Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 60073 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Faiz Rizqillah Akbar
"Salah satu hal yang menjadi tantangan khususnya bagi nelayan di Indonesia ialah biaya operasi kapal. Hal ini dikarenakan 60% - 70% biaya operasional nelayan dikeluarkan untuk BBM. Dalam menekan penggunaan BBM untuk kapal ikan, dapat dilakukan dengan membuat konstruksi kapal ikan yang lebih ringan. Dengan adanya optimasi konstruksi dan pemilihan material yang tepat, dapat menghasilkan desain kapal ikan yang lebih ringan dan dapat mengecilkan biaya operasional maupun biaya pembangunan kapal.  Optimasi dilakukan dengan membuat konstruksi kapal dengan beberapa variasi jarak frame yaitu 400 mm, 500 mm, dan 600 mm pada material mild steel & AH32. Selain itu ketebalan dioptimasi sampai dengan tegangan & deformasi yang dialami mencapai batas yield strength & batas deformasi dari rules. Hasil dari optimasi jarak frame menunjukkan penurunan berat 80 hingga 90 kg, serta hasil dari optimasi ketebalan plat menunjukkan penurunan berat hingga 20%.

One of the challenges, particularly for fishermen in Indonesia, is the cost of vessel operations. This is because 60% - 70% of the fishermen's operational costs are spent on fuel. To reduce fuel consumption for fishing vessels, one approach is to construct lighter fishing vessels. By optimizing the construction and selecting appropriate materials, it is possible to achieve a lighter design for fishing vessels which can reduce operational and construction costs. Optimization can be achieved by constructing the vessel with different frame spacing variations, such as 400 mm, 500 mm, and 600 mm, using mild steel and AH32 materials. Additionally, the plate thickness can be optimized to ensure that the stress and deformation experienced by the vessel remain within the yield strength and deformation limits set by the rules. The results of the frame spacing optimization show a weight reduction of 80 to 90 kg, while the plate thickness optimization results in a weight reduction of up to 20%."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Iko Septiyahardi
"Dalam pembangunan kapal baja menjadi item paling banyak dibutuhkan sebagai material kapal. Harga baja cenderung meningkat dari waktu ke waktu seiring dengan krisis global. Hal ini membuat biaya produksi kapal secara keseluruhan meningkat. Hal yang dapat dilakukan untuk menurunkan biaya produksi adalah dengan menurunkan biaya material. Salah satu cara untuk menurunkan biaya material adalah dengan melakukan optimasi pemilihan material. Pada penelitian ini optimasi dilakukan menggunakan Upgrade & Downgrade Method.Ada 3 step yang berjalan pada metode ini. Metode ini bekerja dengan mengganti material yang ketebalannya telah melebihi parameter yang telah ditentukan. Parameter pergantian material ditentukan berdasarkan rangking material. Material rangking 3 akan digantikan material rangking 2 dan seterusnya. Pada step 1 sebagai step awal akan menggunakan material dengan rangking paling rendah sebagai initial design. Hasil dari step 1 akan mengganti material yang memiliki ketebalan melebihi parameter dengan material yang rangkingnya lebih tinggi. Rangking material dihasilkan dari perbandingan antara yield strength dengan harga material. Material yang digunakan dalam penelitian ini adalah mild steel,AH 32 dan AH 36.Untuk menguji efektivitas metode ini, dibuatkan 6 kasus dengan perbedaan harga material setiap kasusnya sehingga menghasilkan rangking material yang bervariasi juga. Hasil dari penelitian ini akan menampilkan perbandingan harga material pada setiap kasusnya. Harga paling rendah yang dihasilkan dari masing-masing step adalah hasil paling optimal dan akan dijadikan final design. Hasil penelitian disajikan dalam bentuk grafik perbandingan harga dan massa. Dari hasil penelitian biaya pada kasus 1 turun sebesar 29.5 % menjadi 8.542.723 rupiah, pada kasus 2 turun sebesar 47.7% menjadi 6.336.328 rupiah, pada kasus 3 turun sebesar 48.1% menjadi 7.070.354 rupiah, pada kasus 4 turun sebesar 49.1% menjadi 7.703.958 rupiah, pada kasus 5 turun sebesar 26.3% menjadi 7.820.365 rupiah dan pada kasus 6 turun sebesar 26.1% menjadi 10.083.541 rupiah.

In the construction of ships, steel is the most needed item as ship material. Steel prices tend to increase from time to time in line with the global crisis. This makes the overall production cost of ships increase. One thing that can be done to reduce production costs is to reduce material costs. One way to reduce material costs is to optimize material selection. In this research, optimization is carried out using the Upgrade & Downgrade Method. There are 3 steps that run in this method. This method works by replacing the material whose thickness has exceeded the specified parameters. Material replacement parameters are determined based on the material ranking. The 3rd rank material will be replaced by the 2nd rank material and so on. In the first step as an initial step, we will use the material with the lowest rank as the initial design. The results of step 1 will replace the material that has a thickness exceeding the parameter with a material with a higher ranking. Material ranking is generated from the comparison between yield strength and material price. The materials used in this research are mild steel, AH 32 and AH 36. To test the effectiveness of this method, 6 cases were made with differences in material prices in each case in order to produce a varied material ranking as well. The results of this study will show a comparison of material prices in each case. The lowest price generated from each step is the most optimal result and will be used as the final design. The results of the study are presented in a price and mass comparison chart. From the results of the study, the cost in case 1 decreased by 29.5% to 8,542,723 rupiah, in case 2 it decreased by 47.7% to 6,336,328 rupiah, in case 3 it decreased by 48.1% to 7,070,354 rupiah, in case 4 it decreased by 49.1% to 7,703,958 rupiah, in case 5 it decreased by 26.3% to 7,820,365 rupiah and in case 6 it decreased by 26.1% to 10,083,541 rupiah.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Elvan Nawawi
"Indonesia, sebagai salah satu negara kepulauan terbesar, memiliki potensi di sektor maritim. Pemerintah RI menempatkan industri perkapalan sebagai salah satu sektor industri prioritas untuk dikembangkan. Industri galangan kapal merupakan industri yang dapat menghasilkan produk seperti kapal dan bangunan lepas pantai. Salah satu produk dari industri galangan kapal adalah kapal ikan. Kapal ikan merupakan kapal yang berfungsi untuk menangkap dan membawa ikan hasil tangkapan. Sebagian besar kapal ikan tradisional terbuat dari kayu yang memerlukan perawatan tinggi dan biaya besar. Modernisasi kapal ikan dengan penggunaan material seperti baja, alumunium 5083, dan HDPE penting untuk meningkatkan daya saing nelayan. Penelitian ini mengoptimalkan bagian superstruktur dan hatch cover kapal ikan 5 GT dengan metode Finite Element Method (FEM) dan persamaan bending stress untuk mengurangi massa kapal. Hasil dari optimasi ini menunjukkan bahwa tegangan yang terjadi pada struktur tetap memenuhi standar dari badan klasifikasi. Optimasi menunjukkan penurunan berat: untuk material mild steel, penurunan berat superstruktur sebesar 45%, dan hatch cover sebesar 46%. Untuk aluminium 5083, penurunan berat superstruktur sebesar 17,34% dan hatch cover sebesar 18,95%. Sebaliknya, pada material HDPE terjadi peningkatan berat struktur sebesar 78.08 kg, atau sekitar 161.857 % dari berat desain. Hasil ini menunjukkan pentingnya pemilihan material dan ketebalan pelat yang tepat untuk mencapai efisiensi optimal dalam konstruksi kapal.

Indonesia, as one of the largest archipelagic countries, has significant potential in the maritime sector. The Indonesian government prioritizes the shipbuilding industry as one of the key sectors for development. The shipyard industry is capable of producing products such as ships and offshore structures. One of the products of the shipyard industry is fishing boats. Fishing boats are vessels used for catching and transporting fish. Most traditional fishing vessel are made of wood, which requires high maintenance and significant costs. Modernizing fishing vessel with materials such as steel, aluminum 5083, and HDPE is crucial to enhancing the competitiveness of fishermen. This study optimizes the superstructure and hatch cover of a 5 GT fishing vessel using the Finite Element Method (FEM) and bending stress equations to reduce the vessel's mass. The results of this optimization show that the stress occurring in the structure still meets the standards of the classification society. The optimization shows a weight reduction: for mild steel material, the superstructure weight is reduced by 45%, and the hatch cover by 46%. For aluminum 5083, the superstructure weight is reduced by 17.34% and the hatch cover by 18.95%. Conversely, with HDPE material, there is an increase in structural weight of 78.08 kg, or approximately 161.857% of the design weight. These results demonstrate the importance of selecting the appropriate material and plate thickness to achieve optimal efficiency in ship construction. "
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Christofer
"Kapal ikan di Indonesia yang sebagian besar masih bersifat tradisional membuat modernisasi kapal ikan menjadi hal yang penting untuk meningkatkan perkembangan dan daya saing nelayan di Indonesia. Langkah awal modernisasi bisa dimulai dari kapal pelat datar karena memiliki proses produksi yang relatif mudah dan murah. Lebih lanjut, demi mempercepat laju modernisasi, kapal baja perlu dibuat semakin unggul supaya lebih dipilih oleh nelayan. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk mengusulkan suatu metode optimasi struktur kapal untuk mengurangi massa kapal yang akan memengaruhi keseluruhan performa kapal secara signifikan. Karena topologi dan bentuk struktur kapal umumnya sudah dioptimasi berdasarkan kegunaan dan keamanan, maka optimasi yang paling penting dan efektif untuk kapal tradisional adalah optimasi ukuran dengan ketebalan pelat yang menjadi variabel desain. Optimasi dimulai dengan mendesain struktur kapal yang akan mengalami iterasi analisis struktur pada kekuatan melintang dan memanjang dan pengubahan ketebalan pelat lambung hingga mendapat ketebalan pelat yang optimal. Analisis struktur menggunakan metode elemen hingga karena cocok untuk permasalahan yang kompleks, dapat diandalkan, dan efisien. Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa optimasi sukses memperoleh struktur kapal yang lebih optimal dengan penurunan massa kapal hingga 28.87% dan pemenuhan semua kriteria kekuatan dan batasan yang ada. Metode optimasi yang digunakan hanya memerlukan tiga iterasi untuk memperoleh desain optimum dan keseluruhan proses optimasi dapat diselesaikan dalam waktu yang wajar.

Most fishing vessels in Indonesia still have traditional characteristics. Consequently, the modernization of fishing vessels becomes an important thing to improve the development and competitiveness of fishermen in Indonesia. As the initial step, modernization could start from a flat hull ship because the production is relatively easy and cheap. Moreover, to improve the modernization rate, steel ships need to become more impeccable to make them preferable to the fishermen. Therefore, this study focuses on proposing a method for ship structural optimization to reduce the ship mass, thereby significantly affecting overall ship performance. Since the topology and shape of the ship structure are generally already optimized based on functionality and safety, hence the most crucial and effective optimization for the traditional ship is size optimization with plate thickness being the variable design. Optimization starts by designing the ship structure that will run into an iteration of structural analysis on the longitudinal and transversal strength and updating the hull plate thicknesses until the optimum plate thicknesses are obtained. The structural analysis uses the Finite Element Method as it is suitable for complex problems, reliable and efficient. The result shows that the optimization successfully gets an optimum ship structure with the reduction of ship mass up to 28.87% while meeting all strength requirements and constraints. The optimization method only needs three iterations to obtain the optimum design and the optimization process can be finished in a reasonable amount of time."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aly Abdussalam
"Harga material yang meningkat menyebabkan biaya manufaktur dari sebuah bangunan kapal baru juga meningkat. Ini menyebabkan berkurangnya keuntungan yang didapatkan oleh ship owner maupun galangan. Masalah ini dapat diatasi dengan cara mengurangi massa dari kapal sehingga biaya yang dibutuhkan untuk manufaktur kapal berkurang. Penelitian ini memberi suatu solusi dengan mengoptimalkan struktur pada kapal dengan beberapa jenis material baru dengan tujuan untuk mengurangi massa dari kapal itu sendiri. Optimasi struktur yang akan dilakukan adalah Size Optimization di mana optimasi dilakukan dengan mengubah ketebalan pelat dari suatu struktur yang ada dikapal. Selain itu optimasi ini memberikan solusi untuk mengurangi biaya dari manufaktur suatu kapal. Optimasi ini akan menggunakan Finite Element Method untuk memvalidasi hasil akhir yang didapatkan. Penggantian material merupakan variabel utama dari penelitian ini, di mana Mild Steel, High Tensile Steel AH 32, High Tensile Steel AH 36, dan Aluminium 6061 merupakan material yang akan digunakan. Hasil dari penelitian ini akan menunjukkan perbandingan massa dan biaya. Pada hasil optmasi menggunakan material yang digunakan, pengurangan massa dan biaya berhasil didapatkan.

The raise of material prices clearly increases the cost of the production of new ships, and accordingly might reduce the profits of the ship or shipyard owners. Reducing of ship weight can be one of the solutions to this problem. This study proposes a solution to reduce the ship weight by using structure optimization and changing the material with the new one, or in this case size optimization. Size Optimization is executed by optimizing the thickness of the structure of the ship.  On the other hand, through size optimization, this study also proposes cost reduction within the manufacture cost of the ship. Finite Element Method is used for validating the results of the optimization.  The material that this study utilizes is Mild steel, High Tensile Steel AH 32, High Tensile Steel AH 36, and Aluminium 6061. The result of this study shows the comparison of weight and cost, that the effect of thickness and material change by the optimization methods.  The result shows that in the optimization using all the material succeed in reducing the weight and cost."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Januar Diniarto
"Penelitian kekuatan material laminasi untuk lambung kapal pinisi adalah sebuah pembahasan ilmiah yang menarik untuk mendapatkan material alternatif yang baru yang dapat diaplikasikan untuk lambung kapal pinisi. Dengan metode laminasi ini sangat memungkinkan sebagai pengganti kayu, karena dengan laminasi, selain memiliki kekuatan yang lebih baik dan mudah didapat juga harga yang lebih murah dibandingkan kayu. Dengan pertimbangan material laminasi ini masih jarang digunakan pada kapal, maka diperlukan pengujian terhadapat material tersebut. Penelitian kali ini dilakukan untuk melihat karakteristik mekanik dan mengevaluasi penggunaan material laminasi.
Adapun uji yang dilakukan meliputi uji tarik dan uji lentur yang di uji di laboratorium untuk melihat kekuatan tarik, modulus tarik, kekuatan lentur dan modulus lenturnya. Hasil Pengujian dari pengujian tarik didapat nilai tensile strength kayu laminasi 7,316 MPa, fiber laminasi 93,9167 MPa dan bambu laminasi 56,583 MPa. Hasil pengujian menunjukkan bahwa material laminasi yang memiliki nilai terdekat dengan nilai yang ada pada peraturan BKI dan Germanisher Lloyd adalah fiber laminasi.

The research strength of laminated material for hull pinisi is an interesting scientific discussion to get a new alternative materials that can be applied to the hull pinisi. With lamination method is very possible as a substitute for wood, due to the lamination, in addition to having a better strength and easy to obtain also the prices are cheaper than wood. With consideration of these laminate materials are rarely used on ships, the required testing terhadapat material. Research time was carried out to see the mechanical characteristics and evaluate the use of laminated materials.
The test was conducted on the tensile and bending tests in the laboratory test to see tensile strength, tensile modulus, flexural strength and bending modulus. The test results obtained from tensile testing tensile strength values of wood laminate is 7.316 MPa, fiber laminate is 93.9167 MPa and bamboo laminate 56.583 MPa. The test results showed that the laminate material that has a value closest to the existing value in the BKI regulations and Germanisher Lloyd is fiber laminate.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2011
S52166
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Djordan Ranadi Putra
"Dalam membangun sebuah kapal membutuhkan biaya yang sangat besar terutama dalam pengadaan material. Salah satu cara untuk mengurangi biaya manufaktur tersebut adalah melakukan optimasi struktur kapal. Dalam penelitian ini, optimasi dilakukan dengan menggunakan metode Hybrid GA. Metode ini menggabungkan antara Genetic Algorithm dan Size Optimization. Genetic Algorithm digunakan untuk memilih material dan Size Optimization digunakan untuk mengurangi ketebalan pelat. Akan tetapi, metode optimasi Genetic Algorithm membutuhkan waktu yang sangat lama untuk mendapatkan hasil paling optimal. Penelitian ini bertujuan untuk mengurangi waktu yang diperlukan dalam optimasi berbasis Hybrid GA dengan memodifikasi proses Genetic Algorithm serta mendapatkan material dengan biaya manufaktur paling rendah. Modifikasi Genetic Algorithm dalam penelitian ini adalah melakukan optimasi sesuai kelompok gen setiap 10%; 20%; 25%; 50%; dan 100% dari total keselurahan gen. Hasil penelitian akan menampilkan pengaruh modifikasi Genetic Algorithm terhadap waktu optimasi dan biaya. Terjadi pengurangan biaya sebanyak 39% pada optimasi setiap 10% gen, 20% gen, dan 25% gen, 34% pada optimasi setiap 50% gen, dan 33% pada optimasi dengan 100% gen. Dari hasil penelitian didapat rata-rata waktu optimasi tiap generasinya, yaitu setiap 10% gen adalah 0,274 jam, setiap 20% gen adalah 0,388 jam, setiap 25% gen adalah 0,434 jam, setiap 50% gen adalah 0,61 jam, dan 100% gen adalah 0,646 jam.

In building a ship requires a very large cost, especially in the procurement of materials. One way to reduce manufacturing costs is to optimize the ship structure. In this study, optimization was carried out using the Hybrid GA method. This method combines Genetic Algorithm and Size Optimization. Genetic Algorithm is used to select material and Size Optimization is used to reduce plate thickness. However, the Genetic Algorithm optimization method takes a very long time to get the most optimal results. This study aims to reduce the time required for optimization based on Hybrid GA by modifying the Genetic Algorithm process and obtaining materials with the lowest manufacturing costs. Genetic Algorithm modification in this research is to optimize according to gene group every 10%; 20%; 25%; 50%; and 100% of the total gene pool. The results of the study will show the effect of Genetic Algorithm modification on optimization time and cost. There was a 39% cost reduction in optimization of every 10% of genes, 20% of genes, and 25% of genes, 34% on optimization of every 50% of genes, and 33% on optimization with 100% of genes. From the results of the study, the average optimization time of each generation, ie every 10% of genes is 0.274 hours, every 20% of genes is 0.388 hours, every 25% of genes is 0.434 hours, every 50% of genes is 0.61 hours, and 100% gene is 0.646 hours."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rifqianda Fadlurrahman
"Kenaikan harga BBM membuat biaya operasional kapal menjadi semakin tidak terjangkau merupakan akar masalah dari kemiskinan yang dialami oleh nelayan kecil. Hal ini mengindikasikan perlunya solusi untuk mengurangi ketergantungan pada BBM. Energi listrik sebagai alternatif memiliki potensi karena lebih murah dan ramah lingkungan. Pada penelitian ini dilakukan pengujian kapal ikan untuk mengevaluasi dan mengoptimasi performa sistem propulsi dengan mengatur putaran BLDC Motor dan memilih sistem transmisi untuk performa kapal yang optimal.Dua tahap pengujian dilakukan: tahap pra optimasi menggunakan transmisi gearbox dan pulley belt dengan rasio 1:7,07, dan tahap pasca optimasi menggunakan transmisi pulley belt dengan rasio 1:1,6. Analisis data berfokus pada hubungan kecepatan putaran motor listrik dengan arus, daya dan kecepatan kapal menunjukkan peningkatan performa sistem propulsi kapal secara keseluruhan. Optimasi performa sistem propulsi telah berhasil dilakukan ditandai dengan meningkatnya kecepatan maksimum kapal, dari pengujian tahap pra optimasi yaitu 3,24 knot pada 3487,57 RPM, menjadi 4,14 knot pada 715,96 RPM saat pengujian pasca optimasi, sehingga parameter kecepatan kapal telah tercapai.

The increase in fuel prices, making the operational costs of ships increasingly unaffordable, is the root cause of the poverty experienced by small-scale fishermen. This indicates the need for solutions to reduce dependence on fuel. Electric energy as an alternative has potential because it is cheaper and environmentally friendly. In this study, tests were conducted on fishing vessels to evaluate and optimize the performance of the propulsion system by regulating the rotation of the BLDC motor and selecting the transmission system for optimal vessel performance. Two stages of testing were conducted: the pre-optimization stage using gearbox and pulley belt transmission with a ratio of 1:7.07, and the post-optimization stage using pulley belt transmission with a ratio of 1:1.6. Data analysis focused on the relationship between the speed of the electric motor, current, power, and vessel speed, showing an overall improvement in the vessel's propulsion system performance. The optimization of the propulsion system performance was successfully achieved, as indicated by the increase in the vessel's maximum speed from 3.24 knots at 3487.57 RPM in the pre-optimization test to 4.14 knots at 715.96 RPM in the post-optimization test, thus achieving the vessel speed parameters."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Achmad Fatchur Utama
"Indonesia merupakan negara maritim yang memiliki potensi sumber daya kelautan dan perikanan yang sangat besar, khususnya di wilayah perairan Laut Jawa. Dalam hal ini, kapal ikan diperlukan sebagai transportasi untuk mengoptimalkan pemanfaatan sumber daya tersebut. Kapal dengan ukuran 21-30 GT menjadi menarik untuk dikembangkan mengingat dari segi ukuran tidak terlalu besar serta jumlahnya masih sedikit dibandingkan ukuran lainnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan desain kapal ikan 30 GT sebagai langkah awal untuk optimalisasi sumber daya kelautan di Indonesia. Pembuatan desain kapal menggunakan material baja dibuat menggunakan perangkat lunak Maxsurf dan AutoCAD yang pada prosesnya terdiri melalui beberapa tahap, diantaranya yaitu pembuatan lines plan, general arrangement, midship section, dan shell expansion. Di sisi lain, pengembangan kapal penangkap ikan di Indonesia mulai diminati oleh investor lokal yang ditandai dengan meningkatnya pemesanan pada industri galangan kapal. Untuk menanggapi hal tersebut, pada penelitian ini dilakukan kajian mengenai analisis kelayakan investasi kapal ikan berukuran 30 GT di area perairan Laut Jawa. Dari hasil desain dan perhitungan kapal ikan baja 30 GT yang telah dilakukan, dapat diketahui dimensi kapal yang baik dengan panjang kapal = 16m, lebar kapal = 4m, tinggi kapal = 1.85m, dan draft kapal= 1.2m. Kapal ikan berbahan baja ini dapat menggantikan kapal ikan berbahan kayu karena material kayu sudah langka. Berdasarkan analisis keuangan yang telah dilakukan, diperoleh nilai NPV dan IRR yang positif, sehingga diharapkan kapal ikan bahan baja ini dapat menarik perhatian investor untuk berinvestasi di dalamnya.

Indonesia is a maritime country that has enormous potential for marine and fishery resources, especially in the Java Seawaters. In this case, fishing vessels are needed as transportation to optimize the utilization of those resources. Ships with a size of 21-30 GT are interesting to develop considering that in terms of size, they are not too large and the number is still small compared to other sizes. This study aims to develop a 30 GT fishing vessel design as the first step for optimizing marine resources in Indonesia. Ship design using steel material is done using Maxsurf and AutoCAD software which in the process consists of several stages, including the manufacture of lines plan, general arrangement, midship section, and shell expansion. On the other hand, the development of fishing vessels in Indonesia is starting to attract local investors, which is known by an increase in orders from the shipbuilding industry. To respond this circumstance, this study was conducted to analyze the feasibility of investment in fishing vessels 30 GT in the Java Sea waters area. From the results of the design and calculation of the 30 GT steel fishing vessel that has been carried out, it can be seen that the dimensions of a good ship with ship length = 16m, ship width = 4m, ship height = 1.85m, and ship draft = 1.2m. This steel fishing vesselcan replace wooden fishing vessel because wooden materials are scarce. Based on the financial analysis that has been carried out, positive NPV and IRR values were obtained, so it is hoped that this steel fishing vessel can attract the attention of investors to invest in it."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aditya Ahmad Fauzan
"Penelitian ini mengeksplorasi penerapan algoritma Ant Colony Optimization (ACO) yang dilengkapi dengan algoritma pencarian A* untuk memecahkan masalah tata letak di galangan kapal, guna meningkatkan produktivitas dan meminimalkan biaya operasional, terutama penanganan material. Menurut Dorigo et al. (1996), ACO adalah teknik probabilistik yang terinspirasi dari perilaku semut dalam mencari makan dan cocok untuk optimasi kombinatorial. Algoritma pencarian A*, seperti yang dijelaskan oleh Hart et al. (1968), adalah algoritma pencarian terbaik-pertama yang menemukan jalur biaya terendah menggunakan heuristik. Penelitian ini memodelkan galangan kapal sebagai masalah optimasi yang kompleks, dengan fokus pada biaya penanganan material. ACO digunakan untuk mengeksplorasi konfigurasi tata letak potensial, sementara algoritma pencarian A* diintegrasikan untuk meningkatkan efisiensi dan akurasi. Melalui simulasi dan analisis data dunia nyata, pendekatan gabungan ACO dan A* menunjukkan peningkatan signifikan dalam efisiensi tata letak dan pengurangan biaya penanganan material. Studi ini berkontribusi pada bidang teknik industri dengan memperkenalkan pendekatan baru untuk optimasi tata letak galangan kapal dan menunjukkan potensi algoritma yang terinspirasi bio dalam menyelesaikan masalah teknik praktis.

This research explores the application of Ant Colony Optimization (ACO) algorithms, supplemented by A* search algorithms, to solve layout problems in shipyards to enhance productivity and minimize operational costs, especially material handling costs. According to Dorigo et al. (1996), ACO is a probabilistic technique inspired by ant foraging behavior, well-suited for combinatorial optimization problems. The A* search algorithm, as described by Hart et al. (1968), is a best-first search algorithm that finds the lowest-cost path using heuristics. This research models the shipyard as a complex optimization problem, focusing on material handling costs. ACO is used to explore potential layout configurations, while the A* search algorithm is integrated to improve efficiency and accuracy. Through simulations and real-world data analysis, the combined ACO and A* approach shows significant improvements in layout efficiency and reductions in material handling costs. This study contributes to industrial engineering by introducing a new approach to optimizing shipyard layouts and demonstrating the potential of bio-inspired algorithms in solving practical engineering problems."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>