Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 211211 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Ellen Suryanegara
"Pada masa pandemi COVID-19, penyediaan air bersih, sanitasi, dan lingkungan yang higienis sangat penting untuk melindungi kesehatan masyarakat. Meskipun demikian, Kota Jakarta Utara masih menghadapi permasalahan pemenuhan kebutuhan air penduduknya. Pandemi COVID-19 meningkatkan tantangan yang dihadapi oleh kelompok dan individu rentan, terutama perempuan, yang ada di garis kemiskinan dan tidak memiliki akses ke layanan kesehatan, air, sanitasi, dan perumahan layak. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis kerentanan dan ketahanan perempuan dalam upaya mewujudkan pengelolaan air adaptif dan berkelanjutan di lingkungan permukiman perkotaan masa pandemi COVID-19. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode analisis gabungan (mix-methods). Hasil penelitian menunjukan terdapat hubungan korelasi negatif yang cukup signifikan (-0,275) antara variabel kerentanan perempuan dengan ketahanan perempuan terhadap kondisi keterbatasan air. Terdapat variasi kerentanan dan ketahanan perempuan pada beberapa kecamatan di lokasi penelitian. Pengelolaan air rumah tangga berkelanjutan dapat diwujudkan dengan mendorong peran pemerintah, pengelola air perpipaan, dan rumah tangga untuk dapat menurunkan kerentanan serta meningkatkan ketahanan dan kapasitas adaptif perempuan.

During the COVID-19 pandemic, providing clean water, sanitation, and a hygienic environment is essential to protect public health. Even so, North Jakarta still needs to fulfil the water demands of its residents. The COVID-19 pandemic increases the challenges faced by vulnerable groups and individuals, especially women, who live in poverty and do not have access to health services, water, sanitation and decent housing. This study analyzed women's vulnerability and resilience in identifying adaptive and sustainable water management in urban settlements during the COVID-19 pandemic. This study uses a quantitative approach with mixed analysis methods. The study results showed a significant negative correlation (-0.275) between women's vulnerability and resilience to water shortages. There are variations in the vulnerability and resilience of women in several sub-districts in the study locations. Sustainable household water management can be admitted by encouraging the government, piped water administrators and households to reduce vulnerability and increase women's resilience and adaptive capacity."
Jakarta: Sekolah Ilmu Lingkungan Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Callista Septia Dwi Syahfitri
"Fokus skripsi ini membahas isu kerentanan dan resiliensi akibat adanya penggabungan ruang domestik dan publik selama bencana pandemi Covid-19. Data penelitian diperoleh melalui wawancara mendalam terhadap guru perempuan dalam rumah tangga di SMP Islam Alif Bekasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggabungan ruang domestik dan publik selama bencana pandemi Covid-19 membentuk kerentanan pada guru perempuan dilatarbelakangi oleh stereotipe gender yang terbentuk akibat paham patriarki yang demikian kuat membuat guru perempuan menghadapi beban ganda yang semakin berat dengan adanya penggabungan ruang publik dan domestik selama bencana pandemi Covid-19. Alhasil, peran produktif dan reproduktif yang berkelindan membentuk kerentanan dalam keseharian guru perempuan. Adapun terdapat tiga hal yang saling berkaitan dalam membangun upaya resiliensi yaitu, atribut disposisional pada individu, dukungan sosial dari keluarga dan kerabat dekat bekerja secara kompleks dalam membangun resiliensi pada perempuan.

The focus of this thesis discusses the issue of vulnerability and resilience due to the merging of domestic and public spaces during the Covid-19 pandemic disaster. The research data were obtained through in-depth interviews with female teachers in households at SMP Islam Alif Bekasi. The results showed that the merging of domestic and public spaces during the COVID-19 pandemic created vulnerability to female teachers against the background of gender stereotypes that were formed due to such a strong patriarchal understanding that female teachers faced a double burden that was getting heavier with the merging of public and domestic spaces during the disaster. Covid-19 pandemic. As a result, the intertwined productive and reproductive roles form vulnerability in the daily life of female teachers. There are three things that are interrelated in building resilience efforts, namely, dispositional attributes in individuals, social support from family and close relatives work in a complex manner in building resilience in women."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Alma Rizkia Shania Muhamad
"Ketahanan pangan merupakan kondisi ketika semua orang, setiap saat, memiliki akses fisik, sosial, dan ekonomi ke pangan yang cukup, aman, dan bergizi yang memenuhi preferensi makanan dan kebutuhan makanan untuk hidup yang aktif dan sehat. Munculnya pandemi COVID-19 merupakan ancaman bagi ketahanan pangan rumah tangga karena kebijakan pembatasan sosial, penurunan pendapatan dan kehilangan pekerjaaan yang dapat mempengaruhi daya beli. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor dominan yang berhubungan dengan ketahanan pangan rumah tangga selama pandemi COVID-19 di DKI Jakarta Tahun 2020. Penelitian cross-sectional ini menggunakan data sekunder dari penelitian yang berjudul “Situasi Ketahanan Pangan Keluarga dan Coping Mechanism dalam Kondisi Pandemi COVID-19 di Wilayah Urban dan Semi Urban Tahun 2020”. Sampel penelitian ini adalah 258 rumah tangga di DKI Jakarta. Analisis data univariat dan bivariat berupa uji Chi Square dan uji Regresi Logistik Ganda dilakukan menggunakan perangkat lunak SPSS. Hasil penelitian ini menunjukkan 68.2% rumah tangga di DKI Jakarta mengalami rawan pangan. Hasil analisis bivariat menyatakan terdapat hubungan yang signifikan antara pendapatan suami, pendapatan istri, pendidikan suami, pendidikan istri dan jumlah orang berpendidikan tinggi dengan ketahanan pangan rumah tangga selama pandemi COVID-19. Faktor dominan ketahanan pangan rumah tangga selama pandemi COVID-19 di DKI Jakarta tahun 2020 adalah pendapatan suami (OR = 3,688) setelah dikontrol oleh variabel pendapatan istri selama pandemi dan pendidikan istri sebagai variabel perancu.

Food security is a condition when all people, at all times, have physical, social and economic access to sufficient, safe and nutritious food that meets food preferences and dietary needs for an active and healthy life. The emergence of the COVID-19 pandemic is a threat to household food security due to social restriction policies, declining in incomes and job losses that can affect purchasing power. This study aimed to determine the dominant factors of household food security during the COVID-19 pandemic in DKI Jakarta 2020. This cross-sectional study used secondary data from research entitled Situation of Family Food Security and Coping Mechanisms in COVID-19 Pandemic Situation in Urban and Semi-Urban Areas. The sample of this study was 258 households in DKI Jakarta. Data were analyzed using chi-square test and binary logistic regression. This research revealed that 68,2% of households experienced food insecure. The result of bivariate analysis revealed that husband’s income, wife’s income, husband’s education, wife’s education and number of high educated people had significant relationship to household food security during COVID-19 pandemic. Dominant factor of household food security during COVID-19 pandemic in DKI Jakarta in 2020 was husband’s income (OR = 3,688) after being controlled by wife’s income during pandemic and wife’s education as confounding variable."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sarah Ghania
"Salah satu dampak pandemi COVID-19 terhadap Pekerja Migran Indonesia adalah menurunnya pendapatan Pekerja Migran Indonesia. Namun, dampak tersebut cukup bervariasi antar kelompok pekerja migran karena dipengaruhi oleh karakteristik sosial-ekonomi diantaranya; sektor lapangan kerja, tingkat pendidikan, jenis pekerjaan, usia, jenis kelamin serta umur. Penelitian ini bertujuan untuk untuk menganalisis probabilitas penurunan pendapatan Pekerja Migran Indonesia selama COVID-19 berdasarkan karakteristik sosial-ekonomi. Unit analisis pada penelitian ini adalah 109 individu yang teridentifikasi sebagai Pekerja Migran Indonesia pada data Survey Angkatan Kerja Nasional (SAKERNAS) periode agustus 2020. Dengan menggunakan regresi probit, hasil penelitian ini menunjukan bahwa pekerja migran yang memiliki probabilitas penurunan pendapatan yang tinggi adalah pekerja pada sektor perdagangan, hotel dan restaurant, pekerja dengan tingkat pendidikan dibawah SMA/SMK/Sederajat sedangkan pekerja migran yang bekerja sebagai teknisi dan operator dan pekerja migran dengan masa kerja 5-10 tahun memiliki probabilitas yang lebih rendah untuk mengalami penurunan pendapatan. Tidak ditemukan hasil yang signfikan mengenai perbedaan pendapatan bedasarkan jenis kelamin dan umur.

One of the impacts during  COVID-19 Pandemic experienced by Indonesian Migrant Workers is the income loss of Indonesian Migrant Workers, the impact is varied between groups of migrant workers depending from socio-economic characteristics which include the employment sector, education level, type of work, age, gender and tenure. This study aims to analyze the income loss probability of Indonesia Migrant Worker based on socio economics during COVID-19. The unit of analysis in this study is 109 individuals identified as Indonesian Migrant Workers in National Labor Force Survey (SAKERNAS) data for the period of August 2020. Using probit regression, the results of this study indicate that migrant workers who have high probability of income loss is the migrant worker  in trade, hotels and restaurants sectors workers with education level below SMA/SMK/equivalent. Meanwhile, migrant workers who work as technicians and operators, and migrant workers who works for 5-10 years have a lower income loss probability during pandemic. Meanwhile, there are no significant results regarding differences in income based on gender and age."
Jakarta: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Intan Hidayah
"Ketahanan pangan adalah keadaan ketika orang-orang memiliki akses fisik maupun ekonomi yang memadai setiap saat untuk memperoleh makanan bergizi dan aman guna menjalani hidupnya secara aktif dan sehat. Pandemi COVID-19 dapat menyebabkan gangguan ketahanan pangan. Hal ini dikarenakan beberapa orang harus kehilangan pekerjaan dan pendapatannya sehingga tidak mampu lagi memenuhi kebutuhan makannya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor dominan yang berhubungan dengan ketahanan pangan rumah tangga selama pandemi COVID-19 di Kota Depok Tahun 2020. Penelitian kuantitatif ini menggunakan desain cross-sectional. Penelitian ini menggunakan data sekunder dari penelitian yang berjudul Situasi Ketahanan Pangan Keluarga dan Coping Mechanism dalam Kondisi Pandemi COVID-19 di Wilayah Urban dan Semi Urban Tahun 2020. Total sampel pada penelitian ini adalah 259 rumah tangga yang di dalamnya terdapat ibu hamil, ibu menyusui, bayi, atau balita. Data dianalisis menggunakan uji kai kuadrat dan regresi logistik ganda. Hasil penelitian ini menunjukkan 61,8% rumah tangga di Kota Depok mengalami rawan pangan. Hasil analisis bivariat menyatakan terdapat hubungan yang signifikan antara pendapatan, pendidikan suami, pendidikan istri dan jumlah orang berpendidikan tinggi dalam keluarga dengan ketahanan pangan rumah tangga selama pandemi COVID-19. Faktor dominan ketahanan pangan rumah tangga selama pandemi COVID-19 di Kota Depok tahun 2020 adalah pendidikan istri (OR = 3,978) setelah dikontrol oleh variabel pendapatan rumah tangga selama pandemi, pendidikan suami, dan pekerjaan utama istri selama pandemi sebagai variabel perancu. Kesimpulan dari penelitian ini adalah rumah tangga dengan istri yang berpendidikan rendah dan menengah memiliki risiko rawan pangan 3,978 kali lebih tinggi.

Food security is a condition when people have sufficient physical and economic access at all times to obtain nutritious and safe food to lead an active and healthy life. The COVID-19 pandemic can cause food security disruptions. This is because several people have lost their jobs and income so that they are no longer able to meet their food needs. This study aimed to determine the dominant factor related to household food security during COVID-19 pandemic in Depok in 2020. This quantitative research used cross-sectional study design. This study used secondary data from research entitled Situation of Family Food Security and Coping Mechanisms in COVID-19 Pandemic Situation in Urban and Semi-Urban Areas. The total of sample in this study was 259 households with pregnant woman, lactating woman, baby, or toddler. Data were analyzed using chi-square test and binary logistic regression. This research revealed that 61,8% of households experienced food insecure. The result of bivariate analysis revealed that income, husband’s education, wife’s education and number of high educated people in family had significant relationship to household food security during COVID-19 pandemic. Dominant factor of household food security during COVID-19 pandemic in Depok in 2020 was wife’s education (OR = 3,978) after being controlled by household income during pandemic, husband’s education, and wife’s job as confounding variable. The conclusion obtained in this study is that households with wife’s education less than equal to high school are at 3,978 times higher risk to be food insecure.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lailatul Qomariah
"Berdasarkan Catatan Tahunan Komnas Perempuan (2020) menunjukan adanya peningkatan kasus KDRT. Di Indoenesia, kasus KDRT meningkat selama pandemi Covid-19. Bagi korban KDRT, kemampuan untuk bisa bertahan dalam kondisi yang menyulitkan menjadi sebuah hal yang penting. Skripsi ini membahas tentang resiliensi (kemampuan untuk bertahan) korban Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT) selama pandemi Covid-19 di Kabupaten Bogor yang bertujuan untuk mengetahui kondisi KDRT, karakteristik, dan sumber resiliensi korban KDRT selama pandemi Covid-19 di Kabupaten Bogor. Skripsi ini adalah laporan hasil penelitian kualitatif dengan desain deskriptif yang menggunakan data primer dari 10 informan (temasuk 4 informan korban KDRT). Seluruh proses penelitian dilakukan sejak September 2020 sampai Juli 2021. Pengambilan data dilakukan dengan wawancara secara daring melalui Whast sapp call/voice note. Penelitian ini dilakukan dengan basis Ilmu Kesejahteraan sosial yang memfokuskan analisis pada keterkaitan karakteristik dan sumber resiliensi dengan peran sistem lingkungan dan diri korban, sehingga korban tetap bisa menjalankan keberfungsian sosialnya. Hasil penelitian menunjukan bahwa korban telah mengalami KDRT sejak sebelum pandemi berlangsung. Jenis kekerasan yang dialami adalah kekerasan verbal, kekerasan fisik, kekerasan ekonomi serta kekerasan seksual. Jenis kekerasan tersebut, menjadi lebih sering korban alami ketika pandemi Covid-19 berlangsung. Hal yang menyebabkan KDRT adalah karena kesulitan ekonomi dan juga perselingkuhan. Dampak KDRT yang dialami korban berupa dampak fisik dan dampak psikologis. Dampak bagi anak korban berupa penurunan prestasi dan perubahan perilaku. Untuk bisa bertahan dalam kondisi tersebut, korban melakukan beberapa cara (karakteristik) yaitu; mengingat kembali tujuan hidup yang dimiliki, keinginan untuk maju dan berubah, membangun keterbukaan dan optimisme, memahami kelebihan dan kekurangan diri, dan menerima keunikan diri sendiri. Selain itu, korban juga memiliki sumber resiliensi yang membuat mereka bisa bertahan yaitu; kekuatan dalam diri, hubungan sosial dengan orang terdekat, kemampuan menjalin hubungan sosial dan interpersonal, serta nilai-nilai agama yang diyakini. Dari karakteristik dan sumber resiliensi tersebut, terdapat beberapa yang berasal dari lingkungan eksternal dan internal diri korban. Adanya peran dari lingkungan eksternal ditambah dengan peran dari internal korban, pada akhirnya bisa membuat korban bertahan (resilien) dan bisa menjalankan kehidupannya dengan baik.

Based on Komnas Perempuan's Annual Records (2020) it shows an increase in domestic violence cases. In Indonesia, cases of domestic violence increased during the Covid-19 pandemic. For victims of domestic violence, the ability to survive in difficult conditions is an important thing. This thesis discusses the resilience (ability to survive) of victims of Domestic Violence (KDRT) during the Covid-19 pandemic in Bogor Regency which aims to determine the condition of domestic violence, characteristics, and sources of resilience of victims of domestic violence during the Covid-19 pandemic in Bogor Regency. This thesis is a report on the results of qualitative research with a descriptive design using primary data from 10 informants (including 4 informants of domestic violence victims). The entire research process was carried out from September 2020 to July 2021. Data collection was carried out by online interviews via WhatsApp call/voice notes. This research was conducted on the basis of Social Welfare Sciences which focuses on the analysis of the relationship between characteristics and sources of resilience with the role of the environmental system and the victim's self, so that the victim can still carry out his social functions. The results showed that the victims had experienced domestic violence since before the pandemic took place. The types of violence experienced were verbal violence, physical violence, economic violence and sexual violence. This type of violence has become a more frequent natural victim during the Covid-19 pandemic. The things that cause domestic violence are due to economic difficulties and also infidelity. The impact of domestic violence experienced by the victim is in the form of physical impact and psychological impact. The impact for child victims is a decrease in achievement and changes in behavior. To be able to survive in these conditions, the victim did several ways; remembering the purpose of life that they have, the desire to move forward and change, build openness and optimism, understand their strengths and weaknesses, and accept their own uniqueness. In addition, victims also have a source of resilience that allows them to survive, namely; inner strength, social relations with the closest people, the ability to establish social and interpersonal relationships, as well as religious values ​​that are believed. From the characteristics and sources of resilience, there are some that come from the victim's external and internal environment. The existence of the role of the external environment coupled with the role of the victim's internal, in the end can make the victim survive (resilient) and can run their lives well."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Zahara Zulfikar
"Penelitian ini berisi tentang perlindungan perempuan korban KDRT pada masa pandemi Covid-19 dari disiplin Ilmu Kesejahteraan Sosial. Penelitian ini dilatarbelakangi oleh peningkatan angka kasus kekerasan terhadap perempuan khususnya KDRT pada masa pandemi Covid-19. Keterbatasan ruang gerak serta menurunnya perekonomian menimbulkan frustasi bagi sebagian besar masyarakat yang dapat meningkatkan agresivitas. Perempuan sebagai kelompok rentan, memiliki potensi yang tinggi untuk menjadi korban kekerasan. Sehingga, urgensi dilakukannya penelitian ini adalah untuk melihat upaya perlindungan yang dilakukan oleh Komnas Perempuan sebagai Lembaga Nasional Hak Asasi Manusia dalam rangka mencegah dan menanggulangi kekerasan terhadap perempuan serta meningkatkan perlindungan dan kesejahteraan perempuan di Indonesia. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan jenis deskriptif. Pengumpulan data dilakukan pada Mei 2022 hingga Oktober 2022 melalui studi literatur dan wawancara semi terstuktur pada lima informan dari Komnas Perempuan, LBH Apik Jakarta dan Yayasan Pulih. Kelima informan tersebut dipilih menggunakan teknik purposive sampling sesuai dengan kriteria informan yang dibutuhkan dalam penelitian ini. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa dalam melakukan upaya perlindungan perempuan korban KDRT pada masa pandemi Covid-19, Komnas Perempuan memberikan rekomendasi kebijakan ke berbagai lembaga pemerintah, melakukan layanan pengaduan dan rujukan serta melakukan Kampanye 16 HAKTP setiap tahunnya. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi sumbangsih bagi program studi Ilmu Kesejahteraan Sosial khususnya dalam mata kuliah Perundang-undangan Sosial terkait dengan perlindungan sosial dan mata kuliah Kebijakan dan Perencanaan Sosial terkait dengan kebijakan sosial.

This research is about protection of women victims of domestic violence during the Covid-19 pandemic from the Social Welfare Science discipline. This research is motivated by an increase in the number of cases of violence against women, especially domestic violence during the Covid-19 pandemic. Space limitations as well as economic decline cause frustration for the majority of society which can increase aggressiveness. Women as a vulnerable group, have a high potential to become victims of violence. Therefore, the urgency of doing this research is to see the social advocacy efforts made by the National Commission on Violence Against Women as a National Human Rights Institution in order to prevent and cope with violence against women as well as increasing the protection of women in Indonesia. This research is a qualitative research with descriptive research design. Data collection was carried out from May 2022 to October 2022 through literature studies and semi-structured interviews with five informants from the National Commission on Violence Against Women, LBH Apik Jakarta and Yayasan Pulih. The five informants were selected using a purposive sampling technique according to the informant critetia needed in this research. This research showed that in doing protection of women victims of domestic violence during the Covid-19 pandemic, the National Commission on Violence Against Women provide policy recommendations to various government institutions, carry out complaint and referral services as well as doing 16 HAKTP Campaign every year. The results of this research are expected to be able to contribute in Social Welfare Science study program especially in social law course related to social protection and social policy and planning courses related to social policies."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Fadhlan Radaffa
"Penelitian ini meneliti faktor-faktor yang mempengaruhi kecenderungan rumah tangga di Indonesia untuk menabung, sebelum dan selama wabah COVID-19. Penelitian ini menggunakan model regresi logistik untuk menganalisis data gabungan dari Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) dan Data Potensi Desa (Podes) yang dikumpulkan pada tahun 2019 dan 2021.

Penelitian ini menunjukkan peningkatan probabilitas menabung uang selama pandemi COVID-19 pada tahun 2021 dibandingkan dengan tahun 2019. Studi ini mengungkapkan bahwa rumah tangga menunjukkan perilaku finansial yang adaptif selama masa-masa sulit, menyoroti pentingnya ketahanan finansial. Korelasi positif ditemukan antara perilaku tabungan dan beberapa variabel dalam studi ini. Faktor-faktor yang dipertimbangkan berhubungan dengan konsumsi, kredit, asuransi, tempat tinggal, pekerjaan, pendidikan, dan status perkawinan. Individu dengan karakteristik tertentu seperti konsumsi yang lebih tinggi, pendidikan, atau pekerjaan menunjukkan kecenderungan yang lebih besar untuk menabung uang. Hubungan terbalik ditemukan antara perilaku tabungan dan variabel seperti jenis kelamin pria, ukuran keluarga yang lebih besar, dan kepemilikan rumah. Ada hubungan terbalik antara menabung uang dan faktor-faktor seperti ukuran keluarga yang lebih besar, kepala rumah tangga pria, dan kepemilikan rumah. Stabilitas dari faktor penentu utama perilaku tabungan bertahan dari tahun 2019 hingga 2021, menunjukkan konsistensi mereka meskipun ada gangguan ekonomi seperti pandemi. Penelitian ini menawarkan wawasan berharga tentang kebiasaan finansial di Indonesia. Potensinya terletak pada membantu pembuat kebijakan dan lembaga keuangan untuk mempromosikan kebiasaan menabung yang lebih baik, yang sangat penting untuk stabilitas dan pertumbuhan ekonomi.


This study examined the factors that impact the tendency of Indonesian households to save, before and during the COVID-19 outbreak. The study utilized logistic regression models to analyze combined data from the National Socio-Economic Survey (Susenas) and Village Potential Data (Podes) gathered in 2019 and 2021. The study revealed an increase in the probability of saving money during the COVID-19 pandemic in 2021 compared to 2019. The study revealed that households displayed adaptive financial behaviors during difficult times, highlighting the significance of financial resilience. A positive correlation was found between savings behavior and several variables in the study. The factors considered are related to consumption, credit, insurance, residency, employment, education, and marital status. Individuals Household with certain characteristics such as higher consumption, education, or employment exhibit a greater inclination towards saving money. An inverse relationship was found between savings behavior and variables such as male gender, larger family size, and homeownership. There is an inverse relationship between saving money and factors such as larger family size, male household head, and homeownership. The stability of the core determinants of savings behavior persisted from 2019 to 2021, indicating their consistency despite economic disruptions such as the pandemic. This study offers valuable insights into financial habits in Indonesia. Their potential lies in assisting policymakers and financial institutions to promote better savings habits, which are essential for economic stability and growth."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tito Latif Indra
"Perkembangan penduduk yang tinggi disertai penyimpangan implementasi Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) telah mengakibatkan berbagai perubahan lingkungan, salah satunya adalah alih fungsi lahan yang berakibat pada berubahnya kuantitas sumber daya air suatu wilayah, yang semuanya berakibat pula pada kerentanan wilayah khususnya kerentanan sumber daya air. Model kerentanan sumber daya air secara spasial telah dilakukan sebelumnya, namun terdapat kekurangan untuk menghadapi data dengan jumlah besar dan satuan beragam. Metode lain yakni Sistem Informasi Geografis (SIG) fuzzy dilakukan, dengan tujuan untuk mengembangkan model spasial kerentanan sumber daya air berbasis fuzzy SIG pada skala ordo-3 DAS, serta menerapkan model tersebut pada asesmen Rencana Tata Ruang Kabupaten/Kota.
Metode penelitian dilakukan melalui penerapan metode SIG fungsi fuzzy dengan pengolahan dan analisis indikator kerentanan menurut ICCSR (Indonesia Climate Change Sectoral Roadmap). Indikator pertama yakni eksposur, dengan variabel kepadatan penduduk, luas sawah tadah hujan, luas tegalan serta indeks kekeringan, indikator kedua yakni sensitivitas, dengan variabel jumlah penduduk usia rentan, jumlah penduduk miskin, jumlah kejadian konflik air, akses masyarakat terhadap air bersih serta indeks kekritisan air serta indikator ketiga berupa kapasitas adaptif, dengan variabel debit andalan, luas hutan, produktivitas pertanian serta kelembagaan DAS.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa 11 sub DAS Citarum Hulu berada dalam kondisi kerentanan sangat tinggi, 6 sub DAS dalam keadaan kerentanan tinggi, 6 Sub-DAS pada kelas sedang, serta 53 sub-DAS dengan kondisi baik. Model kerentanan divalidasi dengan pengecekan lapang melalui pendekatan lingkungan fisik, sosial, dan binaan. Hasil permodelan dapat diterapkan dalam pengelolaan lingkungan, serta digunakan untuk melakukan asesmen terhadap Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten dan Kota.
Penelitian ini menghasilkan kesimpulan bahwa pengkajian kerentanan sumber daya air dapat dilakukan melalui perhitungan indikator eksposur, sensitifitas serta kemampuan adaptif melalui basis SIG Fuzzy, yang mempunyai kemampuan cakupan wilayah yang detail (ordo sungai - catchment), menerima jumlah data besar, mampu mengolah beragam jenis data, dapat dilakukan validasi serta implementasi demi terciptanya sistem pengelolaan lingkungan DAS yang handal.

High population growth accompanied by irregularities implementation Spatial Plan has resulted in a variety of environmental changes, one of which is conversion resulting in a change in the quantity of the water resources of an area, all of which resulted in the particular area of vulnerability vulnerability of water resources. Vulnerability model of water resources spatially been done before, but there is a lack of data to deal with a large number and variety of units. Another method used fuzzy in Geographic Information Systems (GIS), with the aim to develop a model of spatial vulnerability of water resources based on fuzzy SIG 3rd order watershed scale, and apply the model to assess the Spatial Plan of the District/City.
Research methods were used the application of fuzzy GIS methods with processing and analysis of indicators of vulnerability according ICCSR (Indonesia Climate Change Sectoral Roadmap). The first indicator that exposure, with variable population density, extensive rainfed lowland, upland and widespread drought index, an indicator of the sensitivity of the two, with a variable number of vulnerable population ages, the number of poor, the incidence of water conflicts, community access to clean water and criticality index water as well as a third indicator of adaptive capacity, with variable discharge mainstay, forest, agricultural productivity and institutional watershed.
The results showed that 11 sub Citarum Hulu is in a state of vulnerability is very high , 6 sub- watershed in a state of high vulnerability, 6 Sub- basin in the medium class, and 53 sub-watersheds in good condition. Vulnerability models validated with field checking approach the physical environment, social, and built. Modeling results can be applied in environmental management, and is used to assess the Spatial Plan of the District and the City.
This study concluded that water resource vulnerability assessment can be done through the calculation of indicators of exposure, sensitivity and adaptive capacity through Fuzzy GIS base, which has the ability to detail the extent of the (order of the river - the catchment), received a large amount of data, capable of processing various types of data, can do the validation and implementation of the environmental management system for the creation of a reliable watershed.
"
Depok: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2013
D1478
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Gloriana Seran
"Pandemi COVID-19 secara signifikan berdampak pada ketahanan pangan di tingkat mikro: akses, ketersediaan, strategi koping, dan pembagian pangan. Hal tersebut berdampak pada ibu hamil, kelompok rentan yang memiliki peran penting sebagai penjaga ketahanan pangan di rumah. Studi ini bertujuan mengeksplor persepsi mereka terkait akses, ketersediaan, koping strategi dan pembagian pangan. Studi ini menggunakan fenomenalogi, dengan semua wawancara mendalam diubah menjadi verbatim, analisa data menggunakan N-Vivo dan Microsoft Excel. 21 ibu hamil dari rumah tangga yang tahan dan rawan pangan mengadopsi strategi koping yang dimana ibu hamil rawan pangan mengadopsi lebih banyak koping. Kedua kelompok ibu hamil mengalami berkurangnya kemampuan berbelanja. Ibu hamil dengan rawan pangan mengalami lebih banyak kondisi sulit : terbatasnya akses pangan, preferensi dan pantangan pangan dibandingkan dengan ibu hamil yang tahan pangan. Hal ini berdampak pada ketersediaan pangan: kecukupan dan jenis pangan rumah tangga. Pembagian pangan tergantung jenis keluarga dan individu pembagi makanan. Pengetahuan gizi menjadi salah satu tema, dimana slogan “4 Sehat 5 Sempurna” berdampak pada kesalahpahaman dalam pembelian pangan bagi ibu hamil yang tahan pangan, sedangkan pada ibu hamil yang rawan pangan kesalahpahaman ditambah dengan kesulitan uang. Kesimpulan kami yaitu kedua kelompok ketahanan pangan ibu hamil memiliki kemiripan dan perbedaan terkait dimensi ketahanan pangan.

COVID-19 pandemic has significantly impacted micro food security: access, availability, coping strategies, and intra-household food distribution. It affects pregnant mothers, vulnerable groups who also act as gatekeepers to ensure food security in the house. This study explores their perceptions of coping strategies, household food access, availability, and intra-household distribution. The study used phenomenology, where IDIs were recorded and transcripts verbatim. Data analysis used N-Vivo and Microsoft Excel. Twenty-one pregnant mothers from food secure and insecure households adopted food and non-food focused coping strategies, whilst food insecure adopted broader coping strategies. Likewise, both pregnant mothers encountered decreasing purchasing power. Food insecure pregnant mothers faced a wider adverse condition: limited food access, food preferences, and food taboos than food secure pregnant mothers. It impacts food availability, such as sufficiency and food type. Intra-household food distribution depends on family type and the food divider. Nutrition knowledge emerged as a theme, and which  “4 Sehat 5 Sempurna” slogan led to misconceptions on purchasing among food secure pregnant mothers whilst food insecure combined the misconception with financial constraint. Our findings conclude both food secure and insecure pregnant mothers had similarities and differences in disruption of these dimensions. "
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>