Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 150138 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Vera Setianingsih
"Hipertensi di Indonesia memiliki prevalensi sebesar 34,11% berdasarkan Riset Kesehatan Dasar 2018. Diperkirakan hanya 1/3 kasus hipertensi di Indonesia yang terdiagnosis, sisanya belum terdiagnosis. Persentase tersebut membuat Indonesia masuk ke peringkat 5 dengan kasus hipertensi terbanyak di dunia. Jawa Barat menjadi provinsi dengan prevalensi tertinggi ke-2 di Indonesia yaitu sebesar 39,6% dan menjadi penyumbang angka kedua terbesar di Indonesia. Hipertensi juga menjadi peringkat pertama pada sepuluh besar penyakit terbanyak pada pasien rawat jalan Puskesmas Kota Depok. Hipertensi juga masih menjadi penyakit terbanyak pada pasien rawat jalan semua golongan umur di Puskesmas Jatijajar dan menjadi salah satu penyebab kematian pada ibu. Penulisan Karya Tulis Ilmiah ini bertujuan untuk memberikan Memberikan gambaran mengenai asuhan keperawatan keluarga dengan hipertensi dengan melakukan intervensi diet hipertensi mentimun pada keluarga Ibu W di Kelurahan Jatijajar di RW 07, Kelurahan Jatijajar, Kecamatan Tapos, Kota Depok, Jawa Barat. Metode penelitian yang digunakan adalah case study. Intervensi dilakukan selama 12 hari kunjungan dengan pemberian intervensi diet DASH pro mentimun selama 7 hari yang diberikan kepada 3 klien dengan masalah hipertensi. Mentimun diberikan dengan dilalap pada pagi hari sebanyak 150 gr dengan kulitnya. Hasil menunjukkan terjadi penurunan dari pertama kali pertemuan dibandingkan dengan akhir setelah diberikan intervensi didapatkan rata-rata penurunan untuk tekanan sistolik sebesar 15,6% dan tekanan sistolik sebesar 15,2 %. Maka dari itu, dapat disimpulkan bahwa terapi diet hipertensi pro mentimun dapat menurunkan tekanan darah pada penderita hipertensi.

Hypertension in Indonesia has a prevalence of 34.11% based on the 2018 Basic Health Research. It is estimated that only 1/3 of hypertension cases in Indonesia are diagnosed, the rest are undiagnosed. This percentage makes Indonesia ranked 5th with the most hypertension cases in the world. West Java is the province with the 2nd highest prevalence in Indonesia at 39.6% and is the second largest contributor in Indonesia. Hypertension is also ranked first in the top ten most common diseases in outpatients of the Depok City Health Center. Hypertension is also still the most common disease in outpatients of all age groups at Jatijajar Health Center and is one of the causes of maternal death. The writing of this scientific paper aims to provide an overview of family nursing care with hypertension by intervening with a cucumber hypertension diet in the family of Mrs. W in Jatijajar Village in RW 07, Jatijajar Village, Tapos District, Depok City, West Java. The research method used is a case study. The intervention was carried out for 12 days of visits with the provision of DASH pro cucumber diet intervention for 7 days given to 3 clients with hypertension problems. Cucumber is given by being burned in the morning as much as 150 gr with the skin. The results showed a decrease from the first meeting compared to the end after the intervention was given, the average decrease for systolic pressure was 15.6% and systolic pressure was 15.2%. Therefore, it can be concluded that pro-cucumber hypertension diet therapy can reduce blood pressure in hypertensive patients."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2023
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Fenia Dwi Destiani
"Hipertensi umumnya terjadi karena diet makanan yang tidak seimbang. Hipertensi merupakan salah satu masalah kesehatan yang sering terjadi pada agregat dewasa sebagai populasi yang rentan karena memiliki faktor risiko hipertensi dengan pola diet yang tidak sehat dan merupakan faktor yang paling mudah untuk dimodifikasi. Penelitian Ini dilakukan dengan tujuan menggambarkan hasil asuhan keperawatan dengan hipertensi melalui intervensi unggulan yaitu pengaturan menu diet DASH (Dietary Approaches to Stop Hypertension) sesuai gizi seimbang dengan rendah garam, rendah lemak, rendah gula, dan tinggi serat. Metode penelitian yang digunakan yaitu praktik lapangan. Hasil yang didapatkan adalah terjadi penurunan tekanan darah sistolik sebesar 20 mmHg dan diastolik 10 mmHg selama dilakukan proses asuhan keperawatan pada intervensi diet DASH sesuai gizi seimbang dengan rendah garam, rendah lemak,rendah gula, dan tinggi serat. Penelitian ini merekomendasikan penerapan diet DASH sebagai salah satu cara untuk mengontrol dan menurunkan tekanan darah pada agregat dewasa yang mengalami hipertensi.

Hypertension generally occurs due to an unbalanced diet. Hypertension is one health problem that often happens in the aggregate of adults as a vulnerable population. They have hypertension risk factors with unhealthy diet patterns and are the most uncomplicated factors to modify.This study described nursing care results of Hypertension through a superior intervention, setting the DASH (Dietary Approaches to Stop Hypertension) diet according to balanced nutrition with low salt, low fat, low sugar, and high fiber. The research methodology used is a practical experiment.The results obtained show a decrease in systolic blood pressure of 20 mmHg and diastolic by 10 mmHg during the nursing care process on the DASH diet intervention according to balanced nutrition with low salt, low-fat, low sugar, and high fiber. This study recommends applying the DASH diet to control and reduce blood pressure in the aggregate of adults with Hypertension."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2022
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Nur Azizah
"Hipertensi menjadi salah satu penyebab kematian diseluruh dunia dan dapat diderita oleh kelompok usia mana saja, salah satunya lansia. Berdasarkan data Riskesdas tahun 2018, prevalensi hipertensi usia 55-64 tahun sebanyak 55,2%; usia 65-74 tahun sebanyak 63,2%; dan usia ≥ 75 tahun sebanyak 69,5%. Hipertensi dapat terus meningkat pada tahun 2050 karena jumlah lansia diperkirakan mencapai 2 milyar jiwa. Karya ilmiah ini bertujuan untuk menjabarkan asuhan keperawatan dengan foot massage sebagai upaya menurunkan tekanan darah pada keluarga yang memiliki agregat lansia dengan hipertensi. Intervensi foot massage diberikan dengan tujuan memberikan rasa rileks, menurunkan rasa nyeri, meningkatkan kenyamanan, dan memperlancar aliran darah sehingga tekanan darah menurun. Intervensi foot massage dilakukan 6 hari berturut-turut selama 15 menit. Pengukuran tekanan darah dilakukan 5-10 menit sebelum dan sesudah diberikannya intervensi foot massage untuk melihat stabilisasi tekanan darah sesuai dengan target yang ingin dicapai. Hasil evaluasi mendapatkan adanya penurunan darah, yaitu sebelum terapi foot massage menunjukkan rata-rata tekanan darah sistolik 145,16 mmHg dan rata-rata tekanan darah diastolik 69,67 mmHg, namun setelah dilakukan terapi foot massage rata-rata tekanan darah sistolik 134 mmHg dan rata-rata tekanan darah diastolik 68,83 mmHg. Pembatasan garam harian, mengkonsumsi obat antihipertensi secara rutin, melakukan aktivitas fisik, dan mengelola stres perlu dilakukan keluarga dalam mengontrol tekanan darah. Tindakan foot massage tidak memberatkan perekonomian keluarga dan gerakannya dapat diikuti masyarakat luas.

Hypertension is one of the causes of death worldwide and can be suffered by any age group, one of which is the elderly. Based on Riskesdas data for 2018, the prevalence of hypertension aged 55-64 years was 55.2%; aged 65-74 years as much as 63.2%; and age ≥ 75 years as much as 69.5%. Hypertension can continue to increase in 2050 because the number of elderly people is estimated to reach 2 billion people. This scientific work aims to describe nursing care with foot massage as an effort to reduce blood pressure in families that have an aggregate of elderly people with hypertension. Foot massage interventions are given with the aim of providing a sense of relaxation, reducing pain, increasing comfort, and facilitating blood flow so that blood pressure decreases. The foot massage intervention was carried out 6 days in a row for 15 minutes. Blood pressure measurements were carried out 5-10 minutes before and after the foot massage intervention was given to see blood pressure stabilization according to the target to be achieved. The evaluation results found a decrease in blood pressure, namely before foot massage therapy showed an average systolic blood pressure of 145.16 mm Hg and an average diastolic blood pressure of 69.67 mm Hg, but after foot massage therapy the average systolic blood pressure was 134 mm Hg and the average diastolic blood pressure was 68.83 mm Hg. Restricting daily salt, taking antihypertensive drugs regularly, doing physical activity, and managing stress needs to be done by the family in controlling blood pressure. The act of foot massage does not burden the family's economy and the movement can be followed by the wider community."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2023
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Nasitotul Jannah
"Hipertensi masih menjadi masalah utama di masyarakat Indonesia. Upaya pengendalian tekanan darah dapat dilakukan secara non-farmakologis dengan menerapkan pola diet Dietary Approaches to Stop Hypertension (DASH) dan relaksasi imagery terbimbing (guided imagery). Perawat komunitas memiliki peranan penting dalam pengendalian masalah hipertensi. Tujuan utama dari kegiatan implementasi keperawatan bersama klien adalah meningkatkan pengetahuan tentang mengendalikan hipertensi dan membantu dalam proses penerapan pola hidup sehat. Penelitian ini merupakan sebuah case report pada sebuah keluarga dengan individu yang memiliki hipertensi sebagai subjek penelitian. Evaluasi tindakan dilihat dari pemenuhan lima tugas kesehatan keluarga menurut Friedman, di dalam teori keperawatan keluarga. Berdasarkan hasil pengkajian pada keluarga Bapak S, didapat masalah kesehatan terjadi pada Bapak S yang memiliki penyakit hipertensi, dan tekanan darah belum terkontrol. Kebiasaan makan pada keluarga Bapak S masih suka makan makanan yang berlemak,bersantan, dan asin-asin. Masalah keperawatan utama yang muncul adalah risiko ketidakseimbangan tekanan darah. Sebelum dilakukan intervensi, tekanan darah Bapak S 158/96 mmHg dan setelah dilakukan intervensi dengan penerapan diet DASH serta relaksasi imajinasi terbimbing selama 7 hari, tekanan darah Bapak S mengalami penurunan dengan dibuktikan dari hasil pengukuran tekanan darah pada hari ketujuh pemberian intervensi tekanan darah menjadi 123/77 mmHg dan rata-rata penurunan tekanan darah sistolik sebesar 1,8 mmHg dan diastolik sebesar 2 mmHg. Hasil penelitian menunjukkan penurunan tekanan darah setelah penerapan intervensi. Diet DASH, yang menitikberatkan pada makanan sehat seperti buah-buahan dan sayuran serta mengurangi garam dan lemak jenuh, efektif dalam menurunkan tekanan darah. Teknik relaksasi imajinasi terbimbing juga membantu mengurangi stres dan berkontribusi pada pengendalian tekanan darah.
Hypertension is still a major problem in Indonesian society. Efforts to control blood pressure can be done non-pharmacologically by applying the Dietary Approaches to Stop Hypertension (DASH) diet and guided imagery relaxation. Community nurses have an important role in controlling hypertension problems. The main goal of nursing implementation activities with clients is to increase knowledge about controlling hypertension and assist in the process of implementing a healthy lifestyle. This study is a case report on a family with individuals who have hypertension as research subjects. Evaluation of actions is seen from the fulfillment of the five family health tasks according to Friedman, in family nursing theory. Based on the results of the assessment in Mr. S’s family, it was found that health problems occurred in Mr. S who had hypertension, and blood pressure was not controlled. Eating habits in Mr. S’s family still like to eat fatty, coconut milk, and salty foods. The main nursing problem that arises is the risk of blood pressure imbalance. Before the intervention, Mr. S’s blood pressure was 158/96 mmHg and after the intervention with the application of the DASH diet and guided imagery relaxation for 7 days, Mr. S’s blood pressure decreased as evidenced by the results of blood pressure measurements on the seventh day of giving blood pressure interventions to 123/77 mmHg and an average decrease in systolic blood pressure by 1.8 mmHg and diastolic by 2 mmHg. The research results indicate a decrease in blood pressure after intervention. The DASH diet, which emphasizes healthy foods such as fruits and vegetables while reducing salt and saturated fat, is effective in lowering blood pressure. Guided imagery relaxation techniques also help reduce stress and contribute to blood pressure control."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2024
PR-PDF
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Ara Tayomi
"Hipertensi masih menjadi tren penyakit yang paling sering diderita oleh lansia. Penatalaksanaan hipertensi dapat dilakukan menggunakan intervensi non-farmakologi dan intervensi farmakologi. Intervensi yang disarankan untuk penatalaksanaan pertama pada penderita hipertensi ialah intervensi non-farmakologi melalui modifikasi gaya hidup dengan mengatur pola diet. Diet yang disarankan ialah Dietary Approaches to Stop Hypertension (DASH). Tujuan dari penerapan diet DASH ini ialah untuk menurunkan tekanan darah pada lansia hipertensi dengan masalah keperawatan risiko ketidakstabilan tekanan darah. Intervensi dilakukan selama empat belas hari penerapan diet DASH dengan pencatatan asupan makanan menggunakan food recall 24 jam setiap harinya dan pengukuran tekanan darah setiap kunjungan rumah. Hasil dari intervensi yang telah dilakukan pada Nenek K tidak menunjukan hasil yang diharapkan, tekanan darah pada Nenek K tidak menurun secara signifikan. Akan tetapi, pola makan pada Nenek K sudah teratur dan terkontrol dengan penerapan diet DASH. Hal ini terjadi karena ada berbagai faktor lain yang mempengaruhi tekanan darah seperti aktivitas fisik, stres, dan kepatuhan minum obat, sehingga alasan dari tujuan intervensi tidak tercapai selain waktu penerapan yang singkat, masih banyak hal yang mempengaruhi tekanan darah pada lansia dan diet makanan hanya salah satu faktor saja.

Hypertension is still one of the most common disease suffered by the elderly. Managing hypertension is done through non-pharmacological and pharmacological intervention. The recommended intervention as first-line intervention for patients with hypertension is non-pharmacological through lifestyle modification by adjusting diet patterns. The recommended diet pattern is Dietary Approaches to Stop Hypertension (DASH). The purpose of implementing DASH is to reduce blood pressure in patients with the risk of blood pressure instability. In this study, the intervention was carried out for fourteen days of applying DASH. Food intake was recorded using food recall 24 hours a day and blood pressure was measured at every home visit. The results of the intervention that had been carried out on Mrs. K did not show the expected results. Mrs. K’s blood pressure did not decrease significantly. This happened because of the short implementation time of the DASH diet, which was 14 days. The results of this study could be to be used by nurses as a reference in implementing DASH for the elderly with hypertension to reduce blood pressure. However, Mrs. K's eating pattern was regular and controlled with the application of DASH diet. There were other factors that affected blood pressure such as physical activity, stress, and medication adherence that might have contributed to the failing of the intervention. The short amount of time during which the intervention was done was just one factor of it."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2021
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Ara Tayomi
"Hipertensi masih menjadi tren penyakit yang paling sering diderita oleh lansia. Penatalaksanaan hipertensi dapat dilakukan menggunakan intervensi non-farmakologi dan intervensi farmakologi. Intervensi yang disarankan untuk penatalaksanaan pertama pada penderita hipertensi ialah intervensi non-farmakologi melalui modifikasi gaya hidup dengan mengatur pola diet. Diet yang disarankan ialah Dietary Approaches to Stop Hypertension (DASH). Tujuan dari penerapan diet DASH ini ialah untuk menurunkan tekanan darah pada lansia hipertensi dengan masalah keperawatan risiko ketidakstabilan tekanan darah. Intervensi dilakukan selama empat belas hari penerapan diet DASH dengan pencatatan asupan makanan menggunakan food recall 24 jam setiap harinya dan pengukuran tekanan darah setiap kunjungan rumah. Hasil dari intervensi yang telah dilakukan pada Nenek K tidak menunjukan hasil yang diharapkan, tekanan darah pada Nenek K tidak menurun secara signifikan. Akan tetapi, pola makan pada Nenek K sudah teratur dan terkontrol dengan penerapan diet DASH. Hal ini terjadi karena ada berbagai faktor lain yang mempengaruhi tekanan darah seperti aktivitas fisik, stres, dan kepatuhan minum obat, sehingga alasan dari tujuan intervensi tidak tercapai selain waktu penerapan yang singkat, masih banyak hal yang mempengaruhi tekanan darah pada lansia dan diet makanan hanya salah satu faktor saja.

Hypertension is still one of the most common disease suffered by the elderly. Managing hypertension is done through non-pharmacological and pharmacological intervention. The recommended intervention as first-line intervention for patients with hypertension is non-pharmacological through lifestyle modification by adjusting diet patterns. The recommended diet pattern is Dietary Approaches to Stop Hypertension (DASH). The purpose of implementing DASH is to reduce blood pressure in patients with the risk of blood pressure instability. In this study, the intervention was carried out for fourteen days of applying DASH. Food intake was recorded using food recall 24 hours a day and blood pressure was measured at every home visit. The results of the intervention that had been carried out on Mrs. K did not show the expected results. Mrs. K’s blood pressure did not decrease significantly. This happened because of the short implementation time of the DASH diet, which was 14 days. The results of this study could be to be used by nurses as a reference in implementing DASH for the elderly with hypertension to reduce blood pressure. However, Mrs. K's eating pattern was regular and controlled with the application of DASH diet. There were other factors that affected blood pressure such as physical activity, stress, and medication adherence that might have contributed to the failing of the intervention. The short amount of time during which the intervention was done was just one factor of it. "
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2021
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Simamora, Judyca Sarinah
"Hipertensi merupakan penyakit tidak menular terbesar di Indonesia, khususnya pada agregat lansia perkotaan. Hipertensi ini juga dapat menjadi faktor risiko munculnya penyakit tidak menular lain seperti diabetes. Salah satu penyebab hipertensi yaitu konsumsi makanan/ minuman tinggi natrium dan alkohol. Diet hipertensi merupakan salah satu cara untuk menurunkan tekanan darah pada penderita hipertensi. Karya ilmiah ini bertujuan untuk menggambarkan keefektifan penerapan diet hipertensi dalam menurunkan tekanan darah Ibu SB dengan dukungan keluarga. Metode yang digunakan yaitu asuhan keperawatan keluarga dan studi kasus yaitu mulai dari pengkajian hingga evaluasi. Hasil intervensi keperawatan selama 7 minggu menunjukkan bahwa terjadi penurunan tekanan darah sistolik sebesar 40 mmHg dan penurunan tekanan diastolik sebesar 20 mmHg. Diet hipertensi ini diterapkan selama 2 minggu. Penelitian ini merekomendasikan penerapan diet hipertensi disertai dengan dukungan keluarga untuk menurunkan tekanan darah pada lansia dengan hipertensi.

Hypertension is the biggest non-communicable disease in Indonesia, especially in elderly aggregate of urban area. Hypertension can be a risk factor of the other non communicable disease, such as: diabetes. One of the causes of hypertension is consumption of food/ drink with high natrium and alcohol. Hypertension diet is one of intervention for lowering blood pressure for the people with hypertension. This scientific project has aim to describe the effectiveness of hypertension diet for lowering the blood pressure of Mrs. SB with the family support. The method of this project is nursing care and case study which is started from assessment until evaluation. The result shows as long as 7 weeks, there are lowering of the systolic blood pressure 40 mmHg and diastolic blood pressure 20 mmHg. The hypertension diet is applied and evaluated 13 times. This research recommends the hypertension diet with the family support for lowering the blood pressure of elderly with hypertension."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2018
PR-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Aqmar Jalilah
"Hipertensi adalah salah satu dari masalah kesehatan yang terjadi di daerah perkotaan pada agregat lansia sebagai populasi yang rentan karena memiliki faktor risiko hipertensi yaitu pola diet yang tidak sehat. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan menggambarakn hasil asuhan keperawatan pada lansia dengan hipertensi menggunakan intervensi unggulan yaitu pengaturan menu diet DASH (Dietary Approaches to Stop Hypertension) dengan rendah garam. Metode penelitan yang digunakan yaitu praktik lapangan. Hasil yang didapatkan adalah terjadi penurunan tekanan darah sistolik sebesar 30 mmHg dan diastolik sebesar 5-10 mmHg selama dilakukan proses asuhan keperawatan pada intervensi diet DASH dengan rendah garam. Penelitian ini merekomendasikan pengaturan diet DASH sebagai salah satu cara untuk mengontrol dan menurunkan tekanan darah pada agregat lansia yang mengalami hipertensi.

Hypertension is one of the health problems that is occur in urban areas in the aggregate of elderly as a population that is vulnerable because they have risk factor of hypertension which is unhealthy diet pattern. This study was conducted in with the aims to depict the results of nursing care on elderly with hypertension which was using superior intervension that is the setting of diet menu DASH (Dietary Approaches to Stop Hypertension) with low salt. Research method that is used is field practice. The result obtained decrease in systolic blood pressure is 30 mmHg and diastolic is 5-10 mmHg  during the nursing care process in DASH dietary intervention with low salt. This study recommends the setting of DASH diet as one of the ways to control and reduce blood pressure in the aggregate  of elderly people with hypertension."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2019
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Kirana Meita Pramudya
"Hipertensi merupakan penyakit yang masih menjadi perhatian. Hipertensi dapat dimiliki oleh siapa saja dan dari kelompok usia mana saja, termasuk kelompok usia dewasa dan penderita hipertensi diperkirakan akan terus bertambah setiap tahun. Pada tahun 2018, terdapat 34,1% penderita hipertensi di Indonesia, dan diperkirakan pada tahun 2025 penderita hipertensi akan mencapai angka 1,5 miliar di seluruh dunia. Hipertensi dapat diakibatkan oleh beberapa faktor risiko, salah satunya yaitu kurangnya aktivitas fisik. Tujuan penulisan karya ilmiah ini yaitu memberikan gambaran serta analisis asuhan keperawatan keluarga dengan hipertensi dan menggunakan intervensi unggulan yaitu aktivitas fisik yoga. Latihan fisik yoga dilakukan selama 4 minggu dalam 9 kali pertemuan. Pemeriksaan tekanan darah dengan menggunakan sphygmomanometer dilakukan sebelum dan sesudah melakukan latihan fisik yoga untuk melihat perubahan pada tekanan darah. Hasil evaluasi menunjukkan bahwa intervensi latihan fisik yoga yang dilakukan dapat menurunkan tekanan darah sistolik sebanyak 8,4 mmHg dan menurunkan tekanan darah diastolik sebanyak 4,5 mmHg. Penerapan intervensi latihan fisik yoga ini harus dilakukan dengan kondisi fokus dan konsentrasi penuh. Latihan fisik yoga dapat digunakan sebagai salah satu alternatif bagi klien dengan hipertensi sebagai upaya dalam menurunkan tekanan darah.


Hypertension is a disease that is still a concern. Hypertension can be owned by anyone and from any age group, including adults. People with hypertension are expected to continue to grow every year. In 2018, there were 34.1% of people with hypertension in Indonesia, and estimated in 2025 people with hypertension will reach 1.5 billion worldwide. Hypertension can be caused by several risk factors, one of which is lack of physical activity. The purpose of writing this scientific paper is to provide an overview and analysis of family nursing care with hypertension and using an intervention that is yoga. Yoga is carried out for 3 weeks in 9 meetings. Blood pressure measurement by using a Sphygmomanometer is performed before and after doing yoga to see changes in blood pressure. The results of the evaluation showed that yoga can lower systolic blood pressure by 8.4 mmHg and lowering diastolic blood pressure by 4.5 mmHg. The application of yoga intervention should be made with full focus and concentration. Yoga can be used as an alternative for clients with hypertension as an attempt to lower blood pressure."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2020
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Faradila Prameswari
"Hipertensi merupakan salah satu masalah kesehatan terbanyak dialami masyarakat seperti di pedesaan. Hipertensi dapat terjadi di berbagai kelompok usia, terutama dewasa dan lansia. Pesatnya peningkatan teknologi ditemui dapat memengaruhi perubahan gaya hidup menjadi tidak sehat, seperti rendahnya tingkat aktivitas maupun pola makan yang tidak sehat. Masalah kesehatan yang terjadi pada pasien hipertensi perlu diatasi sebagai tugas bersama, antara individu, keluarga dan tenaga kesehatan. Karya ilmiah ini bertujuan untuk menggambarkan dukungan keluarga dalam mengelola tekanan darah melalui latihan fisik. Hasil evaluasi menunjukkan adanya penurunan tekanan darah setelah dilakukan latihan fisik selama dua minggu dengan dukungan keluarga. Latihan fisik yang diberikan yaitu senam selama 15 menit dan jalan selama 30 menit rutin setiap hari. Karya ilmiah ini merekomendasikan latihan fisik sebagai salah satu intervensi untuk mengelola tekanan darah pada pasien hipertensi dan pentingnya dukungan keluarga dalam perawatan hipertensi.

Hypertension is one of the most common health problems experienced by people such as in rural areas. Hypertension can occur in various age groups, especially adults and the elderly. The rapid increase in technology found can affect changes in lifestyle to become unhealthy, such as low levels of activity and unhealthy eating patterns. Health problems that occur in hypertensive patients need to be addressed as a joint task, between individuals, families and health workers. This scientific work aims to describe family support in managing blood pressure through physical exercise. Evaluation results show a decrease in blood pressure after physical exercise for two weeks with family support. Physical exercise provided is 15 minutes of exercise and 30 minutes of walking every day. This scientific work recommends physical exercise as an intervention to manage blood pressure in hypertensive patients and the importance of family support in the treatment of hypertension."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2020
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>