Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 141592 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Luna Rahmawati
"Rijsttafel merupakan warisan budaya kolonial yang muncul di Hindia Belanda pada abad ke-16 dan memuncak pada abad ke-19. Rijsttafel hadir di beberapa hotel besar di Jawa, salah satunya di di Hotel Homann, Bandung. Setelah rijsttafel mengalami perkembangan pesat pada tahun 1920-an, terjadi peristiwa depresi ekonomi pada tahun 1930-an yang kemudian berdampak kepada kesulitan dalam memenuhi ketersediaan bahan baku rijsttafel. Penelitian ini ditulis menggunakan metode sejarah melalui analisis sumber primer dari surat kabar sezaman seperti Bataviaasch Nieuwsblaad, De Koerir, De Preanger Bode yang mencantumkan informasi tentang jaarverslag (laporan tahunan keuangan) dan kebijakan yang diterapkan di Hotel Homann selama periode depresi ekonomi berlangsung. Hasil yang didapat dalam kajian ini menunjukkan peran rijsttafel di Hotel Homann dalam menghidupkan sektor pariwisata. Direktur Hotel Homann secara aktif melakukan penawaran menarik tentang rijsttafel dan pelayanan Hotel Homann dengan memasifkan publikasi melalui media massa, seperti surat kabar, buku panduan wisata, dan majalah. Dari upaya-upaya yang telah dijalankan, pemasukan kas pada Hotel Homann turut membaik. Hal ini dilihat dari promosi Hotel Homann yang semakin dikenal dengan nuansa mewah dan rijsttafel yang memikat para wisatawan. Rijsttafel akhirnya berperan dalam memperbaiki kondisi ekonomi dan mempertahankan keberlangsungan pencapaian Hotel Homann serta menguntungkan Kota Bandung.

Rijsttafel is a colonial cultural heritage that emerged in the Dutch East Indies in the 16th century and peaked in the 19th century. Rijsttafel is present in several big hotels in Java, one of ehich is at the Homann Hotel, Bandung. After rijsttafel experienced rapid development in the 1920s, and economic depression occurred in the 1930s which then resulted in difficulties in meeting the availbility of raw materials for rijsttafel. This research was written using historical methods through analysis of primary sources drom contemporary newspaper such as Bataviaasch Nieuwsblaad, De Koerir, De Preanger Bode which included information about jaarverslag (financial annual reports) and policies implemented at Hotel Homann during the period of the economic depression. The results obtained in this study show the role of rijsttafel at the Homann Hotel in revitalizing the tourism sector. The Director of the Hotel Homann actively makes attractive offers about rijsttafel and the services of the Homann Hotel by increasing publications through mass media, such a newspapers, travel guide books and magazines. From the efforts that have been carried out, the cas inflow at the Homann Hotel has also improved. This can be seen from the promotion of Hotel Homann which is increasingly known for its luxurious feel and rijsttafel which attracts tourists. Rijsttafel ultimately played a role in improving economic conditions and maintaning the continuity of the achievement of the Homann Hotel and benefeting the city of Bandung.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2023
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Arief Budiman
"Penelitian ini hadir untuk menjelaskan upaya mempertahankan perekonomian Hindia Belanda saat krisis di tahun 1930-an, khususnya dari sudut pandang lembaga perbankan. Salah satu penelitian yang membahas perihal sejarah lembaga perbankan di Hindia Belanda adalah Dutch Commerce and Chinese Merchants in Java yang ditulis oleh Alexander Claver. Berbeda dengan karya sebelumnya yang membahas perihal dinamika antara lembaga perbankan besar dan kalangan pemilik modal sejak masa awal berdirinya hingga keruntuhan Hindia Belanda, penelitian ini memberikan sudut pandang baru yaitu peranan lembaga perbankan besar dalam menolong lembaga perbankan dengan skala yang lebih kecil untuk tetap bertahan ditengah krisis yang berlangsung. Demi penelitian yang lebih spesifik, maka studi kasus yang diambil adalah upaya yang dilakukan De Javasche Bank terhadap pihak Spaarbank Bandung untuk memperbiaiki status likuiditasnya. Melalui metode sejarah dan studi literatur terhadap sumber primer maupun sekunder, menghasilkan temuan baru dimana bantuan yang dilakukan oleh De Javasche Bank berhasil membuat Spaarbank Bandung untuk bangkit dari dampak negatif yang dialami saat krisis di dekade 1930-an.

.This research will explain how the Dutch East Indies maintained their economy during the 1930s economic depression, especially from the banking institutions point of view. One of the researches that discuss the history of banking institutions in Dutch East Indies is Dutch Commerce and Chinese Merchantsin Java written by Alexander Claver. The previous research discussed dynamics between large banking institutions and the shareholders from its inception until the final periods of the Dutch East Indies. The novelty of this research is embedded in the new perspective that it provides, which is the role of large banking institutions in helping smaller banking institutions to survive from economic crisis. This research will discuss the effort made by De Javasche Bank in improving the Spaarbank Bandung liquidity status. Through historical method and literature review on primary and secondary sources, this research found a fact that the assistance provided by De Javasche Bank succeeded in making Spaarbank Bandung rising up from the negative impacts during the crisis in the 1930s."
Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2021
TA-pdf
Unggah4  Universitas Indonesia Library
cover
Dhesta Alfianti
"Artikel ini mengkaji tentang dampak peristiwa depresi ekonomi (The Great Depression) di Hindia Belanda khususnya pada masyarakat industri pertambangan minyak di wilayah Tjepoe. Depresi ekonomi merupakan peristiwa jatuhnya harga saham yang menyebabkan terjadinya penurunan aktivitas ekspor-impor di Amerika Serikat, yang kemudian berdampak pada seluruh dunia termasuk Hindia Belanda. Selanjutnya, peristiwa ini mempengaruhi berbagai sektor, dan yang akan dikaji dalam penelitian ini adalah dampaknya terhadap kehidupan ekonomi-sosial masyarakat industri pertambangan minyak di Tjepoe. Penelitian ini menggunakan metode sejarah yang meliputi empat tahapan, yaitu heuristik, kritik, interpretasi, dan historiografi. Kajian ini berbeda dengan kajian sebelumnya yang banyak membahas tentang dampak ekonomi dan sosial dari keberadaan industri pertambangan terhadap masyarakat yang tinggal di sekitarnya. Kajian ini berfokus pada pembahasan mengenai dampak ekonomi-sosial yang diakibatkan oleh adanya peristiwa depresi ekonomi terhadap kegiatan industri pertambangan di wilayah Tjepoe. Kajian ini membuktikan bahwa depresi ekonomi berpengaruh terhadap kelangsungan aktivitas industri pertambangan minyak di Tjepoe, dan penurunan aktivitas yang terjadi tersebut kemudian berdampak pada kehidupan ekonomi-sosial sebagian golongan masyarakat yang bergerak pada industri pertambangan minyak di Tjepoe. Hal ini dapat ditemukan pada laporan-laporan dan koran sezaman, yang menyebutkan bahwa depresi ekonomi yang mulai berdampak di Hindia Belanda pada tahun 1930 ini menyebabkan terjadinya pengurangan tenaga kerja dan pengurangan upah dalam industri pertambangan minyak di Tjepoe. Kajian ini menggunakan sumber-sumber baik sumber primer maupun sumber sekunder, yang meliputi arsip-arsip, koran-koran sezaman baik yang tersedia secara daring maupun yang diakses secara manual, buku-buku, serta berbagai jurnal yang terkait dengan kajian mengenai dampak ekonomisosial yang timbul akibat depresi ekonomi terhadap berbagai golongan masyarakat di Tjepoe, terutama masyarakat yang terlibat dalam industri pertambangan minyak di sana.

This article examines the impact of the economic depression (Great Depression) in the Dutch East Indies, especially on the oil mining industry community in the Tjepoe region. Great Depression was an event of falling stock prices that caused a decline in export-import activities in the United States, which then had an impact on the whole world, including the Dutch East Indies. Furthermore, this event affects various sectors, and what will be studied in this research is its impact on the socio-economic life of the oil mining industry community in Tjepoe. This study uses the historical method which includes four stages, namely heuristics, criticism, interpretation, and historiography. This study is different from previous studies, which discussed the economic and social impacts of the existence of the oil mining industry on the communities in those vicinities. This study focuses on discussing the socio-economic impact caused by Great Depression on the mining industry activities in the Tjepoe area. This study proves that Great Depression affects the continuity of the oil mining industry activities in Tjepoe, and the decline in activity that occurs then has an impact on the socio-economic life of some groups of people who are engaged in the oil mining industry in Tjepoe. This can be found in contemporary reports and newspapers, which state that Great Depression that began to have an impact in the Dutch East Indies in the 1930s led to a reduction in the workforce and a reduction in wages in the oil mining industry in Tjepoe. This study uses some sources, both primary and secondary sources, which include archives, contemporary newspapers both available online and manually accessed, books, and various journals related to the study of socio-economic impacts, arising from Great Depression on various groups of people in Tjepoe, especially the people who involved in the oil mining industry there."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2021
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Anissa Maegiya Indah
"ABSTRAK
Skripsi ini membahas mengenai kehidupan yang dialami masyarakat saat terjadi hingga pasca depresi ekonomi di Negara Bagian Australia yaitu New South Wales pada tahun 1929-1933. Sejak Perang Dunia 1 wanita sudah mulai menggantikan posisi laki-laki sebagai buruh pabrik karena laki-laki diminta untuk membantu Inggris dalam perang tersebut. Hal ini membuat wanita harus bekerja agar dapat menafkahi keluarganya. Setelah jatuhnya wall street di Amerika tahun 1929 berdampak kepada perekonomian New South Wales yang semakin memburuk dan menimbulkan banyaknya pengangguran karena perusahaan-perusahaan mengalami kebankrutan. Laki-laki banyak yang menganggur sedangkan wanita dituntut memiliki peran ganda yaitu mencari nafkah dan mengurus rumah tangga. Terjadi diskriminasi dalam sistem upah, wanita lebih kecil daripada laki-laki. Penulis menggunakan metode sejarah untuk melakukan penelitian ini, yaitu heuristik, kritik, interpretasi, dan historigrafi. Penelitian ini didasarkan pada sumber Arsip yang dimiliki oleh National Archives of Australia dan buku-buku terkait depresi ekonomi di New South Wales.

ABSTRAK
This thesis discusses the life that people experience when it comes to post economic depression in the Australian state of New South Wales in 1929 1933. Since World War 1 women have started to replace men as factory workers because men are asked to help England in the war. This enables women to work in order to support their families. After the fall of wall street in America in 1929 impacted the worsening New South Wales economy and caused a lot of unemployment because companies went bankrupt. Many men are unemployed while women are required to have multiple roles of earning a living and taking care of the household. Discrimination occurs in the wage system, women are smaller than men. The author uses historical methods to conduct this research, namely heuristics, criticism, interpretation, and historigrafi. The research is based on Archives sources owned by the National Archives of Australia and books related to the economic depression in New South Wales. "
2017
S68364
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Wiyar Annerangi
"Ansietas dan depresi antenatal merupakan salah satu masalah kesehatan masyarakat yang sering kali luput dari perhatian. Penelitan ini dilakukan karena mengingat dampak yang ditimbulkan oleh ansietas dan depresi antenatal baik bagi ibu maupun janinnya dan belum adanya penelitian mengenai prevalensi dan determinan ansietas dan depresi antenatal di Puskesmas Kecamatan Pasar Minggu tahun 2013.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui prevalensi dan determinan ansietas dan depresi antenatal di Puskesmas Kecamatan Pasar Minggu tahun 2013. Desain penelitian yang digunakan adalah cross-sectional yang dilakukan pada bulan Maret-April 2013.
Hasil penelitian menunjukkan prevalensi ansietas antenatal sebesar 56,5% dan prevalensi depresi antenatal sebesar 14,8%. Yang menjadi faktor risiko terhadap ansietas antenatal yaitu memilki ≥2 keluhan selama masa kehamilannya. Sedangkan yang menjadi faktor risiko terhadap depresi antenatal adalah primigravida dan ansietas antenatal. Yang merupakan faktor protektif terhadap depresi antenatal adalah jumlah anak ≥1 dan dukungan sosial rendah namun hanya berlaku dalam studi ini.
Kesimpulannya, prevalensi ansietas dan depresi antenatal adalah tinggi dan dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor oleh karena itu perlu dilakukan penyuluhan menganai dampak, faktor risiko dan upaya pencegahannya.

Antenatal anxiety and depression is one of public health problems that we do not often realize. That has impact on fetus and maternal. Research on prevalence and determine of antenatal anxiety and depression has not been done in Pasar Minggu Primary Health Care in 2013.
The purpose of this research is to know prevalence and determine of antenatal anxiety and depression in Pasar Minggu Primary Health Care in 2013. The research design used was cross-sectional from March-April 2013.
The research shows prevalence of antenatal anxiety is 56,5% whereas prevalence of antenatal depression is 14,8%. Risk factor of antenatal anxiety is ≥2 complain in pregnancy period. Whereas risk factor of antenatal depression is primigravid and antenatal anxiety. Protector factor of antenatal depression is number of children live ≥1 child and lower social support but it just for this study.
In conclusion, prevalence antenatal anxiety and depression is higher and have several risk factor. Because of that so given education about impact, risk factor and prevention of antenatal anxiety and depression.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2013
S53325
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Retha Arjadi
"Depresi merupakan gangguan perasaan yang dapat dialami individu dari berbagai golongan usia, termasuk lanjut usia atau lansia. Pada lansia, depresi dapat disebabkan oleh perubahan yang terjadi dalam diri mereka saat memasuki usia lanjut, misalnya berhenti bekerja, penurunan kondisi kesehatan, dan lain-lain. Depresi pada lansia ini perlu ditangani karena dapat menyebabkan mereka tidak mampu melakukan aktivitas harian, memunculkan masalah kesehatan, menurunkan kualitas hidup, hingga mempercepat kematian.
Fenomena mengenai lansia yang mengalami depresi ditemukan di Depok.Para lansia di Depok dinaungi oleh lembaga Perhimpunan Gerontologi Indonesia cabang kota Depok yang bertujuan meningkatkan kesejahteraan lansia di Depok. PERGERI Depok seringkali mendapati anggotanya mengalami depresi, tetapi tidak memiliki tenaga pendukung untuk menangani masalah ini, karena selama ini perhatian hanya difokuskan pada penanganan masalah fisik. Untuk itu, peneliti mencoba menjawab kebutuhan tersebut dengan memberikan Terapi Kognitif- Perilaku kepada 3 (tiga) orang lansia di Depok yang mengalami depresi. Penelitian dijalankan dengan menggunakan desain single-subject repeated measures. Pengukuran dilakukan saat pra-intervensi, pertengahan intervensi, dan pasca-intervensi untuk mendapatkan gambaran perubahan tingkat depresi yang jelas pada masing-masing partisipan.
Ketiga partisipan yang menjalani Terapi Kognitif-Perilaku mengalami penurunan tingkat depresi yang dilihat melalui hasil wawancara dan observasi, status mental, serta pengukuran menggunakan alat ukur Beck Depression Inventory (BDI), Geriatric Depression Scale (GDS), dan BDRS (Brief Depression Rating Scale). Salah satu partisipan mengalami penurunan yang tidak terlalu besar dibandingan dua partisipan lain, diperkirakan karena kurangnya ketaatan (adherence) dalam menjalani terapi dan adanya riwayat depresi cukup berat yang pernah ia alami sebelumnya. Selain itu, para partisipan sudah mampu mempraktekkan teknik-teknik yang diberikan dalam rangkaian terapi, mulai dari mengenali ciri depresi, memonitor perasaan, mempraktekkan rencana kegiatan harian, berlatih relaksasi, memecahkan masalah, mengenali pikiran negatif dan melakukan restrukturisasi pikiran. Para partisipan pun memahami bahwa keberhasilan terapi ditentukan oleh kemandirian dan niat mereka untuk menjalankan teknik-teknik tersebut dalam kehidupan sehari-hari.

Depression is a mood disturbance that can be experienced by all ages, including the elderly. Depression in older adults can be caused by changes due to the aging process, such as: being in pension, declining health conditions, etc. Its imperative to treat depression in older adults as it disable them from their daily activities, raise health problems, impede quality of life, and increase mortality.
The depression phenomenon occurs to the elderly residents in Depok. The Association of Gerontology Indonesia (Perhimpunan Gerontologi Indonesia/ PERGERI) in Depok is an organization that aimed to improve the welfare of older adults in Depok. Older adults in Depok often have depression, but PERGERI does not have the personnel to deal with this problem, because so far it is only focused on treating physical health problems. In this research, I provide Cognitive- Behavior Therapy for 3 (three) older adults with depression in Depok. This study use single-subject design, repeated measures. There are pre-test, mid-test, and post-test assessment to show clear changes in depression level for each participant.
All participants experienced decreased levels of depression, that are assessed from interviews and observations, mental status, and psychological measures. The measurements are Beck Depression Inventory (BDI), Geriatric Depression Scale (GDS), and BDRS (Brief Depression Rating Scale). One of the participants experienced lower therapy effect compared to the other two participants, presumably due to lack of adherence and a history of depression. Furthermore, all participants can successfully practice the techniques presented in the therapy, such as recognizing depression features, mood monitoring, daily activity scheduling, relaxation training, problem solving, recognizing negative thoughts, and cognitive restructuring. The participants understand that therapeutic success is determined by their independence in doing all techniques in their daily lives.
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2012
T30095
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Yurike Cahyani
"Gejala depresi dapat dijumpai pada individu dengan skizofrenia. Namun demikian, gejala depresi tersebut seringkali tidak terdeteksi sehingga bisa membahayakan jiwa bagi individu dengan skizofrenia.
Tujuan: mendapatkan Calgary Depression Scale for Schizophrenia (CDSS) versi Bahasa Indoensia yang sahih dan andal untuk mendeteksi gejala depresi pada individu dengan skizofrenia.
Metode: uji diagnostik CDSS dengan menggunakan baku emas Hamilton Depression Rating Scale (HDRS) pada 102 subyek di poli rawat inap RSJ. Soeharto Heerdjan. Cara pengambilan sample dengan acak sederhana. Analisis data dilakukan dengan program SPSS versi 17. Untuk menguji kesahihan dilakukan pengukuran validitas isi, validitas kriteria dengan baku emas HDRS, dan validitas konstruksi untuk nilai korelasi. Pada uji reliabilitas dilakukan penentuan Cronbach's α, uji rater-interrater dan reliabilitas test-retest yang dilakukan dengan jarak waktu 3 hari kemudian.
Hasil: usia rerata subjek penelitian adalah 36,2(SD 9,7) dan rasio proporsi jenis kelamin laki-laki : perempuan sebesar 3:1. Sebagian besar mempunyai tingkat pendidikan SLTP dan SLTA (78%). Subjek penelitian sebagian besar tidak menikah (68%) serta bekerja pada sektor informal seperti tukang koran dan buruh harian. CDSS berbahasa Indonesia memiliki sensitivitas 0,71 dan spesifisitas 0.69 dengan nilai cut-off sebesar 5. Nilai Cronbach's α dari CDSS versi Bahasa Indonesia sebesar 0,74.
Kesimpulan: Uji diagnostik CDSS versi Bahasa Indonesia didapatkan hasil yang cukup baik terhadap validitas isi, face validity, validitas kriteria dan validitas konstruksi dengan konsistensi internal yang dapat diandalkan.

Depression symptoms can be found in people with schizophrenia. But however, the symptoms are often not detected and puts their lives at risk.
Goal: to get a valid and reliable Indonesian version of Calgary Depression Scale for Schizophrenia (CDSS) to detect depression symptoms in people with schizophrenia.
Method: diagnostic test of CDSS with Hamilton Depression Rating Scale (HDRS) as gold standard in 102 inpatient subjects in Soeharto Heerdjan hospital. Participants were recruited using simple random sampling and data analysis was done using SPSS program version 17. Validity is measured by measuring content validity, criterion validity with HDRS as gold standard, and construction validity for correlation score. Reliability test was done with measuring Cronbach's α, interratertest, and test-retest reliability within 3 days period.
Result: mean age for study subjects is 36,2 (SD 9,7) and gender proportion between male : female is 3:1. The majority of subjects have finished middle highschool and senior highschool (78%) and not married (68%) and work in informal fields such as newspaper deliveryman and daily labor. The Indonesian version of CDSS has sensitivity of 0,71 and specificity of 0,69 and cut-off score 5. Cronbach’s α score is 0,74.
Conclusion: there is a good result in content validity, face validity, criterion validity, construction validity, and reliable internal consistency.
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2013
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sydney: George Allen & Unwin Australia, 1981
338.542 WAS
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Simanjuntak, Merry E.
"Keanekaragaman khazanah kuliner Indonesia tidak dapat dipisahkan dari persentuhan budaya Indonesia dengan budaya negara lain. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor. Salah satunya adalah faktor penjajahan. Indonesia pernah dijajah oleh negara asing seperti Belanda, Inggris dan Jepang yang akhirnya menyebabkan terjadinya persentuhan budaya. Pada masa kolonial Belanda ada satu budaya makan yang dikenal dengan sebutan rijsttafel. Rijsttafel merupakan kuliner hasil persentuhan budaya Timur (Hindia Belanda) dengan budaya Barat (Belanda) di Hindia Belanda pada masa kolonial Belanda (1870 - 1942). Rijsttafel berkembang pesat pada awal abad 20. Singkatnya, makalah ini akan menjelaskan tata cara penyajian rijsttafel di Hotel Des Indes dan Hotel Savoy Homann pada awal abad 20.

The variety of Indonesian culinary can not be separated from both Indonesian and overseas cultures. There are several involved factors, one of which is the colonization. Indonesia was colonized by several foreign countries, such as the Netherlands, England and Japan. During the Dutch colonial period, dining culture known as rijsttafel was commonly practical. The Indonesian rijsttafel (ricetable) has been recognized since the early 20th century. In the colonial Dutch period (1870-1942), rijsttafel is a concept of food preparation. This paper describes the presentation of rijsttafel during the Dutch colonization, particulary at the Des Indes Hotel and the Savoy Homann Hotel in the early 20th."
Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2013
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Wecter, Dixon, 1906-1950
New York: Macmillan, 1948
973.917 WEC a
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>