Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 136209 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Keyli Ghaniya Hessaputri
"Kemajuan teknologi saat ini mendorong keseluruhan aspek, baik individu maupun organisasi, untuk melakukan transformasi digital. Dimana transaksi digital menjadi salah satu aspek yang dipengaruhi oleh transformasi digital. Dengan mengadopsi teknologi digital, individu maupun organisasi dapat mempercepat, menyederhanakan, dan mengotomatisasi proses transaksi dalam memenuhi kebutuhan. Di samping itu, penggunaan transaksi digital perlu didukung oleh kemampuan literasi digital. Dimana literasi digital mencakup kemampuan dalam mengoperasikan perangkat digital, berkomunikasi, mengumpulkan informasi dan data, dan memahami keamanan dalam penggunakan perangkat digital tersebut. Sehingga penelitian ini dibuat dalam rangka menganalisis asosiasi literasi digital terhadap transaksi digital pada tingkat individu.

Adapun tujuan dari penelitian ini ialah untuk meninjau bagaimana hubungan antara pengaruh literasi digital terhadap penggunaan transaksi digital, yang terdiri atas internet mobile banking dan e-wallet pada masyarakat di Indonesia. Penelitian ini mengadopsi sumber data dari World Bank Household Survey tahun 2020 dengan sampel sebanyak 1,142 individu. Dengan menggunakan metode Regresi OLS dan Marginal Effect pada Logistic Regression, penelitian ini menyebutkan bahwa literasi digital memiliki hubungan yang signifikan dan positif terhadap penggunaan internet mobile banking dan e-wallet individu.


Nowadays, technological advances encourage all aspects, both individuals and organizations, to do digital transformation. Digital transactions are one of the aspects affected by digital transformation. By adopting digital technology, individuals and organizations can accelerate, simplify, and automate transaction processes to meet their needs. In addition, the use of digital transactions needs to be supported by digital literacy capabilities. Digital literacy includes the ability to operate digital devices, communicate, collect information and data, and understand security in using these digital devices. Thus, this research was made in order to analyze the association of digital literacy with digital transactions at the individual level. The purpose of this study is to review the relationship between the influence of digital literacy on the use of digital transactions, which consist of internet mobile banking and e-wallets in Indonesian society. This study adopts data sources from the 2020 World Bank Household Survey with a sample of 1,142 individuals. Using the OLS Regression method and Marginal Effects on Logistic Regression, this study states that digital literacy has a significant and positive relationship to the use of internet mobile banking and individual e-wallets."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sianipar, Nancy Tangguh Marlina
"Belanja online merupakan salah satu pemanfaatan internet yang sangat menjanjikan karena transaksi barang/jasa dapat terjadi tanpa dibatasi ruang dan waktu. Salah satu faktor yang diperkirakan mendorong seseorang untuk melakukan belanja online adalah pemahaman individu atas literasi digital. Dengan literasi digital yang optimal, tren peningkatan porsi pengguna internet diharapkan sejalan dengan peningkatan penggunaan internet untuk berbelanja online. Tujuan penelitian ini adalah menyelidiki hubungan literasi digital dan keputusan belanja online, dengan mempertimbangkan karakteristik individu, infrastruktur digital, karakteristik wilayah, sebelum dan pada awal masa pandemi di Indonesia. Penelitian ini menganalisis data cross section pada tahun 2019 dan 2020 menggunakan model probit. Hasil penelitian menunjukkan bahwa literasi digital secara signifikan memiliki peluang lebih besar terhadap keputusan individu untuk belanja online. Selain itu, kelompok middle education, milenial, penduduk berdomisili di Jawa dan Bali, serta penduduk kuintil pendapatan kelima secara signifikan berpeluang lebih besar terhadap keputusan individu untuk belanja online. Peluang ini dapat dimanfaatkan oleh para pelaku UMKM untuk mendiferensiasi produknya pada segmen pasar dimaksud.

Online shopping attracts special attention because transactions for goods/services can be done anytime and anywhere. Digital literacy is indicated having impact to push a person doing online shopping. By having optimal digital literacy, the increasing trend of internet users’ share is expected to be in line with the increasing of online shopping. The purpose of this study was to investigate the relationship between digital literacy and online shopping decision, taking account into individual characteristics, digital infrastructure, regional characteristics, before and at the beginning of the pandemic in Indonesia. This study analyses cross section data in 2019 and 2020 using the probit model. The results show that digital literacy has a significantly greater probability to push online shopping decision. In addition, the middle education group, the millennial, the population living in Java and Bali, as well as the fifth income quintile population significantly correlate with individual decision to shop online. This opportunity can be utilized by MSME to differ the products to those intended market segments."
Jakarta: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ahmad Khoiridhan Masruro
"Digitalisasi yang berkembang secara cepat memungkinkan mahasiswa untuk menggunakan teknologi digital, seperti ChatGPT dalam pembelajaran digital. Namun, penggunaan teknologi digital jika tidak dikelola dengan baik dapat berdampak pada digital well-being mahasiswa. Kemampuan literasi digital berperan penting dalam menjadi faktor protektif digital well-being mahasiswa. Penelitian ini bertujuan untuk melihat peran literasi digital terhadap digital well-being dan mengidentifikasi dimensi literasi digital yang berperan terhadap digital well-being mahasiswa yang menggunakan ChatGPT dalam proses pembelajaran. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif non eksperimental, dan menggunakan alat ukur Digital Well-being Scale (DWS) dan Digital Literacy Scale (DLS). Partisipan penelitian ini adalah 187 mahasiswa S1 berusia 18-26 tahun dan menggunakan ChatGPT dalam proses pembelajarannya. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat peran literasi digital yang signifikan terhadap digital well-being mahasiswa yang menggunakan ChatGPT dalam proses pembelajaran (R2 = 0.632, p < 0.05). Selanjutnya, dimensi literasi digital yang berperan secara signifikan adalah komunikasi, berpikir kritis, kreativitas, dan kolaborasi. Dimensi yang berperan ini sesuai dengan 4 C’s pembelajaran di abad ke-21. Oleh karena itu, kemampuan literasi digital perlu untuk terus ditingkatkan untuk mempertahankan digital well-being mahasiswa yang sering melakukan pembelajaran digital.

Digitalisasi yang berkembang secara cepat memungkinkan mahasiswa untuk menggunakan teknologi digital, seperti ChatGPT dalam pembelajaran digital. Namun, penggunaan teknologi digital jika tidak dikelola dengan baik dapat berdampak pada digital well-being mahasiswa. Kemampuan literasi digital berperan penting dalam menjadi faktor protektif digital well-being mahasiswa. Penelitian ini bertujuan untuk melihat peran literasi digital terhadap digital well-being dan mengidentifikasi dimensi literasi digital yang berperan terhadap digital well-being mahasiswa yang menggunakan ChatGPT dalam proses pembelajaran. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif non eksperimental, dan menggunakan alat ukur Digital Well-being Scale (DWS) dan Digital Literacy Scale (DLS). Partisipan penelitian ini adalah 187 mahasiswa S1 berusia 18-26 tahun dan menggunakan ChatGPT dalam proses pembelajarannya. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat peran literasi digital yang signifikan terhadap digital well-being mahasiswa yang menggunakan ChatGPT dalam proses pembelajaran (R2 = 0.632, p < 0.05). Selanjutnya, dimensi literasi digital yang berperan secara signifikan adalah komunikasi, berpikir kritis, kreativitas, dan kolaborasi. Dimensi yang berperan ini sesuai dengan 4 C’s pembelajaran di abad ke-21. Oleh karena itu, kemampuan literasi digital perlu untuk terus ditingkatkan untuk mempertahankan digital well-being mahasiswa yang sering melakukan pembelajaran digital."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Gabriela Kristyawisesagati
"Literasi digital dan sikap terhadap teknologi merupakan faktor penting dalam adaptasi profesional di era digital. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan antara sikap terhadap teknologi dan literasi digital pada kelompok pekerja dewasa awal di Jabodetabek, Indonesia. Dimensi sikap terhadap teknologi meliputi, Positive Attitudes Toward Technology, Anxiety About Being Without Technology or Dependence on Technology, Negative Attitudes Toward Technology, dan Preference for Task Switching, yang diukur menggunakan Media and Technology Usage and Attitudes Scale (MTUAS). Sedangkan, literasi digital diukur menggunakan Digital Literacy Model. Hasil penelitian menunjukkan korelasi positif yang signifikan antara Positive Attitudes Toward Technology dan literasi digital (r = 0.493, p < 0.01), sementara dimensi lainnya tidak menunjukkan korelasi signifikan: Anxiety About Being Without Technology or Dependence on Technology (r = 0.076, p > 0.05), Negative Attitudes Toward Technology (r = -0.092, p > 0.05), dan Preference for Task Switching (r = -0.132, p > 0.05). Implikasi penelitian ini menunjukkan bahwa sikap positif terhadap teknologi berperan penting dalam meningkatkan literasi digital pekerja dewasa awal. Limitasi penelitian termasuk keterbatasan representasi demografis dan adaptasi alat ukur yang mungkin mempengaruhi reliabilitas hasil. Penelitian selanjutnya disarankan untuk memperluas sampel dan memperbaiki adaptasi alat ukur untuk hasil yang lebih akurat.

Digital literacy and attitudes toward technology are crucial factors in professional adaptation in the digital era. This study aims to analyze the relationship between attitudes toward technology and digital literacy among early adulthood workers in Jabodetabek, Indonesia. Dimensions of attitudes toward technology include Positive Attitudes Toward Technology, Anxiety About Being Without Technology or Dependence on Technology, Negative Attitudes Toward Technology, and Preference for Task Switching, measured using the Media and Technology Usage and Attitudes Scale (MTUAS). Digital literacy is measured using the Digital Literacy Model. The results show a significant positive correlation between Positive Attitudes Toward Technology and digital literacy (r = 0.493, p < 0.01), while other dimensions do not show significant correlations: Anxiety About Being Without Technology or Dependence on Technology (r = 0.076, p > 0.05), Negative Attitudes Toward Technology (r = -0.092, p > 0.05), and Preference for Task Switching (r = -0.132, p > 0.05). The implications indicate that a positive attitude toward technology enhances digital literacy among early adulthood workers. Limitations include demographic representation constraints and measurement tool adaptations affecting reliability. Future research should expand the sample and improve measurement tool adaptations for more accurate results."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sabrina Hadiyan Mydianto
"ABSTRACT
In todays era all sectors are greatly influenced by technology, starting from the manufacturing sector to the health and banking sector. The development of technology creates efficiency that benefits the society. For example in the banking sector, new products have been invented as a result, such as Bit coin, Internet Banking, Financial Technology and digital banking. . Digital banking has made customers more independent and therefore there are challenges on how to regulate banking in particular with regard to the prudential principle and customer due diligence CDD and how to implement it in digital banking. By using research method of literature study with secondary data and descriptive typhologhy, based on the this research has made a conclusion on the materials with regard to the relevant regulations in relation to the prudential principles in customer due diligence in digital banking as well as provide the report on the implementation in digital banking product.

ABSTRAK
Era saat ini sangat dipengaruhi oleh Teknologi, mulai dari sektor pabrik hingga sektor kesehatan dan perbankan. berkembangnya teknologi ini menghasilkan efisiensi yang membawa banyak manfaat di masyarakat. Seperti pada sektor perbankan, produk-produk baru mulai bermunculan,seperti; Bit coin, Internet Banking, Finansial Teknologi dan perbankan digital. Di perbankan digital nasabah melakukan aktivitas secara mandiri disini Tantangan baru timbul pada peraturan-peraturan perbankan terutama dalam prinsip kehati-hatian dan uji tuntas pelanggan dan implementasinya dalam perbankan digital. Dengan menggunakan metode penilitian diantaranya studi kepustakaan dengan mencari data sekunder yang terdiri dari sumber primer dan sekunder dan dimana kesimpulan penelitian ini telah menyimpulkan materi-materi tentang peraturan yang berlaku terkait dengan prinsip kehati-hatian dalam uji tuntas nasabah CDD serta penerapan peraturannya di produk perbankan digital."
2017
S69231
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Difa Adji Novranda
"The continuous development of technology has changed the way people conduct their financial transactions with the presence of mobile payment instruments, which has created a payment alternative aside from cash. As one of the types of mobile payment instruments, digital wallet has a bright future ahead to become the extensively used method of payment in the society, supported by the fact that the Central Bank of Indonesia created a campaign to support the country to become a less cash society, as well as the constant advancement and emergence of sophisticated services. With a coverage of 72% of total electronic money transactions in Indonesia, digital wallet was proven to be the one of the most emerging payment systems compared to other instruments. With providers becoming increasingly competitive, research on digital wallets will be of great commercial interest to stakeholders. Hence, the aim of this study is to understand the adoption and recommendation of digital wallet instruments in Indonesia. This research applied the Unified Theory of Acceptance and Use of Technology 2 (UTAUT2) with the extension of Diffusion of Innovation (DOI) theory, alongside with the gamification as the moderating variables. The research was able to obtain 308 respondents that currently reside in Indonesia that was gathered through the distribution of an online questionnaire. The analysis was conducted using the partial least square method of the structural equation modelling and was tested using SmartPLS 3. The findings show that performance expectancy, social influence, facilitating conditions, hedonic motivation, innovativeness, and compatibility have a significant effect towards an individual’s intention to use digital wallet instruments. Moreover, behavioral intention to adopt digital wallet has a significant effect towards an individual’s intention to recommend digital wallet instruments to others. However, it was found that gamification does not have a moderating effect towards an individual’s intention to recommend digital wallet instruments. For providers, this study provides that understanding of the key constructs is crucial to design, refine, and implement digital wallet services, applications, and products that achieve high consumer acceptance, value, and high rates of positive recommendations in social networks.

Perkembangan teknologi yang berkelanjutan telah mengubah cara orang melakukan transaksi keuangan mereka dengan kehadiran instrumen pembayaran mobile, yang telah menciptakan alternatif pembayaran selain dari uang tunai. Sebagai salah satu jenis instrumen pembayaran mobile, dompet digital memiliki masa depan yang cerah untuk menjadi metode pembayaran yang banyak digunakan di masyarakat, didukung oleh fakta bahwa Bank Indonesia membuat kampanye untuk mendukung negara menjadi less cash society, serta kemajuan dan kemunculan layanan yang canggih. Dengan cakupan 72% dari total transaksi uang elektronik di Indonesia, dompet digital terbukti menjadi salah satu sistem pembayaran yang paling berkembang dibandingkan instrumen lainnya. Dengan penyedia menjadi semakin kompetitif, penelitian tentang dompet digital akan sangat menarik bagi para stakeholders. Oleh karena itu, tujuan penelitian ini adalah untuk memahami adopsi dan rekomendasi instrumen dompet digital di Indonesia. Penelitian ini menerapkan Unified Theory of Acceptance and Use of Technology 2 (UTAUT2) dengan perpanjangan teori Diffusion of Innovation (DOI), bersama dengan gamifikasi sebagai variabel moderator. Penelitian ini mampu memperoleh 308 responden yang saat ini tinggal di Indonesia yang dikumpulkan melalui distribusi kuesioner online. Analisis dilakukan menggunakan metode partial least square method dari structural equation modelling dan diuji menggunakan SmartPLS 3. Temuan ini menunjukkan bahwa performance expectancy, social influence, facilitating conditions, hedonic motivation, innovativeness, dan compatibility memiliki efek yang signifikan terhadap niat seseorang untuk menggunakan instrumen dompet digital. Selain itu, behavioral intention to adopt memiliki efek yang signifikan terhadap intention to recommend instrumen dompet digital kepada orang lain. Namun, ditemukan bahwa gamification tidak memiliki efek moderasi terhadap niat seseorang untuk merekomendasikan instrumen dompet digital. Bagi penyedia, penelitian ini memberikan pemahaman tentang konstruksi utama sangat penting untuk merancang, memperbaiki, dan mengimplementasikan layanan dompet digital, aplikasi, dan produk yang mencapai penerimaan konsumen yang tinggi, nilai, dan tingkat rekomendasi positif yang tinggi di jejaring sosial."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Irma Rosalinda
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2001
S23551
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Qorie Caesar Diaz Rahayu
"Empiris Tujuan Penelitian: Menyelidiki faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku penggunaan mobile banking berdasarkan e-service quality, attitude dan customer satisfaction menggunakan studi kasus perbankan konvensional dan perbankan digital
Desain / metodologi / pendekatan: Sebuah model konseptual untuk menyelidiki faktor-faktor yang mempengaruhi penggunaan mobile banking dikembangkan berdasarkan tinjauan literatur yang ada dengan menggunakan pendekatan Structural Equation Modeling. Data dikumpulkan dari 532 pengguna mobile banking BCA dan 479 pengguna Jenius yang kami gunakan untuk menguji model tersebut. Data dianalisis berdasarkan Partial Least Square - Structural Equation Modeling menggunakan SmartPLS 3.0
Hasil Penelitian: Dari kedua studi kasus tersebut, ditemukan bahwa BCA sebagai representasi layanan mobile banking dari perbankan konvensional dan Jenius sebagai representasi dari digital banking. Namun hasil yang berbeda, yang terjadi karena journey customer yang berbeda dalam menggunakan mobile banking. Di BCA, actual use dipengaruhi oleh attitude, e-service quality, dan customer satisfaction. Namun di BCA ditemukan bahwa computer self-efficacy tidak berpengaruh terhadap attitude. Sedangkan pada Jenius, actual use dipengaruhi oleh attitude, e-service quality dan customer satisfaction. Namun di Jenius, ditemukan bahwa computer self-efficacy tidak berpengaruh signifikan terhadap attitude, system availability tidak berpengaruh terhadap e-service quality.
Praktisi / Implikasi Kebijakan: Memberikan wawasan kepada provider mobile banking BCA dan Jenius untuk meningkatkan e-service quality yang akan meningkatkan attitude customer satisfaction dan actual use mobile banking
Batasan Penelitian: Penelitian ini ditujukan untuk responden yang berada di Indonesia. Namun responden yang ditemukan peneliti masih terfokus di pulau Jawa, sehingga belum merata di seluruh Indonesia. Sehingga ke depannya perlu ada penelitian lain yang membahas segmen yang lebih luas dan representatif.

Research Aims : Investigate factors affecting mobile banking usage behavior based on e-service quality, attitude and customer satisfaction using case studies of conventional banking and digital banking
Design/methodology/approach: A conceptual model to investigate factors that influence mobile banking usage was developed based on the review of existing literature using the Structural Equation Modelling approach. Data collected from 532 BCA’s mobile banking users and 479 Jenius’s users we used to test the model. The data were analyzed based on on Partial Least Square – Structural Equation Modeling using SmartPLS 3.0 Research Findings : It is found that in both case studies, BCA as a representation of mobile banking services from traditional banking and Jenius as a representation of fully digital banking. However, different results, which occur due to different user journey in using mobile banking. On the BCA, actual use is influenced by attitude, e-service quality and customer satisfaction. However at BCA, it was found that computer self-efficacy had no effect on attitude. While on Jenius, actual use is influenced by attitude, e-service quality and customer satisfaction. However at Jenius, it was found that computer self-efficacy had no significant on attitudes, system availability had no effect on e-service quality. Practitioner/Policy Implication : Providing insights to mobile banking providers BCA and Jenius to improve the e-service quality that will enhance customer satisfaction and mobile banking usage
Research Limitations : This study is aimed at respondents who are in Indonesia. However, the respondents that researchers can find are still focused on the island of Java, so it is not evenly distributed throughout Indonesia. So, there needs to be other research in the future that discusses a wider and more representative segment.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sirait, Destri Ulina
"Penelitian ini membahas faktor-faktor dalam user experience yang mempengaruhi brand loyalty pengguna aplikasi layanan perbankan digital Jenius. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan mengumpulkan data melalui survei kepada 65 responden pengguna layanan perbankan digital Jenius. Hasil penelitian membuktikan bahwa usability, affect, dan user value terbukti berpengaruh positif terhadap brand loyalty pengguna layanan perbankan digital Jenius. Namun, hanya dimensi user value yang memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap brand loyalty Jenius. Sementara itu, dimensi usability dan affect tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap brand loyalty.

This study discusses the effect of user experience factors toward brand loyalty of Jenius digital banking users by using a quantitative approach. Data was collected through a survey of 65 respondents who used Jenius digital banking. The results of the study show that usability, affect, and user value have positive effect on the brand loyalty of Jenius digital banking users. However, the only dimension that has a positive and significant impact on Jenius brand loyalty is user value. Meanwhile, neither usability nor affect has a significant effect on brand loyalty."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rendra Sukana
"Pengguna internet merasakan kekhawatiran akan privasi mereka di internet seiring dengan maraknya isu penyalahgunaan dan pembobolan informasi personal. Literasi digital dapat membantu pengguna melindungi dirinya dari resiko penyalahgunaan privasi. Sementara itu, bias optimisme membuat pengguna merasa bahwa orang lain lebih rentan terkena resiko penyalahgunaan privasi dibandingkan dirinya sendiri. Penelitian ini bertujuan untuk meneliti hubungan antara literasi digital dan kekhawatiran privasi serta peran bias optimisme sebagai moderator. Data dari 216 mahasiswa Universitas Indonesia menunjukkan bahwa tidak ada peran moderasi dari bias optimisme pada korelasi antara literasi digital dan kekhawatiran privasi. Selain itu, juga tidak ditemukan adanya korelasi yang signifikan antara literasi digital dan kekhawatiran privasi. Penelitian selanjutnya harus terus menggali faktor-faktor lain yang dapat terhubung dengan kekhawatiran privasi di Indonesia.

Internet users begin to feel concerned about their information privacy as online privacy issues keep emerging. Digital literacy could help users to protect their online privacy, while people with high optimistic bias believe that others are more vulnerable to privacy risks than themselves. This study investigated the relationship between digital literacy, information privacy concern and the moderating role of optimistic bias using the sample of 216 students of Universitas Indonesia. The results of this study do not show any moderating effects of optimistic bias. Furthermore, the author found no significant correlation between digital literacy and information privacy concern. Further research should examine other factors that may play significant role in indonesians' information privacy concern."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>