Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 171755 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Sianturi, Mawarni
"

Adanya galian dan beban alat berat pada tanah lunak di sekitar tiang pancang menyebabkan pergerakan lateral tanah yang menghasilkan tekanan pasif pada fondasi tiang sehingga mengalami pergeseran. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis perilaku pergeseran tiang pancang pada studi kasus yang berlokasi di Gresik, Jawa Timur akibat pengaruh beban surcharge berupa alat berat dengan/tanpa adanya galian pada tanah lempung lunak. Perilaku pergeseran tiang disimulasikan menggunakan program aplikasi berbasis metode elemen hingga MIDAS GTS NX. Tiang pancang dimodelkan dengan menggunakan model konstitutif elastis dan elasto – plastis untuk mendapatkan hasil deformasi yang sesuai dengan kondisi aktual di lapangan. Sedangkan tanah dimodelkan dengan menggunakan model konstitutif tanah hardening soil untuk menggambarkan perilaku perubahan kekakuan pada tanah lempung. Analisis dilakukan untuk memeriksa kerusakan dan pergeseran lateral tiang pada kondisi lapangan serta pada skenario galian dan beban yang berbeda. Hasil analisis menunjukkan bahwa kondisi di lapangan dengan galian sedalam 0.8 m dan beban alat berat seberat 21.9 kN/m2 yang bekerja sejauh 6 m dari tiang yang digali tidak menyebabkan tiang bergeser sesuai kondisi pergeseran aktual di lapangan. Pada analisis pengaruh tahap konstruksi galian dan beban alat berat, pola pergeseran lateral tiang cenderung meningkat secara linier seiring pertambahan kedalaman galian namun tidak meningkat secara linier seiring pertambahan jarak beban alat berat.


Excavation and heavy equipment loads in soft soil around the pile cause lateral movement of the soil that produces passive pressure on the pile foundation so that it shifts.  This study aims to analyze the behavior of pile displacement in a case study located in Gresik, East Java due to the influence of surcharge loads in the form of heavy equipment with/without excavation in soft clay soil. The pile displacement behavior was simulated using a finite element method-based application program MIDAS GTS NX. The piles were modeled using elastic and elasto-plastic constitutive models to obtain deformation results in accordance with actual conditions in the field. The soil was modeled using a hardening soil constitutive model to illustrate the behavior of stiffness changes in clay soil. Analyses were conducted to examine the damage and lateral displacement of the piles under field conditions as well as under different excavation and load scenarios. The analysis showed that the field condition with 0.8 m deep excavation and 21.9 kN/m2 heavy equipment load acting 6 m away from the excavated pile did not cause the pile to shift according to the actual shifting condition in the field. In the analysis of the effect of excavation construction stage and heavy equipment load, the lateral displacement pattern of the pile tends to increase linearly as the excavation depth increases but does not increase linearly as the distance of the heavy equipment load increases.

"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nena Maulidta
"Tanah ekspansif dapat mengembang ke segala arah, baik arah vertikal maupun lateral. Pada arah lateral, tanah ekspansif menimbulkan tekanan pengembangan lateral atau lateral swelling pressure (LSP) yang mengakibatkan kerusakan berupa deformasi pada struktur. Aktivitas pengembangan tersebut dapat terjadi akibat adanya perubahan kadar air. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pergeseran tiang pancang pada galian tanah ekspansif menggunakan aplikasi berbasis metode elemen hingga MIDAS GTS NX dengan studi kasus pergeseran tiang pancang jenis spun pile di Gresik, Jawa Timur. Pemodelan tiang pancang dilakukan dengan memodelkan material tiang yang bersifat elastis-plastis menggunakan mohr-coulomb serta bersifat elastis. Analisis dilakukan untuk mencari besar tekanan tanah ekspansif yang terjadi di lokasi penelitian dengan back analysis dan untuk mengetahui pengaruh kedalaman galian, kadar air awal, muka air tanah, serta beban alat berat terhadap pergeseran lateral tiang pancang. Hasil back analysis menunjukkan bahwa tiang akan mengalami pergeseran lateral sesuai dengan kondisi di lapangan ketika terdapat tekanan pengembangan lateral tanah ekspansif sebesar 527 KPa pada model elastis dan 478 KPa pada model elastis-plastis. Pada analisis pengaruh, pergeseran lateral tiang pancang akan semakin meningkat seiring dengan semakin dalamnya galian, semakin kecilnya kadar air awal, tidak tergenangnya galian oleh MAT, dan adanya alat berat di sisi galian

Expansive soil can swell in any direction, both vertically and laterally. In the lateral direction, expansive soils cause lateral swelling pressure (LSP) which results in deformations of the structure. The swelling can occur due to changes in moisture content. This study aims to analyze the displacement of piles in expansive soil excavations using a finite element method-based application MIDAS GTS NX with a case study of spun pile displacement in Gresik, East Java. Piles are modeled with elastic-plastic material behavior using mohr-coulomb and elastic material behavior. The analysis was conducted to find the pressure of expansive soil that may occurs in the study site with back analysis and to determine the effect of excavation depth, initial water content, groundwater level, and heavy equipment load on pile lateral displacement. The results of the back analysis show that the piles will be displaced laterally in accordance with the actual conditions when there is a lateral swelling pressure of 527 KPa in the elastic model and 478 KPa in the elastic-plastic model. In the effect of environmental conditions and construction stage analysis, the lateral displacement of the piles will increase with the deeper the excavation, the smaller the initial water content, the non-inundation of the excavation by MAT, and the addition of heavy equipment on the side of the excavation."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Reza Imansyah
"Kemungkinan kejadian kegempaan di Indonesia sangat tinggi sehingga diperlukan struktur fondasi yang mampu menahan beban gempa dengan baik. Oleh karena itu, pada penelitian ini dilakukan studi pemodelan fondasi grup tiang dengan memasukkan pembebanan lateral sebagai simulasi beban gempa. Pemodelan ini memperhatikan keluaran berupa interaksi antara tiang fondasi dengan tanah pada tanah lempung. Selain itu, keluaran yang diperhatikan adalah seismic behavior berupa daktilitas dan kejadian sendi plastis yang dialami oleh tiang fondasi. Studi pemodelan dilakukan dengan mengacu pada penelitian Yuwono et al. (2020), di mana model fondasi grup tiang dibuat pada tanah lempung dengan variasi kuat geser undrained tanah 20 kPa, 40 kPa, 60 kPa, 80 kPa, dan 100 kPa. Pada penelitian ini, keluaran-keluaran yang diperhatikan mengikutsertakan pengaruh dari variasi kuat geser undrained tanah tersebut. Model tanah dan tiang dimodelkan dalam pendekatan nonlinier P-y dari Beam-on-Nonlinear-Winkler-Foundation (BNWF) melalui aplikasi OpenSees. Melalui pemodelan tersebut, dilakukan validasi penelitian terhadap model fondasi penelitian Yuwono et al. (2020)berdasarkan kurva pushover yang terbentuk. Dari penelitian ini, semakin besarnya nilai kuat geser undrained tanah maka kecenderungan nilai daktilitas lendutan semakin besar. Lalu, semakin besarnya nilai kuat geser undrained tanah juga mempercepat terjadinya sendi plastis pertama dan lebih memungkinan menghasilkan kejadian sendi plastis kedua. Nilai kuat geser undrained tanah yang semakin besar juga meningkatkan nilai gaya dalam momen bending dan aksial pada tiang-tiang fondasi. Pada penelitian ini, tidak terjadi kegagalan geser sama sekali pada seluruh tiang namun terjadi kegagalan lentur untuk lead pile pada tanah dengan kuat geser undrained tanah 100 kPa. Selain itu, terbentuk momen guling untuk fondasi grup tiang pada tanah dengan kuat geser undrained tanah 20 kPa dan 100 kPa. Adapun secara performa, nilai P-Multiplier yang semakin besar membuat peran tiang menjadi lebih besar pada sistem fondasi grup tiang dan semakin besarnya nilai kuat geser undrained tanah akan cenderung meningkatkan nilai faktor efisiensi grup.

The possibility of earthquakes in Indonesia is very high, so a foundation structure that can withstand earthquake loads is adequately needed. Therefore, in this study, a pile group foundation modeling study was conducted by including lateral loading as a simulation of earthquake loads. This model pays attention to the output in the interactions between the foundation piles and the soil on clay soil. In addition, the output considered is seismic behavior in the form of ductility and the occurrence of plastic hinges experienced by the foundation piles. The modeling study was conducted with reference to the research of Yuwono et al. (2020), in which the pile group foundation model is made on clay soils with variations in the undrained shear strength of the soil 20 kPa, 40 kPa, 60 kPa, 80 kPa, and 100 kPa. In this study, the observed outputs include the effects of variations in the undrained shear strength of the soil. The soil and pile models were modeled in the P-y nonlinear approximation of the Beam-on-Nonlinear-Winkler-Foundation (BNWF) via the OpenSees application. Through this modeling, research validation was carried out on the research foundation model of Yuwono et al. (2020) based on the pushover curve formed. From this study, the greater the value of the undrained shear strength of the soil, the greater the tendency of the deflection ductility value. Then, the greater the value of the undrained shear strength of the soil also accelerates the occurrence of the first plastic hinge and is more likely to produce a second plastic hinge occurrence. The greater the value of the soil's undrained shear strength also increases the force's value in bending and axial moments on the foundation piles. In this study, there was no shear failure on the entire pile but flexural failure for the lead pile on the soil with an undrained shear strength of 100 kPa. In addition, the overturning moment is formed for pile group foundations on soils with undrained shear strengths of 20 kPa and 100 kPa. As for performance, the larger the P-Multiplier value, the greater the role of the pile in the pile group foundation system, and the greater the value of the undrained shear strength of the soil will tend to increase the value of the group efficiency factor."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Siahaan, Eric Januar
"Dengan semakin terbatasnya lahan untuk pembangunan fasilitas yang diperlukan manusia mengakibatkan tidak dapat dihindarinya pembangunan diatas tanah lempung lunak. Secara umum tanah lempung lunak adalah suatu jenis tanah kohesif yang mempunyai sifat yang sangat kurang menguntungkan dalam konstruksi teknik sipil yaitu kuat geser rendah dan kompresibilitasnya yang besar. Kuat geser yang rendah mengakibatkan terbatasnya beban (beban sementara ataupun beban tetap) yang dapat bekerja diatasnya sedangkan kompresibilitas yang besar mengakibatkan terjadinya penurunan setelah pembangunan selesai. Oleh karena itu terbatasnya lahan dan tidak dapat dihindarinya pembangunan diatas tanah lunak maka perlu diadakannya perbaikan pada tanah lunak.
Banyak cara yang dilakukan untuk perbaikan tanah lunak agar dapat meningkatkan kekuatan geser dan memperkecil kompresibilitasnya. Salah satu caranya adalah dengan metode Preloading , seperti yang digunakan dalam panelitian ini pada tanah lempung lunak Meruya, Jakarta Barat.
Preloading adalah pemberian beban awal terlebih dahulu sebelum pelaksanaan beban konstruksi agar tanah tersebut terkonsolidasi dahulu sehingga tanah telah termampatkan, setelah itu disingkirkan sewaktu konstruksi mulai dilaksanakan sehingga dengan prapembebanan ini dapat memperkecil penurunan sisa (residual settlement), mempercepat waktu penurunan dan dapat meningkatkan kekualan gesemya.
Preloading yang dilaksanakan di dalam laboratorium terhadap tanah lempung lunak ini adalah dengan menggunakan alat uji Triaksial dengan kondisi Terkonsolidasi Terdrainasi yang dilakukan dengan cara memberikan beban konsolidasi sebesar 1,5 kali Pe (prakonsolidasi) kemudian setelah itu beban konsolidasi dilepas selama 1 hari dan dilanjutkan dengan melakukan kompresi sampai tanah mengalami keruntuhan. Hasil pengujian ini dianalisa dengan menggunakan Mohr Coulomb dan Stress Path lalu dibandingkan dengan data tes UU (kondisi sebelum preloading) sehingga dapat diketahui pengaruh preloading terhadap peningkatan kekuatan geser tanah."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2003
T8541
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hary Samudra
"Banyak daerah di Indonesia yang memiliki potensi alam yang tinggi tetapi tanah pada daerah tersebut umumnya berupa lempung lunak dengan kompresibilitas yang tinggi, sehingga masalah penurunan yang berlebihan dan daya dukung menjadi perhatian penting dalam setiap kegiatan pembangunan bangunan dan fasilitas infra struktur seperti jalan, jembatan dan pelabuhan. Dengan adanya penurunan yang sangat bervariasi dapat menimbulkan kerusakan pada struktur di atasnya. Perbaikan tanah lunak dengan metoda prapembebanan memakan waktu yang lama tetapi memiliki maintenance cost yang rendah, teknologinya dapat diterapkan di seluruh pelosok Indonesia. Analisa dalam pelaksanaan metode ini perlu dikembangkan agar didapat hasil yang mendekati kondisi dilapangan.
Penurunan yang terjadi di lapangan dipengaruhi oleh : kondisi drainase, tebal lapisan tanah dan karateristik mikrostruktur dari tanah. Tidak semua hal tersebut dapat diakomodasi oleh peralatan laboratorium, sehingga sering terjadi perbedaan yang signifikan antara hasil perhitungan lab dengan pengamatan lapangan. Oleh sebab itu dalam penelitian ini dilakukan analisa terhadap perhitungan parameter konsolidasi seperti Cc dan Cv agar diperoleh hasil perhitungan yang mendekati kondisi lapangan.
Banyak cara berdasarkan teori konsolidasi Terzaghi untuk dapat menentukan koefisien konsolidasi primer, Cv di laboratorium, seperti metoda log waktu dari Casagrande(1948) atau akar waktu dari Taylor (1940). Kedua metoda ini menggunakan pendekatan dengan pengamatan penurunan (settlement) sampel dan dituangkan dalam kurva berdasarkan analisa regresi. Dalam penelitian ini disampaikan perhitungan Cv dengan kurva log(H2/t) - U, pendekatan berdasarkan tekanan air pori (pore pressure) menggunakan alai uji rowe cell. Pengamatan menggunakan sampel tidak terganggu tanah lempung lunak di daerah Meruya dengan melihat pada kondisi sebelum dan setelah dilakukan prapembebanan. Dari pengamatan terlihat evaluasi Cv dengan menggunakan pengamatan tekanan air pori lebih realistis dalam kondisi sebelum dan setelah pembebanan. Untuk analisa nilal Cc menggunakan grafik yang bersifat bi-logaritmik ln(1+e)-logP memberikan nilai Pc yang akurat. Hasil penurunan dibandingkan dengan analisa 2 dimensi (Teori Blot) yang menggunakan model tanah plastic elastic pada software Sage Crips."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2002
T8176
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nurjaman B.
"Dalam penyelidikan tanah akan didapatkan nilai kekuatan dan ketahanan tanah, sehingga dapat dibangun struktur bangunan yang lebih ekonomis, metode pembangunan yang lebih tepat, serta desain struktur yang tepat. Salah satu penyelidikan tanah untuk mengetahui daya dukung tanah lempung dilakukan dengan cara mengukur parameter kompresibilitas tanah lempung akibat pola pembebanan dari proses konsolidasi. Penelitian ini akan meninjau pengaruh pemberian pembebanan awal (preloading) pada tanah lempung lunak dengan perbandingan antara tanah lempung Iunak daerah Pondok Ungu, Bekasi dengan tanah lempung lunak daerah Meruya, Jakarta Barat. Dengan asumsi bahwa tanah-tanah didaerah tersebut biasanya bertanah lempung dan berkadar air tinggi sebagaimana salah satu karakteristik tanah Iempung lunak. Adapun parameter yang hendak ditinjau dari penelitian ini adalah indeks kompresi (Cc dan Cr) dengan menggunakan alat Oodometer dalam proses uji konsolidasi. Uji konsolidasi akibat pembebanan awal (preloading) dilakukan dengan menggunakan alat Oodometer sebagai pendekatan eksperimental. Adapun untuk mendapatkan variabel yang diinginkan, mula-mula dicari dahulu nilai prakonsolidasi (Pc) dari lempung undisturb yang sebenarnya dari proses konsolidasi tersebut menggunakan pola pembebanan normal. Dari nilai ini akan didapatkan kondisi OCR awal dari lempung. penelitian dilakukan dengan mengkonsolidasikan lempung dalam kondisi nilai Prapembebanan (Preloading) yang lebih besar dari nilai prakonsolidasi (Pc) ataupun untuk menghasilkan nilai OCR yang lebih besar dari nilai OCR awal, untuk kemudian dicari masing-masing nilai kompresibilitasnya (Cc dan Cr). Pada penelitian ini diambil nilai Pra-pembebanannya sebesar Pc+?p, dengan Ap sebesar 0,8 kg/cm_.

In soil investigation, the value of soil strength and soil resilience, so that can be build more economic building siructuie, more precise development method, and also coirect structure desain. One of the soil improvement method to know energy support of clay soil by measuring parameter of clay compressibility that cause by loading pattern of consolidation process. This research will evaluate influence of giving preloading at soft clay with comparison between Pondok Ungu soft clay with Meruya soft clay. With assumption that the soil in that area usually have soft clay soil and have a high rate of water as one of the soft clay soil characteristic. The parameter which will be evaluated from this research are Compression index (Cc and Cr) by using appliance ofOodometer in pocess of consolidation test. Consolidation test that affected of Preloading by using Oedometer as experimental approach. To get wanted variable, initially searched the value of actual tension (Pc) from undisturbed clay from consolidation process by using normally loading pattern. Of this value will be got OCR precondition from clay. The research conducted by clay consolidate clay in a condition of preloading value that have larger OCR value than OCR early value. Then searched each its compressibility value (Cc and Cr). In this research, the value of preconsolidated (Pc+?p) have ?p value 0,8 kg /cm_."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2002
S34833
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Andi Masogi Kaisarta
"Dalam fase konstruksi, kondisi tanah eksisting memiliki peran penting. Di antaranya adalah sebagai penahan beban konstruksi, beban bangunan, dan beban lainnya untuk kemudian diteruskan hingga ke kedalaman atau lapisan tanah tertentu. Salah satu jenis tanah yang lazim ditemukan dalam kegiatan konstruksi adalah tanah lunak. Tanah lunak di Indonesia tersebar pada hampir 20 juta hektar atau 10% luas total daratan Indonesia (ESDM, 2019). Tanah lempung lunak yang memiliki karakteristik khusus dapat mengakibatkan permasalahan di dalam dunia konstruksi seperti rendahnya daya dukung tanah, resiko kestabilan pada galian tanah, dan penurunan jangka panjang yang besar. Prefabricated Vertical Drain (PVD) dengan Vacuum Consolidation Method adalah salah satu jenis metode perbaikan tanah yang digunakan oleh perusahaan-perusahaan di bidang geoteknik untuk pengerjaan perbaikan tanah dengan pendekatan konsolidasi. Metode ini biasanya tidak memerlukan penggunaan beban tambahan apabila kekuatan vacuum dapat mencapai 80 kPa atau lebih. Namun apabila beban yang dibutuhkan adalah lebih dari 80 kPa untuk mencapai target perbaikan tanah, maka beban tambahan bisa ditambahkan di atas sistem vacuum. Penelitian ini fokus terhadap studi kasus perbaikan tanah pada “Proyek Apartemen Tangerang”. Berdasarkan hasil data lab dan pengujian in-situ (CPT dan SPT), dapat dideterminasi kedalaman lapisan lunak tanah lempung lanauan mencapai 14-15m dengan nilai N-SPT rata-rata 0-2. Stratifikasi tanah dan parameter geoteknik selanjutnya digunakan dalam pemodelan PVD dan vakum menggunakan perangkat lunak elemen hingga PLAXIS 2D. Hasil pemodelan kemudian dikomparasi dengan data aktual monitoring lapangan dan didapat data penurunan tanah lapangan dan pemodelan masing-masing sebesar 1.36m dan 1.41m. Selanjutnya nilai deformasi lateral lapangan berkisar di 40-70cm pada permukaan. Sedangkan dari hasil pemodelan numerik didapatkan total deformasi lateral sebesar 36,7cm dengan nilai pergeseran sebesar ≤4cm berada hingga jarak ±10m dari area perbaikan tanah. Ketersediaan data uji lab yang lengkap serta penentuan parameter geoteknik yang tepat dapat menjadi kunci utama untuk menghasilkan pemodelan PVD dan vakum yang akurat

In the construction phase, the existing soil condition has an important role. Some of it are to support construction loads, building loads, and other loads to be distributed to a certain depth or layer of soil. One type of soil that is commonly found in construction activities is soft soil. Soft soil in Indonesia is spread in over almost 20 million hectares or 10% of Indonesia's total land area (ESDM, 2019). Soft clay soils with particular characteristics can cause problems in the construction stage such as low soil bearing capacity, risk of stability in excavation, and large long-term settlements. Prefabricated Vertical Drain (PVD) with Vacuum Consolidation Method is one of soil improvement method used by companies in the geotechnical field for soil improvement work using consolidation approach. This method usually does not require the use of additional loads when the vacuum strength can reach 80 kPa or more. However, if the required working load is more than 80 kPa to achieve the soil improvement target, then additional loads can be added on top of the vacuum system. This research focuses on a case study of land improvement in the "Tangerang Apartment Project". Based on the results of laboratory data and in-situ testing (CPT and SPT), it can be determined that the depth of the soft silty clay layer reaches 14-15m with an average N-SPT value of 0-2. Soil stratification and geotechnical parameters were then used in PVD and vacuum modeling using PLAXIS 2D finite element software. The results of the modeling are then compared with the actual data of field instruments monitoring and obtained data of soil settlement in the field and modeling are 1.36m and 1.41m, respectively. Furthermore, the value of the lateral displacement from monitoring ranges from 40-70cm on the surface. Meanwhile, from the results of numerical modeling, the total lateral deformation is 36.7cm with lateral displacement value up to 4cm located up to a distance of ±10m from the soil improvement area. The availability of complete lab data and the determination of the right geotechnical parameters can be the main keys to produce accurate PVD and vacuum models."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sitorus, Briman
"Lempung serpih merupakan salah satu jenih tanah yang memiliki daya dukung buruk, sehingga mengakibatkan konstruksi yang dibangun diatasnya mudah rusak atau rubuh akibat dari proses kembang susut yang berulang setiap perubahan musim kemarau ke musim hujan atau sebaliknya. Sudah banyak dilakukan penelitian untuk memperbaiki sifat tanah lempung serpih dengan mencampur bahan kimia namun hal tersebut tidak ramah terhadap lingkungan sekitar. Bahan alam merupakan alternative yang ramah lingkungan. Dalam penelitian ini bahan stabilisasi ialah Pasir tras yaitu bahan alam yang bisa digunakan sebagai bahan dasar pembuatan batu batako, industri semen dan campuran bahan bangunan. Ada 5 variasi persentase pasir tras yang ditinjau untuk mendapatkan persentase yang efektif. Persentase efektif ini akan digunakan sebagai campuran untuk melihat seberapa besar pengaruh pasir tras terhadap kekuatan tanah melalui pengujian CBR.

Clay Shale is one of the soil types that has low bearing capacity, so that the construction built on it easly collapsed or damaged by swelling and shrinkage processes every time dry season changes into rainy season also the opposite. Many researchs have been conducted to improve the properties of clay shale by mixing chemicals but it is not friendly to the environtment. Natural materials are environmentally friendly alternatives. In this research stabilization material is sand tras, which is natural material that can be ingredients of brick making, cement industry and a mixture of building materials. There are 5 variation in the percentage of sand trass covered for an effective percentage. This effective percentage will be used as an alloy to see how much sand tras affects the forces of the clay shale soil’s through the CBR test."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Raditya Adjie Pratama
"Pada tahun 2019, sebuah sistem perkuatan lereng ground anchor pada lereng batuan curam di Bogor, Jawa Barat dirancang untuk menstabilkan lereng di bawah struktur jembatan yang melintasi sungai. Dikarenakan kesulitan dalam tahap konstruksi maka desain ground anchor dievaluasi dan dilihat pengaruhnya terhadap stabilitas lereng. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kondisi inisial lereng sebelum diberi perkuatan dan efek dari pemasangan perkuatan lereng ground anchor dan efek dari alternatif perkuatan lain berupa soil nailing. Selain itu, dilakukan variasi geometri pada perkuatan berupa letak, kemiringan dan panjang untuk melihat pengaruhnya terhadap stabilitas lereng dan mendapatkan konfigurasi pemasangan perkuatan yang efektif.  Proses analisis dibantu menggunakan aplikasi berbasis elemen hingga (MIDAS GTS NX), menghasilkan faktor keamanan lereng dan pola keruntuhan. Hasil dari analisis yang dilakukan menunjukkan kondisi awal lereng memiliki nilai faktor keamanan yang melebihi standar (FK=2,019) dan terjadi keruntuhan kritis lereng yang terjadi di bagian atas lereng dengan tipe non-sirkular. Penambahan perkuatan ground anchor dan soil nailing meningkatkan nilai faktor keamanan lereng. Pemasangan ground anchor di area kaki lereng tidak menunjukkan nilai faktor keamanan yang memiliki pola kecenderungan pada rentang kemiringan 10o-30o dan cenderung menurun setelah melebihi 30o. Pemasangan ground anchor di puncak lereng menunjukkan peningkatan nilai faktor keamanan pada rentang kemiringan ground anchor 10o-30o namun cenderung menurun pada rentang 30o-45o. Letak anchor memiliki pengaruh besar pada perubahan permukaan keruntuhan kritis dan nilai faktor keamanan. Letak optimal ground anchor adalah pada lokasi dimana deformasi tertinggi terjadi. Pemasangan soil nailing di sepanjang permukaan meningkatkan nilai faktor keamanan secara signifikan. Hasil analisis soil nailing menunjukkan peningkatan nilai faktor keamanan seiring bertambahnya panjang dan kemiringan soil nailing.

In 2019, a ground anchor slope reinforcement system was designed to stabilize a steep rock slope in Bogor, West Java, Indonesia, beneath a bridge structure that crossed a river. Due to construction difficulties, the design of the ground anchor was evaluated, considering its impact on slope stability. This study aims to analyze the initial condition of the slope before reinforcement and the effects of implementing ground anchor slope reinforcement, as well as the effects of an alternative reinforcement method known as soil nailing. Additionally, variations in the geometry of the reinforcements, including their placement, inclination, and length, were examined to determine their influence on slope stability and identify effective reinforcement configurations. The analysis process was aided by a finite element-based software called MIDAS GTS NX, which yielded slope safety factors and failure patterns. The analysis results showed that the initial condition of the slope had a safety factor value exceeding the standard (SF = 2.019) and experienced critical slope failure at the upper part of the slope with a non-circular failure type. The addition of ground anchors and soil nailing increased the slope safety factor. When ground anchors were installed in the foot area of the slope, the variations in geometry did not exhibit a consistent safety factor pattern within the slope inclination range of 10o-30o, and it tended to decrease after exceeding 30o. Installing ground anchors at the peak of the slope showed an increase in the safety factor within the ground anchor inclination range of 10o-30o, but it tended to decrease within the range of 30o-45o. The placement of anchors had a significant impact on changes in the critical failure surface and safety factor value. The optimal location for ground anchors was where the highest deformation occurred. The installation of soil nails along the surface significantly increased the safety factor value. The analysis of soil nails demonstrated an increase in the safety factor as the length and inclination of the soil nails increased."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
R.R. Muning Hardini
"Permasalahan yang timbul akibat pembebanan pada lapisan tanah lunak adalah kompresibilitas yang tinggi dan kekuatan geser rendah. Untuk mengatasinya dapat dilakukan perbaikan tanah antara lain metode preloading. Preloading adalah pemberian beban awal pada lapisan tanah sebelum beban konstruksi bekerja di atasnya. Besar preloading yang diberikan pada percobaan ini adalah pc + ?p, dengan ?p sebesar 50 kPa. Untuk mengetahui nilai kompresibilitas akibat preloading dilakukan dengan uji konsolidasi menggunakan alat oedometer. Adapun prosesnya adalah mula-mula tanah diuji dibebani secara bertahap hingga mencapai beban preloading. Setelah tanah terkompresi, beban preloading kemudian dikurangi sampai nol. Kemudian tanah diuji, dibebani kembali seperti proses konsolidasi biasa sampai beban maksimum. Sedangkan untuk mengetahui kekuatan gesernya dilakukan dengan uji triaksial terkonsolidasi terdrainasi, besarnya beban preloading pada uji triaksial terkondolidasi terdrainasi prinsipnya sama dengan uji tanpa preloading, perbedaannya hanya pada tahap konsolidasi, dimana tegangan sel yang diberikan pada tahap ini sebesar beban preloading, dan setelah dikonsolidasi tegangan sel diturunkan sesuai keadaan awalnya dan didiamkan selama 24 jam sebelum dikompresi. Hasil dari uji yang dilakukan menunjukkan bahwa kompresibilitas tanah setelah di preloading akan menjadi lebih kecil. Penurunan nilai kompresibilitas tanah untuk beban lebih kecil dari beban preloading menunjukkan bahwa nilai Cc yang berubah menjadi Cr. Sehingga penurunan konsolidasi setelah pemberian beban preloading akan jauh lebih kecil. Berdasarkan hasil uji triaksial konsolidasi terdrainasi, pengaruh preloading menunjukkan adanya peningkatan parameter kekuatan geser tanah yaitu pada nilai kohesi dan sudut geser terdrainasi (cd dan _d)

High compressibily and low shear strength are two problems that caused by giving load to I soft soil clay. One of the soil improvement methods to solve those problems is preloading method. Preloading means giving early load to soil layer before construction load work. Preloading load gives on this experiment is pc + ?p, with ?p given 50 kPa. consolidation test using oedometer is done to find compressibility value caused by preloading. First process I begin by giving gradually load until it reach preloading load. Then preloading load is being ' reduced to zero value. After that sample being loaded again the same as common consolidation process till maximum load. To find the shear strength of preloading is done by consolidation drained triaxial test, with same preloading load given in consolidation test. Actually, preloading ! test on consolidation drained test have the same princip like without preloading, with the difference on consolidated step, where the given cell pressure on this stage equal to preloading load, and after being consolidated, cell pressure is being reduced till its early condition, then keep it still for 24 hours before being compressed. Final result value from the test shows that soil compressibility after preloading would ; become much smaller. Degradation value soil compressibility for smaller load than preloading i load shows that Cc value turns to Cr value. According to triaxial consolidation drained test, the preloading caused the value of strength shear parameters increase, that parameter are cohesion and shear strength shear (cd and _d)."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2003
S35430
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>