Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 179381 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Irham Trisna Ananto
"TikTok Shop merupakan salah satu media sosial terbesar di dunia yang berfokus sebagai platform video-sharing yang mengedepankan konten-konten singkat dan viral untuk menarik penggunanya. Pada tahun 2021, TikTok mengeluarkan fitur baru yang memungkinkan penggunanya untuk melakukan transaksi jual-beli dalam satu aplikasi, yakni TikTok Shop. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor-faktor usabilityyang memengaruhi actual purchase pengguna di TikTok Shop melalui browsing motivation. Penelitian ini menggunakan metode analisis mixed method, dengan mendahulukan proses analisis kuantitatif dilanjutkan dengan proses analisis kualitatif. Sebanyak 324 data berhasil didapatkan dan dianalisis secara kuantitatif menggunakan metode partial least square structural equation modelling (PLS-SEM). Selanjutnya analisis kualitatif dilakukan dengan metode wawancara bersama tujuh responden untuk mendukung hasil analisis kuantitatif. Hasil analisis menunjukkan bahwa consistency, error, learnability, navigation, dan informativeness memengaruhi perceived usability; perceived usability memengaruhi utilitarian browsing, hedonic browsing, dan purchase intention; utilitarian browsing dan hedonic browsing memengaruhi purchase intention; dan purchase intention memengaruhi actual purchase. Selain itu, ditemukan bahwa jenis kelamin memoderasi hubungan antara browsing motivation dengan purchase intention. Penelitian ini berkontribusi dengan memperkaya pengetahuan di bidang usability, serta kaitannya dengan browsing motivation dalam konteks social commerce. Hasil penelitian juga dapat membantu TikTok Shop untuk mengerti fitur-fitur yang dapat meningkatkan pembelian pengguna.

TikTok is one of the biggest social media in the world that serves as a video-sharing platform which promotes viral and short contents. In 2021, TikTok released TikTok Shop, a feature that allows its users to sell and buy products directly from its application. This research intends to analyze which usability factors contribute to users’ actual purchase on TikTok Shop. This research uses mixed-method analysis, with the quantitative analysis comes first, followed by the qualitative analysis. In total, there are 324 answers which then analyzed using partial least square structural equation modelling (PLS-SEM) method. Then, a qualitative analysis is done by conducting an interview. The result from the analysis shows that consistency, error, learnability, navigation, and informativeness affect perceived usability; perceived usability affects utilitarian browsing, hedonic browsing, and purchase intention; utilitarian and hedonic browsing affects purchase intention; and purchase intention affects actual purchase. It is also found that gender moderates the relationship between browsing motivation and purchase intention. This research contributes to add knowledge about usability factors, as well as its relationship with browsing motivation in social commerce settings. The results of this research also aim to help TikTok Shop to understand what features that can contribute to increase sales."
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Luthfiah Salsabillah Iskandar
"TikTok Shop merupakan salah satu media sosial terbesar di dunia yang berfokus sebagai platform video-sharing yang mengedepankan konten-konten singkat dan viral untuk menarik penggunanya. Pada tahun 2021, TikTok mengeluarkan fitur baru yang memungkinkan penggunanya untuk melakukan transaksi jual-beli dalam satu aplikasi, yakni TikTok Shop. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor-faktor usability yang memengaruhi actual purchase pengguna di TikTok Shop melalui browsing motivation. Penelitian ini menggunakan metode analisis mixed-method, dengan mendahulukan proses analisis kuantitatif dilanjutkan dengan proses analisis kualitatif. Sebanyak 324 data berhasil didapatkan dan dianalisis secara kuantitatif menggunakan metode partial least square structural equation modelling (PLS-SEM). Selanjutnya analisis kualitatif dilakukan dengan metode wawancara bersama tujuh responden untuk mendukung hasil analisis kuantitatif. Hasil analisis menunjukkan bahwa consistency, error, learnability, navigation, dan informativeness memengaruhi perceived usability; perceived usability memengaruhi utilitarian browsing, hedonic browsing, dan purchase intention; utilitarian browsing dan hedonic browsing memengaruhi purchase intention; dan purchase intention memengaruhi actual purchase. Selain itu, ditemukan bahwa jenis kelamin memoderasi hubungan antara browsing motivation dengan purchase intention. Penelitian ini berkontribusi dengan memperkaya pengetahuan di bidang usability, serta kaitannya dengan browsing motivation dalam konteks social commerce. Hasil penelitian juga dapat membantu TikTok Shop untuk mengerti fitur-fitur yang dapat meningkatkan pembelian pengguna.

TikTok is one of the biggest social media in the world that serves as a video-sharing platform which promotes viral and short contents. In 2021, TikTok released TikTok Shop, a feature that allows its users to sell and buy products directly from its application. This research intend to analyze which usability factors contribute to users’ actual purchase on TikTok Shop. This research uses mixed-method analysis, with the quantitative analysis comes first, followed by the qualitative analysis. In total, there are 324 answers which then analyzed using partial least square structural equation modelling (PLS-SEM) method. Then, a qualitative analysis is done by conducting an interview. The results from the analysis shows that consistency, error, learnability, navigation, and informativeness affect perceived usability; perceived usability affects utilitarian browsing, hedonic browsing, and purchase intention; utilitarian and hedonic browsing affects purchase intention; and purchase intention affects actual purchase. It is also found that gender moderates the relationship between browsing motivation and purchase intention. This research contributes to add knowledge about usability factors, as well as its relation with browsing motivation in social commerce settings. The results of this research also aim to help TikTok Shop to understand what features that can contribute to increase sales."
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Falihadib
"TikTok Shop merupakan salah satu media sosial terbesar di dunia yang berfokus sebagai platform video-sharing yang mengedepankan konten-konten singkat dan viral untuk menarik penggunanya. Pada tahun 2021, TikTok mengeluarkan fitur baru yang memungkinkan penggunanya untuk melakukan transaksi jual-beli dalam satu aplikasi, yakni TikTok Shop. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor-faktor usability yang memengaruhi actual purchase pengguna di TikTok Shop melalui browsing motivation. Penelitian ini menggunakan metode analisis mixed method, dengan mendahulukan proses analisis kuantitatif dilanjutkan dengan proses analisis kualitatif. Sebanyak 324 data berhasil didapatkan dan dianalisis secara kuantitatif menggunakan metode partial least square structural equation modelling (PLS-SEM). Selanjutnya analisis kualitatif dilakukan dengan metode wawancara bersama tujuh responden untuk mendukung hasil analisis kuantitatif. Hasil analisis menunjukkan bahwa consistency, error, learnability, navigation, dan informativeness memengaruhi perceived usability; perceived usability memengaruhi utilitarian browsing, hedonic browsing, dan purchase intention; utilitarian browsing dan hedonic browsing memengaruhi purchase intention; dan purchase intention memengaruhi actual purchase. Selain itu, ditemukan bahwa jenis kelamin memoderasi hubungan antara browsing motivation dengan purchase intention. Penelitian ini berkontribusi dengan memperkaya pengetahuan di bidang usability, serta kaitannya dengan browsing motivation dalam konteks social commerce. Hasil penelitian juga dapat membantu TikTok Shop untuk mengerti fitur-fitur yang dapat meningkatkan pembelian pengguna.

TikTok is one of the biggest social media in the world that serves as a video-sharing platform which promotes viral and short contents. In 2021, TikTok released TikTok Shop, a feature that allows its users to sell and buy products directly from its application. This research intends to analyze which usability factors contribute to users’ actual purchase on TikTok Shop. This research uses mixed-method analysis, with the quantitative analysis comes first, followed by the qualitative analysis. In total, there are 324 answers which then analyzed using partial least square structural equation modelling (PLS-SEM) method. Then, a qualitative analysis is done by conducting an interview. The result from the analysis shows that consistency, error, learnability, navigation, and informativeness affect perceived usability; perceived usability affects utilitarian browsing, hedonic browsing, and purchase intention; utilitarian and hedonic browsing affects purchase intention; and purchase intention affects actual purchase. It is also found that gender moderates the relationship between browsing motivation and purchase intention. This research contributes to add knowledge about usability factors, as well as its relationship with browsing motivation in social commerce settings. The results of this research also aim to help TikTok Shop to understand what features that can contribute to increase sales."
Depok: 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rafi Ismail
"Twitter adalah salah satu media sosial berbasis teks terbesar di dunia dengan berbagai fitur yang menunjang aktivitas komunikasi penggunanya. Seiring berjalannya waktu, pengguna dapat mengirimkan pesan kepada akun menfess sesuai minat dan preferensi mereka, yang kemudian akan mengunggah kembali pesan itu secara publik. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor-faktor usability, social interaction, dan browsing activity yang memengaruhi perilaku impulsive buying pengguna menfess Twitter.
Penelitian ini dilakukan dengan mixed-method. Penelitian kualitatif dilakukan dengan melakukan wawancara bersama 10 narasumber pengguna Twitter yang pernah berinteraksi dengan akun menfess Twitter. Data kualitatif yang telah terkumpul diolah menggunakan grounded theory. Hasil pengolahan data kualitatif digunakan sebagai acuan pembentukan instrumen kuantitatif. Penelitian kuantitatif dilakukan dengan menyebarkan kuesioner online dengan 918 responden pengguna menfess Twitter yang pernah melakukan transaksi pembelian setelah mendapatkan informasi dari akun menfess Twitter. Data kuantitatif diolah dengan metode Structural Equation Model Partial Least Square (PLS-SEM).
Hasil penelitian menunjukkan bahwa content relevance, navigability, dan presentation memengaruhi perceived usability; perceived usability memengaruhi browsing activity dan social interaction; social interaction memengaruhi informativeness, baik secara langsung maupun dengan mediasi perceived interaction quality; informativeness memengaruhi perceived information quality; perceived information quality memengaruhi browsing activity dan perceived enjoyment; browsing activity dan perceived enjoyment memengaruhi urge to buy impulsively; dan urge to buy impulsively memengaruhi actual purchase secara langsung serta melalui cognitive evaluation. Penelitian ini melengkapi pengetahuan di bidang usability, social interaction, dan browsing activity pada praktik akun menfess Twitter. Hasil penelitian dapat dimanfaatkan oleh pengembang Twitter untuk mengembangkan Twitter sebagai media interaksi berbasis menfess.

Twitter is one of the largest text-based social media in the world with various features that support the communication activities of its users. Over time, users can send messages to menfess accounts according to their interests and preferences, which will then re-post the message publicly. This study aims to analyze the factors of usability, social interaction, and browsing activity that influence the impulsive buying behavior of Twitter menfess users.
This research was conducted using mixed-method. Qualitative research was conducted by conducting interviews with 10 Twitter user interviewees who had interacted with the menfess Twitter account. The qualitative data that has been collected is processed using grounded theory. The results of qualitative data processing are used as a reference for the formation of quantitative instruments. Quantitative research was conducted by distributing online questionnaires with 918 respondents of Twitter menfess users who have made purchase transactions after getting information from Twitter menfess accounts. Quantitative data is processed using the Structural Equation Model Partial Least Square (PLS-SEM) method.
The results showed that content relevance, navigability, and presentation affect perceived usability; perceived usability affects browsing activity and social interaction; social interaction affects informativeness, both directly and by mediating perceived interaction quality; informativeness affects perceived information quality; perceived information quality affects browsing activity and perceived enjoyment; browsing activity and perceived enjoyment affect urge to buy impulsively; and urge to buy impulsively affects actual purchase directly and through cognitive evaluation. This research complements knowledge in the fields of usability, social interaction, and browsing activity in the practice of Twitter menfess accounts. The results of the study can be utilized by Twitter developers to develop Twitter as a menfess-based interaction media.
"
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2023
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dzul Fiqar Aditya Widhiartanto
"Twitter adalah salah satu media sosial berbasis teks terbesar di dunia dengan berbagai fitur yang menunjang aktivitas komunikasi penggunanya. Seiring berjalannya waktu, pengguna dapat mengirimkan pesan kepada akun menfess sesuai minat dan preferensi mereka, yang kemudian akan mengunggah kembali pesan itu secara publik. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor-faktor usability, social interaction, dan browsing activity yang memengaruhi perilaku impulsive buying pengguna menfess Twitter. Penelitian ini dilakukan dengan mixed-method. Penelitian kualitatif dilakukan dengan melakukan wawancara bersama 10 narasumber pengguna Twitter yang pernah berinteraksi dengan akun menfess Twitter. Data kualitatif yang telah terkumpul diolah menggunakan grounded theory. Hasil pengolahan data kualitatif digunakan sebagai acuan pembentukan instrumen kuantitatif. Penelitian kuantitatif dilakukan dengan menyebarkan kuesioner online dengan 918 responden pengguna menfess Twitter yang pernah melakukan transaksi pembelian setelah mendapatkan informasi dari akun menfess Twitter. Data kuantitatif diolah dengan metode Structural Equation Model Partial Least Square (PLS-SEM). Hasil penelitian menunjukkan bahwa content relevance, navigability, dan presentation memengaruhi perceived usability; perceived usability memengaruhi browsing activity dan social interaction; social interaction memengaruhi informativeness, baik secara langsung maupun dengan mediasi perceived interaction quality; informativeness memengaruhi perceived information quality; perceived information quality memengaruhi browsing activity dan perceived enjoyment; browsing activity dan perceived enjoyment memengaruhi urge to buy impulsively; dan urge to buy impulsively memengaruhi actual purchase secara langsung serta melalui cognitive evaluation. Penelitian ini melengkapi pengetahuan di bidang usability, social interaction, dan browsing activity pada praktik akun menfess Twitter. Hasil penelitian dapat dimanfaatkan oleh pengembang Twitter untuk mengembangkan Twitter sebagai media interaksi berbasis menfess.

Twitter is one of the largest text-based social media in the world with various features that support the communication activities of its users. Over time, users can send messages to menfess accounts according to their interests and preferences, which will then re-post the message publicly. This study aims to analyze the factors of usability, social interaction, and browsing activity that influence the impulsive buying behavior of Twitter menfess users. This research was conducted using mixed-method. Qualitative research was conducted by conducting interviews with 10 Twitter user interviewees who had interacted with the menfess Twitter account. The qualitative data that has been collected is processed using grounded theory. The results of qualitative data processing are used as a reference for the formation of quantitative instruments. Quantitative research was conducted by distributing online questionnaires with 918 respondents of Twitter menfess users who have made purchase transactions after getting information from Twitter menfess accounts. Quantitative data is processed using the Structural Equation Model Partial Least Square (PLS-SEM) method. The results showed that content relevance, navigability, and presentation affect perceived usability; perceived usability affects browsing activity and social interaction; social interaction affects informativeness, both directly and by mediating perceived interaction quality; informativeness affects perceived information quality; perceived information quality affects browsing activity and perceived enjoyment; browsing activity and perceived enjoyment affect urge to buy impulsively; and urge to buy impulsively affects actual purchase directly and through cognitive evaluation. This research complements knowledge in the fields of usability, social interaction, and browsing activity in the practice of Twitter menfess accounts. The results of the study can be utilized by Twitter developers to develop Twitter as a menfess-based interaction media."
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yadhit Prasetya
"TikTok merupakan salah satu aplikasi media sosial dengan pertumbuhan pengguna yang sangat pesat di Indonesia, terutama pada kelompok usia 14 hingga 30 tahun. Pada paruh akhir tahun 2021, TikTok mengimplementasikan fungsi e-commerce pada aplikasi yang menjadikan aplikasi TikTok sebagai salah satu platform social commerce. TikTok Shop memanfaatkan media video singkat, rangkaian gambar dan livestreaming yang dapat digunakan seller untuk berjualan. Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari bagaimana pengaruh dari trust in seller dan privacy concern pengguna terhadap perilaku pembelian sebenarnya di TikTok Shop. Penelitian ini dibangun menggunakan kerangka dari Trust-Transfer Theory dan Theory of Security Assurance yang telah digunakan pada penelitian lain tentang social media dan social commerce. Penelitian ini dilaksanakan dengan metode mixed-method yang menggunakan analisis PLS-SEM dan Content Analysis. Pendekatan kuantitatif ini diikuti oleh 717 responden. Hasil pengolahan kuantitatif yang dilaksanakan pengujian kembali dengan pendekatan kualitatif, dengan melakukan wawancara kualitatif yang diikuti oleh 30 responden. Penelitian ini menemukan bahwa tidak semua source of trust building (perceived familiarity, situational normality, trust in platform dan social interactivity) memiliki pengaruh yang sama dan mendukung trust in seller, baik secara kognitif atau emosional. Penelitian ini juga menemukan faktor-faktor dari security assurance signal (privacy/security policy. assurance seal, dan disposition to third-party certification) memiliki pengaruh terhadap privacy concern konsumen. Kemudian trust in seller dan privacy concern terbukti mempengaruhi intensi belanja konsumen, yang juga memiliki pengaruh terhadap perilaku belanja sebenarnya dari konsumen. Penelitian ini diharapkan mampu memberikan kontribusi bagi pengembangan dan seller di social commerce untuk dapat meningkatkan perilaku belanja sebenarnya dari konsumen. Selain itu, hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai referensi bagi penelitian yang akan datang terkait tentang topik ini.

TikTok is a social media application with very rapid user growth in Indonesia, especially in the 14 to 30 year old age group. In the latter half of 2021, TikTok will implement an e-commerce function in the application, which will make the TikTok application a social commerce platform. The TikTok Shop utilizes short videos, picture sequels, and live streaming that sellers can use to sell. This study aims to study how the influence of trust on seller and user privacy concerns actual buying behavior at the TikTok Shop. This research was built using the framework of Trust-Transfer Theory and Theory of Security Assurance which have been used in other research on social media and social commerce. This research was carried out using a mixed-method method using PLS-SEM analysis and content analysis. This quantitative approach was followed by 717 respondents. The results of the quantitative processing carried out were tested again with a qualitative approach, by conducting qualitative interviews which were attended by 30 respondents. This study found that not all sources of trust-building (perceived familiarity, situational normality, trust in platforms, and social interactivity) have the same effect and support trust in sellers, both cognitively and emotionally. This study also found that the factors of the security assurance signal (privacy/security policy, assurance seal, and disposition to third-party certification) influence consumer privacy concerns. Then trust in sellers and privacy concerns are proven to affect consumer shopping intentions, which also influence the actual shopping behavior of consumers. This research is expected to be able to contribute to the development and sellers in social commerce to be able to improve the actual shopping behavior of consumers. In addition, the results of this study are expected to be used as a reference for future research related to this topic."
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nurdiana Putri
"TikTok merupakan salah satu aplikasi media sosial dengan pertumbuhan pengguna yang sangat pesat di Indonesia, terutama pada kelompok usia 14 hingga 30 tahun. Pada paruh akhir tahun 2021, TikTok mengimplementasikan fungsi e-commerce pada aplikasi yang menjadikan aplikasi TikTok sebagai salah satu platform social commerce. TikTok Shop memanfaatkan media video singkat, rangkaian gambar dan livestreaming yang dapat digunakan seller untuk berjualan. Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari bagaimana pengaruh dari trust in seller dan privacy concern pengguna terhadap perilaku pembelian sebenarnya di TikTok Shop. Penelitian ini dibangun menggunakan kerangka dari TrustTransfer Theory dan Theory of Security Assurance yang telah digunakan pada penelitian lain tentang social media dan social commerce. Penelitian ini dilaksanakan dengan metode mixed-method yang menggunakan analisis PLS-SEM dan Content Analysis. Pendekatan kuantitatif ini diikuti oleh 717 responden. Hasil pengolahan kuantitatif yang dilaksanakan pengujian kembali dengan pendekatan kualitatif, dengan melakukan wawancara kualitatif yang diikuti oleh 30 responden. Penelitian ini menemukan bahwa tidak semua source of trust building (perceived familiarity, situational normality, trust in platform dan social interactivity) memiliki pengaruh yang sama dan mendukung trust in seller, baik secara kognitif atau emosional. Penelitian ini juga menemukan faktor-faktor dari security assurance signal (privacy/security policy. assurance seal, dan disposition to third-party certification) memiliki pengaruh terhadap privacy concern konsumen. Kemudian trust in seller dan privacy concern terbukti mempengaruhi intensi belanja konsumen, yang juga memiliki pengaruh terhadap perilaku belanja sebenarnya dari konsumen. Penelitian ini diharapkan mampu memberikan kontribusi bagi pengembangan dan seller di social commerce untuk dapat meningkatkan perilaku belanja sebenarnya dari konsumen. Selain itu, hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai referensi bagi penelitian yang akan datang terkait tentang topik ini.

TikTok is a social media application with very rapid user growth in Indonesia, especially in the 14 to 30 year old age group. In the latter half of 2021, TikTok will implement an ecommerce function in the application, which will make the TikTok application a social commerce platform. The TikTok Shop utilizes short videos, picture sequels, and live streaming that sellers can use to sell. This study aims to study how the influence of trust on seller and user privacy concerns actual buying behavior at the TikTok Shop. This research was built using the framework of Trust-Transfer Theory and Theory of Security Assurance which have been used in other research on social media and social commerce. This research was carried out using a mixed-method method using PLS-SEM analysis and content analysis. This quantitative approach was followed by 717 respondents. The results of the quantitative processing carried out were tested again with a qualitative approach, by conducting qualitative interviews which were attended by 30 respondents. This study found that not all sources of trust-building (perceived familiarity, situational normality, trust in platforms, and social interactivity) have the same effect and support trust in sellers, both cognitively and emotionally. This study also found that the factors of the security assurance signal (privacy/security policy, assurance seal, and disposition to third-party certification) influence consumer privacy concerns. Then trust in sellers and privacy concerns are proven to affect consumer shopping intentions, which also influence the actual shopping behavior of consumers. This research is expected to be able to contribute to the development and sellers in social commerce to be able to improve the actual shopping behavior of consumers. In addition, the results of this study are expected to be used as a reference for future research related to this topic.
"
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rismanti Amalia Nurahmawati
"E-grocery merupakan sistem penjualan yang diterapkan oleh ritel atau supermarket untuk memasarkan produk secara online. Dukungan dari teknologi yang semakin meningkat dan anggaran untuk pemenuhan kebutuhan sehari-hari yang besar menyebabkan aplikasi e-grocery semakin banyak dikembangkan dan diperkenalkan di masyarakat. Walaupun demikian, minat masyarakat dalam menggunakan e-grocery di Indonesia masih cukup kurang. Oleh karena itu, penelitian ini dilakukan untuk mengetahui faktor-faktor yang memengaruhi niat beralih konsumen dalam berbelanja kebutuhan sehari-hari secara langsung menjadi daring dengan menggunakan efek moderasi jenis kelamin. Kemudian, dari hasil pengumpulan data terkumpul sebanyak 522 responden valid. Data tersebut kemudian dianalisis menggunakan metode Covariance Based Structural Equation Modelling (CB-SEM) dengan bantuan software AMOS 21.0. Hasil pengolahan data dan analisis data menunjukkan bahwa faktor yang memengaruhi niat beralih konsumen dari berbelanja secara langsung menjadi daring di Indonesia adalah perceived in channel-risk, perceived in price-search intentions, mobilty, perceived in delivery. Selain itu, efek moderasi jenis kelamin secara signifikan memoderasi faktor yang memengaruhi niat beralih konsumen.

ABSTRACT
E-grocery is a system applied by retail or brick-and-mortar supermarket to sell their products online. The advancement of technology and budget to meet daily needs has caused e-grocery applications to be more developed and introduced to consumers. However, there is a low consumer's intention to use e-grocery in Indonesia. Therefore, this study is conducted to find out factors that affect consumer's intention to switch from offline grocery shopping to online grocery shopping using the moderating effect of gender. From the results of data collection, has managed to collect 522 valid respondents. The data is then analyzed using the Covariance Based Structural Equation Modeling (CB- SEM) method with the help of AMOS 21.0 software. The results of data processing and data analysis show that the factors that influence consumers' intention to switch from shopping offline to online in Indonesia are perceived in channel-risk, perceived in price- search intentions, mobility, and perceived in delivery. In addition, the moderating effect of gender significantly affect the factors that influence consumers` intention to switch.
"
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Raihan Amir Perdana
"Perkembangan jumlah pengguna internet berperan dalam munculnya beragam situs jual beli online untuk memenuhi kebutuhan masyarakat Indonesia. Namun, masih banyak kesulitan yang dialami pengguna dalam berbelanja di situs jual beli online. Sehingga, dibutuhkan penelitian terkait pengalaman pengguna terhadap keinginan membeli pelanggan untuk membantu perkembangan perusahaan situs jual beli online. Pengetahuan mengenai faktor-faktor User Experience (UX) perlu dipahami perusahaan teknologi karena mampu memberikan kepuasan pada pengguna.
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui hubungan faktor usability terhadap purchase intention pengguna situs jual beli online dengan studi kasus Tokopedia. Analisis dilakukan menggunakan model Usability dan akan diolah menggunakan metode Structural Equation Modelling (SEM).
Hasil penelitian menunjukkan bahwa credibility, readability, dan telepresence adalah faktor usability yang secara langsung mempengaruhi keinginan membeli. Selain itu, simplicity dan consistency menjadi faktor usability yang secara tidak langsung mempengaruhi keinginan membeli. Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa konsumen Indonesia berada pada tahap Early Majority dalam menerima situs jual beli online Tokopedia.

The growing number of internet users plays a role in the emergence of a variety of online e-commerce sites to meet the needs of Indonesians. However, there are still some problems faced bythe users in using e-commerce sites. Therefore, there needs to be a research related to user experience on their purchase intention to foster e-commerce sites. Tech companies need to have a good understanding of User Experience (UX) factors to satisfy the users.
This study is conducted to find out the relationship between usability factors on e-commerce users' purchase intention using Tokopedia case study. Analysis is done Usability model and processed using SEM.
The result of this study shows that credibility, readability and telepresence are usability factors that directly affect purchase intention. Furthermore, simplicity and consistency are usability factors that indirectly affect purchase intention. Therefore, we can conclude that Indonesian consumers are on the Early Majority phase in adopting Tokopedia.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2016
S64703
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Abdul Hafizh
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi penggunaan Tik Tok sebagai pemasaran media sosial bagi UMKM di Jabodetabek. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan teknik pengumpulan data melalui penyebaran kuesioner. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini berjumlah 100 responden yang memiliki usaha di Jabodetabek dan pernah memanfaatkan Tik Tok sebagai tempat pemasaran. Teknik analisis yang digunakan adalah analisis deskriptif dengan uji rata-rata (mean) dan analisis bivariate dengan regresi linear sederhana menggunakan SPSS versi 22. Penelitian ini menggunakan 6 variabel independen yaitu Learning and Responsive Feedback, Limitless Shopping Benefits, Cashless, Efficient Communication, Easy Customization, dan Relation and Distribution. Hasil penelitian ini menunjukan seluruh variabel memiliki pengaruh pada penggunaan Tik Tok sebagai media pemasaran. Dengan faktor Easy Customization yang memiliki faktor paling besar. Sedangkan faktor Cashless memiliki pengaruh yang paling kecil.

This study aims to determine the factors that influence the use of Tik Tok as social media marketing for MSMEs in Jabodetabek. This study uses a quantitative approach with data collection techniques through distributing questionnaires. The sample used in this study amounted to 100 respondents who have businesses in Jabodetabek and have used Tik Tok as a marketing place. The analysis technique used is descriptive analysis with mean test and bivariate analysis with simple linear regression using SPSS version 22. This study uses 6 independent variabels, namely Learning and Responsive Feedback, Limitless Shopping Benefits, Cashless, Efficient Communication, Easy Customization, and Relation and Distribution. The results of this study indicate that all variabels have an influence on the use of Tik Tok as a marketing medium. With the Easy Customization factor that has the biggest factor. Meanwhile, the Cashless factor has the least effect."
Depok: Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>