Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 176955 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Wahyu Deni Prasetyo
"Konsumsi energi per jenis pada tahun 2019, menunjukkan konsumsi terbesar adalah BBM sebesar 42%. Besarnya konsumsi BBM dikarenakan penggunaan teknologi dari peralatan BBM masih lebih efisien, terutama pada sektor transportasi. Untuk memenuhi kebutuhan energi tersebut, dibutuhkan sumber energi alternatif selain dari energi fosil. Sementara itu, pemerintah sendiri sudah mengatur pada Perpres Nomor 22 Tahun 2017 tentang rencana umum energi nasional bahwa pemerintah merancang target energi alternatif untuk menopang kebutuhan BBM hingga tahun 2050 dengan Bahan Bakar Nabati (BBN). Pemerintah Indonesia menargetkan penggunaan bioetanol digunakan sebagai campuran di kendaraan sampai 20% dari volume (E20) pada tahun 2025. Selain itu, penggunaan metanol juga diteliti dengan hasil memberikan dampak positif bagi kendaraan yakni menahan naiknya nilai coefficient of variation (COV). Di sisi lain, pencampuran gasoline dengan alkohol membuat nilai COV semakin meningkat pada kondisi lean combustion. Untuk itu, penelitian ini ingin mengetahui efek dari campuran bahan bakar Gasoline Etanol dan Metanol (GEM) dengan variasi campuran bahan bakar dengan udara ditinjau dari coefficient of variation (COV). Hasilnya menunjukkan tekanan puncak maksimal diperoleh pada campuran M20 pada lambda (?) 1,1 pada RPM 6000 karena efek dari metanol yang mempunyai pembakaran lebih cepat dibandingkan etanol dan gasoline dan nilai COV tertinggi diperoleh pada campuran M20 dengan ?=1,3 RPM 7000 dan nilai COV terendah diperoleh pada campuran M20 dengan ?=1,0 RPM 8000. Kondisi pembakaran yang excess air atau semakin kurus (lean), membuat nilai coefficient of variation (COV) semakin buruk dengan menggunakan bahan bakar Gasoline Etanol Metanol (GEM).

Energy consumption per type in 2019 shows that the largest consumption is fuel, amounting to 42%. The amount of fuel consumption is due to the use of technology from fuel equipment which is still more efficient, especially in the transportation sector. To meet these energy needs, alternative energy sources are needed other than fossil energy. Meanwhile, the government itself has regulated in Presidential Decree No. 22 of 2017 concerning the general national energy plan that the government designs alternative energy targets to support fuel needs until 2050 with Biofuels (BBN). The Indonesian government is targeting the use of bioethanol to be used as a mixture in vehicles up to 20% of volume (E20) in 2025. In addition, the use of methanol is also studied with the results of having a positive impact on vehicles, namely holding back the increase in the value of the coefficient of variation (COV). On the other hand, mixing gasoline with alcohol makes the COV value increase in lean combustion conditions. For this reason, this study wants to know the effect of a mixture of Gasoline Ethanol and Methanol (GEM) fuels with variations in the mixture of fuel and air in terms of the coefficient of variation (COV). The results show that the maximum peak pressure is obtained in the M20 mixture at lambda (?) 1.1 at 6000 RPM due to the effect of methanol which has a faster combustion than ethanol and gasoline and the highest COV value is obtained in the M20 mixture with ?=1.3 RPM 7000 and the lowest COV value was obtained in the M20 mixture with ?=1.0 RPM 8000. Excess air or lean combustion conditions make the coefficient of variation (COV) value worse when using Gasoline Ethanol Methanol (GEM) fuel."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dhimas Andianto
"

Dewasa ini seluruh dunia sedang berlomba untuk mencari sumber energi terbarukan untuk menggantikan bahan bakar fosil yang tidak ramah lingkungan. Namun, bahan bakar fosil sendiri masih sangat dibutuhkan karena sudah banyak sektor memilki ketergantungan terhadap sumber energi tersebut. Salah satu manfaatnya adalah sebagai bahan bakar kendaraan bermotor yang umum digunakan oleh masyarakat di seluruh dunia. Salah satu solusi yang ditawarkan untuk mengatasi masalah ini ialah bahan bakar jenis baru yaitu bioetanol. Bioetanol memiliki nilai oktan lebih tinggi daripada bahan bakar konvensional sehingga dapat membantu performa mesin menjadi lebih baik. Selain itu gas buang hasil pembakarannya relatif ramah lingkungan jika dibandingkan dengan bahan bakar fosil. Bioetanol digunakan sebagai zat campuran terhadap bahan bakar konvensional agar dapat digunakan pada berbagai jenis mesin yang telah diproduksi sebelumnya dan dipergunakan secara luas. Penelitian ini menggunakan bioetanol fuel grade yang memiliki kadar air dibawah 0,1%. Pada penelitian ini dibahas mengenai pengaruh coefficient of variation (COV) terhadap nilai specific fuel consumption (SFC) pada mesin uji berupa motor bakar 125 cc berbasis bahan bakar gasoline. Pengujian dilakukan menggunakan engine dynamometer untuk mengukur performa mesin serta exhaust gas analyzer untuk mengukur kadar emisi pada gas buang yang dihasilkan mesin uji. Penambahan etanol sebanyak 5% dari volume bahan bakar menghasilkan nilai COV paling rendah sehingga performa pembakaran di dalam mesin adalah yang paling baik serta memiliki nilai SFC paling rendah daripada campuran bahan bakar bioetanol lainnya.


Today the whole world is looking for renewable energy sources to obtain fossil fuels that are not environmentally friendly. However, fossil fuels are still very much needed because many sectors have the need for these energy sources. One of the benefits is as a vehicle fuel used by people throughout the world. One solution offered to overcome this problem is a new type of fuel, bioethanol. Bioethanol has a higher octane value compared gasoline so that it can help improve engine performance. In addition, the exhaust gas produced are relatively environmentally friendly compared to the one that fossil fuels produced. Bioethanol is used asa mixture for conventional fuels to be used in various types of machines that have been previously approved and are widely used. This study uses bioethanol fuel which has air content below 0.1%. In this study we discussed the effect of variant coefficient (COV) on the value of specific fuel consumption (SFC) on a test engine consisting of a 125 cc fuel-based gasoline engine. Tests were carried out using an engine dynamometer to measure engine performance, as well as a gas analyzer to measure emission levels in the exhaust gas produced by the test engine. Addition of bioethanol as much as 5% of the volume of fuel produces the lowest COV value which improves the combustion performance and the lowest SFC value compared to the other bioethanol fuel mixtures.

"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fadhel Muhammad
"Penggunaan kendaraan bermotor di Indonesia yang terus meningkat dapat menyebabkan beberapa masalah seperti penurunan kualitas udara dan polusi. Selain itu, peningkatan jumlah kendaraan bermotor setiap tahunnya juga berarti meningkatnya penggunaan bahan bakar fosil dengan emisi gas buang seperti CO, HC, dan NOx yang berbahaya bagi kesehatan manusia. Kemudian hal tersebut juga meningkatkan ketergantungan Indonesia akan impor minyak, sehingga pemerintah Indonesia berupaya untuk mencari bahan bakar alternatif yang salah satunya adalah campuran Bioethanol dan Methanol. PT Pertamina juga telah membangun sebuah pilot plant untuk memproduksi GEM 80 yaitu bahan bakar dengan persentase bensin 80%, Bioethanol 5%, dan Methanol 15%. Bioethanol dan bensin yang bersifat polar dan non-polar membutuhkan methanol agar campuran menjadi lebih homogen. Pengujian dilakukan dengan engine test bed pada motor Honda Supra dan pengujian performa uji jalan (road test) pada mobil Toyota Kijang produksi 1998. Berdasarkan hasil pengujian dengan metode engine test bed, penggunaan campuran bioethanol dan methanol pada RON 90 menyebabkan daya dan torsi cenderung mengalami peningkatan. Sedangkan hasil pengujian performa dengan metode uji jalan menyebabkan daya dan torsi cenderung mengalami penurunan. Kemudian penggunaan campuran Bioethanol dan Methanol pada RON 90 dapat menurunkan nilai Coefficient of Variations (COV) pada kendaraan. Berdasarkan metode engine test bed, nilai daya maksimum didapat dari campuran bahan bakar M20 di 8000 RPM dengan nilai 6.67 kW dan nilai torsi maksimum didapat dari campuran bahan bakar M20 di 4000 RPM dengan nilai 8.74 Nm. Berdasarkan metode performa uji jalan, nilai daya maksimum didapat dari campuran bahan bakar E20 di 4733 RPM dengan nilai 39.95 kW dan nilai torsi maksimum didapat dari campuran bahan bakar E20 di 3218 RPM dengan nilai 144.8 Nm.

The increasing use of motorized vehicles in Indonesia can cause several problems such as a decrease in air quality and pollution. In addition, the increase in the number of motorized vehicles every year also means an increase in the use of fossil fuels with exhaust emissions such as CO, HC, and NOx which are harmful to human health. Then it also increases Indonesia's dependence on oil imports, so the Indonesian government seeks to find alternative fuels, one of which is a mixture of Bioethanol and Methanol. PT Pertamina has also built a pilot plant to produce GEM 80, namely fuel with a percentage of 80% gasoline, 5% bioethanol, and 15% methanol. Bioethanol and gasoline which are polar and non-polar require methanol to make the mixture more homogeneous. The tests were carried out with an engine test bed on a Honda Supra and a road test on a 1998 Toyota Kijang. From the results of the test using the engine test bed method, the use of a mixture of bioethanol and methanol on RON 90 causes power and torque to tend to increase. While the test results using the road test cause power and torque to tend to decrease. Then the use of a mixture of Bioethanol and Methanol at RON 90 can reduce the value of the Coefficient of Variations (COV) on the vehicle. Based on the engine test bed method, the maximum power value is obtained from the M20 fuel mixture at 8000 RPM with a value of 6.67 kW and the maximum torque value is obtained from the M20 fuel mixture at 4000 RPM with a value of 8.74 Nm. Based on the road test performance method, the maximum power value is obtained from the E20 fuel mixture at 4733 RPM with a value of 39.95 kW and the maximum torque value is obtained from the E20 fuel mixture at 3218 RPM with a value of 144.8 Nm."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ahmad Fajar
"ABSTRACT
Konsumsi energi Indonesia terus mengalami peningkatan rata-rata 3.4 per tahun, dengan total konsumsi energi sebesar 175 MTOE Million Tonnes Oil Equivalent dengan 72,6 MTOE berasal dari minyak bumi pada tahun 2016. Sebagian besar konsumsi energi dipenuhi oleh energi fosil seperti minyak bumi, gas, dan batubara. Konsumsi energi terbesar adalah bahan bakar minyak sebesar 41,5 diikuti barubara 35,8, gas bumi 19,38, dan sisanya oleh sumber energi terbarukan. Salah satu alternatif energi nonfosil yang mulai diperkenalkan di Indonesia untuk kendaraan bermotor adalah bioethanol. Bahan-bahan seperti nira, tebu, jagung, singkong, umbi dan bahan lainya dapat dengan mudah ditanam untuk diolah menjadi alkohol. Bioetanol merupakan produk turunan biomassa yang diperoleh dari fermentasi tanaman yang mengandung pati. Pemerintah mendorong penggunaan energi baru terbarukan dengan mengeluarkan Peraturan Presiden No.5 Tahun 2006 dimana Pemerintah menargetkan pangsa pasar energi baru terbarukan sebesar 17 dari energi primer nasional pada tahun 2025. Permasalahan dari penggunan bioetanol hydrous sebagai bahan bakar ini yaitu pemanfaatannya masih jarang digunakan, sehingga pengaruhnya terhadap mesin belum banyak diperlihatkan. Oleh karena itu, penulis dalam skripsi ini menciptakan mekanisme pencampuran bensin dengan bioetanol hidrat 99 untuk dilakukan analisis specific fuel consumption pada campuran E5, E10, dan E15 dengan mekanisme fuel injection dan juga perbandingan setelah campuran bahan bakar diberi zat aditif oxygenate cyclohexanol.

ABSTRACT
Indonesia 39s energy consumption continues to increase by an average of 3.4 per year, with a total energy consumption of 175 MTOE Million Tonnes Oil Equivalent with 72.6 MTOE coming from petroleum by 2016. Most energy consumption is filled with fossil energy such as oil earth, gas, and coal. The largest energy consumption is fuel oil by 41.5 followed by 35.8 , natural gas 19.38, and the rest by renewable energy sources. One of the nonfossil energy alternatives introduced in Indonesia for motor vehicles is bioethanol. Materials such as nira, sugarcane, corn, cassava, tubers and other ingredients can be easily planted to be processed into alcohol. Bioethanol is a biomass derived product derived from the fermentation of plants containing starch. The government encourages the use of new renewable energy by issuing Presidential Decree No.5 of 2006 in which the Government targets a new renewable energy market share of 17 of the national primary energy by 2025. The problem of using bioethanol hydrous as fuel is utilization is still rarely used, its influence on the machine has not been shown. Therefore, the authors in this thesis created a gasoline blending mechanism with 99 bioethanol hydrate for analysis of specific fuel consumption in the mixture of E5, E10 and E15 with the fuel injection mechanism and also the ratio after the fuel mixture was added with the oxygenate cyclohexanol additive."
2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Askar Adika Agama
"Proyeksi kebutuhan energi untuk sector transportasi di Indonesia sampai pada tahun 2025 mencapai 30% dari total energi nasional dan Sebagian besar, asal energi tersebut dari energi fosil. Untuk mengurangi ketergantungan energi fosil tersebut, maka pemerintah Indonesia membuat target penggunaan bioethanol sebagai campuran bahan bakar sebesar 20% pada tahun 2025. Selain itu penggunaan methanol juga sudah banyak diteliti dan memberikan dampak positif. Salah satunya adalah pembuatan methanol dari methana yang berasal dari proses carboncapture. Disisi lain, percampuran gasoline dengan alcohol satu macam memberikan efek COV (Coefficient of Variation) meningkat, sehingga ada kemungkinan penambahan ethanol dalam bahan bakar campuran gasoline-ethanol memberikan dampak pengurangan nilai COV, terutama pada kondisi Lean Combustion, sehingga penelitian ini ingin mengetahui efek penggunaan Gasoline Ethanol Methanol (GEM) dengan variasi campuran bahan bakar dengan udara, ditinjau dari Power, Torsi, SFC, Emisi, Serta COV. Hasilnya, nilai power dan torsi tertinggi berada di variasi λ= 1,1 pada semua GEM, selain itu, SFC terendah diperoleh pada titik E10M10 di putaran mesin 6000 RPM, dilihat dari Emisi menjadi lebih baik saat λ nilainya semakin meningkat, serta nilai COV menjadi Turun dengan penambahan methanol.

The projected energy demand for the transportation sector in Indonesia until 2025 reaches 30% of the total national energy and most of this energy comes from fossil energy. To reduce dependence on fossil energy, the Indonesian government has made a target of using bioethanol as a fuel mixture by 20% by 2025. In addition, the use of methanol has also been widely studied and has had a positive impact. One of them is the manufacture of methanol from methane which comes from the carbon capture process. On the other hand, mixing gasoline with one type of alcohol has an increased COV (Coefficient of Variation) effect, so there is a possibility that the addition of ethanol in a gasoline-ethanol fuel mixture will reduce the COV value, especially in Lean Combustion conditions, so this study wants to know the effect of using Gasoline Ethanol Methanol (GEM) with variations in the mixture of fuel and air, in terms of Power, Torque, SFC, Emissions, and COV. As a result, the highest power and torque values are at a variation of λ = 1.1 for all GEMs, in addition, the lowest SFC is obtained at point E10M10 at 6000 RPM engine speed, seen from Emissions that get better when λ increase, and COV values decrease with the addition of methanol."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Alva Budi Wardhana
"ABSTRACT
Jumlah kendaraan bermotor di Indonesia yang terus meningkat setiap tahunnya menyebabkan peningkatan polusi dan jumlah penggunaan energi. Sehingga sampai saat ini dilakukan berbagai penelitian untuk menemukan bahan bakar atau energi terbarukan yang lebih ramah lingkungan untuk menggantikan minyak bumi. Salah satu energi terbarukan atau bahan bakar tersebut adalah bioetanol. Pemerintah sendiri sedang berusaha untuk menerapkan penggunaan campuran bioetanol pada bahan bakar yang ada di Indonesia dengan menerapkan Permen ESDM No. 12/th.2015. Pencampuran dari bioetanol sendiri diharapkan agar meningkatkan kandungan nilai oktan yang ada di bahan bakar. Seharusnya dengan penambahan bioetanol sendiri jika dilihat dari kenaikan nilai oktannya maka dapat meningkatkan performa mesin karena menghindarkan mesin dari kondisi knocking. Selain itu kandungan oksigen yang ada di bioetanol dapat mengurangi emisi dari gas buang kendaraan bermotor tersebut. Untuk itu penulis melakukan pengujian performa dan konsumsi bahan bakar spesifik menggunakan bahan bakar pertamax yang dicampurkan dengan bioetanol yaitu E0, E5, E10, E15 dan E20. Dari penelitian ini didapatkan hasil jika penambahan bioetanol menurunkan performa mesin dikarenakan peningkatan nilai oktan tidak sebanding dengan penurunan nilai kalornya.

ABSTRACT
In every year, the number of motor vehicles in Indonesia is increasing continuously which made the pollution and energy use are increasing as well. Recently, resesearchers are focusing their research to find renewable energy which more eco friendly to replace gasoline such as bioethanol. The government itself is trying to implement the use of bioethanol blends on existing fuels in Indonesia by applying ESDM No. 12 th.2015. The fuel blended with bioethanol is expected to have higher octane number. The used of fuel with higher octane number may improve of the engine performance since it will prevent the engine from knocking condition. In addition, the oxygen content in bioethanol can reduce emissions in the vehicle exhaust gas. Therefore, author is doing an experiment to prove the effect of fuel blended with bioethanol in term of engine performance and specific fuel consumption which using pertamax fuel mixed with bioethanol E0, E5, E10, E15 and E20. Based on the result of this experiment, the use of pertamax fuel mixed with bioethanol can increase the octane number, however it is followed by the decreasing of heating value which reduce the engine performance."
2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Try Mulya
"ABSTRACT
Penelitian ini berfokus pada Analisa pengaruh pencampuran bensin bernilai oktan 88 dengan variasi bioetanol terhadap unjuk kerja performance dan specific fuel consumption pada mesin Otto empat langkah satu silinder bervolume 150cc dengan spesifikasi tertentu berstandar pabrikan. Penelitian ini dilakukan dengan metode beban 100 atau WOT Wide Open Throttle dengan perbedaan putaran mesin, yaitu pada putaran mesin 1000 RPM, 1500 RPM, 2000 RPM, dan 2500 RPM. Untuk variasi bahan bakar, penulis menggunakan lima variasi, yaitu E0, E5, E10, E15, dan E20. Torsi torque , daya power dan specific fuel consumption diukur pada masing-masing pengujian. Nilai RON Reasearch Octane Number dan MON Motor Octane Number meningkat sebanding dengan persentase nilai bioetanol yang dicampurkan.

ABSTRACT
This research focus on analysis influence mixing gasoline octane 88 with variations bioetanol to performance and specific fuel consumption on otto four strokes one cylindrical 150cc with certain specifications standard the factories. The methods of study with load 100 or WOT Wide Open Throttle to the difference RPM, where was 1000 rpm, 1500 rpm, 2000 rpm, and 2500 rpm. For variations fuel, researcher used five variations, namely E0, E5, E10, E15, and E20. Torque, power and specific fuel consumption was measured on each tested. Value RON Reasearch Octane Number and MON Motor Octane Number increased proportional to the percentages value bioetanol which mixed. "
2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ardi Zikra
"ABSTRACT
Penelitian ini berfokus pada Analisa pengaruh pencampuran bensin pertamax turbo dengan nilai oktan 98 dengan variasi bioetanol terhadap unjuk kerja performance dan specific fuel consumption pada mesin Otto empat langkah satu silinder bervolume 150cc berstandar pabrikan tanpa modifikasi. Mesin terpasang pada suatu kesatuan Dynoengine Test. Penelitian ini dilakukan pada beban konstan dengan perbedaan putaran mesin pada range 1000 hingga 2500 rpm. Campuran bioetanol yang ditambahkan pada bahan bakar base bernilai oktan 98 bervariasi dari volume 5 persen hingga 20 persen E0, E5, E10, E15 dan E20 . Torsi torque , daya power dan specific fuel consumption diukur pada masing-masing percobaan. Nilai RON Reasearch Octane Number dan MON Motor Octane Number meningkat sebanding dengan persentase nilai bioetanol yang dicampurkan. Kemudian emisi gas buang hasil pembakaran mesin juga turut dianalisa HC, CO, NOx, CO2 dan O2 .

ABSTRACT
This thesis investigates the effect of using gasoline ethanol GE blends on performance and specific fuel consumption of a four stroke 150 cc single cylinder spark ignition SI engine, without any modifications. Experiments were conducted at constant load and different engine speeds ranging from 1000 to 2500 rpm. Bioethanol content was varied from 5 percentage to 20 percentage by volume and four different blends E0, E5, E10, E15 and E20 were tested. Torque, power, specific fuel consumption and exhaust emissions were measured during each experiment. Research Octane Number RON and Motor Octane Number MON increased with bioethanol percentage in the blend. "
2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Bisma Renata Artala
"ABSTRAK
Dunia saat ini sedang dihadapi dengan permasalahan energi. Energi yang dipakai saat ini tidak dapat diperbaharui. Selain itu, emisi yang dihasilkan dari
hasil pembakaran energi tersebut mencemari lingkungan. Energi tersebut adalah energi fosil yang diubah bentuknya menjadi bahan bakar gasoline. Ketergantungan manusia, terutama di Indonesia, terhadap bahan bakar gasoline masih sangat tinggi. Oleh karena itu, diperlukan adanya sebuah inovasi untuk menyelesaikan permasalahan global tersebut. Salah satu inovasi tersebut adalah dengan dikembangkannya sebuah bahan bakar jenis baru yaitu Bioethanol. Bioethanol ini dicampur dengan bahan bakar gasoline murni untuk dijadikan sumber energi pada kendaraan bermotor. Pada penilitian ini, didapatkan bahwa nilai oktan campuran bioethanol dengan gasoline murni memiliki nilai oktan yang lebih tinggi. Nilai oktan yang lebih tinggi dapat membantu performa mesin menjadi lebih baik. Selain itu, dalam penelitian ini juga dilihat pengaruh penambahan bioethanol pada bahan bakar gasoline murni terhadap emisi bahan bakar yang dikeluarkan. Dari penilitian ini didapatkan bahwa semakin banyak persentase bioethanol yang ditambahkan, nilai CO dan HC menurun sedangkan nilai CO2 dan O2 meningkat. Hal ini mengindikasikan bahwa penambahan bioethanol memiliki pengaruh yang baik terhadap emisi yang dihasilkan dari hasil pembakaran. Selain itu, dilihat juga pengaruh COV (Coefficient of Variation) pada masing-masing campuran bahan bakar yang digunakan. Penurunan nilai COV berbanding lurus dengan nilai CO2 dan O2 yang dihasilkan, namun berbanding terbalik dengan nilai HC dan CO yang dihasilkan. Dengan kata lain, penurunan nilai COV memiliki pengaruh yang baik terhadap emisi yang dihasilkan.

ABSTRACT
The world is currently facing energy problems. The energy used today cannot be renewed. In addition, emissions generated from the combustion of the energy pollute the environment. The energy is fossil energy that is transformed into gasoline fuel. Human dependence, especially in Indonesia, on gasoline fuel is still very high. Therefore, an innovation is needed to solve these global problems. One such innovation is the development of a new type of fuel, Bioethanol. Bioethanol is mixed with pure gasoline fuel to be used as an energy source for motorized vehicles. In this study, it was found that the octane value of the bioethanol mixture with pure gasoline has a higher octane value. Higher octane values ​​can help improve engine performance. In addition, in this study it was also seen the effect of adding bioethanol to pure gasoline fuel to fuel emissions released. From this study it was found that the more the percentage of bioethanol added, the value of CO and HC decreased while the value of CO2 and O2 increased. This indicates that the addition of bioethanol has a good influence on emissions resulting from combustion. In addition, it is also seen the influence of COV (Coefficient of Variation) on each mixture of fuel used. The decrease in COV value is directly proportional to the value of CO2 and O2 produced, but it is inversely proportional to the value of HC and CO produced. In other words, a decrease in COV value has a good influence on the emissions produced."
2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Naufal Azmi
"Pada abad ke-21 ini, tantangan utama yang dihadapi dunia adalah bagaimana mengelola konsumsi energi secara berkelanjutan tanpa mengorbankan keberlanjutan lingkungan dan sumber daya alam. Kebutuhan energi Indonesia dari tahun ke tahun mengalami peningkatan seiring dengan meningkatnya pertumbuhan ekonomi dan jumlah penduduk Indonesia. Bahan bakar minyak telah menjadi tulang punggung utama dalam pemenuhan kebutuhan energi global selama puluhan tahun. Berdasarkan Energi Outlook Indonesia yang dikeluarkan oleh BPPT pada tahun 2022, Konsumsi BBM di sektor transportasi pangsanya mencapai 73,5% pada tahun 2012 dan terus meningkat menjadi 90,3% pada tahun 2021. Oleh karena itu, inisiatif pengembangan bahan bakar alternatif harus mulai dilakukan yang nantinya dapat digunakan oleh masyarakat. Pemerintah melalui Peraturan Presiden Nomor 22 Tahun 2017 tentang Rencana Umum Energi Nasional menyatakan bahwa bioetanol yang diproyeksikan sebagai substitusi dari bensin (gasoline) ditargetkan pada tahun 2025 hingga seterusnya ditargetkan sebesar 20%. Akan tetapi penambahan kandungan etanol dalam bahan bakar memiliki kekurangan dimana sifat dari bahan bakar tersebut akan menjadi lebih korosif dari sebelumnya. Sifat korosif ini dapat menyebabkan kerusakan pada bagian mesin yang mengalami kontak langsung dengan bahan bakar tersebut. Maka dari itu perlu adanya penambahan zat aditif sebagai inhibitor sifat korosi dari bahan bakar campuran etanol. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan mesin Honda Supra 125 FI dan dihubungkan dengan dynamometer serta alat gas analyzer untuk menganalisis hasil tenaga dan emisi yang dihasilkan oleh mesin. Sebagai variasi untuk mendapatkan data yang lebih banyak dan melihat pengaruh dari campuran aditif dalam bahan bakar, penelitian ini akan menggunakan variasi konsentrasi aditif dan dua tipe aditif yaitu

Tert-Butylamine dan Lemongrass Oil. In the 21st century, the main challenge faced by the world is how to manage energy consumption sustainability without compromising environmental sustainability and natural resources. Indonesia's energy demand increases year by year in line with the country's economic growth and population increase. Oil fuel has been the backbone of fulfilling global energy needs for decades. According to the 2022 Indonesia Energy Outlook issued by BPPT, fuel consumption in the transportation sector reached a share of 73.5% in 2012 and continued to increase to 90.3% in 2021. Therefore, initiatives to develop alternative fuels must be started, which can later be used by the public. The government, through Presidential Regulation No. 22 of 2017 concerning the General Plan for National Energy, states that bioethanol, projected as a substitute for gasoline, is targeted to reach 20% by 2025 onwards. However, the addition of ethanol content in fuel has a disadvantage in that the fuel becomes more corrosive than before. This corrosive property can cause damage to parts of the engine that come into direct contact with the fuel. Therefore, it is necessary to add additives as inhibitors of the corrosive properties of ethanol-blended fuels. This research was conducted using a Honda Supra 125 FI engine connected to a dynamometer and a gas analyzer to analyze the power and emissions produced by the engine. To obtain more data and observe the influence of additive mixtures in the fuel, this research will use variations in additive concentrations and two types of additives, namely Tert-Butylamine and Lemongrass Oil."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>