Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 152039 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Jessica Florencia
"

Pilihan terkait struktur keputusan dengan tingkat sentralisasi lebih tinggi atau rendah sangat penting karena mempengaruhi aktivitas dan proses pengambilan keputusan perusahaan dalam situasi tidak menentu. Unit gawat darurat (UGD) merupakan bagian kritis dan utama dari sebuah rumah sakit. Ada beberapa keputusan krusial yang harus diambil secepatnya dalam situasi tidak menentu dan dengan berbagai kendala dan Batasan di UGD, termasuk penjadwalan sumber daya. Eksplorasi struktur pengambilan keputusan untuk keputusan terkait penjadwalan sumber daya dibutuhkan untuk memperbaiki alur proses pasien di UGD. Riset di tesis ini mengeksplorasi struktur keputusan dengan tingkat sentralisasi yang berbeda, yaitu model keputusan pusat atau tersentral (centralised) dan terdesentralisasi (decentralised) untuk penjadwalan perawat ke pasien di UGD, dan membandingan model ini dengan praktik penjadwalan berbasis manajemen prioritas atau FIFO yang saat ini dilakukan di UGD. Riset ini mengembangkan penjadwalan tersentral dengan versi dinamis dari penjadwalan dengan Mixed Integer Linear Programming (MILP) dan mengembangkan penjadwalan terdesentralisasi dengan system multi agen yang menjalankan Contract Net Protocol (CNP) dimana setiap agen mengoptimasi secara lokal variasi dari penjadwalan dengan MILP dan berinteraksi dengan agen lain untuk bertukar pasien. Hasil penjadwalan dari ketiga model ini didapat dengan menggunakan dataset dan dibandingkan. Hasil perbandingan menunjukan bahwa model tersentral menghasilkan jadwal terbaik, diikuti dengan model terdesentralisasi yang diajukan.


The choice of decision structure with a more or lesser degree of centralisation (or decentralisation) is important since it affects the operation and decision-making process of enterprises in uncertain situations. The Emergency Department (ED) is the critical and main part of the hospital. There are various crucial decisions to be taken quickly under uncertainty and constraints in EDs, including resource scheduling. The exploration of the decision structure for this decision is required to improve the patients’s pathway. This thesis work explores the (de-)centralisation of decision, i.e., centralised and decentralised models of nurse-to-patient scheduling in ED and compares it to the current practice in ED based on priority management, which is called First in First Out (FIFO) model. We base our centralised scheduling on a dynamic version of scheduling Mixed Integer Linear Programming (MILP), and our decentralised scheduling makes a multi-agent system run a Contract Net Protocol (CNP) in which the agents locally optimise a variant of this MILP and interact with others to exchange patients. We generate results using the datasets and compare the results produced by the three models, namely FIFO, centralised, and decentralised model. The result shows that the centralised model performs best, followed by the decentralised model proposed.

"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Wulan Anggraini
"RSUP memiliki standar Emergency Respon Time2 (ERT2) yang merupakan waktu yang dibutuhkan untuk pasien untuk mendapatkan tindakan operasi cito yaitu < 120 menit (2 jam), yang diharapkan dapat dicapai sebagai dasar penilaian kinerja unit IGD dan kinerja Dirut RSUP Fatmawati. Data bulan januari-juni 2015, menunjukan terjadinya keterlambatan pelayanan preoperasi cito yaitu pasien dengan Cerebrovaskuler Stroke Hemorraghic Disease (CVD SH) hingga 7 jam 28 menit. Penelitian ini dilakukan secara kualitatif menggunakan pendekatan lean hospital dengan melihat alur proses tahapan preoperasi cito. Sampel berdasarkan Purposive Sampling.
Hasil penelitian dengan value assessment yang dipetakan dengan value stream mapping (VSM) menunjukkan value added activity (VA) sebesar 10%, non value added activity (NVA) sebesar 90%. Analisis waste teridentifikasi enam jenis masalah yang dikelompokkan kedalam Fishbone Diagram menjadi empat yaitu man,material, methode dan environment.
Rekomendasi perbaikan dilakukan dalam 2 tahap yaitu jangka pendek serta jangka menengah-panjang untuk mengeliminasi pemborosan (waste) dan membentuk skema future flowchart. Penelitian ini menunjukan penyebab keterlambatan berdasarkan hasil analisis kegiatan berdasarkan waktu dalam setiap tahapan.

RSUP has a standard Emergency Response Time 2 (ERT2) which is taken for patients to get emergency surgery service. The standart time is < 120 minutes (2 hours), which is expected to be achieved as a basis for performance assessment and emergency unit RSUP Fatmawati CEO's performance. Based on data in January-June 2015 shows emergency service time that patients with preoperative cerebrovascular Hemorraghic Stroke Disease (CVD SH) up to 7 hours 28 minutes. with the longest time is 9 hours 28 minutes. This research uses qualitatively using a lean approach to by observing preoperative each step of emergency process. This research uses purposive sampling methode.
Results of research with value assessment with value stream mapping (VSM) activity shows the value added (VA) by 10%, non-value added activity (NVA) by 90%. Waste analysis identifies six types which are grouped into four Fishbone Diagram such as man, material, method and environment.
Recommendations for improvements carried out in two stages: short-term and medium-long term to eliminate waste and form a flowchart futures scheme. This research shows causes of delay based on the results of the analysis of time-based activities in each phase.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2016
S62235
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lilyanti
"Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasikan perbedaan nilai-nilai budaya organisasi yang sedang berkembang saat ini di lingkup seksi-seksi kerja Unit lnstalasi Rawat Darurat (IRD), RSUD Dr.Soetomo, Surabaya.
Sampel diambil secara sensus dengan populasi berjumlah 428 orang yang terdiri dari 14 seksi kerja yang terbagi dalam 2 (dua) kelompok seksi kerja yaitu medis dan non medis. Responden yang mengembalikan daftar pertanyaan berjumlah 215 orang atau 50% dari populasi. Seluruh kuesioner yang kembali diukur dengan menggunakan Analisis Faktor Dengan Pendekatan Komponen Utama, Analisis Faktor Kembali, dan Analisis Median.
Dari hasil penelitian, diketahui budaya kinerja yang berkembang di Unit Instalasi Rawat Darurat (IRD), RSUD Dr.Soetomo, mempunyai 15 (lima belas) budaya. Selain itu dengan menggunakan analisis median dapat ditentukan budaya kuat, budaya Iemah, dan budaya di ambang pintu. Ada 3 (tiga) Budaya Kuat yaitu Budaya Etos kerja, Budaya Bekerja tanpa pamrih, dan Budaya Berorientasi pelayanan.
Di samping itu, Budaya Lemah terdiri dari 8 (delapan) budaya, yaitu Budaya Penghargaan, Budaya Bekerja dengan rasa aman, Budaya Pengawasan berbasis kerja secara kelompok, Budaya Keragaman dalam kebebasan memberikan pendapat, Budaya Kerja sama, Budaya Menyediakan keperluan yang dibutuhkan pekerjaan, Budaya Lingkungan yang kondusif, Budaya Peduli lingkungan dalam Iingkup pekerjaan. Budaya. Di Ambang Pintu terdiri dari 1 (satu) Budaya yaitu Budaya Bekerja secara individual.
Untuk sub budaya Etos Kerja, terdapat 7 (tujuh) budaya kuat (Budaya Moralitas, Budaya Empati, Budaya Keterbukaan, Budaya Komunikasi, Budaya Pencapaian kinerja, Budaya Tata krama, Budaya Informasi dan menjaga citra RSUD) dan 2 (dua) budaya Lemah (Budaya Kerja dengan rasa aman dan mendapat insentif sesuai standar, Budaya Adil dalam pembagian pekerjaan). Untuk sub budaya Penghargaan, terdapat 1 (satu) budaya Iemah (Budaya Pengawasan) dan 1 (satu) budaya di ambang pintu (Budaya Penghargaan berdasarkan prestasi).
Berdasarkan hasil penelitian dan analisis data ditemukan ada perbedaan budaya kinerja di antara seksi-seksi kerja dalam Unit Instalasi Rawat Darurat (IRD), RSUD Dr. Soetomo, Surabaya.
Disarankan untuk budaya yang lemah perlu mendapat perhatian dan harus Iebih diperkuat lagi. Demikian juga untuk budaya di ambang pintu perlu Iebih ditonjolkan serta diperkuat pula untuk menunjang budaya organisasi yang telah ada sebelumnya. Penulis mengharapkan bahwa penelitian tentang budaya organisasi dapat terus dilanjutkan, karena penelitian tentang budaya organisasi dapat menggali budaya-budaya organisasi yang selama ini tidak terlihat."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2003
T 3918
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Elex Media Computindo, 2006
1007000382
Multimedia  Universitas Indonesia Library
cover
Bambang Hartono
Jakarta: Rineka Cipta, 2010
362.11 BAM m (1)
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Dwi Satrio
"Penelitian ini dilatarbelakangi bahwa Instalasi Gawat Darurat (IGD) merupakan suatu unit pelayanan di Rumah Sakit (RS) yang diperuntukkan untuk memberikan pelayanan kepada pasien dengan kondisi yang mengancam jiwa dan memerlukan penanganan cepat dan tepat, khususnya pada pasien dengan kondisi kritis yang memerlukan perawatan di ruang ICU.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran umum waktu tunggu pasien dengan kondisi kritis di IGD, faktor-faktor yang mempengaruhi waktu tunggu pasien ICU, serta hubungan waktu tunggu pasien ICU dengan mortalitas pasien ICU, lama rawat di ICU, dan lama rawat di RS.
Jenis penelitian merupakan cross sectional retrospektif dengan pendekatan kuantitatif. Data didapatkan dengan mengolah rekam medis pasien dengan kondisi kritis yang memerlukan ICU melalui IGD, laporan kekhadiran/absensi analis dan radiografer, serta biodata/isian singkat yang diberikan pada dokter-dokter di IGD.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata waktu tunggu pasien ICU di IGD sebesar 140 menit. Sebagian variabel yang diteliti tidak ada hubungan bermakna dengan waktu tunggu. Variabel yang berhubungan adalah jumlah radiografer, status rujukan pasien, umur pasien, cara bayar dan jenis kelamin. Sedangkan faktor yang paling berhubungan adalah status rujukan.
Disarankan untuk RS agar dapat meningkatkan mutu pelayanan secara keseluruhan dan memperpendek waktu tunggu pasien yang memerlukan ICU melalui IGD. Hal yang dapat dilakukan adalah membuat SOP khusus dalam penanganan pasien dengan kondisi kritis khususnya pada pasien dengan status non rujukan serta mengevaluasi manajemen SDM pada layanan-layanan penunjang medis. Selain itu juga pemerintah atau rumah sakit dapat memperbaiki sistem komunikasi dalam rujukan berjenjang sehingga mempercepat persiapan dan pemindahan pasien-pasien yang memerlukan rujukan ke rumah sakit dengan fasilitas yang lebih lengkap.

This research is motivated that the Emergency Care Unit/Emergency Room (ER) is a service unit at the Hospital that intended to provide services to patients with a life-threatening condition and requires prompt and appropriate treatment, especially in patients with critical conditions that require treatment in the ICU.
The purpose of this study was to determine the general description of the waiting time of patients with critical conditions in the ER, the factors that influence the ICU patient waiting time, and the relationship of ICU patient waiting time with ICU mortality, length of stay in the ICU, and length of stay in hospital.
The type of research was a cross-sectional retrospective study with a quantitative approach. Data obtained by processing the medical records of patients with critical conditions that require intensive care through the emergency room, reports attendance of laboratory analyst and radiographer, as well as bio / short answer given to the doctors in the ER.
The results showed that the average ICU patients waiting time in the ER was 140 minutes. Variables showed significant relationship with the waiting time was the number of radiographers, patient referral status, age of the patient, patient paying way and gender. While most related factor is the status of the referral.
In order to improve the overall service quality and shorten the waiting time of patients who require ICU through IGD, it is recommended for hospital to make a specific SOP in handling patients with critical conditions particularly in patients with a non referral status, also evaluates the human resources management in medical support services. Besides that, government or hospital can improve communication in referral tiered system to expedite the preparation and transfer of those patients requiring referral to hospital with better amenities.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2013
T34901
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Bima Arrynugrah
"ABSTRAK
Dampak Jaminan Kesehatan Nasional di poliklinik spesialis Obstetric dan Gynecology
RS. Annisa Citeureup Bogor adalah meningkatnya jumlah kunjungan pasien rawat
jalan sebesar 61% pada awal tahun 2014. Semakin banyaknya jumlah pasien akan
berakibat pada lamanya waktu tunggu. Tahapan penelitian ini menggunakan 5 (lima)
prinsip lean untuk mendapatkan perbaikan yang berkelanjutan sehingga mampu
meningkatkan efisiensi alur proses pelayanan di poliklinik spesialis Obstetric dan
Gynecology. Hasil value assesment pada pasien tunai didapatkan 85% kegiatan yang
tidak bernilai tambah dan 14% kegiatan yang bernilai tambah, sedangkan pada pasien
Jaminan Kesehatan Nasional didapatkan prosentase kegiatan yang tidak bernilai
tambah sebesar 88% dan 11% untuk kegiatan yang bernilai tambah. Metode lean
dinilai mampu meminimalisir pemborosan, hasil future state value stream map
didapatkan penurunan kegiatan yang tidak bernilai tambah menjadi 38,09%

ABSTRACT
The impacts of the National Health Insurance at the Obstetric and Gynecology
specialist polyclinic RS. Annisa Citeureup Bogor is increase frequency of outpatient
visits by 61% at the beginning of 2014. The increasing number of patients will result
in long waiting times. This research uses 5 (five) lean principles to get continuous
improvement to improve the efficiency of service process flow in Obstetric and
Gynecology specialist clinic. Result of assessment value in patients with cash payment
was 85% non value-added activities and 14% value-added activities, while in the
National Health Insurance patients, the percentage of non value added activities was
88% and 11% for value-added activities. Lean method is considered able to minimize
waste, the results of the future state value stream map can reduce activities that do not
add value to 38.09%"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2017
T47714
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ufiyyu Fakkur
"ABSTRAK
Skripsi ini membahas tentang pengendalian persediaan logistik menggunakan analisis ABC, EOQ, ROP, Max-Min, dan Kanban. Tujuan penelitan ini adalah Memperoleh gambaran pengendalian persediaan logistik umum pada tahap perencanaan dan penyimpanan di RSIA SamMarie Basra tahun 2015. Disain penelitian ini adalah deskriptif operational research. Penelitian dilakukan dengan wawancara mendalam, observasi, dan telaah dokumen.
Hasil penelitian menunjukkan pengendalian persediaan logistik umum di RSIA SamMarie Basra belum didukung SPO dengan penghitungan perencanaan menggunakan metode konsumsi. Terdapat perbedaan safety stock dan frekuensi pemesanan antara sebelum dan sesudah analisis. Hasil analisis dan rancangan kartu Kanban dapat digunakan dalam pengendalian persediaan logistik di RSIA SamMarie Basra.

ABSTRACT
This study discuss about logistics inventory control using ABC analysis, EOQ, ROP, Max-Min and Kanban. The purpose of this research is an overview acquire general logistics inventory control at the planning and storage stage in RSIA SamMarie Basra in 2015. The design of this research is descriptive operational research. The study was conducted by in-depth interviews, observation, and document analysis.
The results showed a general logistics inventory control in RSIA SamMarie Basra has not been supported by SPO. Quantification of logistic planning has been using consumption method. There are differences in safety stock and order frequency between before and after analysis. Results of the analysis and design of Kanban cards can be used in inventory control logistics in RSIA SamMarie Basra.
"
Depok: Universitas Indonesia, 2015
S62564
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Boy Subirosa Sabarguna
Jakarta: Sagung Seto, 2007
362.1 BOY k
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Boy Subirosa Sabarguna
Jakarta: Sagung Seto, 2007
362.1 BOY k
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>