesia Library
Ifnia Widora
"Permitivitas relatif distribusi sel kanker relatif lebih tinggi dibandingkan dengan sel normal. Oleh karena itu, diagnosis kanker payudara dengan berbasis pengukuran kapasitansi memiliki peluang cukup besar. Dalam studi ini, diagnosis kanker payudara dilakukan dengan menggunakan ECVT (Electrical Capacitance Volume Tomography) yang akan memetakan distribusi 3D permitivitas relatif jaringan payudara.
Pada penelitian ini dilakukan analisis selektivitas ECVT dalam membedakan kanker ganas (malignan) dan tumor jinak (benign). Pemindaian menggunakan ECVT pada 120 wanita yang mempunyai kelainan pada payudaranya berupa kista, tumor jinak dan kanker ganas berdasarkan identifikasi USG.
Hasil menunjukkan bahwa nilai kapasitansi maksimum yang terdeteksi ECVT berkorelasi kuat dengan tingkat keganasan yang diidentifikasi USG. Hasil rekonstruksi ECVT menunjukan bahwa 89.55% dari semua data kanker ganas berada pada nilai kapasitansi maksimum diatas 0.3, sementara 94.4% kista dan tumor jinak berada pada kisaran dibawah 0.3. Hasil ini menunjukkan kelayakan ECVT dalam membedakan kanker ganas dan tumor jinak.
In the previous study, has been developed a novel sensor for Electrical Capacitance Volume Tomography (ECVT) to map the distribution of tumor inside the human breast. The ECVT provides a volumetric image of permittivity distribution of the breast tissue, showing higher permittivity of abnormal tissue characterized with a simple cyst, a benign tumor or a malignant cancer as compared with normal breast. In this study, we evaluate the selectivity of the ECVT to differentiate malignant cancers from benign tumors. Serial cases involving 120 patients diagnosed with simple cysts, benign tumors or malignant cancers by Ultrasonography (USG) are scanned using the ECVT, and the images from both of the modalities are compared. It is found that the maximum voxel permittivity value of the reconstructed volumetric image is correlated strongly with the malignancy of the tumor identified by the USG. 89.55% of all malignant data reside above 0.3 in the normalized maximum permittivity value of the reconstructed ECVT image, while 94.4% of simple cyst or benign tumor is in the range below 0.3. This findings suggest the feasibility of the ECVT technique to differentiate the malignant cancer from benign tumor with relatively high selectivity."
Lengkap +
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2014
T41869
UI - Tesis Membership Universitas Indonesia Library