Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 201535 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Rahma Wardah Khumaeroh
"Kehamilan remaja merupakan isu kesehatan global yang terjadi pada berbagai negara, terutama negara berkembang. BKKBN menyatakan bahwa kehamilan remaja berisiko pada kematian ibu dan bayi. Kehamilan remaja dapat dicegah dengan adopsi kontrasepsi secara tepat dan konsisten. Namun, banyak remaja yang hambatan dalam mengakses kontrasepsi sehingga terjadi kegagalan kontrasepsi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan adopsi metode kontrasepsi dengan kehamilan pada remaja usia 15 – 19 tahun. Penelitian ini menggunakan data SDKI 2017 dengan desain studi crosssectional. Analisis multivariabel regresi logistik dilakukan pada sampel 7.854 remaja perempuan usia 15 – 19 tahun. Hasil penelitian menunjukkan setelah dikontrol variabel kovariat (usia, status pernikahan, tingkat pendidikan, status pekerjaan, status ekonomi, pengetahuan terkait kontrasepsi, tempat tinggal, paparan media massa terkait kontrasepsi, dan kunjungan petugas KB), odds kehamilan remaja 0,61 kali lebih rendah pada remaja yang tidak menggunakan kontrasepsi dibandingkan remaja yang menggunakan kontrasepsi (AOR = 0,39; 95% CI: 0,213 – 0,714). Hal ini mungkin terjadi karena sebagian besar sampel tergolong tidak aktif secara seksual dan remaja yang menggunakan kontrasepsi masih berisiko untuk hamil karena kegagalan kontrasepsi. Dengan demikian, perlu upaya untuk mengembangkan layanan konseling dan pendidikan kesehatan reproduksi remaja yang berkualitas terutama terkait kontrasepsi, kehamilan remaja, dan pernikahan dini pada remaja serta orang tua.

Adolescent pregnany is a global health issue that occurs in various countries, especially developing countries. BKKBN states that adolescent pregnancy risk matenal dan infant mortality. Adolescent pregnancy can be prevented with approriate and consistent contraceptive adoption. However, many adolescents faced barriers in accessing contraception that led to contraceptive failure. This study aims to determine the relationship between adoption of contraceptive method and adolescent pregnancy aged 15 – 19 years. The study used the 2017 Indonesia Demographic and Health Survey data with a cross-sectional study design. Multivariable logistic regression analysis was used on a sample of 7.854 adolescent girls aged 15 – 19 years. The results showed that after adjusting for covariate variables (age, marital status, education level, employment status, economic status, knowledge related to contraception, place of residence, exposure to mass media related to contraception, and family planning worker visits), the odds of adolescent pregnancy was 0,61 times lower among adolescent who did not use contraception compared to adolescent who used contraception (AOR = 0,39; 95% CI: 0,213 – 0,714). This may be explained by the fact that most of the sample was not sexually active and adolescent who used contraception were still at risk of pregnancy due to contraceptive failure. Therefore, it is necessary to develop quality adolescent reproductive health counseling and education services, especially related to contraceptive, adolescent pregnancy, and early marriage in adolescents and their parents.

"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Safitri Mardiyana
"Sejak 2012-2015, persentase BBLR tidak menunjukkan penurunan signifikan. Kejadian BBLR di Indonesia merupakan penyebab utama kematian neonatal. Masih tinggiya persentase BBLR dapat disebabkan oleh berbagai faktor, salah satunya adalah kehamilan remaja. Bahkan berdasarkan SDKI 2017 menunjukkan bahwa kejadian BBLR di Indonesia lebih banyak terjadi pada ibu yang hamil di usia remaja. Sementara itu, berdasarkan hasil SDKI 2002-2017 juga menunjukkan bahwa kehamilan usia remaja lebih banyak terjadi pada pedesaan Indonesia. Oleh sebab itu, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara kehamilan usia remaja dengan kejadian BBLR yang dikhususkan di pedesaan Indonesia. Penelitian ini menggunakan desain cross-sectional dengan menggunakan sumber data SDKI 2017. Sampel dalam penelitian ini adalah WUS yang pernah melahirkan anak lahir hidup dan hanya memiliki 1 anak. Berdasarkan hasil analisis menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara BBLR dengan kehamilan remaja, kunjungan antenatal, suplementasi Fe, dan komplikasi kehamilan. Hasil analisis multivariat juga menunjukkan bahwa ibu yang hamil pada usia 15- 19 tahun memiliki risiko yang lebih besar untuk melahirkan bayi dengan BBLR setelah dikendalikan oleh variabel kunjungan antenatal. Oleh sebab itu, dapat disimpulkan bahwa kejadian kehamilan usia remaja berpengaruh terhadap kejadian BBLR di pedesaan Indonesia, sehingga diperlukan upaya dari pemerintah untuk dapat menekan angka kehamilan remaja.

From 2012-2015, the percentage of LBW has not shown a significant decrease. LBW in Indonesia is the main cause of neonatal death. One of the most important factors of LBW is adolescent pregnancy. Based on the 2017 IDHS, the incidence of LBW in Indonesia is more prevalent among mothers who become pregnant at the age of adolescent. Meanwhile, the results of the 2002-2017 IDHS show that adolescent pregnancy is more prevalent in rural Indonesia. Therefore, this study aimed to determine the association between adolescent pregnancy and LBW in rural Indonesia. This study used a crosssectional study design using the 2017 IDHS data. The sample in this study is WUS who had given birth and only had 1 child. Based on the results of the analysis, there was an association between LBW and adolescent pregnancy, ANC, Fe supplementation, and pregnancy complications. The results of multivariate analysis showed that mothers who became pregnant at the age of 15-19 years had a greater risk of giving birth to LBW babies after controlling for the variable of ANC. It can be concluded that the incidence of adolescent pregnancy affects the incidence of LBW in rural Indonesia, so government efforts are required to reduce the incidence of adolescent pregnancy."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Astried Anggraeni Mirza
"Indonesia merupakan negara dengan struktur penduduk ekspansif, yaitu mayoritas penduduk berada pada kelompok usia muda. Besarnya populasi usia muda di Indonesia menimbulkan tantangan dalam mengatasi bermacam-macam permasalahan seputar remaja seperti peningkatan masalah kesehatan seksual dan reproduksi yang salah satunya adalah kehamilan remaja. Permasalahan kehamilan remaja yang terjadi dapat menimbulkan banyak dampak negatif, salah satunya dapat berimbas pada mortalitas dan morbiditas di Indonesia. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui perbandingan faktor-faktor yang berhubungan dengan kehamilan remaja antara wilayah perkotaan dan pedesaan di Indonesia. Sumber data penelitian ini adalah hasil SDKI 2017 dengan desain penelitian studi potong lintang (cross sectional). Sampel penelitian ini remaja perempuan usia 15-24 tahun yang memenuhi kriteria, dengan membagi sampel ke dalam dua wilayah, yaitu perkotaan dan pedesaan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa proporsi kehamilan remaja di wilayah perkotaan adalah sebesar 19% sedangkan di wilayah pedesaan adalah sebesar 32,4%. Faktor yang berhubungan dengan kehamilan remaja, baik di wilayah perkotaan maupun pedesaan, meliputi usia, pendidikan, status ekonomi keluarga, status pekerjaan, pengetahuan kontrasepsi, akses media informasi, dan akses fasilitas kesehatan. Didapatkan juga faktor yang paling dominan terhadap kehamilan remaja adalah akses fasilitas kesehatan, baik di wilayah perkotaan (AOR=17,17; 95% CI: 10,65-27,68) maupun pedesaan (AOR=10,73; 95% CI: 7,02-16,38). Melihat temuan penelitian, pihak berwenang disarankan untuk meningkatkan akses fasilitas kesehatan dan memperluas pelayanan KB untuk generasi muda serta menggecarkan promosi kesehatan seksual dan reproduksi.

Indonesia is a country with an expansive population structure, namely that the majority of the population is in the young age group. The large young population in Indonesia creates challenges in overcoming various problems surrounding teenagers, such as the increase in sexual and reproductive health problems, one of which is teenage pregnancy. The problem of teenage pregnancy can have many negative impacts, one of which is mortality and morbidity in Indonesia. This research was conducted to determine the comparison of factors related to teenage pregnancy between urban and rural areas in Indonesia. The data source for this research is the results of the 2017 IDHS with a cross-sectional research design. The research sample consisted of female teenagers aged 15–24 who met the criteria by dividing the sample into two areas, namely urban and rural. The results of this study show that the proportion of teenage pregnancies in urban areas is 19%, while in rural areas it is 32,4%. Factors associated with teenage pregnancy, both in urban and rural areas, include age, education, family economic status, employment status, knowledge of contraception, access to information media, and access to health facilities. It was also found that the most dominant factor in teenage pregnancy was access to health facilities, both in urban areas (AOR=17,17; 95% CI: 10,65-27,68) and rural areas (AOR=10,73; 95% CI: 7,02-16,38). Looking at the research findings, the authorities are advised to increase access to health facilities, expand family planning services for the younger generation, and intensify the promotion of sexual and reproductive health."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ghina Yusriyah
"Kehamilan tidak diinginkan di Indonesia belum menunjukkan perubahan yang konsisten dari 2002 hingga 2019 (BKKBN, 2019). Dominasi kehamilan tidak diinginkan terjadi pada kelompok usia berisiko tinggi (56% kasus) (BKKBN, 2012, 2017) dan cenderung lebih banyak ditemukan di perkotaan Indonesia. Salah satu faktor yang mempengaruhi terjadinya kehamilan tidak diinginkan yaitu penggunaan kontrasepsi modern. Penelitian ini dilakukan untuk melihat besar hubungan yang terjadi antara penggunaan kontrasepsi modern dengan kejadian kehamilan tidak diinginkan pada wanita kelompok usia berisiko tinggi di wilayah perkotaan dan pedesaan Indonesia. Desain studi pada penelitian ini merupakan cross sectional dengan analisis menggunakan chi square dan regresi logistik. Data yang digunakan merupakan data SDKI 2017. Hasil analisis menunjukkan bahwa wanita usia risiko tinggi di wilayah perkotaan Indonesia yang tidak menggunakan kontrasepsi memiliki risiko yang lebih rendah untuk mengalami kehamilan tidak diinginkan (OR: 0.76; 95% CI: 0.588-0.977). Sedangkan wanita usia risiko tinggi di wilayah pedesaan Indonesia yang tidak menggunakan kontrasepsi memiliki risiko yang lebih tinggi untuk mengalami kehamilan tidak diinginkan (OR: 1.66 95% CI: 1.035-2.648).

Unintended pregnancies in Indonesia have not shown consistent changes from 2002 to 2019 (BKKBN, 2019). In addition, unintended pregnancies mostly occur in the high-risk age group (56% of cases) (BKKBN, 2012, 2017). One of the factor that can influence incident of unintended pregnancy is the use of modern contraception. In Indonesia unintended pregnancies tend to be more common in urban areas. This research was conducted to see the relationship between modern contraception use and the incidence of unintended pregnancies in women in high-risk age groups in urban and rural areas of Indonesia. The study design in this research is cross sectional and data will be conducted with chi square and logistic regression. The data used in this research is the 2017 IDHS. The results show that women of high risk age in urban areas of Indonesia who do not use contraception have a lower risk of experiencing unwanted pregnancy (OR: 0.76; 95% CI: 0.588- 0.977). Meanwhile, women of high risk age in rural areas of Indonesia who do not use contraception have a higher risk of experiencing unwanted pregnancy (OR: 1.66 95% CI: 1.035- 2.648)."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Elfrida Zoraya
"Kehamilan pada usia remaja merupakan salah satu isu yang menjadi perhatian baik global maupun nasional. Implikasi kehamilan remaja baik pada kesehatan remaja dan bayi juga pada terputusnya pendidikan dan kesempatan untuk mengembangkan diri. Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari transmisi perilaku fertilitas yaitu umur kehamilan pertama ibu di usia remaja pada anak perempuannya. Sumber data yang digunakan adalah data longitudinal IFLS 1993 hingga IFLS 2014.
Hasil marginal effects dari regresi probit menunjukkan bahwa umur kehamilan pertama ibu berpengaruh positif dan signifikan pada umur kehamilan pertama anak. Hasil juga menunjukkan bahwa walaupun setelah dikontrol dengan karakteristik latarbelakang individu, keluarga, dan ibu, anak dari ibu yang kehamilan pertamanya di usia remaja memiliki peluang lebih tinggi mengalami kehamilan pertama di usia remaja dibandingkan dengan anak dari ibu yang menunda kehamilannya.

Adolescent pregnancy is one of the issues concerned both globally and nationally. The implications of pregnancy during adolescence not only on the health risks raised for the young mothers and infants, but also on the low attainment of education and limited opportunities. This research aims to study the transmission of fertility behavior by the age of mother's first pregnancy in adolescent to the daughters. The data used was longitudinal data from IFLS 1993 to IFLS 2014.
The marginal effects from probit regression show that age of the mother's first pregnancy has a positive and significant effect on the age of the daughter's first pregnancy. It also shows that even after controlling for the background characteristics for individual, mother, and family factors, daughters of mothers who were adolescent when they started being pregnant, are significantly have a higher probability of having a first pregnancy at young ages compared to daughter of mothers who postponed their first pregnancy.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2020
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Astari Nola Margaretha
"Kehamilan remaja merupakan masalah kesehatan yang perlu diperhatikan sebab setengah kehamilan pada remaja usia 15-19 tahun diperkirakan tidak diinginkan dan lebih dari separuh kehamilan pada remaja usia 15-19 tahun pada negara berkembang berakhir dengan aborsi. Penelitian ini merupakan analisis data sekunder Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia 2017 dengan rancangan penelitian cross-sectional yang bertujuan mengetahui hubungan riwayat penggunaan kontrasepsi dengan kehamilan tidak diinginkan pada remaja di Indonesia dikontrol dengan variabel kovariat (pendidikan, status ekonomi, status pernikahan, tempat tinggal, pengetahuan kontrasepsi, dan akses ke pelayanan kesehatan) dengan analisis multivariat regresi logistik model faktor risiko. Hasil penelitian menunjukkan bahwa remaja yang tidak pernah menggunakan kontrasepsi berisiko 2,05 kali mengalami kehamilan tidak diinginkan setelah dikontrol status pernikahan dan tempat tinggal (95%CI: 0,998-4,227).

Adolescent pregnancy is a health problem that needs to be considered because half of pregnancy in adolescents aged 15-19 years is estimated to be unwanted and more than half of pregnancies in adolescents aged 15-19 years in developing countries end in abortion. This study is a secondary data analysis of the 2017 Indonesian Demographic and Health Survey with a cross-sectional study design that aims to determine the associations of history of contraceptive use and unwanted pregnancy among adolescents in Indonesia controlled by covariate variables (education, economic status, marital status, residence, knowledge contraception, and access to health services) with a multivariate logistic regression of risk factor model analysis. The results showed that adolescents who had never used contraception at risk 2.05 times had unwanted pregnancy after being controlled by marital status and residence (95%CI: 0,998-4,227). Keywords: unwanted pregnancy, adolescent pregnancy, contraceptive use."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aghnia Dima Rochmawati
"Kejadian Bayi Berat Lahir Rendah BBLR di Indonesia memiliki prevalensi sebesar 7,3, berdasarkan Survei Demografi Kesehatan Indonesia 2012. Beberapa penelitian telah membuktikan bahwa kejadian BBLR lebih banyak terjadi pada ibu yang berusia 15-19 tahun pada saat kehamilan. Penelitian ini bertujuan untuk membuktikan bahwa terdapat hubungan antara kejadian BBLR dengan kehamilan pada usia remaja 15-19 tahun setelah mengendalikan seluruh variabel confounding. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kasus kontrol 1:1 , dengan menggunakan data sekunder dari Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia SDKI tahun 2012. Jumlah kasus untuk penelitian ini adalah 871 orang dengan kontrol 871 orang. Variabel kovariat dalam penelitian ini adalah tingkat pendidikan, paritas, komplikasi kehamilan, komplikasi persalinan, umur kandungan saat K1 ANC dan frekuensi kunjungan ANC. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan bermakna OR: 2,65; p value= 0,013; 95 CI: 1,232-5,712 . setelah mengendalikan variabel confounding yaitu tingkat pendidikan komplikasi kehamilan, umur kandungan saat K1 ANC dan frekuensi kunjungan ANC.

Low Birth Weight LBW in Indonesia has the prevalence of 7,3 according to IDHS 2012. Some research showed that more LBW occurences happened to mother aged 15 19 at the time of birth. This study aims to prove the association between adolescent pregnancy and low birth weight after controlling all the confounding variables. The method used for this study is case control 1 1 by analyzing IDHS 2012. The selected cases are 871 with 871 controls. Covariate variables are education, parity, complication during pregnancy, complication at birth, months of pregnancy at first antenatal visit and number of antenatal visit. The result of the study is that there is a significant association between adolescent pregnancy after controlling all confounding variables which are education, complication during pregnancy and months of pregnancy at first antenatal visit and number of antenatal visit OR 2,65 p value 0,013 95 CI 1,232 5,712."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2017
S69537
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Vina Aulia Fitriani
"Kehamilan remaja merupakan masalah yang dihadapi pada hampir seluruh negara di dunia termasuk Indonesia. Besarnya jumlah populasi remaja dan masa transisi yang dialami remaja tersebut menjadi sebuah tantangan dalam permasalahan yang berkaitan dengan perilaku berisiko dan kesehatan reproduksi. Berbagai situasi saat ini seperti tingginya angka perkawinan dini, pengetahuan kesehatan reproduksi yang belum memadai serta berbagai hal lainnya dapat menempatkan remaja pada kondisi yang berisiko untuk mengalami kehamilan dini. Hal tersebut juga mengarahkannya pada morbiditas dan mortalitas.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan kehamilan remaja dengan responden remaja putri usia 15-19 tahun yang pernah melakukan hubungan seksual di Indonesia tahun 2012. Metode penelitian ini menggunakan desain studi cross sectional dan data yang dianalisis menggunakan data sekunder hasil Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia 2012.
Hasil penelitian ini menunjukan adanya hubungan yang signifikan p le;0.05 antara usia responden, tingkat pendidikan OR 1.69, 95 CI= 1.26-2.26 , status pekerjaan OR 1.86, 95 CI= 1.39-2.48, status kawin OR 26.6, 95 CI= 12.6-56.4 dan hidup bersama OR 17.4, 95 CI= 6.38-47.6, pengetahuan kontrasepsi OR 0.54, 95 CI=0.39-0.73 dan riwayat penggunaan kontrasepsi OR 0.24, 95 CI= 0.18- 0.32 dengan kehamilan pada remaja.
Disarankan agar pihak yang fokus pada masalah remaja dan pembuat kebijakan dapat berkolaborasi dan mengkaji ulang kebijakan terkait batasan usia menikah, mendukung terus peningkatan status wanita dengan memastikan akses pendidikan yang juga memuat informasi kesehatan reproduksi yang memadai, melakukan sosialisasi kepada orang tua terkait peraturan menikahkan anak dan pemahaman akan bahaya kehamilan dini, mendukung penuh perekonomian yang dapat melibatkan remaja serta dilakukannya penelitian lebih lanjut.

Teenage pregnancy is a problem faced by almost all countries in the world including Indonesia. The large number of adolescent populations and the transition experienced by adolescents is a challenge in issues related to risk behavior and reproductive health. Current situations such as high rates of early marriage, inadequate knowledge of reproductive health and other things can put teenager at risk for early pregnancy that also leads to morbidity and mortality.
The purpose of this study was to determine the factors associated with teenage pregnancy. Respondents from this study were women aged 15 19 years who had sexual intercourse in Indonesia in 2012. The method used cross sectional study and data were analyzed using secondary data from Indonesian Demographic and Health Survey 2012.
The results of this study showed a significant relationship p le 0.05 between respondent rsquo s age, educational level OR 1.69, 95 CI 1.26 2,26 , employment status OR 1.86, 95 CI 1.39 2.48 , marital status OR 26.6, 95 CI 12.6 56.4 and coexistence OR 17.4, 95 CI 6.38 47.6, knowledge of contraception OR 0.54, 95 CI 0.39 0.73 and history of contraceptive use OR 0.24, 95 CI 0.18 0.32 with teenage pregnancy.
It is recommended that teen focused parties and policymakers can collaborate and review policies related to marriage age restrictions, supporting the continual improvement of women 39 s status by ensuring access to education that also includes adequate reproductive health information, socialize to parents related to marriage rules and understanding of the dangers of early pregnancy, also fully supporting the economy that can involve adolescents and conduct further research.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ni Komang Novi Suryani
"Komplikasi selama kehamilan dan persalinan adalah penyebab kedua kematian untuk remaja perempuan usia 15-19 tahun secara global. Di Puskesmas Kecamatan Jatinegara, terjadi peningkatan kehamilan usia remaja dalam tiga tahun terakhir. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran kehamilan usia remaja dan faktor-faktor-faktor yang berhubungan dengan kehamilan usia remaja di wilayah kerja Puskesmas Kecamatan Jatinegara tahun 2017.
Dilaksanakan pada bulan Mei-Juni 2017 menggunakan design potong lintang. Populasi adalah seluruh remaja perempuan usia 15-19 tahun yang sudah menikah dari bulan Juni 2016-Mei 2017, jumlah sampel 96 orang yang diambil secara simple random sampling. Data dikumpulkan melalui wawancara terstruktur dengan pedoman kuesioner, analisis bivariat dengan uji Kai kuadrat.
Hasil penelitian diperoleh 77,1 responden hamil di usia remaja. Faktor predisposisi yang berhubungan signifikan adalah penghasilan keluarga nilai p=0,022 ; pengetahuan tentang kehamilan usia remaja nilai p = 0,036 ; sikap terhadap KB nilai p=0,044. Faktor penguat yang berhubungan signifikan adalah dukungan keluarga nilai p=0,047 ; peran tenaga kesehatan nilai p=0,040. Faktor pemungkin yang berhubungan signifikan adalah riwayat perilaku seksual nilai p=0,033 ; riwayat penggunaan KB nilai p=0,019.
Saran untuk Puskesmas Kecamatan Jatinegara untuk meningkatkan sosialisasi Program Generasi Berencana, pembentukan Poktan Bina Keluarga remaja dan peningkatan kinerja Program Pelayanan Kesehatan Peduli Remaja.

Complications during pregnancy and childbirth are the second leading cause of death for girls aged 15 19 yeras globally. At Jatinegara Public Health Center, there was an increase in teenage pregnancy in the last three years. This study aims to determine the proportion of teenage pregnancy and factors related to teenage pregnancy in area of Jatinegara Public Health Center, 2017.
Implemented in May June 2017 using croos sectional design. The population is all teenage girls aged 15 19 who are married from june 2016 to May 2017, the sample number of 96 people taken by simple random sampling. Data were collected through structuted interview with questionnare, bivariate analysis with Kai square test.
The result obtained 77,1 teenage pregnancy. Related predisposing factors were family income p value 0.022 knowledge of teenage pregnancy p value 0.036 attitude towards family planning p value 0.044. Related reinforcing factors were family support p value 0.047 the role of health personnel p value 0.040. Related enabling factors were history of sexual behavior p value 0.033 history of contraceptive use p value 0.019.
Suggestion for Jatinegara public health center to improve the socialization of the planned generation program, the establishment of teenage family development and enhancement of the youth service care program.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2017
S67494
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tri Hidayanti
"Kehamilan remaja merupakan masalah yang sering terjadi di perkotaan karena adanya urbanisasi, arus pergaulan bebas dan pengaruh teknologi informasi seperti internet. Penulisan karya ilmiah ini bertujuan untuk menganalisis asuhan keperawatan dengan kehamilan remaja dari periode antenatal hingga postpartum pada Ny O (19 tahun). Berbagai masalah keperawatan ditemukan selama periode antenatal sampai postpartum. Resiko ketidakmampuan menjadi orang tua menjadi masalah keperawatan utama karena pasien belum tahu apa yang harus dipersiapkan dalam kehamilan, persalinan, dan membesarkan anaknya nanti.
Implementasi yang dilakukan untuk mengatasi masalah tersebut yaitu melakukan edukasi prenatal dan postpartum dalam 4 kali pertemuan, hal ini juga diperkuat dengan adanya dukungan dari keluarga pasien. Evaluasi dari tindakan tersebut adalah peningkatan komponen pengetahuan dan ketrampilan dalam menjadi orang tua pada pasien, namun belum terlihat kemampuan menjadi orang tua dari komponen psikologis. Hal ini dikarenakan perlu intervensi jangka panjang untuk mempersiapkan seorang remaja yang siap menjadi orang tua.

Adolescent pregnancy is a common problem in urban areas due to urbanization, promiscuity and the influence of information technology such as the internet. This report is aim to analyze nursing care to clients with adolescent pregnancy from prenatal to postpartum period. Several nursing problems were found during antenatal to postpartum period. Risk of impaired parenting become major nursing problem because client have lack knowledge about preparing of pregnancy, childbirth, and rising child.
The implementation which done to overcome that problem was prenatal and postnatal care education within 4 days during home visit, it is also strengthened with the support of the patient's family. Evaluation of these implementation are increasing of knowledge and skill of parenting from client. However, the psychological ability of parenting is unseen. Need a long- term intervention to prepare adolescent who is ready to be a parent for the future research.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2016
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>