Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 92620 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Nilam Salma Anisa
"Kekuatan fisik dan mental pembalap sangat besar mempengaruhi penampilan mereka di lintasan balap. Di dalam ras apapun tentunya dibutuhkan kekuatan fisik yang baik untuk pembalap. Untuk mendapatkan kekuatan fisik yang baik, ada banyak cara untuk melakukannya, seperti melakukan gym dan fisioterapi secara teratur. Terletak di kawasan desain TOD Sawah Besar dengan sebuah konsep otomotif. Proposal desain ini mengusulkan desain pusat kebugaran yang tidak hanya digunakan untuk umum tetapi juga berfokus pada pembalap. Ini gym akan menyediakan Fisioterapi, Simulator Balap, F&B sehat, dan juga area tempat duduk untuk Umum mendukung Konsep Pembangunan Berorientasi Transit. Dengan proposal ini, diharapkan dapat mencapai SDGs poin nomor 3, tentang Good Health & WellBeing dan mendukung pembalap Indonesia untuk meningkatkan prestasi mereka prestasi di ajang balap.

The physical and mental strength of racers greatly influences their performance on the race track. In any race, of course, good physical strength is neededfor racers. To get good physical strength, there are many ways to do it, such as doing gym and physiotherapy regularly. Located in the TOD Sawah Besar design area with an automotive concept. This design proposal proposes the design of a gym center that is not only used for the public but also focuses on racers. This gym will provide Physiotheraphy, Race Simulator, Healthy F&B, and also seating area for Public to support the Transit Oriented Development Concept. With this proposal, it is expected to achieve SDGs point number 3, about Good Health & Well-Being and supporting Indonesian racers to improve their performance in the racing events."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Tito Dentaresa
"Pengembangan cakupan area layanan MRT Jakarta memberikan dampak positif bagi peningkatan mobilitas masyarakat dan mengurangi ketergantungan terhadap penggunaan kendaraan pribadi, hal ini memberikan kesempatan bagi wilayah-wilayah disekitar stasiun pemberhentian, salah satunya area disekitar Stasiun MRT Sawah Besar. Kawasan dengan citra otomotif yang kuat ini memiliki tantangan dalam mengadaptasi pengembangan TOD (Transit Oriented Development), dimana penggunaan kendaraan pribadi dibatasi dan diatur secara ketat. Jam aktif kawasan menjadi pertimbangan utama dalam mengembangkan kawasan ini untuk tidak terdominasi oleh industri otomotif. Shopping mall menjadi alternatif dalam meningkatkan jam aktif kawasan dan memberikan pilihan destinasi perbelanjaan dan peduli terhadap perkembangan komunitas busana dengan menyajikan area komunal dan eksibisi publik yang dapat digunakan oleh masyarakat untuk menyalurkan pendapatnya melalui acara peragaan busana.

The development of the Jakarta MRT service area has a positive impact on increasing community mobility and reducing dependence on private vehicle use, this provides opportunities for areas around station stops, one of which is the area around the Sawah Besar MRT Station. This area with a strong automotive image has challenges in adapting TOD (Transit Oriented Development), development where the use of private vehicles is limited and strictly regulated. The active hours of the area are a major consideration in developing this area to not be dominated by the automotive industry. Shopping malls become an alternative in increasing the active hours of the area and provide a choice of shopping destinations and care for the development of the fashion community by presenting communal areas and public exhibitions that can be used by the community to channel their opinions through fashion shows."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Akhiriansyah
"Perputaran ekonomi masyarakat terjadi dikarenakan adanya Shopping Center. Shopping Center merupakan kompleks pertokoan yang dikunjungi untuk membeli, melihat dan membandingkan barang-barang dalam memenuhi kebutuhan ekonomi social masyarakat serta memberikan kenyamanan dan keamanan berbelanja bagi pengunjung. Salah satunya adalah pada Kawasan Sawah Besar yang berada di area transisi antara pemukiman padat, stasiun transit hub, perdagangan, pariwisata dan menjadi trademark sebagai kawasan penjualan otomotif. Kawasan Sawah besar ini juga masuk ke dalam Kawasan TOD (Transit Oriented Development).

The community's economic turnover occurs due to the existence of a Shopping Center. Shopping Center is a shopping complex that is visited to buy, view and compare goods in meeting the socio-economic needs of the community as well as providing shopping comfort and security for visitors. One of them is the Sawah Besar area which is in a transition area between dense settlements, transit hub stations, trade, and tourism and has become a trademark as an automotive sales area. The Sawah Besar area is also included in the TOD (Transit Oriented Development) Area."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Rowi Darmawiredja
"Perancangan kawasan Transit Oriented Development di Sawah Besar dilakukan sebagai respons adanya pembangunan stasiun kereta bawah tanah di daerah tersebut. Lingkungan yang kompak perlu dihadirkan di Sawah Besar sehingga lingkungan menjadi lebih hidup karena tingginya intensitas aktivitas yang terjadi di sana. Salah satu fasilitas yang disediakan dalam kawasan yang dikembangkan ini adalah hotel untuk menunjang aktivitas komersil yang terjadi. Akses pada hotel dirancang berasal dari dua sisi untuk menunjang pejalan kaki dan pengguna kendaraan pribadi. Pemandangan hijau dihadirkan untuk meningkatkan daya tarik serta memberikan kenyamanan bagi pengunjung kawasan maupun hotel.

The design of the Transit Oriented Development area in Sawah Besar was carried out in response to the construction of a subway station in the area. A compact environment needs to be presented in Sawah Besar so that the environment becomes more alive because of the high intensity of activities that occur there. One of the facilities provided in this developed area is a hotel to support the commercial activities that occur. Access to the hotel is designed from two sides to support pedestrians and private vehicle users. The green view is presented to increase attractiveness and provide comfort for visitors to the area and hotels."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Christie Aquarista
"Perancangan berlokasi di daerah Sawah Besar. Saat ini, area ini tidak memiliki identitas mereka sendiri. Kondisi eksisting daerah ini hanya memiliki beberapa komersial besar seperti hotel, kantor, mall, komersial otomotif, dan bangunan residensial masyarakat dengan permukiman yang penataan dan bentuknya yang belum terancang dengan baik. Sementara, dimasa depan akan terancang salah satu stasiun pendukung moda transportasi antar daerah kota yakni Stasiun MRT Sawah Besar. Oleh karena itu, menilik dari prospek masa depan, dimana adanya kemungkinan bahwa semakin pesatnya perkembangan dan kehidupan disana, maka diperlukan sebuah bangunan residensial yang dapat menampung kebutuhan tempat tinggal bagi mereka yang memiliki kepentingan dalam jangka waktu menengah disana. Dimana tujuan sebagai pertimbangannya adalah akan tumbuh bangunan komersial atau pusat pelatihan yang bisa saja memakan waktu berbulan lamanya. Sehingga, kawasan akan ditunjang dengan kemudahan adanya sebuah bangunan yang bersifat untuk tinggal sekaligus memudahkan pergerakan manusia dengan orientasi rancangan yakni Stasiun MRT Sawah Besar sebagai moda transportasi utama antarkota disana selain.

The design is located in the Sawah Besar area. Currently, these areas haven’t their own identity. The existing condition of this area only has a few large commercial establishments such as hotels, offices, malls, automotive commercials, and community residential buildings with settlements whose arrangement and shape aren’t designed so well. Meanwhile, in the future one of the supporting stations for inter-city transportation modes will be designed, namely the Sawah Besar MRT Station. Therefore, looking at future prospects, where there is a possibility that development and life there will be more rapid, a residential building is needed that can accommodate housing needs for those who have an interest in the medium term there. Where the goal in consideration is to grow a commercial building or training center which could take months. Thus, the area will be supported by the convenience of having a building that is for living as well as facilitating human movement with a design orientation, namely the Sawah Besar MRT Station as the main mode of inter-city transportation there besides."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Syaid Adi Putro
"Berdasarkan studi kasus dari jalur stasiun MRTJ pada fase 1 yang dirasa masih kurang maksimal dalam menjangkau pengguna sebagai salah satu pilihan moda transportasi publik, perpanjangan pada jalur stasiun MRTJ pada fase 2 ini kelompok Trekspunk memilih stasiun MRTJ yang tidak memiliki point of interest sebagai area yang dapat diintervensi penataan ulang yang merespon TOD (transit oriented development). Dari ketujuh Stasiun MRTJ, Stasiun Sawah Besar memiliki citra kawasan yang cukup kontras. Pasalnya, hanya terdapat area pemukiman yang padat dengan aktivitas yang ada hanya perdagangan suku cadang otomotif apabila dibandingkan dengan Stasiun Thamrin sebagai area perkantoran, Stasiun Monas sebagai area perkantoran pusat pemerintahan dan pariwisata, Stasiun Harmoni sebagai simpul atau transit hub, Stasiun Mangga Besar sebagai area perkantoran dan pusat hiburan, Stasiun Glodok sebagai area perdagangan dan pariwisata, dan Stasiun Kota sebagai area pariwisata dan simpul moda transportasi. Delineasi kawasan perencanaan dipilih di entrance 4 karena banyak bangunan yang tidak terpakai secara tata guna lahan yang tidak maksimal dan secara peraturan TOD (transit oriented development) berada di dalam radius 400 m’ yang pada perencanaan intensi kelompok, kawasan tersebut digunakan sebagai area transisi yang berbasis community oriented development sehingga penggunanya dapat meluas ke sisi timur kawasan. Sehingga menciptakan efek domino sebagai katalisator antar Kawasan, pendapatan meningkat dan return of Investment cepat, dan kota yang sustainabilitas pada MRTJ dan value kawasan naik, memperkuat karakter, menarik pengguna, tumbuh aktivitas dan ekonomi baru, mereduksi kemacetan serta lahan hijau yang meningkat pada kawasan perencanaan.

ased on the case study of the MRTJ station line in phase 1 which is still considered less than optimal in reaching users as one of the choices of public transport modes, the extension of the MRTJ station line in phase 2, the Trekspunk group chose MRTJ stations that did not have points of interest as areas that could be intervened by rearrangements that responded to TOD (transit oriented development). Of the seven MRTJ stations, Sawah Besar Station has a quite contrasting image of the area. The reason is, there is only a dense residential area with activities that exist only in the automotive spare parts trade when compared to Thamrin Station as an office area, Monas Station as an office area and tourism centre, Harmoni Station as a node or transit hub, Mangga Besar Station as an office area and entertainment centre, Glodok Station as a trade and tourism area, and Kota Station as a tourism area and transportation mode node. The delineation of the planning area was chosen at entrance 4 because there are many unused buildings in the land use that are not maximised and the TOD (transit oriented development) regulations are within a radius of 400 m' which in the planning group's intention, the area is used as a transition area based on community oriented development so that users can extend to the east side of the area. So that it creates a domino effect as a catalyst between areas, increased revenue and fast return of investment, and a sustainable city in MRTJ and the value of the area rises, strengthening character, attracting users, growing new activities and economy, reducing congestion and increasing green land in the planning area."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Ghifari Abror Iswara
"Kawasan Sawah Besar merupakan perkembangan dari Kota Batavia (Jakarta) merupakan kota yang dibangun untuk warga kulit putih, dan pernah memiliki daerah Prancis seperti Rijswijkstraat. Daerah ini dulunya adalah permukiman di pinggiran Batavia dengan persawahan yang kemudian berganti nama menjadi Jalan Hayam Wuruk. Pada masa Belanda, Jalan Hayam Wuruk hanya sampai di Jembatan Besi, Sawah Besar. Di era tersebut, kawasan Harmoni, Rijswijk, dan Noordwijk merupakan pusat kegiatan dengan berbagai macam hiburan di Jakarta. Sejarah komedi di Indonesia memiliki tiga periode, dengan era 1960-1970an fokus pada penguatan karakter dan ekspresi lucu. Di era 1980-1990an, muncul Warkop DKI dengan humor intelektual dan politik satir. Sedangkan di era 2000an, komedi mengusung situasi komedi, dengan tayangan seperti Bajaj Bajuri dan Office Boy (OB). Industri stand-up comedy juga berkembang pesat, dengan komedian terkenal seperti Raditya Dika dan Ernest Prakasa. Latar belakang Sawah Besar adalah distrik padat penduduk di Jakarta Pusat, terkenal dengan pasar tradisionalnya seperti Pasar Pagi dan Pasar Baru dengan adanya penambahan isu pembangunan Fase 2 MRT Jakarta diharapkan memberikan dampak positif dengan mengurangi kemacetan dan memperbaiki akses transportasi. Pengembangan berorientasi masyarakat di Sawah Besar melibatkan prioritas terhadap ruang hijau, pusat komunitas, dan lembaga budaya untuk menciptakan kota yang dinamis dan berkembang bagi semua orang. Pusat Komedi Sawah Besar diharapkan tidak hanya mampu menjadi wadah inkubator aktivitas masyarakat Sawah Besar namun Jakarta serta Indonesia di masa depan.

Sawah Besar area is a development of the City of Batavia (Jakarta), a city built for white citizens, and once had French areas such as the Rijswijkstraat. This area used to be seen on the outskirts of Batavia with rice fields which later changed its name to Jalan Hayam Wuruk. During the Dutch era, Jalan Hayam Wuruk only reached the Iron Bridge, Sawah Besar. In that era, the Harmoni, Rijswijk, and Noordwijk areas were centers of activity with various kinds of entertainment in Jakarta. The history of comedy in Indonesia has three periods, with the 1960-1970s focusing on strengthening characters and humorous expressions. In the 1980-1990s, Warkop DKI appeared with intellectual humor and satirical politics. Meanwhile, in the 2000s, comedy carried situation comedy, with shows such as Bajaj Bajuri and Office Boy (OB). The stand-up comedy industry is also growing rapidly, with well-known comedians such as Raditya Dika and Ernest Prakasa. Background Sawah Besar is a densely populated district in Central Jakarta, famous for its traditional markets such as Pasar Pagi and Pasar Baru with the additional issue of the construction of Phase 2 of the Jakarta MRT which is expected to have a positive impact by reducing congestion and improving transportation access. Community-oriented development in Sawah Besar involves prioritizing green spaces, community centers and cultural institutions to create a dynamic and thriving city for everyone. It is hoped that the Sawah Besar Comedy Center will not only be able to become an incubator for community activities in Sawah Besar, but also for Jakarta and Indonesia in the future.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Raisa Alda Hairiah
"SymbioSa Communal Living (Co-Living) merupakan sebuah proyek perancangan yang didasari oleh konsep rumah modern di mana para penghuni saling berinteraksi dan bersosialisasi secara komunal karena kesamaan minat ataupun pekerjaan. Dengan pendekatan kualitatif berupa studi literatur dan data survey, program-program ruang dipilih untuk memenuhi kebutuhan penghuni, baik yang terikat secara komunal, maupun ruang dengan kepentingan privasi. Konsep communal living ini juga dijadikan sebagai jawaban atas kebutuhan tempat tinggal di Kawasan Berorientasi Transit (TOD) Sawah Besar yang telah dirancang. Proyek SymbioSa ini dirancang menyesuaikan dengan tema kawasan, menawarkan fasilitas-fasilitas yang dibutuhkan oleh karakter pekerja di kawasan TOD, seperti ruang-ruang komunal yang digunakan bersama (dapur, ruang makan, ruang workshop), sampai dengan konsep kamar pribadi yang melindungi privasi dan produktivitas.

SymbioSa Communal Living (Co-Living) is a design project based on the concept of a modern home where inhabitantsinteract and socialize communally because of similar interests or jobs. With a qualitative approach in the form of literature studies and survey data, spatial programs are selected to answer the needs of inhabitants, both those who are communally bound, as well as spaces with privacy interests. The concept of communal living is also used as an answer to the housing needs in the Transit Development Oriented Area (TOD) Sawah Besar that has been designed before. The SymbioSa project is designed according to the concpet of the area, offering the facilities needed by the character of workers in the TOD area, such as communal spaces that are shared (kitchen, dining room, workshop room), to the concept of private rooms that protect privacy and productivity."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Chaesar Dhiya Fauzan Widi
"Kecamatan Sawah Besar lebih dikenal dengan industri otomotifnya, terutama pada aktivitas jual beli suku cadang kendaraan bermotor, hal ini dapat diketahui melalui banyaknya rekomendasi laman web yang menyarankan keputusan pembelian di area Sawah Besar dikarenakan banyaknya suku cadang langka yang dapat diperoleh dengan harga terjangkau. Kawasan Sawah besar merupakan area komerisal yang cukup dikenal dengan industry otomoti, hingga hal tersebut menjadi identitas kawasan tersebut dilihat pada keramaian pembeli dan reputasi di media social.
Aotrium Sawber merupakan bangunan Exhibition Hall yang berlokasi di kawasan Stasiun MRT Sawah Besar yang bertujuan untuk menjadi bagian dari pengembangan Kawasan TOD di Kawasan Stasiun MRT Sawah Besar dan juga dapat menyelenggarakan pameran otomotif yang menarik bagi pengunjung dan pecinta kendaraan.
Dengan mengintegrasikan infrastruktur MRT yang ada, Aotrium Sawber berperan dalam meningkatkan daya tarik dan keberlanjutan kawasan MRT Sawah Besar. Fasilitas ini dirancang khusus untuk dapat menyelenggarakan sebesar pameran otomotif, menyediakan ruang pameran yang luas, area demonstrasi, serta fasilitas penunjang seperti auditorium dan ruang konferensi.
Sebagai bagian dari upaya pengembangan kawasan MRT, Aotrium Sawber juga berperan sebagai pusat kegiatan yang melibatkan masyarakat dan pengusaha lokal. Karena dapat menyelenggarakan pameran otomotif di Exhibition Hall ini dapat mendorong pertumbuhan industri otomotif lokal, meningkatkan pariwisata dan kunjungan ke kawasan MRT, serta menciptakan peluang kerja baru di sektor terkait.
Dalam kesimpulannya, Aotrium Sawber merupakan Exhibition Hall yang dirancang untuk mengembangkan kawasan MRT Sawah Besar dan menjadi pusat pameran otomotif yang menarik. Melalui pameran, acara khusus, dan kolaborasi dengan industri otomotif, Aotrium Sawber berperan dalam meningkatkan daya tarik kawasan MRT, mendorong pertumbuhan industri otomotif lokal, dan memberikan pengalaman menarik bagi pengunjung yang tertarik dengan dunia otomotif

Sawah Besar sub-district is better known for its automotive industry, especially in the activity of buying and selling motor vehicle parts, this can be seen through the many recommendations of web pages that suggest purchasing decisions in the Sawah Besar area due to the large number of rare parts that can be obtained at affordable prices. The Sawah Besar area is a commercial area that is quite well known for the automotive industry, so that it becomes the identity of the area seen in the crowd of buyers and reputation on social media.
Aotrium Sawber is an Exhibition Hall building located in the Sawah Besar MRT Station area which aims to be part of the development of the TOD Area in the Sawah Besar MRT Station Area and can also organize automotive exhibitions that are attractive to visitors and vehicle lovers.
By integrating the existing MRT infrastructure, Aotrium Sawber plays a role in enhancing the attractiveness and sustainability of the Sawah Besar MRT area. The facility is specifically designed to be as large as an automotive show, providing ample exhibition space, demonstration areas, as well as supporting facilities such as auditoriums and conference rooms.
As part of the MRT area's development efforts, Aotrium Sawber also acts as a hub for activities involving the community and local entrepreneurs. Being able to host an automotive exhibition at the Exhibition Hall can boost the growth of the local automotive industry, increase tourism and visitation to the MRT area, and create new job opportunities in related sectors.
In conclusion, Aotrium Sawber is an Exhibition Hall designed to develop the Sawah Besar MRT area and become an exciting automotive exhibition center. Through exhibitions, special events, and collaboration with the automotive industry, Aotrium Sawber plays a role in enhancing the attractiveness of the MRT area, encouraging the growth of the local automotive industry, and providing an exciting experience for visitors interested in the automotive world.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Jackob Tameno
"Tugas Akhir ini bertujuan untuk merancang sebuah bioskop dengan konsep Misbar di kawasan Lokasari. Bioskop merupakan fasilitas hiburan yang populer dan memiliki peran penting dalam kehidupan masyarakat modern. Kawasan ini dipilih sebagai lokasi perancangan karena potensinya sebagai pusat hiburan yang strategis dan nilai historis yang pernah ada. Delineasi kawasan dilakukan dengan menganalisis karakteristik koridor Mangga Besar, termasuk potensi pasar, kondisi lingkungan, dan persyaratan teknis. Metode yang digunakan meliputi studi literatur, survei lapangan, wawancara, serta ekplorasi desain dengan menggunakan software.
Rancangan ini bertujuan untuk memberikan pengalaman nostalgia dalam menonton film, menciptakan atmosfer yang menarik dan baru, memperkuat karakteristik kawasan Lokasari sebagai tempat hiburan, meningkatkan daya tarik kawasan terutama dengan pertimbangan adanya titik transit KRL dan MRT, dan memudarkan kesan negatif kawasan sebagai red district.
Tugas akhir ini diharapkan dapat memberikan kontribusi dalam pengembangan kawasan Lokasari serta mampu mengiring, mengedukasi, memberdayakan, serta memudarkan kesan negatif mengenai kawasan ini.

This Final Project aims to design a cinema with the concept of "Misbar" in the Lokasari area. Cinemas are popular entertainment facilities that play a crucial role in modern society. The Lokasari area was chosen as the design location due to its potential as a strategic entertainment center and its historical value. The delineation of the area was conducted by analyzing the characteristics of the Mangga Besar corridor, including market potential, environmental conditions, and technical requirements. The methods used in this study included literature review, field surveys, interviews, and design exploration using software.
The design aims to provide a nostalgic film-watching experience, create an attractive and fresh atmosphere, reinforce the characteristics of the Lokasari area as an entertainment destination, enhance the area's appeal, especially considering its proximity to KRL and MRT transit points, and diminish the negative impression as a red district area's.
This Final Project is expected to contribute to the development of the Lokasari area, while also guiding, educating, empowering, and dispelling negative perceptions about the area.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>