Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 14832 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Ahmad Risyad Hanafiah
"Latar Belakang: Asimetri wajah merupakan ketidakseimbangan yang terjadi pada bagian yang homolog pada wajah dalam hal ukuran, bentuk dan posisi pada sisi kiri dan kanan. Karena wajah yang asimetri sering disertai ketidaksimetrisan dental, maka keadaan ini merupakan hal yang perlu diperhatikan dalam merawat suatu maloklusi. Asimetri wajah dapat terjadi pada bagian sepertiga atas, sepertiga tengah, dan sepertiga bawah wajah karena pertumbuhan kranial, maksila, dan mandibula saling berhubungan satu sama lain. Pemeriksaan asimetri wajah penting dilakukan karena ada tidaknya asimetri wajah dapat menggambarkan adanya masalah dental yang dialami oleh pasien. Ada tidaknya asimetri pada wajah ini juga merupakan salah satu kriteria daya tarik, yang memiliki efek penting pada kesejahteraan psikologis dan sosial seseorang.
Pembahasan: Pemeriksaan asimetri wajah penting untuk dilakukan karena asimetri wajah dapat menggambarkan adanya masalah kesehatan yang dialami oleh pasien. Pemeriksaan asimetri wajah dapat dilakukan menggunakan pemeriksaan jaringan lunak menggunakan foto ekstraoral pasien dengan metode pengukuran sudut dan pengukuran linear dan juga pemeriksaan jaringan keras menggunakan foto radiograf sefalometri postero-anterior pasien dengan metode Rickket’s analysis dan Grummon’s Analysis.
Kesimpulan: Untuk mendapatkan hasil dan detail yang lebih baik dalam pemeriksaan asimetri wajah, kedua metode pemeriksaan asimetri wajah dapat dilakukan.

Background: Facial asymmetry is an imbalance that occurs in homologous parts of the face in terms of size, shape, and position on the left and right sides. Because facial asymmetry is often accompanied by dental asymmetry, it is a condition that needs to be considered in treating a malocclusion. Facial asymmetry can occur in the upper, middle, and lower third of the face because the cranial, maxillary, and mandibular growths are related to one another. Examination of facial asymmetry is important because the presence or absence of facial asymmetry can indicate the presence of dental problems experienced by the patient. The presence or absence of facial asymmetry is also a criterion of attractiveness, which has an important effect on a person’s psychological and social well-being.
Disscusions: Examination of facial asymmetry is important to do because facial asymmetry can describe the existence of health problems experienced by patients. Examination of facial asymmetry can be done using soft tissue examination using extraoral photos of the patient using the angle measurement and linear measurement methods and hard tissue examination using postero-anterior cephalometric radiographs of the patient using the Rickket's analysis and Grummon's analysis methods.
Conclusion: To get better results and details in examining facial asymmetry, both methods of examining facial asymmetry can be performed.
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Santi Anggraini
"ABSTRAK
Latar Belakang : Perubahan yang terjadi pasca bedah pada area wajah dan leher
dapat menyebabkan perubahan fisik, yang termasuk didalamnya perubahan
Penampilan Wajah dan Leher yang dapat mempengaruhi Quality of Life Pasien.
Tujuan: Menilai perbedaan QOL antara pasien dengan kategori simetri jika
dibandingkan dengan pasien kategori asimetri pada pasien pasca reseksi
mandibula dengan rekonstruksi pelat pada kasus ameloblastoma.
Metode Penelitian: 20 subyek penelitian dilakukan penilaian QOL dengan
menggunakan University of Washington Questionnaire (UW QOL) versi Bahasa
Indonesia yang telah dilakukan cross cultural adaptation serta memiliki 8 item
pernyataan yang valid dengan nilai konsistensi Alpha Cronbach?s sebesar 0,817.
Penilaian perubahan fisik dilakukan dengan menggunakan fotografi frontal ekstra
oral dengan membuat kategori asimetri, dengan perhitungan asymmetry index dan
perhitungan pergeseran menton.
Hasil : Terdapat perbedaan QOL yang signifikan antara pasien dengan kategori
asimetri wajah jika dibandingkan dengan pasien kategori simetri wajah pada
pasien pasca reseksi mandibula dengan rekonstruksi pelat. Pada pasien dengan
kategori simetri memiliki skor QOL yang lebih tinggi dibanding pasien dengan
kategori asimetri.
Kesimpulan:Perubahan fisik pada wajah dan leher pasca reseksi bedah dengan
rekonstruksi pelat mempengaruhi penilaian QOL pasien.

ABSTRACT
Background: Changes that occur after surgery on the face and neck area can be
categorized into physical changes, which can affect the Quality of Life of Patients.
This becomes important when the patient is a barometer of the success of the
actions in the field of medicine.
Purpose: Assess QOL differences between patients with asymmetry categories
when compared with patients categories symmetry in patients with post-resection
of mandibular reconstruction plate in the case of ameloblastoma.
Methods: 20 subjects research conducted QOL assessment using the University
of Washington Questionnaire (UW-QOL) Indonesian version that has been made
cross-cultural adaptation and has 8 valid statement items and the value of
consistency Cronbach's Alpha in point 0.817. Assessment of physical changes
done by using extra-oral photography frontal asymmetry by creating categories,
with the calculation of the index and a shift asymmetry menton.
Results: There were significant differences in QOL among patients with
symmetry categories compared with those categories of asymmetry in patients
with post-resection mandibular reconstruction plate. In patients with category
symmetry has a higher QOL scores than patients with category symmetry.
Conclusions: Physical changes in the face and neck after surgical resection with
reconstruction plate affect patient QOL assessment."
2015
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ellen Teora
"ABSTRAK
Wajah yang asimetri mempengaruhi daya tarik seseorang. Oleh karena itu, gambaran asimetri wajah berdasarkan komponen skeletal dan dental penting untuk diketahui terkait diagnosis dan rencana perawatan ortodonti. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran asimetri wajah berdasarkan komponen skeletal dan dental pada pasien di klinik ortodonti RSKGM FKG UI. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif yang menggunakan 46 hasil penapakan sefalometri postero-anterior pasien pria berumur > 14 tahun 4,2 bulan dan pasien wanita berumur > 11 tahun 6,24 bulan dengan menggunakan analisis Grummon. Diperoleh proporsi arah asimetri berdasarkan deviasi menton, garis tengah gigi rahang bawah dan atas yang terdiri dari 27 sampel 58,7 dengan arah asimetri lebih condong ke sisi kiri sedangkan 19 sampel 41,3 dengan asimetri lebih condong ke sisi kanan. Komponen skeletal yang ditemukan dalam arah vertikal memiliki nilai selisih rerata yang lebih besar dibandingkan dalam arah transversal. Garis tengah gigi rahang bawah memiliki nilai selisih rerata lebih besar dibandingkan atas. Sehingga dapat disimpulkan gambaran arah asimetri wajah pada pasien klinik ortodonti RSKGM FKG UI memiliki proporsi lebih besar ke kiri dibandingkan ke kanan dengan komponen skeletal dalam arah vertikal lebih besar dibandingkan arah tranversal. Sedangkan pada arah transversal diperoleh wajah sisi kiri lebih besar dibandingkan sisi kanan. Selain itu, asimetri dental lebih sering terjadi pada garis tengah gigi rahang bawah dibandingkan atas.Kata Kunci: Asimetri wajah, skeletal, dental, sefalometri postero-anterior, Analisis Grummon

ABSTRACT
Facial asymmetry affects people rsquo s attractiveness. Therefore, it is important to know facial asymmetry based on the skeletal and dental components regarding the diagnosis and treatment plan. This study is to describe facial asymmetry based on skeletal and dental components in patients at orthodontic specialist clinic of RSKGM FKG UI. It is descriptive using secondary data from the tracing of postero anterior cephalograms of patients aged 14 years 4.2 months for male and 11 years 6.24 months for female with Grummon rsquo s Analysis. This study showed the proportion of asymmetric direction based on menton, maxillary midline, and mandibular midline deviation consist of 27 samples 58.7 tend to the left side while 19 samples 41.3 tend to the right side. The skeletal component found in vertical direction has a larger mean value difference than in transverse direction. The mean value difference is greater in the midline of mandibular teeth than the maxillary teeth. In conclusion, the proportion of facial asymmetry direction in patient at orthodontic specialist clinic of RSKGM FKG UI is greater to the left side than to the right side with skeletal component in greater vertical direction than transverse direction. While in transverse direction, it is obtained that left side of the face is greater than the right side. In addition, dental asymmetry is more common in the midline of mandibular teeth than maxillary teeth.Keywords facial asymmetry, skeletal, dental, postero anterior cephalometric, Grummon rsquo s Analysis"
2017
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ali Ikhsanul Qauli
"Pada skripsi ini, kebergantungan persamaan keadaan materi quark terhadap parameter isospin dikaji secara teoritik. Model materi quark yang digunakan adalah pengembangan dari model CDDM (Confined Density Dependent Mass) dengan menambahkan suku interaksi isospin pada massa quark. Selanjutnya model ini disebut CIDDM (Confined Isospin Density Dependent Mass). Model CIDDM diuji dengan membandingkan relasi massa-radius bintang yang dihasilkan dengan observasi astrofisika dan hasil prediksi tekanan materi quark pada daerah nilai rapat bilangan baryon yang besar berdasarkan perhitungan pQCD. Hasil yang kami dapatkan menunjukkan bahwa model CIDDM tidak bisa menjelaskan hasil perhitungan pQCD pada daerah nilai densitas baryon yang besar tetapi cukup konsisten dengan observasi bintang kompak dengan massa dua kali massa matahari untuk set parameter DI-2500.

In this bachelor thesis, the isospin dependence in quark matter?s equation of state have been studied theoretically. The quark matter model used in this study is an extended version of CDDM model where the isospin term in quark's mass is included. Then this model is called CIDDM (Confined Isospin Density Dependence Mass). CIDDM model has been tested by comparing mass-radius relation which come from astrophysical observation and the equation of state obtained from perturbative QCD (Quantum Chromo Dynamics) calculation. We have found that CIDDM model cannot explain the equation of state from pQCD in large baryon density region but it's maximum mass prediction is quite consistent with the one from compact stars observation. Namely the pulsar's mass is about two times larger than solar mass if we use the parameter set DI-2500.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2014
S54597
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Holman, Jack Philip
Jakarta : Erlangga, 1985
620.004 4 HOL e
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Suryo Tri Utomo
"Otoritas bursa selama ini meyakini bahwa tindakan untuk melakukan penghentian perdagangan selama beberapa waktu akan membuat para investor memiliki cukup waktu untuk menyerap informasi baru yang menyebabkan asimetri informasi, sehingga pada saat penghentian perdagangan dibuka kembali, diharapkan investor sudah menyerap seluruh informasi dengan benar dan akan mencerminkan informasi tersebut pada harga saham yang diperdagangkan kembali. Tapi yang menjadi pertanyaan adalah: apakah volatilitas return, yang menjadi cerminan asimetri informasi saham memang menurun/berkurang setelah penghentian perdagangan atau volatilitas return saham tetap terjadi setelah penghentian perdagangan? Hasil dari pengamatan ini dalam periode satu hari setelah pembukaan kembali perdagangan membuktikan bahwa asimetri informasi yang tercermin dari volatilitas return ternyata tidak terpengaruh secara signifikan dengan adanya penghentian perdagangan saham. Sebaliknya hasil dari pengamatan dalam dua hari setelah penghentian perdagangan membuktikan bahwa volatilitas return ternyata menurun secara signifikan.

Trading halts is believed by regulator as the best event for investor to synchronize any new infonnation that will cause asymmetric infonnation. Asymmetric Information, itself usually will lead to retum volatility. Will trading halts reduce asymmetric infonnation reflected by less volatility on the stock return? This research shows the insignificant effect of trading halts to reduce retum volatility on the first day after trading halts. However this research finds significant retum volatility reduction two days after the halts."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2008
T26483
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Astrianto
"Penelitian ini menguji pengaruh adopsi XBRL terhadap asimetri informasi dan likuiditas saham yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Sampel yang digunakan adalah seluruh perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Periode penelitian ini adalah 2 tahun mulai tahun 2014 hingga 2015 dimana periode tersebut dibagi menjadi dua, yaitu sebelum dan sesudah adopsi XBRL. Berdasarkan hasil uji statistik atas model regresi, disimpulkan bahwa adopsi XBRL berpengaruh negatif terhadap asimetri informasi.

This study examines the effect of XBRL implementation on information asymmetry in IDX listed companies. The samples which used in this study are all listed companies on IDX. The period of this study are 2 years started from 2014 to 2015 and divided into two periods, which are pre and post XBRL implementation. Based on the results of the regression model, XBRL implementation has negative significant effect on information asymmetry.
"
Jakarta: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2017
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Indria Primadita
"Penelitian ini ditujukan untuk menguji pengaruh Audit Tenure dan Auditor Spesialis Terhadap Informasi Asimetri. Penelitian ini menggunakan sebanyak 274 observasi perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada rentang waktu 2009-2011. Dalam penelitian ini mendapatkan kesimpulan bahwa terdapat adanya u-shaped atau hubungan kuadratik pada tenure audit terhadap informasi asimetri. Hal ini dapat dilihat dengan dengan menurunnya nilai bid-ask spread pada tahun-tahun awal perikatan audit seiring akan semakin bertambahnya tenure. Hal ini terjadi dikarenakan pengetahuan dan pengalaman auditor akan semakin meningkat seiring dengan bertambahnya tenure audit. Namun, sampai pada titik optimum tertentu, nilai bid-ask spread akan kembali meningkat. Hal ini dikarenakan seiring dengan bertambah panjangnya tenure audit, kekhawatiran pasar akan menurunya independensi dan objektivitas auditor seiring dengan bertambahnya tenure sehingga akan meningkatkan kembali nilai bid-ask spread (Almutairi, 2009). Selain itu, dalam penelitian ini diperoleh hasil yakni auditor spesialis terbukti dapat menurunkan tingkat informasi asimetri, yang diukur dengan bid-ask spread, yang terjadi pada perusahaan. (Almutairi, 2009).

This purpose of this research is to examine the effect of Audit Tenure and Auditor Specialist to Information Asymmetry. This study uses a total of 274 observations of manufacturing firms listed on the Indonesia Stock Exchange in the period 2009 to 2011. The conclusion of this research is that there is a u-shaped or quadratic relationship in the audit tenure to information asymmetry. It can be seen by the declining value of the bid-ask spread in the early years of the audit engagement as will the increasing tenure. This happens because of the knowledge and experience of auditors will increase along with the increase in audit tenure. However, until at a certain optimum point, the bid-ask spread will increase. This happens because market fears that longer tenure will decline in the independence and objectivity of auditor so will increase the value of the bid-ask spread (Almutairi, 2009). In addition, the results obtained in this study that a specialist auditor is proven to reduce the level of information asymmetry, as measured by bid-ask spread, which occurs in the company (Almutairi, 2009).
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2012
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Rina Dharmawati
"Penelitian ini bertujuan untuk menginvestigasi pengaruh pengadopsian XBRL terhadap asimetri informasi dan menginvestigasi pemoderasi corporate governance dalam memperkuat pengaruh pengadopsian XBRL dan asimetri informasi. Dengan melakukan regresi berganda dengan pendekatan GLS pada 1.372 sampel observasi selama 2013-2016, ditemukan bahwa pengadopsian XBRL berpengaruh negatif terhadap asimetri informasi dan pemoderasi corporate governance yang diproksikan oleh dua variabel yakni efektifitas fungsi pengawasan tidak terbukti memperkuat pengaruh pengadopsian XBRL terhadap asimetri informasi, sedangkan yang diproksikan oleh tingkat transparansi laporan terbukti memperkuat pengaruh pengadopsian XBRL terhadap asimetri informasi. Hasil penelitian ini dapat menjadi rujukan bagi pemerintah (BEI dan OJK) untuk mempercepat pengembangan laporan pendukung XBRL lainnya dan mendorong seluruh perusahaan yang terdaftar di BEI agar menerapkan pelaporan berbasis XBRL kerena XBRL terbukti meningkatkan likuiditas pasar.

This study aims to investigate the effect of adoption of XBRL on information asymmetry and to investigate corporate governance moderators on the relationship between adoption of XBRL and information asymmetry. By conducting multiple regression with GLS approach on 1.372 observational samples during 2013-2016, it was found that the adoption of XBRL had a negative effect on information asymmetry and corporate governance as moderator proxies by two variables are the effectiveness of supervisory function is not proven to strengthen the influence of XBRL adoption on information asymmetry, while the proxies of the transparency level of the report proved to strengthen the influence of the relationship between adoption of XBRL and information asymmetry. The results of this study can be a reference for the government (BEI and OJK) to accelerate the development of other ongoing XBRL support reports and encourage all companies listed on the BEI to implement XBRL-based reporting because XBRL proved to increase market liquidity."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2018
T51913
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Riand Samudro
"ABSTRAK
Tesis ini bertujuan menjelaskan kondisi asimetri informasi beserta implikasinya dalam information sharing intelijen pada kasus Teror Sarinah. Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif dengan melakukan wawancara mendalam terhadap narasumber praktisi dan akademisi, serta studi dokumen yang berkaitan dengan Teror Sarinah. Hasil penelitian ini menyimpulkan dua hal dari pertanyaan penelitian. Berdasarkan pertanyaan pertama, kondisi asimetri informasi intelijen terbukti telah terjadi dalam information sharing kontra terorisme pada kasus Teror Sarinah yang didasarkan atas terpenuhinya tiga unsur yaitu adanya ketimpangan penguasaan informasi, pertukaran informasi yang tidak optimal, dan kesepakatan pendapat dari para instansi terkait, bahwa informasi intelijen yang berasal dari information sharing tidak efektif. Kemudian berdasarkan pertanyaan kedua, asimetri informasi intelijen dalam information sharing kontra terorisme pada kasus Teror Sarinah, terbukti memiliki implikasi negatif yang berakhir pada kegagalan antisipasi Teror Sarinah. Implikasi tersebut digambarkan dalam tiga kondisi. Pertama, asimetri informasi berimplikasi pada munculnya keraguan atau menurunnya tingkat kepercayaan diantara sesama instansi penyelenggara kontra terorisme, kedua kecenderungan instansi untuk bekerja secara sendiri-sendiri/individualistik dalam mengatasi aksi teror, dan yang terakhir lemahnya koordinasi diantara penyelenggara intelijen. Temuan menarik dan Saran dijelaskan pada bagian akhir tesis ini.

ABSTRACT
This research explains the asymmetry conditions in intelligence sharing information and their negative implications in Sarinah Bombing Case. In terms of collecting data through qualitative method, this research uses the result of interview process with practitioners and academics, and study literature related to Sarinah Bombing Case. The results of this study conclude two things from the research question. First, the asymmetry condition of intelligence information proved to have occurred in the information sharing of counter terrorism in Sarinah terror case. It came from the fulfillment of three indicators, such as the unequal information gap, the non optimal condition of information exchange, and the opinion's agreement from relevant institutions. It shows that the intelligence information derived from ineffective information sharing. Second, intelligence information asymmetry in information sharing on counterterrorism in the Sarinah terror case created negative implications that ended in the failure anticipation of Sarinah Bombing. The implications are illustrated in three conditions, which are 1 the information asymmetry has implications for the emergence of trust levels among counter terrorism organizing agencies 2 there are tendencies from agencies to work individually in overcoming acts of terror 3 there is a lack coordination among intelligence operators. Interesting Findings and Suggestions are explained at the end of this research."
2017
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>