Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 176786 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Rizqika Alamsyah
"Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis perubahan pola mobilitas non-permanen tenaga kerja di kawasan metropolitan antara sebelum dan selama pandemi Covid-19. Penelitian ini juga menganalisis pengaruh faktor individu dan faktor daerah asal dan tujuan pekerja terhadap keputusan pilihan pola mobilitas non-permanen selama pandemi. Adapun data yang digunakan adalah Sakernas 2019, 2020, dan 2021. Metode penelitian menggunakan regresi multinomial logistik. Hasil penelitian menunjukan terjadi penurunan pola mobilitas non permanen di kawasan metropolitan Indonesia selama pandemi melanda. Faktor yang mempengaruhi pola mobilitas komuter selama pandemi adalah usia, jenis kelamin, tingkat pendidikan, status pekerjaan, sektor lapangan pekerjaan, klasifikasi daerah tempat tinggal, serta pertumbuhan PDRB. Sementara, faktor yang mempengaruhi pola mobilitas sirkuler selama pandemi melanda adalah usia, jenis kelamin, status perkawinan, tingkat pendidikan, status pekerjaan, bekerja di sektor manufaktur, klasifikasi daerah tempat tinggal, serta pertumbuhan PDRB.

This research aims to analyze the changes in the patterns of non-permanent labor mobility in metropolitan areas before and during the Covid-19 pandemic. The study also examines the influence of individual factors and factors related to the workers' origin and destination areas on the decision to choose non-permanent mobility patterns during the pandemic. The study utilizes data from Sakernas (National Labor Force Survey) for the years 2019, 2020, and 2021. The research methodology employed in this study is multinomial logistic regression. The findings of this research reveal a notable decline in non-permanent mobility patterns in Indonesian metropolitan areas during the pandemic. Factors that influence commuter mobility patterns during the pandemic include age, gender, education level, employment status, employment sector, residential area classification, and regional gross domestic product growth. Meanwhile, factors that affect circular mobility patterns during the pandemic include age, gender, marital status, education level, employment status, working in the manufacturing sector, residential area classification, and regional GDP growth."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Gigih Agus Susiyanto
"ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui mobilitas non permanen tenaga kerja di wilayah metropolitan di Indonesia, faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan pekerja menjadi Movers Komuter atau Migran Sirkuler atau menjadi Stayers .Dan bagaimana faktor itu mempengaruhi pilihan menjadi Movers atau Stayers. . Penelitian ini ingin mengetahui hubungan atau asosiasi antara umur, jenis kelamin, tingkat pendidikan, status perkawinan, status pekerjaan, lapangan pekerjaan utama, jarak tempat tinggal ke tempat kerja, klasifikasi daerah tempat tinggal pekerja, dan Share sektor industri terhadap PDRB terhadap keputusan mobilitas non permanen tenaga kerja di Kawasan Metropolitan Indonesia. Sebagai pelengkap penelitian yang umumnya mengamati mobilitas permanen / migrasi. Selain itu diharapkan dapat melihat dan menganalisa pola dan karakteristik serta peluang mobilitas non permanen tenaga kerja.Penelitian ini menggunakan data dari Survei Angkatan Kerja Nasional, 2017. Ringkasan analisis deskriptif menunjukkan bahwa Pekerja di daerah metropolitan di Indonesia masih didominasi oleh mereka yang cenderung memilih untuk tinggal dan bekerja di kabupaten / kota yang sama Stayers . Pola dan karakteristik pekerja komuter dan migran sirkuler beberapa daerah metropolitan di Indonesia sebagian besar menunjukkan pola umum yang sama, namun faktor-faktor yang mempengaruhi kecenderungan Mover masing-masing kawasan berbeda. Tes Hipotesis yang disajikan dengan menerapkan model regresi logistik multinomial. Penelitian ini juga menyimpulkan Semua variabel independen yang digunakan dalam model umur, jenis kelamin, tingkat pendidikan, status perkawinan, status pekerjaan, lapangan pekerjaan utama, jenis pekerjaan, klasifikasi daerah tempat tinggal, jarak tempat tinggal ke tempat kerja, dan Share industri terhadap PDRB secara statistik signifikan pada tingkat kepercayaan 95 persen dalam mempengaruhi variabel dependen status mobilitas non permanen tenaga kerja . Dapat disimpulkan bahwa semua variabel dapat digunakan atau dimasukkan ke dalam model. Atau dengan kata lain, kita dapat menggunakan semua variabel ini sebagai variabel independen dalam model. Kata kunci: Mobilitas Non Permanen, Komutasi, Ulang-Alik, Komuter, Migran Sirkuler, Movers, Stayers

ABSTRACT
This study aims to know the pattern of non permanent mobility of workers in the metropolitan area in Indonesia , factors affect the decision of workers become Movers Commuter or Circular or become Stayers And how does that factor influence the choice of being Movers or Stayers.This study wanted to know the relationship or association between age, sex, education level, marital status, employment status, occupation type, main employment, workplace distance, classification of worker 39 s residence area, economic growth, and industrial sector Share of decision non permanent mobility of workers. As a complement to research that generally observes permanent mobility migration. In addition it is expected to see and analyze the patterns and characteristics and opportunities of non permanent mobility of workers in the Metropolitan Area in Indonesia.This study used data from National Labour Force Survey, 2017. Descriptive analysis summaries showed that Workers in metropolitan areas in Indonesia are still dominated by those who tend to choose to live and work in the same Regency Municipality. The pattern and characteristics of workers Stayers and Movers of several metropolitan areas in Indonesia do not show anything different, but the factors that affect mover tendency by each region are different .Hypothesis tests presented by applying multinomial logit regression model. This study also concluded All independent variables used in the model age, sex, education level, marital status, employment status, main employment, occupation, residential classification, workplace distance, and industry Share to GRDP is statistically significant at a 95 percent confidence level in influencing the dependent variable non permanent employee mobility status . It can be concluded that all variables can be used or incorporated into the model. Or in other words, we can use all these variables as independent variables in the model. Keywords Non Permanent Mobility, Commuting, Roundtrip, Commuter, Circular Migrant, Movers, Stayers"
2018
T51140
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hazmi Achmad Gaffar
"Mobilitas adalah sesuatu yang tidak dapat dipisahkan dari Kegiatan Ekonomi dan Tenaga Kerja, itu akan terjadi secara alami. Skeldon dalam teorinya mengatakan bahwa mobilitas tenaga kerja memiliki variasi pola tergantung pada sosial-ekonomi masyarakat. Artikel ini akan mengkaji dampak karakteristik demografi dan lokasi perumahan di empat belas wilayah metropolitan di Indonesia. Dengan metode multinomial logit regression, penulis menemukan bahwa secara umum, faktor-faktor yang diteliti memiliki dampak yang sama terhadap pola mobilitas di setiap wilayah metropolitan di Indonesia walaupun dalam beberapa kasus terdapat perbedaan hasil korelasi antara variabel tertentu terhadap pola mobilitas.

Mobility is something that cannot be separated from Economic Activity and Labor, it will occur naturally. Skeldon in his theory said that labor mobility varies in patterns depending on the socio-economic community. This article will examine the impact of demographic characteristics and location of housing in fourteen metropolitan areas in Indonesia. With the multinomial logit regression method, the authors found that in general, the factors studied had the same impact on mobility patterns in each metropolitan area in Indonesia, although in some cases there were differences in the correlation results between certain variables with mobility patterns."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Karina Indah Mulyani
"Lahan yang mahal di pusat kota membuat pekerja bergeser ke luar dan mengakibatkan munculnya mobilitas pekerja. Salah satu dampak yang dihasilkan adalah konsumsi energi meningkat yang berdampak pada lingkungan buruk dan krisis energi di kasus yang lebih parah. Dengan demikian, penting untuk memahami hubungan dari mobilitas pekerja dan konsumsi energi. Penelitian ini mengevaluasi dampak dari mobilitas pekerja yang terbagi menjadi pekerja komuter dan sirkuler terhadap konsumsi energi total, listrik, dan BBM. Digunakan extended Stochastic Impacts oleh model Population, Affluence, and Technology (STIRPAT).
Hasil utama didapatkan menggunakan metode IV dengan data panel dari 33 provinsi dari tahun 2013 sampai 2018. Diperoleh hasil berupa: (1) pekerja komuter tidak signifikan berdampak terhadap konsumsi energi total dan BBM, tapi berdampak signifikan terhadap listrik; (2) pekerja sirkuler memiliki dampak yang signifikan terhadap peningkatan konsumsi energi total, BBM, dan listrik.
Faktor lain yang terpengaruh dari mobilitas pekerja adalah tingkat kesehatan yang menurun dan perbedaan pada kehidupan sosial pekerja. Meskipun demikian, terdapat manfaat yang dihasilkan di sektor ekonomi individu, keluarga, dan regional. Guna menentukan apakah mobilitas pekerja di Indonesia perlu didorong atau tidaknya, diperlukan analisa komprehensif dari sisi ekonomi, lingkungan, dan sosial negara. Mobilitas pekerja dapat didorong dengan cara meminimalisir cost yang dihasilkan dari dampak lingkungan dan sosial

Expensive land in the city center forces workers to shift outward and results in the emergence of mobility. One of the impacts that being resulted is the increase of energy consumption which has an impact on the bad environment and an energy crisis in more severe cases. Therefore, it is crusial to understand the relationship between labor mobility and energy consumption. This study evaluates the impact of labor mobility divided into commuter and circular workers on total energy, electricity and fuel consumption. It uses Stochastic Impacts by Regression on Population, Affluence, and Technology (STIRPAT) model.
The main results were generated using IV method with balanced panel data from 33 provinces from 2013 to 2018. The results obtained are: (1) commuter workers do not have a significant impact on total energy consumption and fuel, but have a significant impact on electricity; (2) circular workers have a significant impact on increasing total energy consumption, fuel, and electricity.
Other factors affected by labor mobility are declining health levels and differences in the social life of workers. Nonetheless, there are benefits to be generated in individual, family, and regional economic sectors. In order to determine whether labor mobility in Indonesia should be encouraged or not, a comprehensive analysis is required from the country's economic, environmental and social perspectives. Labor mobility can be encouraged by minimizing costs resulting from environmental and social impact.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2023
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Harsya Dwindaru Gunardi
"Setidaknya 1 dari 200 pasien COVID-19 akan mengalami DVT, dan sekitar 20% kasus VTE berhubungan dengan COVID-19. Risikonya meningkat empat kali lipat pada pasien COVID-19. Munculnya berbagai faktor patofisiologis yang berkontribusi terhadap terjadinya DVT pada pasien COVID-19 menimbulkan pertanyaan menarik mengenai perbedaan dalam karakteristik luaran pasien DVT sebelum dan selama pandemi, serta variasi dalam perawatan dan hasil pasien. Desain penelitian yang digunakan adalah studi kohort retrospektif untuk melihat perbandingan karakteristik dan manajemen pasien DVT (Deep Vein Thrombosis) sebelum dan selama pandemi COVID-19. Didapatkan data 489 subyek yang diikutsertakan dalam penelitian ini dengan nilai rata-rata usianya adalah 50.72 ± 18.00. Berdasarkan waktu terkenanya DVT, dari 489 subyek tersebut, sebagian besar sampel yaitu sebanyak 344 orang (72.9%) merupakan pasien yang mengalami DVT selama pandemi COVID. Berdasarkan status mortalitas, terdapat 336 orang (71.8%) yang masih hidup setelah mengalami DVT. Berdasarkan keberadaan perdarahan hebat, sebagian besar subyek yaitu 402 orang (82.2%) tidak mengalami perdarahan hebat. Berdasarkan status rekurensi, terdapat 321 orang (65.7%) yang mengalami rekurensi yaitu kembali dirawat dengan diagnosa yang sama dalam 1 tahun pertama setelah pertama kali dirawat. Sebanyak 479 orang (97.9%) tidak mengalami emboli paru. Didapatkan nilai rata-rata durasi rawat inap selama 13.41 ± 9.89 hari. Berdasarkan hasil pemeriksaan D-Dimer, didapatkan nilai rata-rata 3008.21 ± 1494.59 ng/mL. Sedangkan hasil pemeriksaan fibrinogen, didapatkan nilai rata-rata 301.06 ± 58.63 mg/dL. Dalam melihat komparasi data DVT sebelum dan selama pandemic COVID-19, dari 4 variabel yang dilihat, hanya D-Dimer yang memiliki perbedaan yang signifikan berupa peningkatan nilai rata-rata apabila dibandingkan antara sebelum pandemic COVID (2052.34 ± 568.30 ng/mL) dan selama COVID (3363.89 ± 1573.79 ng/mL) dengan nilai p < 0.001. Hasil berbeda terjadi pada fibrinogen yang tidak memiliki perbedaan yang signifikan antara sebelum pandemic COVID (295.66 ± 57.28 mg/dL) dibandingkan dengan selama COVID (303.06 ± 59.08 mg/dL) dengan nilai p 0.223. Ditemukan bahwa pada pasien COVID-19 didapati nilai D-Dimer yang lebih tinggi (nilai p <0.001) serta fibrinogen yang lebih tinggi secara signifikan (p=0.032).

At least 1 in 200 COVID-19 patients will experience DVT, and approximately 20% of VTE cases are related to COVID-19. The risk increases fourfold in COVID-19 patients. The emergence of various pathophysiological factors that contribute to the occurrence of DVT in COVID-19 patients raises interesting questions regarding differences in the outcome characteristics of DVT patients before and during the pandemic, as well as variations in patient care and outcomes. The research design used was a retrospective cohort study to compare the characteristics and management of DVT (Deep Vein Thrombosis) patients before and during the COVID-19 pandemic. Data were obtained for 489 subjects who were included in this study with an average age value of 50.72 ± 18.00. Based on the time of DVT, of the 489 subjects, the majority of the sample, namely 344 people (72.9%) were patients who experienced DVT during the COVID pandemic. Based on mortality status, there were 336 people (71.8%) who were still alive after experiencing DVT. Based on the presence of severe bleeding, the majority of subjects, namely 402 people (82.2%) did not experience severe bleeding. Based on recurrence status, there were 321 people (65.7%) who experienced recurrence, namely being treated again with the same diagnosis within the first year after first being treated. A total of 479 people (97.9%) did not experience pulmonary embolism. The average duration of hospitalization was 13.41 ± 9.89 days. Based on the results of the D-Dimer examination, an average value of 3008.21 ± 1494.59 ng/mL was obtained. Meanwhile, the results of the fibrinogen examination showed an average value of 301.06 ± 58.63 mg/dL. In looking at the comparison of DVT data before and during the COVID-19 pandemic, of the 4 variables looked at, only D-Dimer had a significant difference in the form of an increase in the average value when compared between before the COVID pandemic (2052.34 ± 568.30 ng/mL) and during COVID (3363.89 ± 1573.79 ng/mL) with p value < 0.001. Different results occurred in fibrinogen which did not have a significant difference between before the COVID pandemic (295.66 ± 57.28 mg/dL) compared to during COVID (303.06 ± 59.08 mg/dL) with a p value of 0.223. It was found that COVID-19 patients had higher D-Dimer values (p value <0.001) and significantly higher fibrinogen (p=0.032)."
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2023
SP-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Aisyah Rahmatusysyifa
"Pandemi COVID-19 menyebabkan pembatasan aktivitas di lingkungan masyarakat dan mengubah banyak kebiasaan lama, termasuk perilaku konsumsi makanan. Meskipun pembatasan aktivitas baik untuk mencegah semakin tersebarnya virus, hal ini berdampak pada industri penyediaan makanan dan minuman di Indonesia. Oleh karena itu, studi ini menyelidiki perubahan perilaku konsumsi makanan di Indonesia selama pandemi COVID-19 serta kemungkinan keberlanjutan perubahan perilaku tersebut setelah pandemi berakhir. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif dengan sumber data primer. Data primer didapatkan dari penyebaran kuesioner dan terkumpul sebanyak 479 responden yang tersebar di seluruh Indonesia. Penelitian ini menunjukkan bahwa terjadi perubahan perilaku konsumsi makanan, seperti dari cara belanja, pola makan yang lebih sehat, dan pengurangan aktivitas makan di luar rumah, serta perubahan perilaku konsumsi makanan yang terjadi diperkirakan akan tetap berlanjut setelah pandemi berakhir. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menginformasikan industri penyediaan makan dan minum yang terdampak oleh COVID-19 terkait perilaku konsumen.

The COVID-19 pandemic has caused restrictions on activities in the community and changed many old habits, including food consumption behavior. Although activity restrictions are good for preventing the spread of the virus, this has an impact on the food and beverage supply industry in Indonesia. Therefore, this study investigates changes in food consumption behavior in Indonesia during the COVID-19 pandemic and the possible continuation of these behavioral changes after the pandemic ends. This study uses quantitative research methods with primary data sources. Primary data was obtained from distributing questionnaires and collected as many as 479 respondents spread throughout Indonesia. This study shows that there is a change in food consumption behavior, such as from shopping, healthier eating patterns, and reducing eating activities outside the home, and changes in food consumption behavior that occur are expected to continue after the pandemic ends. The results of this study are expected to inform the food and drink supply industry affected by COVID-19 regarding consumer behavior."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2021
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ni Putu Atmanastuti EP
"Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dampak covid-19 terhadap dampak penentuan risk appetite pada PT XYZ. Perusahaan merupakan sebuah UMKM yang melakukan usaha di bidang olahraga air di daerah pariwisata. Analisa dilakukan dengan menggunakan teori Quail (2012) mengenai risk appetite. Jenis penelitian ini adalah kualitatif deskriptif dengan studi kasus pada PT XYZ. Data penelitian bersumber dari wawancara yang dilakukan kepada para narasumber yang memiliki peran dalam proses operasional di PT XYZ. Penelitian ini menggunakan analisis naratif. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa mayoritas dari pegawai di PT XYZ tidak memahami apa itu risk appetite sehingga proses pengambilan keputusan yang dilakukan hanya berdasarkan kebiasaan (pengetahuan) yang ada (memiliki asumsi bahwa risiko dan selera risiko sama). Level of risk appetite terbagi dalam delapan aspek (aspek keamanan, aspek pelanggan, aspek lingkungan, aspek perkembangan usaha, aspek pengembalian pada shareholder, aspek citra perusahaan, aspek hubungan karyawan, dan aspek inovasi teknikal) dan lima level penentuan sesuai dengan yang dikemukakan oleh teori Quail (2012), yang menghasilkan bahwa rata – rata level of risk appetite PT XYZ di masa sebelum pandemi adalah di level 3 (aspek keamanan, aspek perkembangan keuangan dan aspek hubungan karyawan) dan rata – rata level of risk appetite di masa pandemi ada di level 1 (aspek lingkungan, aspek pengembalian pada shareholder, dan aspek citra perusahaan). Perbedaan level ini dikarenakan terjadinya perubahan yang cukup signifikan pada aspek yang dianggap penting bagi perusahaan sehingga mengakibatkan turunnya level risiko PT XYZ dimasa pandemi menjadi level 1.

This study aims to analyze the impact of Covid-19 on determining risk appetite at PT XYZ. The company is an SME that does business in the field of water sports in tourism areas. The analysis was carried out using Quail's theory regarding risk appetite levels. This type of research is descriptive qualitative with a case study at PT XYZ. The research data comes from interviews conducted with informants who have a role in the operational process at PT XYZ. This study uses narrative analysis. The results of this study indicate that most employees at PT XYZ do not understand risk appetite, so the decision-making process is carried out only based on existing habits (knowledge) (having the assumption that risk and risk appetite are the same). The level of risk appetite are divided into eight aspects (security aspect, customer aspect, environmental aspect, business development aspect, return to shareholder aspect, corporate image aspect, employee relations aspect, and technical innovation aspect) and five levels are determined according to what is proposed by the theory. Quail (2012), which results that the average level of risk appetite for PT XYZ before the pandemic was at level 3 (security aspects, aspects of financial development, and aspects of employee relations) and the average level of risk appetite during the pandemic was at level 1 (environmental aspects, returns to shareholders, and corporate image aspects). This level difference is due to significant changes in aspects that are considered important for the company, resulting in a reduction in PT XYZ's risk level during the pandemic to level 1."
Jakarta: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Denny Zahir Dayyan
"Penelitian ini mengenai tenaga kerja yang melakukan mobilitas berkaitan dengan aktifitas kegiatan pertambangan PT Kaltim Prima Coal. Perilaku ini dilatarbelakangi oleh adanya kesempatan kerja akibat peningkatan aktiitas pertambangan, yaitu seiring peningkatan produksi. Dan kemungkinan adanya faktor pendorong dari daerah asal untuk mendapatkan kesejahteraan yang lebih baik. Kemudian dihitung seberapa besar perpindahan penduduk dari luar daerah yang dituju. Persentase orang yang keluar dari Region I (Kec. Bengalon dan Kec. Sangatta) sangatlah kecil, dan sebaliknya orang yang masuk jauh lebih banyak. Selanjutnya hubungan antara peningkatan aktifitas kegiatan tambang dan laju orang yang migrasi ke daerah tersebut diuji dengan trend polynomial regression dan linear regression.

This study is concerning about the labor mobility related to mining activities of PT. Kalimantan Prima Coal. This behaviour is motivated by the job opportunities due to mining activities increase and production increases. And the possibility of motivate factors of the origin area to get a better prosperity. Then calculated how much the migration people from outside of designated area. The percentage of people who come out from Region 1 (sub district Bengalon and district Sangatta) is very small, otherwise people who come are much more. Furthermore the relation between mining activities increases and the rapid of migration people into the area tested with polynomial regression and linear trend regression."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2016
T46270
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Amalia Vitariyani Mukti
"Latar Belakang: Virus dengan gejala pneumonia berat teridentifikasi di Wuhan, Cina sebagai virus COVID-19. Sulitnya pemutusan rantai infeksi COVID-19 mengancam seluruh dunia dan dinyatakan sebagai pandemi pada 11 Maret 2020. Akhirnya, berbagai layanan esensial negara seperti pengobatan gigi dan mulut terpaksa dibatasi aktivitasnya sebagai upaya pengendalian infeksi. Namun, rasa sakit yang tidak dapat tertahankan seperti kegawatdaruratan endodontik tidak bisa dihindari dan membutuhkan pertolongan segera. Selama pandemi, RSKGM FKG UI sebagai pusat rujukan pelayanan kedokteran gigi tetap beroperasi dengan memperketat rangkaian pencegahan dan pengendalian infeksi. Maka, identifikasi dan evaluasi kasus kegawatdaruratan endodontik sebelum dengan selama pandemi di RSKGM FKG UI dilakukan.
Tujuan: Mengetahui distribusi dan frekuensi kegawatdaruratan endodontik di Rumah Sakit Khusus Gigi dan Mulut Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia sebelum dan selama pandemi COVID-19.
Metode: Penelitian merupakan penelitian deskriptif retrospektif dan analitik komparatif kategorik menggunakan data sekunder rekam medik.
Hasil: Terdapat 315 kasus kegawatdaruratan endodontik dengan 111 kasus ditemukan sebelum pandemi dan 204 kasus ditemukan selama pandemi. Terdapat dominasi pada kelompok usia produktif, jenis kelampin perempuan, dan tindakan PSA sebelum dan selama pandemi yang diiringi dengan perbedaan dominasi diagnosis kasus, yaitu acute apical abscess sebelum pandemi dan symptomatic irreversible pulpitis selama pandemi. Terdapat perbedaan bermakna antara diagnosis acute apical abscess dengan symptomatic irreversible pulpitis (p-value <0,05) dan perbedaan tidak bermakna antara tindakan perawatan kegawatdaruratan endodontik sebelum dengan selama pandemi.
Kesimpulan: Terjadi peningkatan kasus kegawatdaruratan endodontik selama pandemi COVID-19 yang diiringi dengan penurunan arus kunjungan departemen konservasi.

Background: Virus with symptoms of severe pneumonia was identified in Wuhan, China as COVID-19 virus. The difficulties in controlling the COVID-19 transmission have led to a pandemic which was declared on March 11, 2020. Various essential sectors of the country been restricted at last to control virus transmission. However, intolerable pain such as endodontic emergency is unavoidable and requires immediate help. During the pandemic, RSKGM FKG UI continues to operate as referral centre for dental services by tightening the health protocol. Therefore, it is necessary to identify and evaluate endodontic emergency cases before and during pandemic era at RSKGM FKG UI.
Objective: This study aims to determine the distribution and frequency of endodontic emergency cases in RSKGM FKG UI before and during pandemic era of COVID-19.
Methods: Retrospective descriptive and comparative analytical study is done using secondary data found in patient’s medical record.
Results: There were 315 cases of endodontic emergency with 111 cases found before the pandemic and 204 cases found during the pandemic. Case was dominated by productive age, female, and root canal treatment group before and during pandemic followed by acute apical abscess domination before pandemic and symptomatic irreversible pulpitis domination during pandemic. There was significant difference between acute apical abscess group and symptomatic irreversible pulpitis group (p-value <0,05) accompanied by no significant difference between treatment group before and during pandemic.
Conclusion: Collected data showed an increased cases of endodontic emergencies accompanied by decreased flow of regular visitors at conservative department.
"
Depok: Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sylvia Febrina
"Kualitas udara merupakan salah satu indikator lingkungan yang berpotensi terkena dampak dari wabah COVID-19 (Zambrano, 2020). Sebagaimana diketahui bahwa pencemaran udara sebagian besar disebabkan oleh aktivitas manusia. Kebijakan lockdown untuk memutus mata rantai COVID-19 membuat mobilisasi masyarakat berkurang signifikan serta menghasilkan peningkatan kualitas udara bahkan menghasilkan manfaat kesehatan manusia yang sejauh ini melebihi jumlah kematian yang dikonfirmasi akibat COVID-19 (Zeng, 2020). Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dampak mobilitas masyarakat selama PSBB terhadap konsentrasi polutan udara. Data set utama yang digunakan dalam penelitian ini adalah set data harian trend mobilitas dan set data harian indikator polutan udara primer (SO2, CO dan NO2). Ditemukan bahwa mobilitas masyarakat selama PSBB berdampak signifikan meningkatkan ketiga polutan tersebut. Sebaliknya, aktivitas masyarakat dirumah berdampak signifikan mengurangi ketiga polutan udara tersebut. Temuan ini mengkonfirmasi beberapa penemuan penelitian terdahulu. Namun ditemukan bahwa ada kecenderungan masyarakat bermobilisasi menggunakan transportasi pribadi selama pandemi COVID-19. Kebijakan yang direkomendasikan adalah dengan mengatur pola mobilitas masyarakat, yaitu pelaksanaan kegiatan kerja secara hybrid, mengevaluasi sumber energi penyebab tingginya polutan dan menghimbau masyarakat untuk tetap menggunakan transportasi umum dengan protokol kesehatan yang ketat

Air quality is one of the environmental indicators that may be affected by the COVID-19 outbreak (Zambrano, 2020). It is known that air reports are mostly caused by human activities. Lockdown policies to break the COVID-19 chain have significantly reduced community mobilization and improved air quality and even resulted in human health benefits that far exceed the number of confirmed deaths from COVID-19 (Zeng, 2020). This study aims to analyze the impact of community mobility during PSBB on the concentration of air pollutants. The main data sets used in this study are daily data sets of movement trends and daily data sets of primary air pollutant indicators (SO2, CO and NO2). It was found that community mobility during the PSBB had a significant impact on increasing the three pollutants. On the other hand, community activities at home have a significant impact on reducing the three air pollutants. This finding confirms some of the findings of previous studies. However, there is a tendency for people to mobilize using private transportation during the COVID-19 pandemic. The recommended policy is to regulate the pattern of community mobility, namely implementing hybrid activities, finding sources of energy that cause pollution and urging people to continue to use public transportation with strict health protocols."
Jakarta: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>