Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 107202 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Kanita Klara
"Human immunodeficiency virus adalah virus yang menyerang sel darah putih yang menyebabkan turunnya kekebalan tubuh manusia. sedangkan Acquired Immune Deficiency Syndrom adalah sekumpulan gejala penyakit yang timbul karena turunnya kekebalan. Tuberkulosis (TB) adalah penyakit yang disebabkan bakteri Mycobacterium tuberculosis. Terapi pencegahan tuberkulosis (TPT) merupakan perencanaan terapi pencegahan TB yang tidak hanya dilakukan untuk  ODHA, tetapi juga untuk pasien imunokompromais lainnya serta orang-orang yang memiliki kontak serumah dengan pasien TB. Puskesmas Kecamatan Cengkareng menjalankan program pengobatan untuk pengidap HIV-AIDS, TB, dan TPT. Tujuan dilakukannya laporan ini adalah menganalisis data TPT untuk ODHA di Puskesmas selama periode tertentu. Teknik pengambilan data dengan purposive sampling dimana data populasi diperoleh dari pencatatan apoteker penanggung jawab program HIV dan TB. Jumlah pasien yang mengikuti program TPT adalah sebanyak 221. Data yang dianalisis adalah data yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi sehingga diperoleh jumlah sampel yang dapat diamati sebanyak 136. Pasien ODHA yang mengawali inisiasi TPT pada bulan Mei, Juni, Juli, Agustus, September, dan Oktober memiliki rata-rata persentase keberhasilan 91,785% dengan jumlah pasien yang berhasil adalah 122 dari 136 pasien. Persentase keberhasilan program TPT untuk pasien pengidap HIV-AIDS adalah sebesar 91,057% untuk pasien dengan terapi 3HP dan 76,923% untuk pasien dengan terapi 6H. Pasien dengan terapi 3HP memiliki tingkat keberhasilan yang lebih tinggi.

Human immunodeficiency virus (HIV) is a virus that attacks or infects white blood cells which causes a decrease in human immunity, while Acquired Immune Deficiency Syndrome (AIDS) is a collection of disease symptoms that arise due to decreased immunity caused by infection by HIV. Tuberculosis (TB) is a disease caused by the bacterium Mycobacterium tuberculosis. As a form of prevention, people living with HIV who do not have TB disease are given tuberculosis prevention therapy (TPT). TPT is a TB prevention therapy plan that is not only carried out by PLWHA, but also for other immunocompromised patients and people who have household contacts with TB patients. The Cengkareng District Health Center runs a treatment program for people living with HIV-AIDS and tuberculosis treatment. In addition, the TPT program was also implemented. The purpose of this special assignment was to analyze TPT data for PLWHA at the Cengkareng District Health Center for a certain period. The data collection technique was purposive sampling in which population data were obtained from the registration of the pharmacist in charge of the HIV and TB program. The number of patients participating in the TPT program from May to October was 221. The data analyzed were those that met the inclusion and exclusion criteria so that a total of 136 observable samples were obtained. Overall, PLHIV patients who started TPT initiation in May, June, July, August, September, and October had an average success rate of 91.785% with 122 of 136 patients who were successful. The percentage of TPT program success for patients living with HIV-AIDS was 91.057% for patients with 3HP therapy and 76.923% for patients with 6H therapy. Patients on 3HP therapy have a higher success rate."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2022
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Annisa Sakinah Qur`ani
"HIV merupakan masalah kesehatan yang mengancam Indonesia dan berbagai negara di dunia. Menurut WHO (World Health Organization) pada akhir 2021 terdapat 38,4 juta orang yang terinfeksi HIV yang tersebar di seluruh dunia dan sekitar 650.000 orang meninggal karena terinfeksi HIV. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pola pengobatan antiretroviral dan kesesuaian pengobatan antiretroviral untuk pasien HIV di Puskesmas Kecamatan Cengkareng dengan standar Peraturan Menteri Kesehatan No.87 tahun 2014 tentang Pedoman Pengobatan Antiretroviral dan Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor HK.01.07/Menkes/90/2019 tentang Pedoman Nasional Pelayanan Kedokteran Tata Laksana HIV. Penelitian ini menggunakan desain penelitian cross sectional study dengan metode pengumpulan data secara retrospektif, menggunakan data pasien di bulan Mei – Oktober 2022. Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa terapi antiretroviral yang sering digunakan adalah FDC TLE (Tenofovir + Lamivudin + Efavirenz) sebanyak 266 pasien (54,46%) untuk regimen ARV lini pertama dan FDC TLD (Tenofovir + Lamivudin + Dolutegravir) sebanyak 88 pasien (21,20%) untuk regimen ARV lini kedua. Untuk kesesuaian kombinasi regimen ARV adalah 100% sesuai dengan standar Peraturan Menteri Kesehatan No.87 tahun 2014 tentang Pedoman Pengobatan Antiretroviral dan dan Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor HK.01.07/Menkes/90/2019 tentang Pedoman Nasional Pelayanan Kedokteran Tata Laksana HIV.

HIV is a health problem that threatens Indonesia and various countries worldwide. According to the World Health Organization (WHO), by the end of 2021, there were 38.4 million people infected with HIV globally, and approximately 650,000 people died due to HIV infection. This study aims to determine the patterns of antiretroviral treatment and the appropriateness of antiretroviral treatment for HIV patients at the Puskesmas Kecamatan Cengkareng in accordance with the standards set by the Minister of Health Regulation No.87 of 2014 on Antiretroviral Treatment Guidelines and the Minister of Health Decree No. HK.01.07/Menkes/90/2019 on the National Guidelines for HIV Medical Management. The research employed a cross-sectional study design with retrospective data collection, using patient data from May to October 2022. Based on the research findings, the frequently used antiretroviral therapy was FDC TLE (Tenofovir + Lamivudine + Efavirenz) for the first-line ARV regimen, with 266 patients (54.46%), and FDC TLD (Tenofovir + Lamivudine + Dolutegravir) for the second-line ARV regimen, with 88 patients (21.20%). The combination of ARV regimens showed 100% compliance with the standards set by the Minister of Health Regulation No.87 of 2014 on Antiretroviral Treatment Guidelines and the Minister of Health Decree No. HK.01.07/Menkes/90/2019 on the National Guidelines for HIV Medical Management."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2023
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Reza Adhitya Pratama
"Salah satu dari penyakit yang tersedia programnya dalam Program Rujuk Balik (PRB) BPJS Kesehatan, yaitu diabetes mellitus (DM), menurut Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) Tahun 2018 oleh Kementrian Kesehatan Republik Indonesia memiliki prevalensi sebesar 2% untuk usia diatas 15 tahun di Indonesia yang terus meningkat prevalensinya setiap tahun. Indonesia sendiri menempati peringkat ke-7 sebagai negara dengan jumlah penderita tertinggi di dunia dengan DKI Jakarta sebagai salah satu provinsi dengan jumlah penderita terbanyak. Studi ini bertujuan untuk mengetahui pola penyakit DM pada pasien PRB BPJS Kesehatan sekaligus melihat apakah pengobatannya sudah sesuai tatalaksana pengobatan DM yang berlaku atau tidak. Dari hasil pengamatan diketahui bahwa tipe DM yang diderita oleh pasien peserta PRB BPJS Kesehatan adalah DM tipe 2 dengan pola penyakit dimana geriatri dan wanita lebih banyak menderita DM dengan atau tanpa komplikasi dibanding usia dibawahnya dan pria. Secara umum pengobatan pasien PRB BPJS Kesehatan sudah sesuai tatalaksana pengobatan DM yang berlaku, yaitu tatalaksana dari Perkumpulan Endokrinologi Indonesia (Perkeni) dan American Diabetes Association (ADA).

One of the diseases from the Back-Referral Program (PRB) BPJS Kesehatan is diabetes mellitus (DM), according to Basic Health Research (Riskesdas) in 2018 by the Ministry of Health of the Republic of Indonesia has a prevalence of 2% for ages over 15 years in Indonesia which continues to increase every year. Indonesia itself ranks seventh as the country with the highest number of patients in the world with DKI Jakarta as one of the provinces with the highest number of patients. This study aims to determine the pattern of DM disease in PRB BPJS Kesehatan patients as well as to see whether the medication was exactly like DM medication guidelines or not. From the results of observations, it is known that the type of DM suffered by patients participating in PRB BPJS Kesehatan is type 2 with a disease pattern where geriatrics and women easier to get DM with or without complications than their younger age and men. In general, the medication of PRB BPJS Kesehatan patients was exactly like DM medication guidelines, namely the management of the Indonesian Endocrinology Association (Perkeni) and the American Diabetes Association (ADA)."
Depok: 2022
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Melda Nesta Febrina
"Tuberkulosis (TB) merupakan salah satu jenis penyakit menular yang disebabkan oleh suatu bakteri, yakni Mycobacterium tuberculosis. Merujuk pada World Health Organization (WHO), TB berada pada urutan kedua infeksi yang paling mematikan setelah COVID-19 dan penyebab utama ke-13 kematian di seluruh dunia. Hingga saat ini, kepatuhan pasien terhadap pengobatan TB masih menjadi tantangan tersendiri dalam meningkatkan keberhasilan terapi. Penulisan ini bertujuan untuk memperoleh gambaran tingkat kepatuhan penggunaan obat Pasien Tuberkulosis Resistan Obat di Puskesmas Kecamatan Cengkareng Periode Maret 2022 hingga April 2023. Metode pelaksanaan dilakukan dengan mengolah data terkait pasien yang menerima pengobatan TB RO di Puskesmas Kecamatan Cengkareng Periode Maret 2022 hingga April 2023. Berdasarkan penelitian, sebanyak 70% termasuk dalam kategori patuh dikarenakan masih menjalani pengobatan secara aktif, 17% mengalami ketidakberhasilan terapi (7% meninggal dunia, 7% gagal pengobatan, dan 3% putus obat), 3% sembuh, 3% dirujuk ke fasilitas kesehatan lain, dan 3% masih menunggu hasil kultur bakteri.

Tuberculosis (TB) is a type of infectious disease caused by a bacteria, namely Mycobacterium tuberculosis. Referring to the World Health Organization (WHO), TB is the second most deadly infection after COVID-19 and the 13th leading cause of death worldwide. Until now, patient compliance with TB treatment is still a challenge in increasing the success of therapy. This writing aims to obtain an overview of the level of compliance with drug use in Drug-Resistant Tuberculosis Patients at Puskesmas Cengkareng for the period March 2022 to April 2023. The implementation method is carried out by processing data related to patients who received RO TB treatment at Puskesmas Cengkareng for the period March 2022 to April 2023. Based on research, as many as 70% were included in the compliant category because they were still undergoing active treatment, 17% experienced unsuccessful therapy (7% died, 7% failed treatment, and 3% dropped out of medication), 3% recovered, 3% were referred to other health facilities , and 3% are still waiting for bacterial culture results."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas ndonesia, 2023
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Sylvia Lioner
"Diabetes Melitus adalah penyakit menahun yang membutuhkan penggunaan obat dalam jangka panjang untuk mengontrol glukosa darah dalam tubuh. DM dapat menyebabkan komplikasi sehingga obat seringkali digunakan bersamaan untuk menangani kondisi tersebut. Untuk itu, terapi yang digunakan harus dipantau agar memberikan manfaat klinis yang optimal. Pemantauan Terapi Obat (PTO) adalah suatu kegiatan untuk memastikan terapi obat yang aman, efektif, dan rasional bagi pasien. Kegiatan dalam PTO meliputi pengkajian pilihan obat, dosis, cara pemberian obat, respons terapi, reaksi obat yang tidak dikehendaki (ROTD), dan rekomendasi perubahan atau alternatif terapi. Penelitian ini dilakukan untuk mengkaji pengobatan yang diterima pasien dengan diagnosis diabetes melitus di salah satu rumah sakit umum daerah untuk mengidentifikasi dan mengevaluasi masalah terkait obat yang kemungkinan terjadi, serta menentukan langkah yang perlu diambil selanjutnya. Pemantauan terapi obat dilakukan secara prospektif dengan data yang diperoleh dari rekam medis dan kegiatan visite. Masalah terkait obat dikaji menggunakan metode SOAP (Subjective, Objective, Assesment, dan Plan). Kesimpulan dari penelitian ini yaitu pasien sudah menerima terapi sesuai dengan kondisi klinis pasien. DRP yang terjadi adalah perlunya penyesuaian dosis obat pada pasien gangguan ginjal.

Diabetes Mellitus is a chronic disease requiring long-term treatment to control blood glucose in the body. DM can cause several complications, often involving multiple medications being used simultaneously. Drug Therapy Monitoring is needed to ensure safe, effective, and rational drug therapy for patients, including assessing drug selection, dosage regimens, drug administration, therapeutic responses, adverse drug reactions (ADR), and recommendations or alternative therapies, if needed. This research aimed to review the treatment received by a patient diagnosed with diabetes mellitus at a public regional hospital by identifying and evaluating drug-related problems that might occur and suggesting the next step be taken. Monitoring drug therapy is carried out prospectively with data obtained from patient's medical records and visits. Drug-related problems were assessed using the SOAP (Subjective, Objective, Assessment, and Plan) method. This study concludes that the patient has received appropriate treatment corresponding to the patient's clinical condition. The observed drug-related problem was the need for drug dosage adjustments in patients with chronic kidney disorders."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2022
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Nur Mulzimatus Syarifah
"Pusat kesehatan masyarakat (Puskesmas) merupakan fasilitas pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM) dan Upaya Kesehatan Perseorangan (UKP) tingkat pertama. Salah satu kegiatan dalam standar pelayanan kefarmasian Puskesmas adalah pengelolaan sediaan farmasi dan Bahan Medis Habis Pakai (BMHP). Tujuan dari kegiatan tersebut ialah tercapainya kelangsungan ketersediaan dan keterjangkauan sediaan farmasi dan BMHP yang efisien, efektif, dan rasional. Dalam menilai efektivitas perencanaan, dapat dilakukan analisa terhadap perencanaan obat. Persentase perencanaan kebutuhan obat idealnya sebesar 100% dari kebutuhan. Dalam rangka menilai efektivitas perencanaan obat pada tahun 2023, dilakukan evaluasi ketepatan perencanaan obat pada tahun 2023 berdasarkan data pemakaian obat pada bulan Januari hingga September 2022 di Puskesmas Kecamatan Cakung. Hasil menunjukkan nilai ketepatan perencanaan yang tepat 100% sebanyak satu jenis obat, yaitu Nistatin 100.000 IU/mL.

A community health center (Puskesmas) is a health service facility that organizes first-level Public Health Efforts (UKM) and Individual Health Efforts (UKP. One of the activities in the pharmaceutical service standards of Puskesmas is the management of pharmaceutical preparations and Medical Consumables (BMHP). The purpose of this activity is to achieve the continuity of availability and affordability of efficient, effective, and rational pharmaceutical and BMHP preparations. In assessing the effectiveness of planning, analysis of drug planning can be carried out. The percentage of planning drug needs should ideally be 100% of the needs. In order to assess the effectiveness of drug planning in 2023, an evaluation of the accuracy of drug planning in 2023 was carried out based on drug usage data from January to September 2022 at the Puskesmas Kecamatan Cakung. The results showed the value of 100% precise planning accuracy as much as one type of drug, namely Nystatin 100,000 IU / mL."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2022
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Siti Hana Aliyah
"Penyakit diabetes melitus merupakan masalah kesehatan global yang meningkat dengan cepat pada abad ke-21. Di Indonesia, prevalensi penderita diabetes melitus usia ≥15 tahun pada tahun 2018 adalah sebanyak 2%. Di Jakarta Timur, prevalensi diabetes melitus pada penduduk semua umur adalah sebesar 2,2%. Di kecamatan Pasar Rebo, diabetes melitus merupakan penyakit dengan prevanlesi ke-5 tertinggi pada tahun 2020. Terapi farmakologi yang terdapat pada Puskesmas Kecamatan Pasar Rebo adalah antidiabetik oral seperti metformin, glimepirid, dan glibenklamid. Informasi penting yang perlu disampaikan terkait penggunaan antidiabetik oral tersebut mencakup aturan pakai, interaksi obat dan makanan, kontraindikasi, serta efek samping. Selain itu, edukasi terkait terapi nonfarmakologi perlu disampaikan seperti perubahan gaya hidup seperti pola makan sehat, aktivitas fisik teratur, dan manajemen stres. Antidiabetik oral memiliki risiko hipoglikemia, sehingga perlu disampaikan kepada pasien terkait gejala dan penanganannya. Pelayanan informasi yang akurat, jelas, dan objektif terhadap penggunaan antidiabetik oral penting untuk meningkatkan keberhasilan terapi dan kualitas hidup pasien diabetes melitus.

Diabetes mellitus is a rapidly increasing global health concern in the 21st century. In Indonesia, prevalence of diabetes melitus patient with age of ≥15 years in 2018 is 2%. In East Jakarta, the prevalence of diabetes melitus patient with all ages is 2,2%. In Pasar Rebo subdistrict, diabetes melitus is top 5 disease with highest prevalence in 2020. Pharmacological therapy in Pasar Rebo Subdistrict Public Health Center are oral antidiabetics drugs such as metformin, glimepiride, and glibenclamide. Essential information to convey regarding oral antidiabetic use includes dosage guidelines, drug-food interactions, contraindications, and side effect. Additionally, education on non-pharmacological therapy is crucial, including lifestyle changes such as healthy eating patterns, regular physical activity, and stress management. Antidiabetic oral has risk of hypoglycemia hence it should also be communicated to patients, along with symptoms and management steps. Providing accurate, clear, and objective information on the use of oral antidiabetics is essential to enhance therapy success and improve the quality of life for diabetes mellitus patients"
Depok: Fakultas Farmasi Universitas ndonesia, 2022
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Nina Afriana
"Praktek Kerja Profesi PKP di puskesmas bertempat di Puskesmas Kecamatan Cengkareng. Kegiatan ini berlangsung selama tiga minggu dari tanggal 13 September 2016 sampai dengan 30 September 2016. PKP di puskesmas bertujuan agar mahasiswa apoteker mengerti peranan Apoteker, memiliki wawasan tentang pelaksanaan pekerjaan kefarmasian, dan memiliki gambaran nyata akan permasalahan pekerjaan kefarmasian yang terjadi di puskesmas. Berdasarkan kegiatan PKP yang dilakukan, apoteker di Puskesmas Kecamatan Cengkareng secara umum telah melaksanakan tugas dan tanggung jawab dalam dalam pengelolaan sediaan farmasi dan pelayanan farmasi klinik sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Kegiatan pengelolaan sediaan farmasi, alat kesehatan, dan bahan medis habis pakai yang dilakukan di puskesmas meliputi perencanaan, permintaan, penerimaan, penyimpanan, pendistribusian, pengendalian, pencatatan, pelaporan, pengarsipan pemantauan dan evaluasi pengelolaan. Adapun kegiatan farmasi klinik yang dilakukan di puskesmas adalah pengkajian, pelayanan resep, pelayanan informasi obat, konseling, dan evaluasi penggunaan obat. Masalah yang terjadi di Puskesmas Kecamatan Cengkareng adalah kurangnya jumlah Apoteker dan belum tersedia ruangan konseling khusus.

Profession Internship at pharmacy was held at Puskesmas Kecamatan Cengkareng. This activity was held from September 13th until September 30th 2016. Profession Internship at pharmacy was intended to make apothecary student understand the role of pharmacist, have insight into the implementation of pharmaceutical practice, and know the issues in pharmaceutical practice in Public Health Center. Based on the activities, pharmacist have been carrying out the duties and responsibilities in management of pharmacy related management of pharmaceutical, medical devices, medical consumable materials, and clinical pharmacy. Management activities include planning, procurement, reception, storage, distribution, destruction, control, reporting, archiving, monitoring and evaluation of management. The clinical pharmacy activities include prescription, drugs information service, counseling, and evaluation of drug use.A number of pharmacies in that Puskesmas Kecamatan Cengkareng are less and not available counseling room. Both of them are problems that occur in Puskesmas Kecamatan Cengkareng."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2017
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Anis Kusumawardani
"Praktik kerja profesi di Puskesmas Kecamatan Cengkareng dilaksanakan pada bulan November tahun 2016. Pelaksanaan praktik kerja profesi ini memiliki tujuan umum agar mahasiswa program studi apoteker dapat memahami peranan, tugas, dan tanggungjawab Apoteker dalam praktek pelayanan kefarmasian di Puskesmas sesuai dengan ketentuan perundangan, etika farmasi yang berlaku dan dalam bidang kesehatan masyarakat, memiliki pengetahuan, keterampilan, serta wawasan dan pengalaman nyata reality untuk melakukan praktek profesi dan pekerjaan kefarmasian di Puskesmas, mempelajari strategi dan pengembangan praktek profesi Apoteker di Puskesmas, memiliki gambaran nyata tentang permasalahan problem solving praktek dan pekerjaan kefarmasian di Puskesmas, serta mampu berkomunikasi dan berinteraksi dengan tenaga kesehatan lain yang bertugas di Puskesmas.

Internship at Puskesmas Kecamatan Cengkareng is held on November 2016. The goals of this internship are to understand the roles, duties, and responsibilities clinical pharmacist in primary health care according to regulations and ethics in particular pharmaceutical care and health care in general. Having insight, knowledge, skill, and practical experience for doing pharmaceutical care in primary health care. Having an example about pharmaceutical care problem and learning strategies that can implemented in pharmaceutical care development. Learn to be able to communicate with patient and others healthcare profession well."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2017
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Nurul Prihatini
"Diabetes melitus merupakan faktor risiko independen aktivasi infeksi TB laten. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui hubungan antara karakteristik perilaku berobat pasien DM dengan kemungkinan terjadinya tuberkulosis. Penelitian ini menggunakan studi cross-sectional. Pengambilan data dilakukan melalui kuesioner, pemeriksaan sputum dan rontgen. Didapatkan 104 (35,7%) pasien dengan TB dari 291 pasien DM. Waktu yang dibutuhkan pasien untuk mencari pengobatan ketika sakit, cara pasien mengatasi gejala, transportasi untuk menjangkau fasilitas layanan kesehatan, punya asuransi atau jaminan kesehatan dan memiliki tabungan kesehatan keluarga berhubungan dengan kejadian TB (p<0,05).

Diabetes mellitus is an independent risk factor of activation of latent TB infection. The purpose of this research is to know relation between characteristics of treatment behavior of DM patient with prevalence of TB.The design of this research is cross-sectional study. Data is collected by questionnaire, sputum test and radiology test.104 (35.7%) from 291 patients with DM are diagnosed as TB.Time needed by patients to seek for treatment,how people take care of their symptoms, how patients go to primary health center, are they having an insurance or government assurance and having family savings for health is related with prevalence of TB (p<0,05)."
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2015
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>