Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 154482 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Alifian Kharisma Syahziar
"Tesis ini mengeksplorasi metode perancangan arsitektur berbasis operasi mengupas dengan mengiris yang menghasilkan rekonstruksi konten dan pembungkus melalui representasi penampang (figural sections). Kajian ini diawali dengan argumen bahwa gagasan arsitektur sebagai pembuatan selubung longgar dari konten yang sudah tersaji perlu dibenahi. Karena sejatinya, konten justru mengkualifikasi dan mendiskualifikasi arsitektur. Penulis menyarankan bahwa desain memerlukan pembacaan yang cermat dan merespon dengan ketepatan (fit program) antara konten, konsep dan konteks dengan pemahaman arsitektur sebagai pembungkus (wrapping). Wrapping sebagai konsep juga dapat dipahami sebagai menciptakan ketidakhadiran yang singkat. Hal inilah yang kemudian menghendaki aksi seterusnya, yakni pengupasan (unwrapping). Eksplorasi pengupasan yang pertama dilakukan dengan mengungkap interaksi konten, konteks, dan konsep melalui stimulus studi preseden arsitektur yang membungkus. Sebagai metode analisis, mengupas dilakukan dengan menampilkan rangkaian penampang sebagai cara untuk menekankan makna hubungan ketiadaan ruang dan kemunculan konten. Dengan ini, pengamat didorong untuk penelusuran lebih jauh mengenai potensi konten yang tidak diharapkan oleh program awal pembungkusnya, atau yang disebut dengan set of misfit. Kemunculan misfit ini menghasilkan gagasan menciptakan fragmen penampang yang mengarah pada metode mengiris. Kemudian studi dilanjutkan dengan eksplorasi mengiris melalui tiga pertimbangan prosedur: memotong bagian terluar, menemukan rongga, dan penekanan terhadap permukaan. Prosedur ini diperagakan melalui eksplorasi praktek mengiris sehari-hari dengan buah dan sayuran sebagai subjek iterasi. Berbagai mekanisme irisan ini menghasilkan skenario rekonstruksi dari simulasi ragam konten dan pembungkus. Pemahaman tentang operasi mengupas dengan mengiris menawarkan konten arsitektur lebih dari sekadar wacana program siap saji menjadi wacana desain yang generatif atas nama kesesuaian spasial, bentuk dan konteks.

This thesis explores an architectural design method based on unwrapping through slicing operations, resulting in content and wrapping reconstruction through free figural section representation. This study begins with the argument that the notion of architecture in making envelopes from ready-made content should be redefined. It is because the content naturally qualifies and disqualifies architecture. The author suggests that design requires close reading in establishing coherence or fit program between content, concepts, and context with an understanding of architecture as wrapping. Wrapping as a concept can also be understood as creating a brief absence. This is what then requires the action of unwrapping as an integral part of the wrapper and is important in the design process. The first exploration of unwrapping is carried out by uncovering the interaction of content, context, and concept through the wrapping stimulus of architectural precedent studies. As an analytical method, unwrapping is done by displaying a series of sections as a way to emphasize the meaning of the relationship between the absence of space and emerging content. Further then, the observer is encouraged to explore the potential content that was not expected by the initial wrapping program, or what is called a set of misfits. The appearance of this misfit lead to the idea of making fragments which conducted the slicing method. Then the study continued with exploratory slicing through three considered procedures: cutting the outer surface, finding the cavity, and pressing the surface. This procedure is demonstrated through an exploration of everyday slicing practices with fruits and vegetables as the subject of iteration. These multiple-slice mechanisms generate reconstructions scenarios from simulated content and wrapper variants. Understanding the operation of unwrapping by slicing offers architectural content that goes beyond just a ready-made program discourse into a generative design discourse corresponding to space, form, and context."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ratih Nirmalasari
"Skripsi ini membahas pentingnya pemodelan dalam sebuah proses desain arsitektur. Proses pemodelan terdiri dari model konseptual dan model konkret. Proses pemodelan tersebut saling melengkapi satu sama lain sehingga tidak selamanya berjalan secara linear. Hal tersebut menyebabkan proses pemodelan menjadi penting dalam sebuah proses desain. Perkembangan teknologi melahirkan inovasi baru dalam proses pemodelan. Pabrikasi digital dapat memudahkan pekerjaan dalam pemodelan. Saya mencoba menganalisa dan memahami lebih lanjut perkembangan pemodelan melalui indikator dasar proses pemodelan. Hal itu menunjukkan betapa pentingnya pemodelan dalam sebuah proses desain dan relevansinya hingga saat ini. Model dapat merepresentasi sebuah gagasan ide dengan sangat jelas sesuai keinginan arsitek.

The writing informs the importance of modeling in architectural design process. Modeling process consists of conceptual modeling and concrete modeling. These processes complement each other. They not always occur in linear sequence. Therefor modeling becomes important in design process. The development of technology also contribute to the new innovations in the modeling process such as digital fabrication that helps working process in modeling. The analytical study is based on several basic indicators in the development of modeling process. The study shows that the role of modeling in the design process and its relevance to the present times helps architect to represent their ideas clearly through models."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2014
S57696
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Knoll, Wolfgang
New York: McGraw-Hil, 1992
720.228 KNO a
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Ashadi
"Tata ruang arsitektur Kauman, yang menjadi perhatian tesis ini, mengandung arti sebagai penataan atau pengaturan ruang - kombinasi antara elemen-elemen fisik dan non fisik - mulai dari penataan ruang permukiman, ruang rumah tinggal, fasilitas peribadatan, hingga pengaturan perabot rumah tinggal, yang dilakukan secara terus-menerus oleh komunitas Kauman, melalui pranata-pranata yang ada, dalam rangka kegiatan pemenuhan kebutuhan hidup mereka. Dalam penelitian ini, subyek kajian adalah komunitas yang bertempat tinggal di sekitar masjid Menara Kudus di kota Kudus lama, propinsi Jawa Tengah.
Rumah-rumah dengan tembok tinggi, lorong-lorong sempit, berliku, sesak, padat, pengap, dan tertutup itulah keadaan kampung Kauman Kudus. Namun, di balik tembok tinggi tersebut, beberapa rumah memiliki lahan pekarangan yang agak luas. Keadaan tersebut mendorong orang menganggap bahwa komunitas Kauman kurang memiliki jiwa sosial, mementingkan diri sendiri, dan memisahkan diri dari kelompok masyarakat lainnya; mereka eksklusif. Anggapan ini tentu saja bertolak belakang dengan sikap dan jiwa santri, yang selama ini oleh sebagian orang, selalu dilekatkan pada diri masing-masing individu dalam komunitas Kauman, yaitu yang memiliki kepatuhan pada ajaran agamanya (Islam).
Salah satu pertanyaan penelitian ini adalah, apakah sistem nilai yang berlaku dalam agama Islam mempengaruhi seluruh sisi kehidupan komunitas Kauman ? Dan kemudian bagaimana mereka memandang dan menyikapi ruang arsitektur mereka berdasarkan sistem nilai yang berlaku ?
Untuk memahami bagaimana komunitas Kauman Kudus menata dan mengolah ruang arsitektur mereka, kita harus memperhatikan makna-makna tindakan dari kejadian yang mereka alami secara terintegrasi. Konsep tata ruang arsitektur Kauman dapat diharapkan berkait erat dengan pandangan dunia mereka sendiri. Hal ini akan mengaitkan konsep ruang dan waktu dalam suatu konfigurasi yang khas bagi kultur Kauman, dimana nilai-nilai Islam ikut terjalin di dalamnya. Dalam upaya mengungkap sistem makna yang kompleks dari kultur Kauman digunakan pendekatan kultural.
Kerangka konsep yang digunakan dalam penganalisaan tesis ini mengacu pada kaitan hubungan fungsional konsep-konsep : kultur - ruang arsitektur -- simbol.
Cara yang ditempuh dalam penelitian tesis ini adalah pendekatan penelitian lapangan melalui pengamatan berperan-serta atau participant observation. Sedangkan cara analisis yang digunakan mengacu kepada model analisis yang dikembangkan oleh Victor Turner ketika menganalisis simbol dalam ritual, yaitu processual symbolic analysis.
Pada mula terbentuknya komunitas Kauman dan sekitarnya, terjalin hubungan pertalian darah antar keluarga; mereka memiliki semacam norma perkawinan endogamy. Hal ini menciptakan sistem kekerabatan yang rapat pada komunitas Kauman. Setelah terjadi pergaulan perdagangan dengan luar wilayahnya, maka mini lab terjadi perkawinan exogami. Mulailah dijalin hubungan-hubungan Baru dengan kerabat kedua belah pihak (suami-istri).
Dalam rangka pemenuhan hidup, komunitas Kauman dengan menggunakan pengetahuan kulturalnya yang diperoleh dari pengalaman dan proses belajar, telah merubah tata ruang arsitekturnya yang semula mereka memiliki ruang permukiman yang terbuka dengan pola rumah tinggal deretnya, kemudian merubah menjadi ruang permukiman yang tertutup dengan dinding tembok tinggi di sana sini.
Dalam tata ruang arsitektur Kauman telah terjadi proses saling `membentuk' antara ruang-ruang arsitektur sebagai wadah aktivitas dan orang-orang Kauman itu sendiri sebagai pelaku atau subyek. Generasi terdahulu telah menciptakan dan membentuk ruang-ruang arsitektur Kauman, dengan dinding-dinding pembatas ruang dibuat secara tegas dan jelas. Sementara generasi sekarang, sikap dan perilakunya dibentuk oleh ruang-ruang tersebut. Apabila generasi sekarang memiliki keinginan dan kemampuan (ekonomi) tidak menutup kemungkinan akan menghilangkan dinding tembok tinggi yang mengelilingi rumahnya. Hal ini bisa terjadi karena di antara ruang-ruang arsitektur dan orang-orang yang melakukan aktivitas di dalamnya senantiasa terdapat suatu hubungan timbal balik.
(xvi, 274 halaman, Bibliografi : 73 buku, 4 artikel, 6 laporan penelitian, 1 disertasi, 5 tesis, 2 skripsi, tahun terbitan paling awal : 1960, paling akhir : 2003)"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2004
T13812
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Glenn Dinov Harun Pangestu
"Gereja Katolik Santo Yoseph merupakan sebuah bangunan peribadatan yang terletak di Matraman, Jakarta Timur. Tujuan dari dilakukannya penelitian ini adalah untuk mengetahui aspek arsitektural bangunan gereja ini Melalui pendekatan arkeologi, penelitian ini menganalisis struktur, desain, dan elemen-elemen arsitektural gereja untuk memahami konteks budaya dan religius yang membentuk pembangunan gereja tersebut. Penelitian ini juga bertujuan untuk mengetahui hubungan antara arsitektur dengan praktik ibadah dan peran gereja dalam kehidupan beragama. Metode dalam penelitian ini melibatkan analisis arkeologi yang dikemukakan oleh Sharer dan Ashmore. ata primer dan sekunder dikumpulkan dan dianalisis untuk mengungkapkan makna dan fungsi yang terkait dengan aspek arsitektur gereja Santo Yoseph Matraman. Konsep-konsep teoritis yang digunakan dalam penelitian ini meliputi simbolisme arsitektur gereja, makna ritus keagamaan, dan hubungan antara ruang fisik dan praktik keagamaan. Mengungkapkan bahwa komponen-komponen arsitektur bangunan tersebut memiliki makna-makna yang relevan dengan aktivitas keagamaan, seperti simbolisme dalam fasad, denah, lantai, dan fasad bangunan. Selain itu, komponen-komponen arsitektur tersebut juga berperan penting dalam mendukung berbagai kegiatan keagamaan, termasuk perayaan Ekaristi, Prosesi Sakramen Mahakudus, dan Ziarah Maria Fatima.

Santo Yoseph Catholic Church is a worship building located in Matraman, East Jakarta. The aim of this research is to determine the architectural aspects of this church building. Using an archaeological approach, this research analyzes the structure, design and architectural elements of the church to understand the cultural and religious context that shaped the construction of the church. This research also aims to determine the relationship between architecture and worship practices and the role of churches in religious life. The method in this research involves archaeological analysis proposed by Sharer and Ashmore. Primary and secondary data were collected and analyzed to reveal the meaning and function related to the architectural aspects of the Santo Yoseph Matraman church. The theoretical concepts used in this research include the symbolism of church architecture, the meaning of religious rites, and the relationship between physical space and religious practice. Revealing that the architectural components of the building have meanings that are relevant to religious activities, such as symbolism in the facade, floor plan, and building facade. Apart from that, these architectural components also play an important role in supporting various religious activities, including the celebration of the Eucharist, the Procession of the Blessed Sacrament, and the Pilgrimage of Mary Fatima."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2023
TA-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Archie Allen Listiyono
"Skripsi ini membahas pengaruh parameter pada struktur bangunan tinggi apabila dirancang menggunakan pendekatan parametrik. Pemilihan topik pembahasan ini ini dikarenakan pada arsitektur parametrik, proses perancangannya menggunakan parameter. Dengan adanya program - program yang mendukung permodelan parametrik, proses pencarian bentuk pada arsitektur parametrik pun sudah dapat dilakukan oleh program komputer. Dengan bantuan program komputer, variasi model tiga dimensi menjadi lebih mudah untuk dihasilkan. Arsitek hanya perlu mengubah nilai dari parameter yang sudah ditetapkan. Mudahnya eksplorasi bentuk menyebabkan perubahan pada bentuk bangunan tinggi yang ada saat ini. Oleh karena itu skripsi ini akan membahas pengaruh parameter struktur terhadap struktur bangunan tinggi ketika parameter struktur tersebut dilibatkan pada saat perancangan.

This thesis will discuss the influence of structure parameter towards high rise structure in parametric architecture. The reason behind this thesis because in parametric architecture, parameter is being used in the design process. With the help of software which support parametric modelling, the form finding process in parametric architecture can now be done by the software. With the help of this software, the variation of the 3 D model can be constructed easily. Architect just need to change the value of the parameter. The easiness in form finding affect the shape of the high ndash rise building today. Because of that, this thesis will discuss the influence of structure parameter towards high rise structure when the structure parameter is being used in the design process."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2016
S66517
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mills, Criss B.
Hoboken: Wiley-Academy, 2011
720.22 MIL d
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Hongkong: Phoenix Publishing Limited, 2011
R 779 COO
Buku Referensi  Universitas Indonesia Library
cover
New York: Faculty of Architecture, 1993
AR
Majalah, Jurnal, Buletin  Universitas Indonesia Library
cover
White, Edward T.
Arizona: Architectural Media, 1977
720.28 WHI p
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>