Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 11413 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Fiska Imani Hapsari
"Waria atau transpuan sudah sejak lama dikenal di Indonesia. Sebagai manusia, mereka memiliki hak untuk beribadah kepada Tuhan. Komunitas transpuan kemudian memberi wadah kepada sesamanya untuk memenuhi kebutuhan spiritualitas mereka dengan mendirikan Pondok Pesantren Waria Al-Fatah Yogyakarta. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perkembangan pondok pesantren waria periode 2016-2023. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif dengan penelitian deskriptif. Lebih lanjut, pengumpulan data dalam penelitian dilakukan melalui wawancara. Selain itu, data juga diperoleh melalui studi pustaka seperti buku, jurnal, artikel, maupun video. Peneliti akan menggunakan teori pendekatan gender dan HAM (Hak Asasi Manusia) serta teori pesantren untuk menyelesaikan tulisan ini. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Pondok Pesantren Waria Al-Fatah Yogyakarta merupakan pondok pesantren yang unik karena santrinya merupakan para transpuan dan pondok pesantren ini tidak memiliki masjid serta asrama seperti pesantren pada umumnya. Pesantren ini juga tidak dipimpin oleh kyai melainkan transpuan itu sendiri. Berbagai gejolak yang terjadi di pesantren ini tidak membuat eksistensi mereka redup. Banyak hal positif yang justru mereka dapatkan setelah adanya konflik.

Waria or transwoman have long been recognized in Indonesia. As humans, they have the right to worship God. The transwoman community then provided a place for their fellow human beings to fulfill their spiritual needs by establishing Al-Fatah Waria Boarding School Yogyakarta. This study aims to find out the development of transwoman Islamic boarding school 2016-2023 period. The method used in this research is a qualitative method with descriptive research. Furthermore, data collection in the study was conducted through interviews. In addition, data is also obtained through literature studies such as books, journals, articles, and videos. The researcher will use the theory of gender and human rights approaches as well as the theory of boarding school to complete this paper. The results showed that Al-Fatah Waria Boarding School Yogyakarta is a unique boarding school because its students are transwoman and this boarding school does not have a mosque and dormitories like other boarding schools. This boarding school is also not led by a kyai but the transwoman. The various conflicts that occur in this boarding school do not make their existence dim. They got many positive things after the conflict.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2023
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Yasmine Annisa Meiwindah
"Hate crime berupa penutupan paksa Pondok Pesantren Al-Fatah harus dialami oleh para santri waria yang berada di dalamnya. Hate Crime tersebut merenggut hak atas religious freedom dan freedom for expression yang dimiliki para santri waria. Hate crime yang  dilakukan oleh Front Jihad Islam tersebut dilatarbelakangi oleh anggapan terhadap para santri waria sebagai individu yang menyimpang dan menyalahi kodrat. Timbulnya anggapan tersebut tidak terlepas dari paham patriarki, heteronormativitas, serta stigma yang mengakar dalam masyarakat. Penutupan paksa yang terjadi menimbulkan respon dari para santri waria. Setelah mengalami trauma, mereka bangkit dan menunjukan kemampuan resistensinya. Skripsi ini bertujuan untuk menjelaskan bahwa para santri waria memiliki kemampuan untuk melawan dan berdaya terhadap hate crime yang dialami. Penelitian ini menggunakan teori queer criminology dengan teknik analisis naratif melalui kisah yang mereka tuturkan. Hasil analisis data menunjukkan bahwa budaya patriarki, heteronormativitas, serta stigma terhadap kelompok LGBTQ merupakan akar terjadinya hate crime terhadap santri waria. Penutupan paksa Pondok Pesantren tersebut justru membangun kemampuan resistensi santri waria untuk berdaya di tengah situasi yang diskriminatif.  Resistensi yang dilakukan didasari oleh agensi atau kesadaran para santri waria untuk mengubah kehidupannya menjadi lebih baik. Resistensi yang dilakukan menjadikan para santri waria sebagai penyintas hate crime berupa penutupan Pondok Pesantren Al-Fatah Yogyakarta.

Hate crime in the form of the forced closure of the Al-Fatah Islamic Boarding School experienced by santri waria who are in it. The hate crime took away the right to religious freedom and freedom for expression that belongs to santri waria. The hate crime by the Front Jihad Islam was motivated by the perception of santri waria as individuals who deviate and violate nature. Those assumption is inseparable from patriarchy, heteronormativity, and the stigma rooted in society. The forced closure occurred a response from santri waria. They did not give up. After experiencing trauma, they show their resistance abilities. This research aims to explain that santri waria have the ability to empowered against hate crimes in the form of the closure of Islamic boarding schools. This research uses the theory of queer criminology with narrative analysis techniques through the stories they tell. The results of the data analysis show that the patriarchal culture, heteronormativity and the stigma against LGBTQ groups is the root cause of hate crimes against santri waria. They shows the resistance ability to be empowered in a discriminatory situation. The resistance carried out was based on agency or the awareness of santri waria to change their lives for the better. The resistance then made the santri waria as survivors of hate crime."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Zari Rafida
"Skripsi ini membahas identitas waria santri di Pondok Pesantren Waria Al-Fatah, mulai dari terbentuknya identitas santri hingga pemahaman mereka mengenai identitas gender dan identitas santri yang melekat dalam diri mereka. Penulis menggunakan pendekatan etnografi dengan metode life history berupa wawancara mendalam dan observasi partisipasi terhadap empat waria santri yang terbagi menjadi dua kategori, yakni waria santri bukan pekerja seks dan waria santri pekerja seks. Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa identitas waria santri terbentuk dari tahap identifikasi diri yang diawali dengan minat dan tujuan mereka menjadi santri hingga memunculkan pemahaman diri sebagai bagian dari pondok pesantren waria. Identitas merupakan sesuatu yang terus dikonstruksi dan direkonstruksi supaya dapat diakui sehingga waria santri cenderung mengelola public image-nya sebaik mungkin dihadapan orang lain.

This thesis discussed about the identity of santri in Pondok Pesantren Waria Al-Fatah, starting from the development of their santri identity to their own understanding of gender identity and the santri identity itself. I use ethnographical approach paired with life history methods where I did in depth interview and participant observation with four of the transgender santri which are devided into two categories, transgender santri non sex worker and transgender santri sex worker. The result shows that the identity of transgender santri are formed by the process of self identification based on their interest and goals for being a santri which the proceeded by the self realization as a part of pondok pesantren waria. Their identity is something they constantly construct and re construct to get the acceptance as a transgender santri, which means that they have to manage their public image when interacting with others."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Masthuriyah Sa`dan
Yogyakarta: Gading Publishing, 2020
362.8 MAS s
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Putih Kusuma Ardhani
"Skripsi ini dilatarbelakangi oleh munculnya Kampung Madinah di Desa Temboro Jawa Timur sebagai salah satu dampak adanya gerakan dakwah Jamaah Tabligh di Pondok Pesantren Al-Fatah Temboro. Fokus penelitian skripsi adalah membahas bagaimana dakwah perempuan Jamaah Tabligh utamanya dalam hal dakwah. Metodologi yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian kualitatif dengan penelitian lapangan (field research). Data primer diperoleh melalui teknik wawancara mendalam dan observasi. Data sekunder diperoleh dari studi kepustakaan, dokumen dari pesantren, dokumen pemerintah, situs website resmi, dan artikel atau majalah. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa dalam gerakan Jamaah Tabligh, tidak hanya laki-laki saja yang melakukan dakwah tetapi juga perempuan. Gerakan dakwah di kalangan perempuan Jamaah Tabligh ini disebut masturah. Masturah adalah usaha dakwah di kalangan perempuan Jamaah Tabligh yang bersifat tertutup yang didampingi oleh suami atau mahram dari perempuan tersebut serta dilaksanakan dalam waktu tertentu. Dakwah masturah ini juga berkembang di Pesantren Al-Fatah dan desa Temboro berkat peran ibu nyai Pesantren Al-Fatah Temboro. Adanya masturah ini memberikan dampak di desa Temboro, utamanya dalam bidang sosial-agama, ekonomi, budaya dan pariwisata.

This research motivated by the emergence of the Medina Village in Temboro Village, East Java as one of the impacts of the Tablighi Jamaat da'wah movement at the Al-Fatah Islamic Boarding School Temboro. The main focus of this research is to discuss women in the tablighi movement during the process of da'wah. The methodology used for this research is qualitative research along with field observations. Primary data is acquired from a series of interviews while secondary data is acquired from literary sources such as documents from the boarding school. From this research, we can see that in Al-Fatah Temboro, da'wah is not only done by men, but also women alike. The specific term used to describe da'wah for women is called masturah. Masturah is a way for women to engage in the process of da'wah. In contrast to the usual da'wah, masturah is done in a more closed nature, with the woman being accompanied by her husband during masturah. It is also done in a specific time. The development of masturah in Al Fatah Temboro and Temboro village is due to help and dedication from "Nyai" of the pesantren, and masturah has since helped the village to grow in terms of its economy, socio-religious, cultural, and tourism capabilities.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Hawari
Yogyakarta B2P3KS6 1992,
363.49 Haw p
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Hena Suhaina
"Artikel ini membahas tentang adanya fenomena baru dalam pendidikan pesantren. Pesantren Pemberdayaan Lansia Mukti Mulia menjadi sebuah pondok pesantren bagi kalangan lansia. Berdirinya Pesantren Pemberdayaan Lansia Mukti Mulia merupakan salah satu bentuk kesadaran akan fitrah ketuhanan dalam diri kelompok lanjut usia dan upaya untuk memenuhi kebutuhan beribadah menurut ajaran agama dengan baik dan nyaman serta dapat mengamalkan ilmu agama dalam kehidupan sehari-hari. Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan fungsi sosial dari Pesantren Pemberdayaan Lansia Mukti Mulia dalam lingkungan masyarakat Dusun Bakungan. Untuk meneliti topik tersebut, peneliti menggunakan teori struktural fungsional yang dikemukakan oleh Robert K. Merton dengan metode kualitatif deskriptif. Peneliti dalam mengumpulkan data menggunakan teknik wawancara daring dan kajian pustaka. Hasil penelitian ini menunjukkan fungsi sosial dari keberadaan Pesantren Pemberdayaan Lansia Mukti Mulia terhadap kehidupan sosial keagamaan lansia yaitu fungsi manifes dan fungsi laten. Fungsi manifes mencakup fungsi hubungan sosial antar santri, fungsi edukasi, fungsi kesehatan, fungsi persuasi, dan fungsi spiritual. Fungsi laten mencakup fungsi terapi, fungsi eksistensi diri, dan fungsi pengembangan individu. Lalu terdapat kegiatan-kegiatan di Pesantren Pemberdayaan Lansia Mukti Mulia yang bertujuan untuk mengembangkan potensi diri serta kreativitas para santrinya. Kegiatan tersebut terbagi atas dua bidang yaitu bidang spiritual dan bidang sosial.

This article discusses regarding a new phenomenon in the islamic boarding school education. Mukti Mulia elderly empowerment islamic boarding school has become a boarding school for the elders. The establishment of Mukti Mulia elderly empowerment islamic boarding school has become one of the awareness of divine nature and efforts being done in order to fulfil the need of worship regarding religious teachings properly and comfortably also able to implement religious teachings in everyday lives. This study aims to explain further regarding social function from Mukti Mulia elderly empowerment islamic boarding school in Bakungan hamlet community environment. In order to research this topic further, researcher uses functional structural theory which was put forward by Robert K. Merton with descriptive qualitative method. Researcher utilizes both online interview and literature review as to collect the data for this study. The result of this study shows that both manifest function and latent function were the social functions from the existence of Mukti Mulia elderly empowerment islamic boarding school. Manifest function includes social relationship function among the pupils, education, health, persuasion, and spiritual. Whereas latent function includes therapy function, existence of oneself, and individual improvement. There are also many activities in this elderly empowerment islamic boarding school which aim to develop self potential as well as the creativity of the pupils. These activities are divided into two fields, they are spiritual field and social sphere."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2020
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Adinda Syahfira Mahardika
"Penelitian ini dilatarbelakangi perbedaan metode pembelajaran bagi penyandang disabilitas tunarungu atau Tuli dengan masyarakat pada umumnya. Sebagian orang Tuli menggunakan bahasa isyarat sebagai mode komunikasi dalam keseharian, termasuk dalam pendidikan. Dalam implementasinya, pembelajaran menggunakan bahasa isyarat mengandalkan gerakan tangan, tubuh serta ekspresi wajah. Fenomena ini umumnya ditemukan pada lembaga-lembaga pendidikan khusus peserta didik Tuli, salah satunya di Pondok Pesantren Tunarungu-Tuli Jamhariyah yang terletak di Kab. Sleman, D.I. Yogyakarta. Pondok Pesantren Tunarungu-Tuli Jamhariyah mengajarkan para santrinya berbagai bidang ilmu seperti al-Qur’an, akidah akhlak, dan termasuk fikih dasar yang sejatinya wajib dipelajari setiap Muslim karena merupakan amalan sehari-hari orang Muslim. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan implementasi pembelajaran fikih yang fokusnya berupa thaharah (bersuci) dan salat di Pondok Pesantren Tunarungu-Tuli Jamhariyah, serta menjelaskan faktor pendukung dan penghambat dalam implementasi pembelajarannya. Metode penelitian ini adalah kualitatif dengan pendekatan studi kasus menggunakan data primer (wawancara dan observasi ke lapangan), serta ditunjang data sekunder. Teori yang digunakan untuk mengkaji penelitian ini adalah teori perkembangan belajar Jerome Bruner (1966). Hasil penelitian ini menunjukkan implementasi pembelajaran fikih di Pondok Pesantren Tunarungu-Tuli Jamhariyah menitikberatkan pada praktik yang bersifat pengulangan.

This research is motivated by differences in learning methods for Deaf and hard of hearing people with society in general. Some Deaf people use sign language as a mode of communication in daily life, including in education. In its implementation, learning using sign language relies on hand movements, body and facial expressions. This phenomenon is commonly found in special educational institutions for Deaf students, one of which is at the Jamhariyah Deaf Islamic Boarding School located in Sleman, S.R. Yogyakarta. Jamhariyah Deaf Islamic Boarding School teaches its students various fields of knowledge such as the Koran, aqidah akhlaq, and including fiqh which every Muslim must learn because it is a Muslim's daily practice. This study aims to describe the implementation of fiqh learning which focuses on thaharah and salah at Jamhariyah Deaf Islamic Boarding School, as well as explaining the supporting and inhibiting factors in the implementation of the learning. This research method is qualitative with a case study approach using primary data (interviews and field observations), and supported by secondary data. The theory used to examine this research is Jerome Bruner's theory of learning development (1966). The results of this study indicate that the implementation of fiqh learning at Jamhariyah Deaf Islamic Boarding School Jamhariyah focuses on repetitive practices."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2023
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Tuwaji
"This study of bibliometric and topic distribution of special collection of STAIN Al Fatah Jayapura library covered scientific books written by lecturers, research report, articles of jabal hikmah journal"
Jakarta: Pusat Jasa Perpustakaan dan Informasi, 2019
020 VIS 21:1 (2019)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Tuwaji
"Studi bibliometrik dan sebaran topik koleksi khusus di Perpustakaan STAIN Al Fatah Jayapuramencakup karya tulis ilmiah berupa buku yang ditulis dosen, laporan penelitian, artikel pada Jurnal Jabal Hikmah, skripsi, tesis, direktori, prosiding, dan kliping. Pembahasan tulisan ini meliputi aspek berikut: 1). Sebaran topik yang ditulis belum merata, ada bidang ilmu yang sering ditulis yaitu pendidikan agama Islam, baca tulis Al-Qur’an, metodologi pembelajaran, pengajaran dan pengajar dalam hal ini guru. Sementara bidang ilmu yang jarang ditulis yaitu bahasan bidang kurikulum, toleransi dalam Islam, peserta didik, sistem pendidikan dan bimbingan.2). Produktifitas penulis, paling produktif adalah Idrus Al Hamid dan Umar Faruq dengan 11 judul untuk jenis koleksi buku. Sementara untuk laporan penelitian, penulispaling produktif adalah Sofwan Aljauharidengan 3 judul. Untuk artikel yang ditulis dalam Jurnal Ilmiah Jabal Hikmah, penulis paling produktif adalah Idrus Al Hamid dan Safiudindengan 4 judul. Sedangkan fluktuasi jumlah koleksi khusus seluruhnya mencapai 511 judul. 3). Derajat kolaborasi penulis masih sangat rendah. Dari jumlah tersebut, penulis ganda terdapat pada 21 judul (4,07%), sisanya 490 judul (95,07%) adalah penulis tunggal. Sedangkan derajat kolaborasi terdapat pada koleksi karya tulis ilmiah-buku (0,6) dan laporan penelitian dengan derajat (0,38).4). Penggunaan referensi dengan tingkat keusangan rendah artinya beberapa literature atau rujukan buku yang digunakan merupakan buku-buku yang sering digunakan dan juga buku-buku yang baru terbit. Data referensi terbaru yang digunakan berumur 0 – 5 tahun sebanyak 34%, umur 6 – 10 tahun sebanyak 38% dan buku-buku rujukan yang tingkat keusanganya semakin tinggi, tingkat penggunaanya semakin rendah"
Jakarta: Pusat Jasa Perpustakaan dan Informasi, 2019
020 VIS 21:1 (2019)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>