Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 157378 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Daniel Leonardi Halim
"Penelitian ini berusaha menganalisis bagaimana bentuk dan pengaruh kebijakan negara pasca-perubahan politik yang terjadi di Rusia dan Ukraina pada karakteristik oligarki yang ada di kedua negara. Adapun keberadaan oligarki yang ada di Rusia dan Ukraina sejak 1990-an, sering dianggap negatif oleh masyarakat, karena dianggap menimbulkan kesenjangan sosial, berusaha menguasai negara demi kepentingan pribadi (state capture), melanggengkan praktik korupsi, dan masih banyak lagi. Relasi oligarki dengan negara pun memiliki dinamikanya tersendiri, seperti lewat perubahan politik yang terjadi di Rusia dan Ukraina. Perubahan tersebut menjadi peluang bagi pemerintahan baru untuk menata ulang relasi negara dan oligarki, sehingga mampu memengaruhi karakteristik oligarki yang ada. Untuk mengkaji lebih dalam topik penelitian ini, penulis menggunakan teori oligarki yang dikemukakan oleh Jeffrey Winters (2011). Sementara itu, metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini menggunakan metode kualitatif, dengan pengumpulan data dilakukan lewat studi pustaka. Berdasarkan hasil temuan, dapat dilihat bahwa kebijakan negara pasca-perubahan politik menemui hasil yang berbeda di Rusia dan Ukraina. Di Rusia, kebijakan negara berupa penindakan oligark yang membangkang berhasil mengubah karakteristik oligarki. Sedangkan Ukraina dengan upayanya menerapkan reformasi hukum maupun konsentrasi kekuasaan di tangan kepresidenan, cenderung gagal memengaruhi perilaku oligarki yang ada.

This research attempts to analyze the forms and effects of governmental (or state) policy after the political changes in Russia and Ukraine on the characteristics of the oligarchs that exist in both countries. Oligarchies has existed in Russia and Ukraine since the 1990s, but people often perceive them negatively, because they are seen as creating social inequality, attempting to capture the state, perpetuating corrupt practices, and many more. With the political changes in Russia and Ukraine, the dynamics of the oligarchy-state relationship have also changed. New governments' policies and actions have influenced or changed the characteristics of the existing oligarchy. This research uses the theory and typology of oligarchy proposed by Jeffrey Winters (2011) as the primary analytical framework to explain these dynamics of change. In addition, this research used the qualitative method, with data collection carried out through a literature study. Based on these findings, this paper concluded that the state policy towards the oligarchy in Russia and Ukraine, adopted after political changes, had different results. In Russia, the state policy of eliminating unruly oligarchs succeeded in changing the characteristics of the oligarchy. Meanwhile, in Ukraine, many policies (such as implementing various reforms or consolidating power in the hands of the presidency) failed to change the characteristics of the oligarchy."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2023
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Fadhilah Rania
"Konflik Rusia-Ukraina telah memberikan dampak yang luas di seluruh dunia. Pasokan dan harga komoditas terpengaruh dan menyebabkan dinamika pada pasar saham. Eropa yang secara geografis berdekatan dan bergantung tehadap komoditas, merasakan dampak yang paling signifikan. Untuk menganalisis respon pasar saham Eropa terhadap komoditas, studi ini menggunakan vektor autoregresi (VAR). Data mencakup periode 24 Agustus 2021 hingga 24 Agustus 2022, enam bulan sebelum dan selama konflik. Hasil menunjukkan bahwa terjadi perubahan sumber guncangan sebelum dan semasa konflik. Sebelum konflik, pasar saham cenderung tidak merespon guncangan komoditas. Namun, semasa konflik, pasar saham menunjukkan respons terhadap emas, perak, dan gandum.

The Russia-Ukraine conflict has caused far-reaching impacts around the world. Commodity supply and prices are affected and cause dynamics in the stock market.  Europe, which is geographically adjacent and dependent on commodities, felt the most significant impact. To analyze the European stock market's response to commodities, this study uses vector autoregression (VAR). The data covers the period August 24, 2021 to August 24, 2022, including six months before and during the conflict. The results show that the source of shocks change before and during the conflict. Prior to the conflict, stocks tend not to respond to commodity shocks. However, during the conflict, stock markets showed a response to gold, silver, and wheat."
Jakarta: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Qonita Syahfitri Meizarini Zulkarnaini
"Skripsi ini membahas mengenai tinjauan hukum internasional atas konflik bersenjata, dengan studi kasus konflik bersenjata antara Rusia dan Ukraina. Piagam PBB melalui Pasal 2 ayat (4) mengatur bahwa seluruh negara dilarang untuk mengancam atau menggunakan kekuatan terhadap keutuhan wilayah atau kemerdekaan negara lain atau dengan cara lainnya yang tidak sesuai dengan tujuan dari PBB. Dalam hukum internasional larangan tersebut tidak bersifat mutlak dan dikecualikan dalam keadaan-keadaan tertentu. Pada tanggal 24 Februari 2022, Presiden Rusia mengumumkan ‘special military operation’ di Ukraina dan memerintahkan pasukan militer Rusia untuk memasuki wilayah Ukraina. Tindakan yang dilakukan oleh Rusia telah melibatkan penggunaan kekuatan sebagaimana dilarang dalam Piagam PBB. Penggunaan kekuatan oleh Rusia dapat sah apabila tindakan tersebut sesuai dengan bentuk pengecualian atas larangan penggunaan kekuatan dalam hukum internasional. Dengan mengacu pada berbagai sumber hukum internasional, penelitian skripsi ini akan membahas bagaimana hukum internasional mengatur larangan penggunaan kekuatan, bagaimana aturan tersebut diterapkan dalam kasus operasi militer khusus Rusia di Ukraina, serta bagaimana legalitas dari operasi militer khusus oleh Rusia di Ukraina menurut hukum internasional. Berdasarkan penelitian hukum normatif yang dilakukan, ditemukan kesimpulan bahwa penggunaan kekuatan oleh Rusia di Ukraina dalam bentuk operasi militer khusus tidak sesuai dengan ketentuan hukum internasional dan Rusia telah melanggar ketentuan Pasal 2 ayat (4) Piagam PBB.

This thesis discusses the review of international law on armed conflict, with a case study of the armed conflict between Russia and Ukraine. The UN Charter through Article 2 paragraph (4) stipulates that all countries are prohibited from threatening or using force against the territorial integrity or political independence of any State, or in any other manner inconsistent with the purposes of the United Nations. Under international law, this prohibition is not absolute and is excluded in certain circumstances. On February 24, 2022, the President of Russia announced a ‘special military operation’ in Ukraine and ordered Russian military forces to enter Ukrainian territory. The actions taken by Russia have involved the use of force as prohibited in the UN Charter. The use of force by Russia can be legal if the action is in accordance with the exceptions to the prohibition on the use of force in international law. With reference to various sources of international law, this thesis research will discuss how international law regulates the prohibition of the use of force, how these rules are applied in the case of a special Russian military operation in Ukraine, and how the legality of a special military operation by Russia in Ukraine according to international law. Based on the normative legal research conducted, it was concluded that the use of force by Russia in Ukraine in the form of a special military operation was not in accordance with the provisions of international law and Russia had violated the provisions of Article 2 paragraph (4) of the UN Charter."
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Anggara Alvin Imansyahputra
"Penelitian ini menganalisis perbandingan perspektif Perang Rusia Ukraina dari sisi Fotojurnalis Rusia dan Ukraina. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah Teori Framing Analysis. Metode penelitian yang digunakan adalah adalah analisis konten.Peneliti akan menganalisis bagaimana seorang Fotojurnalis Ukraina bernama Evgeniy Maloletka dan seorang jurnalis bernama Alexander Kots menggambarkan konflik Rusia-Ukraina yang terjadi sejak tahun 2022 hingga sekarang lewat media fotografi dan narasi yang mereka buat di media Associated Press dan Komsomolskaya Pravda dan menganalisis sejauh mana mereka memainkan sentimen patriotisme mereka dalam memberikan reportase terhadap konflik yang terjadi di Ukraina pada tahun 2022-2023. Hasilnya terbukti bahwa Maloletka dan Kots didorong oleh patriotisme terhadap tanah airnya masing-masing dalam memunculkan gambar dan narasi yang berkaitan dengan simbol-simbol nasionalistik terhadap perjuangan militer negara mereka dalam konflik ini.
This research analyzes the comparative perspective of the Russian-Ukrainian War from the side of Russian and Ukrainian photojournalists. The theory used in this research is Framing Analysis Theory. The research method used is content analysis. The researcher will analyze how a Ukrainian photojournalist named Evgeniy Maloletka and a journalist named Alexander Kots describe the Russian-Ukrainian conflict that has occurred from 2022 until now through the photographic media and narratives they created in their own media such as Associated Press media and Komsomolskaya Pravda and also analyze the extent to which they driven by their patriotic sentiments in providing reportage on the conflict occurring in Ukraine in 2022-2023. The results proved that Maloletka and Kots were driven by patriotism towards their respective homelands in creating images and narratives related to nationalistic symbols of their country's military struggle in this conflict."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2024
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Jeannette Regina Tani
"Tesis ini akan meneliti dampak yang ditimbulkan oleh konflik militer Rusia-Ukraina dalam sektor kebudayaan dan seni pertunjukan. Dampak dari konflik militer ini tidak hanya sebatas sanksi yang diberikan oleh negara-negara Barat pada sektor perekonomian, namun seniman-seniman Rusia juga mengalami berbagai pemboikotan yang merugikan secara signifikan. Melalui peristiwa yang telah terjadi, mengisyaratkan bahwa adanya sebuah kekerasan budaya yang dialami oleh Rusia sebagai bentuk dinamika kebudayaan dampak dari konflik militer dengan Ukraina. Kondisi ini mengarahkan pada sebuah fenomena yakni cancel culture bagi seniman-seniman asal Rusia.

This thesis will examine the impact caused by the Russian-Ukrainian military conflict in the cultural and performing arts sectors. The impact of this military conflict was not only limited to the sanctions imposed by Western countries on the economic sector, however Russian artists also have experienced detrimental.  Through the events that have occurred, it indicates that there is a cultural violence, which has significantly affected the Russian people. This phenomenon is called cancel culture towards Russia artists."
Jakarta: Sekolah Kajian Stratejik dan Global Universitas Indonesia, 2023
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yudhistira Pranadarma
"Sanksi dari dunia internasional menjadi salah satu ancaman bagi stabilitas politik suatu negara, sehingga dapat memberikan dampak negatif terhadap legitimasi suatu rezim pemerintahan. Ancaman terhadap stabilitas rezim juga terjadi di Rusia khususnya pasca terjadinya aneksasi Krimea dan invasi Ukraina pada tahun 2014 dan 2022. Kedua invasi ini menyebabkan dunia internasional menjatuhkan sanksi terhadap Rusia yang menargetkan sektor-sektor seperti energi, perbankan, dan industri teknologi militer, sehingga berdampak terhadap performa perekonomiannya. Dampaknya Rusia mengalami krisis ekonomi, sehingga menimbulkan protes dari sebagian masyarakat, termasuk melakukan emigrasi dari negeri tersebut, terutama setelah kebijakan mobilisasi militer terbatas. Akan tetapi situasi politik domestik Rusia cenderung stabil setelah dua gelombang sanksi internasional tersebut. Dengan menggunakan metode kualitatif, tugas akhir ini mengidentifikasi faktor-faktor yang memengaruhi stabilitas politik Rusia di bawah kepemimpinan Presiden Vladimir Putin setelah dijatuhkannya sanksi dunia internasional pasca aneksasi Krimea dan invasi Ukraina pada tahun 2014 dan 2022.

Sanctions from the international community can threaten the political stability of a country and have a negative impact on the legitimacy of a government regime. Threats to regime stability have also occurred in Russia, particularly after the annexation of Crimea and the invasion of Ukraine in 2014 and 2022. These two invasions caused the international community to impose sanctions on Russia, targeting sectors such as energy, banking, and the military technology industry, thus affecting its economic performance. As a result, Russia experienced an economic crisis, leading to protests from some citizens, including emigration from the country, especially after the policy of partial military mobilization. However, Russia's domestic political situation tends to stabilize after the two waves of international sanctions. By using qualitative methods, this final project identifies the factors that influenced Russia's political stability under the leadership of President Vladimir Putin after the imposition of international sanctions following the annexation of Crimea and the invasion of Ukraine in 2014 and 2022."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2023
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Novia Sarifa Az- Zahra
"Kekerasan seksual dalam konflik merupakan fenomena yang akrab dalam sejarah peperangan dan konflik dunia. Berdasarkan laporan Human Rights Watch dan PBB, kekerasan seksual kembali terjadi pada konflik Rusia-Ukraina 2022. Berbagai media massa, seperti media Inggris The Guardian dan media Rusia RIA Novosti, menyajikan topik ini dengan cara yang berbeda dalam artikel-artikelnya. Dalam pandangan konstruktivisme, perbedaan cara penyajian berita itu merupakan hal yang wajar karena berita bukanlah cermin realitas, melainkan hasil konstruksi dari proses pembingkaian. Lalu, bagaimana media The Guardian dan RIA Novosti membingkai kekerasan seksual dalam konflik Rusia-Ukraina selama 24 Februari–31 Desember 2022? Bertujuan untuk mengetahui bagaimana bingkai atas topik tersebut ditampilkan oleh The Guardian dan RIA Novosti, penelitian ini menganalisis artikel-artikel dari kedua media dengan model pembingkaian milik Robert Entman. Dari temuan penelitian ini, dapat dimaknai bahwa The Guardian membingkai topik kekerasan seksual dalam konflik Rusia-Ukraina 2022 sebagai masalah HAM dan transnasional, sedangkan RIA Novosti membingkai topik tersebut sebagai tuduhan palsu terhadap Rusia.

Conflict-related sexual violence is a familiar phenomenon inside the world's history of war and conflict. Based on Human Rights Watch and the UN's reports, sexual violence was occurring again in the 2022 Russia-Ukraine conflict. Various mass media, such as British media The Guardian and Russian media RIA Novosti, delivered this topic differently in their news articles. From the view of constructivism, the difference in the way of delivering news is prevalent because news is not a mirror of reality but the result of a construction from a framing process. Then, how did The Guardian and RIA Novosti frame sexual violence in the Russia-Ukraine conflict from 24 February–31 December 2022? Aiming to know how the frame of the topic was served by The Guardian and RIA Novosti, this study analyzes articles from both medias using Robert Entman's framing model. From the findings of this study, it can be interpreted that The Guardian framed the topic of sexual violence in the 2022 Russia-Ukraine conflict as a human rights and transnational issue, while RIA Novosti framed it as a false accusation against Russia."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2023
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Deninda Firmanda Putri
"Penelitian ini membahas tentang perpanjangan konflik yang terjadi antara dua negara pecah belah yaitu Rusia dengan Ukraina. Dengan invasi yang dilakukan sejak tahun 2014, dan penyerangan kembali yang dilakukan pada tahun 2022, hal ini menyebabkan adanya krisis internasional yang disebabkan oleh Rusia. Dengan negara-negara lain menjadi aktor yang terdampak, mulai dari kenaikan harga energi, pertambahan pengungsi , maka nerbagai upaya dilakukan terutama oleh kawasan Barat, untuk dapat meredakan perselisihan ini dan juga untuk melemahkan kekuatan Rusia dalam penyerangan yang dilakukan terhadap Ukraina. Salah satu upayanya adalah memberlakukan sanksi berat terhadap Rusia. Mulai dari embargo ekspor impor, pembatasan transaksi perdagangan dan juga pemboikotan industri Rusia di negara-negara kawasan Barat. Dengan sanksi yang bertubi diberikan oleh banyak negara dari kawasan Barat, hal ini membuat Rusia juga melakukan pertahanan serta penyerangan balik sebagai respons Rusia menerima sanksi tersebut. Penelitian ini dibatasi dalam periode waktu 10 tahun terakhir, yaitu 2013 hingga 2023 dengan lingkup spasial Rusia, Uni Eropa dan juga Asia. Teori yang digunakan adalah Regional Security Complex melalui perspektif konstruktivisme dan membahas bagaimana pola geostrategi dan geopolitik Rusia berpengaruh dalam menjalankan kepentingannya untuk melakukan counter terhadap sanksi-sanksi yang diberikan kepada Rusia. Menggunakan metode analisis kualitatif studi kasus, penelitian ini berisi respons yang diberikan Rusia atas sanksi yang diberlakukan oleh kawasan Barat. Mulai dari perubahan geopolitik dan geostrategi Rusia, dan juga alasan Rusia melakukan alternatif kerjasama dengan negara-negara non-barat secara multisektoral, mulai dari bidang yang esensial hingga bidang-bidang yang bersifat low politics.

This research aims to explore the aspirations and mechanisms of Ukrainian refugee arrivals in the Nordic region. The war has led to a massive migration of Ukrainian citizens to various European countries, but the focus of this study is on the reasons why Ukrainian refugees migrate to the Nordic region. The prolonged conflict between Russia and Ukraine, starting in 2014 and escalating into war in February 2022, has complex and significant impacts on various aspects. One of the resulting impacts is the migration issue of Ukrainian communities, which is the central theme of this research. The research methodology employs exploratory qualitative methods through observation and literature review to illustrate the reality and complexity of the Ukrainian migration issue and the influence of their aspirations in the Nordic region. The theoretical framework includes the Social Integration Theory and the concept of Transnational Connections. The key findings of this research indicate that the aspirations of Ukrainian refugees to migrate to the Nordic region are influenced by both mechanical and organic solidarity. They aspire to migrate to the Nordic countries due to the support provided by these nations amidst the challenges faced by refugees. Transnational connections, whether through social networks, community organizations, or volunteer networks already established in the Nordic region, play a crucial role in providing support and information to Ukrainian refugees."
Jakarta: Sekolah Kajian Stratejik dan Global Universitas Indonesia, 2024
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yaldi Ilham Sanubari
"Penelitian ini mengidentifikasi dan menganalisis respon Rusia dalam pembongkaran monumen-monumen Rusia yang dilakukan Ukraina melalui pemberitaan media yang didanai oleh Rusia yaitu Russia Today (RT) yang dianalisis dengan model framing. Selama terjadinya invasi yang dilakukan oleh Rusia kepada Ukraina, media menghasilkan banyak berita dengan beragam kasus mengenai Invasi Rusia ke Ukraina. Pembongkaran empat tokoh monumen Rusia dapat diasumsikan sebagai bentuk Russophobia yang dilakukan oleh otoritas Ukraina di beberapa kota, yaitu Dnepr, Kyiv, Kharkiv, Odesa, dan Zhitomir. Penelitian ini menggunakan analisis framing Semetko & Valkenburg (2000) didukung dengan lima bentuk frame yang telah diidentifikasi dari penelitian sebelumnya yaitu frame konflik, frame human interest, frame konsekuensi ekonomi, frame moralitas, dan frame tanggung jawab. Data yang digunakan pada penelitian ini adalah unit-unit berita milik Russia Today (RT) periode 16 Agustus—29 Desember 2022 berbasis bahasa Inggris. Hasil penelitian menunjukkan Russia Today (RT) secara aktif menggunakan empat frame untuk mendukung pemerintah Rusia dalam mendiskreditkan pemerintah Ukraina dalam menghilangkan simbol-simbol budaya dengan melakukan pembongkaran monumen milik Rusia.

This study identifies and analyzes Russia's response to the dismantling Russian monuments by Ukraine through media coverage funded by Russia, namely Russia Today (RT), which is analyzed using the framing model. During the Russian invasion of Ukraine, the media produced much news with various cases regarding the Russian invasion of Ukraine. The demolition of four Russian monument figures is assumed to be a form of Russophobia by the Ukrainian authorities in several cities, namely Dnepr, Kyiv, Kharkiv, Odesa, and Zhytomyr. This study uses Semetko & Valkenburg (2000) framing analysis supported by five forms of frames identified from previous research: conflict, human interest, economic consequence, morality, and responsibility. The data used in this study are from English-based news units owned by Russia Today (RT) for the period August 16—December 29, 2022. The study results show that Russia Today (RT) actively uses four frames to support the Russian Government in discrediting the Ukrainian Government in eliminating cultural symbols by dismantling Russian monuments."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2023
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Yassar Purwa Nandana
"Perkembangan lingkungan strategis dan geopolitik global saat ini menjadi perhatian serius bagi Pemerintah Indonesia. Konflik bersenjata serta ketegangan politik antar negara-negara menjadi potensi ancaman yang tidak dapat diprediksi. Keberadaan diaspora Indonesia menjadi fokus Pemerintah Indonesia dalam rangka melindungi keselamatan Warga Negara Indonesia yang ada di luar negeri dari potensi ancaman konflik global. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis fungsi intelijen dan kendala yang dihadapi dalam kegiatan pengamanan intelijen dalam operasi evakuasi WNI di Ukraina dalam konflik Rusia-Ukraina. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan teknik pengumpulan data wawancara terhadap beberapa pihak-pihak yang berkompeten di bidang perlindungan Warga Negara Indonesia di luar negeri. Hasil penelitian ini adalah Pemerintah Indonesia melakukan serangkaian kegiatan pengamanan intelijen dalam rangka melindungi Warga Negara Indonesia yang berada di wilayah konflik. Pemerintah Indonesia berhasil meminimalisisr potensi ancaman bagi WNI di wilayah konflik dengan mengeluarkan Nota Diplomatik dan pengerahan Satuan Tugas Khusus dari berbagai elemen pemerintahan. Kendati demikian, Pemerintah Indonesia belum memiliki regulasi yang secara komprehensif mengatur koordinasi operasi evakuasi WNI di luar negeri.

Kata kunci: Ancaman, Pengamanan, Intelijen, Warga Negara


The dynamics of the global strategic and geopolitical environment are currently a serious concern for the Indonesian government. Armed conflicts and political tensions between countries are potential threats that cannot be predicted. The Indonesian diaspora's existence is the Indonesian government's focus to protect the safety of Indonesian citizens abroad from any potential threats of global conflict. This study aims to analyse the function of intelligence and the obstacles encountered in intelligence security activities within evacuation operations for Indonesian citizens in Ukraine during the Russian-Ukrainian conflict. This study uses a qualitative research method with interview data collection techniques with several parties who are involved in the field of protection for Indonesian citizens abroad. The results of this study are that the Indonesian government carries out numerous intelligence security activities to protect Indonesian citizens in conflict areas. The Indonesian government succeeded in reducing potential threats to Indonesian citizens in conflict areas by issuing Diplomatic Notes and deploying Special Task Forces from various government elements. Nevertheless, the Indonesian government has not had a comprehensive regulation, leading to coordinating evacuation operations for citizens abroad."
Jakarta: Sekolah Kajian dan Stratejik Global Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>