Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 134794 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Zahira Ramadhanty Qousersha
"Pertumbuhan pesat pada industri kosmetik lokal Indonesia akan menyebabkan kenaikan permintaan pasar yang berdampak secara sosial, lingkungan, dan ekonomi. Penerapan corporate social responsibility dapat membantu meningkatkan daur hidup produk kosmetik dalam setiap fase yang dilewati dari perancangan hingga penggunaan pasca konsumen. Namun, penerapan ini perlu dilakukan dengan mempertimbangkan seluruh aspek yang ada agar eksekusinya membuahkan hasil. Penelitian ini akan menganalisis faktor kritis untuk daur hidup produk kosmetik lokal Indonesia menggunakan metode DEMATEL-based ANP. Penelitian ini menggunakan bantuan dari lima ahli yang akan membantu mengevaluasi kriteria faktor dengan melakukan pengisian dua tahap kuesioner. Penelitian ini menggunakan metode Modified Kappa dalam memvalidasi faktor dengan batas minimal nilai 0,4 dan metode DEMATELbased ANP dalam menganalisis kepentingan dan pengaruh dari faktor-faktor kritis. Penelitian ini menghasilkan 28 faktor kritis dalam 6 fase daur hidup yang tervalidasi oleh para ahli. Terdapat tiga faktor kritis dengan bobot pengaruh terbesar dalam daur hidup produk kosmetik lokal Indonesia yang semuanya berada di fase distribusi, yaitu kepatuhan peraturan untuk pengiriman dan penanganan, kolaborasi dan komunikasi dengan mitra ritel, dan keamanan produk selama transportasi dan penyimpanan.

The rapid growth of Indonesia's local cosmetics industry will lead to increased market demand which will have social, environmental, and economic impacts. Corporate social responsibility can help improve the life cycle of cosmetic products in every phase, from design to post-consumer use. However, this needs to be implemented by considering all existing aspects so that the execution is fruitful. This study will analyse the critical factors for the life cycle of Indonesian local cosmetic products using the DEMATELbased ANP method. This study uses the assistance of five experts who will help evaluate the factor criteria by filling out a two-stage questionnaire. This study uses the Modified Kappa method to validate factors with a minimum value of 0.4 and the DEMATEL-based ANP method in analysing the importance and influence of critical factors. This research resulted in 28 critical factors in 6 life cycle phases which were validated by experts. There are three factors with a significant weight of influence in the life cycle of local Indonesian cosmetic products, all of which are within the distribution phase namely: shipping and handling regulatory compliance, collaboration and communication with retail partners, and product safety during transportation and storage."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tia Atika Putri
"Saat ini tren penggunaan kosmetik di Indonesia tidak untuk wanita saja, namun telah berinovasi pada produk kosmetik bagi pria maupun anak-anak. Hingga tahun 2019, pemerintah Indonesia mencatat terdapat sebanyak 797 perusahaan kosmetik dalam negeri baik dari skala kecil, menengah maupun besar dimana angka tersebut meningkat dari jumlah pada tahun sebelumnya yaitu sebesar 760 perusahaan. Kinerja industri kosmetik juga mengalami pertumbuhan sebesar 5.59% pada tahun 2020 dan berhasil menyumbang devisa negara dengan nilai ekspor mencapai USD 317 juta atau mengalami kenaikan sebesar 15.2% dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Aliran rantai pasok dalam akivitas bisnis tentunya merupakan hal yang rumit untuk dibicarakan karena aktivitas, koneksi dan keterkaitan antar elemen dari hulu ke hilir penuh dengan risiko dan ketidakpastian. Penelitian ini bertujuan untuk merancang model risiko rantai pasok pada industri kosmetik di Indonesia, sehingga pengelolaan risiko dan ketidakpastian dalam jaringan rantai pasok dapat dieksplor lebih lanjut sehingga dapat dijadikan sebagai referensi dalam melakukan mitigasi risiko yang tepat. Terdapat 3 metode yang digunakan pada penelitian ini, pertama adalah literature review untuk mengumpulkan indikator risiko rantai pasok di industri kosmetik dari penelitian sebelumnya, kedua adalah metode CVI untuk melakukan validasi dari indikator yang telah diperoleh dari hasil literature review serta terakhir adalah DEMATEL berbasis ANP untuk mengetahui bobot dan pengaruh antar dimensi. 20 indikator dalam 6 dimensi telah berhasil tervalidasi dari 36 indikator oleh 5 expert di bidang industri kosmetik dengan rata-rata nilai I-CVI sebesar 0,91. Dimensi pada risiko rantai pasok di industri kosmetik yang paling kuat pengaruhnya adalah dimensi pasokan dan logistik, sementara dimensi keuangan dinilai sebagai dimensi yang paling mudah terpengaruh.

The trend of using cosmetic products in Indonesia is not only exclusively for women but also has expanded for men and children. Until 2019, the Indonesian government recorded 797 domestic cosmetic companies from small, medium, and large scale, which increased compared to 760 companies in the previous year. The cosmetics industry's performance also grew by 5.59% in 2020 and contributed to foreign exchange for export with USD 317 million, increasing 15.2% compared to the previous year. Supply chain flow in business activities is undoubtedly a complicated issue to discuss because the activities, connections, and interrelationships between elements from upstream to downstream are full of risks and uncertainties. This study aims to conceptualize a supply chain risk model in the Indonesian cosmetics industry to ensure the development of appropriate risk mitigation strategy. This research used qualitative data in a questionnaire assessment by experts, processed using a Content Validity Index (CVI) approach. This research used 3 methods, literature review for collecting supply chain risk indicators, CVI method for validating the indicators collected from literature review, and DEMATEL based ANP for find the weight and relation between each indicator and dimension. A total of 20 indicators in 6 dimensions have been successfully validated from 36 indicators by five experts in the cosmetics industry with an average I-CVI value of 0.91. The highest influence dimension in supply chain risk in cosmetic industry is the supply and logistic indicator, meanwhile the finance dimension is rated as the most easily affected dimension."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Spency Dolly
"Tesis ini membahas hasi! analisis produk RSIA Budi Kemuliaan dalam Product Lgfe Cycle atau Siklus Hidup Produk. Produk yang diteliti adalah produk rawat jalan (pribadi, berjenjang, UGD) dan produk KBKO (Kamar Bersalin, Kamar Opcrasi). Variabel yang digunakan adalah variabel sales, revenue, congvetimrg technology, dan Investmen! in Research & Development. Penelitian ini merupakan penelitian operasional dengan pcndekatan kunatitatif dan kualitatifi
Dari hasil penelitian ditemukan bahwa poliklinik be;ienjang,klinik gigi, poliklinik sore, UGD , kamar bersalin dan kamar operasi mengalami fase growrh. Sedangkan poliklinik pribadi mengalami fase malure. Penclili menyarankan agar rumah sakit dapat membuat rencana strategi yang tepat dari analisis dan alternatif strategi yang diberikan.

The focus of this study is to analize Budi Kemuliaan hospital’s product with product life cycle tools. The products are policlinic for the outpatient ( general, specialist and emergency room), birthing room and operation room. This research is operational research with quantitative and qualitative approaches.
The result of this study that general policlinic, afternoon policlinic, dental clinic, emergency room and birthing room have a growth stage. They are different with specialist clinic that has mature stage. Because of that, the researcher suggests that Budi Kemuliaan hospital make a strategic plan based on that facts. Which can help them growth larger than they were right now.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2009
T34301
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Taufan Sulistyo Darmawan
"Industri saat ini dihadapkan pada preferensi konsumen yang berubah dengan cepat. Peraturan baru dan iklim persaingan di antara perusahaan merangsang perubahan pada produk yang dipasarkan. Tim pengembangan produk baru ditantang untuk mempercepat pekerjaan mereka agar mempersingkat waktu produk ke pasar. Hal ini disebabkan oleh siklus hidup produk semakin pendek dan untuk menghindari perubahan preferensi sebelum produk diluncurkan. Pengetahuan tim pengembangan produk baru tentang karakter produk dan proses sebelumnya diperlukan untuk mempercepat proses pengembangan produk baru. Keterlibatan pemasok dan pengguna dalam menyiapkan produk baru tidak boleh dilupakan. Pengetahuan yang mereka miliki tentang produk dan proses terdahulu juga harus dikumpulkan. Pengguna mungkin memiliki keluhan tentang produk terdahulu, sementara pemasok mungkin mengalami kesulitan dalam menciptakan persediaan. Makalah ini mengusulkan kerangka kerja manajemen pengetahuan dalam mengembangkan produk baru untuk meningkatkan kualitas produk dan mempersingkat waktu ke pasar dengan melibatkan perspektif pengguna dan pemasok. Sebuah model dikembangkan berdasarkan tinjauan literatur dan wawancara ahli. Model yang diusulkan memiliki tiga proses dinamis: penciptaan pengetahuan, difusi pengetahuan, dan penyimpanan pengetahuan. Desain matriks terstruktur (DSM) dibuat untuk menganalisis hubungan antara tahapan dalam kerangka kerja. Untuk menguji kerangka kerja, studi kasus telah dilakukan di sebuah perusahaan otomotif. Studi kasus membuktikan bahwa model yang dikembangkan berkontribusi untuk mempersingkat waktu produk ke pasar. Penelitian di masa depan harus menerapkan faktor-faktor lain yang mempengaruhi waktu produk ke pasar dan menguji model untuk industri lain.

In recent year, industries consumer preferences are subject to changes quickly. New regulations and the climate of competitions among companies stimulate changes at the market placed product. New product development teams are challenged to accelerate their work. This is due to the product life cycle is getting shorter and to avoid change of preference before the product launched. The new product team's knowledge of the character of the previous products and processes is needed to accelerate the process of developing new products. The involvement of supplier and user in preparing new product should not be forgotten. The knowledge they have about previous products and processes must also be collected. Users may have complaints on the previous product, while suppliers may have difficulties in creating the supply. This paper proposes a knowledge management framework in developing new product in order to improve product quality and shorten time-to-market with involvement of user and supplier perspective. A model was developed based on literature review and expert interview. The proposed model has three dynamic processes: knowledge creation, knowledge diffusion, and knowledge storage. A design structured matrix (DSM) was created to analyze the relationship between stages in the framework. To test the framework, a case study has done in an automotive company. The case study resulting on a proof that the developed model contributes to shorten the product's time-to-market. Future research shall apply other factors that affect product time-to-market and test the model to the other industries."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2020
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Shinta Rahmani
"Penelitian ini bertujuan untuk menyelidiki apakah reputasi perusahaan maupun klaim produk dapat digunakan untuk mengurangi dampak negatif dari mulut ke mulut elektronik (eWOM) negatif. Kami melakukan penelitian eksperimental quasi dalam tiga studi bersama dengan 312 mahasiswa, yang setidaknya memiliki akun di media sosial, sebagai peserta. Kami menggunakan metodologi kualitatif dan kuantitatif. Penelitian kualitatif dilakukan dengan melakukan wawancara kelompok untuk memutuskan jumlah ulasan negatif tinggi atau rendah serta tingkat kredibilitas. Penelitian kuantitatif menggunakan desain lapangan didahului oleh studi percontohan dan studi utama. Model penelitian pada tiap-tiap studi diuji dan dikembangkan menggunakan data yang dikumpulkan melalui kuesioner dalam survei lapangan. Hasil penelitian 1 menunjukkan bahwa eWOM negatif mengurangi niat pembelian termasuk juga konstruk Theory of planned behaviour yaitu sikap, norma subjektif dan kontrol perilaku yang dirasakan. eWOM negatif tinggi mengurangi niat pembelian lebih besar dari eWOM negatif rendah. Studi 2 menemukan bahwa dalam kondisi eWOM negatif tinggi, persepsi reputasi perusahaan yang baik mempengaruhi niat pembelian. Selain itu, niat pembelian menjadi lebih tinggi ketika persepsi reputasi perusahaan baik dibandingkan reputasi buruk. Studi 3 menemukan bahwa dalam kondisi eWOM negatif tinggi, klaim produk mempengaruhi sikap, norma subyektif, kontrol perilaku, dan niat pembelian. Klaim produk kongruen mempengaruhi sikap, norma subyektif, kontrol perilaku dan intensi pembelian menjadi lebih tinggi dibandingkan pada klaim produk tidak kongruen. Penelitian ini memberi menyarankan untuk memitigasi dampak eWOM negatif dengan melakukan kegiatan preventive dibandingkan corrective.

This study aims to investigate whether both the company's reputation and product claims can be used to reduce the impact of negative electronic word of mouth (eWOM). We conducted quasi-experimental research in three studies along with 312 students, who at least had accounts on social media, as participants. We use qualitative and quantitative methodologies. Qualitative research was conducted by conducting group interviews to decide the number of high or low negative reviews as well as the level of credibility. Quantitative research using field design is preceded by pilot studies and major studies. The research model in each study was tested and developed using data collected through questionnaires in field surveys. The results of study 1 showed that negative eWOM reduces purchasing intentions including constructs of the theory of planned behavior, namely attitudes, subjective norms, and perceived behavioral controls. High negative eWOM reduces purchase intent greater than low negative eWOM. Study 2 found that in high negative eWOM conditions, perceptions of a good company's reputation influence purchasing intentions. In addition, the purchase intention becomes higher when the perception of the company's reputation is good versus the bad reputation. Study 3 found that in high negative eWOM conditions, product claims affect attitudes, subjective norms, behavioral control, and purchasing intentions. Congruent product claims affect attitudes, subjective norms, behavioral control, and purchase intentions to be higher than non-congruent product claims. This study suggests mitigating the negative impact of eWOM by conducting preventive rather than corrective activities"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2021
D-pdf
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yosef Haryadi Daryono
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1994
S18780
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hermawan Febriansyah
"Penggunaan minyak sawit sebagai bahan baku bahan bakar memiliki isu keberlanjutan. Studi keberlanjutan sebelumnya telah membahas isu lingkungan dari bahan bakar nabati berbasis kelapa sawit, tetapi belum memperhatikan aspek manusia. Secara konseptual, pendekatan keberlanjutan adalah keseimbangan antara aspek sosial, ekonomi, dan lingkungan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis indikator keberlanjutan rantai pasok produksi bahan bakar nabati berbasis kelapa sawit campuran Fatty Acid Methyl Ester (FAME), Hydrotreated Vegetable Oil (HVO), dan Minyak Solar menggunakan Life Cycle Sustainability Assessment (LCSA). Emisi gas rumah kaca, ekosistem, dan kesehatan manusia diperhitungkan sebagai aspek lingkungan, kemudian biaya produksi, penghematan devisa, dan kerugian pungutan ekspor sebagai aspek ekonomi, dan penciptaan lapangan kerja dan pendapatan sebagai aspek sosial. Pembobotan ketiga aspek keberlanjutan diterapkan secara setara, kemudian dinilai berdasarkan peringkat indikator keberlanjutan. Campuran FAME, HVO, dan minyak solar diskenariokan berdasarkan standar kualitas EURO1, EURO2/3, EURO4, dan EURO5. Hasil LCSA menunjukkan EURO5 memiliki kinerja keberlanjutan tertinggi dengan skor 3,22, sedangkan EURO1 memiliki kinerja keberlanjutan terendah dengan skor 2,00. Penggunaan minyak kelapa sawit (CPO) memberikan kontribusi terhadap kinerja lingkungan dan ekonomi. Land-use change dan harga dari CPO adalah parameter yang paling signifikan mengurangi kinerja lingkungan dan ekonomi, di sisi lain juga menciptakan lapangan pekerjaan dan meningkatkan pendapatan seiring semakin tingginya campuran bahan bakar nabati. Dari hasil LCSA disarankan untuk memenuhi spesifikasi kualitas bahan bakar serta pemilihan bahan baku yang berkelanjutan.

The use of palm oil as a raw material for fuel has sustainability issues. Previous sustainability studies have addressed the environmental issues of palm oil-based biofuels, but have not considered the human aspect. Conceptually, the sustainability approach is a balance between social, economic, and environmental aspects. This study aims to analyze supply chain sustainability indicators for the production of palm oil-based biofuels with a mixture of Fatty Acid Methyl Ester (FAME), Hydrotreated Vegetable Oil (HVO), and Diesel Oil using the Life Cycle Sustainability Assessment (LCSA). Greenhouse gas emissions, ecosystems, and human health are taken into account as environmental aspects, then production costs, foreign exchange savings, and export levy losses as economic aspects, and job creation and income as social aspects. The weighting of the three sustainability aspects is applied equally, then assessed based on the ranking of sustainability indicators. The mixture of FAME, HVO, and diesel oil is screened based on the EURO1, EURO2/3, EURO4, and EURO5 quality standards. The LCSA results show that EURO5 has the highest sustainability performance with a score of 3.22, while EURO1 has the lowest sustainability performance with a score of 2.00. The use of palm oil (CPO) contributes to environmental and economic performance. Land-use change and the price of CPO are the parameters that most significantly reduce environmental and economic performance, while also creating jobs and increasing income as the biofuel mix increases. From the results of the LCSA, it is recommended to meet the fuel quality specifications as well as the selection of sustainable raw materials."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Boyd, Sarah B.
"Life-cycle assessment of semiconductors presents the first and thus far only available transparent and complete life cycle assessment of semiconductor devices. A lack of reliable semiconductor LCA data has been a major challenge to evaluation of the potential environmental benefits of information technologies (IT). The analysis and results presented in this book will allow a higher degree of confidence and certainty in decisions concerning the use of IT in efforts to reduce climate change and other environmental effects. Coverage includes but is not limited to semiconductor manufacturing trends by product type and geography, unique coverage of life-cycle assessment, with a focus on uncertainty and sensitivity analysis of energy and global warming missions for CMOS logic devices, life cycle assessment of flash memory and life cycle assessment of DRAM. "
New York: Springer, 2012
e20418652
eBooks  Universitas Indonesia Library
cover
Williem Susanto
"Dengan hanya melakukan perbaikan jalan ketika luas kerusakan sudah membesar, dana yang dikeluarkan akan menjadi boros dan tidak efektif. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui biaya pemeliharaan untuk jalan lingkar luar Universitas Indonesia dengan menggunakan metode Life Cycle Cost Analysis (LCCA) dan menentukan strategi pemeliharaan jalan yang paling cost-effective berdasarkan analisis biaya pemeliharaan jalan. Berdasarkan tiga skenario pemeliharaan jalan, didapatkan hasil bahwa strategi pemeliharaan jalan yang paling cost-effective adalah skenario pertama berupa pemeliharaan jalan setiap dua tahun sekali memiliki nilai Net Present Value (NPV) terendah yaitu sebesar Rp 23.490.602,00. Hasil perbandingan nilai NPV menunjukkan potensi penghematan biaya sebesar Rp 18.826.750,00 dari anggaran biaya pemeliharaan jalan dengan cara overlay di jalan lingkar luar Universitas Indonesia jika strategi skenario pertama diterapkan.
By simply doing pavement repairs when the area of damage has been enlarged, the amount of cost expended would be wasteful and ineffective. This study aims to determine the pavement maintenance cost for outer ring road of University of Indonesia using Life Cycle Cost Analysis (LCCA) method and determine the most cost-effective maintenance strategies based on the analysis of pavement maintenance costs. Based on three three pavement maintenance scenarios, the result shows thatthe most cost-effective maintenance strategy is the first scenario, pavement maintenance every two years, with the lowest value of Net Present Value (NPV) Rp 23.490.602,00. The comparison result of NPV value shows potential reduced cost Rp 18.826.750,00 from University of Indonesia?s pavement maintenance budget using overlay work if the first scenario strategy is implemented."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2015
S60429
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Meliyanty Salim
"Penelitian bertujuan memahami pengaruh konsep productive system life cycle. Dan juga pengaruh tingkat learning pekerja yang ditunjukkan dengan learning curve untuk menetapkan biaya software. Yang mana selanjutnya berguna untuk penetapan harga software. Penelitian meliputi studi kepustakaan dan studi lapangan ke software house. Productive system life cycle menentukan jangka waktu sejak produk dirancang sampai produksi produk tersebut dihentikan atau dimodifikasi. Penentuan periode ini berguna untuk mengalokasikan biaya produksi yang umumnya besar pada tahap awal. Penelitian ini juga membuktikan bahwa konsep learning curve berguna untuk perusahaan yang bersifat labor intensive seperti software house. Penulis menyimpulkan bahwa penggunaan productive system life cycle dan learning curve memberikan perhitungan biaya yang lebih baik untuk penetapan harga jual. Penulis menyarankan agar perusahaan mempertimbangkan pengaruh penggunaan konsep productive system life cycle dan learning curve ini pada penetapan harga jual."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1996
S19107
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>