Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 38928 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Febi Fajrianti
"

Berdasarkan pengamatan ITDP pada Juni 2020, jumlah pengendara sepeda meningkat hingga 10 kali lipat dibandingkan Oktober 2019. Peningkatan jumlah pengendara sepeda sejalan dengan peningkatan jumlah kecelakaan sepeda berdasarkan data dari Polda Metro Jaya dan komunitas Bike to Work. Pengendara sepeda memiliki risiko 55% lebih tinggi terlibat dalam kecelakaan pada malam hari dibandingkan siang hari. Lampu berkedip dapat meningkatkan conspicuity pengendara sepeda dan menjadi solusi untuk masalah keterlihatan pengendara sepeda yang merupakan penyebab utama kecelakaan. Penelitian ini bertujan untuk mengetahui pengaruh pola kedipan lampu sepeda terhadap conspicuity pengendara sepeda dan mengevaluasi faktor kognitif pengemudi terhadap pola kedipan lampu sepeda. Penelitian ini melibatkan 12 responden (6 laki-laki dan 6 perempuan) untuk membandingkan conspicuity pengendara sepeda yang dihasilkan dari setiap pola kedipan. Hasil menunjukkan bahwa pattern full blink lebih meningkatkan conspicuity pengendara sepeda dengan jarak deteksi sejauh 80,25 meter, dibandingkan pattern partial blink dengan jarak deteksi sejauh 76,09 meter. Selain itu, kondisi pedal sepeda yang berkaitan dengan adanya biological motion dan jarak deteksi yang lebih jauh memberikan indikasi mengenai proses kognitif responden dalam mengenali pesepeda.


Based on ITDP's observation in June 2020, the number of cyclists increased up to 10 times compared to October 2019. The increase in the number of cyclists is in line with the increase in the number of bicycle accidents, based on data from Polda Metro Jaya and the Bike to Work community. Cyclists have a 55% higher risk of being involved in an accident at night than during the day. Flashing lights can increase the conspicuity of cyclists and provide a solution to the problem of cyclist visibility, which is a major cause of accidents. This study aimed to determine the effect of bicycle light flashing patterns on cyclist conspicuity and to evaluate driver cognitive factors in relation to bicycle light flashing patterns. The study involved 12 respondents (6 males and 6 females) to compare the cyclist conspicuity resulting from each blink pattern. The results showed that the full blink pattern increased cyclists’ conspicuity more, with a detection distance of 80.25 meters, compared to the partial blink pattern with a detection distance of 76.09 meters. In addition, the condition of the bicycle pedals associated with biological motion and longer detection distances provides an indication of the respondents' cognitive process in recognizing cyclists.

"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Frichetta Karen Victoria
"

Penelitian ini dilakukan untuk menganalisis faktor penentu pemilihan perlengkapan keselamatan bersepeda (safety equipment), menganalisis prioritas pemilihan perlengkapan keselamatan bersepeda (safety equipment) saat bersepeda di jalan raya, dan mengevaluasi faktor pengaruh perilaku (behavior) menyimpang pengendara sepeda terhadap tingkat keselamatan bersepeda di jalan raya. Pengambilan data dilakukan menggunakan kuesioner dengan dua metode, yaitu cycling experiment dan menggunakan Bicycle Rider Behavior Questionnaire (BRBQ). Berdasarkan hasil penelitian, prioritas pemilihan penggunaan perlengkapan keselamatan bersepeda (safety equipment) adalah Lampu Sepeda, Helm, Pakaian Reflektif, Sepatu, dan Sarung Tangan. Faktor penentu pemilihan perlengkapan keselamatan bersepeda yang utama adalah Compliance (Kesesuaian dengan standar keamanan), Protection (Keamanan), dan Comfort (Kenyamanan). Selain itu, Terdapat sembilan pengelompokkan dimensi baru pada BRBQ, yaitu Notice Failures, Cycling Aggressive Action, Intention of Violation, Stunts, Distractions, Signaling Violation, Cycling Rage, Infrastructural Problem, dan Action of Violation.


This study was conducted to analyze the determining factors in the selection of cycling safety equipment, assess the prioritization of cycling safety equipment when cycling on the road, and evaluate the influence of cyclist’s behavior on the level of cycling safety on the road. Data collection was carried out using a questionnaire with two methods, cycling experiment and the Bicycle Rider Behavior Questionnaire (BRBQ). Based on the research findings, the prioritization of cycling safety equipment usage are Bicycle Lights, Helmets, Reflective Clothing, Shoes, and Gloves. The main determining factors in the selection of cycling safety equipment are Compliance, Protection, and Comfort. Additionally, there are nine new dimensions in the BRBQ, namely Notice Failures, Cycling Aggressive Action, Intention of Violation, Stunts, Distractions, Signaling Violation, Cycling Rage, Infrastructural Problem, and Action of Violation.

"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Anselma Basuki,author
"[ABSTRAK
Penelitian ini mengkaji aspek ergonomis desain pesawat perintis berpenumpang 19 berdasarkan aktivitas egress darurat pilot untuk menghasilkan rekomendasi desain pesawat perintis ergonomis yang mendukung aktivitas egress darurat pilot. Dihasilkan usulan konfigurasi dari pintu darurat, handle di bagian kokpit, serta foot step di bagian kokpit dan di bawah pintu darurat yang akan dianalisis. Pendekatan metode yang digunakan adalah metode digital human modelling dengan sistem penilaian PEI yang mengintegrasikan tiga metode yaitu Low Back Analysis, Ovako Working Posture Analysis System, dan Rapid Upper Limb Assessment. Hasil penelitian ini yaitu usulan konfigurasi desain pintu darurat dengan tinggi 85.24 cm dan lebar 46.64 cm; konfigurasi foot step di bawah pintu darurat dengan ukuran panjang 26.6 cm, lebar 20 cm dan tinggi 10 cm; konfigurasi foot step di bagian luar badan kokpit berukuran panjang 10 cm dan lebar 22 cm; serta didapatkan juga hasil konfigurasi handle terbaik dari sisi ergonomi dengan ukuran tinggi 20 cm dan panjang 10 cm.
ABSTRACT
This research studies the ergonomics aspect 19-Passenger STOL (Short Takeoff and Landing) Utility Aircraft based on activities egress emergency pilot to get the recommendation of an ergonomic aircraft design that supports activities egress emergency pilot according to the Posture Evaluation Index (PEI) result. Researcher proposed configuration tools from emergency exit door, handle in the cockpit, foot step in the cockpit and below the emergency exit door to be analyzed, where the configuration of this tool is able to assist the pilot emergency egress. Posture Evaluation Index (PEI) was an approach that integrated the results of these three analysis methods Lowback Analysis, Ovako Working Posture Analysis System, and Rapid Upper Limb Assessment. This research has some results, they are a configuration of emergency exit door with a height of 85.24 cm and wide of 46.64 cm; a configuration of foot step under the emergency exit door with a length of 26.6 cm, a width of 20 cm and a height of 10 cm; a configuration of foot step outside the cockpit with a length of 10 cm and a width of 22 cm; and also obtained the best results for a configuration of an ergonomic handle is 20 cm in height and a length is 10 cm., This research studies the ergonomics aspect 19-Passenger STOL (Short Takeoff and Landing) Utility Aircraft based on activities egress emergency pilot to get the recommendation of an ergonomic aircraft design that supports activities egress emergency pilot according to the Posture Evaluation Index (PEI) result. Researcher proposed configuration tools from emergency exit door, handle in the cockpit, foot step in the cockpit and below the emergency exit door to be analyzed, where the configuration of this tool is able to assist the pilot emergency egress. Posture Evaluation Index (PEI) was an approach that integrated the results of these three analysis methods Lowback Analysis, Ovako Working Posture Analysis System, and Rapid Upper Limb Assessment. This research has some results, they are a configuration of emergency exit door with a height of 85.24 cm and wide of 46.64 cm; a configuration of foot step under the emergency exit door with a length of 26.6 cm, a width of 20 cm and a height of 10 cm; a configuration of foot step outside the cockpit with a length of 10 cm and a width of 22 cm; and also obtained the best results for a configuration of an ergonomic handle is 20 cm in height and a length is 10 cm.]"
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2015
S62140
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Keishandra Nabila Junistya
"Bersepeda terbukti memiliki manfaat kesehatan dan lingkungan. Namun, bersepeda di jalan raya, pesepeda memiliki risiko cedera serius yang lebih tinggi dibandingkan dengan pengendara mobil dan truk. Menurut World Health Organization (WHO) (2023), kecelakaan sepeda menyebabkan sekitar 41.000 kematian setiap tahun. Di Eropa, angka kematian pesepeda tidak menunjukkan penurunan yang signifikan sejak tahun 2010. Di Indonesia, jumlah kecelakaan sepeda meningkat dari 80 pada tahun 2018 menjadi 96 pada tahun 2021. Penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa pesepeda 55% lebih mungkin terlibat dalam kecelakaan pada malam hari dibandingkan siang hari. Penggunaan lampu berkedip dan lampu dalam konfigurasi biomotion secara signifikan meningkatkan conspicuity pesepeda dibandingkan dengan lampu statis. Namun, conspicuity pesepeda menurun ketika mereka tidak mengayuh, sehingga efek biomotion hilang. Konfigurasi dan penempatan lampu yang berbeda dapat memberikan solusi alternatif untuk visibilitas pesepeda yang buruk dan yang menjadi faktor utama kegagalan pengemudi dalam mendeteksi pesepeda tepat waktu untuk menghindari kecelakaan. Studi ini bertujuan untuk menilai dampak berbagai pola kedipan lampu sepeda terhadap conspicuity pesepeda, dengan mempertimbangkan respons kognitif pengemudi dalam hal mempunyai approach atau withdrawal motivation, yang dievaluasi melalui analisis gelombang otak menggunakan alat Electroencephalogram (EEG). Studi ini melibatkan 11 responden (7 laki-laki dan 4 perempuan). Konsep Frontal Alpha Asymmetry (FAA) digunakan untuk mengidentifikasi pola pencahayaan mana yang memicu motivasi mendekati atau preferensi tertinggi dari pengemudi. Temuan menunjukkan bahwa penempatan lampu di helm, seatpost, dan pedal, dengan lampu berkedip 4Hz di helm, dapat secara signifikan meningkatkan kemungkinan pengemudi memperhatikan pesepeda, sehingga dapat meningkatkan keselamatan pesepeda.

Cycling is widely recognized for its health and environmental benefits. Yet, cyclists are more vulnerable on the roads, facing a higher risk of severe injuries than car and truck occupants. According to the World Health Organization (WHO) (2023), bicycle crashes cause approximately 41,000 deaths annually. In Europe, bicycle fatalities have shown no significant decline since 2010. In Indonesia, bicycle accidents have risen from 80 in 2018 to 96 in 2021. Previous research indicates that cyclists are 55% more likely to be involved in accidents at night than during the day. Using flashing lights and lights in a biomotion configuration significantly enhances cyclist conspicuity compared to static lights. However, cyclist visibility decreases when not pedalling, causing the biomotion effect to be lost. Different lighting configurations and placements can provide an alternative solution to the poor visibility of cyclists, which is a significant factor in drivers failing to detect cyclists in time to avoid accidents. This study aims to assess the impact of various bicycle light flashing patterns on cyclist conspicuity, considering drivers' cognitive responses regarding approach or withdrawal motivation, evaluated through brain wave analysis using an Electroencephalogram (EEG) device. The study includes 11 respondents (7 males and 4 females). The Frontal Alpha Asymmetry (FAA) concept was employed to identify which lighting patterns elicit the highest approach motivation or preference from drivers. The findings suggest that placing lights on the helmet, seatpost, and pedals, with a 4Hz flashing light on the helmet, can significantly increase the likelihood of drivers noticing cyclists, thereby enhancing safety."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Erlinda Muslim
"Penelitian ini dilakukan untuk mengkaji aspek ergonomis dari sepeda UI (Universitas Indonesia) dalam virtual environment. Analisis dilakukan dengan menggunakan software Jack 6.0. Metode evaluasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode Posture Evaluation Index (PEI) yang mengintegrasikan hasil analisis dari tiga buah metode: Lower Back Analysis (LBA), Ovako Working Posture Analysis (OWAS), dan Rapid Upper Limb Assessment (RULA). Tujuan penelitian ini adalah mengevaluasi desain aktual sepeda UI dan mencari konfigurasi desain ulang paling ergonomis ditinjau dari tinggi stang dan tinggi sadel. Hasil penelitian menunjukkan bahwa desain sepeda UI yang paling ergonomis adalah desain yang memiliki tinggi stang terbesar (22 cm) dan tinggi sadel terkecil (11 cm).

This research was conducted to study ergonomic aspect from University of Indonesia bicycle in virtual environment. Software Jack 6.0 was used to analyze it. PEI was used as approach that integrated the results of three methods: Lower Back Analysis, Ovako Working Posture Analysis, and Rapid Upper Limb Assessment. The research objective is to evaluate existing design of University of Indonesia bicycle and to determine the most ergonomic redesign which concern with handlebar height and saddle height modification. The result showed that the most ergonomic design of University of Indonesia bicycle is the one with the highest handlebar height (22 cm) and the lowest saddle height (11 cm)."
Depok: Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat Universitas Indonesia, 2010
AJ-Pdf
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Rahmad Hendri Pramudita
"Traffic accident merupakan ancaman signifikan bagi individu, yang melibatkan sepeda motor. Meskipun berbagai upaya telah dilakukan oleh organisasi seperti World Health Organization serta pemerintah dari seluruh dunia, menurunkan tingkat kecelakaan tetap menjadi tantangan. Terutama di Indonesia yang mengalami kenaikan traffic accident, dengan sepeda motor menjadi mode transportasi utama. Studi ini bertujuan untuk mengevaluasi tingkat situation awareness dan pola motorcycle rider behavior, dengan mempertimbangkan faktor waktu dan usia. Studi ini melibatkan penelitian di laboratorium dan menggunakan data primer dalam bentuk kuantitatif menggunakan Situation Awareness Global Assessment Technique, Situation Assessment Present Method, dan motorcycle rider behavior questionnaire. Hasilnya menunjukkan bahwa tingkat situation awareness secara keseluruhan rendah; tingkat terendah dimiliki oleh pengendara muda. Berdasarkan waktu tingkat terendah terjadi malam malam hari. Selain itu, errors, stunts, dan safety equipment mempengaruhi situation awareness. Menariknya, kecelakaan malam hari relatif lebih sedikit daripada kejadian siang hari. Rekomendasi untuk meningkatkan situation awareness termasuk pelatihan periodik yang menyertakan sesi berbasis skenario bagi pengendara sepeda motor, kepatuhan komprehensif terhadap peraturan berkendara, standar penilaian situation awareness minimum, dan integrasi potensial simulator sepeda motor. Rekomendasi dari studi ini bertujuan untuk meningkatkan keselamatan pengendara dan mengurangi kecelakaan sepeda motor.

Traffic accidents represent a significant threat to individuals, with motorcycles frequently involved. Despite concerted efforts by organizations like the World Health Organization and governments worldwide, reducing accident rates remains a challenge. Notably, Indonesia has witnessed a surge in traffic accidents, with motorcycles being a prominent mode of transport. This study aimed to evaluate situation awareness level and motorcycle rider behavior among Indonesians, considering factors like time and age. This study involves laboratory research and uses primary data in quantitative form using the Situation Awareness Global Assessment 2 Technique, Situation Assessment Present Method, and the motorcycle rider behavior questionnaire. The results demonstrate that the overall situation awareness level is low; the lowest level belongs to young riders. According to the time of day the lowest level occurs at night. In addition, errors, stunts, and safety equipment affect situation awareness. Interestingly, nighttime accidents are relatively fewer than daytime incidents. Recommendations to improve situation awareness include periodic training embedded with scenario-based sessions for motorcycle riders, comprehensive adherence to driving regulations, minimum situational awareness assessment standards, and potential integration of motorcycle simulators. These recommendations aim to boost rider safety and reduce motorcycle accidents."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2024
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Erindra Nur Shadrina Ghaisani
"Meningkatnya pengguna sepeda di Indonesia berbanding lurus dengan adanya risiko kecelakaan. Pentingnya mencegah kecelakaan dengan melengkapi komponen dan alat keselamatan sepeda perlu ditingkatkan. Salah satu komponen sepeda yang wajib dimiliki oleh setiap pengendara sepeda berdasarkan kebijakan pemerintah yaitu lampu sepeda. Walaupun kebijakan telah ditetapkan, tetapi ditemukan keluhan mengenai kurangnya pencahayaan pada sepeda khususnya pada malam hari yang dapat membahayakan seluruh pengguna jalan. Maka dari itu, penelitian ini dilakukan untuk merancang pencahayaan pada sepeda berdasarkan prinsip ergonomi dengan metode kerangka kerja perancangan produk rasional oleh Nigel Cross. Proses perancangan dimulai dengan mengidentifikasi peluang hingga mengembangkan detail rancangan usulan. Konsep pencahayaan pada sepeda dirancang dengan memerhatikan biological motion pengendara sepeda dengan pola kedipan lampu yang membentuk segitiga sehingga dapat dilihat dan dikenali oleh pengguna jalan lain khususnya pada malam hari. Selain itu, rancangan usulan pencahayaan pada sepeda ini memanfaatkan gerakan rotasi dari crank pedal untuk menggerakan generator yang berfungsi untuk menghidupkan lampu pada sepeda.

The increase in bicycle users in Indonesia is directly proportional to the risk of accidents. The importance of preventing accidents by completing bicycle safety components and tools needs to be increased. One of the bicycle components that must be owned by every cyclist based on government policy is a bicycle light. Even though the policy has been set, there are complaints about the lack of lighting on bicycles, especially at night which can endanger all road users. Therefore, this research was conducted to design bicycle lighting based on ergonomic principles using the rational product design framework method by Nigel Cross. The design process begins with identifying opportunities to develop a detailed plan of the proposed concept. The concept of lighting on bicycles is designed by taking into account how the biological movement of cyclists when riding by applying a pattern of flashing lights that form a triangle shape so that other road users can see and recognize them, especially at night. In addition, the proposed lighting design on bicycles utilizes the rotational movement of the crank pedal to drive a generator which functions to turn on the lights on bicycles."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Arini Melisa
"Perilaku berkendara aman(safety riding) merupakan bagian dari budaya keselamatan. Terdapat dua faktor yang mempengaruhi perilaku aman berkendara (safety riding), yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal merupakan karakteristik orang yang bersangkutan yang bersifat bawaan yang meliputi pengetahuan, motivasi, dan sikap sedangkan faktor eksternal adalah lingkungan yang meliputi penggunaan alat pelindung diri, kondisi kendaraan, kondisi jalan, dan fasilitas rambu dan marka jalan. Desain peneltian ini menggunakan penelitian kuantitatif dengan desain cross sectional. Hasil penelitian ini ingin menunjukkan gambaran perilaku aman berkendara pada pengandara ojek di Universitas Indonesia, sedangkan hasil yang didapat untuk melihat adakah hubungan antara faktor internal dengan perilaku dan faktor eksternal dengan perilaku adalah terdapatnya hubungan antara pengetahuan yang bermakna antara pengetahuan dengan perilaku aman berkendara, terdapatnya hubungan yang bermakna antara motivasi dengan perilaku aman berkendara, terdapatnya hubungan yang bermakna antara sikap dengan perilaku aman berkendara, terdapatnya hubungan yang bermakna antara penggunaan alat pelindung diri dengan perilaku aman berkendara, dan terdapatnya hubungan yang bermakna antara kondisi kendaran dengan perilaku berkendara aman.

Safe riding behavior is a part of the culture of safety. There are two factors that affect safey riding behavior, the internal factors and external factors. Internal factors are those characteristics that are innate in question includes the use of knowledge, motivation, and attitude while the external factors is the environment such as use of personal protective equipment, vehicle condition, road conditions, and facility signs and road markings. The design of this research using quantitave research with cross sectional design. The result of this study to demonstrate safe riding behavior pictures of ojek at the University of Indonesia, while the result obtained to see is there a relationship between internal factors and external factors to the behavior with the behavior is the presence of a significant relationship between knowledge of safe riding behavior, motivation of safe riding behavior, attitude of safe riding behavior, personal protective equipment of safe riding behavior, vehicle condition of safe riding bahavior, road condition of safe riding behavior, and facility signs and road markings of safe riding behavior."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2013
S45401
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Gagas Hariseto Pratomo
"Seorang penembak dalam kendaraan tempur pengangkut personil akan bekerja dalam posisi setengah berdiri pada keadaan statis dan dalam jangka waktu yang lama. Hal tersebut beresiko menyebabkan terjadinya WSDM. Penelitian ini mengevaluasi dan meredefinisi postur kerja penembak dalam lingkungan virtual dengan menggunakan software simulasi ergonomi, Jack 6.1.
Redefinisi postur kerja dilakukan pada penambahan kursi dan pijakan kaki, dengan penyesuaian pada tinggi kursi dan sudut pijakan untuk mendapatkan konfigurasi kursi yang ideal bagi tentara. Postur duduk yang terbentuk dari seluruh konfigurasi yang diujikan dinilai dengan menggunakan metode Posture Evaluation Index (PEI). Hasil penelitian berupa usulan kursi yang ergonomis bagi tentara Indonesia.

A gunner in an Armoured Personnel Carrier Vehicle are positioned in a half- standing static posture in a long period of time, with the risks of WMSD. This study evaluates and redesigns the working posture of a gunner in the virtual environment, using an ergonomics software simulation, Jack 6.1.
Working posture redefinition is made by adding seat and foot support, with adjustments on the height of seat, and inclination of foot support to obtain the ideal configuration for the soldiers. Sitting posture which is formed from all the tested configurations is assessed using the method of Posture Evaluation Index (PEI). The result from this study is to design an ergonomic seat passenger models for Indonesian Soldiers.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2012
S44721
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Erlinda Muslim
"Penelitian ini mengkaji, dalam lingkungan virtual, aspek ergonomi dari empat divisi yang ada di industri garmen; divisi pemotongan, divisi jahit, divisi kancing, dan divisi finishing. Variabel yang mempengaruhi kondisi kerja pada tiap-tiap divisi berbeda, bergantung pada kondisi riil yang ada. Tujuan penelitian ini adalah memberikan penilaian terhadap kondisi kerja riil di industri garmen berdasarkan kajian ergonomi menggunakan Posture Evaluation Index (PEI). PEI mengintegrasikan nilai low back analysis (LBA), ovako working posture analysis (OWAS), dan rapid upper limbassessment (RULA). Analisis dilakukan dengan menggunakan model manusia digital yang disediakan virtual environment pada software Jack 6.0. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kondisi kerja pada industri garmen masih memiliki risiko yang cukup tinggi yang dapat menyebabkan terjadinya gangguan muskuloskeletal pada para pekerja. Penelitian ini memperkaya khasanah keilmuwan ergonomi di Indonesia karena merupakan penelitian pertama di Indonesia yang mengaplikasikan pendekatan virtual environment untuk analisis ergonomi di dunia industri.

This research tried to study, in a virtual environment, the ergonomics of four divisions in garment industry: cutting division, sewing division, button division, and finishing division. Variables that influence the working conditions in each division are different; depend on the real situations that happened. The purpose is to assess the real working conditions based on ergonomics study using Posture Evaluation Index (PEI). PEI integrates the scores of low back analysis (LBA), ovako working posture (OWAS), and rapid upper limb assessment (RULA). Analysis phase was done using digital human model in virtual environment that available on Jack 6.0. The results show that the working conditions in garment industry had enough amount of risk that can injured the musculoskeletal system of the workers. This research enriches the body of ergonomics knowledge in Indonesia because it is the first research in Indonesia that applied virtual environment approach to ergonomics analysis in industry."
Depok: Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat Universitas Indonesia, 2011
AJ-Pdf
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>