Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 182660 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Adhiguna Wijaya Indrasuci
"Telah banyak penelitian yang dilakukan mengenai hubungan antara ESG dan kinerja perbankan. Namun, masih terdapat kesenjangan dalam literatur ketika mempelajari dampak pengungkapan ESG pada sektor perbankan dan jasa keuangan karena literatur yang ada relatif terbatas dibandingkan dengan wilayah lain seperti Eropa dan Amerika Utara. Penelitian ini mengisi kesenjangan tersebut dengan menggunakan regresi panel data untuk menguji dampak faktor environmental, social, dan governance (ESG) terhadap kinerja bank-bank di Far East Asia dan negara-negara ASEAN. Kami menyelidiki hubungan antara kinerja ESG dan empat ukuran kinerja bank: return on asset (ROA), return on equity (ROE), Tobin's Q, dan Stock Return. Hasil penelitian kami menunjukkan bahwa bank-bank dengan kinerja ESG yang lebih kuat memiliki pengaruh negatif pada kinerja keuangan, operasional dan kinerja pasar. jika dilihat dari ketiga pilarnya, ENV memiliki pengaruh positif terhadap kinerja pasar. Sedangkan pada GOV menunjukkan pengaruh negatif terhadap kinerja pasar. Hasil penelitian ini memberikan wawasan yang berharga bagi pembuat kebijakan, investor, dan praktisi perbankan di wilayah tersebut. Implikasi dari temuan ini adalah perlunya perusahaan perbankan di Far East Asia untuk memperhatikan dan meningkatkan praktik-praktik ESG mereka guna mengoptimalkan kinerja keuangan, operasional, dan pasar mereka. Dalam keseluruhan, penelitian ini memberikan pemahaman yang lebih mendalam tentang hubungan antara faktor ESG dan kinerja perbankan di Far East Asia, dan menekankan pentingnya praktik-praktik ESG yang kuat dalam mencapai kinerja keuangan dan pasar yang berkelanjutan bagi perusahaan perbankan di wilayah tersebut.

There has been extensive research into the link between ESG and banking performance. Yet, there is still a gap in the literature when it comes to studying the impact of ESG disclosures on the banking and financial services sector as the existing literature is relatively limited compared to other regions such as Europe and North America. This study fills the gap by using data panel regression to examine the impact of environmental, social, and governance (ESG) factors on the banks’ performance in Far East Asia and ASEAN countries. We investigate the relationship between ESG performance and three measures of bank performance: return on assets (ROA), return on equity (ROE), Tobin's Q, and Stock Return. The results show that banks with stronger ESG performance have a negative influence on financial, operational and market performance. When viewed from its three pillars, ENV has a positive influence on market performance. While GOV shows a negative influence on market performance. The results of this study provide valuable insights for policy makers, investors, and banking practitioners in the region. The implication of the findings is the need for banking companies in Far East Asia to pay attention to and improve their ESG practices to optimize their financial, operational, and market performance. Overall, this study provides a deeper understanding of the relationship between ESG factors and banking performance in Far East Asia and emphasizes the importance of strong ESG practices in achieving sustainable financial and market performance for banking firms in the region."
Jakarta: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Anna Melinda
"Di tengah permasalahan seperti pemanasan global, gesekan sosial, dan tata kelola, gagasan keberlanjutan telah tumbuh kuat di dalam industri. Indeks ESG (environmental, social, governance) diperkenalkan untuk mengukur kinerja laporan berkelanjutan perusahaan. Penelitian ini menguji hubungan antara kinerja ESG perusahaan dan nilai perusahaan. Selain itu, penelitian ini juga memeriksa lebih lanjut tentang bagaimana skor kontroversi, menjadi bagian dari keseluruhan indeks, mempengaruhi nilai perusahaan. Penelitian ini menggunakan data perusahaan tercatat dari 22 negara di Asia dari tahun 2014 hingga 2018. Data yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari indikator keuangan, variabel yang berasal dari indeks ESG, rasio Tobin's-Q untuk mengukur nilai perusahaan, dan vektor dari variabel kontrol. Hasil penelitian ini menemukan bahwa skor indeks ESG dan skor kontroversi signifikan secara statistik dalam memperkirakan nilai perusahaan. Temuan ini menunjukkan bahwa ESG lingkungan, ESG sosial, ESG tata kelola, dan kinerja skor gabungan dari ESG signifikan secara statistik untuk memperkirakan nilai perusahaan. Hasil penelitian ini sesuai dengan hasil temuan penelitian sebelumnya yang dilakukan di negara lain. Bertentangan dengan konsepsi umum, skor kontroversi ESG secara mengejutkan menunjukkan hubungan yang positif dengan nilai perusahaan. Penelitian menduga bahwa hubungan positif dapat terjadi karena kepercayaan publik yang dibangun perusahaan. Ketika perusahaan mengeluarkan laporan terkait dengan situasi atau permasalahan mereka saat ini, hal tersebut memberikan sinyal kepada publik bahwa perusahaan bersedia untuk menunjukkan transparansi dan akuntabilitas. Temuan ini menunjukkan bahwa kinerja skor ESG yang lebih tinggi berkorelasi dengan peningkatan nilai perusahaan. Penelitian ini juga menunjukkan bahwa dengan mengungkapkan laporan keberlanjutan pada aspek lingkungan, sosial, dan tata kelola sangat penting tidak hanya untuk meningkatkan nilai perusahaan tetapi juga untuk menunjukkan kemampuan berkelanjutan dari perusahaan.

Amidst the issues of global warming, social friction, and governance, the idea of sustainability has grown firmly within industries. The environmental, social, and governance (ESG) index was introduced to measure how sustainable is a company in doing business. This study examines the relationship between ESG index and company value. Moreover, we also examine further on how the controversy score, being a part of the whole index, influence the company market value. We employ a dataset of companies from 22 countries in Asia which representing the Asian market from 2014 through 2018. Our data comprises the financial indicators, the variables derived from the ESG index, Tobin’s-Q ratio to measure company value, and a vector of control variables. Looking deeper to the data, we found that ESG index score and its controversy score are statistically significant in estimating the company value. Our findings indicate that ESG-environmental, ESG-social, ESG-governance, and the ESG-combined score's performance are statistically significant to estimate the company value. Our results are in accordance with the previous research conducted in other countries. Contradicting to the common conception, ESG-controversy score surprisingly shows a positive relationship with the company value. We suspect that the positive relationship occurs due to the trust that the company built. When the company releases the report their current situation or issues, it provides a signal to the public of their willingness to have both transparency and accountability. Our findings show that higher ESG scores performance is correlated with the increase in company value. This study suggests that providing such disclosure on environmental, social, and governance aspects are essential not only to increase company value but also to show the company resilience and sustainability."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Simare-Mare, Elisabet Gratia
"Studi meneliti pengaruh kinerja Environmental, Social, and Governance (ESG) terhadap rasio Non-performing Loan (NPL) bank dengan periode penelitian dari tahun 2012-2022 dengan 23 bank di ASEAN-5. Dengan menggunakan variabel Non-performing Loans (NPL) sebagai indikator untuk mengukur tingkat risiko kredit dan kinerja ESG yang diukur menggunakan ESG combined score, Environmental Pillar Score, Social Pillar Score, dan Governance Pillar Score. Penelitian menggunakan jenis regresi data pandel dengan metode estimasi robust fixed-effect model. Hasil menemukan bahwa kinerja ESG signifikan negatif mempengaruhi NPL bank. Hasil juga menunjukan bahwa semakin besar nilai dari kinerja ESG bank maka mampu menurunkan risiko kredit suatu bank.

The study examines the effect of Environmental, Social, and Governance (ESG) performance on the ratio of Non-performing Loans (NPL) of banks with a research period from 2012-2022 with 23 banks in the ASEAN-5. By using the Non-performing Loans (NPL) variable as an indicator to measure the level of credit risk and ESG performance as measured using the ESG combined score, Environmental Pillar Score, Social Pillar Score, and Governance Pillar Score. This study uses Pandel data regression with a robust fixed-effect model estimation method. The results find that ESG performance significantly negatively affects the bank's NPL. The results also show that the greater the value of a bank's ESG performance, the lower the credit risk of a bank."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Manurung, Madeleine Ruth Rotua
"Munculnya pandemi Covid-19 membuat persaingan bisnis menjadi semakin ketat, yang mengakibatkan kestabilan dan penurunan perdagangan bursa. Stakeholder menjadi lebih berhati-hati serta selektif saat mengambil keputusan. Maka, perusahaan harus mengungkapkan laporan keuangan yang berkualitas kepada stakeholder dalam mengambil keputusan yang akurat. Salah satu informasi perusahaan yang harus diungkapkan adalah informasi non-keuangan, yaitu Environmental, Social, dan Governance. Penerapan ESG mendorong bisnis perusahaan untuk berperilaku etis, di mana hal ini juga membantu stakeholder untuk terhindar kerugian apabila perusahaan berperilaku yang dapat menimbulkan risiko. Studi ini memiliki tujuan untuk menguji kembali secara empiris pengaruh dari penerapan ESG terhadap nilai perusahaan di Indonesia, di mana sampel perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia dari tahun 2012-2021. Variabel independen pada penelitian yakni Skor ESG, di mana nilai dari tiap komponen merupakan hasil dari penilaian yang dilakukan Thomas Reuters. Selain itu, penelitian ini juga menggunakan dummy variable, di mana acuannya merupakan Indeks ESG SL IDX KEHATI. Variabel independen pada penelitian ini adalah nilai perusahaan, yang diproksikan dengan Tobin’s Q. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Skor dan Indeks memiliki pengaruh positif terhadap nilai perusahaan. Adanya penerapan ESG pada perusahaan dapat meminimalisir asimetri informasi serta potensi konflik dengan para stakeholder. Selain itu, ESG Index digunakan untuk mengatasi kekhawatiran stakeholder trehadap isu-isu ESG, di mana hal ini dapat memberi sinyal yang memungkinkan stakeholder untuk lebih akurat untuk menilai perusahaan berdasarkan standar yang telah ditentukan dalam indeks

The emergence of the Covid-19 pandemic has made the business competition even tougher, which has resulted in stability and a decline in stock exchange trading. Stakeholders become more careful and selective when making decisions. Therefore, companies must disclose quality financial reports to stakeholders in making accurate decisions. One of the company information that must be disclosed is non-financial information, namely Environmental, Social, and Governance. The application of ESG encourages the company's business to behave ethically, which also helps stakeholders to avoid losses if the company behaves in a way that may pose a risk. This study aims to empirically re-examine the effect of applying ESG on company value in Indonesia, where a sample of companies are listed on the Indonesia Stock Exchange from 2012-2021. The independent variable in this study is the ESG Score, where the value of each component is the result of an assessment conducted by Thomas Reuters. In addition, this study also uses a dummy variable, where the reference is the ESG SL IDX KEHATI Index. The independent variable in this study is firm value, which is proxied by Tobin's Q. The results show that scores and indexes have a positive influence on firm value. The existence of the application of ESG in companies can minimize information asymmetry and potential conflicts with stakeholders. In addition, the ESG Index is used to address stakeholder concerns about ESG issues, which can provide a signal that allows stakeholders to more accurately assess companies based on the standards specified in the index."
Jakarta: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nadia Rahma Putri
"Kesadaran masyarakat dalam social dan environmental sustainability menjadi tantangan untuk penilaian publik sehingga kinerja ESG (Environmental, Social, Governance) menjadi penting bagi perusahaan. Oleh karena itu, perusahaan yang tidak menerapkan kriteria ESG dalam kegiatan bisnis akan menghadapi konsekuensi dari investor yang mempengaruhi kinerja perusahaan yang terkait dengan risiko keuangan. Penelitian ini menguji pengaruh ESG terhadap total risk dan systematic risk sebagai proksi dari risiko keuangan. Penelitian ini menggunakan analisis data panel. Penelitian ini mendapatkan sampel perusahaan publik yang terdaftar di masing-masing bursa di ASEAN-5 (Indonesia, Filipina, Malaysia, Singapura, dan Thailand) dengan kurun waktu 2016 hingga 2020. Hasil penelitian menunjukan bahwa terdapat pengaruh signifikan dari ESG terhadap total risk tetapi tidak berpengaruh signifikan terhadap systematic risk di ASEAN-5. Hasil dari penelitian diharapkan dapat membantu investor dan manajer portofolio mengamati dan mengevalusi kinerja ESG terhadap risiko keuangan di ASEAN-5

Public awareness in social and environmental sustainability became a challenge that turned into public assessments. ESG (Environmental, Social, Governance) performance became essential. Hence, the firm that does not apply ESG criteria in its business activities will face a consequence from investors impacting its performance, associated with financial risk. This study examines ESG effect on the total and systematic risk as a proxy for the financial risk of public companies listed on the stock exchange. This study uses a sample of listed public firms from each stock exchange in ASEAN-5 (Philippines, Indonesia, Malaysia, Singapore, and Thailand) from 2016 to 2020 and applies panel regression analysis. This result suggests that ESG performance influences total and systematic risk in ASEAN-5. The findings will help investors and portfolio managers evaluate how ESG performance influences the firm's financial risk and make better investment decisions in ASEAN-5."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Anindita Nur Annisa
"Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh dari kinerja lingkungan, sosial, dan tata kelola atau yang kini biasa disebut dengan environmental, social, and governance ESG terhadap risiko perusahaan di Asia Tenggara. Kinerja ESG diukur menggunakan indikator ESG Score, ESG Controversy Score, dan Combined Score yang dibuat oleh Thomson Reuters. Indikator risiko yang digunakan adalah risiko total, risiko sistematis, dan risiko nonsistematis perusahaan. Sampel dalam penelitian ini terdiri dari 145 perusahaan di negara-negara ASEAN-5: Indonesia, Malaysia, Thailand, Filipina, dan Singapura untuk periode 2011-2017. Setelah mengontrol perbedaan karakteristik penegakan hukum di setiap negara beserta variabel kontrol lainnya, ditemukan bahwa kinerja ESG perusahaan berpengaruh negatif signifikan terhadap risiko total dan risiko nonsistematis, sementara tidak ditemukan pengaruh terhadap risiko nonsistematis. Selain itu juga tidak ditemukan pengaruh ESG Controversy Score yang merupakan proksi keterlibatan perusahaan dalam isu-isu ESG kontroversial terhadap risiko perusahaan. Secara keseluruhan, temuan penelitian ini mendukung hipotesa penelitian yang juga sudah dibuktikan di beberapa penelitian sebelumnya pada region yang lain bahwa peningkatan kinerja ESG dapat menurunkan risiko perusahaan. Hasil penelitian ini dapat menjadi bukti empiris bahwa di region Asia Tenggara, peningkatan ESG perusahaan juga dapat menurunkan risiko perusahaan. Diharapkan dengan adanya bukti ini, perusahaan dapat lebih terdorong untuk meningkatkan kinerja ESG perusahaannya.

This study aims to examine the effect of environmental, social, and governance ESG performance on firm risk in South East Asia. ESG performance is measured using Thomson Reuter rsquo s ESG Score, which is further classified into ESG Score, ESG Controversy Score, and ESG Combined Score. The risk is measured using total risk, systematic risk, and idiosyncratic risk. Employing 145 firms in ASEAN 5 countries Indonesia, Malaysia, Thailand, Philippines, and Singapore as samples for the period 2011 2017, it is found that ESG performance inversely affects firm risk significantly after controlling for the law enforcement difference in each country and also other controlling variables. ESG performance significantly affects total risk and idiosyncratic risk, but no effect was found for the systematic risk. There is also no effect found for ESG Controversy Score ndash which acts as the proxy for a firm rsquo s involvement in controversial events related to ESG ndash to any proxy of risk. Overall, these findings support the hypothesis that previously had also been proved by previous studies in other regions an increase in firm rsquo s ESG performance could lower firm risk. These findings can be an empirical evidence that in Southeast Asia, the increase in ESG performance could lower firm risk. From this evidence, hopefully this could motivate firms in Southeast Asia to further increasing their ESG performance."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Khalid Ardhi Nurrahman
"Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh kinerja keberlanjutan perusahaanterhadap kualitas laba. Kinerja keberlanjutan yang diukur dari pengungkapanEnvironmental, Social, and Governance ESG diharapkan dapat mempengaruhi kualitaslaba dengan cara menurunkan manajemen laba perusahaan dan meningkatkankeinformatifan laba. Penelitian dilakukan terhadap 97 perusahaan yang memiliki skorESG Thomson Reuters dari tahun 2012 hingga 2016 di negara ASEAN-5: Indonesia,Malaysia, Filipina, Singapura, dan Thailand.
Hasil riset menujukkan bahwa kinerjakeberlanjutan menurunkan manajemen laba dan meningkatkan keinformatifan laba.Implikasi riset ini adalah diharapkan regulator dapat mempertimbangkan untuk membuatregulasi yang dapat mendorong perusahaan agar melaporkan keberlanjutannya.

This study aims to analyze the effect of corporate sustainability performance on earnings quality. The sustainability performance measured by Environmental, Social, and Governance ESG disclosures is expected to affect the earnings quality by reducing the company 39 s earnings management and improving the earnings informativeness. This study was conducted on 97 companies with ESG Thomson Reuters score from 2012 to 2016 in ASEAN 5 countries Indonesia, Malaysia, Philippines, Singapore, and Thailand.
This study shows that sustainability performance reduces earnings management and increases earnings informativeness. The implication of this study is that the regulator is expected to consider making regulations that can encourage companies to report their sustainability.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2018
T49822
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ayudya Shinta Yunica
"Karena meningkatnya jumlah perubahan dan ketidakpastian, perusahaan perlu memiliki fleksibilitas keuangan untuk menjaga keberlanjutan kinerja keuangan mereka dalam jangka panjang. Investor dan pemberi pinjaman perusahaan semakin melihat bahwa ESG merupakan aspek penting untuk diterapkan dan diungkapkan yang dapat menentukan keputusan investasi atau pinjaman mereka. Keputusan ini dapat berdampak pada arus modal masuk dan kemampuan pembiayaan kepada perusahaan yang dapat mempengaruhi fleksibilitas keuangan perusahaan. Implementasi ESG dan pengungkapannya di Indonesia sangat terbatas dan baru mulai didorong oleh regulator pada tahun 2017. Sedikit penelitian yang membahas apakah ESG mempengaruhi kendala keuangan dan fleksibilitas keuangan di Indonesia. Menurut teori keagenan, teori pemangku kepentingan, dan teori persinyalan, memiliki kinerja ESG yang baik dapat membangun hubungan pemangku kepentingan yang erat, mengoptimalkan pengambilan keputusan perusahaan, mengelola risiko, dan meningkatkan profitabilitas, dan selanjutnya dapat meningkatkan kepemilikan kas, utang, dan fleksibilitas pembiayaan ekuitas. Studi ini menunjukkan pengaruh ESG terhadap fleksibilitas keuangan dan peran mediasi kendala keuangan. Penelitian ini menggunakan perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia dari tahun 2015 hingga 2021 sebagai sampel untuk menguji mekanisme yang mempengaruhi kinerja ESG terhadap fleksibilitas keuangan. Analisis jalur dan tes sobel digunakan untuk menguji peran mediasi kendala keuangan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kinerja ESG secara signifikan meningkatkan fleksibilitas keuangan. Hasil uji analisis Path dan uji sobel menunjukkan bahwa kendala pembiayaan memediasi kinerja ESG dan fleksibilitas keuangan perusahaan tetapi pada tingkat yang lebih rendah daripada hubungan langsung. Penelitian ini memiliki arti penting bagi perusahaan, investor, dan kreditur untuk mengevaluasi kinerja ESG dan pemerintah untuk merumuskan kebijakan yang relevan.

Due to the increasing number of changes and uncertainties, companies need to have financial flexibility to preserve the sustainability of their financial performance over the long term. Company’s investors and lenders are increasingly seeing that ESG is an important aspect to implement and disclose that can determine their investment or lending decision. This decision can impact the capital inflow and financing capability of the firm, which can affect the company's financial flexibility. The implementation of ESG and its disclosure in Indonesia is limited and only started to be pushed by regulators in 2017. Little research has addressed whether ESG affects financial constraints and financial flexibility in Indonesia. This study aims to show the effect of ESG on financial flexibility and the mediating role of financial constraints. We used companies listed on the Indonesia Stock Exchange from 2015 to 2021 as a sample to test the mechanisms that affect ESG performance on financial flexibility. Path analysis and Sobel test are used to test the mediating role of financial constraint. The results revealed a notable positive influence of ESG performance on financial flexibility. However, both the path analysis and Sobel test findings indicated that financing constraints were not successful in mediating the relationship between a company's ESG performance and financial flexibility, as the direct effect remained stronger. The findings carry significant implications for various stakeholders, including corporate executives, government entities, investors, and creditors."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sihombing, Mutiara Putri
"Penelitian ini bertujuan untuk menguji secara empiris pengaruh skor ESG dan perubahan skor ESG terhadap kinerja keuangan dan nilai perusahaan pasca M&A. Dalam pandangan teori pemegang saham instrumental, kinerja ESG yang tinggi dapat mendapatkan dukungan dari pemangku kepentingan untuk menciptakan sinergi pasca-M&A dan kinerja keuangan. Studi sebelumnya menunjukkan hasil yang bervariasi tentang pengaruh skor ESG terhadap kinerja keuangan perusahaan, itulah sebabnya topik ini masih relevan. Dengan menggunakan 75 sampel M&A di negara ASEAN-5, studi ini menyajikan bukti baru tentang manfaat keuangan ESG korporat untuk perusahaan pengakuisisi. Hasil dari penelitian ini menemukan bahwa skor ESG tidak memiliki pengaruh signifikan terhadap kinerja keuangan pasca dan nilai perusahaanM&A. Kedua adalah teori penurunan utilitas marginal atau the law of diminishing marginal utility (DMU) yang memiliki pandangan bahwa dalam konteks peningkatan upaya ESG, utilitas yang diperoleh oleh pemangku kepentingan dari perusahaan yang sama akan mengalami penurunan secara bertahap. Hal ini mengindikasikan bahwa kontribusi yang tinggi akan diberikan oleh pemangku kepentingan perusahaan dengan tingkat ESG rendah, sedangkan kontribusi yang lebih rendah akan diberikan oleh pemangku kepentingan perusahaan dengan tingkat ESG tinggi. Berdasarkan hasil uji regresi yang dilakukan dalam penelitian ini, terbukti teori DMU tidak didukung dalam kelompok sampel ESG tinggi, namun didukung dalam kelompok sampel ESG rendah.

This study aims to empirically examine the influence of ESG scores and changes in ESG scores on financial performance and firm value post-M&A. From the perspective of instrumental shareholder theory, high ESG performance can garner stakeholder support to create post-M&A synergies and financial performance. Previous studies have shown varied results regarding the influence of ESG scores on firm financial performance, which is why this topic remains relevant. Utilizing a sample of 75 M&A cases in ASEAN-5 countries, this study presents new evidence on the financial benefits of corporate ESG for acquiring firms. The results of this study find that ESG scores do not have a significant influence on post-M&A financial performance and firm value. Secondly, the theory of Diminishing Marginal Utility (DMU) posits that in the context of increasing ESG efforts, the utility obtained by stakeholders from the same firm will gradually decrease. This indicates that high contributions will be given by stakeholders of firms with low ESG levels, while lower contributions will be given by stakeholders of firms with high ESG levels. Based on the regression analysis conducted in this study, the findings reveal that the DMU theory is not supported in the high ESG sample group but is supported in the low ESG sample group."
Jakarta: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rafa Mega Safira
"Studi ini bertujuan untuk meneliti pengaruh kinerja ESG terhadap risiko kesulitan keuangan perusahaan non-keuangan di Indonesia periode tahun 2017 hingga 2022. Sampel penelitian terdiri dari 32 perusahaan dari sektor non-keuangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Dengan menggunakan random effect model (REM), penelitian ini menemukan bahwa kinerja ESG keseluruhan signifikan dalam mempengaruhi risiko kesulitan keuangan secara negatif. Hubungan korelasi yang sama juga ditemukan ketika kinerja ESG diteliti secara terpisah. Akan tetapi, risiko kesulitan keuangan tidak lagi dapat dipengaruhi oleh kinerja ESG secara keseluruhan ketika perusahaan beroperasi di periode krisis atau sudah mengalami kondisi kesehatan keuangan yang buruk.

This study aims to examine the impact of ESG performance on financial distress risk of non-financial companies in Indonesia from 2017 to 2022. The research sample consisted of 32 companies from the non-financial sector listed on the Indonesia Stock Exchange. Using the random effect model (REM), this study finds that overall ESG performance is significant in negatively influencing financial distress risk. The same relationship was also found when ESG performance was examined separately. However, financial distress risk can no longer be influenced by overall ESG performance when the company is operating in a crisis period or already in poor financial health."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>