Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 85097 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Ghasyiya Kaifa Syaqima Syahir
"Instagram merupakan aplikasi media sosial yang sangat populer dan para penggunanya dapat dengan mudah berkomunikasi dengan mengunggah foto dan video tentang kehidupannya. Setiap foto dan video yang diunggah dapat ditambahkan caption atau takarir oleh para penggunanya. Penelitian ini menganalisis campur kode pada takarir Instagram milik Paulien Tilstra (@paulientilstra), seorang selebriti Instagram Belanda, yang diunggah selama pandemi COVID-19 pada tahun 2020 hingga 2022 dengan tema berkegiatan di rumah. Penelitian berfokus pada bentuk dan jenis campur kode serta alasan digunakannya campur kode. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan bentuk, jenis, dan alasan digunakannya campur kode pada takarir Instagram Paulien Tilstra. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif kualitatif dengan menggunakan pendapat campur kode oleh Muysken (2000) dan Hoffmann (1991). Hasil dari penelitian ini adalah campur kode pada takarir Instagram Paulien Tilstra didominasi oleh bentuk kata, bentuk frasa dan jenis penyisipan. Alasan dilakukannya campur kode yang paling banyak ditemukan adalah untuk membicarakan topik tertentu, penegasan sesuatu, dan memperjelas isi pesan kepada mitra bicara. Paulien Tilstra melakukan campur kode pada takarir Instagram miliknya saat mempromosikan produk dan bekerja sama dengan berbagai merek.

Instagram is a very popular social media application where users can easily communicate by uploading photos and videos about their lives. Each uploaded photo and video can be added with captions by its users. This research analyzed code-mixing in Instagram captions of Paulien Tilstra (@paulientilstra), a Dutch Instagram celebrity, which were uploaded during the COVID-19 pandemic from 2020 to 2022 with the theme of activities at home. The research focused on the forms and types of code-mixing as well as the reasons for using code-mixing. The purpose of this research was to describe the forms, types, and reasons for code-mixing in Paulien Tilstra's Instagram captions. The research method used was descriptive qualitative using the code-mixing opinions of Muysken (2000) and Hoffmann (1991). The results of this research showed that code-mixing in Paulien Tilstra's Instagram captions were dominated by word forms, phrase forms and insertion types. The most common reasons for code-mixing were to discuss a particular topic, emphasize something, and clarify the content of the message. Paulien Tilstra did code-mixing in her Instagram captions when promoting products and collaborating with various brands."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2023
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Widiya Wijayanti Setiawan
"Instagram merupakan sosial media yang populer di kalangan umum. Para pengguna dapat mengunggah foto atau video dan memberikan caption pada unggahan mereka, seringkali para pengguna menggunakan satu atau dua bahasa dalam satu caption. Gejala ini dikenal sebagai campur kode. Campur kode merupakan pengunaan dua bahasa atau lebih dalam satu kalimat atau paragraf. Penelitian ini membahas campur kode pada caption akun Instagram Tess Milne (@tessmilne_) dan Jamie Faber (@jamie_faber). Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan bentuk dan fungsi campur kode di akun Instagram mereka. Metode yang digunakan yaitu deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Teknik pengambilan data dilakukan dengan metode baca dan catat. Dua puluh data berhasil dikumpulkan dari dua unggahan Instagramitu. Analisis data campur kode dilakukan berdasarkan teori Muysken. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa campur kode pada akun Tess Milne dan Jamie Faber yang paling banyak digunakan adalah campur kode penyisipan dan fungsi yang ditemukan adalah penegasan dan strategi komunikasi.

Instagram is a social media that is popular among the public. Users can upload photos or videos and give captions to their uploads. Often, users use one or two languages in one caption. This phenomenon is known as code-mixing. Code-mixing is using two or more languages in one sentence or paragraph. This research discusses code mixing in the captions of Tess Milne (@tessmilne_) and Jamie Faber (@jamie_faber) Instagram accounts. The purpose of this study is to describe the types and functions of code mix in their Instagram accounts. The method used in this research is descriptive using a qualitative approach with data collection techniques of reading and note-taking. Twenty data were taken from their Instagram posts. Data analysis of code-mixing was conducted based on Muysken's theory. The results of this study show the most widely used code-mixing on Tess Milne and Jamie Faber's accounts is insertion and the functions found were emphasizing and strategic communications.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2024
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Moza Defitra Nareswari
"Sosial media merupakan salah satu jejaring sosial yang digunakan masyarakat untuk berkomunikasi, platform sosial media yang kerap digunakan adalah Instagram. Caption pada Instagram merupakan salah satu media masyarakat untuk melakukan percakapan. Dalam caption Instagram, para pengguna biasanya menggunakan banyak bahasa dalam satu caption tersebut yang biasa disebut dengan campur kode. Adanya multilingual dalam percakapan antar manusia sehingga terdapat bentuk campur kode. Campur kode merupakan salah satu bentuk percampuran bahasa dari satu bahasa utama ke bahasa lain yang bentuknya dapat berupa frasa, kata, klausa, dan kalimat. Penelitian ini mengkaji tentang campur kode pada caption Instagram Jan Kooijman (@jankooijmagram) yang diunggah pada periode 2020 hingga 2021. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi bentuk dan proses campur kode. Metode yang digunakan yaitu deskriptif kualitatif menggunakan pendekatan sosiolinguistik. Analisis data didasarkan pada pendapat Muysken (2000) tentang campur kode. Hasil dari penelitian ini ditemukan bahwa campur kode pada akun Instagram @jankooijmagram lebih banyak ditemukan bentuk campur kode berupa kata dan didominasi oleh proses penyisipan.

Social media is one of the social platforms used by people to communicate, the social media platform that is often used is Instagram. Caption on Instagram is one of the media for people to have a conversation. In Instagram captions, users usually use many languages in one caption, which is commonly referred to as code mixing. The multilingual existence in conversations between people causes a form of code-mixing. Code mixing is a form of language mixing from one main language to another language which can be in the form of phrases, words, clauses, and sentences. This research analyzes code mixing in Jan Kooijman's Instagram captions (@jankooijmagram) uploaded in the period 2020 to 2021. This research aims to identify the form and process of code mixing. The method used is descriptive qualitative using a sociolinguistic based approach. Data analysis is based on the theory of code switching and code mixing according to Muysken (2000). The results of this study found that code mixing on the @jankooijmagram Instagram account is more common in the form of words and is dominated by the insertion process."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2024
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Harahap, Deva Nadhifah Novitasari
"Instagram merupakan salah satu aplikasi yang banyak digunakan oleh masyarakat di dunia. Pengguna Instagram dapat mengunggah foto dan video serta memberi informasi tambahan pada unggahan mereka melalui keterangan atau caption. Penelitian ini membahas tentang campur kode pada caption Instagram Jiami Jongejan (@jiami) yang diunggah pada November 2021 hingga Maret 2022. Penelitian akan berfokus pada bentuk dan proses campur kode serta faktor yang melatarbelakangi terjadinya campur kode tersebut. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan bentuk, proses, dan faktor yang menyebabkan terjadinya campur kode pada caption Instagram Jiami. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif kualitatif berdasarkan teori campur kode menurut pendapat Muysken (2000) dan Hoffmann (1991). Hasil dari penelitian ini adalah campur kode pada caption Instagram Jiami didominasi oleh proses penyisipan. Bentuk campur kode yang paling banyak ditemukan adalah bentuk kata. Sebagian besar campur kode dilakukan untuk membicarakan topik tertentu. Sebagai seorang influencer, Jiami melakukan campur kode agar caption Instagram miliknya dapat menarik perhatian pengikutnya.
Instagram is one of application that is used by many people in the world. Instagram users can upload photos and videos and provide additional information on their uploads through captions. This research discusses code mixing in Jiami Jongejan (@jiami)'s Instagram captions which was uploaded from November 2021 to March 2022. This research will focus on the form, the process, and the cause of code mixing. The purpose of this research is to describe the form, the process, and the factors that cause code mixing in Jiami’s Instagram captions. The research method used is descriptive qualitative and based on the theory of code mixing according to Muysken (2000) and Hoffman (1991). The results of this research show that code mixing in Jiami’s Instagram caption is dominated by the insertion process. The most common form of code mixing is the word form. The cause of code mixing is mainly to talk about a specific topic. As an influencer, Jiami uses code mixing to attract the attention of her followers."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2022
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Anissa Maulita
"Saat ini, sebagian besar masyarakat Belanda dapat berbicara dan mengerti bahasa Inggris sebagai bahasa kedua. Campur kode dapat terlihat pada akun Instagram @cosmopolitan_nl sebagai salah satu majalah di Belanda. Bentuk, proses terjadinya campur kode dan faktor penyebab terjadinya campur kode dalam keterangan foto Instagram @cosmopolitan_nl itulah yang dikaji dalam penelitian ini. Metode yang digunakan adalah studi deskriptif dengan menggunakan pandangan Muysken mengenai penyisipan, alternasi dan leksikalisasi kongruen serta pandangan Hoffman mengenai faktor penyebab terjadinya campur kode. Data diambil dari periode Desember 2019 sampai Februari 2020. Hasil penelitian mengungkapkan bahwa bentuk campur kode yang banyak terjadi adalah bentuk penyisipan dan alternasi. Faktor penyebabnya yaitu penekanan yang ingin diberikan kepada pembaca dan ingin memberi kesan menarik mengenai topik yang disampaikan. 

Most Dutch people can nowadays speak and understand English as a second language. This phenomenon of code mixing can be seen on Instagram account @cosmopolitan_nl, as a magazine in the Netherlands.This study analyzes the form, the process of code mixing and factors contributing to code mixing in caption @cosmopolitam_nl Instagram account.The method used is descriptive according to Muyskens point of view on the insertion, alternation and congruent lexicalization and Hoffman's point of view regarding factors contributing to code mixing. The data was collected during the period of December 2019 to February 2020. The results of this study revealed that the most common form of code mixing are insertion and alternation. The contributing factor is the need to give emphasis to the reader and to make an interesting impression on the topic being conveyed."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2020
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Yolanda Ryan Armindya
"Maraknya program pertukaran pelajar yang diadakan oleh pihak pemerintah maupun pihak swasta menyebabkan adanya kemungkinan asimilasi budaya, terutama bahasa, oleh para peserta program pertukaran tersebut. Kemungkinan ini diperkuat oleh adanya gejala alih kode yang dilakukan oleh para peserta program pertukaran setelah mereka kembali.
Sebagian besar dari mereka melakukan alih kode bahasa Indonesia-Inggris, terutama alumni program pertukaran pelajar yang berasal dari English-speaking countries. Alumni program pertukaran yang masih melakukan alih kode saat sedang bercakap-cakap adalah alumni program pertukaran pelajar di Yayasan Bina Antarbudaya, khususnya alumni program pertukaran pelajar YES (Youth Exchange and Study).
Karena itu, skripsi ini ditujukan untuk meneliti dan mengidentifikasi bentuk alih kode serta faktor-faktor yang memengaruhinya. Teori yang digunakan pada penelitian ini adalah teori alih kode oleh Gumperz (1982), teori penggunaan campur kode menurut Muysken (2000), serta fungsi-fungsi penggunaan alih kode menurut Holmes (2001) dan Wardhaugh (2002).
Berdasarkan teori-teori tersebut, dapat diidentifikasi 21 alih kode dengan bentuk metaphorical code switching dan 139 campur kode yang sebagian besar dilakukan dalam bentuk insertion. Selain itu, fungsi-fungsi alih kode dan campur kode berdasarkan teori Holmes (2001) dan Wardhaugh (2002) dapat ditemukan dalam ujaran alumni program pertukaran pelajar YES.

Exchange student programs, held by the government or private organization nowadays, cause the possibility of culture assimilation, especially language toward the returnees. This can be found on the indication of code switching among the returnees after they finished the program.
Most of the returnees are those who did the program in one of the English-speaking countries. For instance, YES exchange student program returnees in Yayasan Bina Antarbudaya often switch their language when they speak to other returnees or volunteers in the organization.
Therefore, the aims of this research are to analyze and identify the type of code switching as well as the factors which influence them to do so. The theories applied for this research are the concept of code switching by Gumperz (1982), the definition of code mixing by Musyken (2000), and the functions of using code switching by Holmes (2001) and Wardhaugh (2002).
Based on those theories, it can be concluded that there are 21 metaphorical code switchings and 139 code mixings; mostly on insertion forms. Furthermore, the functions of code switching, told by Holmes (2001) and Wardhaugh (2002), can be proven well."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2013
S45721
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Marsha Aulia Paramita
"Penelitian ini membahas alih-kode bahasa Inggris dan bahasa Indonesia pada siaran radio Cosmopolitan FM. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan dan menghitung frekuensi bentuk-bentuk alih-kode yang muncul. Data yang diteliti adalah percakapan antar-penyiar dengan total durasi 206 menit. Hasilnya menunjukkan bahwa jumlah alih-kode yang muncul adalah 725, yang terdiri dari alih-kode antarkalimat sebesar 28,41%, alih-kode intrakalimat sebesar 49,65%, dan alih-kode interjeksi sebesar 21,93%. Banyaknya kemunculan alih-kode intrakalimat berkaitan dengan kompetensi penutur yang harus menyesuaikan aturan-aturan sintaksis kedua bahasa.

This study focuses on English-Indonesian code-switching in Cosmopolitan FM radio broadcasting. The purpose of this study is to describe and to count the frequency of the occurrence of the types of code-switching. The data is obtained from the conversation between broadcasters with total duration of 206 minutes. The study shows that the total occurrence of code-switching is 725 which contain 28,41% of inter-sentential switching, 49,65% of intra-sentential switching, and 21,93% of tag-switching. The most occurrence of intra-sentential switching relates to the competency of the speakers in adjusting the syntactic rules of both languages."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2014
S54270
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Pei, Mario A.
Jakarta: Bhratara, 1971
400 PEI k
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Linda Dachlan Irwan
"Bahasa merupakan alat komunikasi yang mempunyai peranan penting di dalam kehidupan masyarakat pemakainya. Hal ini karena bahasa adalah alat yang memungkinkan setiap "bahasawan" saling berhubungan untuk menyampaikan gagasan, perasaan dan keinginan kepada anggota lain (Martinet, 1987:22). Di dalam bahasa terkandung pesan-pesan yang akan disampaikan oleh pembicara kepada lawan bicara (Genouvrier, 1970:13) yang penyampaiannya dapat dilakukan melalui media lisan atau media tulis (Halliday, 1970:153). Dalam mewujudkan isi pikiran itu, bahasa lisan lebih sering digunakan daripada bahasa tulis. Bahasa tulis dapat dikatakan sebagai turunan atau berasal dari bahasa lisan karena sistem bahasa yang pertama dikenal adalah sistem bahasa lisan yang hanya terdiri atas bunyi-bunyi yang ditempatkan dalam suatu arus ujaran. Setelah manusia merasakan kebutuhan untuk menuliskan bahasanya, bunyi-bunyi ujar itu dilambangkan secara grafis."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 1996
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Wida Purnama Sari
"Penelitian ini bertujuan untuk memaparkan jenis kalimat dan menjelaskan pola kalimat, kategori, dan peran yang digunakan dalam kalimat SMS acara Uyonuyon RKM. Data yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu siaran Uyon-uyon RKM selama bulan Maret 2013. Penelitian ini menggunakan metode deskriptifanalitis. Terdapat beberapa konsep dasar sintaksis yang digunakan dalam penelitian ini. Meskipun pada beberapa kalimat SMS tersebut terdapat penyingkatan dengan melesapkan salah satu atau beberapa konstituen. Akan tetapi, terdapat pula kalimat beberapa kalimat yang menggunakan kalimat majemuk untuk menyampaikan pesan.

This reaserch aims to describe and explain the types of sentences and sentence patterns, categories, and roles that are used in the sentences of SMS Uyon-Uyon RKM. The data used in this reaserch, which is recording Uyon-uyon RKM during March 2013. This research uses a descriptive-analytical method. There are some basic concepts of syntax used in this research. Although in a few sentences the SMS are shortening by eliminating one or more constitue nts. However, there are some sentences that use complex sentences to convey the message."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2013
S46938
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>