Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 118191 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Dian Komalasari
"Laboratorium merupakan tempat kerja dengan potensi bahaya tinggi. Pekerja laboratorium dapat terpapar berbagai potensi bahaya faktor kimia berupa gas, uap, padatan dan cairan berbahaya, dan faktor bahaya lainnya seperti fisika, biologi, ergonomi dan psikologi. Kegiatan inti laboratorium terdiri dari pengujian, pengambilan contoh uji dan kalibrasi alat. PT X merupakan perusahaan yang bergerak di bidang jasa pengujian laboratorium lingkungan. PT X telah menerapkan identifikasi bahaya keselamatan kerja pada kegiatan intinya, namun belum mencakup bahaya terkait kesehatan. Terdapat 4 jenis Similar Group Exposure di PT X, yaitu Analis Laboratorium Kimia, Analis Laboratorium Mikrobiologi, Petugas Pengambil Contoh dan Petugas Administrasi. Identifikasi bahaya dan penilaian risiko terkait kesehatan dari stresor lingkungan kerja di Laboratorium Lingkungan PT X perlu dilakukan untuk mengetahui tingkat risiko agar dapat dikendalikan dengan tujuan pencegahan timbulnya penyakit akibat kerja. Hasil penilaian risiko pada keempat SEG tersebut menunjukkan bahwa terdapat berbagai aktivitas yang memiliki potensi bahaya fisika, kimia, biologi dan ergonomi dengan tingkat risiko tinggi, sedang dan juga rendah. PT X perlu segera melakukan tindakan pengendalian tambahan pada aktivitas dengan risiko tinggi, dan mempertimbangkan pengendalian tambahan pada aktivitas dengan risiko sedang. Pemantauan berkala juga diperlukan pada aktivitas dengan risiko rendah untuk memastikan kondisi tempat kerja aman dan sehat bagi pekerja.

Laboratory is a workplace with high hazard potential. Laboratory workers can be exposed to various potential hazards of chemical factors such as dangerous gases, vapours, solids and liquids, and other hazardous factors such as physics, biology, ergonomics, and psychology. The core activities of the laboratory consist of testing, sampling, and calibration. PT X is an environmental laboratory testing service. PT X has implemented safety hazard identification in its core activities but has not yet included health-related hazards. There are 4 types of Similar Group Exposure at PT X, namely Chemical Laboratory Analysts, Microbiology Laboratory Analysts, Sampling Officers, and Administrative Officers. Hazard identification and risk assessment related to health from work environment stressors at the PT X Environmental Laboratory need to be carried out to determine the level of risk so that it can be controlled with the aim of preventing work-related diseases. The results of the risk assessment at the four SEGs show that there are various activities that have the potential for physical, chemical, biological, and ergonomic hazards with high, medium, and low levels of risk. PT X needs to immediately take additional control on high-risk activities and consider additional controls on moderate-risk activities. Periodic monitoring is also required for low-risk activities to ensure safe and healthy workplace conditions for workers."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Haikal Muhammad Ariq Andrianto
"Laboratorium Migas merupakan tempat kerja untuk melakukan pengujian, penelitian, dan pengembangan minyak mentah, produk sampingan, hingga produk jadi menggunakan peralatan dan bahan yang ada. Laboratorium memiliki banyak bahaya di dalamnya, tak terkecuali dengan bahaya kimia seperti benzene, toluene dan xylene (BTX). Oleh karena itu, diperlukan kajian risiko kesehatan di Laboratorium Migas untuk mengetahui seberapa besar tingkat risiko BTX terhadap pekerja laboratorium. Kajian risiko kesehatan ini akan mengacu pada CHRA DOSH Malaysia (2018) dimana data yang didapatkan dianalisis menggunakan IHSTAT. Kajian risiko kesehatan dilakukan menyesuaikan dengan SEG yang sudah ditentukan, yaitu unit Crude & Product Classification, unit Facility & Quality, unit Fuel, unit Analytical & Gas, serta unit Petrochemical. Hasil dari penelitian menunjukan bahwa terdapat tingkat risiko yang tinggi pada pajanan benzene melalui rute inhalasi serta rute dermal terhadap unit Fuel. Sementara itu, pajanan xylene dan toluene berada pada tingkat risiko yang rendah untuk rute pajanan inhalasi serta berada pada tingkat pajanan moderat pada rute pajanan dermal. Dari hasil penelitian terkait tingkat risiko keseharan pada pajanan benzene, toluene, dan xylene, diperlukan peningkatan kesadaran pekerja untuk menggunakan APD tambahan serta peningkatan sistem ventilasi di tempat kerja.

The Oil and Gas Laboratory is a workplace for conducting testing, research and development on crude oil, by-products and finished products using existing equipment and materials. Laboratories have many dangers in them, including chemical hazards such as benzene, toluene and xylene (BTX). Therefore, it is necessary to study health risks in oil and gas laboratories to find out how big the risk level of BTX is to laboratory workers. This health risk study will refer to CHRA DOSH Malaysia (2018) where the data obtained was analyzed using IHSTAT. Health risk studies are carried out in accordance with the SEGs that have been determined, namely the Crude & Product Classification unit, Facility & Quality unit, Fuel unit, Analytical & Gas unit, and Petrochemical unit. The results of the study show that there is a high level of risk of exposure to benzene via the inhalation route and the dermal route on Fuel units. Meanwhile, exposure to xylene and toluene is at a low risk level for the inhalation exposure route and at a moderate exposure level for the dermal exposure route. From the results of research regarding the level of health risk from exposure to benzene, toluene and xylene, it is necessary to increase worker awareness to use additional PPE and improve the ventilation system in the workplace."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Anggi Kurniawan Alfarisi
"ABSTRAK
Stres kerja merupakan psychological hazard yang terkadang tidak terlihat, dan
tidak diperhatikan oleh managemen perusahaan, padahal dampak dari bahaya
psikososial tersebut jika tidak segera direspon dalam jangka waktu tertentu dapat
menimbulkan dampak yang merugikan. Tenaga Analis Kesehatan merupakan
salah satu pekerja yang berisiko mengalami stres kerja, dikarenakan rutinitas
pekerjaannya yang monoton dan selalu berinteraksi dengan bahaya biologis
merupakan salah satu faktor penyebab stres kerja. Tujuan dari penelitian ini
adalah untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan stres kerja pada
Tenaga Analis Kesehatan di laboratorium X. Dari hasil penelitian, diketahui
faktor-faktor yang menyebabkan stres kerja pada tenaga Analis kesehatan di
Laboratorium X adalah beban kerja, rutinitas kerja, jadwal kerja, dan bahaya
biologis.

ABSTRACT
Work stress is psychological hazard that are sometimes not seen, and go
unnoticed by the management company, but the impact of the psychosocial
hazards if not immediately responded in a certain period of time can cause adverse
impacts. Health Analyst is one of the workers at risk of occupational stress, due to
the monotonous routine work and always interacting with biological hazards is
one of the causes of work stress. The purpose of this study was to determine the
factors associated with work stress on Health Analyst at X Laboratory. From the
research lab, the causes factors of work stress on health Analyst at X Laboratory
are the workload, work routines, work schedules, and biological hazards ."
2016
S62681
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Adinda Kusumawardhani
"Bahan kimia meliputi bermacam – macam bahan organik dan non organik yang dapat mempengaruhi kesehatan dalam waktu pendek maupun panjang. Salah satu bidang pekerjaan yang industri yang menggunakan bahan kimia dalam operasionalnya adalah laboratorium. Semakin meningkatnya jumlah sampel uji akan meningkatkan pajanan pajanan bahan kimia yang akan berdampak pada kesehatan pekerja. Tujuan dari penilitian ini adalah melakukan penilaian risiko kesehatan bahan kimia pada pajanan inhalasi dan dermal di Laboratorium Petroleum X Jakarta Timur tahun 2023. Penelitian ini dilakukan pada bulan April hingga Juni 2023 dengan menggunakan pendekatan kualitatif mengacu pada Manual of Recommended Practice on the Assessment of The Health Risks Arising from the Use of Chemicals Hazardous to Health at the Workplace 3rd Edition dari Department of Occupational Safety and Health, Ministry of Human Resources, Malaysia. Hasil penilaian risiko kesehatan rute pajanan inhalasi untuk bahan kimia dari seluruh tahap pengujian bervariasi dari rendah, sedang dan tinggi. Namun di dominasi oleh risiko sedang. Sementara, hasil penilaian risiko kesehatan rute pajanan dermal untuk seluruh bahan kimia dari seluruh tahap pengujian didominasi dengan risiko tinggi. Perlu dilakukannya pemantauan terhadap pengendalian yangs udah ada dan pengendalian tambahan berdasarkan hierarki pengendalian untuk bahan kimia dengan risiko tinggi dan kecukupan pengendalian yang belum memadai

Chemicals are a wide range of organic and inorganic compounds that might have a short or long term impact on health. The laboratory is an industrial work sector that utilises chemicals in its activities. The increased quantity of test samples will increase workers' exposure to chemical compounds, which will have an effect on their health. The goal of this research was to assess the health hazards of chemicals through inhalation and skin exposure at the X Petroleum Laboratory East Jakarta in 2023. This study was carried out from April to June 2023 utilizing a qualitative method using the Manual of Recommended Practice on the Assessment of Health Risks Arising from the Use of Hazardous to Health Chemicals in the Workplace, 3rdEdition from Department of Occupational Safety and Health, Ministry of Human Resources, Malaysia. The health risk assessment scores for compounds via the inhalation route ranged from low to high across all levels of testing. However, Mod risk dominates. Meanwhile, high hazards dominated the results of the dermal exposure route health risk assessment for all compounds from all phases of testing. For high-risk chemicals and insufficient control adequacy, it is required to monitor current controls and implement new controls based on the control hierarchy."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rifa Yulita
"Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor risiko stres kerja pada pekerja kesehatan di remote site. Peneliti melakukan studi potong lintang pada Januari-Juni 2023 dengan melibatkan 103 responden dari berbagai industri. Peneliti menggunakan instrumen penelitian COPSOQ III untuk mengukur stres kerja dan faktor risikonya. Pada 103 responden industri Oil & Gas, pertambangan, dan konstruksi menunjukkan usia, durasi shift, dan lama kerja tidak berhubungan signifikan dengan stres kerja. Namun, jenis industri dan jenis kelamin memiliki hubungan signifikan dengan jenis stres tertentu. Pekerja kontrak lebih cenderung mengalami stres kerja, burnout, dan stres kognitif. Faktor risiko psikososial seperti tuntutan pekerjaan, konflik peran, kecepatan kerja, dan tuntutan emosional juga berhubungan dengan stres kerja. Tuntutan pekerjaan, kecepatan kerja, dan konflik peran mempengaruhi skor stres kerja, menjelaskan 26,5% variasi skor stres. Pekerja pelayanan kesehatan di remote site PT. X mengalami stres kerja yang signifikan, dipengaruhi oleh faktor seperti beban kerja, kecepatan kerja, dan konflik peran. Berdasarkan temuan ini, disarankan agar ada penyesuaian beban kerja, fleksibilitas shift kerja, dukungan sosial, serta kejelasan peran dan penghargaan untuk mengurangi stres kerja. Penelitian lebih lanjut perlu dilakukan untuk memahami dan menangani stres kerja di kalangan pekerja pelayanan kesehatan, khususnya di remote site.

This study aims to analyze the risk factors of occupational stress among healthcare workers in remote sites. The researchers conducted a cross-sectional study in January-June 2023 involving 103 respondents from various industries. The COPSOQ III research instrument was used to measure occupational stress and its risk factors. Out of the 103 respondents in the Oil & Gas, mining, and construction industries, it was observed that age, shift duration, and length of service were not significantly related to occupational stress. However, the type of industry and gender were significantly related to certain types of stress. Contract workers were more likely to experience occupational stress, burnout, and cognitive stress. Psychosocial risk factors such as job demands, role conflicts, work pace, and emotional demands were also associated with occupational stress. Job demands, work pace, and role conflicts influenced occupational stress scores, explaining 26.5% of the stress score variation. Healthcare workers in remote sites at PT. X experienced significant occupational stress, influenced by factors such as workload, work pace, and role conflicts. Based on these findings, it is suggested that adjustments be made to workload, shift flexibility, social support, as well as role clarity and rewards to reduce occupational stress. Further research is needed to understand and address occupational stress among healthcare workers, especially in remote sites."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hani Niayu Adiva
"Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif yang dilakukan untuk mengetahui gambaran risiko kesehatan dan tingkat risiko kesehatan pada area workshop dan warehouse PPI Cakung PT United Tractors Tbk. Desain penelitian yang digunakan adalah deskriptif dengan metode semi-kuantitatif. Data yang digunakan adalah data sekunder yang diperoleh dari perusahaan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat bahaya fisika berupa kebisingan, getaran, pencahayaan, iklim kerja, dan radiasi ultraungu dan bahaya kimia berupa oli, solar, thinner, debu, cooler, benzene, toluene, xylene, dan fume dari hasil pengelasan. Tingkat risiko residu berkisar pada kategori low (rendah) hingga medium (sedang). Pengendalian sudah diterapkan untuk banyak risiko dan terdapat penerapan pengendalian yang efektif menurunkan tingkat risiko medium menjadi low. Meski demikian, masih perlu dilakukan identifikasi bahaya dan risiko secara komprehensif yang meliputi observasi dan wawancara karena masih terdapat bahaya yang tingkat risikonya belum diketahui dan agar sesuai dengan kondisi di lapangan.

This research is a descriptive study conducted to describe health risks and health risk levels in the PPI Cakung workshop and warehouse area of PT United Tractors Tbk. The research design used is descriptive with a semi-quantitative method. The data used is secondary data obtained from the company. The results showed that there were physical hazards such as noise, vibration, lighting, extreme temperature, and ultraviolet radiation and chemical hazards such as oil, diesel, thinner, dust, cooler, benzene, toluene, xylene, and fumes from welding activity. Residual risk levels range from low to medium. Controls have been implemented for many risks and there are effective controls implemented to reduce the medium risk level to low. However, it is still necessary to carry out a comprehensive hazard and risk identification which includes observation and interviews because there are still hazards whose level of risk is unknown and to suit conditions in the field."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhamad Dhiwa Hidayat
"Pajanan agen kimia yang digunakan dalam proses produksi berpotensi menyebabkan gangguan kesehatan bagi para pekerja yang berinteraksi dengan agen-agen kimia yang salah satunya adalah cat. Berdasarkan data hasil penelitian di Padang, Sumatera Barat diketahui terdapat cemaran logam berat Kadmium (Cd) di udara bengkel yang melakukan proses pengecatan. Sementara itu, hasil penelitian Analisis Risiko Kesehatan Lingkungan lain di Semarang dan Palembang, diketahui terdapat Sebagian populasi pekerja bengkel yang melakukan proses pengecatan dikategorikan berisiko (RQ>1) terhadap pajanan logam berat. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat risiko kesehatan non-karsinogenik dan karsinogenik pada populasi pekerja bengkel produksi perusahaan X dari proses pengecatan yang dilakukan di bengkel produksi perusahaan tersebut. Desain studi yang digunakan pada penelitian ini adalah Analisis Risiko Kesehatan Lingkungan dengan pendekatan desktop study. Nilai konsentrasi yang digunakan dalam analisis risiko kesehatan lingkungan ini didasarkan pada hasil penelitian di bengkel yang melakukan proses pengecatan di Padang, Sumatera Barat. Hasil Analisis Risiko Kesehatan Lingkungan yang dilakukan kepada 25 responden pekerja bengkel produksi perusahaan X menunjukkan tidak terdapat adanya risiko kesehatan baik secara non-karsinognik (RQ<1) maupun karsinogenik (ECR<0,0001), juga secara berkelompok maupun secara individu masing-masing pekerja bengkel produksi. Meskipun tidak ditemukan adanya tingkat risiko kesehatan yang berisiko, pekerja tetap dianjurkan untuk tetap menggunakan APD untuk mencegah risiko lain yang tidak dihitung dalam penelitian ARKL ini.

Exposure to chemical hazard used in production activity has posed some health risks to workers working with chemical such as paint. previous study conducted in painting workshop in Padang has found that contamination of Cadmium heavy metal are present  on the workshop air. Environmental health risk assessment study conducted in Painting workshops in Semarang and Palembang shows that some of the workers of the painting workshop were categorized at risks of health problems posed by the exposure of Cadmium from painting process (RQ>1). This research aims to assess both non-carcinogenic and carcinogenic environmental health risk levels of the workers of X Company from Cadmium exposure from painting processes of production activity. This research was done with Environmental Health Risk Assessment method with desktop study approach. Concentration value used in this research was based on previous findings of Cadmium pollution in painting workshop air in Padang. The result shows that health risks of both non-carcinogenic and carcinogenic were categorized as “not at risk” for the workers of production workshop of X Company (RQ<1, ECR<0,0001). Even though the workers of X company with certain anthropometric and activity value were not at risk of health problem from the exposure of cadmium at the levels used in this research, workers still needs to use PPE to protect themselves from another hazard that was not included in this research."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Medonna Febrina Putri
"Tesis ini membahas mengenai penilaian risiko kesehatan berdasarkan task analysis pada aktivitas well services industri pengeboran minyak bumi di PT X Tahun 2019. Penelitian ini adalah penelitian semikuantitatif dengan desain deskriptif berdasarkan HRA model PT Pertamina (2018) berdasarkan factor tingkat pajanan dan tingkat. Langkah awal yang dilakukan adalah dengan mengidentifikasi aktivitas well services berdasarkan task yang ada pada SOP dan JSA, walkthrough survey dan menilai risiko. Berdasarkan penilaian risiko kesehatan didapatkan tingkat risiko tinggi (high) untuk bahaya bising terhadap SEG floorman, driller, derrickman, dan mechanic dan bahaya ergonomi terhadap SEG floorman, driller, derrickman, dan operator dozer. PT AB dan PT CD perlu melakukan pengendalian tambahan terhadap bahaya bising dan bahaya ergonomi antara lain: Hearing Loss Prevention Program (HLPP), audit terhadap SOP & peralatan, melakukan pengukuran dosis personal bahaya bising, pembatasan jam kerja, pengukuran audiometri, melakukan supervisi dilapangan terhadap pengunaan earplug, pengunaan double earplug & earmuff, melakukan sosialisasi bahaya bising secara konsisten, menyediakan perancah (scafolding) pada aktivitas nipple up & nipple down horse head, melakukan pelatihan posisi tubuh yang ergonomi serta menambahkan Ergonomic Postur Assessment sebagai salah satu item dalam pemeriksaan kesehatan berkala. Bahaya gas H2S terhadap SEG floorman, driller dan derrickman dan bahaya gas CO terhadap SEG mechanic mendapatkan tingkat risiko medium, sehingga perlu dilakukan pemantauan implementasi pengendalian yang sudah ada serta pengendalian tambahan secara konsisten. Selanjutnya bahaya getaran mendapatkan tingkat risiko low terhadap SEG mechanic dan bahaya gas O2 terhadap SEG floorman, driller, derrickman, mechanic dan operator Dozer mendapatkan tingkat risiko very low, oleh karena itu PT AB dan PT CD melalui HES departemen perlu melakukan monitoring secara berkala dan konsisten terhadap impelementasi pengendalian yang sudah ada. Selain itu hasil penelitian ini juga menyarankan bahwa identifikasi potensi bahaya lainnya seperti pencahayan, radiasi gamma, heat stress, welding fume, bahaya biologi dan bahaya psikososial pada pekerjaan well services berdasarkan task analysis.

This thesis discusses the health risk assessment based on task analysis on the well services activities of the petroleum drilling industry at PT X 2019. This research is a semiquantitative study with a descriptive design based on the HRA model of PT Pertamina (2018) bases factor exposure level and hazard level. The first step is to identify performed the task well services based on SOP and JSA, walkthrough survey and risk assessment. Based on the health risk assessment, there is a high risk level for noise hazards to similar exposure group (SEG) floorman, driller, derrickman, and mechanic and ergonomic hazards to floorman, driller, derrickman, and dozer operators. PT AB and PT CD need to conduct additional controls for noise hazards and ergonomic hazards, including: Hearing Loss Prevention Program, auditing SOPs & equipment, measuring personal dose of noise hazards, limiting working hours, audiometric measurements, conducting field supervision of the use of earplugs, using double earplugs and earmuffs, disseminating noise hazards consistently, providing scaffolding for Nipple Up and Nipple Down Horse Head activities, conducting ergonomic body position training, and adding Ergonomic Posture Assessment as an item in periodic health checks. The hazard of H2S gas to the SEG floorman, driller and derrickman and the danger of CO gas to the SEG mechanic has a medium level of risk, it is necessary to monitor the implementation of existing controls as well as additional controls consistently. Furthermore, the vibration hazard gets a low risk level for the SEG mechanic and the danger of O2 gas against the SEG floorman, driller, derrickman, mechanic and Dozer operators get a very low risk level, therefore PT AB and PT CD through the HES department need to monitor regularly and consistently the implementation of existing controls. In addition, the results of this study also suggest that the identification of other potential hazards such as lighting, gamma radiation, heat stress, welding fume, biological hazards and psychosocial hazards in well-service work based on task analysis."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2020
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ginting, Iqbal Padhanta
"Penelitian ini membahas tentang penilaian risiko keselamatan kesehatan kerja pada aktivitas structural works di PT. WIKA proyek pembangunan Hospital Teaching Universitas Indonesia tahun 2014. Penilaian risiko dilakukan untuk mendapatkan nilai risiko yang terdapat pada aktivitas structural works di PT. WIKA. Identifikasi bahaya dan risiko menggunakan Job Hazard Analisis (JHA). Analisis tingkat risiko menggunakan standar level risiko kualitatif AS/NZS 4360: 2004. Penelitian ini menggunakan desain studi cross sectional dengan pendekatan observasional. Nilai risiko adalah hasil perkalian dari konsekuensi, dan kemungkinan. Hasil penelitian menyatakan bahwa terdapat 53 risiko yang ada pada proses structural works.

This study discusses the occupational health safety risk assessment On Structural Works Activity in PT. Wijaya Karya Project Teaching Hospital Universitas Indonesia 2014. Risk assessment carried out to obtain the value of the risks inherent in the activity of structural works in PT. WIKA. Hazard identification and risk using the Job Hazard Analysis (JHA). Analysis of the level of risk using the standard risk level qualitative AS/NZS 4360:2004. This study used a cross-sectional study design with observational approach. Value is the result of multiplying the risk of consequences and possibilities. The study states that there are 53 existing risks in the process of structural works."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2014
S55169
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mario Raka Pratama
"PT.X merupakan salah satu perusahaan kimia yang memproduksi bleaching earth dengan komponen utama yang mengandung silika di dalamnya. Berdasarkan hasil pengukuran konsentrasi silika, diketahui bahwa terdapat konsentrasi silika dengan mean 0,0018 mg/ di udara lingkungan pekerja bagian Bagging di PT.X. Oleh karena itu penelitian ini dilakukan untuk mengetahui dan memprediksi tingkat risiko kesehatan akibat pajanan silika pada pekerja bagian bagging di PT.X dengan menggunakan metode Analisis Risiko Kesehatan Lingkungan (ARKL) untuk melihat tingkat risiko kesehatan non karsinogenik dan karsinogenik akibat pajanan silika.Hasil penelitian menunjukan adanya risiko kesehatan yang ditimbulkan oleh pajanan silika selama 25 tahun mendatang.

PT.X is one of the chemical company that produces bleaching earth with the main component that consists silica. According to the result of Silica measurement, had been known that there was a silica concentration with mean 0.0018 mg/in the air of bagging area. Therefore this study was conducted to find out and predict the health risk that was caused by silica exposure in bagging area in the PT.X using an environmental health risk analysis method to see the non-carcinogenic and carcinogenic health risk due to silica exposure. The result showed that there was a health risk for 25 years of exposure duration caused by silica."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2016
S63143
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>