Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 13516 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Devi Oktaviani Pravitasari
"Suhu dalam area penyimpanan baik produk obat maupun bahan obat harus selalu dipantau (dikualifikasi) untuk menghindari terjadinya penurunan kualitas obat. Kegiatan pemantauan yang dapat dilakukan berdasarkan CPOB 2018 yaitu dengan melakukan pemetaan suhu (mapping suhu) ruang penyimpanan obat/ bahan obat tersebut. Mapping suhu adalah kegiatan memantau perubahan atau fluktuasi suhu yang terjadi di area penyimpanan dengan memonitor suhu pada beberapa titik ruangan. Mapping suhu dilakukan karena perubahan suhu akan selalu terjadi di dalam Gudang area penyimpanan dan berpotensi melewati rentang suhu penyimpanan obat/bahan obat. Gudang penyimpanan PT. Indofarma yang akan dipetakan suhunya adalah Gudang Logistik Bahan Awal (LBA) ‘Non-AC’ yang menyimpan semua bahan awal dengan spesifikasi penyimpanan pada suhu ruang (≤ 30C) (BPOM RI, 2013, hal. 178; Kemenkes RI, 2020). Pemantauan suhu dilakukan dengan menggunakan EDLMs (Electronic Data Logging Monitors) yang mampu mengukur suhu pada waktu yang telah ditentukan. Pemantauan suhu di Gudang LBA dilakukan dengan meletakkan EDLM pada beberapa titik yang dianggap kritis dan mewakili suhu dari ruangan tersebut. Hal ini bertujuan untuk memastikan bahan awal yang disimpan tidak mengalami degradasi akibat adanya fluktuasi suhu, sehingga kualitas, keamanan, dan khasiat dari bahan awal tersebut mampu dipertahankan.

The temperature in the storage area for both drug products and medicinal ingredients must always be monitored (qualified) to prevent a decrease in drug quality. Monitoring activities that can be carried out based on the 2018 GMP are by mapping the temperature (temperature mapping) of the drug/medicine storage room. Temperature mapping is an activity to monitor temperature changes or fluctuations that occur in the storage area by monitoring the temperature at several points in the room. Temperature mapping is carried out because temperature changes will always occur in the warehouse storage area and have the potential to cross the temperature range for storing drugs/drugs. PT. Indofarma whose temperature will be mapped is the 'Non-AC' Initial Material Logistics Warehouse (LBA), which stores all starting materials with specifications for storage at room temperature (≤ 30oC) (BPOM RI, 2013, p. 178; Ministry of Health RI, 2020). Temperature monitoring is carried out using EDLMs (Electronic Data Logging Monitors) which are capable of measuring temperature at predetermined times. Temperature monitoring in the LBA Warehouse is carried out by placing the EDLM at several points that are considered critical and represent the temperature of the room. This aims to ensure that the stored starting materials do not degrade due to temperature fluctuations, so that the quality, safety and efficacy of these starting materials can be maintained."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2022
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Fenia
"Produk farmasi perlu disimpan sesuai suhu penyimpanan yang dianjurkan untuk menjaga kualitas dan mempertahankan kestabilan obat selama masa simpan hingga digunakan konsumen. Pemetaan suhu dalam CDOB tahun 2020 dilakukan secara berkala untuk menjamin penyimpanan produk sesuai ketentuan penyimpanannya. PT Era Caring Indonesia memiliki 5 data logger di ambient room dan cool room yang tidak sesuai dengan pedoman WHO (2015) karena tidak mewakili hasil pemetaan suhu. Pemetaan suhu ulang dilakukan untuk menentukan titik suhu tertinggi dan terendah di ambient room dan cool room sesuai standar WHO. Metode penelitian dilakukan perencanaan tata letak data logger di ambient room dan cool room, memasang data logger (Elitech®) terkalibrasi sesuai perencanaan selama 7 hari setiap jam dan cool room selama 3 hari setiap jam, mengunduh data suhu pada software, dan menganalisa hasil pemetaan suhu. Berdasarkan hasil pemetaan diperoleh suhu tertinggi 26,0°C pada DL-17 dan suhu terendah 24,9°C pada DL-20 pada ambient room (25-30°C). Cool room (15-25°C) memiliki suhu tertinggi 23,3°C pada DL-9 dan suhu terendah 20,3°C pada DL-18. Pemetaan suhu memenuhi persyaratan suhu pada setiap ruangannnya, Namun saat pemetaan suhu berlangsung, daya baterai data logger rendah sehingga jumlah data logger tidak memadai dan tidak mewakili hasil pemetaan suhu gudang sesuai ketentuan WHO (2015).

Pharmaceutical products need to be stored according to the recommended storage temperature to maintain quality and drug stability during the shelf life until consumer use. Temperature mapping in CDOB 2020 is carried out periodically to ensure product storage complies with storage requirements. PT Era Caring Indonesia has 5 data loggers in the ambient room and cool room which do not comply with WHO guidelines (2015) because it do not represent the results of temperature mapping. Re-temperature mapping was carried out to determine the highest and lowest temperature points in the ambient room and cool room according to WHO standards. The research method was planning the layout of the data logger, installing a calibrated data logger (Elitech®) according to the plan for 7 days every hour and in the cool room for 3 days every hour, downloading the temperature data into the software, and analyzing the temperature mapping results. Based on the results, the highest temperature was 26.0°C on DL-17 and the lowest temperature was 24.9°C on DL-20 in the ambient room (25-30°C). The cool room (15-25°C) has the highest temperature of 23.3°C on DL-9 and the lowest temperature of 20.3°C on DL-18. Temperature mapping meets the temperature requirements in each room. However, when temperature mapping is taking place, the data logger battery power is low so that the number of data loggers is inadequate and does not represent the results of warehouse temperature mapping according to WHO regulations (2015).
"
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2023
PR-PDF
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Sitorus, Felix Leonard A.M
"Protokol studi adalah dokumen yang menguraikan desain penelitian, menggambarkan tujuan, metodologi dan pengorganisasian keseluruhan penelitian yang akan dilakukan. Protokol studi membentuk template dan panduan untuk proses penelitian secara keseluruhan. Protokol yang ditulis dengan buruk dapat berkontribusi besar pada waktu persetujuan terutama untuk studi yang dimulai oleh peneliti. Protokol memberikan dasar ilmiah untuk penelitian yang diusulkan. Protokol studi mendefinisikan tujuan studi/penelitian, populasi yang akan dipelajari, prosedur yang harus diikuti, evaluasi yang akan dilakukan dan rencana analisis; dan terakhir, membahas aspek administrasi studi seperti manajemen keselamatan dan masalah peraturan. Pada Praktek Kerja Profesi Apoteker (PKPA) ini, calon Apoteker memperoleh kesempatan untuk membuat protokol studi terkait pemetaan suhu ruangan packaging material dengan penambahan AHU di PT. Kalbio Global Medika. Tugas khusus ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman calon Apoteker mengenai pembuatan protokol studi pemetaan suhu. Pembuatan protokol studi dilakukan dengan cara mengumpulkan informasi terkait pembuatan protokol studi, dan informasi terkait pemetaan termal, kemudian menyusunnya menjadi protokol studi yang sesuai dengan format yang telah ditentukan di PT. Kalbio Global Medika. Pembuatan protokol studi terkait pemetaan suhu ruangan packaging material dengan penambahan AHU di PT. Kalbio Global Medika dapat dilakukan dengan baik.

A study protocol is a document that outlines the research design, describes the objectives, methodology and overall organization of the research to be conducted. The study protocol forms the template and guide for the overall research process. Poorly written protocols can contribute greatly to approval times especially for investigator-initiated studies. The protocol provides the scientific basis for the proposed research. The study protocol defines the objectives of the study/research, the population to be studied, the procedures to be followed, the evaluation to be carried out and the analysis plan; and finally, discussing administrative aspects of the study such as safety management and regulatory issues. In this Pharmacist Professional Work Practice (PKPA), prospective pharmacists have the opportunity to create a study protocol related to mapping the temperature of packaging material rooms with the addition of AHU at PT Kalbio Global Medika. This special assignment aims to increase prospective pharmacists' understanding of creating temperature mapping study protocols. Making a study protocol is carried out by collecting information related to making a study protocol, and information related to thermal mapping, then compiling it into a study protocol that is in accordance with the format that has been determined at PT Kalbio Global Medika. Making a study protocol related to mapping the room temperature of packaging materials with the addition of AHU at PT Kalbio Global Medika can be carried out well.
"
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2022
PR-PDF
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Fiona Natania Kurniadi
"Pedagang Besar Farmasi (PBF) merupakan perusahaan berbentuk badan hukum yang memiliki izin melaksanakan kegiatan pengadaan, penyimpanan, penyaluran obat dan/atau bahan obat sesuai perundang-undangan. PBF memiliki kewajiban memenuhi kondisi penyimpanan obat sesuai dengan rekomendasi industri farmasi yang memproduksi produk tersebut. PBF harus menjamin ruang penyimpanana telah memenuhi persyaratan suhu yang telah ditentukan, Dalam rangka mengidentifikasi area yang mengalami fluktuasi suhu, dilakukan pemetaan suhu/ mapping suhu. Pemetaan suhu di PT. Enseval Putera Megatrading dilakukan setiap 3 tahun sekali atau jika terdapat perubahan yang mampu mempengaruhi kontrol suhu. Oleh karena terdapat perubahan mesin pendingin ruangan yang digunakan maka dilaksanakan Mapping suhu pada gudang penyimpanan coolroom di PT. Enseval Putera Megatrading Jakarta 1. Mapping dilaksanakan dengan menempatkan 30 data logger sesuai dengan denah di Gudang coolroom pada 9 rak penyimpanan. Pengukuran suhu dilakukan selama 3 hari sejak tanggal 13 – 16 Februari 2023 dengan interval pengukuran suhu setiap 10 menit. data diolah menggunakan aplikasi Microsoft Excel untuk diketahui suhu tertinggi, terendah, rata-rata, dan rata-rata MKT. Berdasarkan hasil pengukuran telah terjadi penyimpangan suhu pada ruang penyimpanan gudang coolroom yaitu melebihi suhu 25°C sebanyak 6 lokasi pengukuran yang kemungkinan disebabkan karena terdapat perubahan pengaturan pada mesin pendingin ruangan.

procurement, and storage of medicines and/or medicinal substances by law. PBF was required to fulfill drug storage requirements by the recommendations of the pharmaceutical industry. PBF must guarantee that the storage area meets the specified temperature requirements. To identify specific areas which develop fluctuations in temperature, temperature mapping was carried out. Temperature mapping at PT. Enseval Putera Megatrading was held once every 3 years or if any changes occurred that could affect temperature control. Mapping of there was a change of the air conditioner in the cool room storage warehouse at PT. Enseval Putera Megatrading Jakarta 1, temperature mapping must be carried out. Temperature mapping was carried out by placing 30 data loggers according to the plan in the cool room warehouse on 9 storage shelves. Temperature measurements were carried out for 3 days from 13 – 16 February 2023 with temperature measurement intervals every 10 minutes. All the data was processed using Microsoft Excel to find out the highest, lowest, average, and MKT average temperatures. Based on the measurement results, there has been a temperature deviation in the cool room warehouse storage room, the temperatures were exceeding 25°C in 6 measurement locations which may be due to a change in the settings on the air conditioner."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2023
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Indah Putriana
"Obat merupakan produk farmasi dengan kestabilannya harus dipertahankan sebagai upaya untuk menjaga khasiat, mutu dan efikasi dari masing-masing obat. Ketidakpatuhan terhadap kondisi penyimpanan merupakan salah satu pelanggaran yang paling sering ditemukan pada fasilitas gudang penyimpanan obat baik di saranan industri farmasi maupun sarana distribusi obat jadi. PBF adalah salah satu dari fasilitas distribusi atau penyaluran sediaan farmasi yang memiliki sarana dan prasarana untuk mendukung proses operasional distribusi atau penyaluran sediaan farmasi. Cara Distribusi Obat yang Baik adalah cara distribusi/penyaluran obat dan/atau bahan obat yang bertujuan memastikan mutu sepanjang jalur distribusi/penyaluran sesuai persyaratan dan tujuan penggunaannya. Pemetaan suhu dapat mengidentifikasi kemungkinan titik dingin (atau titik panas) dan membantu menentukan apakah tindakan perbaikan diperlukan atau tidak. Melalui pemetaan suhu, dapat dilakukan validasi terhadap area tersebut untuk memastikan produk yang sensitif terhadap suhu seperti makanan yang mudah rusak dan barang farmasi disimpan dengan baik dalam suhu idealnya. Temprature Mapping of Storage Area bertujuan untuk mendokumentasikan dan mengkontrol perbedaan suhu pada area penyimpanan obat. Dalam pemetaan suhu terdapat banyak faktor yang dapat mempengaruhi hasil perekaman seperti kondisi beban penyimpanan yang berbeda, frekuensi akses, kondisi pemadaman listrik, kalibrasi instrument terkait, suhu atau kelembaban ekstrem, pemeliharaan alat.

Medicines are pharmaceutical products whose stability must be maintained as an effort to maintain the efficacy, quality and efficacy of each drug. Non-compliance with storage conditions is one of the violations most frequently found in drug storage facilities, both in pharmaceutical industry facilities and finished drug distribution facilities. PBF is one of the distribution or distribution facilities for pharmaceutical preparations that has the facilities and infrastructure to support the operational process of distribution or distribution of pharmaceutical preparations. Good Medicine Distribution Method is a method of distributing/distributing medicines and/or medicinal substances which aims to ensure quality along the distribution/distribution route according to the requirements and intended use. Temperature mapping can identify possible cold spots (or hot spots) and help determine whether or not remedial action is necessary. Through temperature mapping, validation of these areas can be carried out to ensure temperature-sensitive products such as perishable food and pharmaceutical goods are stored properly at their ideal temperature. Temperature Mapping of Storage Area aims to document and control temperature differences in drug storage areas. In temperature mapping there are many factors that can influence recording results such as different storage load conditions, access frequency, power outage conditions, related instrument calibration, extreme temperature or humidity, equipment maintenance.
"
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2023
PR-PDF
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Putri Pajariana
"Obat ataupun bahan obat yang dihasilkan oleh industri farmasi haruslah memiliki kualitas sesuai dengan persyaratan yang telah ditentukan. Salah satu faktor yang mempengaruhi hal tersebut ialah suhu dan kelembapan (RH). Oleh karena itulah dalam segala kegiatan pengelolaan serta penyimpanan obat harus dilakukan pada area dengan suhu dan kelembapan yang diatur dan terpantau sesuai dengan persyaratan. Untuk mendukung hal ini maka dilakukan suatu kegiatan yang bertujuan untuk menentukan titik pemantauan suhu serta kelembapan harian, yaitu pemetaan suhu dan kelembapan. Melalui kegiatan tersebut dapat diperoleh titik terburuk yang bisa dijadikan sebagai titik pemantauan suhu dan RH harian. Pada makalah ini dibahas mengenai kegiatan pemetaan suhu dan kelembapan di salah satu ruangan penyimpanan obat (chamber) PT. Guardian Pharmatama. Hasil pemetaan menunjukkan bahwa Suhu terendah chamber berada pada titik 2 (28,80oC) dan suhu tertinggi terdapat pada titik 7 (31,10oC), sedangkan RH tertinggi ada di titik 2 (79,30%) dan RH terendah dengan nilai 72,40% berada pada titik 6. Nilai suhu dan RH ini memenuhi persyaratan karena berada pada rentang suhu 30 + 2 oC dan RH 75+5%. Titik terburuk terdapat pada titik 2 dengan suhu dan RH maksimum berturut-turut adalah 30,30oC dan 79,30% sehingga disarankan untuk melakukan pemantauan suhu dan RH harian pada titik ini.

Medicines or medicinal ingredients produced by the pharmaceutical industry must have quality in accordance with specified requirements. One of the factors that influence this is temperature and humidity (RH). For this reason, all management and storage activities for medicines must be carried out in areas with temperature and humidity that are regulated and monitored in accordance with requirements. To support this, an activity was carried out which aimed to determine daily temperature and humidity monitoring points, namely temperature and humidity mapping. Through these activities, the worst point can be obtained which can be used as a daily temperature and RH monitoring point. In this paper, we discuss temperature and humidity mapping activities in one of the medicine storage rooms at the PT. Guardian Pharmatama. The mapping results show that the lowest chamber temperature is in area 2 (28,80oC) and the highest temperature is in area 7 (31,10oC), while the highest RH is in area 2 (79,30%) and the lowest RH is 72,40% is in area 6. This temperature and RH value meets the requirements because it is in the temperature range of 30+2oC and RH 75+5%. The worst point is in area 2 with the maximum temperature and RH respectively being 30,30oC and 79,30% so it is recommended to monitor daily temperature and RH in this area.
"
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2023
PR-PDF
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Gayatri Indah Pramesti
"Kalibrasi perangkat pemantau suhu otomatis sangat penting dalam industri farmasi untuk memastikan kondisi penyimpanan obat tetap optimal. Penelitian ini bertujuan untuk memastikan suhu pada ruang penyimpanan produk di Gudang A PT. Enseval Putera Megatrading sesuai dengan standar yang ditetapkan dan menganalisis hasil kalibrasi Data Logger Testo Saveris sebagai pemantau suhu otomatis. Penelitian dilakukan dengan metode kalibrasi menggunakan perangkat Testo 735-2 pada berbagai titik penyimpanan di gudang, termasuk Chiller FA, Chiller FB, Chiller FD, dan Cool Room A. Data suhu yang diperoleh dibandingkan dengan standar acuan yang telah dikalibrasi. Hasil kalibrasi menunjukkan bahwa Data Logger Testo Saveris mampu memberikan pembacaan suhu yang akurat dan konsisten pada semua titik penyimpanan yang diuji. Perangkat ini efektif dalam memantau dan menjaga suhu sesuai dengan parameter yang ditetapkan. Implementasi Data Logger Testo Saveris di Gudang A PT. Enseval Putera Megatrading terbukti dapat meningkatkan kualitas pengelolaan distribusi farmasi, mengurangi risiko kerusakan produk akibat suhu yang tidak sesuai, dan memastikan produk tetap aman hingga diterima oleh konsumen. Kalibrasi berkala disarankan untuk mempertahankan akurasi perangkat.

Calibration of automatic temperature monitoring devices is crucial in the pharmaceutical industry to ensure optimal drug storage conditions. This study aims to ensure that the storage temperature of products in Warehouse A of PT. Enseval Putera Megatrading meets established standards and to analyze the calibration results of the Testo Saveris Data Logger as an automatic temperature monitor. The study was conducted using the Testo 735-2 device for calibration at various storage points in the warehouse, including Chiller FA, Chiller FB, Chiller FD, and Cool Room A. The obtained temperature data were compared with calibrated reference standards. The calibration results show that the Testo Saveris Data Logger provides accurate and consistent temperature readings at all tested storage points. This device is effective in monitoring and maintaining temperatures according to the set parameters. Implementing the Testo Saveris Data Logger in Warehouse A of PT. Enseval Putera Megatrading has proven to enhance the quality of pharmaceutical distribution management, reduce the risk of product damage due to incorrect temperatures, and ensure product safety until it reaches consumers. Periodic calibration is recommended to maintain the accuracy of the device.
"
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2023
PR-PDF
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Nur Ainun Nisa
"Laporan Praktik Kerja Profesi Apoteker ini membahas terkait pemetaan suhu container chiller di PT Enseval Putera Megatrading Bekasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui letak suhu tertinggi dan suhu terendah serta titik kritis suhu pada container chiller yang dicek dengan menaruh temperature data logger di berbagai titik dan melihat apakah container chiller yang tersedia memenuhi persyaratan dan standar untuk penyimpanan produk rantai dingin atau tidak. Penelitian ini dilakukan secara observasional selama 3 hari merekam data suhu dengan temperature data logger tiap 10 menit, kemudian menarik data dari thermometer data logger mengunakan aplikasi Testo Comfort Software Basic 5.0. Dari penelitian ini dihasilkan Container chiller 1 dan 2 PT Enseval Putera Megatrading cabang Bekasi memenuhi persyaratan suhu yakni diantara 2-8o C dan titik kritisnya berada pada posisi terpanas dan terdingin di container chiller 1 terletak pada titik 3 dan 19, sedangkan pada container chiller 2 titik terpanas dan terdingin terletak pada titik 10 dan 5. Berdasarkan hasil penelitian tersebut sebaiknya limit suhu diatur pada suhu atas 7o C dan bawah 3oC untuk penanggulangan lebih cepat jika suhu berada diluar standar dan sebaiknya dalam proses penyimpanan dan pengiriman sediaan-sediaan cold chain product perlu dipantau dengan baik, terutama pada vaksin-vaksin yang memiliki indikator VVM yang mempermudah pengecekkan kestabilan obat.
This Pharmacist Professional Work Practices Report discusses temperature mapping of chiller containers at PT Enseval Putera Megatrading Bekasi. This research aims to determine the location of the highest and lowest temperatures as well as critical temperature points in chiller containers which are checked by placing temperature data loggers at various points and seeing whether the available chiller containers meet the requirements and standards for storing cold chain products or not. This research was carried out observationally for 3 days, recording temperature data with a temperature data logger every 10 minutes, and then pulling data from the thermometer data logger using the Testo Comfort Software Basic 5.0 application. From this research it was produced that Container chiller 1 and 2 of PT Enseval Putera Megatrading Bekasi branch met the temperature requirements, namely between 2-8o C and the critical points were at the hottest and coldest positions. Container chiller 1 was at points 3 and 19, while container chiller 2 was at point The hottest and coldest are located at points 10 and 5. Based on the results of this research, the temperature limit should be set at an upper temperature of 7o C and a lower temperature of 3o C for quicker response if the temperature is outside the standard and it is best to monitor the process of storing and sending cold chain products. Well, especially for vaccines that have a VVM indicator which makes it easier to check drug stability."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2023
PR-PDF
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Sitorus, Felix Leonard A.M
"Pemetaan suhu digambarkan sebagai proses menangkap rentang suhu, mendokumentasikannya dan memeriksa variasi dan perbedaan suhu di area tertentu selama durasi waktu tertentu. Area yang dimaksud terutama tempat-tempat yang harus dalam rentang suhu yang dikontrol, seperti ruangan gudang, tempat penyimpanan, lemari es, kendaraan atau kotak pengiriman. Pemetaan suhu bertujuan untuk memastikan suhu pada ruang penyimpanan barang relatif merata di semua titik dan mengetahui suhu dalam area penyimpanan baik yang terendah maupun tertinggi. Pada Praktek Kerja Profesi Apoteker (PKPA) ini, calon Apoteker memperoleh kesempatan untuk melakukan pemetaan suhu lemari pendingin/chiller, dengan rentang suhu 2oC s/d 8oC, di gudang penyimpanan CCP KFTD Tangerang. Tugas khusus ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman calon Apoteker mengenai pelaksanaan pemetaan suhu. Suhu rata-rata dari tiap titik tidak ada yang melebihi batas rentang yang ditetapkan. Suhu rata-rata tertinggi berada di titik 4 dengan suhu 4,4oC dan suhu rata rata terendah berada di titik 3 dengan suhu 3,9oC. Pada pemetaan suhu juga didapatkan data MKT yang dimana setiap titik tidak ada yang melebihi batas rentang suhu yang ditetapkan. Nilai MKT tertinggi terdapat di titik 4 dengan suhu 5,1oC dan nilai MKT terendah terdapat pada titik 1 dan titik 2 dengan suhu 4,5oC. Titik penyimpanan CCP paling optimal berada di titik 4, terletak di bagian bawah tengah lemari pendingin, dikarenakan pada titik 4 rentang antara titik tertinggi dan titik terendahnya (1,6-6oC) yang paling mendekati dari rentang suhu yang ditetapkan yaitu 2-8oC. Pemetaan suhu lemari pendingin di gudang penyimpanan CCP KFTD Tangerang dapat dilakukan. Lemari pendingin masih dapat mempertahankan suhu penyimpanan berada dalam rentang yang ditentukan yaitu 2-8oC, baik itu pada saat penyimpanan biasa maupun saat dilakukan simulasi buka tutup. Titik penyimpanan paling optimal berada di titik 4, memiliki rentang suhu terendah dan tertinggi 1,6-6oC, yang berada di bagian bawah tengah dari lemari pendingin.

Temperature mapping is described as the process of capturing temperature ranges, documenting them and examining temperature variations and differences in a particular area over a specified duration of time. The areas in question are mainly places that must be within a controlled temperature range, such as warehouse rooms, storage areas, refrigerators, vehicles or shipping boxes. Temperature mapping aims to ensure that the temperature in the goods storage room is relatively even at all points and to determine the temperature in the storage area, both the lowest and highest. In this Pharmacist Professional Work Practice (PKPA), prospective pharmacists have the opportunity to map the temperature of refrigerators/chillers, with a temperature range of 2oC to 8oC, in the CCP KFTD Tangerang storage warehouse. This special assignment aims to increase prospective pharmacists' understanding of the implementation of temperature mapping. The average temperature of each point does not exceed the specified range limit. The highest average temperature is at point 4 with a temperature of 4.4oC and the lowest average temperature is at point 3 with a temperature of 3.9oC. In temperature mapping, MKT data is also obtained, where no point exceeds the specified temperature range limit. The highest MKT value is at point 4 with a temperature of 5.1oC and the lowest MKT value is at point 1 and point 2 with a temperature of 4.5oC. The most optimal CCP storage point is at point 4, located at the bottom of the middle of the refrigerator, because at point 4 the range between the highest point and the lowest point (1.6-6C) is closest to the specified temperature range, namely 2-8oC. Mapping of refrigerator temperatures in the CCP KFTD Tangerang storage warehouse can be done. The refrigerator can still maintain the storage temperature within the specified range, namely 2-8oC, both during normal storage and when opening and closing simulations are carried out. The most optimal storage point is point 4, which has the lowest and highest temperature range of 1.6-6oC, which is at the bottom center of the refrigerator.
"
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2022
PR-PDF
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Putri Pajariana
"Cold Chain Product (CCP) harus selalu terjaga dalam rentang suhu sesuai dengan yang dipersyaratkan untuk menghindari terjadinya kerusakan produk. Oleh sebab itu, dibutuhkan fasilitas penyimpanan yang memadai. Container chiller adalah salah satu fasilitas penyimpanan untuk produk rantai dingin yang digunakan di PT. Enseval Putera Megatrading. Menurut CDOB (2020), fasilitas penyimpanan chiller / cold room / freezer harus dikualifikasi terlebih dahulu saat awal penggunaan. Selain itu, untuk memastikan bahwa container chiller dapat beroperasi pada suhu yang sesuai dengan persyaratan maka perlu dilakukan kegiatan pemetaan suhu. Pada makalah ini dibahas mengenai kualifikasi operasional serta pemetaan suhu terhadap container chiller di PT. Enseval Putera Megatrading. Pemetaan suhu dilakukan saat container chiller belum terisi oleh produk rantai dingin yang akan disimpan. Hasil pemetaan suhu menunjukkan bahwa kondisi suhu pada container chiller yang diuji memenuhi kriteria yang dibutuhkan dalam penyimpanan produk rantai dingin karena masih berada pada rentang yang dipersyaratkan yaitu 2-8oC, dengan nilai MKT (Mean Kinetic Temperature) tertinggi dan terendah secara berturut-turut adalah 5,14 (Upper) dan 4,37 (Lower). Suhu tertinggi terdapat pada titik 8, sedangkan suhu terendah berada pada titik 11. Hasil kualifikasi operasional menunjukkan bahwa sistem refrigerasi container chiller dapat berfungsi dengan baik. Alarm pada container chiller juga dapat beroperasi dengan baik.
Cold Chain Products (CCP) must always be maintained within the required temperature range to avoid product damage. Therefore, adequate storage facilities are needed. Container chiller is one of the storage facilities for cold chain products used at PT. Enseval Putera Megatrading. According to CDOB (2020), chiller / cold room / freezer storage facilities must be qualified first at the start of use. Apart from that, to ensure that the container chiller can operate at a temperature that meets the requirements, temperature mapping activities need to be carried out. This paper discusses operational qualifications and temperature mapping of container chillers at PT. Enseval Putera Megatrading. Temperature mapping is carried out when the chiller container is not yet filled with the cold chain products to be stored. The temperature mapping results show that the temperature conditions in the chiller container tested meet the criteria required for storing cold chain products because they are still within the required range, namely 2-8oC, with the highest and lowest MKT (Mean Kinetic Temperature) values respectively being 5,14 (Upper) and 4,37 (Lower). The operational qualification results show that the container chiller refrigeration system can function well. The alarm on the container chiller can also operate properly."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2023
PR-PDF
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>