Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 143880 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Lorita
"Kasus kontaminasi air tanah di daerah pemakaman merupakan kasus yang belum banyak tersentuh namun memiliki potensi menjadi kasus yang mengkhawatirkan terutama dengan lokasinya yang berdekatan pemukiman. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat kontaminasi, persebaran kontaminasi, kesesuaian kontaminasi dengan baku mutu air yang ditetapkan pemerintah, dan kaitan secara geologi dengan kontaminasi di TPU Padurenan. Metode yang dilakukan adalah analisis terhadap sampel air tanah dari lokasi penelitian berdasarkan parameter yang ditentukan. Hasil penelitian menunjukkan tingkat kontaminasi dari 9 titik sampel untuk parameter pH dari 5.54 - 7.19, parameter suhu (oC) dari 28.4 - 29.6, parameter EC (mS/cm) dari 57 – 355, paameter TDS (ppm) dari 29 – 177, parameter warna menunjukkan indikator bening dan sedikit keruh, parameter rasa menunjukkan indikator berasa dan tidak berasa, parameter bau menunjukkan indikator tidak berbau, sedikit berbau, dan berbau, parameter Copper (mg/L) nilai <0.01, parameter Potassium (mg/L) dari 0.8 - 4.2, parameter Lead (mg/L) memiliki nilai <0.02, parameter Iron (mg/L) dari 0.04 - 3.7, parameter Zinc (mg/L) dari <0.01 - 0.06, parameter Nitrate (mg/L) dari 0.02 - 27.7, parameter BOD (mg/L) dari <2 - 8.1, parameter COD (mg/L) dari <6 - 19.2, dan parameter Total Coliform (koloni/100mL) dari 65 – 800. Parameter yang melewati batas kesesuaian dengan baku mutu air tanah yang ditentukan oleh pemerintah adalah parameter pH, EC, Iron, Zinc, BOD, COD, dan Nitrate. Persebaran kontaminasi didukung oleh stratigrafi kipas aluvium dengan pola dinamika air tanah berarah Utara-Barat Laut. Litologi tuf secara alamiah memberikan nilai konsentrasi pada parameter Potassium dan Iron. Parameter Nitrate, Potassium, dan Total Coliform menjadi pendukung kontaminasi yang berasal dari dekomposisi tubuh manusia.

The case of groundwater contamination in the burial area is a case that has not been touched upon but has the potential to become a worrying case, especially given its location close to housing. The purpose of this study was to determine the level of contamination, the distribution of contamination, the suitability of contamination with water quality standards set by the government, and the geological relationship with contamination at Padurenan Cemetery. The method used is the analysis of groundwater samples from the research location based on the specified parameters. The results showed the contamination level of 9 sample points for pH parameters from 5.54 - 7.19, temperature parameters (oC) from 28.4 - 29.6, EC parameters (mS/cm) from 57 - 355, TDS parameters (ppm) from 29 - 177, parameters color indicates clear and slightly cloudy indicators, the taste parameter shows taste and tasteless indicators, the odor parameter indicates an odorless, slightly odorous, and odorless indicator, Copper parameters (mg/L) has value <0.01, Potassium parameters (mg/L) is from 0.8 - 4.2, Lead parameters (mg/L) has a value <0.02, Iron parameters (mg/L) from 0.04 - 3.7, Zinc parameters (mg/L) from <0.01 - 0.06, Nitrate parameters (mg/L) from 0.02 - 27.7, BOD parameters (mg/L) from <2 - 8.1, COD parameters (mg/L) from <6 - 19.2, and Total Coliform parameters (colony/100mL) from 65 – 800. Parameters that exceed the conformity limits with groundwater quality standards determined by the government are pH, EC, Iron, Zinc, BOD, COD, and Nitrate parameters. The distribution of contamination is supported by the aluvium fan stratigraphy with the pattern of groundwater dynamics trending North-Northwest. The tuff lithology naturally gives concentration values ​​for Potassium and Iron parameters. Nitrate, Potassium and Total Coliform parameters support contamination originating from the decomposition of the human body."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Imam Syahid
"Air tanah merupakan salah satu kebutuhan yang sangat penting bagi manusia dalam memenuhi kehidupan sehari-harinya. Masyarakat di Kecamatan Ciambar dan sekitarnya yang menjadi lokasi penelitian ini dominan mendapatkan air tanah dari sumur galian. Adanya risiko yang diakibatkan oleh penggunaan sumur galian seperti rawan terkontaminasinya air tanah dapat memberikan dampak negatif bagi kesehatan tubuh yang mengkonsumsinya. Selain itu, air tanah juga dapat dipengaruhi oleh batuan sekitar. Untuk itu, penelitian ini dilakukan dengan tujuan melihat kualitas air tanah berdasarkan kondisi geologi dan karakteristik hidrogeokimia air tanah. Kondisi geologi pada daerah penelitian diketahui dengan analisis geomorfologi dan pemetaan geologi, sedangkan karakteristik hidrogeokimia air tanah diketahui dengan melihat fasies hidrogeokimia yang menggunakan metode diagram gibbs, diagram piper, diagram durov, dan diagram stiff. Hasil dari pemetaan geologi ditemukan batuan piroklastik berupa endapan lahar yang membawa batuan vulkanik dengan fragmen andesit dan endapan vulkanik yang merupakan tuf gelas. Terdapat 2 jenis fasies air tanah pada daerah penelitian, yaitu Calcium Magnesium Bicarbonate (Ca2+ - Mg2+, HCO3-) dan Calcium Magnesium Chloride (Ca2+ - Mg2+, Cl-). Kedua jenis fasies tersebut diakibatkan oleh air tanah yang mengalami pertukaran ion dan disolusi dengan batuan sekitar. Berdasarkan Permenkes RI No. 32 Tahun 2017, kualitas air tanah pada daerah penelitian memiliki nilai TDS dan sulfat (SO4) yang telah memenuhi persyaratan higiene sanitasi, sedangkan pada nilai pH masih terdapat 60% wilayah yang belum memenuhi persyaratan.

Groundwater is one of the most important needs for humans in fulfilling their daily lives. Communities in Ciambar District and its surroundings, which are the locations of this research, are dominant in obtaining groundwater from dug wells. There are risks caused by the use of dug wells such as the vulnerability to contamination of ground water which can have a negative impact on the health of the people who consume it. In addition, groundwater can also be influenced by surrounding rocks. For this reason, this research was conducted with the aim of looking at the quality of groundwater based on geological conditions and hydrogeochemical characteristics of groundwater. The geological conditions in the study area are known by geomorphological analysis and geological mapping, while the hydrogeochemical characteristics of groundwater are known by looking at the hydrogeochemical facies using the gibbs diagram, piper diagram, durov diagram, and stiff diagram methods. The results of the geological mapping found pyroclastic rocks in the form of lava deposits carrying volcanic rocks with andesite fragments and volcanic deposits which are glass tuffs. There are 2 types of groundwater facies in the study area, namely Calcium Magnesium Bicarbonate (Ca2+ - Mg2+, HCO3-) and Calcium Magnesium Chloride (Ca2+ - Mg2+, Cl-). Both types of facies are caused by groundwater that undergoes ion exchange and dissolution with the surrounding rock. Based on RI Minister of Health No. 32 of 2017, the quality of groundwater in the study area has TDS and sulfate (SO4) values that meet sanitation hygiene requirements, while at pH values there are still 60% of areas that do not meet the requirements."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Kamila Indah Lestari
"Dengan berkembangnya kegiatan di Provinsi Banten, bertambah pula kebutuhan air bersih setiap harinya mulai dari kegiatan domestik hingga perkantoran, dan bidang lainnya. Skripsi ini betujuan untuk mengetahui karakteristik dan pola aliran Cekungan Air Tanah (CAT) Serang-Tangerang sebagai salah satu sumber air utama bagi masyarakat Provinsi Banten dengan menggunakan kadar isotop dan hidrogeokimia air tanah untuk memetakan persebaran fasies air tanah dan pola aliran air tanah dengan menggunakan metode Inverse Distance Weighting (IDW) dengan bantuan software ArcGis. Dari hasil penelitian, didapat bahwa fasies dominan pada CAT Serang-Tangerang adalah Na-HCO3, diikuti dengan Ca-HCO3, Na-Cl, Ca-Cl, Na-SO4, Ca-SO4, Mg-HCO3, Na-HCO3­­-Cl, Mg-HCO3­­-Cl, Na-Cl-HCO3, dan HCO3­­-Cl. Berdasarkan Muka Air Tanah Absolut (MATa) serta kadar isotop stabil berupa δ18O dan δD, pola aliran air tanah mulai dari daerah imbuhan di bagian barat daya dari CAT, menuju ke arah utara, timur laut, dan timur, dengan air tanah yang dikelompokkan ke dalam tiga kelompok utama berdasarkan rasio isotopnya menggunakan metode pengelompokan Equal Interval, yaitu menjadi kelompok air tanah dengan rasio isotop tinggi, kelompok air tanah dengan rasio isotop sedang, dan kelompok air tanah dengan rasio isotop rendah. 

With the growth of activity in Banten Province, so does increase the need of daily clean water, from domestic activities to office activities, and many other economic sections. This thesis is made to understand the characteristics and groundwater flow of Serang-Tangerang Groundwater Basin as one of the main water sources for the citizens of Banten Province with the use of stable isotope ratios and groundwater hydrogeochemistry to map the groundwater facies distribution using Inverse Distance Weighting (IDW) method with the help of ArcGis software. The result of this study shows that the dominant facies for Serang-Tangerang Groundwater Basin is Na-HCO3, followed by Ca-HCO3, Na-Cl, Ca-Cl, Na-SO4, Ca-SO4, Mg-HCO3, Na-HCO3­­-Cl, Mg-HCO3­­-Cl, Na-Cl-HCO3, and HCO3­­-Cl. According to the Absolute Groundwater Level (AGL) and stable isotope ratios of δ18O and δD, groundwater flow starts from the recharge zone one the southwest area of the groundwater basin to the north, northeast, and east, and the groundwater is grouped into three different categories based on their isotopic ratios using Equal Interval classification method, which is classified into groundwater with high isotopic ratios, medium isotopic ratios, and low isotopic ratios."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Amrina Rasyada
"

Air tanah Kota Bekasi dan Metro mayoritas digunakan sebagai bahan baku air bersih dan minum. Terdapat beberapa permasalahan air tanah kota penelitian, yaitu kandungan bakteri, besi, dan asam organik tinggi. Penelitian WFW pada tahun 2020-2022 berupa data kualitas air tanah WFW berupa TDS, kekeruhan, TC, Escherichia Coli, pH, dan temperatur diuji dengan hasil kuesioner, yaitu faktor ekonomi (pengeluaran masyarakat per bulan dan kepemilikan hewan ternak), sosial (pendidikan, kepemilikan rumah, dan jumlah penghuni rumah), dan lingkungan (kepemilikan toilet, metode penyediaan air tanah, dan pengosongan tangki septik), dan persepsi dan tingkat kepuasan. Penelitian menggunakan analisis statistik (analisis deskriptif, t-test paired sample, crosstabs, Spearman Rank, dan regresi biner) dan studi literatur. Analisis deskriptif menghasilkan parameter di musim berbeda memiliki nilai berbeda. T-test paired sample Kota Bekasi (E. Coli, TC, dan pH) menghasilkan nilai Sig. (2 tailed) < 0,05 atau terdapat perbedaan parameter di beda musim. Uji crosstabs dilaksanakan untuk mengetahui variansi data faktor penelitian. Uji Spearman dan regresi biner menghasilkan hanya faktor metode pengambilan air tanah berkorelasi dengan parameter pH, temperatur, dan TC dengan nilai Sig. (2 tailed) < 0,05. Rekomendasi metode penyediaan air tanah berupa borehole dan protected well.


The majority of Bekasi City and Metro ground water is used as a raw material for clean and drinking water. There are several problems with the research city groundwater, namely the high content of bacteria, iron, and organic acids. WFW research in 2020-2022 in the form of WFW groundwater quality data in the form of TDS, turbidity, TC, Escherichia Coli, pH, and temperature were tested with the results of a questionnaire, namely economic factors (monthly community spending and livestock ownership), social (education, house ownership, and number of occupants), and environment (toilet ownership, methods of groundwater supply, and emptying of septic tanks), and perceptions and levels of satisfaction. The study used statistical analysis (descriptive analysis, paired sample t-test, crosstabs, Spearman Rank, and binary regression) and literature studies. Descriptive analysis produces parameters in different seasons have different values. T-test paired samples of Bekasi City (E. Coli, TC, and pH) yielded Sig. (2 tailed) < 0.05 or there are different parameters in different seasons. The crosstabs test was carried out to determine the variance of the research factor data. Spearman's test and binary regression yielded only groundwater abstraction method factors correlated with pH, temperature, and TC parameters with Sig values. (2 tailed) < 0.05. Recommendations for groundwater supply methods are in the form of boreholes and protected wells.

 

"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lubis, Arif Sakhbana
"Cekungan Air Tanah (CAT) Serang-Tangerang sebagai tempat terjadinya semua kejadian hidrogeologi tentunya tidak lepas dengan kontrol geologi, parameter fisika air tanah, dan parameter kimia air tanah. Analisis proses hidrogeokimia berdasarkan metode principal componenet analysis dilakukan untuk mengetahui bagaimana proses geologi mempengaruhi proses hidrokimia yang terjadi di Cekungan Air Tanah (CAT) Serang-Tangerang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa daerah penelitian disusun oleh 4 formasi batuan, 13 batuan atau hasil gunung api dan 3 endapan, jenis air tanah berdasarkan nilai TDS dan DHL jenis air di cekungan Air Tanah (CAT) Serang-Tangerang merupakan air segar (72%) dan air payau (28%) serta air tanah segar (78%) dan air asin (22%) dengan fasies Na-HCO3, Mg-HCO3, Ca-HCO3, Ca-Cl, dan Na-Cl, DHL berkorelasi dengan K+ (r=0,681), Na+ (r=0.967), HCO3- (r=0.889), dan Cl- (r=0,891). Ca2+ berkorelasi HCO3- (r=0,600). Mg2+ berkorelasi dengan K+ (r=0,618) dan HCO3- (r=0,593). K+ berkorelasidengan Na+ (r=0.625), HCO3- (r=0,797). Na+ berkorelasi dengan HCO3- (r=0,858), Cl- (r=0,893). HCO3- berkorelasi dengan Cl- (r=0,638). Hubungan antara kondisi geologi dan proses hidrogeokimia air tanah yang terjadi di Cekungan Air Tanah (CAT) Serang-Tangerang dipengaruhi oleh 2 faktor yakni faktor litologi atau batuan (F1) dan lingkungan pengendapan atau intrusi air laut atau pengaruh penguapan (F2).

The Serang-Tangerang Groundwater Basin (CAT), where all hydrogeological events occur, cannot be separated from geological control, groundwater physics, and groundwater chemical parameters. Analysis of hydrogeochemical processes based on principal component analysis method was carried out to determine how geological processes affect hydrochemical processes in the Serang-Tangerang Groundwater Basin (CAT). The study area comprised 4 rock formations, 13 rocks or volcanic products, and 3 sediments. The type of groundwater based on TDS and DHL values, the type of water in the Serang-Tangerang Groundwater Basin is fresh water (72%) and brackish water (28%) and fresh groundwater (78%), and salt water (22%) with Na-HCO3, Mg-HCO3, Ca-HCO3, Ca-Cl, and Na-Cl facies, DHL correlated with K+ (r =0,681), Na+ (r=0.967), HCO3- (r=0,889), and Cl- (r=0,891). Ca2+ correlates with HCO3- (r=0,600). Mg2+ correlated with K+ (r=0,618) and HCO3- (r=0,593). K+ correlated with Na+ (r=0,625), HCO3- (r=0,797). Na+ correlated with HCO3- (r=0,858) and Cl- (r=0,893). HCO3- correlated with Cl- (r=0,638). The relationship between geological conditions and groundwater hydrogeochemical processes that occur in the Serang-Tangerang Groundwater Basin (CAT) is influenced by two factors, namely lithology or rock factors (F1) and depositional environment or seawater intrusion or the influence of evaporation (F2)."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Josephine Ulinai
"Salah satu wilayah tidak terlayani jaringan perpipaan di Kota Bekasi adalah Kelurahan Jatirangga sehingga kebutuhan air minumnya dipenuhi dalam bentuk self-supply yaitu pemakaian air tanah sebagai sumber air utama yang berpotensi menimbulkan penipisan air tanah untuk jangka waktu yang panjang. Penelitian ini bertujuan untuk mengulas hasil monitoring tingkat curah hujan dan ketinggian muka air tanah, menganalisis korelasi antara pola hujan dengan perubahan tinggi muka air tanah, dan merekomendasikan alternatif untuk menjaga ketersediaan air tanah agar berkelanjutan. Data perekaman curah hujan sebagai variabel bebas dan tinggi muka air tanah sebagai variabel terikat pada bulan Juni 2022 hingga awal November 2022 dianalisis menggunakan uji statistik inferensial SPSS yang meliputi uji korelasi dan regresi linear. Setelah mengidentifikasi hubungan curah hujan dan tinggi muka air tanah secara statistik, opsi-opsi alternatif dapat diurutkan sesuai dengan pengalaman dan pengetahuan responden melalui metode Analytical Hierarchy Process (AHP). Data perekaman rainfall gauge menunjukkan bahwa bulan Oktober memiliki curah hujan tertinggi (385 mm), sementara bulan Agustus memiliki curah hujan terendah (109 mm) dalam periode 5 bulan perekaman. Data dari water level logger menunjukkan bahwa muka air tanah tertinggi berada di bulan Oktober (7,85 m dari permukaan), sementara bulan Agustus menunjukkan tinggi muka air tanah paling dalam (>9,50 m dari permukaan). Hal ini menunjukkan bahwa fluktuasi curah hujan berdampak pada perubahan tinggi muka air tanah di bulan yang sama. Hasil pengujian statistik menunjukkan adanya korelasi signifikan yang tergolong lemah hingga moderat di antara kedua variabel curah hujan dan muka tanah. Berdasarkan hasil analisis statistik tersebut, alternatif yang diprioritaskan adalah alternatif yang mengintervensi pada pasokan air tanah, yaitu sumur resapan, sumur injeksi, dan parit resapan yang umum digunakan di Indonesia. Hasil tabulasi data responden pada metode AHP menunjukkan bahwa sumur resapan merupakan alternatif peringkat pertama yang dianggap dapat dipertimbangkan untuk diaplikasikan di Kota Bekasi. Setelah diimplementasikan, sumur resapan diharapkan dapat membantu menjaga keberlanjutan air tanah.

One of the areas in Kota Bekasi that is not served by a piped network is Jatirangga Sub-district. The community in Jatirangga Sub-district meets their drinking water needs through self-supply, which has the potential to deplete groundwater over a long period. This study aims to review the results of monitoring the rainfall level and groundwater level, analyze the correlation between rainfall patterns and changes in groundwater levels, and recommend alternatives to ensure sustainable groundwater availability. The recorded data of rainfall and groundwater levels from June 2022 to early November 2022 were analyzed using inferential statistical tests, including correlation and linear regression tests, in SPSS. After identifying the statistical relationship between rainfall and groundwater levels, alternative options can be ranked according to the respondents' experiences and knowledge using the Analytical Hierarchy Process (AHP) method. The rainfall gauge recording data shows that October had the highest rainfall (385 mm), while August had the lowest rainfall (109.2 mm) during the 5-month recording period. The data from the water level logger indicates that the highest groundwater level occurred in October (7.85 m below the surface), while August had the deepest groundwater level (>9.5 m below the surface). This suggests that rainfall fluctuations have an impact on changes in groundwater levels within the same month. The results of the statistical tests show a significant correlation between the two variables, although it is categorized as weak to moderate. Based on the statistical analysis, the ranked alternatives are those that intervene in groundwater supply, such as infiltration wells, injection wells, and infiltration trenches commonly used in Indonesia. The tabulation of respondent data in the AHP method shows that infiltration wells are the top-ranked alternative considered for implementation in Kota Bekasi. The integration of infiltration wells is envisioned as a pivotal measure to effectively preserve the sustainability of the groundwater resources."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Kintari Faza
"Kota Bekasi memiliki cakupan pelayanan PDAM hanya sebanyak 40% pelanggan. Pelayanan air bersih yang belum menyeluruh menyebabkan masyarakat di Kota Bekasi menggunakan air tanah sebagai sumber air bersih dan air minum. Pembangunan maupun pengelolaan sumur yang tidak tepat dapat menyebabkan air tanah rentan terkontaminasi E. coli. Penelitian ini dilakukan, untuk mengetahui kualitas air tanah dan air minum di musim kemarau, pada parameter pH, TDS, Total Coliform, dan E. coli. Pengujian konsentrasi Total Coliform dan E. coli menggunakan metode Most Probable Number (MPN), dengan menggunakan IDEXX Colilert-18. Tujuan kedua, yaitu melakukan analisis faktor yang mempengaruhi E. coli, seperti jenis sumur, jarak sumur dan tangki septik, dan kejadian hujan 1 - 7 hari sebelum pengambilan sampel. Selain itu, perbandingan konsentrasi E. coli dilakukan pada air tanah dan air minum di musim kemarau dan musim hujan dengan metode Wilcoxon. Berdasarkan hasil pengecekan, didapatkan rata-rata kualitas air bersih dan air minum secara berurutan sebagai berikut: (1) rata-rata pH sebesar 5,9 dan 7; (2) konsentrasi Total Coliform memiliki rata-rata sebesar 775,9 MPN/100 mL, dan 805,4 MPN/100 mL; (3) rata-rata konsentrasi E. coli adalah sebesar 158,1 MPN/100 mL dan 10,56 MPN/100 mL; (4) dan rata-rata TDS sebesar 155 Mg/l dan 112 Mg/l. Ketiga lokasi studi memiliki 52% E. coli >100 MPN/100 mL di musim kemarau. Pengolahan data menggunakan Generalized Linear Model memiliki hasil, bahwa sumur gali berpotensi meningkatkan E. coli ≥1 MPN/100 mL sebanyak 0,309 kali lebih besar dibandingkan sumur bor. Kejadian hujan 3 hari sebelum pengambilan data terbukti berpengaruh secara signifikan terhadap E. coli >10 MPN/100 mL, yaitu sebanyak 3,480 kali lebih besar saat tidak terjadinya hujan. Pengolahan data menggunakan Wilcoxon menghasilkan adanya hubungan variasi musim terhadap tingkat E. coli di Kelurahan Jatirangga pada sumber air bersih. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa, TDS dan pH pada sumber air bersih dan air minum memenuhi standar baku mutu. Variabel sumur gali dan tidak terjadinya hujan saat 3 hari sebelum pengambilan data, memiliki potensi peningkatan konsentrasi E. coli di musim kemarau. Adapun strategi dalam pengelolaan sumber air bersih dan air minum dapat dilakukan dengan menjaga kebersihan daerah sekitar sumur, kebersihan wadah, dan pembangunan infrastruktur sanitasi yang baik. Selain itu, untuk mengoptimalkan pengurangan E. coli dapat menggunakan ozone generator pada kedua sumber.

Bekasi City only has covered 40% of PDAM service. Clean water services that have not been comprehensive have caused people in Bekasi City to use groundwater as a source of clean water and drinking water. Construction or proper management of wells can make the soil vulnerable to E. coli contamination. This research was conducted to determine the quality of groundwater and drinking water in the dry season, on the parameters of pH, TDS, Total Coliform, and E. coli. Testing the concentration of Total Coliform and E. coli using the Most Probable Number (MPN) method, using IDEXX Colilert-18. The second objective was to analyze the factors that influence E. coli, such as the type of well, the distance between the well and the tangki septik, and the event of rain 1-7 days before sampling. In addition, comparisons of E. coli concentrations were carried out in groundwater and drinking water in the dry and rainy seasons using the Wilcoxon method. Based on the inspection, the average quality of clean water and drinking water is obtained sequentially as follows: (1) average pH of 5.9 and 7; (2) the concentration of Total Coliform has an average of 775.9 MPN/100 mL, and 805.4 MPN/100 mL; (3) the average concentration of E. coli was 158.1 MPN/100 mL and 10.56 MPN/100 mL; (4) and the average TDS of 155 Mg/l and 112 Mg/l. The third study site had 52% E. coli >100 MPN/100 mL in the dry season. Data processing using the Generalized Linear Model has the result that dug wells can increase E. coli 1 MPN/100 mL 0.309 times greater than drilled wells. The incidence of rain 3 days before data collection proved to have a significant effect on E. coli >10 MPN/100 mL, which was 3,480 times greater when there was no rain. Data processing using Wilcoxon resulted in a relationship between seasonal variations and the level of E. coli in Jatirangga Village on clean water sources. Thus, it can be said that TDS and pH in clean water sources and drinking water meet quality standards. Variable dug wells and the absence of rain during 3 days before data collection, have the potential to increase the concentration of E. coli in the dry season. The strategy for managing clean water and drinking water sources can be done by maintaining the cleanliness of the area around the well, the cleanliness of the container, and the development of good sanitation infrastructure. In addition, to optimize the reduction of E. coli can use an ozone generator in the second source."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2021
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Albar Karismawan
"Kajian Air Tanah di Jakarta Barat untuk mengetahui kualitas air tanah yang biasa digunakan warga Jakarta Barat untuk kebutuhan sehari-hari seperti air minum, bersih-bersih dan lain-lain. Kajian ini penting dilakukan karena air yang dikonsumsi warga belum tentu memenuhi standar baku kualitas air minum yang ditetapkan oleh pemerintah melalui Permenkes No. 492 Tahun 2010, melalui parameter Fisik dan kimia. Penelitian ini berfokus pada pengukuran akuifer bebas di perumahan padat penduduk dengan menggunakan analisis hidrogeologi dan hidrokimia. Penelitian ini bertujuan untuk memetakan kualitas airtanah dengan metode hidrogeologi dan hidrokimia. Analisis hidrogeologi digunakan untuk memetakan muka air tanah berdasarkan pengukuran kedalaman air tanah yang diukur pada sumur masyarakat dengan satuan meter di bawah permukaan tanah (mbmt) dan meter di bawah permukaan laut (mdpl). Data hidrokimia menggunakan dua data, yaitu data primer dan data sekunder. Data primer adalah data yang diambil penulis di lapangan pada tahun 2021 dengan fokus pada sumur air tanah akuifer bebas yang diambil di perumahan padat penduduk. Data sekunder adalah data yang diambil oleh BKAT pada tahun 2018-2020 dengan fokus pada sumur air tanah untuk ruang publik seperti SPBU, taman, dan rumah ibadah. Sehingga analisis hidrokimia menghasilkan dua jenis peta yaitu peta kualitas airtanah akuifer bebas di ruang publik melalui data BKAT, dan peta kualitas airtanah di perumahan padat penduduk tahun 2021. Sedangkan analisis hidrokimia dilakukan untuk melihat kondisi salinitas, jenis air, serta tingkat intrusi air laut di daerah penelitian. Berdasarkan pengukuran yang dilakukan penulis pada bulan Maret 2021, kedalaman air tanah terdalam adalah di Kelurahan Semanam dengan kedalaman 9,3 mbmt, dan yang paling dangkal berada di Kelurahan Rawa Buaya dengan kedalaman 0,2 mbmt. Berdasarkan pengukuran penulis, kualitas airtanah di Jakarta Barat sangat memprihatinkan. Kelurahan Roa Melaka memiliki air yang bau, juga Klorida, Sodiun, dan Natrium, yang tinggi. Kelurahan Duri Kepa dan Jelambar memiliki pencemaran besi yang tinggi, melalui pengukuran memiliki kadar 0,4 mg/l dan 1,65 mg/l.

The study of Groundwater in West Jakarta is to determine the quality of groundwater that is commonly used by residents for their daily needs such as drinking, clean up and etc. This study is important because the water consumed by residents does not necessarily meet standard of raw water quality for drinking set by the government through Permenkes No. 492 of 2010, through physical and chemical parameters. The research focuses on examining free aquifers in densely populated housing by using hydrogeological and hydrochemistry analysis. This research aims to condition groundwater by hydrogeology and hydrochemistry method and also mapping water quality. Hydrogeological analysis is used to map ground water level based on groundwater depth measurements measured in community wells with units of meters below ground level (mgmt) and meters below sea level (m.asl).Hydrochemical data uses two data, namely primary and secondary data. Primary data is data taken by the author in the field in 2021 by focusing on free aquifer groundwater wells taken in densely populated housing. Secondary data is data taken by BKAT in 2018-2020 by focusing on groundwater wells for public spaces such as gas stations, parks, and houses of worship. So that the hydro chemical analysis produces two types of maps, the first map is groundwater quality of free aquifers in public spaces through BKAT data, and a map of groundwater quality in densely populated housing in 2021. The results of the hydrogeological research are making a map of the free aquifer zone, and a map of the average change in groundwater level in West Jakarta. While the hydro chemical analysis was carried out to see the conditions of salinity, type of water, the level of seawater and intrusion.Based on measurements made by the author in March 2021, the deepest water depth is in Semanam Village with a depth of 9.3 mgmt., and the shallowest is in Rawa Buaya village with a depth of 0.2 mbmt. Meanwhile, based on the author’s measurements, groundwater quality are chagrin. Roa Melaka Village has smelly water, also high in Chloride, Sodium, and Natrium. Duri Kepa and Jelambar Village have high iron pollution, through measurement have 0,4 mg/l and 1,65 mg/l."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2021
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nadhifa Setya Mahafira
"Air bersih menjadi kebutuhan mendasar bagi seluruh manusia. Analisis kualitas air tanah khususnya di wilayah Kota Jakarta Timur dan sekitarnya dianggap penting mengingat wilayah ini di dominasi oleh pemukiman, industri, pergudangan dimana air tanah masih digunakan untuk keperluan sehari hari. Berdasarkan kondisi geologinya, wilayah penelitian tersusun atas sedimen klastik dan tuf yang dikelompokan menjadi dua tipe endapan, yaitu endapan aluvium dan endapan kipas aluvium. Akuifer berada di kedalaman 9-40 m dimana bagian selatan merupakan wilayah imbuhan, dan utara adalah wilayah luahan. Status mutu air pada pada akuifer bebas wilayah Jakarta Timur dan sekitarnya sekitar 4,5% kategori baik sekali-memenuhi baku mutu, 59% kategori baik-cemar ringan, dan 36,5% kategori sedang-cemar sedang. Nilai pH yang rendah di bagian selatan wilayah penelitian berasal dari limbah domestik yang mengandung konsentrasi ion H+ (hidrogen) lebih tinggi, sedangkan pada bagian utara, nilai pH yang tinggi menandakan pencemar berasal dari limbah industri/pergudangan yang mengandung kosentrasi ion OH- (hidroksil) lebih tinggi. Berdasarkan kandungan NO3- (nitrat), Kecamatan Ciracas bagian selatan menjadi titik dengan konsentrasi nitrat tertinggi yang disebabkan oleh penggunaan urea yang tinggi.

Clean water is a basic need for all humans. Analysis of groundwater quality, especially in East Jakarta City and surrounding areas is considered important given the region is dominated by settlements, industry, warehousing where ground water is still used for daily needs. Based on geological conditions, the study area is composed of clastic and tuff sediments which are grouped into two types of deposits, namely alluvium deposits and alluvium fan deposits. The aquifer is at a depth of 9-40 m where the southern part is the recharge area, and the north is the discharge area. The status of water quality in the free aquifer of East Jakarta and surrounding areas is around 4.5% in the excellent category-fulfilling the quality standard, 59% in the good-light polluted category, and 36.5% in the medium-moderate polluted category. The low pH value in the southern part of the study area comes from domestic wastes containing higher concentrations of H+ (hydrogen) ions, whereas in the north, high pH values indicate pollutants originating from industrial/warehousing waste containing higher concentrations of OH- (hydroxyl) ions. Based on the NO3- content (nitrate), Ciracas Subdistrict in south became the point with the highest nitrate concentration caused by the high use of urea.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Endira Sekar Safitri
"ABSTRAK
Beberapa tahun terakhir Depok mengalami perkembangan yang sangat pesat dibidang pembangunan, salah satunya pembangunan apartemen. Hal tersebut tidak terlepas dari wilayah Depok yang berdekatan dengan Jakarta sebagai Ibukota Negara Indonesia. Keberadaan sejumlah apartemen menimbulkan pertanyaan bagi khalayak ramai mengenai pemenuhan sumber air bersih bagi penghuni. Skripsi ini membahas tentang pemanfaatan sumber daya air tanah oleh apartemen di Kota Depok guna memenuhi kebutuhan penghuni apartemen, serta pengaturan terkait sumber daya air tanah yang mengalami perkembangan dari era kemerdekaan hingga era pasca reformasi dan implementasinya. Lebih daripada itu skripsi ini juga membahas mengenai isu air sebagai hak asasi manusia, sehingga pemenuhan terhadapnya perlu dilindungi. Penelitian ini menggunakan bentuk penelitian yuridis normatif yang juga dikenal sebagai penelitian kepustakaan dengan tipologi yang dipergunakan adalah deskriptif. Penelitian ini menghasilkan temuan-temuan terkait ketidak sesuaian implementasi pemanfaatan sumber daya air tanah terhadap regulasi yang ada. Dengan demikian penulis memberikan saran berupa perbaikan pengelolaan sumber daya air yang terintegrasi dengan berbagai aspek, seperti ekonomi, sosial dan lingkungan, serta perbaikan dalam sistem internal pemerintah.

ABSTRAK
In the last few years Depok has become a city with rapid growth in construction sector with the high amount of apartements. It?s because the location of Depok near Jakarta as capital city of Indonesia. This situation make people curious about the fulfilment of clean water resource for the apartment?s resident. This thesis discussing about the utilization of groundwater resources by apartments in Depok to fulfill the resident?s need, and the regulations related to groundwater resources that have evolved from the independence era to the post-reform era and its implementation. Moreover, this study also discussing about the issue of the right of water, so that the fulfilment of water must be protected. This study is using a form of normative research, or also known as legal research with a descriptive typology. This Study discovered incompatibility implementation of utilization of groundwater resources to the existing regulations. Therefore it is necessary to improve the management of water resource that integrate with other aspects, such as economic, social and environment, as well as improvements in internal goverment system.
"
2016
S64986
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>