Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 93925 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Muhammad Farizan
"

Transesterifikasi adalah reaksi kimia yang digunakan untuk mengubah minyak hewani menjadi biodiesel yang dapat digunakan. Pada penelitian ini, bahan bakar biodiesel disintesis dari lemak sapi dalam reaktor menggunakan katalis CaO yang disintesis dari cangkang telur bebek. Katalis CaO berbasis limbah disintesis dari cangkang telur bebek melalui proses kalsinasi pada suhu 900 OC selama 2 jam. Transesterifikasi dilakukan pada suhu 55 OC pada 6 sampel dengan variasi penggunaan jumlah katalis (1.5 wt%, 6.5 wt%, dan 10 wt%) serta variasi katalis CaO komersial dan limbah. Katalis yang disintesis dari cangkang telur itik menghasilkan kadar Kalsium Oksida (CaO) sebesar 93.2%. Hasil pengujian sampel terbaik diperoleh untuk biodiesel dengan katalis 6.5% berbahan dasar limbah dan 10% katalis komersial. Untuk biodiesel dengan katalis berbasis limbah 6.5%, rendemen 90.75%, densitas 855.1 kg/m3, viskositas 5.73 mm2/cst, keasaman 1.69 mg-KOH/g, dan bilangan yodium 30.87 g-I2/100g. Untuk biodiesel dengan katalis berbasis limbah 10%, rendemen 90.81%, densitas 860.5 kg/m3, viskositas 6.52 mm2/cst, keasaman 2.03 mg-KOH/g, dan bilangan yodium 27.51 g-I2/100g. Angka keasaman standar tidak tercapai dimana maksimumnya adalah 0.5 mg-KOH/g.


Transesterification is a chemical reaction used to convert animal oils into usable biodiesel. In this study, biodiesel fuel was synthesized from beef tallow in a reactor using a CaO catalyst which also synthesized from duck eggshells. Waste-based CaO catalyst synthesized from duck eggshells through a calcination process at 900 OC for 2 hours. Transesterification carried out at a temperature of 55 OC on 6 samples with variations in the use of the amount of catalyst (1.5 wt%, 6.5 wt%, and 10 wt%) as well as variations of commercial and waste based CaO catalysts. The catalyst synthesized from duck eggshells obtained a yield of 93.2% amount of Calcium Oxide (CaO). The synthesized biodiesel also tested for its chemical and physical properties to fulfill the Indonesian National Standard (SNI). The best sample test results were obtained for biodiesel with 6.5% catalyst from waste-based and 10% catalyst from commercial. For biodiesel with 6.5% waste-based catalyst, 90.75% yield, 855.1 kg/m3 density, 5.73 mm2/cst viscosity, 1.69 mg-KOH/g acidity, and 30.87 g-I2/100g iodine number. For biodiesel with 10% waste-based catalyst, 90.81% yield, 860.5 kg/m3 density, 6.52 mm2/cst viscosity, 2.03 mg-KOH/g acidity, and 27.51 g-I2/100g iodine number. The standard acidity number is not reached where the maximum is 0.5 mg-KOH/g.

"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Azhari
"Transesterifikasi adalah reaksi kimia yang mengubah minyak hewani menjadi biodiesel yang berguna melalui proses kimia transesterifikasi. Pada penelitian ini, biodiesel diproduksi dengan cara mentransesterifikasi lemak sapi dalam reaktor dengan katalis CaO berbahan dasar cangkang telur puyuh. Enam sampel menjalani transesterifikasi pada suhu 55 OC dengan perbedaan jumlah katalis yang digunakan (1,5 wt%, 6,5 wt%, dan 10 wt%). Variasi jenis katalis, yang terdiri dari katalis komersial dan berbasis limbah, juga dipakai dalam penelitian ini. Katalis CaO berbasis limbah disintesis dari cangkang telur puyuh melalui proses kalsinasi pada suhu 900 OC dengan durasi 2 jam. Katalis berhasil disiapkan dengan persentase hasil 92,4% kalsium oksida. Hasil pengujian sampel terbaik ditunjukkan oleh biodiesel dengan penggunaan katalis berbasis limbah 6,5% dan katalis komersial 6,5%. Untuk biodiesel dengan katalis berbasis limbah 6,5%, diperoleh yield 91,747%, densitas 856 kg/m3, viskositas 5,2915 mm2/cst, angka keasaman 0,94 mg-KOH/g, dan angka iodin 33,96 g-I2/100g. Untuk biodiesel dengan katalis komersial 6,5% diperoleh yield 90,236%, densitas 861,1 kg/m3, viskositas 5,414 mm2/cst, angka keasaman 4,13 mg-KOH/g, dan angka iodin 29,37 g-I2/100g. Angka keasaman standar dengan maksimum 0,5 mg-KOH/g tidak dipenuhi oleh kedua sampel.

Transesterification is a chemical reaction that transforms animal oils into useful biodiesel by the chemical process of transesterification. In this study, the biodiesel is produced by transesterifying beef tallow in a reactor with a CaO catalyst made from quail eggshell. Six samples are subjected to transesterification at a temperature of of 55 OC with different amounts of catalyst being used (1.5 wt%, 6.5 wt%, and 10 wt%). A variation of catalyst type, that consists of the commercial and waste-based catalyst, is also integrated to this study. Waste-based CaO catalyst is synthesized from quail eggshells through a calcination process at 900 OC with the duration of 2 hours. The catalyst was successfully prepared with the yield percentage of 92.4% calcium oxide. The best sample test results were exhibited by the biodiesel with the usage of 6.5% waste-based catalyst and 6.5% commercial catalyst. For biodiesel with 6.5% waste-based catalyst, 91.747% yield, 856 kg/m3 density, 5.2915 mm2/cst viscosity, 0.94 mg-KOH/g acidity number, and 33.96 g-I2/100g iodine number were obtained. For biodiesel with 6,5% commercial catalyst, 90.236% yield, 861.1 kg/m3 density, 5.414 mm2/cst viscosity, 4.13 mg-KOH/g acidity number, and 29.37 g-I2/100g iodine number were obtained. The standard acidity number with the maximum of 0.5 mg-KOH/g is not satisfied by both samples.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sabila Kensawitri
"Biodiesel disintesis melalui reaksi transesterifikasi menggunakan material metal organic frameworks dengan logam Ca (Ca-MOF) sebagai katalis. Ca-MOF disintesis dengan metode hidrotermal pada suhu 110℃. Katalis Ca-MOF dikarakterisasi dengan FTIR, XRD, SEM dan SAA. Variasi pengujian transesterifikasi dilakukan berupa berat katalis (2%, 4% dan 6%), rasio bahan baku dan metanol (1:6, 1:8 dan 1:10) serta jenis bahan baku yang digunakan (minyak kelapa sawit dan lemak ayam). Sampel dengan konversi tertinggi yaitu 8,010% terdapat pada variasi bahan baku minyak kelapa sawit dengan katalis 6% serta rasio minyak dan metanol berjumlah 1:10. Sampel tersebut kemudian diuji dengan empat parameter SNI (densitas, viskositas, bilangan asam dan bilangan iodine) serta dianalisis dengan GC-MS. Hasilnya, sampel memenuhi 3 dari 4 parameter meliputi densitas, viskositas dan bilangan iodine. Sedangkan yield yang didapatkan sebesar 7,457%. Aktivasi katalis kemudian dilakukan pada 300℃, yang kemudian meningkatkan koversi sebesar 12,63%. Rendahnya konversi produk diperkirakan karena rusaknya luas permukaan katalis dikarenakan senyawa turunan N,N-dimetilformida (DMF).

Biodiesel is synthesized through transesterification reaction using metal-organic frameworks with calcium (Ca-MOF) as the catalyst. Ca-MOF is synthesized via a hydrothermal method at a temperature of 110℃. The Ca-MOF catalyst is characterized using FTIR, XRD, SEM, and SAA. Variations in transesterification testing are conducted by varying the catalyst weight (2%, 4%, and 6%), the feedstock-to-methanol ratio (1:6, 1:8, and 1:10), and the type of feedstock used (palm oil and chicken fat). The sample with the highest conversion, 8.010%, is obtained using palm oil as the feedstock, 6% catalyst, and a feedstockto-methanol ratio of 1:10. This sample is then tested for four SNI parameters (density, viscosity, acid number, and iodine number) and analyzed using GC-MS. The results show that the sample meets 3 out of 4 parameters, including density, viscosity, and iodine number, with a yield of 7.457%. Catalyst activation is then performed at 300℃, resulting in an increased conversion of 12.63%. The low conversion of the product is attributed to the damage to the catalyst surface area caused by N,N-dimethylformamide (DMF) derivative compounds."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Pijar Religia
"ABSTRAK
Reaksi transesterifikasi langsung membutuhkan optimasi kondisi reaksi disebabkan proses ekstraksi lipid dan reaksi transesterifikasi terjadi di tempat dan waktu yang sama. Pemanfaatan co-solvent dianggap sebagai salah satu cara untuk meningkatkan yield dalam reaksi transesterifikasi langsung. Pada penelitian ini dilakukan transesterifikasi langsung pada mikroalga chlorophyta yaitu Nannochloropsis sp dan Chlorella vulgaris. Desain variasi yang dilakukan mencakup rasio volum metanol : n-heksana, rasio molar lipid : metanol, dan waktu reaksi. Yield biodiesel diukur secara gravimetri. Dari variasi ini, kondisi rasio volum metanol : n-heksana 1:1, rasio molar lipid : metanol 1:400, dan waktu reaksi 4 jam mampu meningkatkan yield biodiesel mencapai 94,93% untuk C.vulgaris dan 90,9% untuk Nannochloropsis sp. Biodiesel yang diperoleh dianalisis kandungan FAMEnya dengan Kromatografi Gas dan Spektroskopi Massa (GCMS). Kandungan asam lemak jenuh lebih dominan pada biodiesel dari Nannochloropsis sp. mencapai 52,72%.

ABSTRACT
Direct transesterification reaction requires optimization of reaction conditions due to lipid extraction and transesterification reactions that occur at the same place and time. Utilization of co-solvent is considered as one way to increase biodiesel yield in the direct transesterification reaction. In this research, the direct transesterification was done on Chlorophyta microalgae, those are Chlorella vulgaris and Nannochloropsis sp. Design variations are including the volume ratio of methanol: n-hexane, the molar ratio of lipid: methanol, and reaction time. Biodiesel yield was measured gravimetrically. From these variations, the volume ratio of methanol n-hexane 1:1, molar ratio of lipid:methanol 1:400, and reaction time 4 hours can increase biodiesel yield until 94.93% for C.vulgaris and 90.9% for Nannochloropsis sp. FAME contents in biodiesel were analyzed by Gas Chromatography and Mass Spectroscopy (GCMS). Saturated fatty acid content is more dominant on biodiesel from Nannochloropsis sp. reached 52.72%."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2014
T42312
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Dani Supardan
"Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari proses produksi biodiesel dari minyak goreng bekas menggunakan peralatan kavitasi hidrodinamik. Proses produksi biodiesel dilakukan dalam 2 (dua) tahap. Tahap pertama adalah proses esterifikasi menggunakan katalis asam yang bertujuan untuk menurunkan kandungan asam lemak bebas dalam minyak goreng bekas. Pada tahap kedua dilakukan proses transesterifikasi menggunakan katalis basa untuk mengkonversi minyak menjadi biodiesel.
Hasil penelitian proses esterifikasi dengan perbandingan molar metanol terhadap minyak 5:1 dan temperatur 60°C menunjukkan bilangan asam awal minyak goreng bekas sebesar 3,9 mg KOH/g dapat diturunkan menjadi 1,81 mg KOH/g dalam waktu 120 menit. Pada proses transesterifikasi, rendemen biodiesel tertinggi sebesar 89,4% diperoleh pada waktu reaksi 150 menit dengan rasio molar metanol terhadap minyak 6:1. Analisis komponen biodiesel menggunakan kromatografi gas-spektrometer massa (GC-MS) menunjukkan biodiesel terdiri dari 5 (lima) metil ester asam lemak dominan yaitu metil oleat, metil palmitat, metil linoleat, metil stearat dan metil miristat. Selain itu, beberapa parameter biodiesel yang diuji telah memenuhi persyaratan SNI No. 04-7182-2006.

The aim of this research was to study biodiesel production from low cost feedstock of waste cooking oil (WCO) using hydrodynamic cavitation apparatus. A two-step processes esterification process and transesterification process using hydrodynamic cavitation for the production of biodiesel from WCO is presented. The first step is acid-catalyzed esteri-fication process for reducing free fatty acid (FFA) content of WCO and followed by base-catalyzed transesterification process for converting WCO to biodiesel as the second step.
The result of esterification process with methanol to oil molar ratio of 5 and temperature of 60°C showed that the initial acid value of WCO of 3.9 mg KOH/g can be decreased to 1.81 mg KOH/g in 120 minutes. The highest yield of biodiesel in transesterification process of 89.4% obtained at reaction time of 150 minutes with methanol to oil molar ratio of 6. The biodiesel produced in the experiment was analyzed by gas chromatography-mass spectrometry (GC-MS), which showed that it mainly contained five fatty acid methyl esters. In addition, the properties of biodiesel showed that all of the fuel properties met the Indonesian National Standard (INS) No. 04-7182-2006 for biodiesel.
"
Depok: Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat Universitas Indonesia, 2012
AJ-Pdf
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Ayu Gayatri Sistiafi
"Mikroalga adalah salah satu sumber biofuel yang menjanjikan karena memiliki kapasitas produksi lipid yang dapat dimanfaatkan sebagai bahan baku produksi biodiesel, terutama Nannochloropsis sp. dan Chlorella vulgaris. Lipid yang dihasilkan dapat diolah menjadi biodiesel melalui reaksi transesterifikasi menggunakan katalis homogen atau heterogen. Katalis heterogen memiliki kelebihan dibandingkan katalis homogen karena bentuknya yang padat memudahkan proses pemisahan katalis dari campuran produk. Dalam penelitian ini, digunakan katalis heterogen basa NaOH/zeolit dengan variasi loading Na dalam zeolit untuk melihat pengaruhnya terhadap yield biodiesel yang dihasilkan dari Nannochloropsis sp. dan Chlorella vulgaris. Hasil terbaik didapatkan dengan konsentrasi loading Na sebesar 20,5 . Yield biodiesel terhadap lipid yang didapatkan adalah sebesar 83,5 dari Nannochloropsis sp. dan 98 dari Chlorella vulgaris. Biodiesel yang dihasilkan memiliki kandungan asam lemak jenuh metil ester sebanyak 47,14 dari Nannochloropsis sp. dan 56,41 dari Chlorella vulgaris.

Microalgae are promising sources of biofuel due to its production capacity of lipid that can be utilized as raw material for biodiesel production, especially Nannochloropsis sp. and Chlorella vulgaris. The lipid produced can be converted into biodiesel through transesterification reaction using homogenous or heterogeneous catalysts. Heterogeneous catalysts are more advantageous than homogeneous catalysts due to its solid form that eases the separation of catalysts from the products. In this research, NaOH zeolite heterogeneous catalyst is utilized with varying Na loadings in the zeolite to observe its effect towards the yield of biodiesel produced from Nannochloropsis sp. and Chlorella vulgaris. The best result was obtained with Na loading concentration of 20.5 . The biodiesel yields obtained from the lipids are 83.5 from Nannochloropsis sp. and 98 from Chlorella vulgaris. The biodiesels contain 47.15 of saturated fatty acid methyl esters from Nannochloropsis sp. and 56.41 from Chlorella vulgaris."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2017
S67032
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Banyak penelitian telah dilakukan untuk menemukan bahan bakar
elternetif atau bahan bakar pengganti minyak bumi. Salah satu bahan bakar
elternatif yang dibuat dari minyak nabati adalah biodiesel. Sampai saat ini
biodiesel masih terus dikembangkan untuk dapat menggantikan minyak solar
sebagai bahan bakar mesin diesel. Dalam penelitien ini dicoba menggunakan
katalis padatan yaitu katalis y-AIQO3 yang diimpregnasi dengea KOH dan KQCO3
untuk mengkatalisis reaksi transesterifikasi minyak jarak dengan metanol. Untuk
tujuan ini maka dilakukan beberapa variasi antara lain variasi persen impregnasi
KOH pede y-AIQO3: 10%, 7%, 4% dan impregnasi dengan K2CO3 yang dilakukan
pada kondisi optimum KOH yaitu 10% den 7%. Reaksi katalisis heterogen ini
dilakukan secara batch pada temperatur 65°C dengan % katalis terhadap
minyak jarak yaitu 2%. Hasil %konversi maksimum minyak jarak sebesar
46,51 %. Kecilnya %konversi berhubungan dengan reaksi seponifikasi yang lebih
dominan."
Universitas Indonesia, 2007
S30437
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Andi Hartomo Yusuf
"Penggunaan solar sebagai bahan bakar mesin diesel telah menimbulkan banyak masalah terhadap kesehatan manusia dan lingkungan karena emisi pembakarannya menghasilkan senyawa-senyawa seperti NOx, SOx, dan lain-lain sehingga dikembangkan penelitian untuk mendapatkan bahan bakar yang ramah lingkungan. Metode elektrokimia sederhana digunakan untuk mensintesis Biodiesel Fuel dari minyak kedelai. Metode elektrokimia yang digunakan difasilitasi dengan elektroda kerja boron-doped diamond (BDD) dengan dua sel elektrokimia dipisahkan oleh membran pemisah polimer NafionÒ. Temperatur reaksi diatur pada suhu ruang (25C). Reaksi yang dilakukan adalah transesterifikasi trigliserida dengan metanol menghasilkan fatty acid methyl ester (FAME) yang popular sebagai biodiesel.
Karakterisasi awal minyak kedelai menunjukkan bahwa kandungan asam lemak bebas, air dan bahan menguap dalam minyak 0,059% dengan angka asam sebesar 0,112 mengindikasikan bahwa kualitas minyak kedelai tergolong baik. Waktu reaksi elektrokimia berlangsung selama 0,5 jam dengan masing-masing garam elektrolit Na2SO4 1 M dan TBAP (tetra butil ammonium perklorat) 0,13 M. Konsentrasi Na2SO4 yang digunakan sebesar 1,5 M untuk 0,5 jam reaksi elektrokimia. Penggunaan TBAP 0,13 M sebagai garam elektrolit menghasilkan persen komposisi FAME tertinggi, yaitu 0,0569%.

Diesel usage as fuel for diesel engines has caused many problems for the human health and environment due to exhaust gases such as NOx, SOx, etc, emitted from combustion. Therefore, studies are developed to obtain an environmental friendly fuel. In this work, a simple electrochemical method to synthesize biodiesel fuel from soybean oil was developed. The electrochemical method was applied using a boron-doped diamond film as the working electrode with two-separated compartments of electrochemical cells. NafionÒ was used as the separating membrane. The reaction temperature was set at room temperature (25oC). Transesterification reaction between triglyceride and methanol through an electrochemical method (Galvanostat technique) was expected to produce fatty acid methyl ester (FAME), widely known as biodiesel.
Initial characterization of soybean oil showed that the content of free fatty acids, water, and volatile matters in the oil were 0.059% with the acid number of 0.112, indicated that the quality of soybean oil was respectable. The electrolysis time of 0.5 h was applied for both electrolytes Na2SO4 1 M and TBAP (tetrabutylammonium perchlorate) 0.13 M while the maximum concentration of Na2SO4 is 1,5 M. The use of TBAP 0,13 M as an organic salt electrolyte produced the highest FAME percent composition of 0,0569%.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2015
S58235
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Anthony Satriyo Utomo
"Biodiesel merupakan salah satu bahan bakar alternatif yang sedang dikembangkan. Secara konvensional pembuatan biodiesel disintesis melalui reaksi transesterifikasi dengan menggunakan katalis homogen. Tetapi penggunaan katalis homogen menimbulkan beberapa masalah, seperti susahnya proses pemurnian produk biodiesel yang didapat sehingga biaya produksinya pun akan tinggi. Masalah tersebut dapat diatasi dengan menggunakan katalis heterogen, seperti zeolit. Zeolit alam lampung yang digunakan diimpregnasi dengan larutan NaOH 0,5M, 0,75M dan 1M. Kandungan terbesar NaOH yang teradsorp ke zeolit sebesar 0,55 g. Teknik transesterifikasi ini menggunakan bahan baku minyak goreng murni yang dilakukan secara batch. % yield yang dihasilkan dengan menggunakan zeolit yang di impregnasi dengan larutan NaOH adalah sebesar 53,84% dan batas optimal % yield optimal yang didapatkan adalah dengan menggunakan 5% wt katalis NaOH/Zeolit yang menggunakan konsentrasi larutan NaOH 1M, dari total substrat yang digunakan.

Biodiesel is one alternative fuel that is being developed. In the conventional, Synthesized of biodiesel by transesterification reactions using homogeneous catalysts. But the uses of homogeneous catalysts have some problems, such as the difficult process of purification of biodiesel products, so the production costs would be high. These problems can be hadled by using heterogeneous catalysts, such as zeolite. Lampung's natural zeolites are used will be impregnated with a solution of 0.5 M NaOH, 0.75 M NaOH and 1M NaOH. Largest content of NaOH is beeing adsorp into the zeolite is 0.55 g. This transesterification technique using raw materials made of pure cooking oil in batches. % Yield generated by using a zeolite in the impregnation with a solution of NaOH is equal to 53.84% and the limit of % yield optimal is produced by using 5 wt% Zeolite/NaOH 1M catalyst of total substrate used."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2011
S676
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Nida Adilah
"Kolom pancaran didesain dengan menggunakan nosel yang dapat mempercepat pencampuran ke arah reaksi. Tabbed nozzle mempunyai dua arah pancaran, ke arah tengah dan samping, sehingga gradien kecepatannya tinggi terhadap lingkungan sekitarnya. Tujuan penelitian ini untuk meningkatkan konversi dan yield biodiesel pada rasio mol metanol/CPO yang lebih rendah pada reaksi katalitik.
Variabel penelitian ini yaitu rasio mol metanol/CPO (3,75:1, 4,5:1, 5,25:1, dan 6:1). Konversi CPO dan yield tertinggi dihasilkan tabbed nozzle pada rasio mol 6:1 dalam waktu reaksi 60 menit sebesar 87,82% dan 96,64 %. Pada circular nozzle menghasilkan yield sekitar 75,06% yang lebih kecil dari tabbed nozzle pada rasio mol 5,25:1, yaitu 88,43%.

Jet column designed using nozzle that can accelerate mixing towards reaction. Tabbed nozzle has two jet directions, toward the middle and sides, so that have high velocity gradients against surroundings. This study is to increase conversion and yield of biodiesel in lower mole ratio of methanol/CPO on catalytic reaction.
This study variables are mole ratio of methanol/CPO (3,75:1, 4,5:1, 5,25:1, and 6:1). The highest CPO conversion and yield produced by tabbed nozzle at 6:1 mole ratio (60 minutes reaction) was 87.82% and 96.64%. Yield in circular nozzle is 75.06% that is smaller than tabbed nozzle at mole ratio 5,25:1, which is 88.43%.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2013
S46416
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>