Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 187868 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Hana Zahidah
"Perilaku seksual pranikah adalah aktivitas seksual yang dilakukan sebelum adanya ikatan pernikahan sah yang dapat berupa pegangan tangan, pelukan, ciuman, meraba daerah sensitif tubuh, hingga melakukan hubungan seksual. Data dari Survey Demografi Kesehatan Indonesia pada kelompok usia remaja 15-19 tahun menunjukkan kenaikan dalam persentase melakukan hubungan seksual pertama kali dari tahun 2012 hingga 2017. Tingginya kasus penyimpangan seksual pada remaja membuat hal tersebut menjadi isu strategis yang diangkat Kota Depok dan banyaknya kasus pernikahan dini serta temuan perilaku seks pranikah yang kurang baik pada remaja SMA di Kecamatan Sukmajaya membuat wilayah ini rentan terhadap perilaku seksual pranikah remaja. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui determinan niat pencegahan perilaku seksual pranikah pada siswa-siswi di SMA “X” dan SMA “Y” Kecamatan Sukmajaya Kota Depok tahun 2023 berdasarkan theory of planned behavior. Penelitian ini berupa penelitian kuantitatif dengan studi analitik observasional dan menggunakan rancangan cross sectional. Pengambilan sampel dalam penelitian ini dilakukan dengan teknik probability sampling dan metode simple random sampling untuk menentukan sampel dari populasi kelas XI di SMA “X” dan SMA “Y” tahun ajaran 2022/2023. Sampel di SMA “X” berjumlah 204 responden dan di SMA “Y” berjumlah 34 responden. Analisis data yang digunakan adalah uji chi square untuk mengetahui hubungan antara variabel kategorik. Hasil penelitian menemukan bahwa siswa/i di SMA “X” memiliki niat kuat untuk mencegah perilaku seksual pranikah sebesar 85.5% dan siswa/i di SMA “Y” sebesar 91.2%. Sikap, pengaruh orang tua, dan pengaruh teman sebaya memiliki hubungan dengan niat pencegahan perilaku seksual pranikah di SMA “X”. Artinya, siswa dengan sikap baik, pengaruh orang tua positif, dan pengaruh teman sebaya positif akan memiliki niat kuat untuk mencegah perilaku seksual pranikah. Sedangkan di SMA “Y” pengaruh teman sebaya memiliki hubungan dengan niat pencegahan perilaku seksual pranikah. Artinya, siswa dengan pengaruh teman sebaya positif akan memiliki niat kuat untuk mencegah perilaku seksual pranikah. Oleh karena itu diperlukan kerjasama antara pihak sekolah, Bidang Pembinaan SMA Dinas Pendidikan, dan puskesmas untuk memperkuat kegiatan tentang kesehatan reproduksi remaja yang melibatkan peran orang tua dan siswa secara aktif dalam mencegah perilaku seksual pranikah.

Premarital sexual behavior is sexual activity carried out without legal marriage bond which can take the form of holding hands, hugging, kissing, touching sensitive areas of the body, to having sexual intercourse. Data from the Indonesian Demographic Health Survey in 15-19 year age group of adolescents shows an increase in the percentage of having sexual intercourse for the first time from 2012 to 2017. The high cases of sexual deviation among adolescents has made this a strategic issue raised by Depok City and the high number of cases of early marriage as well as findings of poor premarital sexual behavior among high school adolescents in Sukmajaya District, making this district vulnerable to adolescent premarital sexual behavior. The purpose of this study was to determine the determinants of intention to prevent premarital sexual behavior in students at SMA "X" and SMA "Y" Sukmajaya District, Depok City in 2023 based on the theory of planned behavior. This research is a quantitative research with observational analytic study and uses a cross sectional design. Sampling in this study was carried out using probability sampling techniques and simple random sampling methods to determine samples from the class XI population at SMA “X” and SMA “Y” for the 2022/2023 school year. The sample in SMA "X" is 204 respondents and in SMA "Y" is 34 respondents. The data analysis used chi square test to determine the relationship between categorical variables. The results of the study found that students in SMA "X" had a strong intention to prevent premarital sexual behavior by 85.5% and students in SMA "Y" by 91.2%. Attitude, parental influence, and peer influence was associated with intention to prevent premarital sexual behavior in SMA "X", meaning that students with good attitudes, positive parental influence, and positive peer influence will have a strong intention to prevent premarital sexual behavior. Whereas in SMA "Y" peer influence was associated with the intention to prevent premarital sexual behavior, meaning that students with positive peer influence will have a strong intention to prevent premarital sexual behavior. Therefore, cooperation between school, High School Development Division of the Education Office, and puskesmas is needed to strengthen activities on adolescent reproductive health which involve the active role of parents and students in preventing premarital sexual behavior."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ajeng Nurina Ayuningtyas
"Kehamilan remaja merupakan salah satu masalah kesehatan reproduksi remaja di Indonesia. Salah satu faktor yang dapat menyebabkan kehamilan remaja adalah kurangnya pendidikan serta informasi tentang kesehatan reproduksi dan seksual, termasuk tentang kehamilan remaja. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran pengetahuan tentang kehamilan remaja pada remaja, terutama siswa kelas 7. Penelitian ini menggunakan desain cross sectional. Sampel yang terlibat terdiri dari 95 siswa dan siswi kelas 7 di SMPN 3 Rangkasbitung dengan metode stratified random sampling.
Hasil analisis data secara univariat menunjukkan diperoleh 97,9 n=93 responden memiliki tingkat pengetahuan yang kurang tentang kehamilan remaja, sedangkan sebagian kecilnya memiliki tingkat pengetahuan yang baik tentang kehamilan remaja, yaitu 2,1 n=2 . Selain itu, sebanyak 68,4 n=65 responden pernah mendapatkan informasi tentang kehamilan, dengan 36,9 n=24 dari responden mendapatkan informasi dari media elektronik seperti TV, radio, atau internet, sedangkan 31,6 n=30 responden sama sekali belum pernah mendapatkan informasi tentang kehamilan. Hal ini menunjukkan perlunya peningkatan pengetahuan remaja tentang kehamilan remaja yang diberikan pihak yang berkompeten, seperti petugas kesehatan atau pihak sekolah.

Adolescent pregnancy is one of the adolescent reproductive health problems in Indonesia. One of the factors that can lead to teenage pregnancy is lack of education as well as information about reproductive and sexual health, including about adolescent pregnancy. This study aimed to determine the description of knowledge about adolescent pregnancy in adolescents, especially grade 7 students. This study used cross sectional design. The sample involved in this study consisted of 95 students who were in 7th grade at SMPN 3 Rangkasbitung, selected by using stratified random sampling method.
The result of univariate data analysis showed that 97.9 n 93 of the respondents had bad knowledge about adolescent pregnancy, while the small part had a good level of knowledge about adolescent pregnancy, which was about 2,1 n 2 . In addition, 68.4 n 65 of respondents had received information about pregnancy, with 36.9 n 24 of them got the information from electronic media such as TV, radio or internet, while the other 31.6 N 30 had never received any information about pregnancy. This demonstrated the need for more information and education on adolescent pregnancy provided by the competent authorities, such as health workers or the school.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2017
S68775
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rahma Miladia Sari
"Angka hubungan seksual pranikah pada remaja di Indonesia tidak mengalami penurunan yang signifikan sepanjang tahun 2007 hingga 2017. Berbagai penelitian menemukan bahwa remaja usia pertengahan (pelajar SMA) lebih banyak yang melakukan hubungan seksual pranikah dibandingkan remaja usia awal (pelajar SMP). Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui faktor determinan perilaku hubungan seksual pranikah pada pelajar SMP dan pelajar SMA di Indonesia. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan desain cross sectional dan menggunakan data sekunder Global School-based Student Health Survey (GSHS) tahun 2015. Sampel penelitian ini adalah pelajar SMP dan SMA yang berusia 11 – 18 tahun yang terdapat pada data GSHS 2015. Hasil penelitian menunjukkan 5,8% pelajar SMP dan 3,7% pelajar SMA di Indonesia pernah melakukan hubungan seksual pranikah. Berdasarkan hasil penelitan, ditemukan bahwa faktor yang berhubungan dengan perilaku hubungan seksual pranikah pada pelajar SMP terdiri dari keterikatan dengan orang tua, peran teman sebaya, pendidikan seksualitas dan HIV/AIDS di sekolah, keinginan bunuh diri, dan konsumsi alkohol. Sementara faktor yang berhubungan dengan perilaku hubungan seksual pranikah pada pelajar SMA, yaitu usia, keterikatan dengan orang tua, peran teman sebaya, keinginan bunuh diri, merokok, dan konsumsi alkohol. Konsumsi alkohol menjadi faktor yang paling berhubungan dengan perilaku hubungan seksual pranikah, baik pada pelajar SMP maupun pelajar SMA.

Prevalence of premarital sexual intercourse among adolescents in Indonesia did not decrease during 2007 to 2017. Various studies found that middle-aged adolescents (high school students) had more premarital sexual intercourse experience than early adolescents (junior high school students). This study was conducted to determine the determinants of premarital sexual intercourse behavior in junior high and high school students in Indonesia. This study is a quantitative study with cross sectional design and uses secondary data from the Global School-based Student Health Survey 2015. The sample of this study was junior and high school students aged 11-18 years in the GSHS 2015. The results showed 5,8% of junior high school students and 3,7% high school students in Indonesia ever had premarital sex. It found that factors related to premarital sexual behavior in junior high school students consisted of parental connectedness, role of peers, education on sexuality and HIV/AIDS at school, suicidal ideation, and alcohol consumption. Meanwhile, factors related to premarital sexual behavior in high school students, namely age, parental connectedness, role of peers, suicidal ideation, smoking, and alcohol consumption. Alcohol consumption is the most related factor to premarital sexual behavior, both in junior high school students and high school students."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Awalia Ahsana Sabila
"Perilaku seks pranikah remaja berdampak terhadap masalah kesehatan salah satunya penularan infeksi menular seksual. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui determinan perilaku seks pada remaja di Kota Depok berdasarkan Theory of Planned Behavior. Desain penelitian yang digunakan adalah cross-sectional. Sampel berjumlah 165 responden remaja 15-19 tahun di Kota Depok dan belum/tidak menikah. Sampel terbatas pada remaja yang memiliki akses pada media sosial. Instrumen berupa kuesioner YSI-Q dan Perilaku Seksual Remaja dan Pengukurannya. Kuesioner disebar secara online pada komunitas online remaja di Kota Depok. Hasil penelitian diketahui bahwa sebanyak 13,3% responden memiliki perilaku seks berisiko, meliputi berhubungan seksual dengan lebih dari satu orang (0,6%), berhubungan seksual dengan/tanpa kontrasepsi (1,8%), petting (4,2%), seks oral (3,6%) dan berciuman (13,3%). Diketahui sikap memiliki hubungan dengan perilaku seks pranikah (p=0,003) dengan OR=5,1 (1,6-15,8). Remaja yang memiliki sikap positif terhadap seks pranikah memiliki risiko 5,1 kali lebih mungkin melakukan seks pranikah berisiko dibanding remaja yang memiliki sikap negatif. Norma subjektif juga memiliki hubungan dengan perilaku seks pranikah remaja (p=0,010) dengan OR=3,9 (1,3-11,3). Remaja yang memiliki norma subjektif mendukung memiliki risiko 3,9 kali lebih mungkin melakukan perilaku seks pranikah berisiko dibanding norma subjektif yang tidak mendukung. Persepsi kontrol perilaku dan intensi seksual tidak ada hubungan dengan perilaku seks pranikah (p value > 0,05). Hasil dari penelitian ini diharap menjadi pertimbangan bagi pihak-pihak terkait dalam menyikapi masalah perilaku seks pranikah remaja.

Adolescent premarital sexual behavior has an impact on health problems, one of which Sexual Transmitted Infections. The purpose of this study was to determine the determinants of sexual behavior in adolescents in Depok City based on the Theory of Planned Behavior. The research design used was cross-sectional. The sample was 165 adolescent respondents 15-19 years old in Depok City and not married. The sample was limited to adolescents who had access to social media. Instruments in the form of a YSI-Q  (Azimah, 2016) and Adolescent Sexual Behavior and Measurements (Muflih & Syafitri, 2018). Questionnaires were distributed online to the youth online communities in Depok City. The results showed that as many as 13,3% of respondents had risky sexual behavior, including having sex with more than one person (0,6%), having sex with and without contraception (each 1,8%), petting (4,2%), oral sex (3,6%) and kissing (13,3%). It is known that attitude signifcantly related with premarital sex behavior (p = 0.003) with OR = 5.1 (1.6-15.8). Adolescents who have a positive attitude towards premarital sex have a risk of 5,1 times more likely to have risky premarital sex than adolescents who have a negative attitude. Subjective norms also related with adolescent premarital sexual behavior (p=0,010) with OR=3.9 (1,3-11,3). Adolescents who have a supportive subjective norm have a risk of 3,9 times more likely to engage in risky premarital sex behavior than a not supportive subjective norm. Perceived control behavior and sexual intention have no significant relation with premarital sex behavior (p-value > 0,05). The results of this study are to be a consideration for related parties who handling the problems of adolescent premarital sexual behavior."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Situmorang, Augustina
"This study focuses on single young Indonesian's attitude and behavior regarding virginity and premarital sex. The transition from a traditional to a modem society has raised concern about changes in Indonesian young people's lives and values. in particular regarding premarital sex. Data used in this paper are based on the survey among 875 single young people age 15-24. in-depth interviews and focus group discussions conducted over a period of seven months (July l997-January l99S) in Medan, North Sumatra, Indonesia. Results suggest that young people in Medan are increasingly tolerant of premarital sex. Although for most of them a woman's virginity is a great concern. it is no longer seen as the most important factor in choosing a future spouse. The demise of parental arrangement of marriage and the growing opportunity to know the future spouse long before marriage mean that the potential wife?s personality is now of more significance than her virginity. Losing virginity does not necessarily losing respectability. Ol' 875 unmarried young people being studied. nine percent of women and 2? percent of men reported having had sex; these figures doubled for those who approved of premarital sex."
Journal of Population, 2003
JOPO-9-2-2003-27
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Sinaga, Sarma Eko Natalia
"Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui perilaku seks pra nikah dan faktorfaktor yang mempengaruhi perilaku ini pada mahasiswa Akademi Kesehatan X di Kabupaten Lebak. Jenis penelitian yang dilakukan adalah kuantitatif dengan pendekatan cross sectional dengan jumlah sampel 143. Proporsi perilaku seks pranikah 60,1% dengan alasan tertinggi (14,7 % ) adalah kedua belah pihak samasama senang melakukan hubungan seks. Variabel yang memiliki hubungan bermakna adalah faktor sikap, paparan media pornografi, dan adanya peluang, sedangkan variabel yang paling dominan adalah paparan media pornografi. Diperlukan upaya untuk meningkatkan kegiatan penyuluhan perilaku seks pranikah baik di kampus maupun di luar kampus, membentuk dan meningkatkan layanan informasi dan konseling seks pra nikah di lingkungan institusi atau lingkungan masyarakat.

The purpose of this research is to reveal premarital sexual behavior and factors that influence it on Health Academy X students in Kabupaten Lebak. The type of this research is quantitative with cross sectional approach with 143 samples. The proportion of premarital sexual behavior is 60.1% with the highest reason (14.7%) is that the couple enjoy having sex. Variables that have significant relation are behavior, the exposure to pornographic media, and opportunity. While the most dominant variable is the exposure to pornographic media. It is necessary to improve outreach activities of premarital sexual behavior in campus and out of campus, establish and improve information and counseling of premarital sex in the institution and society."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2012
T31925
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Naila Syifa 'Uttami
"Perilaku seksual pranikah pada remaja wanita merupakan perilaku bermasalah yang dapat mengancam kesehatan dan kesejahteraan remaja di masa mendatang. Terlebih remaja wanita menjadi kelompok berisiko jika harus mengalami kehamilan pada usia remaja. Presentase perilaku seksual pranikah remaja wanita baik pada daerah perdesaan maupun perkotaan mengalami peningkatan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor faktor penyebab terjadinya perilaku seksual pranikah pada remaja wanita di perdesaan dan perkotaan. Penelitian ini menggunakan sumber data dari data sekunder Survei Demografi Kesehatan Indonesia (SDKI) 2017 dan dengan studi potong lintang. Populasi pada penelitian ini adalah remaja wanita usia 15-24 tahun yang belum menikah. Berdasarkan hasil uji regresi logistik berganda usia, konsumsi alkohol, konsumsi narkoba, sikap terhadap perilaku seksual pranikah, pengetahuan kesehatan reproduksi dan pengaruh teman sebaya berhubungan dengan perilaku seksual pranikah remaja wanita di perkotaan. Sementara faktor yang berhubungan dengan perilaku seksual pranikah remaja wanita di perdesaan meliputi usia, pendidikan, status ekonomi, sikap terhadap perilaku seksual pranikah, paparan media massa, perilaku merokok, konsumsi alkohol, pengalaman pacaran dan komunikasi kesehatan reproduksi dengan tenaga kesehatan. Variabel sikap terhadap perilaku seksual pranikah menjadi faktor yang berhubungan paling dominan dengan perilaku seksual pranikah remaja wanita di perkotaan maupun remaja wanita di perdesaan.

Premarital sexual behavior in female adolescent is a problematic behavior that can affect negative impact on health. Female adolescent is a risk group if they get pregnant at young age. The percentage of premarital sexual behavior among female adolescents in both rural and urban areas has increased. This study aims to determine the factors associated with premarital sexual behavior among female adolescent adolescent in rural and urban areas. This research used secondary data from Indonesian Demographic Health Survey (IDHS) 2017 with cross-sectional design. The population in this study were unmarried female adolescent aged 15-24 years. Based on the results of multiple logistic regression, age, alcohol consumption, drug consumption, attitudes towards premarital sexual behavior, knowledge of reproductive health, and peer influence are related to premarital sexual behavior of adolescent girls in urban areas. Meanwhile, factors related to premarital sexual behavior of teenage girls in rural areas are age, education, economic status, attitudes towards premarital sexual behavior, exposure to mass media, smoking behavior, alcohol consumption, dating experience, and reproductive health communication with health workers. The attitude variable towards premarital sexual behavior is the most dominant factor associated with the premarital sexual behavior of female adolescents in urban and rural areas."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Janita Ristianti
"Penelitian ini bertujuan mengetahui gambaran perilaku beresiko seks pranikah pada remaja didaerah Slum Kelurahan Kampung Melayu Kecamatan Jatinegara Jakarta Timur Tahun 2015. Penelitian ini menggunakan desain cross sectional. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa remaja dengan sikap yang kurang baik berpeluang 2,6 kali lebih tinggi untuk memiliki perilaku seksual resiko tinggi dibandingkan dengan remaja yang memiliki sikap yang baik. Remaja yang terpapar media berpeluang 2,4 kali lebih tinggi untuk mencegah perilaku seksual resiko tinggi dibandingkan dengan remaja yang kurang terpapar media. Remaja dengan latar belakang keluarga yang tidak harmonis berpeluang 3,2 kali lebih tinggi untuk memiliki perilaku seksual resiko tinggi dibandingkan dengan remaja dengan latar belakang keluarga yang harmonis dan Remaja yang ada pengaruh dari teman sebaya berpeluang 6,6 kali lebih tinggi untuk memiliki perilaku seksual resiko tinggi dibandingkan dengan remaja yang tidak ada pengaruh dari teman sebaya. Saran bagi Dinas Kesehatan dan Puskesmas untuk meningkatkan dan mengintensifkan program penyuluhan remaja, PKPR dan melatih konselor teman sebaya (peer educator) sebaiknya dilakukan didaerah dengan kepadatan hunian tinggi. Kepada Kantor Kelurahan untuk mengaktifkan organisasi kepemudaan sebagai wadah penyaluran kegiatan positif.

This study aims to know the description of premarital sexual risk behavior in adolescents Slum areas Kampung Melayu, East Jakarta Jatinegara year 2015. This study used a cross-sectional design. The results showed that adolescents with a poor attitude 2.6 times greater chance of having high-risk sexual behavior than youth who have a good attitude. Teenagers who are exposed to media 2.4 times more likely to have high-risk sexual behavior than youth who are less exposed to the media. Adolescents with a family background that is not harmonious 3.2 times more likely to have high-risk sexual behaviors than youth with a harmonious family background and the existing adolescent peer pressure 6.6 times more likely to have risk sexual behavior higher than youth who no influence from peers. Suggestion for the Department of Health and health centers to increase and intesnsive for adolescent counseling program, PKPR and trained peer counselors (peer educators) should be areas with high population density. To the Village Office to enable youth organizations as to facilitate the channeling of positive activity."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2016
S61909
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ulfathny Pertiwi
"Besarnya jumlah populasi remaja yang ada tentunya akan membawa konsekuensi pada berbagai masalah sosial dan kesehatan reproduksi remaja termasuk di dalamnya masalah perilaku seksual remaja. Skripsi ini bertujuan untuk mengetahui gambaran perilaku seksual pranikah dan faktor-faktor yang berhubungan dengan perilaku seksual pranikah pada siswa SMKN X Tahun 2018. Penelitian ini menggunakan disain studi cross-sectional dengan menggunakan data primer pada 158 remaja di SMKN X Tahun 2018.
Hasil menunjukkan bahwa proporsi perilaku seksual berisiko pada remaja SMKN X adalah 22,8 dengan jenis kelamin responden terbanyak yaitu laki-laki sebanyak 50.6, remaja berpengetahuan rendah sebanyak 76.6, remaja dengan sikap positif 58.2, remaja dengan orangtua bekerja sebanyak 84.2, remaja dengan uang saku cukup 50.6, remaja yang menganggap teman sebaya tidak berperan terhadap perilaku seksual sebanyak 51.3, dan remaja yang terpapar pornografi sebanyak 93.
Berdasarkan analisis bivariat, dapat diketahui dari faktor yang mempunyai hubungan bermakna dengan perilaku seksual remaja adalah jenis kelamin laki-laki p Value= 0.045; PR= 2.36; 95 CI= 11.1-5.14, dan peranan teman sebaya p Value= 0.03; PR=3.62; 95 CI=3.62 1.6-8.1.

The large number of adolescent populations will certainly bring consequences on various social and reproductive health issues of adolescents including adolescent sexual behavior issues. This thesis aims to know the description of premarital sexual behavior and factors related to premarital sexual behavior in students of SMKN X Year 2018. This study used a cross sectional study design using primary data on 158 adolescents in SMKN X Year 2018.
The results show that the proportion of risky sexual behavior in adolescent SMKN X is 22,8 with the most respondent 39 s gender is male 50.6, respondents with low knowledge of 76.6, adolescent with positive attitude 58.2, adolescent with working parents 84.2, adolescent with enough pocket money 50.6, adolescents who consider peers do not contribute to sexual behavior as much as 51.3, and adolescents exposed to pornography as much as 93.
Based on bivariate analysis, it can be seen from factors that have significant relationship with teen sexual behavior is gender p Value 0.045, PR 2.36, 95 CI 11.1 5.14, and peer role p Value 0.03 PR 3.62 95 CI 3.62 1.6 8.1.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Maelissa, Sinthia Rosanti
"Lingkungan remaja saat ini semakin menawarkan banyak pilihan. Gaya berpacaran yang membuka peluang untuk terjadinya perilaku seksual pranikah dikalangan remaja seakan menjadi tawaran yang menarik terlebih untuk remaja yang tinggal di kost terpisah dengan orang tua. Tinggal tanpa pengawasan langsung dari orang tua dan pemilik kost membuat remaja bebas melakukan perilaku seksual pranikah dengan pacar di kost, sehingga memberikan pengaruh buruk bagi remaja lainnya. Remaja yang memilih untuk tidak terpengaruh memiliki pengalaman masing-masing untuk tetap bertahan dalam lingkungan yang berisiko tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk menguraikan secara mendalam tentang pengalaman remaja beradaptasi dengan lingkungan yang berisiko terhadap perilaku seksual pranikah di Kota Ambon. Hasil penelitian didapatkan enam tema yaitu mengenali perilaku seksual pranikah, tempat tinggal berisiko, menggunakan strategi koping, hambatan beradaptasi, dukungan keluarga, dan harapan terhadap kebijakan. Hasil penelitian merekomendasikan perawat komunitas dapat meningkatkan koping remaja melalui program-program kesehatan remaja di masyarakat, salah satunya layanan UKS di sekolah dan PKPR untuk remaja yang tinggal di kost.

In this adolescents 39 enviroment now, there are many options. Style of dating which gives a chance for premarital sex as something interesting for teens who do not life with their parents. Adolescent who life alone at a boarding house without parent 39 s care have chance to premarital sex with their partner. So, it gives negative influence for others. They, who don 39 t get the influence have experience to stay in that environment. The purpose of this research is to explain about student 39 s experience for adabting to their environment that gives a risky for their premarital sex in Ambon. Mean while the result of this research, there are six themes consist of to know about the premarital sex, risky places, use coping strategies, the problem for adaptation, family support, and expectations of policy. The result of this research also resommendates the community of nurse could improve teen 39 s coping by their healthy programms in their environment such as UKS service at school and PKPR for teens who life in a boarding house.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2018
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>