Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 212244 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Muhammad Anggoran Iwari
"Di era perkembangan teknologi, penggunaan teknologi informasi dan big data untuk pengambilan keputusan menjadi perhatian penting, termasuk di dalam konteks rantai pasok. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh teknologi informasi dan big data terhadap kinerja rantai pasok perusahaan di Indonesia melalui mediasi inovasi. Penelitian ini menggunakan Structural Equation Modeling untuk menganalisis 124 data, di mana bersumber dari individu yang bekerja atau berusaha selama minimal 3 bulan di perusahaan yang beroperasi di Indonesia. Hasil penelitian menunjukkan bahwa big data analytics memiliki pengaruh yang lebih besar daripada teknologi informasi dalam meningkatkan kinerja rantai pasok bila dimediasi oleh inovasi.

In the era where technologies are emerging, information technology and big data usage in decision making becomes an attention, including in the supply chain context. This study is aimed to analyze the influences of information technology and big data towards company supply chain performance in Indonesia mediated by innovation. This study used Structural Equation Modeling to analyze 124 data, which are sourced from individuals who have been working on minimum 3 months in a firm operates in Indonesia. The result shows big data analytics has higher influence than information technology in increasing supply chain performance when mediated by innovation."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Febriardrey Salsabila Hadi
"Penelitian ini dilakukan untuk mengukur kinerja rantai pasok perusahaan pelumas. Pengukuran kinerja rantai pasok perlu dilakukan untuk mengetahui kondisi rantai pasok dari suatu perusahaan. Metode yang digunakan adalah Supply Chain Operations Reference (SCOR) sebagai kerangka pengukuran kinerja rantai pasok perusahaan. Perbaikan yang dilakukan pada penelitian ini berkaitan dengan permasalahan yang terjadi pada rangkaian rantai pasok. Tingkat kepentingan atribut kinerja diukur berdasar pembobotan dengan kuesioner perbandingan berpasangan oleh beberapa expert. Terdapat 27 indikator kinerja yang diukur dan terbagi ke dalam atribut model SCOR. Dari hasil pengukuran didapatkan kinerja rantai pasok perusahaan pada tahun 2023 sebesar 51,04% yang menunjukkan kinerja perusahaan berada pada kategori average menurut Traffic Light System. Setelah itu, setiap indikator dipetakan ke dalam kuadran Importance Performance Analysis (IPA) untuk mendapatkan indikator yang memiliki Performance belum baik dan memiliki Importance cukup besar untuk diperbaiki atau ditingkatkan. Dengan menggunakan kuadran IPA didapatkan 6 indikator pada rantai pasok perusahaan yang kinerjanya perlu ditingkatkan. Oleh karena itu, strategi perbaikan dirumuskan yang berupa pengintegrasian Supply Chain Management dengan Internet-of-Things untuk dapat meningkatkan kinerja rantai pasok keseluruhan.

This research aims to measure the supply chain performance of a lubricant manufacturing company. The measurement is crucial to understand the company's supply chain condition. The method used is the Supply Chain Operations Reference (SCOR) model as a framework for measuring supply chain performance. The study addresses issues in the supply chain by prioritizing performance attributes, weighted through pairwise comparison questionnaires filled out by experts. The study measures 27 performance indicators divided into SCOR model attributes. Results indicate the company’s supply chain performance in 2023 is 51.04%, categorizing it as average according to the Traffic Light System. Indicators are mapped into the Importance Performance Analysis (IPA) quadrant, identifying six indicators requiring improvement. A strategy integrating Supply Chain Management with the Internet of Things (IoT) is proposed to enhance overall supply chain performance."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Marsa Irbah Salsabila
"Penelitian ini dilakukan untuk mengukur kinerja rantai pasok pada perusahaan pengolahan Air Minum Dalam Kemasan bertujuan untuk mengetahui pencapaian kinerja perusahaan dan mengusulkan rekomendasi perbaikan sehingga perusahaan dapat meningkatkan kinerja rantai pasok perusahaan. Metode yang digunakan adalah Supply Chain Operations Reference (SCOR) sebagai kerangka pengukuran kinerja rantai pasok perusahaan. Pengukuran kinerja rantai pasok perlu dilakukan untuk mengetahui kondisi rantai pasok dari suatu perusahaan, yang menjadi langkah awal perbaikan. Pada penelitian ini, perbaikan dilakukan berkaitan dari kondisi daya saing perusahaan dan juga permasalahan di operasi rantai di pabrik. Tingkat kepentingan atribut kinerja diukur berdasar pembobotan dengan kuesioner oleh beberapa pakar. Terdapat 35 Key Performance Indicator (KPI) yang diukur dan terbagi ke dalam perspektif model SCOR untuk tiap levelnya. Dari hasil pengukuran menggunakan sistem penilaian Objective Matrix (OMAX), didapatkan nilai total indeks kinerja rantai pasok perusahaan pada tahun 2022 sebesar 5,95 yang menunjukkan kinerja perusahaan berada pada kategori cukup baik dengan warna kuning namun masih perlu adanya beberapa perbaikan. Pada tabel OMAX, dapat diketahui indikator yang memiliki performa belum baik yang ditunjukkan dengan warna merah untuk segera dilakukan perbaikan. Melalui matriks OMAX, didapatkan 9 KPI pada rantai pasok perusahaan dengan kinerja belum baik. Penyusunan rekomendasi sudah dilakukan sebagai strategi peningkatan kinerja perusahaan.

This research was conducted to measure supply chain performance at bottled drinking water company to know the company's performance achievements and improvement recommendation. The method used is the Supply Chain Operations Reference (SCOR) as a framework for measuring the company's supply chain performance. The measurement is done to know its condition. In this study, improvements were made related to the condition of the company's competitiveness and problems in chain operations at the factory. The importance level of performance attributes is measured by weighting with a questionnaire by several experts. There are 35 Key Performance Indicators (KPI) that are measured and divided into the the SCOR model for each level. From the measurement results using the Objective Matrix (OMAX) scoring system, the total value of the company's supply chain performance index in 2022 is 5,95, which shows that the it is in the fairly good category in yellow but still needs some improvement. In the OMAX table, the indicators that have not performed well are shown in red to be repaired immediately. Through the OMAX matrix, 9 KPIs were obtained in the supply chain of companies with poor performance. Recommendations have been prepared as a strategy to improve company performance."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aretta Anindita
"Penelitian ini dilakukan untuk mengukur kinerja rantai pasok pada PT X Persero sebagai salah satu perusahaan manufaktur bahan peledak di Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk mengukur dan merancang strategi yang dapat meningkatkan kinerja rantai pasok. Hal ini dilakukan dengan menggunakan kerangka Supply Chain Operation Reference (SCOR) sebagai metode pengukuran kinerja untuk evaluasi kinerja rantai pasokan untuk mendapatkan indeks kinerja. Metode lain seperti Analytical Hierarchy Process (AHP) untuk memberi pembobotan pada setiap indikator dan Traffic Light System untuk pengelompokan kategori kinerja berdasarkan warna. Terdapat 29 indikator kinerja (KPI), yang terbagi dalam perspektif model SCOR untuk masing-masing tingkatan. Hasil kinerja pada PT X Persero pada tahun 2021 dari bulan Januari sampai dengan September 2021 adalah sebesar 60,72% yang menunjukkan kinerja perusahaan berada pada kategori sedang. Setiap KPI kemudian dipetakan ke dalam kuadran Importance Performance Analysis (IPA) untuk mencari indikator penting dan kurang untuk diperbaiki. Terdapat 4 KPI terkait kinerja rantai pasok yang perlu ditingkatkan, oleh karena itu diberikan usulan rekomendasi untuk KPI tersebut.

This study was conducted to measure supply chain performance at PT X Persero as an explosives manufacturing company in Indonesia. This research aims to measure and design strategies that can improve supply chain performance. It is conducted using the Supply Chain Operation Reference (SCOR) framework as a performance measurement method for supply chain performance evaluation to gain performance index. Also other frameworks such as Analytical Hierarchy Process (AHP) method to weight each indicator and the Traffic Light System grouping system to categorize performance based on color. The objective of this research is to develop and measure supply chain performance. There are 29 performance indicators (KPIs), that is divided into the SCOR model’s perspectives for each level. The result of the performance in PT X Persero in 2021 from January until September 2021 is 60,72% which shows the company’s performance is in an average category. Each KPI is then mapped into the Importance Performance Analysis (IPA) quadrant to find the critical and underperformance indicator to be improved. There are 4 KPIs regarding supply chain performance that requires improvement, therefore proposed recommendations is provided for the KPIs."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tarigan, Tania Marcella
"Gudang memainkan peran strategis dalam menjaga kelancaran dan efisiensi rantai pasok secara keseluruhan. Oleh karena itu, perusahaan yang ingin tetap kompetitif dalam menghadapi persaingan bisnis yang ketat perlu mengevaluasi dan memastikan terjadinya peningkatan berkelanjutan pada kegiatan gudang. Penelitian ini dilakukan untuk mengukur kinerja rantai pasok gudang barang jadi sebuah perusahaan makanan dan minuman kesehatan di Indonesia sebagai acuan untuk mengusulkan strategi yang diperlukan dalam peningkatan kinerja. Terdapat 25 indikator kinerja yang diukur dalam penelitian ini yang terbagi ke dalam tiap level pada kerangka model Supply Chain Operation Reference (SCOR). Dari hasil pengukuran, diperoleh nilai rata-rata kinerja rantai pasok gudang barang jadi perusahaan pada tahun 2023 sebesar 63.78% yang masuk ke dalam kategori ‘Average’ menurut sistem monitoring dengan traffic light system. Setiap indikator kinerja kemudian dipetakan ke dalam kuadran Importance Performance Analysis (IPA) untuk mengidentifikasi indikator kinerja yang harus menjadi prioritas perbaikan. Berdasarkan kuadran IPA, diperoleh 4 indikator kinerja yang memiliki kepentingan cukup tinggi namun performanya belum baik, yaitu finished goods inventory level, inventory days on hand, orders received on time, dan delivery fill rate. Adapun strategi peningkatan kinerja yang diajukan kepada perusahaan yakni penggunaan metode peramalan yang lebih akurat dan penerapan sistem manajemen persediaan dengan integrasi IoT dan RFID.

Warehouse plays a strategic role in maintaining the smoothness and efficiency of the overall supply chain. Therefore, companies aiming to remain competitive in facing tough business competition need to evaluate and ensure continuous improvement in warehouse activities. This research was conducted to measure the supply chain performance of a finished goods warehouse in a health food and beverage company in Indonesia, as a reference to propose necessary strategies for improvement. There are 25 performance indicators measured in this study, categorized into each level of the Supply Chain Operation Reference (SCOR) model framework. The results show the average performance score of the company's finished goods warehouse supply chain in 2023 was 63.78%, classified as 'Average' according to the traffic light monitoring system. Each performance indicator was then mapped into the Importance Performance Analysis (IPA) quadrant to identify priority areas for improvement. Based on the IPA quadrant, 4 performance indicators were identified as having high importance but inadequate performance, namely finished goods inventory level, inventory days on hand, orders received on time, and delivery fill rate. The proposed strategies for performance improvement include the use of accurate forecasting methods and the implementation of inventory management systems with IoT and RFID integration."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Indira Raeesha Aurelia
"Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi dan meningkatkan efisiensi rantai pasok di Gudang PCB PT XYZ, sebuah perusahaan manufaktur elektronik. Dengan menggunakan model Supply Chain Operations Reference (SCOR) dan Analytical Hierarchy Process (AHP), penelitian ini mengukur dan menganalisis kinerja gudang berdasarkan 26 indikator kinerja yang telah divalidasi oleh para ahli perusahaan. Hasil evaluasi menunjukkan bahwa nilai performa gudang pada tahun 2023 adalah 59,01%, yang termasuk dalam kategori average (50-70%) menurut Traffic Light System. Proses dispatch dan periode waktu bulan Juli tercatat sebagai performa terendah. Berdasarkan Importance Performance Analysis, terdapat lima indikator yang masih memerlukan perbaikan, termasuk Accuracy of product delivery according to item, Unfinished Outgoing Process Rate, dan Accuracy of product delivery according to quantity. Usulan perbaikan meliputi integrasi Sistem Active Tracking dan Computerized Maintenance Management System (CMMS) berbasis RFID untuk mengatasi permasalahan terkait akurasi pengiriman, pemeliharaan peralatan, dan efisiensi operasional. Penelitian ini memberikan kontribusi praktis dalam meningkatkan kinerja operasional dan daya saing PT XYZ di industri elektronik.

This research was conducted to evaluate and improve supply chain efficiency in the PCB warehouse of PT XYZ, an electronics manufacturing company. Using the Supply Chain Operations Reference (SCOR) model and Analytical Hierarchy Process (AHP), this research measures and analyzes warehouse performance based on 26 performance indicators that have been validated by company experts. The evaluation results show that the warehouse performance value in 2023 is 59.01%, which falls into the average category (50-70%) according to the Traffic Light System. The dispatch process and the July time period recorded the lowest performance. Based on Importance Performance Analysis, there are five indicators that still require improvement, including Accuracy of product delivery according to item, Unfinished Outgoing Process Rate, and Accuracy of product delivery according to quantity. Proposed improvements include the integration of Active Tracking System and RFID-based Computerized Maintenance Management System (CMMS) to address issues related to delivery accuracy, equipment maintenance, and operational efficiency. This research provides a practical contribution in improving the operational performance and competitiveness of PT XYZ in the electronics industry."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Brian Hernanda
"Untuk melakukan perbaikan yang berdampak pada rantai pasok, diperlukan pengukuran kinerja untuk mengetahui kondisi rantai pasok suatu perusahaan, yang akan menjadi titik awal upaya perbaikan. Penelitian ini dilakukan di gudang PT X Indonesia yang bergerak di bidang industri otomotif. Sebelumnya, belum ada model atau pendekatan sistematis yang digunakan untuk mengukur kinerja gudang di divisi logistik PT X Indonesia. Jika ukuran kinerja yang relevan dan standar dapat diterapkan, divisi logistik PT X dapat menjadi lebih efisien, memberikan dukungan yang lebih baik ke lokasi produksi dan secara tidak langsung menghasilkan kepuasan pelanggan yang lebih besar. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Supply Chain Operations Reference (SCOR) sebagai kerangka pengukuran kinerja, metode Analytical Hierarchy Process (AHP) untuk menentukan bobot untuk setiap indikator kinerja. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengembangkan dan mengukur kinerja dalam kegiatan gudang; sistem pengukuran harus didasarkan pada model Supply Chain Operations Reference (SCOR). Ada 29 indikator kinerja (KPI) yang akan digunakan untuk mengukur dalam perspektif model SCOR untuk setiap level. Hasil pengukuran kinerja rantai pasok gudang PT. X Indonesia tahun 2019 Januari-September sebesar 78,55% yang menunjukkan kinerja perusahaan saat ini dalam kategori baik. Meskipun kinerja rantai pasok di gudang secara keseluruhan dapat dikatakan baik, namun masih ada beberapa metrik kinerja gudang (KPI) yang tergolong kurang. Setiap KPI kemudian akan dipetakan ke kuadran Importance Performance Analysis (IPA) untuk mendapatkan indikator mana saja yang menyebabkan kinerja supply chain perusahaan menurun. Dari kuadran IPA, terdapat 6 KPI dalam rantai pasokan gudang yang membutuhkan perbaikan segera. Oleh karena itu, diperlukan strategi untuk meningkatkan kinerja. Strategi yang diusulkan dianalisis menggunakan matriks prioritas dan diagram Pareto. Dari 9 strategi peningkatan kinerja yang diusulkan untuk memperbaiki 6 KPI yang kinerjanya kurang baik, 6 usulan strategi yang paling efektif yang sesuai dengan keadaan dan kemampuan perusahaan untuk diterapkan adalah memberikan reminder untuk membuat saran sistem, melakukan briefing operator setiap pagi sebelum jam kerja dimulai, memberikan penghargaan, hukuman, dan motivasi kepada karyawan, menerapkan 5S prinsip lean, dan merekrut lebih banyak pekerja yang berkualitas

To make improvements that have an impact on the supply chain, performance measurement is needed to determine the condition of a company's supply chain, which will be the starting point for improvement efforts. This research was conducted in the warehouse of PT X Indonesia which is engaged in the automotive industry. Previously, there was no model or systematic approach used to measure warehouse performance in the logistics division of PT X Indonesia. If relevant performance measures and standards can be applied, PT X's logistics division can become more efficient, provide better support to production sites and indirectly lead to greater customer satisfaction. The method used in this study is the Supply Chain Operations Reference (SCOR) as a performance measurement framework, the Analytical Hierarchy Process (AHP) method to determine the weights for each performance indicator. The purpose of this research is to develop and measure performance in warehouse activities; the measurement system should be based on the Supply Chain Operations Reference (SCOR) model. There are 29 performance indicators (KPI) that will be used to measure in the perspective of the SCOR model for each level. The results of measuring the performance of the warehouse supply chain of PT. X Indonesia in 2019 January-September of 78.55% which shows the company's current performance is in the good category. Although the overall supply chain performance in the warehouse can be said to be good, there are still some warehouse performance metrics (KPI) that are classified as lacking. Each KPI will then be mapped to the Importance Performance Analysis (IPA) quadrant to get which indicators cause the company's supply chain performance to decline. From the IPA quadrant, there are 6 KPIs in the warehouse supply chain that require immediate improvement. Therefore, a strategy is needed to improve performance. The proposed strategy is analyzed using a priority matrix and Pareto diagram. Of the 9 performance improvement strategies proposed to improve the 6 KPIs whose performance is not good, the 6 most effective strategy proposals that are in accordance with the circumstances and the company's ability to be implemented are to provide reminders to make system suggestions, conduct operator briefings every morning before working hours start, provide reward, punishment, and motivation to employees, apply the 5S lean principles, and recruit more qualified workers"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Zhafira Rahmayanti
"Model Supply Chain Operation Reference (SCOR) banyak digunakan untuk menilai kondisi rantai pasok suatu perusahaan. Penelitian ini dilakukan pada PT. X yang merupakan salah satu industri pengemasan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah SCOR sebagai kerangka penilaian, Analytical Hierarchy Process (AHP) sebagai metode pendukung untuk memberikan bobot penilaian, dan metode analisis Importance Performance Analysis (IPA) untuk menganalisis hasil penilaian. Dalam menganalisis hasil penilaian kinerja, penelitian ini dibantu oleh sistem pengelompokkan Traffic Light System dan Prioritization Matrix untuk merancang usulan strategi. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kinerja rantai pasok dan memberikan usulan strategi perbaikan untuk indikator-indikator yang kurang baik. Terdapat 29 indikator kinerja yang tervalidasi untuk diukur dalam model. Dari hasil pengukuran kinerja rantai pasok pada PT. X tahun 2019, nilai yang didapatkan perusahaan yaitu sebesar 66,92% yang menunjukkan kinerja perusahaan hanya berada pada kategori rata – rata dengan warna kuning. Dengan menggunakan kuadran IPA, didapatkan 4 indikator kinerja rantai pasok yang kurang baik dan memerlukan perbaikan segera. Setelah dianalisis lebih lanjut, terdapat 10 usulan strategi untuk memperbaiki keempat indikator kinerja rantai pasok yang kurang baik. Usulan tersebut kemudian dihitung korelasi dan prioritasnya menggunakan prioritization matrix. Usulan strategi yang berada di peringkat pertama yaitu meningkatkan koordinasi antardepartemen, dan strategi di peringkat akhir yaitu meningkatkan proses quality control terhadap mesin dan bahan baku produksi.

Supply Chain Operation Reference (SCOR) model is widely used to determine the condition of a company's supply chain. This research was conducted at PT. X which is one of the packaging industry. The method used in this research is SCOR as the measurement framework, Analytical Hierarchy Process (AHP) as a supporting method for weighting indicators, and Importance Performance Analysis (IPA) as a method to analyze the calculated results. In analyzing the results, this study was assisted by a Traffic Light System grouping system and Prioritization Matrix to design a proposed strategy. The purpose of this study is to determine the performance of the supply chain and provide a proposed improvement strategy for indicators that are not good. There are 29 validated performance indicators to be measured in the model. The measurement results of the supply chain performance at PT. X in 2019, the company’s score was 66.92% which shows the company's performance is only in the average category with a yellow color. y using the IPA quadrant, there are 4 indicators of supply chain performance that are not good and require immediate improvement. After further analysis, there are 10 proposed strategies to improve the four indicators of supply chain performance that are not good. The proposed strategy is then calculated by its correlations and priorities using a prioritization matrix. The first rank strategy from the matrix is to improve interdepartmental coordination, and the final rank strategy is to improve the process of quality control of production machinery and raw materials."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dewi Riesna Dinawaty
"Tesis ini menganalisis kinerja dari pengiriman minyak kelapa sawit atau crude palm oil (CPO) menggunakan metode Supply Chain Operation Reference (SCOR) model 11.0. Analisis ini dilakukan pada PT XYZ Tbk. yang merupakan salah satu perusahaan penghasil CPO terbesar di Indonesia. Penelitian ini diharapkan dapat membantu PT. XYZ Tbk. untuk meningkatkan kinerja rantai pasok dengan tujuan mengurangi kekosongan persediaan (Zero Stock) seperti yang terjadi di tahun 2019 & 2020, serta waktu pengiriman yang panjang. Analisis dilakukan dengan menggunakan metode SCOR model 11.0 dan hasilnya menunjukkan bahwa kinerja rantai pasok dari PT. XYZ Tbk. dari sisi reability, responsiveness, dan assets management efficiency masih kurang baik. Hasil penelitian juga menunjukkan kondisi persediaan yang kurang baik karena hanya kinerja responsiveness yang dapat memenuhi target perusahaan dan best in class dengan nilai rata-rata 7 hari untuk memenuhi permintaan. Hasil penelitian ini mengindikasikan pentingnya cadangan pengaman dan membeli tambahan CPO dari pabrik lain untuk menjaga kemampuan perusahaan menciptakan supply chain yang baik.

This study analyzes the supply chain performance of CPO’s delivery using SCOR 11.0 method. This analysis is conducted at PT XYZ Tbk, one of the largest CPO producing companies in Indonesia. This research is expected to help PT XYZ Tbk. to improve supply chain performance with the aim of reducing zero inventory as happened in 2019 & 2020 and long lead time. The results show that in terms of reliability, responsiveness, and asset management efficiency attributes the performance is below from the company’s target because only responsiveness performance can meet the company's target and best in class with an average value of 7 days to meet the demand. The results also show that the inventory level management is adequate as there is no safety stock. The research suggestion, the management need to set the safety stock and buy CPO from other manufacturers."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2021
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fadel Mahaputra Santoso
"Gudang memiliki peran penghubung yang penting dalam rantai pasokan dan dapat memperkaya keunggulan kompetitif bagi perusahaan. Agar selalu dapat memberikan pelayanan yang terbaik maka perlu diketahui kondisi gudang saat ini melalui penilaian kinerja dan perbaikan pada aspek-aspek yang mempunyai nilai rendah. Penelitian ini untuk mengukur kinerja dan memberikan rekomendasi gudang Work-in-Process dari perusahaan manufaktur elektronik pada tahun 2023 dengan menggunakan metode SCOR dan AHP. Terdapat 26 indikator kinerja yang akan dijadikan acuan untuk menentukan kinerja gudang. Hasil yang diperoleh adalah kinerja gudang berada pada kategori Sedang menurut Traffic Light System dengan nilai sebesar 58,16%. Indikator prioritas juga diidentifikasi menggunakan metode Importance Performance Analysis untuk mengidentifikasi indikator yang mempunyai nilai rendah namun mempunyai bobot kepentingan tinggi. Diperoleh 5 indikator yang merupakan prioritas yaitu Total Order Lead Time, Supplier Product Defect Rate, Raw Material Usage Accuracy, MTTR from Disruption, and Rate of Return. Rekomendasi yang diberikan untuk meningkatkan kelima indikator kinerja tersebut adalah Computer-aided Visual for Inspection, Vehicle Routing Problem, Digital Twin for Resilience, dan Just In Time (JIT) System in Warehousing Process.

The warehouse has an important linking role in the supply chain and can enrich the competitive advantage for the company. In order to always be able to provide the best service, it is necessary to know the current condition of the warehouse through performance assessment and improvement on aspects that have low scores. This research is to measure the performance and provide recommendations for the Work-in-Process warehouse of an electronics manufacturing company in 2023 using the SCOR and AHP methods. There are 26 performance indicators that will be used as a reference to determine warehouse performance. The results obtained are that the warehouse performance is in the Average category according to the Traffic Light System with a value of 58.16%. Priority indicators are also identified using the Importance Performance Analysis method to identify indicators that have low scores but have high importance weights. Five prioritized indicators were obtained, namely Total Order Lead Time, Supplier Product Defect Rate, Raw Material Usage Accuracy, MTTR from Disruption, and Rate of Return. The recommendations given to improve the five performance indicators are Computer-aided Visual for Inspection, Vehicle Routing Problem, Digital Twin for Resilience, and Just In Time (JIT) System in Warehousing Process."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>