Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 162540 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Dandy Rizky Wibowo
"Secara teoritis, carbon pricing – yang umumnya terdiri dari pajak karbon dan sistem perdagangan emisi – adalah kebijakan yang efektif dalam mengurangi emisi. Akan tetapi, terdapat isu apakah carbon pricing  berhasil menurunkan emisi dalam prakteknya. Isu lainnya adalah carbon pricing menyebabkan penurunan pada Produk Domestik Bruto (PDB) dan memperburuk ketimpangan pendapatan. Menggunakan regresi data panel fixed effect dan menjadikan negara G20 sebagai studi kasus, studi ini menunjukkan bahwa pengimplementasian pajak karbon dan sistem perdagangan emisi secara bersamaan mengakibatkan penurunan emisi, tetapi disaat yang bersamaan menyebabkan penurunan PDB dan memperburuk distribusi pendapatan. Membedakan dan membandingkan dampak pajak karbon dan sistem perdagangan emisi secara terpisah, studi ini menemukan bahwa tidak pajak karbon maupun sistem perdagangan emisi memberikan dampak yang menguntungkan pada emisi, PDB, dan ketimpangan pendapatan secara bersamaan. Meskipun penurunan emisi dari pajak karbon lebih rendah daripada sistem perdagangan emisi dan telah terbukti bahwa pajak karbon menyebabkan penurunan PDB, akan tetapi pengimplementasian pajak karbon menurunkan ketimpangan pendapatan. Sebaliknya, sistem perdagangan emisi yang penurunan emisinya lebih besar dibandingkan dengan pajak karbon justru malah meningkatkan ketimpangan pendapatan. Dengan demikian, pengimplementasian carbon pricing memberikan tantangan bagi pengambil kebijakan untuk bagaimana dampak negatif dari pengimplementasian carbon pricing dapat diminimalisir.

Theoretically, carbon pricing – which in general consists of carbon tax and Emissions Trading System (ETS) – is an effective policy in reducing emissions. However, there is an issue whether in practice carbon pricing has been successful in reducing emissions. Another issue is carbon pricing would induce a decrease in GDP and worsen income inequality. Using fixed effect panel data regression and utilized G20 countries as the case study, this study revealed that the implementation of carbon tax and ETS simultaneously has been effective in reducing emissions, while at the same time induced decrease in GDP and worsening income inequality. Differentiating and comparing the impact of carbon tax and ETS separately, this study found neither carbon tax nor ETS provide favorable outcomes on emissions, GDP, and income inequality simultaneously. Although the emissions reduction from carbon tax is lower than the ETS and it is proven that carbon tax implementation reduces GDP, but the implementation decreases income inequality. In contrast, ETS which provide larger emissions reduction compared to the carbon tax result in higher income inequality. Thus, the carbon pricing implementation leaves policymakers the challenges on how to reduce the adverse impact due to the implementation."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nila Rosa Purwanti
"Salah satu faktor yang menyebabkan tingginya emisi karbon dioksida yaitu semakin cepatnya pertumbuhan urbanisasi dan industrialisasi, dimana saat ini seluruh dunia sedang fokus pada masalah ini karena dapat menyebabkan emisi global. Group of 20 atau G20 yang berisi 2/3 populasi dunia, berkontribusi sebesar 85% dari perekonomian dunia termasuk didalamnya perdagangan dan investasi, mengakibatkan grup ini menjadi contributor utama terhadap semakin meningkatnya emisi karbon dioksida di dunia. Tesis ini bertujuan untuk menguji hubungan antara urbanisasi dan industrialisasi terhadap emisi karbon dioksida dengan menggunakan metode panel regresi pada periode 1992 – 2014.
Hasil utama dari penelitian ini adalah sebagai berikut: (1) Dampak dari industrialisasi pada emisi karbon dioksida menunjukkan hubungan yang positif dan signifikan, sedangkan  urbanisasi hubungannya positif namun tidak signifikan terhadap tingginya tingkat emisi karbon; (2) Dari hasil analisa, pengembangan sumber energi terbarukan (renewable energy) dapat berkontribusi dalam menurunkan kadar emisi karbon di udara, selain itu, semakin padatnya jumlah penduduk dalam 1 km2 wilayah juga dapat mengurangi emisi karbon di wilayah tersebut. Untuk mengatasi hal ini, mendorong pengembangan sumber energi terbarukan dan mengaplikasikan penggunaan energi terbarukan dalam kegiatan industry di negara-negara G20 merupakan pendekatan yang paling tepat untuk menurunkan kadar emisi karbon di atmosphere tanpa harus menghambat pertumbuhan perekonomian negara tersebut.

A rapid growth of urbanization and industrialization contribute to the increase of CO2 emissions level, in which the world pays a big concern because it has led to global warming. The G20 represents about two-thirds of the world’s population, 85% of global economic output, and over 75% of global trade and investment, which make it, be partly responsible for the increase of carbon emissions in the world. This paper wants to observe the relationship of both urbanization and industrialization on CO2 emission by using panel regression approach covering the period 1992 – 2014.
These are the main results that can be exposed. First, the impact of industrialization on CO2 emissions is positive and significant, while urban population is positive but not significantly affects CO2 emissions. Second, the analysis also presents a clear result that developing renewable energy decreases emissions level. Interestingly, more densely populated area is turning to decrease CO2 emissions. To address these matters, promoting the development of renewable energy and then implementing it on every industrial and service sector might become the most appropriate way to reduce the CO2 emissions within the G20 countries without hindering the economic growth.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2018
T51910
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mohammad Dodi Heryadi
"Emisi karbon dioksida merupakan permasalahan pemanasan global saat ini, peningkatan emisi karbon dioksida (CO2) pada negara berkembang setiap tahunnya harus menjadi perhatian yang serius. Disatu sisi negara di benua Eropa telah berhasil dalam menurunkan emisi CO2. Ada beberapa faktor yang mempengaruhi baik peningkatan maupun penurunan emisi CO2.
Studi ini menganalisis pengaruh efisiensi energi dan pemanfaatan energi baru terbarukan terhadap emisi CO2 negara G20. Metode estimasi yang digunakan untuk analisis adalah Least Square dengan pendekatan Fixed Effect Model (FEM). Tipe data panel periode 2000-2013 dan unit cross section negara G20. Pengujian model dan metode menggunakan uji-uji statistik yang relevan dengan bantuan tools Eviews 8.
Hasil studi menunjukkan efisiensi energi dan energi baru terbarukan berpengaruh negatif terhadap emisi CO2. Jumlah populasi penduduk dan PDB per kapita berpengaruh positif terhadap emisi CO2. Efisiensi energi dan pemanfaatan energi baru terbarukan secara umum berpengaruh dalam mengurangi emisi CO2.

Carbon dioxide emissions is the problem of global warming, an increase in emissions of carbon dioxide (CO2) in developing countries every year should be a serious concern. On one side of the country in the continent of Europe has succeeded in reducing CO2 emissions. There are several factors that affect both the increase and decrease in CO2 emissions.
This study analyzes the effects of energy efficiency and use of renewable energy to CO2 emissions of the G20 countries. The estimation method used for the analysis is the Least Square to approach Fixed Effect Model (FEM). 2000-2013 period panel data type and unit cross section of the G20 countries. Testing models and methods of using tests relevant statistics with the help of tools Eviews 8.
The study shows the energy efficiency and renewable energy negative effect on CO2 emissions. Total population and GDP per capita positive effect on CO2 emissions. Energy efficiency and utilization of renewable energy generally, effect in reducing CO2 emissions.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2015
T43161
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Pricilia Meidy Winengko
"Skripsi ini membahas tentang dampak pertumbuhan jumlah investasi kerjasama publik-swasta (KPBU) di bidang energi terhadap pertumbuhan jumlah karbon dioksida per kapita dengan menggunakan sampel negara ASEAN. Selain itu, penelitian ini juga menambahkan variabel independen yang relevan berpengaruh terhadap pertumbuhan jumlah karbon dioksida per kapita, seperti derajat keterbukaan perdagangan setiap negara dan pertumbuhan penggunakan energi per kapita. Hasil penelitian menemukan bahwa semakin besar pertumbuhan jumlah investasi kerjasama publik-swasta (KPBU) di bidang energi akan menaikkan laju pertumbuhan kadar karbon dioksida per kapita di studi kasus negara ASEAN. Dengan kata lain, KPBU di bidang energi yang diselenggarakan di negara ASEAN belum mengembangkan proyek energi terbaharukan yang ramah lingkungan yang mengeluarkan karbon dioksida lebih banyak. Hal ini bergerak sejalan pollutionhaven hypothesis, yang berarti semakin banyak aliran investasi yang masuk membuat perusahaan-perusahaan multinasional negara maju mengerahkan sumber daya ke negara berkembang dengan peraturan standar lingkungan yang lebih longgar.

This thesis discusses the impact of the growth in the number of public-private partnership investment (PPP) in the energy sector on the growth in the amount of carbon dioxide per capita using a sample of ASEAN countries. In addition, this study also adds relevant independent variables that affect the growth of the amount of carbon dioxide per capita, such as the degree of trade openness of each country and the growth of energy use per capita. The results of the study found that the viii Universitas Indonesia greater the growth in the number of public-private partnership investment (PPP) in the energy sector, the higher the rate of growth of carbon dioxide levels per capita in the case study of ASEAN countries. In other words, PPPs in the energy sector held in ASEAN countries have not developed renewable energy projects that are environmentally friendly and emit less carbon dioxide. This is in line with the pollution-haven hypothesis, which means that the more investment flows that come in, the multinational companies in developed countries will mobilize their resources to the developing countries which regulate less strict environmental standard regulations. "
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisinis Universitas Indonesia, 2022
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Barbara Claire
"Studi ini bertujuan untuk mengeksplorasi hubungan antara industrialisasi, energi terbarukan, dan emisi karbon pada sampel 9 negara ASEAN periode 1990–2019. Dengan estimasi Pooled Mean Group-Autoregressive Distributed Lag (PMG- ARDL), membuktikan hipotesa EKC dalam analisis jangka pendek dan jangka panjang di ASEAN. Selain itu, energi terbarukan memediasi hubungan antara industrialisasi dan emisi CO2. Dalam jangka pendek, keberadaan hipotesis EKC juga ditemukan di hampir semua anggota ASEAN. Saat menguji efek moderasi energi terbarukan dalam industrialisasi, energi terbarukan dapat mempercepat titik balik emisi CO2 per kapita di Kamboja, Laos, Myanmar, Filipina, Singapura, dan Malaysia. Maka dari itu, negara-negara di ASEAN harus terus meningkatkan sektor industrinya sesuai dengan hipotesis EKC yang divalidasi dalam penelitian ini, dengan tetap mengintensifikasikan energi terbarukan di sektor industri untuk perbaikan lingkungan.

This research examines industrialisation, renewable energy, and carbon emissions in 9 ASEAN nations from 1990 to 2019. Based on Pooled Mean Group-Autoregressive Distributed Lag (PMG-ARDL) estimate, short- and long-term studies reveal ASEAN has EKC. Renewable energy also mediates industry value add-CO2 emissions. Short-term, most ASEAN members support the EKC theory. Renewable energy can change the turning point of CO2 emissions per capita in Cambodia, Laos, Myanmar, Philippines, Singapore, and Malaysia throughout industrialisation. Thus, switching to renewable energy might mitigate ASEAN’s environmental damage from development. According to the models’ EKC hypothesis, regional nations should keep boosting their industry sector. ASEAN energy target nations must deploy renewable energy in industry sectors for environmental benefits.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Septian Nugraha Cahya Putra
"Skripsi ini adalah sebuah analisa mengenai kointegrasi harga minyak dunia, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG), dan Produk Domestik Bruto (PDB) di Indonesia. Data yang digunakan oleh peneliti adalah data Harga minyak dunia yang menggunakan proxy Harga Minyak West Texas Intermediate (WTI, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG), dan Produk Domestik Bruto (PDB) di Indonesia. Penelitian ini akan menguji ketiga data dari masing-masing variabel untuk mengetahui sifat ketiga data yang digunakan, stasioner atau non-stasioner. Hal ini merupakan syarat untuk melakukan uji kointegrasi.
Penelitian ini akan melihat sebuah pola dan karakteristik hubungan jangka panjang yang terbentuk dari ketiga variabel tersebut dengan menggunakan model penelitian Johansen Test Penelitian ini merupakan penelitian kuantiatif yang bertujuan untuk eksplanatif kointegrasi antara ketiga variabel tersebut. Hasil penelitian ini menunjukkan adanya kointegrasi yang signifikan diantara harga minyak dunia, Indeks Harga Saham Gabungan, dan Produk Domestik Bruto (PDB).

This thesis is an analysis of world oil prices cointegration, Composite Stock Price Index (CSPI), and the Gross Domestic Product (GDP) in Indonesia. The data that used by researchers is the world's oil price data that using the proxy of West Texas Intermediate (WTI) oil price, Composite Stock Price Index (CSPI), and the Gross Domestic Product (GDP) in Indonesia.
This study will examine three data from each variable to know these three variables characteristic, stasioner or non-stasioner. This is a requirement to perform cointegration tests. The study will look at a pattern and characteristics of long-term relationships that are formed from these three variables using the Johansen test research model. This research is a quantitative study that aims to explanative cointegration between these three variables. The results of this study indicate a significant cointegration between oil prices, the Composite Stock Price Index and Gross Domestic Product (GDP).
"
Depok: Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia, 2011
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Adi Imam Fikri
"Urgensi mengenai pembangunan TIK dan interkonektivitas antar daerah menjadi sorotan belakangan ini. Penelitian ini akan menengahi dan menilai perkembangan TIK dengan menganalisis faktor-faktor yang dapat berdampak pada perekonomian. Dengan begitu dapat dilihat bagaimana TIK berpengaruh pada perekonomian Indonesia per provinsi. Penelitian ini dilakukan untuk menambah kontribusi dan memperkaya studi empiris mengenai Produk Domestik Regional Bruto serta faktor-faktor yang mempengaruhinya, sebagai masukan bagi para pembuat kebijakan terutama pemerintah pusat dan pemerintah daerah dalam memberikan stimulus perekonomian daerah dan perspektif lain dalam melihat TIK dan pengaruhnya bagi PDRB. Namun untuk menangkap hasil dari pembangunan yang dampaknya tidak langsung terhadap perekonomian diberikan lag atau jeda 1 tahun sebelumnya pada masing masing variabel. Periode data variabel terbatas pada PDRB tahun 2017-2021 dan variabel lainnya tahun 2016-2020 karena tujuan penelitian yang ingin melihat gambaran dalam pembangunan ekonomi ini. Data tersebut kemudian diolah dengan regresi data panel. Berdasarkan analisis deskriptif dan statistik, dapat ditarik kesimpulan bahwa Persentase penduduk umur 5 tahun keatas yang mengakses internet memiliki kontribusi yang cukup baik dalam perekonomian yang digambarkan melalui PDRB. Namun, ada beberapa faktor yang lebih signifikan dalam memberikan kontribusi terhadap PDRB Indonesia. Secara agregat, PDRB Indonesia yang meningkat terpengaruh oleh adanya kehadiran infrastuktur TIK dalam studi ini.

The urgency of ICT development and interconnectivity among regions has recently gained attention. This research aims to mediate and assess the progress of ICT by analyzing factors that can impact the economy. Consequently, it can be observed how ICT influences the economy of each Indonesian province. This study is conducted to contribute and enrich empirical studies on Regional Gross Domestic Product (GDP) and its influencing factors. It provides insights for policymakers, especially the central and local governments, in stimulating regional economies and gaining a different perspective on ICT and its impact on GDP. However, to capture the indirect effects of development on the economy, a lag of one year is applied to each variable. The data period for the GDP variable is limited to 2017-2021, while for other variables, it is 2016-2020, aligning with the research objective of examining the economic development overview. These data are then processed using panel data regression. Based on descriptive and statistical analysis, it can be concluded that the percentage of the population aged 5 and above accessing the internet has a significant contribution to the economy as depicted by GDP. However, there are other more significant factors contributing to Indonesia's GDP. Overall, the increased GDP of Indonesia is influenced by the presence of ICT infrastructure in this study."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Teguh Yudono Adhi
"Penelitian ini bertujuan menganalisa dampak jumlah kunjungan wisatawan mancanegara terhadap emisi CO2 di tujuh negara Asia Tenggara (Indonesia, Kamboja, Malaysia, Filipina, Singapura, Thailand dan Vietnam) pada periode 1995-2011 menggunakan metode panel data model fixed efect. Variabel-variabel yang digunakan pada penelitian ini antara lain emisi CO2 sebagai variabel terikat, sedangkan jumlah kunjungan wisatawan mancanegara, PDB per kapita, populasi, energi baru terbarukan serta efisiensi energi sebagai variabel bebasnya.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa jumlah kunjungan wisatawan mancanegara tidak memberikan dampak signifikan pada peningkatan emisi CO2, sedangkan PDB per kapita dan populasi memberikan dampak yang signifikan dalam meningkatkan emisi CO2. Sementara itu efisiensi energi memberikan dampak signifikan dalam menurunkan emisi CO2, sedangkan variabel energi baru terbarukan tidak memberikan dampak signifikan dalam jumlah total tetapi memberikan dampak signifikan untuk menurunkan emisi CO2 dalam proporsi terhadap total energi yang dikonsumsi.

This study aims to analyze the impact of the number of tourist arrivals to the emission of CO2 in seven Southeast Asian countries (Indonesia, Cambodia, Malaysia, Philippines, Singapore, Thailand and Vietnam) during 1995-2011 using data panel fixed-effect models. The variables in this study are CO2 emissions as the dependent variable, while the number of tourist arrivals, GDP per capita, population, renewable energy and energy efficiency as the independent variable.
The results showed that the number of tourist arrivals had no impact on the increasing of CO2 emissions, while GDP per capita and population had significant impact on the increasing of CO2 emissions. Meanwhile energy efficiency had a significant impact on reducing CO2 emissions while renewable energy showed insignificant impact as the total amount of renewable energy but had significant impact on decreasing CO2 emissions in renewable energy proportion of the total energy consumed.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2016
T44871
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Adeline Tiffanie Suwana
"Skripsi ini bertujuan untuk menginvetigasi dampak dari pertumbuhan ekonomi dan urbanisasi terhadap emisi karbon dioksida pada tingkat sektor di Indonesia lewat studi empiris berdasarkan data time series untuk tahun 1970 hingga 2008. Studi ini menemukan bahwa (1) pertumbuhan ekonomi secara signifikan dan positif berdampak kepada 6 dari 10 sektor, yakni 65% dari emisi total CO2 di Indonesia; dan (2) urbanisasi tidak secara signifikan berdampak secara positif terhadap emisi CO2 total di Indonesia, yakni karena hanya berdampak terhadap 4 dari 10 sektor yang merupakan 22% of emisi total CO2 di Indonesia.

This undergraduate thesis aims to analyze the impact of economic growth and urbanization towards sectoral carbon dioxide emissions in Indonesia through an empirical study based on time series data for years 1970 to 2008. This study finds that (1) economic growth significantly and positively impact 6 out of 10 sectors, accounting for 65% of Indonesia.s total CO2 emissions; and (2) urbanization does not significantly and positively impact Indonesia;s total emissions, impacting only for 4 out of 10 sector that accounts for 22% of Indonesia's total CO2 emissions.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2017
S66965
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Siagian, Rinsan
"Pemahaman akan peranan perusahaan-perusahaan muitinasional kepada negara tuan akan memberikan pengetahuan pada negara tuan rumah agar dapat memperoieh keuntungan yang optimal bagi perkembangan perekonomian tuan rumah. Bahkan dapat memperbaiki bargaining position bagi negara tuan rumah dalam negosiasi keberadaan perusahaan-perusahaan muitinasional tersebut. Pemahaman ini juga akan dapat memberikan pertimbangan bagi pengambilan kebijakan dalam menetapkan ketentuan-ketentuan akan keberadaan perusahaan multinasional di suatu negara. Motif perusahaan-perusahaan multinasional untuk memperluas jaringan usahanya adalah untuk mendapatkan keuntungan yang optimal harus juga dapat memberikan kontribusi bagi pertumbuhan perekonomian negara tuan rumah agar tercipta keharmonisan dan keseimbangan yang saling menguntungkan.
Berdasarkan hal tersebut di atas, pada penelitian ini mencoba melihat peranan perusahaan-perusahaan multinasional yang terdaftar di pasar modal Indonesia yaitu di Bursa Efek Jakarta (BEJ). Penelitian ini mencoba melihat apakah perusahaan perusahaan multinasional tersebut mempunyai pengaruh pada pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB) sektorai dimana pemsahaan-perusahaan itu dikelompokkan.
Penelitian ini mengacu pada penelitian yang dilakukan oleh Paolo Mauro (2002) dan Shigeyuki Hamori (2002), yang meneliti bagaimana korelasi pasar modal pada pertumbuhan ekonomi di masa yang akan datang. Penelitian ini menggunakan indikator market capitalization dan stock return pemsahaan perusahaan multinasional yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta (BEJ) dan melihat pengaruhnya pada Produk Domestik Brute (PDB) sektoral. Penelitian ini menggunakan metode
Berdasarkan hasli estimasi yang dilakukan diperoieh kesimpulan bahwa :
1. Market capitalization dan stock return dapat menjadi indikator yang kuat (leading indicator) dalam melihat peranan perusahaan-perusahaan multinasional terhadap kontribusinya pada Produk Domestik Bruto (PDB) sektoral.
2. Market capitalization memiliki korelasi yang positif dalam pembentukan Produk Domestik Bruto (PDB) sektoral. Peningkatan market capitalization akan dapat meningkatkan Produk Domestik Bmto (PDB) sektoral.
3. Sedangkan stock retum memiliki korelasi negatif terhadap pembenlukan Produk Domestik Bmto (PDB) sektoral. Hal ini menunjukkan peningkatan stock retum akan mengakibatkan penurunan Produk Domestik Bruto (PDB) sektoral.
Hasil dan estimasi yang diperoleh adalah sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Paolo Mauro (2002) dan Shigeyuki Hamori (2002) yang menyatakan bahwa indikator pasar modai sepertj market capitalization dan stock retum dapat digunakan sebagai indikator yang kuat untuk memprediksi pertumbuhan ekonomi di masa yang akan datang. Dengan menggunakan indikator ini dapat dilihat bahwa perusahaan-perusahaan multinasional mempunyai pengaruh yang positif terhadap pembentukan Produk Domestik Bruto (Produk Domestik Bruto (PDB) sektoral di Indonesia.

Understanding conceming the role of multinational companies to the host country will provide knowledge to the host country in order to obtain optimal profit for economic development of the host country. Even it can improve bargaining position of the host country with regard to negotiation concerning the existence of such multinational companies. This understanding will also be capable to provide consideration in determining policy relating to the application of provisions with regard to the existence of multi national companies in a country. The motivation of multinational companies to extend their business network is to obtain optimal profit, the motivation of which shall also be capable to provide contribution for economic growth of the host country in the framework to create harmony and balance for mutual profit.
Based on the above matters, this research will try to observe the role of multinational companies registered in capital market of Indonesia i.e., in Jakarta Stock Exchange (BEJ). This research also tries to observe whether such multinational companies have inliuence to the growth of sector of Gross Domestic Product (PDB) pursuant to the category of such companies.
This research refers to the research conducted by Paolo Mauro (2002) and Shigeyuki Hamori (2002) who conducted research concerning correlation of capital market against economic growth in the future. This research uses indicator of market capitalization and stock retum of muitinational companies registered in Jakarta Stock Exchange (BEJ) and observes its influence to the sector of Gross Domestic Product (PDB). This research uses method.
Based on the result of estimation, conclusion can be made as follows:
1. Market capitalization and stock return may become leading indicator in observing the role of multinational companies against their contribution to the sector of Gross Domestic Product (PDB).
2. Market capitalization has positive correlation in the establishment of sector of Gross Domestic Product (PDB). The enhancement of market capitalization will be able to enhance the sector of Gross Domestic Product (PDB).
3. While stock return has negative correlation against the establishment of sector of Gross Domestic Product (PDB). This condition indicates that the enhancement of stock return will cause decrease in the sector of Gross Domestic Product (PDB).
The obtained result of estimation is pursuant to the research conducted by Paolo Mauro (2002) and Shigeyuki Hamori (2002) stating that the indicator of capital market such as market capitalization and stock return can be used as leading indicator In order to predict economic growth in the future. By using this indicator, it can be seen that multinational companies have positive influence against establishment of sector of Gross Domestic Product (PDB) in Indonesia.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2005
T22254
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>