Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 35819 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Saragih, Muhammad Rizqi Naufal
"Pada era modern ini, kebutuhan akan makanan sehat semakin sulit didapatkan. Hal ini disebabkan perkembangan teknologi yang menghasilkan berbagai bahan kimia baru sebagai zat aditif yang dapat menambah angka produksi semakin besar. Dalam hal ini contohnya yakni pestisida. Selain itu, lahan dan media tanam yang terbatas juga merupakan salah satu faktor mengapa sulitnya mendapatkan makanan organik tanpa bahan kimia tambahan. Oleh sebab itu, media tanam hidroponik dirasa dapat menjadi suatu solusi bagi permasalahan tersebut. Di era saat ini, perkembangan teknologi semakin pesat, salah satunya yakni perkembangan Internet of Things atau IoT. Internet of Things adalah suatu konsep yang menggambarkan perangkat keras dan perangkat lunak yang terhubung ke internet dan dapat berbagi data. Hal ini memungkinkan perangkat dapat berkomunikasi dan berinteraksi satu sama lain tanpa intervensi manusia. Pada skripsi ini membahas mengenai pengembangan sebuah sistem pemantauan hidroponik yang menggunakan jaringan narrowband IoT dan menggunakan mikrokontroler ESP32. Sistem ini memiliki fungsi untuk memantau dan mengatur parameter lingkungan seperti pH dan suhu yang ada di media tanam hidroponik. Selain air, salah satu komponen utama pada hidroponik yakni adalah nutrisi pada tanaman. Dengan menggunakan teknologi narrowband IoT, sistem ini memiliki kelebihan dalam hal stabilitas dan efisiensi energi. Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat membantu para pengguna media tanam hidroponik dalam memantau dan mengoptimalkan kondisi lingkungan tanaman hidroponiknya.

In this modern era, the demand for healthy food is becoming increasingly difficult to attain. This is due to technological advancements that have resulted in various new chemical subtances as additives, which contribute to higher production yields. One example of such substances is pesticides. Additionally, limited land and growing media are also factors that make it challenging to obtain organic food without additional chemicals. Therefore, hydroponic growing media is considered as a solution to address these issues. In the present era, technology is rapidly advancing, including the development of the Internet of Things (IoT). The Internet of Things is a concept that encompasses hardware and software connected to the internet, capable of sharing data. This enables devices to communicate and interact with each other without human intervention. This thesis discusses the development of hydroponic monitoring system that utilizes narrowband IoT network and the ESP32 microcontroller. The system functions to monitor and regulate enviromental parameters such as pH and temperature in the hydroponic growing media. Besides water, one of the key components in hydroponics is nutrient provision for plants. By employing narrowband IoT technology, this system offers advantages in terms of stability and energy efficiency. The outcomes of this research are expected to assist hydroponic growers in monitoring and optimizing the environmental conditions of their hydroponic plants. "
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dewi Septanty Widyaningrum
"ABSTRAK
Sistem pengolahan air merupakan salah satu faktor yang dibutuhkan untuk meningkatkan produktivitas dalam budidaya perikanan. Penelitian yang dilakukan menunjukkan karakteristik nitrogen anorganik dan TSS dari air limbah budidaya ikan nila dan bagaimana pengaruh penggunaan sistem akuaponik dengan penambahan clarifier sebagai sistem pengolahan air. Sistem akuaponik media based grow bed dengan tanaman tomat dapat menekan rata-rata amonia, nirit, nitrat, dan TSS di dalam air menjadi 0,45 mg/L; 2,64 mg/L; 27,5 mg/L dan 16,4 mg/L. Penambahan unit clarifier juga mampu menekan amonia, nitrit, nitrat, dan TSS dengan rata-rata 0,36 mg/L; 3,07 mg/L; 21,0 mg/L; dan 11,5 mg/L pada conical baffle clarifier serta 0,36 mg/L; 2,93 mg/L; 19,2 mg/L dan 10,7 mg/L pada radial flow filter. Sistem akuaponik dengan clarifier jenis conical baffle dan radial flow filter memiliki kemampuan yang sama dengan sistem akuaponik tanpa clarifier (T-test, 95%) dalam menjaga stabilitas nitrogen anorganik dan TSS pada kadar yang aman untuk budidaya ikan nila hingga 38 hari. Kualitas air tersebut lebih baik jika dibandingkan dengan budidaya ikan yang tidak menggunakan pengolahan sama sekali yang dapat menghasilkan amonia, nitrit, nitrat, dan TSS di dalam air dengan rata-rata 6,57 mg/L; 56,1 mg/L; 45,2 mg/L dan 224 mg/L.

ABSTRACT
Water treatment system is one of the factor needed to increase aquaculture productivity. The research shows the characteristic of inorganic nitrogen and TSS from tilapia fish wastewater and how the use of aquaponic system with addition of clarifier as water treatment matters. Aquaponic system media based grow bed with tomato plants can maintain ammonia, nitrite, nitrate, and TSS in water at 0,45 mg/L; 2,64 mg/L; 27,5 mg/L; dan 16,4 mg/L in averages. The addition of clarifier can also maintain ammonia, nitrite, nitrate, and TSS at 0,36 mg/L; 3,07 mg/L; 21,0 mg/L; and 11,5 mg/L in averages by using the conical baffle clarifier and also 0,36 mg/L; 2,93 mg/L; 19,2 mg/L; and 10,7 mg/L in averages by using the radial flow filter. Aquaponic system with conical baffle clarifier and radial flow filter have the same ability with the aquaponic system without a clarifier (T-test, 95%) in maintaining the stability of inorganic nitrogen and TSS in tilapia fish aquaculture for 38 days. This quality of water is better than the aquaculture system without any treatment system that can produce ammonia, nitrite, nitrate, and TSS in water at 6,57 mg/L; 56,1 mg/L; 45,2 mg/L; and 224 mg/L in averages.
"
2015
S60470
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Prayogo
"ABSTRACT
Surabaya adalah salah satu wilayah Jawa Timur dengan tingkat konsumsi ikan cukup tinggi. Dalam kegiatan usaha produksi ikan konsumsi di Surabaya, salah satu spesies ikan yang memungkinkan untuk dikembangkan melalui kegiatan budidaya adalah ikan lele. Sebab ikan lele mcmiliki keunggulan dari ikan-ikan lain karena termasuk ikan yang memiliki daya tahan kuat dan dapat dipelihara dengan pada tebar tinggi. Kegiatan budidaya lele dumbo akan semakin marak apabila dikembangkan di wilayah pesisir Kota Surabaya mengingat banyaknya potensi bahan pakan murah berupa limbah ikan tanggkapan yang kurang dimanfaatkan oleh masyarakat pesisir. Hanya saja saat ini lahan dan sumber air masyarakat pesisir Kota Surabaya umumnya terbatas, sehingga perlu diperkenalkan suatu model budidaya ikan lele dumbo dengan pemanfaatan lahan dan sumber air yang terbatas. Mengatasi masalah tersebut, diperlukan sistem teknologi budidaya ikan yang tepat untuk diterapkan pada kegiatan usaha budidaya ikan lele dumbo di Kota Surabaya dan teknologi tersebut adalah budidaya ikan lele dumbo dengan intensif sistem akuaponik."
Surabaya: Lembaga Pengabdian, Pendidikan, Pelatihan, dan Pengembangan Masyarakat (LP4M) Universitas Airlangga, 2017
360 JLM 1:1 (2017)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Irwan Kustianto
"Pemantauan temperatur air sangat penting dalam memahami perubahan lingkungan. Untuk itu, dibutuhkan perangkat yang dapat mendeteksi temperatur secara realtime dengan tingkat sensitivitas yang tinggi. Pada penelitian ini, dilakukan karakterisasi terhadap fiber Bragg grating (FBG) sebagai sensor berbasis optik untuk mengukur temperatur dalam rentang yang lebar, yaitu  4  hingga 50 . Hasil eksperimen skala laboratorium dengan air tawar menunjukkan bahwa  terdapat hubungan yang linear antara perubahan panjang gelombang dengan sensitivitas rata-rata 0,0103 , dengan error repeatibility dari 0,96%.  Selanjutnya, untuk mengantisipasi aplikasi pengukuran temperatur air di laut dilakukan simulasi untuk kondisi kedalaman 2000 . Hasil simulasi menunjukkan bahwa semakin tinggi tekanan hidrostatik akan berdampak terhadap bertambahnya peningkatan perubahan panjang gelombang Bragg. Selain itu dilakukan juga integrasi sensor temperatur FBG ini ke dalam sistem Internet of Things (IoT). Perancangan dimulai dengan pengolahan data yang didapat dari sensor temperatur FBG melalui optical interrogator, pembuatan database dan mengirimkannya ke dalam web server, di samping juga pembuatan website IoT dashboard yang berisi data-data yang didapat dari sensor temperatur FBG agar dapat dibaca secara online dan realtime. Dari hasil pengukuran quality of service website tersebut didapatkan nilai pengukuran throughput sebesar  0.73942412 , packet loss 0%, dan delay sebesar 1.3 .

Monitoring water temperature is crucial in understanding environmental changes. For this purpose, a device capable of detecting temperature in real-time with high sensitivity is required. In this research, characterization of Fiber Bragg Grating (FBG) was conducted as an optical-based sensor to measure temperature over a wide range - from 4  to 50 . Laboratory-scale experiments with freshwater revealed a linear relationship between wavelength changes and an average sensitivity of 0.0103 , with a repeatability error of 0.96%. Furthermore, to anticipate the application of water temperature measurement in the sea, simulations were carried out for conditions at a depth of 2000 . The simulation results indicated that higher hydrostatic pressure impacts the increase in Bragg wavelength changes. In addition, integration of the FBG temperature sensor into the Internet of Things (IoT) system was also performed. The design began with processing data obtained from the FBG temperature sensor through an optical interrogator, creating a database, and sending it to a web server. This was complemented by the development of an IoT dashboard website displaying data from the FBG temperature sensor, accessible online and in real-time. The quality of Service measurements of this website showed a throughput value of 0.73942412 , 0% packet loss, and a delay of 1.3 "
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ervin Halimsurya
"Generator Set yang sering di singkat menjadi genset, merupakan sebuah alat yang berfungsi untuk menghasilkan energi listrik dari beragam jenis bahan bakar. Penggunaan genset biasanya diperlukan ketika terjadinya pemadaman saluran listrik atau ketika ada kebutuhan listrik di tempat terpencil yang tidak terjangkau distribusi listrik negara. Kemampuan untuk mengawasi kondisi genset serta mengoperasikan genset dari jarak jauh dapat menjadi hal yang penting dan memudahkan pengoperasian genset terebut. Pada skripsi ini, telah dilakukan rancang bangun sistem untuk mengendalikan genset dan mengawasi parameter genset yang berupa suhu, level bahan bakar, tegangan aki, serta tegangan yang dihasilkan genset. Dari hasil penelitian telah didapatkan bahwa sistem dapat menyalakan dan mematikan genset melalui protokol komunikasi LoRaWAN melalui antares. Dari penelitian didapatkan bahwa sensor AC memiliki persentase kesalahan sebesar 7,9%, sensor DC sebesar 9,02%, sensor suhu sebesar 11,11%, dan sensor ultrasonik sebesar 13,79%. Dari penelitian didapatkan juga parameter transmisi SNR dan juga RSSI telah bernilai di dalam batas rentang yang dapat diterima LoRa dengan nilai SNR terkecil sebesar -18,5 dB dan terbesar 5 dB dan nilai RSSI terkecil sebesar -120 dB dan tertinggi -106 dB. Diperoleh juga delay dengan rata-rata sebesar 0.248 detik.

A generator set which is also known as a genset is a device that can produce electricity by consuming various kinds of fuel. Genset is commonly used in places where there is no access to electricity, be that because of a power outage or because of an isolated location that has no access to electricity. The ability to monitor and operate genset from afar might be a useful tool to simplify the maintenance and usage of genset over a distance. In this thesis, the writer has designed and implemented a prototype of a device that can monitor and operate genset from afar using Internet of Things (IoT) with LoRaWAN and Antares as its method of communication. The device was tested and connected with a genset and has the capability to turn a genset on and off again through a phone application connected to the internet. The device also has the capability of observing several parameters which are temperature, fuel level, genset’s battery voltage, and the genset’s output voltage itself. From the measured data it is obtained that the AC voltage sensor has an inaccuracy of 7,9%, the DC voltage sensor has an inaccuracy of 9,02%, the temperature sensor has an inaccuracy of 11,11%, and the ultrasonic sensor has an inaccuracy of 13,79%. The result from measurement shows that SNR has a minimum of -18,5 dB and maximum value of 5 dB and that RSSI has a minimum value of -120 dBm and maximum value of -106 dB, both of those parameters barely fulfill the threshold range required by LoRa. The delay also has an average of 0.248 seconds.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Maulidha Syaila Putri
"ABSTRAK
Penelitian ini membuat situs web yang berperan sebagai antarmuka untuk menampilkan keadaan kadar pH tanaman hidroponik serta suhu dan kelembaban di dalam rumah kaca dengan menggunakan desain web responsif. Pengambilan data menggunakan Ethernet Shield HanRun yang terhubung dengan jaringan LAN yang sama ke web server dan mengirimkan data setiap 5 menit sekali. Tampilan keseluruhan fungsi dan tampilan pada sistem telah diuji pada mahasiswa departemen Biologi dan Kimia FMIPA, pengusaha tanaman hidroponik dan rumah kaca, serta dosen. Rata-rata nilai yang didapat dari responden sebesar 4.74 dengan 6 sebagai skala terbaik. Keseluruhan sistem telah diuji dengan waktu rata-rata yang dihasilkan untuk mengakses seluruh halaman web yang ada pada sistem yaitu 0.275 detik.

ABSTRAK
This research is to create a website which acts as an interface of greenhouse and hydroponic plant monitoring system by using responsive web design. The website will have a server which will be used to retrieve data for every 5 minute and will processed the data sent from Ethernet Shield HanRun. Overall functionality and interface of the system has been tested with Biology and Chemistry students from Faculty of Mathematics and Sciences, employee of hydroponic plants and greenhouse, as well as lecturers. The average value from the respondent is 4.74 with 6 as the best scale. The entire system has been tested with an average time generated to access all web pages on the system is 0.275 seconds."
[, Fakultas Teknik Universitas Indonesia], 2015
S59842
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rohmat Setiawan
"Pada penelitian ini membahas sistem pemantauan pada stairlift menggunakan internet of things (IoT), di mana sistem tertanam dalam fisik stairlift menggunakan sensor yang dipasang pada komponen stairlift dan kemudian diintegrasikan ke dalam platform IoT cloud (thingspeak) melalui jaringan internet. Akuisisi data fisis multi-sensor dapat berjalan, banyak informasi yang dapat diakses seperti: temperature motor, kecepatan, beban penumpang, konsumsi daya, getaran bearing dan getaran motor. Sistem pemantauan dapat berjalan secara real time, sehingga membuat pemantauan terpusat dan kegagalan operasi stairlift dapat dicegah sedini mungkin melalui early warning system (EWS) via Telegram. Selain itu, sistem ini dapat memberikan dukungan analisis teknis dalam mengembangkan prototype stairlift di masa mendatang. Berdasarkan analisis hasil pemantauan yang diperoleh, prototype stairlift layak dikembangkan untuk skala industri, secara operasional memenuhi ASME A18.1, ISO 10816 dan ISO 2372. Hal ini ditunjukkan dalam ujicoba variasi beban penumpang hingga maksimum 115 kg diperoleh kecepatan maksimum rata-rata <0,2 m/s, temperature motor <74,6 ˚C, konsumsi daya <600 watt, acceleration getaran bearing <0,5 g'peak dan kecepatan getaran motor (RMS) <4,5 m/s. Namun masih dibutuhkan improvement pada sistem teknis operasional prototype stairlift diantaranya temperature motor, konsumsi daya dan kecepatan agar dapat berjalan stabil.

This research discusses monitoring systems on stairlift using internet of things (IoT), where the system embedded in the physical stairlift uses sensors that are mounted on the stairlift component and then integrated into the IoT cloud platform (thingspeak) via the internet network. Multi-sensor physical data acquisition can run, a lot of information that can be accessed such as: motor temperature, speed, passenger load, power consumption, bearing vibration and motor vibration. The monitoring system can run in real time, thus making centralized monitoring and failure of stairlift operations preventable as early as possible through the early warning system (EWS) via Telegram. In addition, this system can provide technical analysis support in developing stairlift prototypes in the future. Based on the analysis of the monitoring results obtained, the prototype stairlift is suitable for industrial scale development, operationally compliant with ASME A18.1, ISO 10816 and ISO 2372. This is shown in the trial of passenger load variations up to a maximum of 115 kg obtained an average maximum speed <0, 2 m/s, motor temperature <74.6˚C, power consumption <600 watts, bearing vibration acceleration <0.5 g'peak and motor vibration speed (RMS) <4.5 m/s. However, improvements are still needed in the operational technical system of the prototype stairlift including motor temperature, power consumption and speed so that it can run stably."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2020
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aulia Andini
"Penelitian ini menganalisis sistem pemantauan dan pengendalian IoT berbasis Arduino Uno, Thingspeak Web-service dan Aplikasi Twitter OAuth yang diimplementasikan untuk konsep Green Building berbasis sosial media. Sistem ini menggunakan modul wifi ESP8266-01 yang terhubung dengan jaringan wifi yang sama pada web-server untuk mengirim dan menerima data secara real-time. Penggunaan Aplikasi Twitter OAuth menggunakan berkas PHP dilakukan untuk mengatasi ketidakmampuan resource yang dimiliki oleh Arduino Uno untuk berkomunikasi dengan Twitter melalui koneksi SSL. Latency yang dihasikan pada system ini sebesar 3,33 % dengan rentang waktu update 2-3 detik. Rata-rata waktu update ke Twtter sebesar 36,2 detik melalui pengujian sebanyak 10 kali dengan response time untuk mengaktifkan aktuator sebesar 4,5 detik dan secara garis besar berdasarkan tabel checklist fungsi didapatkan tingkat fungsionalitas sistem sebesar 92%.

This research proposes a monitoring and controlling system using Arduino Uno, Thingspeak Web-service and Twitter OAuth Application in implementing the Green Building Program based on social media. The system processed received and sent data from ESP8266-01 that connected through same connection with web-server for real-rime cases. Using Twitter OAuth Application for this system came along with PHP script is done to addressed the lack of Arduino?s resource that unable to connect to the Twitter servers through SSL. The evaluation was verified by experiments, latency average scored 3,33 % with range of 2-3 seconds update time. Average of time updates to Twitter was 36,2 seconds through testing as many as 10 times. Response time to activated the actuator by 4,5 seconds and the checklist table parameters valued the system functionality as 92%. Based on the experiments, the system was stated as satisfying and worked well."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2016
S63222
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aiyuni Putri Astyani
"Industri Tekstil dan Pakaian Tekstil (TPT) Indonesia memiliki angka pertumbuhan yang fluktuatif dalam tiga tahun terakhir dan berpeluang besar mengalami peningkatan permintaan pada tahun 2021. Jumlah permintaan harus berbanding lurus dengan pemberian kualitas yang baik dengan memperhatikan faktor kualitas udara, diantaranya adalah suhu udara, kelembapan udara, dan kadar debu. Suhu dan kelembapan udara yang tinggi dapat mengakibatkan pertumbuhan jamur atau bakteri pada pakaian, sedangkan kadar debu yang tinggi dapat membuat warna pakaian pudar. Ketiga hal tersebut dapat dipantau dengan membuat sistem IoT yang menggabungkan sensor DHT22 untuk mengukur suhu dan kelembapan udara, serta GP2Y1010AU0F untuk mengukur kadar debu dan menggunakan mikrokontrolerer ESP8266 NodeMCU. Pada skripsi ini didapatkan hasil sistem yang bekerja baik dengan parameter suhu dan kelembapan udara yang sesuai dengan rata-rata masing-masing sebesar 25.08 ̊C dan 52.36% RH karena terdapat pengaturan manual pada AC dan dehumidifier. Namun, kadar debu belum sesuai < 0.025 mg/m dan tetap sebesar 0.49 mg/m karena tidak terdapat pengaturan manual pada air purifier. Penambahan fungsi RFID untuk melakukan proses pendataan inventaris pakaian juga bekerja dengan baik dan keseluruhan data sistem disimpan di dalam database MySQL lalu ditampilkan melalui dashboard website dengan alamat www.dashboard.wardrobe-purifier.net.

Textile and Apparel Textil Industry (TPT) in Indonesia has had a fluctuative growth rate for the last three years and has a high chance of increasing demand in 2021. The number of demand must be as well as providing a good quality by taking a good care with paying attention to the air quality factors that can affect the quality of clothes when it’s stored, including air temperature, humidity, and dust levels. High temperature and humidity can cause mold or bacteria to grow on clothes, meanwhile, high level of dust can make the color on clothes gets faded. These three air quality factors can be monitored by designing an IoT system that combines a DHT22 sensor to monitor air temperature and humidity, also a GP2Y1010AU0F sensor to monitor dust levels and using ESP8266 NodeMCU as the microcontroller. In this research, the result of the system for the temperature and humidity have achieved the requirement of ideal air quality with an average of 25.08˚C and 52.36% RH, respectively. This is due to manual control to the air conditioner and dehumidifier. However, the dust level has not achieved < 0.025 mg/m³, which is still 0.49 mg/m³ because there is no manual control to the air purifier. The addition of the RFID function to process the clothing inventory data also works well and the entire system data is stored in a MySQL database and then it’s displayed through the website dashboard with the website address www.dashboard.wardrobe-purifier.net."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2021
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aiyuni Putri Astyani
"Industri Tekstil dan Pakaian Tekstil (TPT) Indonesia memiliki angka pertumbuhan yang fluktuatif dalam tiga tahun terakhir dan berpeluang besar mengalami peningkatan permintaan pada tahun 2021. Jumlah permintaan harus berbanding lurus dengan pemberian kualitas yang baik dengan memperhatikan faktor kualitas udara, diantaranya adalah suhu udara, kelembapan udara, dan kadar debu. Suhu dan kelembapan udara yang tinggi dapat mengakibatkan pertumbuhan jamur atau bakteri pada pakaian, sedangkan kadar debu yang tinggi dapat membuat warna pakaian pudar. Ketiga hal tersebut dapat dipantau dengan membuat sistem IoT yang menggabungkan sensor DHT22 untuk mengukur suhu dan kelembapan udara, serta GP2Y1010AU0F untuk mengukur kadar debu dan menggunakan mikrokontrolerer ESP8266 NodeMCU. Pada skripsi ini didapatkan hasil sistem yang bekerja baik dengan parameter suhu dan kelembapan udara yang sesuai dengan rata-rata masing-masing sebesar 25.08 ̊C dan 52.36% RH karena terdapat pengaturan manual pada AC dan dehumidifier. Namun, kadar debu belum sesuai < 0.025 mg/m dan tetap sebesar 0.49 mg/m karena tidak terdapat pengaturan manual pada air purifier. Penambahan fungsi RFID untuk melakukan proses pendataan inventaris pakaian juga bekerja dengan baik dan keseluruhan data sistem disimpan di dalam database MySQL lalu ditampilkan melalui dashboard website dengan alamat www.dashboard.wardrobe-purifier.net.

Textile and Apparel Textil Industry (TPT) in Indonesia has had a fluctuative growth rate for the last three years and has a high chance of increasing demand in 2021. The number of demand must be as well as providing a good quality by taking a good care with paying attention to the air quality factors that can affect the quality of clothes when it’s stored, including air temperature, humidity, and dust levels. High temperature and humidity can cause mold or bacteria to grow on clothes, meanwhile, high level of dust can make the color on clothes gets faded. These three air quality factors can be monitored by designing an IoT system that combines a DHT22 sensor to monitor air temperature and humidity, also a GP2Y1010AU0F sensor to monitor dust levels and using ESP8266 NodeMCU as the microcontroller. In this research, the result of the system for the temperature and humidity have achieved the requirement of ideal air quality with an average of 25.08˚C and 52.36% RH, respectively. This is due to manual control to the air conditioner and dehumidifier. However, the dust level has not achieved < 0.025 mg/m³, which is still 0.49 mg/m³ because there is no manual control to the air purifier. The addition of the RFID function to process the clothing inventory data also works well and the entire system data is stored in a MySQL database and then it’s displayed through the website dashboard with the website address www.dashboard.wardrobe-purifier.net."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2021
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>