Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 129358 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Lulu Khairunnisa
"

Penyakit hirschsprung (Hirschsprung’s Disease) merupakan kelainan kongenital pada sistem gastrointestinal yang umum terjadi pada anak. Salah satu komplikasi yang umum dijumpai pasca pembedahan definitif duhamel pull-through yakni peningkatan frekuensi dan perubahan konsistensi feses sehingga berisiko lebih tinggi mengalami gangguan integritas kulit di area yang tertutupi popok. Masalah gangguan integritas kulit juga dipengaruhi oleh pengetahuan dan perilaku orang tua yang tidak tepat dalam membersihkan kulit sehingga merusak kulit di area sekitar perianal dengan ditandai adanya kemerahan, papula/pustula, bahkan erosi. Perawatan kulit yang tepat diperlukan untuk mencegah perluasan area dan menangani masalah integritas kulit melalui pendekatan ABCDE (air, barrier, cleansing, diapering, dan education). Penerapan konsep ini yang dilakukan pada anak B menunjukkan hasil yang cukup signifikan dengan menggunakan instrumen DDSIS dari skor 6 menjadi 3 terhadap berkurangnya derajat gangguan integritas kulit setelah dilakukan intervensi dengan pendekatan konsep ABCDE. Hasil penerapan ini dapat digunakan sebagai masukan bagi institusi pendidikan keperawatan, penelitian keperawatan, maupun institusi rumah sakit.


Hirschsprung's Disease is a common congenital abnormality of the gastrointestinal system that occurs in children. One of the common complications observed after definitive Duhamel pull- through surgery is an increase in the frequency and changes in the consistency of feces, which can lead to a higher risk of skin integrity problems in the diapered area. Skin integrity problems are also influenced by inappropriate parental knowledge and behavior in cleaning the skin, which can cause damage to the skin around the perianal area, resulting in redness, papules/pustules, and even erosion. Proper skin care is essential to prevent the expansion of affected areas and address skin integrity problems. The ABCDE approach, which stands for air, barrier, cleansing, diapering, and education, has been shown to be effective in preventing skin integrity problems in children. This study applied the ABCDE approach to child B and observed significant results with a decrease in the DDSIS instrument score from 6 to 3 after intervention. The findings of this study suggest that the ABCDE approach can be used as a guide for nursing education, research, and hospital institutions to improve skin care practices and prevent skin integrity problems in children.

"
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2023
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Nyawung Tyas Sesetyo Febriyanti
"Masyarakat perkotaan terutama wanita pekerja yang sedang hamil rentan terhadap paparan bahan kimia dan polusi yang dapat menyebabkan kelainan bawaan pada janinnya, salah satunya adalah penyakit Hirschsprung yang ditandai dengan feses yang menyemprot, berbau busuk, frekuensi Buang Air Besar BAB yang sering dan cair. Frekuensi BAB sering dan cair dapat menyebabkan kerusakan integritas kulit sekitar perianal.
Keterlibatan perawat sangat diperlukan dalam melindungi daerah perianal dengan menggunakan barrier atau pelembab yaitu Virgin Coconut Oil atau VCO. Penggunaan VCO ini dilakukan pada anak M selama 5 hari. Terdapat hasil yang signifikan dengan menggunakan DDSIS dari skor 4 menjadi 0 terhadap berkurangnya derajat kerusakan integritas kulit setelah dilakukan pemberian VCO. Hasil penerapan penggunaan VCO ini dapat digunakan sebagai masukan bagi institusi kesehatan.

Urban communities especially pregnant working women are vulnerable to the chemicals and pollutants exposures that can cause congenital abnormalities, one of them is Hirschsprung 39 s disease which are characterized by liquid stool, stool hose and foul odors. The high intensity of liquid stool can damage the perianal skin integrity.
The involvement of nurses is indispensable to protecting the perianal area by using VCO oil. This is performed in M children treated in 5 days. There is a significant result by using DDSIS in score 4 to 0 in reducing the damage skin integrity after VCO ussage. The result of VCO application can be used as an input for the healthcare institutions.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2017
PR-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Aprilia Hestini
"Penyakit Hirschsprung yang termasuk penyakit kongenital yang diketahui memiliki faktor risiko yang berkaitan dengan masa kehamilan ibu dan genetik. Faktor yang berkaitan dengan penyakit Hirschsprung berupa konsumsi obat-obatan dan vitamin berlebihan, paparan zat-zat kimia, obesitas, serta gaya hidup saat masa kehamilan. Upaya penatalaksanaan medis yang dapat dilakukan pada penyakit Hirschsprung meliputi stabilisasi menggunakan cairan dan elektrolit, enema, dan pembuatan kolostomi sebelum dilakukan pembedahan definitif. Manajemen perawatan setelah tindakan pembedahan dalam penanganan Hirschsprung dilakukan dengan edukasi dan perawatan sesuai kondisi pascabedah. Peningkatan frekuensi BAB yang cair, pemasangan rectal tube yang kurang tepat, kebersihan kulit yang tidak terjaga dapat merusak kulit daerah sekitar perianal sehingga menyebabkan kulit anak rentan mengalami iritasi, kulit meradang, berwarna kemerahan, lecet dan membuat anak menjadi rewel dan tidak nyaman. Perawatan kulit yang umum dilakukan yakni dengan pemberian salep topikal atau minyak ekstrak tumbuhan untuk menjaga kelembaban dan mencegah iritasi kulit. Salah satu bahan olahan alami yang dapat dipertimbangkan sebagai barrier atau terapi topikal alternatif yang dapat digunakan untuk perawatan kulit pada bayi yang mengalami iritasi kulit yaitu Virgin Coconut Oil (VCO). Penggunaan VCO ini dilakukan pada anak M. Terdapat hasil yang signifikan dengan menggunakan DDSIS dari skor 4 menjadi 0 terhadap berkurangnya derajat kerusakan integritas kulit setelah dilakukan pemberian VCO. Hasil penerapan penggunaan VCO ini dapat digunakan sebagai masukan bagi institusi kesehatan.

Hirschsprung's disease, which is a congenital disease, is known to have risk factors related to maternal gestational age and genetics. Factors related to Hirschsprung's disease include excessive consumption of drugs and vitamins, exposure to chemicals, obesity, and lifestyle during pregnancy. Medical management efforts that can be done in Hirschsprung's disease include stabilization using fluids and electrolytes, enemas, and making a colostomy before definitive surgery. Management of postoperative care in the treatment of Hirschsprung is carried out with education and care according to postoperative conditions. An increase in the frequency of liquid bowel movements, improper installation of a rectal tube, poor skin hygiene can damage the skin around the perianal area, causing the child's skin to be prone to irritation, inflamed skin, redness, blisters, and making the child fussy and uncomfortable. Skin care that is commonly done is by giving topical ointments or plant extract oils to maintain moisture and prevent skin irritation. One of the natural processed ingredients that can be considered as a barrier or alternative topical therapy that can be used for skin care for babies with skin irritation is Virgin Coconut Oil (VCO). The use of VCO was carried out on M children. There were significant results using DDSIS from a score of 4 to 0 on the reduced degree of damage to skin integrity after VCO was administered. The results of implementing the use of VCO can be used as input for health institutions."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2022
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Hanifa Febsayana Khoirunnisa
"Penyakit Hirschsprung (Hirschprungs disease) merupakan salah satu penyakit kongenital yang umum ditemukan pada anak. Penatalaksanaan yang umum dilakukan meliputi stabilisasi menggunakan cairan dan elektrolit, enema, dan pembuatan kolostomi sebelum dilakukan pembedahan definitif. Salah satu komplikasi yang terjadi pada anak pascabedah definitif yang umum dijumpai berupa inkontinensia fekal. Paparan feses pada kulit anak berpotensi menimbulkan iritasi kulit dan kerusakan integritas kulit karena sifat alkalin kuat. Dampak yang ditimbulkan dari paparan feses ditunjukkan dengan kemerahan dan kulit yang terkelupas di bagian perineum. Intervensi keperawatan dengan perawatan topikal minyak bunga matahari (sun flower oil) diimplementasikan pada klien anak di RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo. Hasil intervensi menunjukkan perbaikan integritas kulit dan penurunan risiko kerusakan kulit menggunakan instrumen Perineal Assessment Tool (PAT). Pemberian minyak bunga matahari secara rutin dapat membantu perbaikan integritas kulit dan kebersihan perineum mendukung pencegahan kerusakan integritas kulit anak. Edukasi terkait perawatan topikal diiringi perawatan perineal dibutuhkan untuk mengatasi masalah kerusakan integritas kulit anak.

Hirschsprungs disease is one of the common congenital diseases found in children. Common management includes stabilization using fluid and electrolytes, enemas, and making a colostomy before definitive surgery is carried out. One complication that occurs in children after definitive surgery is commonly found in the form of fecal incontinence. Stool exposure to the childs skin has the potential to cause skin irritation and damage to the skin integrity due to strong alkaline properties. The impact of exposure to stool is indicated by redness and flaky skin in the perineum. Nursing intervention with topical sunflower oil treatment is implemented to child clients at Dr. RSUPN Cipto Mangunkusumo. The results of the intervention showed improvement in skin integrity and decreased risk of skin damage using the Perineal Assessment Tool (PAT) instrument. Regular administration of sunflower oil can help improve skin integrity and perineal hygiene supports the prevention of impaired skin integrity of a childs skin. Education related to topical treatments accompanied by perineal care is needed to overcome the problem of childs impaired skin integrity."
2019: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2019
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Rizky Fadilah
"Kerusakan struktur dan penurunan fungsi ginjal pada anak pengidap Systemic Lupus Erythematosus (SLE) dengan komplikasi Chronic Kidney Disease (CKD) mengakibatkan penumpukan produk sisa-sisa metabolisme yang disebut uremia. Komplikasi ini mengakibatkan terjadinya gangguan integritas kulit berupa kulit kering (xerosis) yang dapat mempengaruhi kualitas hidup pasien dan menimbulkan infeksi lebih lanjut. Karya ilmiah ini bertujuan memberikan gambaran asuhan keperawatan pada anak pengidap SLE dengan komplikasi CKD dan menganalisis penerapan intervensi pemberian Virgin Coconut Oil (VCO) pada masalah gangguan integritas kulit. Intervensi diterapkan sebanyak dua kali dalam sehari dan dilakukan selama 3 hari. Metodologi yang digunakan adalah metode studi kasus. Hasil analisis menunjukkan bahwa terdapat penurunan luas kulit yang mengalami xerosis yang ditandai dengan penurunan nilai overall dry skin score dari 4 menjadi 3 dan keluarga mampu melakukan perawatan kulit secara mandiri. Rekomendasi dari studi kasus ini adalah diharapkan pemberian VCO dapat menjadi terapi penunjang sebagai upaya untuk mengatasi gangguan integritas kulit pada kondisi xerosis.

Structural damage and decreased kidney function in children with Systemic Lupus Erythematosus (SLE) with the Chronic Kidney Disease (CKD) complication caused accumulation of metabolic waste products called uremia. This complication resulted in impaired skin integrity in the form of dry skin (xerosis) which can affect the patient's quality of life and lead to further infection. This scientific work aims to provide an overview of nursing care in children with SLE with complication of CKD and to analyze the intervention of Virgin Coconut Oil (VCO) application to the impaired skin integrity area. The intervention applied twice a day and has been carried out for 3 days. The methodology used is the case study method. The results of the analysis showed that there was a decrease in the area of skin with xerosis which was indicated by a decrease in the overall dry skin score of 4 to 3 and the family was able to perform skin care independently. The recommendation from this case study is application of VCO can be a supporting therapy as an effort to overcome impaired skin integrity in xerosis conditions."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2022
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Anggi Yudhi Lestari
"Malformasi anorektal merupakan kelainan kongenital yang meliputi anus, rectum, atau batas di antara keduanya. Kelainan ini mempunyai lubang keluarnya mekonium di tempat lain (fistula) seperti kandung kemih, uretra, atau vagina. Salah satu penatalaksanaan medis pada klien malformasi anorektal adalah Posterior Sagittal Anorectoplasty (PSARP). Perawat memiliki peranan penting dalam perawatan pada klien post PSARP. Karya ilmiah akhir ners ini bertujuan untuk memberikan gambaran asuhan keperawatan pada anak malformasi anorektal post operasi PSARP dengan intervensi perawatan perianal untuk mengurangi risiko infeksi. Perawatan perianal merupakan intervensi untuk meminimalkan komplikasi yang mungkin muncul pada klien post PSARP. Perawatan perianal telah diaplikasikan pada klien Anak B dengan post PSARP di RSAB Harapan Kita dan menunjukkan hasil yang cukup baik dalam proses penyembuhan luka anoplasty. Karya ilmiah ini merekomendasikan pelatihan perawat mengenai perawatan perianal pada klien post operasi PSARP.

Anorectal malformations are congenital abnormalities that involve the anus, rectum, or the border between them. This disorder has a meconium outlet in another place (a fistula) such as the bladder, urethra, or vagina. One of the medical management for anorectal malformation patients is Posterior Sagittal Anorectoplasty (PSARP). Nurses have an important role in the care of post PSARP patients. This final scientific paper aims to provide an overview of nursing care for children with postoperative PSARP anorectal malformations with perianal care interventions to reduce the risk of infection. Perianal care is an intervention to minimize complications that may arise in post PSARP patients. Perianal treatment has been applied to Child B's client with post PSARP at RSAB Harapan Kita and showed good results in the anoplasty wound healing process. This scientific work recommends the training of nurses regarding perianal care in postoperative PSARP pasien patients"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2022
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Resti Amelia Putri
"

Kulit kering merupakan salah satu masalah penuaan yang paling umum. Perubahan pada sistem integumen meningkatkan risiko peradangan dan infeksi kulit pada lansia. Peradangan dan infeksi kulit sering terjadi pada permukaan tubuh yang terlihat. Karya ilmiah ini bertujuan untuk menjelaskan asuhan keperawatan pada lansia dengan masalah gangguan integritas kulit melalui manajemen pruritus yaitu personal hygiene dan pemberian pelembab Tea Tree Oil di Panti Sosial Tresna Werdha Budi Mulia 4 Ciracas. Klien berusia 60 tahun merupakan salah satu lansia yang tinggal di wisma Merpati PSTW Budi Mulia 4 Ciracas. Klien mengalami penyakit kulit berupa eksim kering (xerosis) dan pruritus pada area kaki bagian bawah. Kulit kaki klien tampak kering, kasar, bersisik, terdapat eritema dan tampak kehitaman. Hasil akhir menunjukkan adanya peningkatakan pada rasa nyaman yang ditandai dengan berkurangnya gatal yang dirasakan oleh klien dan derajat eritema tampak berkurang setelah dilakukannya personal hygiene dan pemberian pelembab Tea Tree Oil. Pemberian pelembab Tea Tree Oil dapat dilalukan sebagai penyembuhan infeksi kulit yang disebabkan oleh mikroorganisme. Sehingga dalam hal ini, personal hygiene dan pelembab Tea Tree Oil dapat mengatasi masalah kulit kering dan meredakan pruritus. Panti Sosial Tresna Werdha diharapkan dapat mendukung ketersediaan alat dan bahan dalam perawatan personal hygiene, seperti sabun antiseptik atau sabun dengan pH balance, handuk bersih untuk masing-masing lansia, dan pelembab khusus yang dapat mengatasi masalah integritas kulit pada lansia.

 


Dry skin is one of the most common aging problems. Changes in the integumentary system increase the risk of skin inflammation and infection in the elderly. Skin inflammation and infection often occur on the visible surface of the body. This scientific work aims to explain nursing care for elderly with skin integrity problems through pruritus management, namely personal hygiene and tea tree oil moisturizer at Panti Sosial Tresna Werdha Budi Mulia 4 Ciracas. The 60 year old clien is one of the elderly who live in the Merpati guesthouse of PSTW Budi Mulia 4 Ciracas. The client experiences skin disease in the form of dry eczema (xerosis) and pruritus in the lower leg area. The client’s leg skin looked dry, rough, scaly, had erythema, and looked blackish. The final results showed an increase in confort which was marked by the reduction of itching felt by the client and the degree of erythema seemed to decrease after personal hygiene and the application of Tea Tree Oil moisturizer. Tea Tree Oil moisturizer can be applied as a treatment for skin infections caused by microorganisms. So in this case, personal hygiene and Tea Tree Oil moisturizer can overcome dry skin problems and relieve pruritus. Tresna Werdha Social Institutions are expected to support the availability of tools and materials in personal hygiene care, such as antiseptic soap or soap with a pH balance, clean towels for each elderly person, and special moisturizers that can overcome skin integrity problems in the elderly.

"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2023
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Lina Mahayaty
"ABSTRAK
Diaper dermatitis sering terjadi pada anak anak yang berisiko menimbulkan rasa gatal, nyeri, dan ketidaknyamanan. Pendekatan keperawatan untuk memberikan kenyamanan pada pasien didasarkan pada teori Comfort Kolcaba. Teori ini membahas tentang kenyamanan dalam empat konteks kenyamanan yaitu: fisik, psikospiritual, sosial budaya, dan lingkungan, Perianal care dengan menggunakan air merupakan salah satu Evidence Based Nursing Practice yang dapat diterapkan untuk mencegah dan mengatasi diaper dermatitis sehingga kenyamanan pasien dapat teratasi. Hasil dari penerapan teori ini dilakukan pada anak dengan kerusakan integritas kulit. Teori Kenyamanan Kolcaba dapat meningkatkan kesehatan pasien, kepuasan pasien dan keluarga terhadap pelayanan keperawatan bertambah.

ABSTRACT
Diaper dermatitis is common in children who are at risk of itching, pain. This leads to discomfort in children. The nursing approach to comforting patients is based on Comfort Kolcaba 39 s 2003 theory. This theory discusses comfort in four comfort contexts physical, psychospiritual, socio cultural, and environmental. Perianal care is one of the Evidence Based Nursing Practice that can be applied to prevent and treat diaper dermatitis so that patient comfort can be overcome. The result of the application of this Theory can be applied to children with impaired skin integrity. The implementation of Kolcaba Comfort Theory can improve patient health, patient and family satisfaction on nursing services will increase."
2017
SP-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Des Anggraeni Runiasiwi
"Gangguan integritas kulit merupakan masalah yang umum ditemukan pada lansia sebagai akibat dari proses penuaan yang menurunkan fungsi fisiologis. Salah satu masalah kulit yang banyak dialami lansia adalah xerosis atau kulit kering. Faktor risiko yang berpengaruh terjadinya xerosis pada lansia, di antaranya faktor usia, jenis kelamin perempuan, asupan cairan, dan faktor lingkungan seperti suhu, kelembapan, dan paparan sinar matahari. Lansia dengan keluhan xerosis perlu mendapatkan intervensi perawatan kulit untuk mengatasai kulit kering dan mencegah perburukan lebih lanjut. Skin cleansing dan emollient therapy adalah penerapan dari intervensi keperawatan perawatan kulit menggunakan agen topikal. Studi kasus ini bertujuan untuk menggambarkan penerapan intervensi skin cleansing dan emollient therapy dalam mengatasi masalah gangguan integritas kulit pada lansia dengan xerosis. Hasil analisis menunjukkan setelah dilakukan intervensi selama 10 hari terdapat penurunan skala Overall Dry Skin Score (ODSS) dari 3 (parah) menjadi 1 (ringan). Kesimpulannya, intervensi skin cleansing dan emollient therapy dapat menjadi salah satu perawatan dasar untuk gangguan integritas kulit terutama dalam mengatasi masalah xerosis pada lansia. Intervensi ini akan lebih optimal apabila diterapkan dengan konsisten setiap hari berturut-turut dengan didampingi asupan cairan yang adekuat, menghindari paparan sinar matahari, menggunakan tabir surya, dan modifikasi lingkungan.

Impaired skin integrity is a common problem among the elderly caused by the aging process that leads to the declines of physiological functions. One of the common skin problems experienced by the elderly is xerosis or dry skin. The risk factors associated with xerosis in the elderly are age, female gender, fluid intake, and environmental factors, such as temperature, humidity, and sun damage. Elderly with xerosis symptoms need to get skin care interventions to overcome dry skin and prevent further worsening. Skin cleansing and emollient therapy are the implementation of nursing interventions for skin care using topical treatments. This case study aims to explain the implementation of skin cleansing and emollient therapy interventions to overcome the problem of impaired skin integrity among the elderly with xerosis. The result of the analysis shows that after the intervention for 10 days there was a decrease in the Overall Dry Skin Score (ODSS) from 3 (severe) to 1 (mild). In conclusion, the intervention of skin cleansing and emollient therapy can be one of the basic treatments for impaired skin integrity, especially in overcoming xerosis in the elderly. This intervention can be better optimized if implemented consistently for every consecutive day and done along with adequate fluid intake, avoiding sun exposure, using sunscreen, and environmental modification."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2022
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Syifa Fauziah Hidayatul Hawa
"Perubahan fungsi fisiologis manusia yang disebabkan oleh proses penuaan dapat berdampak pada lansia. Penurunan fungsi fisiologis berisiko meningkatkan gangguan integritas kulit pada lansia salah satunya xerosis atau kulit kering. Oleh karena itu, studi kasus ini bertujuan untuk menjelaskan penerapan salah satu intervensi perawatan dasar berupa skin cleansing dan emollient regimen yang dilaksanakan satu kali dalam sehari. Skin cleansing menggunakan sabun antibakteri dengan pH seimbang dan emolien berupa petroleum jelly. Tingkat keparahan kulit kering pada lansia diukur menggunakan Overall Dry Skin Score (ODSS). Dari hasil intervensi selama 12 hari kepada 3 lansia didapatkan perubahan kulit yang cukup signifikan, diawali dengan skala 3 (parah) menjadi skala 1 (ringan). Hasil yang optimal didapatkan apabila intervensi perawatan kulit tersebut dilakukan setiap hari secara rutin. Dapat disimpulkan bahwa pemberian intervensi skin cleansing dan emollient regimen merupakan salah satu alternatif yang efektif pada lansia dengan masalah kulit xerosis. Perubahan kulit ini perlu menjadi perhatian bersama agar penerapan skin cleansing dan emollient regimen dapat ditingkatkan sebagai upaya mengatasi masalah kulit pada lansia terutama xerosis.

Changing in human physiological function caused by the aging process can have an impact on the elderly. Decreased physiological function has the risk of increasing skin integrity disorders in the elderly, which is one xerosis or dry skin. Therefore, this case study aims to explain the application of one of the basic care interventions in the form of a skin cleansing and emollient regimen which is carried out once a day. Skin cleansing uses antibacterial soap with a balanced pH and an emollient in the form of petroleum jelly. The severity of dry skin in the elderly is measured using the Overall Dry Skin Score (ODSS). From the results of the 12-day intervention on 3 elderly people, significant skin changes were obtained, starting with a scale of 3 (severe) to a scale of 1 (mild). Optimal results are obtained if the skin care intervention is carried out regularly every day. It can be concluded that providing skin cleansing and emollient regimen interventions is an effective alternative for the elderly with xerosis skin problems. These skin changes need to be a common concern so that the application of skin cleansing and emollient regimens can be increased as an effort to overcome skin problems in the elderly, especially xerosis."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2023
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>