Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 114819 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Arwidya Tantri Agtusia
"Permasalahan pergeseran dan hilangnya patok perbatasan di Wilayah Indonesia merupakan salah satu masalah yang dapat mengancam kedaulatan negara Indonesia. Pengawasan terhadap patok perbatasan tersebut tidak dapat dilakukan dengan patroli terus menerus, dikarenakan medan yang dilaluinya cukup berat. Penggunaan teknologi Low Power Wide Area Network (LPWAN) dapat membantu menyelesaikan permasalahan sistem pengawasan pada perbatasan. Teknologi LPWAN yang akan digunakan pada penelitian ini adalah Long-Range Wide Area Network (LoRaWAN). LoRaWAN memiliki tingkat efisiensi energi yang tinggi, konektivitas yang tinggi dan jangkauan area yang luas. Namun, skema konfigurasi jaringan yang tepat penting dilakukan untuk proses pertukaran data agar semua node data terhubung dengan memiliki konsumsi energi yang rendah. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan efisiensi energi node pada LoRaWAN dengan menjaga tingkat konektivitas lebih dari 99% dengan menggunakan pembagian kluster circular arc yang berbasis skema multi-hop virtual ring, serta penambahan aggregasi data pada setiap tahapan pengiriman datanya. Dengan menambahkan aggregasi data efisiensi energi dapat naik hingga 73% bila dibandingkan dengan tanpa aggregasi data. Analisis dan simulasi dilakukan menggunakan model matematis dengan menggunakan parameter spesifikasi modul LoRa SX1272.

The issue of boundary marker displacement and loss in the Indonesian territory is one of the problems that can threaten the sovereignty of Indonesia. Surveillance of these boundary markers cannot be continuously conducted through patrols, as the terrain is quite challenging. The use of Low Power Wide Area Network (LPWAN) technology can help solve the real-time monitoring issues at the borders. The LPWAN technology used in this research is Long-Range Wide Area Network (LoRaWAN). LoRaWAN offers high energy efficiency, high connectivity, and wide area coverage. However, proper network configuration schemes are essential for efficient data exchange and low energy consumption among all connected data nodes. This research aims to improve the energy efficiency of nodes in LoRaWAN while maintaining connectivity levels above 99% by using a circular arc cluster division routing scheme based on a multi-hop virtual ring scheme, as well as adding data aggregation at each data transmission stage. By adding data aggregation, energy efficiency can increase up to 73% compared to without data aggregation. Analysis and simulation are performed using a mathematical model with the specifications of the LoRa SX1272 module."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Raden Andhika Ajiesastra
"Teknologi Long Range Wide Area Network (LoRaWAN) yang sangat pesat untuk sistem Internet of Things (IoT) tidak dapat disangkal karena komunikasi nirkabel Low Power Wide Area Network (LPWAN) memimpin dalam skalabilitas, masa pakai, kapasitas, biaya, dan jarak transmisi. Salah satu potensi implementasi adalah pengamatan pada patok perbatasan darat Indonesia dengan negara tetangga, pada pengamatan saat ini dilakukan dengan secara patroli dan tidak diperbarui secara real-time. Penggunaan teknologi LoRaWAN dapat memberikan peningkatan efisiensi dan efektivitas dibandingkan dengan metode yang digunakan sebelumnya, terutama karena karakteristik LoRaWAN yang memungkinkan transmisi data dalam jarak yang jauh dengan konsumsi energi yang rendah. Namun, penting untuk melakukan konfigurasi jaringan yang tepat agar proses pertukaran paket data dapat berlangsung dengan semua node terhubung dengan konsumsi energi yang rendah. Menemukan konfigurasi yang optimal untuk mencapai hasil maksimal dari protokol transmisi LoRa merupakan langkah yang tidak terpisahkan sebelum penerapan dilakukan. Dari hasil simulasi diperoleh efisien energi distribusi yang berifat random uniform centered kombinasi optimal antara jumlah virtual ring dan kluster adalah 3 ring dan 6 ring, nilai bebas atau merata dari Circular arc 2 sampai dengan Circular arc 8 dan memiliki konsumsi energi terendah sebesar 0,56 mJ menggunakan skema routing Next Ring Hop (NRH) dengan critical ring 1.

The fast-paced Long Range Wide Area Network (LoRaWAN) technology for Internet of Things (IoT) systems is undeniable as Low Power Wide Area Network (LPWAN) wireless communications leads the way in scalability, lifetime, capacity, cost, and transmission distance. One of the potential applications is observation at Indonesia's land border with neighboring countries, currently observations are carried out by patrol and are not updated in real-time. The use of LoRaWAN technology can provide increased efficiency and effectiveness compared to the methods previously used, mainly due to the characteristics of LoRaWAN which enable data transmission over long distances with low energy consumption. However, it is important to do the right network configuration so that the process of exchanging data packets can take place with all connected nodes with low energy consumption. Finding the optimal configuration to get the most out of the LoRa transmission protocol is an integral step prior to implementation. From the simulation results obtained efficient energy distribution which is random uniform centered the optimal combination between the number of virtual rings and clusters is 3 rings and 6 rings, the value is free or evenly distributed from Circular arc 2 to Circular arc 8 and has the lowest energy consumption of 0.56 mJ using the Next Ring Hop (NRH) routing scheme with critical ring 1."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Gerry Italiano Wowiling
"Data Center Network (DCN) adalah sebuah pendekatan populer dalam membangun jaringan dengan skala besar yang dapat melakukan pemrosesan data. Komponen-komponen yang ada pada DCN seperti server, switches, dan link dipandang sebagai sebuah kesatuan yang saling bekerja sama untuk dapat melayani permintaan proses data. Dalam operasinya, DCN membutuhkan topologi, dimana topologi tersebut adalah representasi bentuk jaringan dan bagaimana masing-masing komponen dalam DCN terhubung dan saling berkomunikasi. Beberapa topologi yang dapat dimplementasikan pada DCN diantaranya adalah topologi fat tree (yang paling sering digunakan) dan topologi BCube. Masing-masing topologi membutuhkan routing protocol yang dapat menentukan jalur terbaik bagi node server untuk dapat berkomunikasi. Pada penelitian ini mengusulkan penggunaan routing protocol XPath yang dapat meminimalisir penggunaan path berlebihan dengan cara melakukan kompresi menggunakan algoritma two step compression. Routing protocol XPath dimplementasikan pada masing-masing topologi dan disimulasikan menggunakan NS-3 Simulator untuk mendapatkan perbandingan hasil akhir berupa rata-rata throughput dan delay masing-masing topologi. Dari hasil penelitian dan pengujian didapat bahwa topologi BCube pada data center network yang mengimplementasikan routing protocol XPath menghasilkan nilai performansi yang lebih baik dibandingkan topologi Fat Tree. Implentasi routing protocol XPath juga secara signifikan meningkatkan throughput dan menurunkan delay masing-masing topologi.

Data Center Network (DCN) is a popular approach to build a big and scalable network, which process big data in its core. Each component in DCN such us node server, switches, and link are likely to be seen as one system working together to process request data from user. In its operation DCN need at least one topology in each manageable system. Topology is the representation of network communication, and how each component in DCN can connect to each other. There are many topology that can be implemented in DCN architecture such as Fat Tree topology which is commonly use in DCN architecture and also BCube topology. Each of that topology in DCN also need a routing protocol that can arrange and manage a best path or desired path for each node server to transfer data accros network. In this research, XPath routing protocol is proposed to be implemented in both Fat Tree based DCN and BCube based DCN. XPath routing protocol is choosen because its nature to compress excess possible path become desired path only, using two-step compression algorithm. XPath routing protocol are implemented in each topology using NS-3 Simulator as simulation framework. The purpose of the research is to get comparison result between Fat Tree and BCube using average throughput and average delay metrics. Result of this research and simulation indicating that BCube data center network which implement XPath routing protocol shows a better performance than Fat Tree. The implementation of XPath routing protocol in each topology also show throughput increase and delay decrease significantly, which make XPath routing protocol a good idea to be implemented in data center network."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2021
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Afrida Maharani Timala
"ABSTRAK
Tesis ini bertujuan untuk menganalisa pengaruh konektivitas fisik dan konektivitas institusi dalam Master Plan ASEAN Community terhadap kinerja perdagangan intra-ASEAN. Analisa dilakukan terhadap tujuh negara anggota ASEAN dengan data panel periode 2006-2014 dan diestimasi dengan Fixed Effect Model. Hasil penelitian menunjukkan peningkatan konektivitas fisik tahun sebelumnya di negara eksportir dan importir akan meningkatkan ekspor intra-ASEAN. Peningkatan konektivitas institusi ASEAN akan meningkatkan ekspor intra-ASEAN. Untuk masing-masing negara anggota ASEAN, peningkatan konektivitas fisik eksportir dan importir tahun sebelumnya akan meningkatkan ekspor Indonesia dan Thailand ke intra-ASEAN. Peningkatan konektivitas institusi eksportir dan importir akan meningkatkan ekspor Malaysia dan Thailand ke intra-ASEAN.

ABSTRACT
This thesis aims to analyze the effect of physical and institutional connectivity which define in Master Plan ASEAN Connnectivity on intra trade of ASEAN. The analysis conducted seven ASEAN Countries by using panel data regression with Fixed Effect Model during 2006-2014. The research found that better physical connectivity from previous year in importing and exporting country increasing intra-ASEAN export. Better institutional connectivity in ASEAN increasing intra-ASEAN export. While in each ASEAN country, better physical connectivity from previous year of exporting country increasing Cambodia, Singapore and Phillipines export. Better physical connectivity of exporting and importing country from previous year increasing Indonesia and Thailand export to intra-ASEAN. Better institutional connectivity of exporting country increasing Malaysia and Thailand export to intra-ASEAN."
2016
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ahmad Naufan Wicaksonoputra
"Cloud storage merupakan salah satu layanan terpopuler dalam konteks komputasi awan dengan keunggulan skalabilitas yang tidak terbatas dan aksesbilitas yang mudah. Namun, terdapat kekhawatiran akan keamanan data yang disimpan di luar kendali pengguna. Salah satu solusinya adalah dengan melakukan enkripsi pada data sebelumn penyimpanan. Masalah lain muncul karena jika ingin membagikan data tersebut, maka pengguna harus memberikan kunci miliknya atau melakukan dekripsi-enkripsi dengan kunci baru. Solusi selanjutnya adalah dengan mengimplementasikan algoritma re-enkripsi yang memungkinkan sistem membagikan data yang terenkripsi secara aman tanpa perlu mengungkap data asli atau memerlukan kunci asli. Oleh karena itu, akan dikembangkan aplikasi CloudCipher yang sudah terintegrasi dengan alat kriptografi untuk melakukan enkripsi dan dekripsi data serta memanfaatkan algoritma re-enkripsi dalam proses pembagian datanya. Dari hasil evaluasi, usability fitur cloud storage mendapatkan respon yang baik sementara fitur alat kriptografi mendapatkan respon yang kurang baik dikarenakan banyaknya istilah-istilah kriptografi yang kurang dimengerti oleh pengguna secara umum. Dari sisi performa, masing-masing proses kriptografi yang dilakukan sudah berjalan dengan baik namun masih memerlukan optimisasi lebih lanjut pada bagian komunikasi antar komponen melalui jaringan internet.

Cloud storage is one of the most popular services in the context of cloud computing, offering unlimited scalability and easy accessibility advantages. However, there are concerns about the security of data stored outside of the user's control. One solution is to encrypt the data before storing it. This leads to another issue, which is when the users need to share that encrypted data, as they either must provide their personal key or perform a decryption-encryption with a new key. The next solution is to implement a re-encryption algorithm that allows the system to securely share encrypted data without revealing the original data or requiring the original key. Therefore, CloudCipher, an application with integrated cryptographic tools, will be developed to perform data encryption and decryption that also utilize the re-encryption algorithm in its data sharing process. From the evaluation results, the usability of the cloud storage feature received positive feedback, while the cryptographic tool feature received less favourable responses due to the general users' lack of understanding of cryptography terminologies. In terms of performance, the individual cryptographic processes are running well, but further optimization is needed for communication between components over the internet network."
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ainina Shadrina
"Mengacu kepada berkembangnya komunikasi dengan cepat yang menyebabkan jumlah trafik yang besar, serta terbatasnya spektrum makro seluler, dibutuhkan teknologi yang dapat mengatasi permasalahan ini. Wi-Fi Offload menjadi salah satu solusi dengan menggunakan keuntungan -keuntungan dari jaringan seluler dan jaringan Wi-Fi. Akan tetapi penerapan offload tanpa adanya protokol yang mengatur proses pemindahan trafik ini akan memberikan batasan - batasan terutama bandwidth dan penggunaan energi, karena setiap node memiliki daya baterai dan kapasitas yang terbatas. Dengan menerapkan protokol yang diambil dari teknologi MANET dan algoritma vertical handover (VHO) yang disesuaikan dengan jaringan yang dirancang, beban pada masing - masing jaringan dan penggunaan energi pada setiap node dapat dikontrol. Media Independent Handover dibutuhkan dalam mengatur proses handover dalam jaringan heterogen tersebut. GZRP sebagai hybrid routing protocol memiliki keuntungan dari kedua jenis protokol routing konvensional sehingga cocok digunakan untuk penyeimbangan beban trafik (load balancing). Integrasi jaringan HSDPA dan 802.11g dilakukan dengan menggunakan algoritma vertical handover dengan MIH dan kontrol parameter jaringan, serta protokol routing GZRP. Selain itu pengubahan radius pada protokol routing dengan transmission power level dapat meningkatkan efisiensi energi dari jaringan. Peningkatan performa jaringan dengan pengubahan algoritma protokol routing GZRP serta kontrol vho dengan parameter jaringan didapatkan jika dibandingkan dengan jaringan vho biasa, secara keseluruhan terdapat peningkatan 54% untuk throughput dan peningkatan 50% pada efisiensi energi.

Referring to the rapid development in telecommunication, which leads to big amount of traffic, and additionally limitation of macro cellular spectrum, a certain technology that could handle these problems is needed. Wi-Fi offload is one of the solutions, using the advantages of both cellular network and Wi-Fi network. The implementation of this technology without a protocol to control the offloading process of traffic will give some limitation, especially on capacity and energy usage, seeing that each node has limited battery power and constrained bandwidth. Implementation of protocol from MANET technology and vertical handover (VHO) algorithm, with respect to proposed network and its environment, traffic load on each network and energy usage on each node could be controlled. Media Independent Handover is needed to regulate handover process in heterogeneous network. GZRP as hybrid routing protocol has advantage from the two kind of conventional routing protocol, therefore it is more compatible for load balancing network than the former routing protocol. HSDPA - 802.11g network integration is conducted using vertical handover algorithm with MIH standard and network parameters for control, routing protocol GZRP is used in addition. Furthermore, radius decision on routing protocol is changed with transmission power level in order to improve the network energy efficiency. Network performance improvement with GZRP algorithm alteration and vho control with network parameters is achieved with 54% increment on throughput and 50% on energy efficiency, compared to the former vho network."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2015
S59149
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Natasha Thea
"Suatu graf sederhana dapat direpresentasikan dalam bentuk matriks Laplacian. Nilai eigen kedua terkecil dari matriks Laplacian, didefinisikan sebagai konektivitas aljabar, memiliki peranan dalam menunjukkan keterhubungan dari graf. Dalam tugas akhir ini, pertama-tama dicari batas atas dari jumlah kuadrat derajat pada suatu graf sederhana. Dari hasil yang diperoleh, kemudian ditentukan batas atas dan bawah dari konektivitas aljabar pada graf. Lebih lanjut dibahas pula batas bawah dari konektivitas aljabar pada graf berbobot.

A simple graph can be represented by a Laplacian matrix. The second smallest eigenvalue of Laplacian matrix, defined as algebraic connectivity, is used to show the connectivity of graphs. In this skripsi, first we find some upper bounds on the sum of the squares of the degrees in a simple graph. Using these results, we obtain some upper and lower bounds on the algebraic connectivity of graph. In addition, a lower bound on the algebraic connectivity of a weighted graph is also presented."
2016
S62454
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sally Cahyati
"ABSTRAK
Sendi lutut buatan adalah salah satu produk dari rekayasa rancang bangun biomedikal yang merupakan suatu interface ilmu kedokteran terapan dengan ilmu teknik terapan. Sesungguhnya di negara lain teknologi ini sudah dikembangkan sejak beberapa tahun yang lalu, tetapi Indonesia baru mulai mengembangkannya. Teknologi Rapid Prototyping adalah suatu teknologi pilihan yang akan digunakan untuk memacu pertumbuhan ilmu rekayasa biomedikal di negeri ini, Penerapan teknologi Rapid Prototyping dapat menghemat waktu dan biaya produksi. Salah satu metoda Rapid Prototyping adalah metoda pemotongan dan perbedaan / penggabungan, dipilih untuk diterapkan pada pembuatan prototipe sendi lutut buatan.
Tahap pra proses pada metode ini merupakan tahapan penting karena data masukan untuk mesin Rapid Prototyping dibuat pada tahap ini. Kitalitas prototipe yang dihasilkan tergantung pada kualitas data keluaran dari tahap ini. Tahap ini dimulai dengan memproses data geometri prototipe menjadi model 3 D Solid dalam Pro Engineering. Arsip PRT yang merupakan suatu arsip keluaran dal Pro Engineering kemudian dikonversikan kedalam arsip STS Bentuk arsip STL merupakan pendekatan permukaan dari model oleh segitiga - segitiga. STL View 07 menganalisa arsip STL untuk memastikan bahwa model dapat dapat di produksi dan menyimpan irisan-irisan model kedalam arsip Common Layer Interface (CLI).Bentuk arsip Crosshatch dari model akan dibuat dengan menggunakan CLI view dan data masukan untuk mesin siap untuk digunakan.
Analisis volume dilakukan untuk mengetahui kehilangan data pada tahap pra proses yang terjadi akibat perbedaan geometri pada konversi data dari arsip PRT ke arsip STL dan dari arsip STL ke arsip CLI. Prosentase kehilangan data selama tahap pra proses sama dengan perbedaan dari kehilangan volumenya, yang berkisar antara 0,039% sampai dengan 3,16%. Volume prototipe kemudian dibandingkan dengan volume model dalam arsip PRT untuk mengetahui keabsahan dari prototipe. Prosentase kehilangan volume prototipe berkisar antara 0,047% sampai dengan 3,8% dari data pemodelan 3D solid arsip PRT' Prosentage kehilangan data ini masih dibawah batas maksimum toleransi umum yaitu + 10 %.

ABSTRACT
;Knee joint prosthesis is one of biomedical engineering's products which is an interface technology of medical and science technology. Actually, the technology has been developed years ago in the other countries, but Indonesia has just started to develop it. Rapid Prototyping Technology is an alternative technology which is being utilized to speed up biomedical engineering's growth in this country. The implementation of this technology can save in production's time and cost. One of Rapid Prototyping Technology's methods is Cutting and Glueing /Joining method , chosen for implementation is the prototyping knee joint prosthesis .
In this method the preprocessing phase is important, because data input for the Rapid Prototyping's machine is being prepared here. The quality of the prototype is depending on the quality of the data output from preprocessing phase. The phase starts with geometric data processing 3 D solid modeling of prototype in Pro Engineering . The PRT file which is an output file from Pro Engineering is converted into an STL file. The STL file format approximately the surface of the model by triangulars. The 5TL View 07 analyses an STL file that defines the model to be fabricated and "slices" the model into common layer interface (CLI) file. The crosshatches format file of the model will be made by CLI View and the input data for the machine is ready to be utilized
Volume analyses used to know data losses during the preprocessing phase, because of data conversion effect from the PRT file form to the STL form file and from the STL file form to CLI file form. The percentage of data losses during the preprocessing phase is similar to the difference of those volume looses, which ranges from 0.039% up to 3.16% . The prototype volume is to be compared with the volume of models in file format PRT to know the validity of prototypes . The percentage of volume losses of prototypes compared to the volume models in format PRT ranges from 0.047% up to 3.8 is . Those ranges are still under the maximum limit of general tolerances which is 10.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1998
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Arinto Haryadi
"Penelitian ini menganalisis efisiensi teknis bidang pendidikan di Indonesia tahun 2008 dengan menggunakan metode Data Envelopment Analysis (DEA) dan asumsi Variabel Return to Scale (VRS), menggunakan pendekatan intermediasi dan menggunakan minimasi input pada efisiensi teknis biaya serta maksimasi output pada efisiensi teknis sistem. Penelitian ini menggunakan variabel input alokasi pendidikan perkapita, variabel intermediate output : angka partisipasi murni, rasio guru/murid dan rasio kelas/murid, serta variabel output : angka melanjutkan dan 100 ? angka putus sekolah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata tingkat efisiensi biaya 22,43% dan efisiensi teknis 99,16% untuk semua jenjang sekolah serta peningkatan pendanaan tidak menjamin peningkatan kinerja sektor pendidikan.

This study analyze technical efficiency of education sector in Indonesia in 2008 by using Data Envelopment Analysis (DEA) method and Variable Return to Scale (VRS) assumption, using the input orientation for the cost efficiency analysis between input and intermediate output, and output orientation for the system efficiency analysis between intermediate output and output. This study use input variables : education allocation per capita, intermediate output variables :enrollment rate, teacher / student ratios and classrooms/students ratio and output variables: the number of student proceed to higher levels of schooling and 100 - dropout rates. The results showed that the average cost efficiency level of technical efficiency of 22,43% and 99,16% for all levels of schooling and increased funding does not guarantee the improvement of education sector performance."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2011
T28563
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Tyas Sisya Anindita
"Saat mengalami kejadian yang sangat terdesak, pastinya akan berfikir untuk meminta pertolongan dan berusaha secepat mungkin agar cepat ditangani oleh pihak keamanan tanpa harus datang untuk melaporkan kejadian tersebut. Seiring teknologi, telah mendorong munculnya sebuah teknologi komunikasi nirkabel yaitu Low Power Wide Area Network (LPWAN) yang memiliki cakupan area yang luas, namun menggunakan daya yang relatif rendah dengan daya tahan baterai yang tinggi, Mekanisme kerjanya adalah panic button mengirimkan data (longitude dan latitude) ke gateway dengan menggunakan protokol komunikasi LoRa. Paket yang diterima dari end device kemudian diteruskan oleh gateway ke network server yang sudah terintegrasi langsung dengan application server. Selanjutnya data ditampilkan dalam sebuah peta pada web. Penelitian ini menerapkan sistem LoRaWAN karena sistem dapat mengirim data ke perangkat lain yang sudah terhubung ke cloud melalui perantara gateway. Pengujian kali ini dibagi menjadi dua yaitu uji sistem dan uji QoS. Untuk pengujian sistem akan diperhatikan apakah panic button-nya berfungsi dengan baik atau tidak. Untuk pengujian QoS, parameter yang diuji adalah Packet Delivery Ratio (PDR), Packet Loss, Signal Noise Ratio (SNR), Received Signal Strength Indicator (RSSI), dan delay. Parameter tersebut diuji terhadap 6 jarak yang berbeda yaitu 100m, 200m, 300m, 1.2km, 1.6km, dan 2km dari gateway NLOS. Untuk pengujian 100m, 200m, 300m gateway terletak pada satu BTS referensi yaitu STO Kranggan, yang keseluruhan PDRnya adalah 100%, sehingga packet loss-nya 0%. Hal ini dikarenakan semua nilai RSSI-nya masih di atas -120dBm. Semakin jauh jarak yang ditempuh mengakibatkan nilai Path Loss (PL) akan semakin besar, berhubungan dengan RSSI yang semakin berkurang karena RSSI menjadi faktor penentu pengiriman data. Pada jarak 1.2km hasil PDR yang diperoleh adalah 100%, dengan packet loss sebesar 0%, nilai SNR rata-rata -0,523dB, nilai rata-rata RSSI -102dBm, dan delaynya 0,011123s. Nilai PDR pada 1,6km adalah 99,5% dengan packet loss sebesar 0,5 %, nilai SNR rata-rata -2,63941dB, nilai rata-rata RSSI sebesar -106,004dBm, nilai delay yang diperoleh sebesar 0,01127detik. Pada jarak 2km adalah 92,5%, packet loss sebesar 7,5%, nilai rata-rata SNR -10,86dB, nilai rata-rata RSSI -110,628571dBm, nilai delay paling besar yaitu 0,013078s. Sehingga semakin jauh jarak yang ditempuh, nilai packet loss dan delay semakin naik, sedangkan nilai PDR, SNR, RSSI semakin turun. Untuk gateway yang menjadi referensinya terdapat di STO Pasar Minggu, namun kenyataan adalah daerah tersebut juga mendapat cakupan dari gateway BTS lain, sehingga walaupun jaraknya lebih dekat, RSSI dan SNRnya menjadi lebih rendah, sebagai contoh nilai minimal SNR dan RSSI pada percobaan 1 jarak 1.2 km lebih kecil dibandingkan dengan percobaan 1 pada jarak 1.6km dan 2km.

When experiencing a very urgent event, surely you will think to ask for help and try as fast as possible so that quickly handled by the security forces without having to come to report the incident. Along with technology, it has encouraged the emergence of a wireless communication technology namely Low Power Wide Area Network (LPWAN) which has a wide area coverage, but uses relatively low power with high battery life, its mechanism of action is a panic button sending data (longitude and latitude ) to the gateway using the LoRa communication protocol. Packets received from the end device are then forwarded by the gateway to the network server that is integrated directly with the application server. Then the data is displayed in a map on the web. This study applies the LoRaWAN system because the system can send data to other devices that are already connected to the cloud through an intermediary gateway. This time the test was divided into two namely the system test and QoS test. For testing the system will be considered whether the panic button is functioning properly or not. For QoS testing, the parameters tested are Packet Delivery Ratio (PDR), Packet Loss, Signal Noise Ratio (SNR), Received Signal Strength Indicator (RSSI), and delay. These parameters were tested against 6 different distances namely 100m, 200m, 300m, 1.2km, 1.6km, and 2km from the NLOS gateway. For testing 100m, 200m, 300m gateways are located in one reference base station, namely STO Kranggan, the overall PDR is 100%, so the packet loss is 0%. This is because all RSSI values are still above -120dBm. The farther the distance travelled causes the value of Path Loss (PL) will be greater, related to the decreasing RSSI because RSSI is a determining factor for data transmission. At a distance of 1.2km the PDR results obtained are 100%, with a packet loss of 0%, an average SNR value of -0.523dB, an average RSSI value of -102dBm, and a delay of 0.011123s. The PDR value at 1.6km is 99.5% with a packet loss of 0.5%, the average SNR value is -2.63941dB, the average RSSI value is -106,004dBm, the delay value obtained is 0.01127 seconds. At a distance of 2km is 92.5%, packet loss of 7.5%, the average value of SNR is -10.86dB, the average RSSI value is -110.628571dBm, the highest delay value is 0.013078s. So the farther the distance travelled, the value of packet loss and delay increases, while the value of PDR, SNR, RSSI decreases. For gateways that are referenced in the Pasar Minggu STO, the reality is that the area also receives coverage from other BTS gateways, so that even though the distances are closer, the RSSI and SNR are lower, for example the minimum SNR and RSSI values in trial 1 are 1.2 km smaller than experiment 1 at a distance of 1.6km and 2km."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2020
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>